IBADAH RAYA MINGGU, 01 AGUSTUS 2021
KITAB WAHYU PASAL 13
WAHYU 13:11-18
(Seri:
8)
Subtema: PENYEMBAHAN YANG KELIRU
Kiranya
damai sejahtera Kristus memerintah di hati kita masing-masing. Segala puji
hormat, kebesaran hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di
tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu, bahagia kita di dalam hal menikmati
pembukaan Firman yang akan kita terima.
Saya
juga tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang sedang beribadah; mengikuti
ibadah ini lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook. Baik juga
sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, umat TUHAN dalam dan luar negeri
dimanapun anda berada, kiranya TUHAN memberkati kita malam ini. Mari kita
berdoa, mohon kemurahan TUHAN supaya lewat pembukaan rahasia Firman itu hati
kita diteguhkan di hari-hari terakhir ini.
Segera
kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13.
Wahyu
13:12a
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama
itu dijalankannya di depan matanya.
Berarti
seluruh pekerjaan dari binatang pertama yang keluar dari dalam laut yakni
antikris dikerjakan oleh binatang kedua yang keluar dari dalam bumi yakni
nabi-nabi palsu atau guru-guru palsu. Kemudian, segala sesuatu yang dikerjakan
oleh guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin rohani yang palsu dipantau dan
disaksikan langsung oleh antikris.
Bahkan
tanpa ragu saya mengatakan: Pada akhirnya dunia pun turut menyoroti gerak dan
aktivitas dari gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini, persis seperti apa yang
dialami oleh nabi Daniel, dalam Daniel
6:5-6 secara khusus.
Selanjutnya,
marilah kita memeriksa seluruh kuasa dari binatang yang pertama atau antikris,
secara khusus dalam Wahyu 13:3.
Wahyu
13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya
seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut
binatang itu.
Satu
dari antara kepalanya seperti terkena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi
luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Singkat
kata: Mujizat kesembuhan pun terjadi.
Inilah satu kuasa dari binatang pertama yang keluar dari dalam laut yakni antikris,
yang akhirnya dikerjakan oleh binatang kedua yang keluar dari dalam bumi itulah
guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin rohani yang palsu.
Tetapi,
sebetulnya; mujizat kesembuhan yang diadakan antikris tersebut adalah mujizat
palsu.
Mengapa
hal itu saya katakan mujizat palsu? Jawabnya ialah karena berbeda dengan apa
yang dialami oleh Yesus Kristus; luka-luka pada tubuh-Nya justru membawa Yesus
ke dalam pengalaman kematian di atas kayu salib, tetapi dibangkitkan pada hari
ketiga, dengan lain kata maut dikalahkan.
Pengalaman
kematian dan kebangkitan Kristus merupakan gambaran dan bayangan dari baptisan
air. Sementara binatang yang pertama
itulah antikris, sekalipun keluar dari dalam laut tidak memiliki pengalaman
kematian dan kebangkitan, berarti mujizat kesembuhan yang diadakan binatang
yang pertama itulah antikris merupakan mujizat palsu.
Dengan
demikian, ibadah yang diselenggarakan oleh antikris adalah ibadah palsu dan
mujizat kesembuhan palsu.
Perlu
untuk diketahui: Menyelenggarakan suatu kebaktian tetapi mengabaikan sengsara
salib yakni pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus itu merupakan
kebaktian palsu atau ibadah pelayanan akal-akalan saja di hadapan TUHAN. Sekalipun
di tengah-tengah ibadah itu terjadi tanda-tanda heran, terjadi banyak mujizat,
itu merupakan mujizat palsu dan kebaktian palsu = ibadah pelayanan akal-akalan.
Jangan
kita tertipu dengan ibadah akal-akalan, tetapi kita harus jujur dengan hati
nurani yang murni; kalau benar maka terima yang benar walaupun bertolak
belakang dengan daging karena memang sakit bagi daging. Kalau salah katakan itu
salah, jujur dengan hati nurani yang murni.
2
Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan
Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda
dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka.
Ketika
tampilnya si pendurhaka itulah antikris jelas itu adalah pekerjaan dari iblis atau setan.
Kemudian,
penampilan dari antikris akan disertai dengan:
-
Rupa-rupa
perbuatan ajaib.
-
Tanda-tanda
heran.
-
Dan
mujizat-mujizat palsu serta rupa-rupa atau bermacam ragam tipu daya jahat nanti
terjadi.
Itulah
ciri tampilnya antikris, si pendurhaka.
Ibadah
pelayanan yang semacam ini dialamatkan atau ditujukan oleh antikris kepada orang-orang yang harus binasa.
Jadi,
tampilnya antikris nanti disertai dengan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda
heran dan mujizat-mujizat palsu. Namun ibadah pelayanan semacam ini diadakan
oleh antikris untuk ditujukan kepada orang-orang yang harus binasa.
Siapakah
mereka orang-orang yang harus binasa itu? Jawabnya: Mereka adalah orang yang tidak menerima dan tidak
mengasihi kebenaran yakni salib Kristus yang sesungguhnya berkuasa untuk
menyelamatkan manusia.
Pendeknya:
-
Ibadah
tanpa salib = ibadah palsu.
-
Mujizat
dan tanda heran tanpa salib = mujizat palsu.
Kita
hubungkan langsung dengan Daniel.
Daniel
8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan
korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang
dibuatnya, semuanya berhasil.
Antikris
mengadakan suatu kebaktian secara fasik menggantikan korban sehari-hari.
Praktek
kebaktian fasik.
2
Timotius 2:17-19
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di
antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan
bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman
sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar
yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal
siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan
hendaklah meninggalkan kejahatan."
Himeneus
dan Filetus menyimpang dari ajaran salib Kristus, sebab mereka mengadakan
kebaktian tanpa sengsara salib atau tanpa kematian dan kebangkitan Kristus
sebagai dasar bangunan rohani yang teguh.
Pendeknya,
sibuk berbicara soal keberkatan dan keberhasilan tetapi korban Kristus sebagai
dasar yang teguh diabaikan = ibadah fasik.
Bicara
kebangkitan tanpa dasar yang teguh itulah kematian, itu sama dengan ibadah
fasik.
2
Timotius 2:16
(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang
tak suci yang hanya menambah kefasikan.
Mengajarkan
kebangkitan tanpa kematian adalah omongan
yang kosong dan omongan yang tak
suci dari seorang hamba TUHAN di hadapan TUHAN. Mengapa? Sebab ajaran
semacam ini hanya menambah dosa
kefasikan = sombong dan melupakan TUHAN, karena berkat-berkat secara
lahiriah.
Memang
kalau kehidupan manusia sudah bergantung kepada harta dan kekayaan, kedudukan
jabatan dan pangkat, bisa menjadi fasik atau sombong, lupa kepada TUHAN.
Kita
kembali membaca Daniel 8:12.
Daniel
8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan
korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya,
semuanya berhasil.
Antikris
dengan sengaja mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari,
yakni:
1.
Korban sembelihan, itulah Ibadah
yang dihubungkan dengan salib Kristus.
2.
Korban santapan, itulah
Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni = Firman Pengajaran yang
rahasianya dibukakan; ayat menjelaskan ayat.
Kebenaran itulah salib Kristus
dihempaskannya ke bumi atau salib diinjak-injak, dan apa pun yang dibuatnya,
semuanya berhasil.
Singkat
kata: Salib Kristus itulah kebenaran dihempaskan ke bumi atau diinjak-injak,
sebab antikris sibuk berbicara tentang keberhasilan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan mereka. Sudah sangat jelas, penampilan dari antikris kelak adalah
pekerjaan dari iblis atau setan.
Tujuan
dari mujizat palsu.
Wahyu
13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya
seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu
mengikut binatang itu.
Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya atau satu dari antara tujuh kepalanya
seperti kena luka yang membahayakan
hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu (luka yang membawa
kepada kematian) justru sembuh, dengan
demikian terjadilah mujizat kesembuhan dikerjakan oleh antikris. Seharusnya
luka yang membahayakan hidup itu lanjut saja sampai pengalaman kematian seperti
yang dialami oleh Yesus di atas kayu salib, luka-luka itu membawa kepada
kematian namun bangkit pada hari ketiga.
Maka
mujizat tanpa pengalaman kematian
adalah mujizat palsu. Walaupun
sembuh, walaupun yang tidak ada menjadi ada, tetap palsu kalau salib dan
kematian Yesus Kristus diabaikan.
Jadi,
sidang jemaat harus semakin dewasa, harus memiliki pengertian dari Sorga supaya
kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita menghadap TUHAN lewat
pertemuan-pertemuan ibadah yang TUHAN percayakan.
Wahyu
13:3a; antikris mengadakan mujizat palsu.
Kemudian,
Wahyu 13:3b: Tujuan dari mujizat palsu adalah supaya dunia
terheran-heran dan selanjutnya dunia mengikuti binatang tersebut (antikris).
Singkat
kata: Antikris sibuk mengadakan mujizat palsu dengan tujuan supaya seluruh
dunia heran lalu mengikuti binatang itu. Pendeknya; antikris mencari pengikut
sebanyak-banyaknya.
Jadi,
tujuan mereka mengadakan mujizat palsu itu adalah hanya untuk mencari pengikut
sebanyak-banyaknya. Roh Nikolaus juga roh antikris; melayani hanya untuk
mencari pengikut sebanyak-banyaknya.
Berarti
jikalau seorang hamba TUHAN di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya:
Yang pertama.
-
Sibuk
untuk mengadakan mujizat-mujizat kesembuhan.
-
Sibuk
untuk mengadakan sensasi-sensasi, misalnya: jemaat hanya diajar tentang ketawa-ketiwi dalam roh, kemudian jemaat
hanya diajar untuk rubuh-rubuh (tumbang-tumbang), kemudian jemaat hanya diajar
untuk muntah-muntah.
Yang kedua: Sibuk berbicara
soal teori kemakmuran, yaitu; keberhasilan, keberkatan namun Salib diabaikan.
Dengan
jelas saya sampaikan dan tanpa ragu: Hamba TUHAN tersebut telah dikuasai oleh
roh antikris.
Oleh
sebab itu, sidang jemaat harus menyimak firman TUHAN malam ini dimanapun anda
berada, karena TUHAN mengasihi saya dan saudara.
Saya
berharap kita hamba TUHAN memiliki ketegasan di hari-hari terakhir ini, bukan
mujizat palsu yang menyelamatkan, bukan teori kemakmuran; keberkatan,
keberhasilan yang menyelamatkan, semua itu tidak ada artinya tanpa Salib. Sebab
yang menyelamatkan adalah Salib. Jangan sampai kebenaran yang sejati itulah
Salib Kristus dihempaskan ke bumi, Salib Kristus jangan sampai diinjak-injak.
Kita
membaca 1 Yohanes 4, dengan perikop:
“Roh Allah dan Roh Antikris.” Jadi,
di sini ada 2 (dua) jenis roh:
1.
Roh
Allah.
2.
Roh
Antikris.
Untuk
mengetahui kedua jenis roh ini kita akan belajar dari 1 Yohanes 4:1-6.
1
Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya
akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal
dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh
dunia.
Janganlah
percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh itu supaya kita mengetahui; apakah
mereka berasal dari Allah atau berasal dari dunia ini, apakah hamba TUHAN itu
dikuasai oleh Roh Allah atau dikuasai oleh roh dunia. Perlu untuk diuji.
Jadi,
jangan kita bermasa bodoh; hanya karena mujizat palsu terjadi di tengah ibadah
dan pelayanan lalu mata ini tertutup dengan kebenaran yang berasal dari Salib,
yang sesungguhnya berkuasa menyelamatkan manusia. Sesungguhnya yang menjadi
pengantara antara bumi dengan langit adalah Salib bukan mujizat kesembuhan,
bukan teori kemakmuran; keberkatan, keberhasilan.
Yesus
tampil sebagai Imam Besar untuk mengadakan pendamaian terhadap dosa;
memperdamaikan manusia kepada Allah di atas kayu Salib. Hal itu harus diingat.
1
Yohanes 4:2-3
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh
yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal
dari Allah, (4:3) dan setiap
roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh
itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan
datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Apabila
roh yang dimiliki hamba TUHAN tersebut mengaku
bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, dan telah menderita sengsara
di atas kayu Salib di bukit Golgota 2000 tahun yang lalu, maka dapat
dipastikan; hamba TUHAN tersebut berasal
dari Allah.
Sebaliknya,
jikalau roh yang dimiliki diri hamba TUHAN tersebut tidak mengaku Yesus Kristus dan sengsara-Nya di atas kayu salib,
maka sudah dapat dipastikan; hamba TUHAN
tersebut bukan berasal dari Allah, sebab roh yang ada pada hamba TUHAN
tersebut adalah roh antikris = berasal dari dunia.
Jangan
sampai kita menolak pengertian yang berasal dari suratan 1 Yohanes 4 ini.
Jangan sampai kita dibutakan oleh ilah zaman. Jangan sampai dibutakan oleh karena teori
kemakmuran yang diadakan oleh Antikris yang sibuk berbicara soal keberhasilan
dan keberkatan. Jangan sampai mata rohani kita dibutakan oleh karena mujizat
kesembuhan palsu, sekalipun yang sakit sembuh kalau dia mengabaikan Salib itu
roh antikris.
1
Yohanes 4:4
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah
mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih
besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
... Roh yang ada di dalam kamu, lebih
besar dari pada roh yang ada di dalam dunia, artinya: Pengurapan itu terjadi hanya karena Salib di Golgota. Tidak mungkin ada pengurapan tanpa Salib di
Golgota.
Dan
oleh karena pengurapan itu pula kita dapat mengalahkan dunia dan antikris,
termasuk nabi-nabi palsu yang mengerjakan kuasa dari binatang yang pertama
itulah antikris.
Jadi
roh yang kita miliki itu lebih besar dari roh antikris, dari pada roh nabi-nabi
palsu yang menjalankan kuasa antikris. Karena roh yang kita peroleh, pengurapan
yang kita peroleh datangnya dari Salib itulah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Jadi
jangan sampai salah mengerti atau gagal paham.
Sedikit
tambahan: Firman iman atau Firman Kristus juga dapat mengalahkan dunia atau
antikris, sesuai dengan 1 Yohanes 5:1-5.
-
Jadi,
1 Yohanes 4:4; pengurapan yang berasal dari Salib di Golgota dapat mengalahkan
dunia dan antikris.
-
Sedangkan
di dalam 1 Yohanes 5:1-5; firman iman atau Firman Kristus itulah pribadi Yesus
yang sudah memecahkan diri-Nya di atas kayu Salib -- itulah roti yang
dipecah-pecahkan -- itu juga dapat mengalahkan dunia atau antikris.
1
Yohanes 4:5
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka
berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
BUKTI
bahwa hamba-hamba TUHAN dikuasai oleh roh antikris atau berasal dari dunia:
Mereka sibuk berbicara tentang hal-hal
dunia, yakni berkat-berkat secara dunia (barang fana), antara lain; harta,
kekayaan, uang, jabatan, pangkat yang tinggi termasuk gelar tinggi. Mengapa
mereka sibuk berbicara soal itu? Jawabnya: Supaya dunia mendengar dan menjadi pengikut-pengikut antikris.
Pendeknya;
1 Yohanes 4:5 = Wahyu 13:3b; seluruh
dunia heran, lalu mengikuti binatang itu.
1
Yohanes 4:6
(4:6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal
Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah,
ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang
menyesatkan.
Ciri-ciri
seseorang apabila ia telah mengenal Allah, dengan lain kata satu di dalam tanda
kematian dan kebangkitan-Nya ialah ia
mendengarkan pengajaran rasul-rasul, yakni berita tentang akhir zaman,
berarti memiliki sudut pandang yang jauh ke depan = cara berpikirnya tidak
pendek; tidak terikat dengan perkara lahiriah, tidak terikat dengan perkara di
bawah apapun yang disuguhkan oleh setan atau antikris.
Sebaliknya,
ciri-ciri tidak berasal dari Allah atau tidak mengenal Allah atau tidak satu
dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya adalah ia tidak mendengarkan pengajaran rasul-rasul, yaitu berita tentang
akhir zaman; kehidupan kekal atau kehidupan tentang yang akan datang. Berarti,
tidak memiliki sudut pandang yang jauh ke depan = cara berpikir yang pendek =
terlena dengan dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Berusahalah
untuk mengerti dan memahaminya, jangan diabaikan.
Selanjutnya
mari kira perhatikan; AKHIR IBADAH ATAU PUNCAK IBADAH DARI ANTIKRIS.
Kita
kembali membaca Wahyu 13.
Wahyu
13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya
seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu
mengikut binatang itu.
Maka tampaklah kepadaku satu dari
kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya.
Satu
dari antara 7 (tujuh) kepala mengalami luka yang membahayakan hidup, berarti
hampir menuju kematian, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Singkat
kata: Antikris mengadakan mujizat kesembuhan. Tujuannya adalah supaya seluruh
dunia heran, lalu akhirnya mengikuti antikris.
Sekali
lagi saya sampaikan dengan tandas: Kalau hamba TUHAN sibuk mengadakan mujizat
kesembuhan tetapi mengabaikan sengsara Salib itulah kematian dan kebangkitan
Kristus, tujuannya tidak lain tidak bukan hanya membuat dunia heran dan
selanjutnya mengumpulkan jiwa sebanyak-banyaknya. Kalau jiwa sudah dikumpulkan
banyak sudah pasti kaitannya dengan harta, kekayaan, ketamakan, itu saja. Itu
sebabnya, hamba TUHAN semacam ini tidak berani menegakkan Salib di tengah
ibadah dan pelayanannya, tetapi kalau hatinya jujur dan murni sudah seyogianya
hamba TUHAN itu menegakkan Salib di tengah ibadah dan pelayanannya.
Saya
adalah salah satu hamba TUHAN yang berani menerobos dunia ini, memang terlalu
banyak orang tidak suka dengan pemberitaan semacam ini tetapi saya tidak takut.
Yang saya takuti adalah jangan sampai saya binasa, oleh sebab itu saya tidak
takut memberitakan firman semacam ini.
Antikris
sibuk mengadakan mujizat kesembuhan namun mengabaikan salib, tujuannya hanya
untuk membuat dunia heran dan setelah heran dunia akan mengikuti dia, berarti
mengumpulkan banyak jiwa. Kaitannya jelas kepada ketamakan, cinta uang. Jiwa
dikumpulkan tetapi Salib tidak ditegakkan apa artinya itu semua kalau bukan
karena dia cinta akan uang.
Jemaat
harus jujur kepada sebuah ajaran; kalau salah tolak, kalau benar terima
walaupun sakit bagi dagingmu.
Kita
lihat, akhir ibadah atau puncak ibadah dari antikris.
Wahyu
13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia
memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang
itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan
siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Puncak
ibadah orang-orang yang terheran-heran dengan mujizat yang diadakan oleh
antikris adalah memuncak sampai penyembahan, tetapi penyembahan yang keliru yaitu menyembah
naga itulah setan dan menyembah antikris
itulah binatang pertama yang keluar dari dalam laut. Ini puncak ibadah yang
salah, yang palsu.
Mengapa
saya mengatakan ini puncak ibadah yang palsu?
Kita
bandingkan dengan PUNCAK IBADAH YANG SESUNGGUHNYA, di dalam Wahyu 14, dengan perikop: “Anak Domba dan Pengikut-Nya yang
ditebus-Nya.”
Wahyu
14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di
bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan
di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak
Domba berdiri di Bukit Sion bersama-sama dengan 144.000 (seratus empat puluh
empat ribu) orang yang telah ditebus
dari antara bumi ini. Singkat kata: Puncak ibadah kita adalah Gunung Sion. Gambaran dari Gunung Sion
itulah inti mempelai jumlah mereka 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang.
Itu
sebabnya, sasaran akhir dari ibadah kita di atas muka bumi ini bukan mujizat
kesembuhan, bukan teori kemakmuran yang berbicara soal keberkatan dan
keberhasilan. Tetapi puncak ibadah di atas muka bumi ini atau sasaran akhir
dari ibadah kita di atas muka bumi ini adalah Gunung Sion, gambarannya adalah
mempelai wanita TUHAN itulah inti mempelai, jumlah mereka 144.000 (seratus
empat puluh empat ribu) orang yang
telah ditebus dari antara bumi.
Adapun
ciri dari inti mempelai: Di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, itu merupakan meterai Allah.
Jadi
di dalam dahi ini hanya adalah pribadi Yesus yang disalibkan dan Bapa dalam
kasih-Nya yang luar biasa, itu adalah meterai Allah. Dan mereka yang menjadi
milik kepunyaan Allah harus dimeteraikan.
Adapun
wujud dari Gunung Sion atau wujud dari
ibadah pelayanan di atas bumi.
Wahyu
14:3
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di
hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak
seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus
empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Wujud
dari gunung Sion atau wujud dari ibadah di atas muka bumi ini adalah mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, yang tidak dapat dipelajari siapapun
kecuali orang itu dengan TUHAN, disebutlah itu hubungan intim antara tubuh
dengan Kepala lewat doa penyembahan.
Jadi,
puncak ibadah di atas muka bumi adalah Gunung Sion, wujudnya adalah doa
penyembahan. Bukan mujizat kesembuhan, bukan soal teori kemakmuran itulah
keberkatan dan keberhasilan, bukan.
Saudara
harus jujur kepada TUHAN.
Dari
sini kita mengetahui dengan jelas bahwa puncak ibadah dari antikris adalah
penyembahan yang palsu, karena akhirnya pengikut-pengikut mereka digiring pada
sesuatu penyembahan yang keliru yaitu menyembah naga itulah iblis atau setan
dan menyembah antikris itulah binatang pertama yang keluar dari dalam laut.
Kita
kembali membaca Wahyu 13.
Wahyu
13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan
kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil
berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah
yang dapat berperang melawan dia?"
Alasan
mereka menyembah naga: Sebab naga itu memberikan kekuasaan kepada binatang yang
pertama yang keluar dari dalam laut itulah antikris.
Dari
sini kita dapat berkaca, bahwasanya; hanya oleh karena kekuasaan banyak orang
Kristen pada akhirnya akan menyembah setan. Tetapi kalau saat ini saya bertanya
kepada kebanyakan orang Kristen: Anda
menyembah setan atau menyembah TUHAN? Orang Kristen pasti akan selalu
menjawab: Saya menyembah TUHAN bukan
menyembah setan, tetapi pada hakekatnya banyak orang Kristen pada akhirnya
menyembah setan; menolak salib hanya karena mujizat kesembuhan, menolak salib
lalu menerima seorang hamba TUHAN yang fasih berbicara soal keberkatan dan
keberhasilan = menyembah setan.
Oleh
sebab itu, harus tegas. Saudara mau selamat atau mau masuk api neraka? Tidak
boleh main-main dan tidak boleh kompromi sedikitpun.
Kita
ini harus dibangun di atas dasar bangunan yang teguh itulah batu penjuru, batu
yang mahal yaitu Yesus yang disalibkan, itulah korban Kristus. Kalau dibangun
di atas dasar yang benar, di atas dasar bangunan yang teguh, maka bangunan itu
kuat terhadap tiga jenis ujian, sesuai dengan Matius 7:24. Selain kuat, kelebihan yang lain kalau bangunan itu
dibangun di atas dasar korban Kristus itulah kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus sebagai dasar bangunan yang teguh, maka bangunan itu naik ke atas
sampai kepada puncaknya akan tepat dan benar. Tetapi kalau bangunan itu
bergeser sedikit saja dari dasarnya maka pada ujungnya nanti akan semakin
meleset jauh. Jadi, jangan kompromi karena sedikit perkara, jangan main-main. Mulai
dari sekarang tidak boleh main-main.
Saudara
jangan hanya bisa menerima berita firman yang sederhana dan yang mudah dipahami
oleh otak pikiran saudara, tetapi tidak mau menerima pribadi Yesus yang
disalibkan dimeteraikan di dahi saudara. Itu salah kaprah. Jangan kompromi.
Jadi,
hanya karena kekuasaan banyak orang nanti menyembah setan, walaupun sekarang saya
tanya banyak orang Kristen: Anda
menyembah TUHAN atau menyembah setan? Jawabnya pasti akan mengatakan menyembah TUHAN tetapi pada dasarnya
tidak demikian, sebab masih kompromi dengan daging.
Alasan
mereka untuk menyembah binatang pertama yang keluar dari dalam laut yakni
antikris, dapat dilihat dari pernyataan mereka (pengikut antikris), yakni: "Siapakah yang sama seperti binatang
ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Dari
pernyataan mereka itu dapat kita simpulkan, mereka menyembah antikris hanya
karena mujizat palsu dan teori kemakmuran yang diadakan oleh antikris di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Lalu hanya karena mujizat kesembuhan dan
teori kemakmuran itu keberkatan dan keberhasilan yang diadakan antikris di
tengah ibadah dan pelayanan, mereka berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini?” Ini kebodohan sebetulnya
= pikiran tumpul.
Kemudian
mereka kembali berkata: “Siapakah yang
dapat berperang melawan dia?" Antikris siapa? TUHAN siapa? Siapa
rupanya yang lebih kuat; binatang itu atau TUHAN? Siapa yang menciptakan
binatang itu? Asalnya mereka dari anggota tubuh Kristus, Tuhan ciptakan sebagai
anggota tubuh Kristus tetapi karena mereka murtad dan mendurhaka mereka
menyangkal Salib, sehingga mereka disebut si pendusta, itulah antikris. Tetapi pada
akhirnya menjadi bodoh dan terjadi suatu kekeliruan yang besar.
Memang
kalau sudah menyembah berhala begitu, sama seperti bangsa Israel; setelah
patung lembu emas tuangan itu keluar dari api, secepatnya mereka berkata
bersama-sama: "Hai Israel, inilah
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!", inikan
suatu kebodohan besar, sesuai dengan Keluaran 32:4.
Jadi
kalau penyembahannya salah maka pernyataannya juga salah, pikiran juga jadi
salah. Kalau orang sudah terikat dengan penyembahan berhala pasti pikirannya
menjadi keliru, ibadahnya juga keliru.
Contoh
sederhananya saja: Tidak sedikit orang Kristen apalagi suami-suami berusaha
melepaskan diri dari ibadah dengan alasan kalau
saya tidak bekerja, dari mana saya biasa membiaya anak sekolah, biaya susu,
biaya kontrakan, biaya ini itu. Jadi pemikiran semacam ini keliru.
Dari
kekeliruan yang besar ini kita akan belajar dari Yehezkiel 28, dengan perikop: “Nubuatan
Melawan Raja Tirus.” Tirus ini suatu perlambangan dari setan atau juga
antikris; kehidupan yang sombong.
Yehezkiel
28:2
(28:2) "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata:
Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal
engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama
dengan Allah.
Tirus
ini perlambangan dari setan, perlambangan dari antikris.
Kemudian
di tengah-tengah kesombongan dia berkata: Aku
adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan, air yang
banyak itulah bangsa-bangsa yang datang dari segala suku, kaum dan bahasa, hati
mereka sudah diduduki oleh antikris. Tetapi setelah dia menduduki air yang
banyak, lautan bebas itulah bangsa-bangsa, bukan berarti dia menjadi TUHAN. Ini
loh kekeliruan yang terjadi pada Tirus.
Memang
pada akhirnya Tirus ini menduduki air yang banyak, menduduki hati bangsa-bangsa
karena mujizat kesembuhan yang diadakan antikris tadi pada Wahyu 13:3.
Yehezkiel
28:3-5
(28:3) Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia
yang terlindung bagimu. (28:4)
Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan
perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. (28:5) Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak
kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong.
Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel;
tiada rahasia yang terlindung bagimu.
Singkat
kata: Pembukaan rahasia firman yang dia miliki lebih dalam dari pada nabi
Daniel.
Pembukaan
rahasia Firman itu disampaikan dengan tujuan dikait-kaitkan dengan harta, emas,
perak dan sebagainya, itu roh antikris. Dan oleh karena hikmat itu dia menjadi
sombong.
Di
atas telah saya sampaikan dengan jelas, kalau hamba TUHAN sibuk dengan perkara
lahiriah, misalnya:
1.
Sibuk
mengadakan mujizat kesembuhan.
2.
Sibuk
berbicara teori kemakmuran itulah keberkatan dan keberhasilan.
Tetapi
mengabaikan kematian dan kebangkitan, itu adalah roh antikris.
Lalu
dengan mujizat kesembuhan dan teori kemakmuran itulah keberkatan dan
keberhasilan, dunia menjadi heran lalu berduyun-duyun menjadi pengikut
antikris. Dengan demikian banyak jiwa dikumpulkan, tetapi anehnya salib di
abaikan. Apa namanya itu kalau tidak dihubungkan dengan harta? Apa namanya itu
kalau tidak dihubungkan dengan emas dan perak? Apa namanya itu kalau tidak
dihubungkan dengan kekayaan?
Jadi
Tirus ini perlambangan dari antikris, ibadah dan pelayanannya hanya dikaitkan dengan
harta kekayaan, perak dan emas.
Kalau
sidang jemaat mencari hamba TUHAN yang telah dikuasai oleh roh duniawi;
dikuasai oleh harta kekayaan, emas dan perak, saudara keliru. Sudah binasa
sebelum mati. Sudah binasa sebelum kiamat.
Memang
sangat sukar orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Sorga, itu kata Yesus.
Sangat sukar orang sombong merendahkan diri, itu kata Yesus kepada murid-murid.
Lebih mudah seekor unta masuk ke lobang jarum dari pada orang kaya masuk Sorga.
Karena engkau sangat pandai berdagang
engkau memperbanyak kekayaanmu. Ibadah pelayanan diperdagangkan, hikmat
pembukaan rahasia firman yang melebihi Daniel diperdagangkan, diganti dengan harta
kekayaan, uang, kedudukan, jabatan, pangkat tinggi termasuk emas dan perak,
inilah yang disebut kebaktian fasik memicu terjadinya kesombongan.
… engkau memperbanyak kekayaanmu, dan
karena itu engkau jadi sombong. Kalau korban sehari-hari diganti dengan
kebaktian fasik jelas itu memicu terjadinya kesombongan.
Yehezkiel
28:6-7
(28:6) Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena
hatimu menempatkan diri sama dengan Allah (28:7)
maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling
ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan
semarakmu dinajiskan.
Singkat
kata, suatu kali nanti akhirnya pemerintahan antikris di atas muka bumi ini
akan hancur dan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian -- sesuai dengan Wahyu 16:19 --:
-
Satu
kota dari antikris.
-
Satu
kota dari nabi-nabi palsu.
-
Satu
kota dari naga sendiri.
Yang
ada ini akan berlalu, segala sesuatu yang ada di dalam dunia akan hancur
bersama dengan langit pertama dan bumi pertama, diganti dengan langit yang baru
dan bumi yang baru, itulah kota kudus, Yerusalem baru yang turun dari Sorga
dari Allah yang berhias (berdandan) bagaikan pengantin perempuan di hadapan
Mempelai Anak Domba, sang suami -- Wahyu 21:1-2 --.
Jadi
si pendurhaka berkuasa selama tujuh masa secara khusus pada pertengahan dari
tujuh masa, barulah Yesus tampil, sesuai dengan 2 Tesalonika 2:3-5.
Tetapi
jangan gusar dan jangan gelisah, jangan diperdaya oleh ajaran-ajaran asing,
tetap berpegang teguh pada ajaran salib. Jangan mau disesatkan oleh
ajaran-ajaran asing.
Kita
baca Wahyu 13.
Wahyu
13:12
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama
itu dijalankannya di depan matanya. Seluruh kuasa binatang pertama yang
keluar dari dalam laut itulah antikris dijalankan oleh binatang kedua yang
keluar dari dalam bumi itulah nabi-nabi palsu yang dipantau langsung oleh
antikris.
Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Tadi
kita sudah melihat, puncak dari ibadah antikris adalah penyembahan yang keliru
karena pada akhirnya pengikut-pengikut antikris digiring menyembah setan (naga)
dan menyembah antikris, dengan alasan-alasan yang sudah disampaikan di atas
tadi. Itu juga dikerjakan oleh binatang kedua yang keluar dari dalam bumi
itulah guru-guru palsu, nabi-nabi palsu atau pemimpin-pemimpin palsu,
gembala-gembala palsu.
Jadi
nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin rohani yang palsu pada
akhirnya nanti memimpin ibadah-ibadah sampai kepada puncak ibadah yang keliru
atau penyembahan yang keliru. Sehingga semua penghuninya menyembah binatang
yang pertama itulah antikris yang luka parahnya sudah sembuh.
Nabi
palsu juga akan menjalankan kuasa dari pada binatang pertama itulah antikris,
dan pekerjaan yang dikerjakan oleh nabi palsu itu dipantau dan disaksikan
langsung oleh antikris.
Sekali
lagi saya sampaikan dengan tandas: Anak-anak TUHAN, umat TUHAN, orang Kristen
di atas muka bumi ini dimanapun anda sedang menyaksikan pemberitaan firman
lewat live streaming ini,
perhatikanlah dengan sungguh-sungguh. Terimalah Firman TUHAN ini dengan segala
kerendahan di hati, berlakulah bijaksana itulah yang menuntun kita sampai
kepada kebenaran, puncak ibadah yaitu gunung Sion, wujudnya doa penyembahan.
2
Tesalonika 2:11-12
(2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan
atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
Konsekuensi
menolak kebenaran yang sejati itulah salib Kristus: Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang membuat mereka percaya kepada dusta, percaya kepada antikris.
Kalau
hari ini kita menolak salib itulah kebenaran sejati hanya karena mujizat
kesembuhan, hanya karena teori kemakmuran yang disampaikan seorang hamba TUHAN
di tengah ibadah dan pelayanannya; bicara soal keberkatan dan keberhasilan,
tetapi Salib diabaikan, lihat konsekuensinya: Allah mendatangkan kesesatan atas
mereka -- berarti diizinkan sesat --, yang akhirnya menyebabkan mereka percaya
akan dusta itulah antikris.
2
Tesalonika 2:12
(2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan
kebenaran dan yang suka kejahatan.
Supaya
dihukum semua orang yang tidak percaya kepada salib Kristus karena mereka lebih
suka kepada kejahatan, itulah mujizat palsu dan teori kemakmuran. Mengapa?
Karena salib diabaikan. Tetapi kita semua tidaklah mempertahankan kebodohan
semacam ini karena kita tidak mau binasa.
Ini loh konsekuensi menolak salib Kristus
hanya karena mujizat kesembuhan, hanya karena teori kemakmuran itulah
keberkatan dan keberhasilan, yaitu: Allah mendatangkan kesesatan atas mereka,
itulah yang menyebabkan mereka pada akhirnya percaya pada dusta.
Buka
hati dan pikiranmu sekarang, jangan mau disesatkan oleh si pendusta dan
antikris hanya karena mujizat dan teori-teori kemakmurannya.
Biarlah
ibadah di atas muka bumi ini benar-benar dibawa sampai puncak ibadah. Ibadah
yang TUHAN percayakan ini adalah kasih Kristus, kasih Allah kepada kita semua.
Yohanes
3:14
(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang
gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
Mari
kita meninggikan korban Kristus lebih dari pada mujizat kesembuhan, lebih dari
pada teori kemakmuran itulah keberkatan dan keberhasilan yang dipraktekkan oleh
antikris dan dijalankan oleh nabi palsu tadi.
Yohanes
3:15
(3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh
hidup yang kekal.
Kalau
kita tinggikan korban Kristus lebih dari pada yang ada ini, maka jaminannya
beroleh hidup yang kekal.
Yohanes
3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ibadah
ini TUHAN berikan kepada kita karena kasih Allah, sebab Ia mengorbankan
Anak-Nya yang tunggal. Sehingga setiap kali kita ibadah harus meninggikan
korban Kristus lebih dari segala-galanya. Itu yang TUHAN mau, supaya ibadah ini
dibawa sampai puncak ibadah.
Kalau
kita meninggikan korban Kristus, ibadah kita akan memuncak sampai puncak
ibadah. Kita lihat Matius 27.
Matius
27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan
nyawa-Nya.
Kalimat
yang pertama: Yesus berseru pula dengan
suara nyaring. Jelas ini adalah doa penyahutan Yesus Anak Allah =
penyembahan.
Kalimat
yang kedua: Lalu menyerahkan nyawa-Nya = Penyerahan
diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah.
Kesimpulannya:
Ibadah yang meninggikan korban Kristus akan dibawa sampai kepada puncaknya
yaitu doa penyembahan, dengan lain kata; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat
kepada kehendak Allah; tidak taat kepada kehendak daging, tidak taat kepada
kehendak dunia dan setan. Itulah puncak ibadah, jikalau kita meninggikan korban
di tengah ibadah dan pelayanan ini.
Matius
27:51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit
batu terbelah,
Lewat
doa penyembahan tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Langit
terbuka sehingga doa penyembahan ini bagaikan asap dupa kemenyan naik kehadiran
TUHAN menembusi takhta Allah.
Lalu
lihatlah, setelah tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah,
terjadi dua hal:
1.
Terjadilah gempa
bumi,
goncangan-goncangan di bumi terjadi. Jelas itu menunjuk kepada suatu hubungan intim dengan TUHAN. Jadi,
ketika bumi ini digoncang itu alamat yang mulia kepada mempelai TUHAN, berarti
terjadi kelepasan dari dunia ini. Tetapi bagi orang dunia itu adalah alamat
celaka, penghukuman bagi dunia.
2.
Dan bukit-bukit
batu terbelah.
Berarti, segala kesombongan di atas muka
bumi ini sudah dihancurkan, sudah rata diluluhlantakkan oleh TUHAN. Seperti
Tirus tadi (Yehezkiel 28) dan persamaannya pada Wahyu 16:19; kota Babel besar
sudah runtuh dan terbagi menjadi tiga bagian sehingga tidak ada lagi satu
kesatuan yang kuat, sudah rata.
Biarlah
kiranya kita senantiasa menjunjung tinggi korban Kristus maka dengan demikian
akan membawa kita sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan, dengan
lain kata penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah saja dan
tidak taat kepada kehendak daging, kehendak dunia, dan setan-setan. Maka pada
saat itu terjadi dua hal:
1.
Gempa
bumi à adanya hubungan
intim antara tubuh dengan Kepala.
2.
Bukit-bukit
batu terbelah = semua kesombongan telah rata.
Kita
berdoa di minggu yang akan datang kita akan melihat berkat yang baru itulah
Wahyu 13:13. Setelah kita melihat kuasa dari antikris yang dikerjakan oleh
nabi-nabi palsu di depan mata antikris, dan juga ibadah itu dibawah sampai
puncaknya itulah penyembahan yang keliru yaitu menyembah setan dan menyembah
antikris. Tetapi puncak ibadah kita karena meninggikan korban dibawa kepada doa
penyembahan. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang