IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 NOVEMBER 2021
STUDY YUSUF
Kejadian 13:11-18
(Seri 16)
Subtema:
MEMBELI GANDUM
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan segala
puji hormat, hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di dalam
hadirat TUHAN, lewat perhimpunan Ibadah
Kaum Muda Remaja malam ini. Dan kita berdoa, supaya firman yang dibukakan itu
betul-betul memberkati dan meneguhkan kehidupan pemuda remaja di hari-hari
terakhir ini, sehingga dengan demikian kehidupan muda remaja dipersiapkan untuk
melayani TUHAN dan melayani
pekerjaan TUHAN, berada dalam
tabisan yang hanya kepada TUHAN,
mengingat hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat.
Kita belajar sama seperti Yusuf,
seorang muda, namun akhirnya dipakai oleh TUHAN
untuk menyelamatkan Mesir, bahkan seantero dunia ini. Itu merupakan bayangan
dari apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus bagi kita sekalian.
Mari kita sambut Study Yusuf sebagai
Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 41:53-55
(41:53) Setelah
lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (41:54) mulailah datang tujuh tahun
kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada
kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti. (41:55) Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat
berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua
orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan
dikatakannya kepadamu."
Setelah lewat tujuh tahun kelimpahan
yang ada di tanah Mesir, maka datanglah tujuh tahun kelaparan yang hebat, tepat
seperti yang telah dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun. Ini menunjukkan bahwa
Yusuf adalah seorang nabi.
Kemudian, oleh karena kelaparan itu
sangat dahsyat menimpa negeri Mesir, maka di sini kita melihat; seluruh negeri Mesir
menderita kelaparan, sehingga seluruh rakyat di Mesir, semua lapisan, baik yang
kaya maupun yang miskin, yang mulia maupun yang hina, berteriak menuntut dan
meminta roti kepada Firaun. Akan tetapi, hal tak terduga terjadi, sebab di sini
Firaun justru berkata kepada rakyat itu: “Pergilah
kepada Yusuf, perbuatlah apa yang dikatakannya kepadamu.” Jadi, suka atau
tidak suka, semua orang harus datang kepada Yusuf jika tidak ingin binasa oleh
karena kelaparan yang hebat itu. Peristiwa
ini juga dinubuatkan oleh Nabi Amos dalam Amos
8:11-12.
Berarti, kunci untuk mempertahankan
hidup ada dalam tangan Yusuf, karena segala sesuatunya ditentukan oleh Yusuf,
persis seperti apa yang dikatakan oleh Firaun kepada seluruh rakyat Mesir.
Demikian juga di hari-hari terakhir
ini, menjelang kedatangan TUHAN
pada kali yang kedua; sebelum kedatangan-Nya akan diawali terlebih dahulu
tampilnya si pendurhaka, itulah antikris, menjadi diktator buas, ia memerintah
dengan tangan besi, dengan segala kekejian mereka sehingga untuk mendapatkan
firman Allah sangat sulit, maka ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Kejadian 41: 56
(41:56) Kelaparan
itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan
menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah
Mesir.
Karena kelaparan itu sangat
merajalela, maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang
Mesir. Jadi, untuk menghadapi bahaya kelaparan yang hebat itu, Yusuf telah siap
sedia dengan segala usaha, daya dan upaya, tentu saja berdasarkan Ilham Roh
Kudus, untuk menyelamatkan rakyat Mesir.
Demikian juga dengan TUHAN Yesus Kristus telah membuat suatu
rancangan yang mulia jauh sebelum kita ada pada saat ini, sebab Ia telah
mengerjakan pekerjaan penebusan di atas kayu salib 2021 tahun yang lalu, supaya
jiwa-jiwa manusia di atas muka bumi ini diselamatkan dari kebinasaan dan dari
hukuman dosa. Kita bersyukur, berterima kasih kepada TUHAN.
2 Petrus 1:20-21
(1:20) Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci
tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, (1:21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak
manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama
Allah.
Sebagaimana tadi Yusuf telah
dipersiapkan oleh TUHAN, Ia telah
berusaha dan berjuang dengan segala usaha, daya dan upaya yang besar, tentu
sesuai dengan ini Ilham Roh Kudus, untuk menyelamatkan rakyat Mesir; demikian
juga pemberitaan firman TUHAN yang
disampaikan tidak boleh ditafsir oleh manusia, tetapi harus disampaikan dengan
dorongan Roh Kudus itu sendiri.
Kita membutuhkan firman Allah yang
disampaikan oleh para nabi sesuai dengan dorongan dari Ilham Roh Kudus,
sehingga dengan demikian kita tertolong manakala nubuatan dari pada peristiwa
Yusuf dan nubuatan dari Nabi Amos 8:11 itu tergenapi.
1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6)
yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu
kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Di sini kita melihat: Yesus tampil
sebagai Imam Besar Agung, sebab Dialah yang ditentukan oleh Allah untuk menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu; manusia Yesus Kristus yang telah
menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.
Yohanes 3:16
(3:16) Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Penyimpulan dari 1 Timotius 2:5-6 dan Yohanes 3:16, adalah: Yesus Kristus
adalah Imam Besar Agung, Dialah Kepala gereja, pemimpin rumah TUHAN, Dia memiliki lumbung-lumbung di sorga
sebagai persediaan makanan yang tidak berkesudahan, sebab Yesus sendirilah roti
yang turun dari sorga, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Yohanes 6 sebanyak tiga kali.
Kemudian, Yesus juga adalah gandum
yang turun dari langit, yang menjadi perbekalan yang berlimpah-limpah, sesuai
dengan yang tertulis dalam Mazmur 78:24
-25.
Ini sebagai tambahan saja:
Pengalaman hidup rohani orang Kristen seringkali menyerupai mimpi dari pada
Firaun, yakni;
-
Tujuh ekor lembu yang tambun dimakan
habis oleh tujuh ekor lembu yang kurus.
-
Dan tujuh gandum yang bernas dan
berisi ditelan habis oleh tujuh bulir gandum yang kosong yang tidak berisi.
Artinya: Kesukaan yang
melimpah-limpah yang datang dari sorga lewat pembukaan firman Allah, juga
datang dari roh sukacita dalam kasih Allah yang melimpah di tengah-tengah
ibadah pelayanan, akan hilang lenyap dimakan oleh tahun-tahun yang penuh
kesukaran dan kesusahan, sehingga yang timbul adalah;
-
Mulut menjadi tersumbat, tidak dapat mengeluarkan puji-pujian dan
kesaksian di hadapan TUHAN.
-
Tidak dapat bertindak dan melangkah, bahkan terlalu berat untuk memberitakan salib.
Fenomena ini seringkali dialami oleh
hidup rohani dari orang-orang Kristen.
Namun, baik Yusuf, maupun TUHAN Yesus sendiri, memiliki persediaan
makanan yang dapat menyelamatkan jiwa-jiwa manusia di atas muka bumi ini. Oleh
sebab itu, saya sebagai hamba TUHAN
yang telah menerima jabatan gembala menghimbau; mari kita secepatnya merapat
kepada Dia yang memiliki persediaan makanan yang berlimpah-limpah itu,
sebagaimana tadi rakyat Mesir, dari berbagai lapisan, baik yang kaya maupun
miskin, tua dan muda, hina maupun yang mulia, datang kepada Firaun, tetapi
justru Firaun berkata mereka: “Pergilah
kepada Yusuf dan perbuatlah sesuai dengan apa yang dikatakan kepadamu.”
Jadi, baik Yusuf maupun Yesus
Kristus adalah pribadi yang memiliki persediaan makanan, lumbung-lumbung surga
terbuka sebagai persediaan makanan bagi kita sekaliannya. Mari kita merapat
kepada Dia, merapat kepada firman Allah yang mendatangkan kesukaan yang besar.
Kita maju lagi selangkah untuk
membaca…
Kejadian 41:57
(41:57) Juga dari
seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf,
sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
Selain rakyat Mesir, seluruh bumi (seantero
dunia) juga datang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf. Sebenarnya, hal
ini merupakan kegenapan dari mimpi Yusuf dulu ketika ia masih kecil di negeri
orang Ibrani, di rumah bapaknya.
Yang mau saya tekankan, sebelum saya
menjelaskan pada bagian berikutnya adalah: “Datanglah
orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf.” Kata “membeli’ itu nanti
terjadi; membeli gandum.
Kalau kita mau membeli gandum,
berarti menunjukkan bahwa; gandum lebih berharga dan lebih mulia dari segala
sesuatu yang kita miliki, yang memang harus kita lepaskan. Kalau terikat dengan
segala sesuatu yang ada di dunia ini, maka kita tidak akan pernah datang untuk
membeli gandum.
Sesuai dengan suratan 1 Yohanes 2:16-17, untuk memperoleh hidup kekal, maka pertama-tama kita harus
melepaskan segala ikatan yang datang dari dunia ini, sehingga dengan demikian
kita datang kepada TUHAN untuk
membeli gandum yang memberi keselamatan hidup.
Kita lihat dulu MIMPI YUSUF.
Kejadian 37:6-9
(37:6) Karena
katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7) Tampak kita sedang di ladang
mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri;
kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud
menyembah kepada berkasku itu." (37:8)
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi
raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin
bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi
yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku
bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah
kepadaku."
Dalam mimpinya itu, Yusuf bukan saja
melihat sebelas ikat berkas gandum sujud kepadanya, melainkan matahari, bulan
dan sebelas bintang pun bertelut (bersujud) menyembah kepada Yusuf.
Jadi, bukan saja orang Mesir, tetapi
seluruh orang dari antara muka bumi datang kepada Yusuf, untuk membeli gandum.
Peristiwa ini sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Rasul Paulus dalam tulisannya kepada jemaat di Filipi di dalam Filipi 2.
Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus, (2:6) yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib.
Ayat ini menceritakan tentang
perjalanan Yesus dari surga turun ke bumi, yang disebutlah perjalanan salib. Demikian
juga dengan Yusuf; dari negeri Ibrani ia dicuri, diculik, begitu saja, lalu
dibawa ke negeri Mesir sebagai budak belian, itu juga merupakan perjalanan salib.
Jadi, apa yang dialami oleh Yusuf,
juga dialami oleh Yesus yang disebut dengan perjalanan salib. Dan itu juga
merupakan perjalanan kita di atas muka bumi ini yaitu; mati dan bangkit bersama
dengan Dia dan tekun di dalamnya sambil menantikan kedatangan-Nya pada kali
yang kedua dalam kemuliaan kekal, maka kelak kita juga akan bersama-sama dengan
Dia dalam kemuliaan kekal.
Mari kita buktikan, benar atau
tidak…
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama, (2:10) supaya dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi, (2:11)
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Allah sangat meninggikan Dia, bahkan
mengaruniakan kepada Yesus nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut dan sujud menyembah, segala yang ada langit, di atas bumi, dan yang
ada di bawah bumi, bahkan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah TUHAN,
bagi kemuliaan Bapa!” Pendeknya: Dibalik salib, Allah menyatakan
kemuliaan-Nya untuk selama-lamanya.
Dari peristiwa ini atau dari
perjalanan Yesus dan pengalaman Yusuf ini, kita dapat menarik suatu pelajaran
yang manis, bahwasanya; pengalaman dalam perjalanan salib tidak terbantahkan
dan tidak terhindarkan lagi, dan kita tidak boleh lari dari kenyataan hidup,
pikul saja tanggung jawab masing-masing.
Kita juga harus bertanggung jawab
terhadap kebenaran yang kita terima, dan tanggung jawab itu harus kita kerjakan.
Kita juga harus belajar untuk bertanggungjawab dalam kegiatan Roh. Kita harus
memikul tanggung jawab dalam kasih yang melimpah, dengan bukti; mengasihi
sesama seperti mengasihi diri sendiri, itu merupakan tanggungjawab yang tidak
terbantahkan.
Semua sudah bertelut, sujud
menyembah kepada Yusuf. Demikian juga segala lutut bertelut dan segala lidah
mengaku, karena Allah telah meninggikan TUHAN Yesus dan mengaruniakan nama di
atas segala nama, tidak ada nama lain yang diberikan oleh Allah kepada manusia
di bawah kolong langit ini, selain kepada Yesus, Anak tunggal Bapa, Dialah TUHAN dan Juruselamat.
Pada zaman Nuh, TUHAN Allah
memerintahkan untuk membangun bahtera dengan hanya satu pintu saja. Yesus juga
berkata dalam Yohanes 10:7: “Akulah satu-satunya pintu.” Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi jiwa-jiwa manusia yang hidup di atas
muka bumi ini.
Yohanes 10:9
kalau dikaitkan dengan Matius 7:13-15,
ini berbicara tentang pengalaman Yesus dalam perjalanan salib, itu juga
merupakan pengalaman daripada Yusuf.
Yohanes 10:9
(10:9) Akulah
pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar dan menemukan padang rumput.
Untuk melalui pintu sesak, jalan
sempit, itulah pengalaman salib, maka tidak dapat dipungkiri, kita semua harus
berada dalam sebuah penggembalaan, menemukan padang rumput penggembalaan.
Lalu…
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah
gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Dimulai dari menjadi kawanan domba
Allah yang tergembala, yang digembalakan oleh satu gembala, itulah yang
menyelamatkan kehidupan kita masing-masing.
Kita berdoa, saya rindu kembali
menyampaikan Kejadian 41:56-57, kiranya TUHAN kembali berkasih karunia kepada kita.
Dengan berakhirnya nanti Kejadian 41:56-57, maka berakhir
pulalah pemberitaan firman TUHAN
dalam Kejadian 41, dan selanjutnya
kita akan memasuki pasal yang baru itulah Kejadian
42:1-38. Kita berdoa, supaya TUHAN
sediakala membukakan firmanNya bagi kita segimana TUHAN telah membukakan firman-Nya pada waktu-waktu yang
lalu.
Saya juga adalah hamba TUHAN yang terbatas dengan segala
sesuatu, terbatas pemahaman, pemikiran, daya ingat, kemampuan, kebisaan, tetapi
roh TUHAN dengan kuasa yang besar,
yang tidak terbatas, tidak dapat dibatasi oleh ruang, waktu dan masa.
Kita percaya, TUHAN mengutus hamba-hamba-Nya dengan
roh yang tak terbatas, untuk menyampaikan Injil Kerajaan.
Sebagai ayat terahir…
Kejadian 41:56-57
(41:56) Kelaparan
itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual
gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. (41:57) Juga dari seluruh bumi
datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan
itu di seluruh bumi.
Ini adalah mimpi yang pernah
dimimpikan oleh Yusuf waktu dia masih kecil, yaitu; sebelas berkas gandum
datang bertelut, sujud menyembah, kepada satu ikat berkas gandum milik Yusuf.
Tetapi tidak berhenti sampai di situ, artinya, bukan hanya orang Mesir yang
kelaparan, tetapi juga matahari, bulan dan sebelas bintang datang bertelut, dan
sujud menyembah kepada Yusuf. Itulah yang dilihat oleh Yusuf dalam mimpinya
itu.
Dalam satu mimpi ada dua kali
terjadi dan kedua-duanya diceritakan kepada Yakub, ayahnya juga kepada
saudara-saudaranya, sehingga oleh karena mimpi itu, makin bencilah hati dari
pada saudara-saudaranya, karena iri hati kepada Yusuf. Kebencian dari orang
dunia juga akan semakin nyata kepada gereja mempelai, gereja Yusuf.
Oleh sebab itu, kita bersyukur
kepada TUHAN, semua orang yang
diam di atas muka bumi ini nanti akan datang berduyun-duyun untuk mencari
gandum yang dimiliki oleh Yusuf, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya
Tabernakel, sesuai dengan yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya 2 dan nabi-nabi yang lain.
Jangan lupa berdoa pada TUHAN, supaya Ia bukakan kembali rahasia
firman Allah yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan keturunan.
Kita tetap merapat dan berpegang teguh kepada firman Allah, sekalipun ini
tahun-tahun kesusahan. Firmanlah yang akan menjamin segala sesuatu di dalam
setiap kehidupan kita masing-masing. Dalam Roma
4:16-17: firman itu mengadakan yang tidak ada menjadi ada dan firman
menghidupkan orang yang mati.
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh
Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah
dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah
Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.”
Oleh firman pengajaran yang rasanya
dibukakan, Allah telah menjadikan segala sesuatu; langit, bumi dan segala
isinya.
Biarlah kiranya kita datang untuk
membeli gandum dari Yesus Anak Allah yang berkuasa untuk menopang segala
sesuatu yang ada. Kalau firman yang menopang kehidupan muda remaja, kita tidak
akan pernah terjatuh dalam berbagai-bagai jenis dosa, percayalah. Selain kita
ditopang di bumi ini oleh firman yang penuh kekuasaan, juga kita dibawa sampai
kepada kemuliaan kekal. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment