IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 JUNI 2022
KITAB KOLOSE 3
Subtema: BAPA-BAPA JANGAN
MENYAKITI HATI ANAKNYA
Selamat malam, salam sejahtera, bahagia di dalam kita
menikmati sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN di Bandung,
di Malaysia, para simpatisan, umat ketebusan TUHAN yang senantiasa setia dan
tekun untuk digembalakan oleh GPT BETANIA Serang, Cilegon, Banten, Indonesia,
lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan TUHAN, supaya
firman yang dibukakakan itu meneguhkan kehidupan kita pribadi lepas pribadi,
sekaligus membawa kita rendah di kaki salib,
tersungkur di hadapan tahta TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, berarti
ibadah kita dibawa kepada tingkat ibadah yang tertinggi, yakni Doa Penyembahan;
penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah, tidak ada
kepentingan diri, kepentingan untuk pikiran dan perasaan ini, tetapi semua kita
kerjakan hanyalah untuk kehendak TUHAN saja.
Mari kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di
Kolose 3:21, berkat yang baru.
Kolose 3:21
(3:21) Hai bapa-bapa,
janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Adapun perintah TUHAN kepada bapa-bapa: Supaya bapa-bapa
jangan menyakiti hati anaknya.
Tujuannya; supaya anak-anaknya itu jangan tawar hatinya.
Tujuannya; supaya anak-anaknya itu jangan tawar hatinya.
Sedikit bersaksi; saya ini adalah seorang anak yang pernah
tersakiti dan yang pernah teraniaya oleh bapak saya sendiri. Dahulu hidup saya
betul-betul kelam dan banyak menanggung penderitaan di masa kecil. Dari kecil
saya terbiasa teraniaya. Kami dulu tinggal di Medan Baru, di jalan Sei Kapuas,
pasar 2, di belakang gereja GKPI di situlah masa kecil saya, betul-betul
tersakiti, teraniaya, sampai pada akhirnya ibu saya membawa kami kembali kepada
orangtuanya, kami meninggalkan bapak. Dan sampai saya dewasa bapak saya pun
tidak peduli. Sampai akhirnya rasa sakit ini menimbulkan tawar hati.
Rasa sakit dapat menimbulkan tawar hati, maka bapa-bapa
jangan sakiti hati anak, supaya jangan tawar hatinya.
Kita hubungkan dengan injil Matius 7.
Matius 7:11
(7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik
kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anaknya, tetapi hati seorang anak belum tentu merasa sejahtera, belum
tentu merasa damai dan nyaman oleh pemberian yang baik itu, dengan catatan;
apabila seorang bapa berlaku jahat di mata TUHAN.
Kejadian 2:8
(2:8) Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di
sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya
itu.
TUHAN Allah membuat taman Eden di sebelah Timur, menjadi
tempatnya manusia yang dibentuk-Nya itu dari seonggok tanah liat.
TUHAN membawa dan menempatkan kita untuk berada di taman
Eden rohani; di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT
BETANIA, adalah suatu kemurahan besar, supaya kita bisa mengerti rencana TUHAN.
Kejadian 2:9
(2:9) Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
yakni:
YANG PERTAMA: Pohon
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya = Roh Allah yang suci.
YANG KEDUA: Pohon
kehidupan di tengah-tengah taman = Firman Allah yang suci.
Sentral dari taman Eden adalah pohon kehidupan. Sedangkan sentral dari ibadah pelayanan adalah salib di Golgota (pengajaran salib), itu adalah kebenaran, karena Yesus adalah Firman
yang sudah dipecahkan di atas kayu salib. Sentral dari ibadah bukanlah perkara
lahiriah.
Banyak anak TUHAN tidak peduli dengan kebenaran yang
bersumber dari pengajaran salib, yang penting bagi mereka pendetanya,
gembalanya seorang yang terkenal, padahal sentral dari ibadah dan pelayanan
adalah salib di Golgota (pengajaran salib). Jadi, jangan kita keliru dalam
mengikuti TUHAN, sungguh-sungguh ikuti yang benar, jangan lawan hati nurani.
YANG KETIGA: Pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat = Kasih Allah yang suci.
Kejadian 2:15
(2:15) Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Tujuan Allah menempatkan manusia di taman Eden adalah untuk
mengusahakan dan memelihara taman Eden. Demikian halnya TUHAN menempatkan kita
di tengah-tengah ibadah pelayanan, tujuannya hanya satu, yaitu; untuk
mengusahakan pekerjaan TUHAN dan memelihara ketekunan dalam 3 macam ibadah
pokok.
Kejadian 2:16-17.
(2:16) Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: ”Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati.”
Namun di dalam mengusahakan dan memelihara taman Eden,
disini kita melihat; TUHAN memberi perintah kepada Adam (manusia).
1.
Semua pohon dalam taman ini boleh
dimakan buahnya dengan bebas, itulah;
-
pohon yang menarik dan baik untuk
dimakan buahnya = penuh dengan Roh Allah yang suci. Suatu buah yang menarik dan
baik untuk dinikmati.
-
buah pohon kehidupan = penuh dengan
Firman Allah yang suci.
2.
Tetapi pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat dilarang untuk dimakan buahnya, artinya; mengetahui
yang baik dan mengetahui yang jahat, serta melakukannya, itu adalah perbuatan
yang dilarang.
Setelah saya selidiki, ternyata persamaan dari Kejadian 2:16
-17 ada di dalam injil Matius 5:43.
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
Menurut hukum Taurat: Mengasihi
sesama, tetapi membenci musuh = Menikmati buah pohon pengetahuan yang jahat
dan yang baik. Itu tidak diperbolehkan,
itu dilarang; sama seperti bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anaknya, tetapi belum tentu pemberian yang baik itu memberi rasa nyaman
& aman kepada anaknya, kalau bapanya itu berlaku jahat di mata TUHAN.
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anaknya, tetapi kalau bapaknya itu berlaku jahat di mata TUHAN = menyakiti hati anak. Dan kalau hati anak
tersakiti, itu yang membuat seorang anak tawar hatinya.
Matius 5:44
(5:44) Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka
yang menganiaya kamu.
Namun, setelah hukum Taurat disempurnakan diatas kayu salib,
TUHAN berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah kepada mereka yang menganiaya,
berdoa kepada orang yang jahat
Matius 5:45
(5:45) Karena
dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan
matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan
bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Dengan mengasihi musuh dan berdoa kepada orang jahat atau
orang yang menganiaya, maka menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Bapa di
sorga,
sebab hal mengasihi di sini =
-
menerbitkan matahari bagi orang yang
jahat dan orang yang baik
-
menurunkan hujan bagi orang yang
benar dan tidak benar.
Pendeknya: Mengasihi musuh dan berdoa terhadap orang jahat
menunjukkan bahwa kita anak-anak yang tidak tawar hati, sebab hal mengasihi
musuh dan berdoa untuk orang jahat adalah suatu teladan dari Bapa sorgawi,
untuk diikuti anak-anak Bapa sorgawi.
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anaknya, tetapi hati seorang anak belum tentu merasa sejahtera, belum
tentu merasa damai dan nyaman oleh pemberian yang baik itu, apabila seorang
bapa berlaku jahat di mata TUHAN. Tetapi ayat 45 ini; hal mengasihi tidak akan
membuat kita tawar hati, justru mengasihi membuat kita menjadi anak-anak Bapa
sorgawai.
Mari kita kaitkan dengan doa bapa kami yang di sorga
Matius 6:9-13
(6:9) Karena
itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (6:10) datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya (6:12) dan ampunilah
kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami; (6:13) dan
janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan
kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Perbuatan atau teladan Bapa di sorga, sehingga tidak
menyakiti hati dari anak-anak-Nya:
1.
Kedudukan dari seorang bapa ada di dalam kekudusan (sesuai ayat 9). Jadi, bapa-bapa harus hidup
dalam kekudusan, harus hidup dalam kesucian. Tidak ada artinya pemberian yang
baik kepada anaknya, jikalau ia berbuat jahat di mata TUHAN, karena pemberian
itu tidak akan memberi rasa nyaman dan kedamaian kepada anaknya.
2.
Seorang bapak memiliki kedudukan dan pengaruh
yang baik dan yang positif (sesuai dengan ayat 10) Bukan berarti
seorang bapa otoriter supaya ia disegani. Bukan berarti segala sesuatu
ditentukan sesuka hati, bukan begitu, itu bukan tahta yang benar. Tapi pengaruh
yang positif itu tahta dari sorga.
3.
Seorang bapa harus memiliki rasa tanggung jawab di hadapan
TUHAN (sesuai dengan ayat 11)
4.
Seorang bapa penuh dengan pengampunan (sesuai dengan ayat 12), supaya anak juga mampu mengampuni orang yang bersalah
kepada dia. Seorang bapak tidak boleh mengingat kesalahan anak. Seorang bapak
harus penuh dengan pengampunan, seperti Bapa sorgawi mengampuni anak-anak-Nya. Mengapa anak tidak bisa mengampuni orang
yang bersalah kepada dia? Karena anak melihat contoh bapanya.
5.
Seorang bapak harus menjadi pemimpin yang dapat memberi rasa nyaman
(sesuai dengan ayat 13), sehingga
anak tidak mengalami rasa takut. Jadi, bukan pemberian yang baik yang membuat
hati anak nyaman.
Wahyu 3:10.
(3:10) Karena
engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan
melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia
untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Satu kali nanti, TUHAN akan izinkan dunia ini mengalami pencobaan yang besar; pada saat
antikris menjadi raja dan berkuasa atas seantero dunia ini.
Pada saat antikris menjadi raja:
-
mereka akan memerintah dengan tangan
besi.
-
menjalankan kuasa dengan kekerasan.
Wahyu 13:10.
(13:10) Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan;
barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh
dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Pada saat antikris menjadi raja:
-
Ada yang ditentukan untuk ditawan.
-
Ada yang ditentukan untuk dibunuh
oleh antikris.
Bagaimana dengan Bapa di sorga? apakah memberi rasa nyaman
kepada anak-anak TUHAN? Bagaimana dengan bapak jasmani di dalam rumahnya,
apakah bisa memberi nyaman kepada anak-anaknya?
Jadi, seorang bapak harus menjadi imam, menjadi pemimpin
yang baik untuk memberi rasa nyaman kepada anak-anaknya. Kalau bapak menjadi
pemimpin yang baik, pasti anak-anaknya memiliki rasa nyaman, sehingga anak-anak
tidak takut menghadapi pencobaan.
Kita bersyukur, kita memiliki TUHAN Yesus; Dialah Bapa kita
yang bertahta dalam Kerajaan Sorga; Dia pemimpin sejati yang memberi rasa
nyaman kepada anak-anak TUHAN.
Kembali kita baca Matius 6.
Matius 6:13B
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Bapa yang di sorga yang empunya kerajaan, yang empunya kuasa,
dan yang empunya kemuliaan.
2 Korintus 12:1-4.
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun
demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan
penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang
lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak
tahu, Allah yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat
yang ketiga dari sorga. (12:3)
Aku juga tahu tentang orang itu, – entah di dalam tubuh entah di luar tubuh,
aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – (12:4)
ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak
terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Tingkat yang ketiga dari sorga disebut juga Taman Eden, Taman Firdaus.
Ada apa di taman Eden, taman Firdaus? Rasul Paulus mendengar
kata-kata yang tak terkatakan yang tidak boleh diucapkan manusia.
Kalau kita bandingkan dengan Wahyu 14:1-3:
-
Ayat 1, berbicara tentang gunung Sion.
-
Ayat 2, wujud dari gunung Sion adalah ada doa penyembahan.
-
Ayat 3, berbicara tentang nyanyian
baru yang tidak boleh diucapkan oleh siapapun, itulah nyanyian baru (hubungan
intim); di situ ada kuasa Allah dan
kemuliaan Allah setara dengan Doa Penyembahan.
Jadi, Bapa yang baik akan terus memimpin anak-anaknya kepada doa penyembahan; kuasa dan kemuliaan Kerajaan Allah, kuasa Allah dan kemuliaan Allah setara dengan doa penyembahan.
Ibrani 9:2
(9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling
depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian.
Bagian ini disebut tempat yang kudus.
Ayat ini sama dengan:
1.
Menikmati buah pohon yang baik dan
menarik untuk dimakan buahnya = penuh dengan Roh Allah = Pelita Emas.
2.
menikmati pohon kehidupan = penuh
dengan Firman Allah = Meja Roti Sajian.
Ibrani 9:3-4
(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut
tempat yang maha kudus. (9:4) Di
situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut
perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian
itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas
dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.
Tingkat yang ketiga dari sorga disebut taman Eden, taman
Firdaus, di mana di dalamnya terdapat Mezbah pembakaran ukupan (Doa Penyembahan)
dan tabut perjanjian.
Tabut perjanjian adalah takhta Allah; dari sanalah Allah memerintah, dari sanalah Allah berfirman kepada Musa untuk selanjutnya disampaikan kepada bangsa Israel; di sanalah Allah berkuasa.
Itu sebabnya, Kerajaan Allah, kuasa Allah dan kemuliaan
Allah setara dengan doa penyembahan.
Keluaran 25:21-22
(25:21) Haruslah
kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu
engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (15:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu
dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang
di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala
sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang
Israel.”
Tabut adalah takhta Allah
Tabut adalah kemuliaan Allah
Tabut adalah kuasa Allah
Tabut Perjanjian adalah otoritas dari Allah
Inilah Bapa yang baik; memimpin anak-Nya sampai kepada
tingkat yang ketiga dari sorga, disebut juga taman Eden (taman Firdaus) disana
ada hubungan intim (doa penyembahan)
Bapa-bapa jangan sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar
hatinya.Seperti apapun salah anak, bapak harus penuh pengampunan. Kalau bapak
tidak mengampuni, dia tidak memiliki wibawa. TUHAN tidak akan memberi wibawa
kepada seorang bapak, apabila ia tidak mengampuni anak. Dimulai dari
kekudusannya, tanggung jawabnya, barulah pengampunannya, sampai nanti ke
penyembahan. Hai bapak-bapak jangan sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar
hatinya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment