IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 29 JANUARI 2019
KITAB
KOLOSE
(Seri:40)
Subtema: “CARILAH
PERKARA YANG DI ATAS”
Shalom
saudaraku..
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita dalam
perhimpunan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video
internet, youtube, facebook, diamanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati
kita bersama-sama. Kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan bukakan
firman-Nya pada saat ini untuk melawat setiap kehidupan kita, memulihkan
ibadah, pelayanan, nikah, dan rumah tangga sampai pada akhirnya kita
menghormati nikah kita dihadapan Tuhan sebab tanpa menghormati nikah maka tidak
ada sesuatu yang berkenan dihadapan Tuhan.
Segera
kita memperhatikan firman penggembalaan dari surat yang dikirim oleh Rasul
Paulus kepda sidang jemaat di Kolose.
Kolose
3:1-3
(3:1) Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
(3:3) Sebab
kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Dua hal
yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dihadapan Tuhan selama kita
masih di bumi ini.
1. Carilah
perkara yang di atas di mana Kristus ada duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
2.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Selanjutnya,
kita akan memperhatikan dua hal di atas, kita berdoa, kita mohonkan kemurahan
Tuhan supaya kiranya Tuhan menyatakan kasih dan kemurahan-Nya lewat dua perkara
ini bagi kita.
Sekarang
kita akan memperhatikan.
Keterangan:CARILAH
PERKARA YANG DI ATAS DI MANA KRISTUS ADA DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH.
Kalimat
ini dibagi menjadi dua bagian;
YANG
PERTAMA: Carilah perkara yang di atas.
Yesaya
45:19
(45:19) Tidak
pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah
Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku,
TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."
Mencari
Tuhan adalah kerinduan-Nya sebab mencari Tuhan bukanlah pekerjaan yang sia-sia
sebab Tuhan sendiri berkata; “...Aku, Tuhan, selalu berkata benar,
selalu memberitakan apa yang lurus...”
Sebagai
bukti..
Matius 6:33
(6:33) Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.
“Carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita” sehingga
tidak kekurangan. Ditambahkan berarti; kita tidak akan kekurangan.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur
Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Tuhan
adalah gembala Agung (bagi kita sekaliannya) sehingga domba-domba
tidak akan kekurangan baik jasmani maupun rohani. Secara jasmani;
segalanya tercukupkan, secara rohani; tidak terlihat lagi
kelemahan-kelemahan dan pelanggaran-pelanggaran.
Mazmur
23:2-3
(23:2) Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang
tenang; (23:3) Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
Bukti
tidak kekurangan:
1. “Dibaringkan di padang
yang berumput hijau” =Diberi makan -> Firman Allah, kuasanya
jiwa kita disegarkan.
Jiwa akan mengalami kesusahan
jika tidak mengerti firman Allah.
Lihat, jiwa-jiwa yang mengalami
kesusahan adalah jiwa yang tidak mengerti firman Allah (kebenaran).
2. “Dibimbing ke air yang
tenang” = Diberi minum -> Roh El- Kudus, kuasanya menuntun
kita di jalan yang benar.
Orang yang tidak memberi diri
dipimpin oleh Roh Kudus mengalami suatu ketenangan yang luar biasa.
Saul mengalami
kesusahan jiwa karena dia adalah seorang yang tidak taat kepada firman Allah.
Yang
pertama; dia memberanikan diri mempersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan di Gilgal saat Israel berhadapan dengan Filistin sedangkan itu
adalah tugas dari pada Samuel seperti yang dijanjikan kepada Saul
ketika Saul diurapi sebagai raja bagi Israel.
Yang
kedua; dia menumpas orang Amalek, tetapi Agak, raja orang Amalek dibiarkan hidup,
kemudian dia menumpas seluruh binatang Amalek, tetapi mengambil yang
tambun-tamun dari binatang itu.
Inilah
dua hal ketidaktaatan Saul kepada Tuhan sehingga dia mengalami kesusahan jiwa
sampai pada akhirnya Tuhan mengambil Roh-Nya dari Saul.
Pendeknya,
Aaul jauh dari kehidupan domba, yang seharusnya dibaringkan di padang rumput
yang hujau dan dibimbing ke air yang tenang.
Mazmur 23:4
(23:4) Sekalipun
aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Kemudian
pemazmur ini berkata; “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku
tidak takut bahaya sebab Tuhan besertaku.” Jawabannya adalah gada dan
tongkat menjadi penghiburan.
Gada ->
didikan salib, sedangkan tongkat -> Roh El Kudus, kedua-duanya
merupakan penghiburan bagi kita.
Mazmur 23:5
(23:5) Engkau
menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Ayat lima
ini dibagi menjadi dua bagian;
1.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, dihadapan
lawanku, artinya KEBENARAN yang mengalahkan musuh.
2.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak,
pialaku penuh melimpah, artinya PENGURAPAN yang berlimpah-limpah memberi kemenangan.
Pengurapan
yang berlimpah-limpah itu bagaikan sebuah wadah sudah penuh, tetapi di isi lagi
sampai dia meluber, berlimpah-limpah. Itu yang disebut pengurapan yang
berlimpah-limpah.
Kita lihat
persamaan berlimpah-limpah di dalam..
Mazmur
133:1-2
(133:1) Nyanyian
ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara
diam bersama dengan rukun!
(133:2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh
ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
Pengurapan
yang berlimpah-limpah berbicara tentang kesatuan, yaitu diam
bersama-sama dengan rukun.
Oleh
pengurapan ada kesatuan dari anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda. Dengan
adanya kesatuan, maka kita akan diam bersama dengan rukun. Ini harus
tercipta di dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang dan
Cilegon, jangan ciptakan kekacauan, tetapi biarlah piala kita penuh,
berlimpah-limpah. Pengurapan itu berlimpah-limpah supaya tercipta kesatuan,
wujudnya adalah diam bersama-sama dengan rukun.
Mazmur 23:6
(23:6) Kebajikan
dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam
dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Kebajikan
dan kemurahan belaka mengikuti kita seumur hidup dan kita akan diam di dalam
rumah Tuhan sepanjang masa, berarti ada pemeliharaan dan perlindungan dari
Tuhan.
Ciri-ciri
mencari kerajaan Sorga.
Matius 6:34
(6:34) Sebab
itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Saudaraku, ciri-ciri
mencari Kerajaan Sorga adalah tidak kuatir tentang hari besok karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Saudaraku, perlu untuk
diketahui; kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Matius 6:25
(6:25) "Karena
itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak
kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang
hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan
dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Ciri orang
yang tidak kuatir hari esok: tidak kuatir atas apa yang akan dimakan, diminum,
dan dipakai.
Karena
sesungguhnya;
I.
Hidup lebih penting dari makanan.
Saudaraku,
bangsa Israel berjalan selama empat puluh tahun di Padang Gurun atas seijin
Tuhan, karena Tuhan mau merendahkan hati mereka, dengan maksud apakah
mereka hidup dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah atau tidak. Itu
sebabnya Tuhan memberikan mereka makan manna yaitu makanan yang tidak mereka
kenal.
Dahulu
kita jauh dari pengenalan akan kebenaran, tidak mengerti firman Allah (tentang
kebenaran), tetapi lewat penggembalan ini Tuhan tuntun perjalanan rohani kita,
Tuhan ijinkan untuk direndahkan dengan salib agar Tuhan melihat apakah kita
hidup dari firman Allah atau tidak.
Hidup lebih
penting dari makanan, apabila kita hidup menurut kebenaran Tuhan.
1 Korintus
6:19-20
(6:19) Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri? (6:20) Sebab kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
II.
Tubuh lebih penting dari pakaian.
Sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus; “...Persembahkanlah
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah,
itulah ibadah yang sejati...”…Roma 12:1.
Jadi
tubuh itu lebih penting bagi Tuhan dari pada pakaian sebab tubuh
adalah bait Allah (rumah Tuhan) tempat Roh Allah berdiam. Kalau Roh Allah
berdiam dan berkarya selanjutnya tubuh dipersembahkan kepda
Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan, itulah
ibadah yang sejati sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepda
jemaat di Roma 12.
Lebih jauh
kita melihat tentang TUBUH..
1 Korintus
3:16
(3:16) Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?
Tubuh kita ini
adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
diri kita masing-masing.
Saat ini
kita berada di dalam rumah Tuhan. Sama artinya berada di dalam kegiatan Roh.
Maitius
6:26-29
(6:26) Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu
(6:27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya
dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah
bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala
kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Kesimpulannya;
mencari kerajaan Sorga berarti;
1.
Memandang burung-burung di langit.
2.
Memperhatikan bunga bakung di ladang.
Tentang:
MEMANDANG BURUNG-BURUNG DI LANGIT.
Artinya
senantiasa memperhatikan perkara yang di atas, perkara rohani sehingga tidak
terikat dengan perkara di bawah, (terlepas dari daya tarik bumi). Kalau
seseorang senantiasa memandang perkara di atas (perkara rohani),
maka dia lepas dari daya tarik bumi, tidak terikat dengan perkara-perkara di
bawah. Sebaliknya, kalau seseorang terikat dengan perkara di bawah, dia bebas
dari perkara di atas (perkara rohani).
Perlu
untuk diketahui, tidak ada orang yang dapat menambahkan sehasta saja
pada jalan hidupnya karena kekuatiran.
Berarti tidak
ada umur panjang karena kekuatiran, tetapi justru umur menjadi pendek karena
kekuatiran. Orang kuatir senantiasa memikirkan kesusahan hari esok, itu
yang membuat umur jadi pendek.
Pendeknya,
memandang burung di udara terkait dengan HIDUP sebab hidup lebih
penting dari makanan dan minuman.
Tentang:
MEMPERHATIKAN BUNGA BAKUNG DI LADANG.
Artinya;
senanatisa memperhatikan ladang Tuhan (melayani pekerjaan Tuhan)
1 Korintus
3:6-9
(3:6) Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (3:7) Karena
itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang
memberi pertumbuhan. (3:8) Baik yang menanam maupun yang
menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan
pekerjaannya sendiri. (3:9) Karena kami adalah kawan sekerja
Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Paulus dan
Apolos bekerja di ladang Tuhan. Adapun tugas Paulus dan Apolos; Paulus
menanam dan Apolos menyiram, tetapi Tuhan yang memberi pertumbuhan.
Jadi
setiap benih yang ditaburkan/ditanam di ladang selanjutnya disiram dengan baik.
Penyiraman itu harus diperhatikan dengan baik, jangan sampai tanaman itu
disiram hari ini, besoknya tidak, ini penyiraman yang tidak baik dan tidak
benar. Sebab itu kita yang berada di ladangnya Tuhan, dan melayani
pekerjaan Tuhan harus masing-masing memperhatikan pekerjaannya dengan baik.
Seorang singer harus memperhatikan pekerjaannya dengan baik, dia harus
menguasai banyak lagu, dia harus mengucapkan lagu-lagu dengan baik, rapi, juga
seorang pemimpin pujian fokus dengan pekerjaannya, juga menguasai lagunya.
Kemudian pemain musik juga harus memperhatikan pekerjaannya dengan baik.
Intinya melayani pekerjaan Tuhan dengan baik.
Kita ini ada di
ladang Tuhan berarti; mempehatikan pekerjaan di ladang Tuhan, melayani
pekerjaan Tuhan dengan baik, dengan benar, tidak asal-asalan.
Kisah Para
Rasul 18:24-26
(18:24) Sementara
itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari
Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal
Kitab Suci. (18:25) Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan
Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia
mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. (18:26) Ia
mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah
Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan
teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
Saudaraku,
Apolos sebagai seorang yang menyiram, dia sangat fasih berbicara dan sangat
mahir dalam soal-soal kitab suci terkhusus soal babtisan Yohanes dan dia
mengajar jalan Tuhan dengan;
1.
Bersemangat.
2.
Teliti.
3.
Berani.
Itu yang
harus diperhatikan oleh orang-orang yang bekerja di ladang Tuhan,
selanjutnya Tuhan yang akan memberikan pertumbuhan.
Matius 6:28
(6:28) Dan
mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang,
yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
Perhatikanlah,
bunga bakung diladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, berarti Tuhan
yang memberikan pertumbuhan. Jadi kalau kita memperhatikan pekerjaan Tuhan
seperti Paulus dan Apolos maka Tuhan yang akan memberi pertumbuhan.
Perhatikan
bagian masing-masing sebagai apa di dalam melayani pekerjaan Tuhan seperti
halnya bagian Paulus menanam dan bagian Apolos
menyiram dan Tuhan yang memberikan pertumbuhan.
Maka
pertumbuhan yang Tuhan berikan adalah seperti bunga bakung di ladang; ia tumbuh
tanpa bekerja, dia tumbuh tanpa memintal.
Bukankah
kita telah dibentuk dari sejah rahim ibu kita masing-masing? Kita telah
dipintal, ditenun, dan dibentuk.
Matius 6:29
(6:29) namun
Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Lihat
pertumbuhan yang dari Tuhan; tumbuh tanpa bekerja, berarti dipelihara
oleh Tuhan, kemudian tumbuh tanpa memintal, berarti; dibentuk oleh
Tuhan. Memang kita sudah dibentuk oleh Tuhan dari sejak rahim ibu, ditenun,
dipintal, dan bentuknya lebih indah dari pakaian Salomo.
Salomo adalah raja
yang paling kaya pada sejamannya hingga saat ini belum ada orang yang
dapat menandingi. Tetapi kalau Tuhan yang memberi pertumbuhan, kita
dibentuk, kita dipintal, ditenun dari sejak rahim, nanti kehidupan kita jauh
lebih indah dari pakaian Salomo, dari seorang raja yang kaya raya.
Jadi,
tidak rugi kalau kita senantiasa mencari Kerajaan Sorga, di dalamnya ada
kebenaran pada akhirnya nanti hidup kita menjadi indah.
Mazmur
105:4-5
(105:4) Carilah
TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!
(105:5) Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang
dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang
diucapkan-Nya,
Carilah
Tuhan dan kekuatannnya, lalu carilah wajah-Nya selalu,
berarti; ingat perbuatan-perbuatan ajaib dan mujizat-mujizat yang
diperbuat-Nya.
Ibrani
1:2-3
(1:2) maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia
selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Saudaraku,
Yesus Kristus Anak Allah, Dia adalah firman Allah yang berkuasa menjadikan alam
semesta, menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang berkuasa termasuk
ibadah dan pelayanan ini ditopang oleh firman-Nya, sampai akhirnya Dia
mengadakan penyucian dosa di atas kayu salib. Itulah mujizat-Nya sehingga
kehidupan kita menjadi indah. Sebab itu carilah perkara yang di atas di mana
Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Zefanya 2:3
(2:3) Carilah
TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang
melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin
kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Saudaraku,
orang yang rendah hati di sini mencari Kerajaan Sorga yaitu:
1.
Mencari keadilan.
2.
Mencari kerendahan hati.
Orang yang rendah hati akan
mencari Kerajaan Sorga, yaitu mencari keadilan, berarti tidak
curang dalam hidup, serta mencari kerendahan hati sehingga
akan mendapatkan perlindungan pada hari kemurkaan Tuhan.
Sebab itu biarlah kita melayani
Tuhan dengan sistem Kerajaan Sorga yaitu didalamnya ada kebenaran,
ada damai sejahtera, dan ada sukacita oleh Roh
Kudus.
Jadi orang yang rendah hati
mencari kerajan Sorga, mencari keadilan, dan mencari kerendahan hati. Amin
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt Daniel U Sitohang
No comments:
Post a Comment