IBADAH KAUM MUDA REMAJA,
11 JUNI 2022
STUDY YUSUF
Kejadian 42:1-38
(Seri 18 )
Subtema: BERIBADAH DENGAN KEYAKINAN IMAN YANG TEGUH YANG DIDASARKAN OLEH DARAH SALIB KRISTUS
Shalom,
selamat malam, salam sejahtera dan bahagia di dalam kita menikmati Sabda Allah.
Saya
juga tidak lupa menyapa umat ketebusan TUHAN yang senantiasa tekun digembalakan
oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon,
Banten, Indonesia lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook,
di mana pun anda berada.
Selanjutnya,
kita mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap
kehidupan kita di malam ini, sehingga ibadah ini tidak menjadi percuma, tidak
menjadi sia-sia, tetapi betul-betul kita merasakan uluran tangan TUHAN sebagai
pertolongan TUHAN, sebagai kemurahan TUHAN bagi kita malam ini.
Kita
sambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda
Remaja...
Kejadian
42:7-8
(42:7)
Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia
berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan
membentak, katanya: "Dari mana kamu?" Jawab mereka: "Dari tanah
Kanaan untuk membeli bahan makanan." (42:8)
Memang Yusuf mengenal saudara-saudaranya itu, tetapi dia tidak dikenal
mereka.
Ketika
Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenal oleh Yusuf. Tetapi,
Yusuf sendiri tidak dikenal oleh saudara-saudaranya. Mengapa demikian? Sebab
saudara-saudara Yusuf menyangka bahwa Yusuf masih berada diantara budak belian
di Mesir.
Sikap
dan pemikiran semacam ini menunjukkan bahwasanya saudara-saudara Yusuf masih
mempertahankan cara hidup yang lama. Hal itu sudah cukup menjadi bukti
bahwasanya:
-
Saudara-saudara Yusuf tidak memahami dan mengenal rencana Allah.
-
Saudara-saudara Yusuf belum matang / dewasa rohani.
1
Korintus 2:6
(2:6)
Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah
matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan
dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan.
Rasul
Paulus memberitakan hikmat yakni; pembukaan Firman di kalangan mereka yang telah
matang / dewasa rohani.
Adapun
hikmat yang diberitakan rasul Paulus:
-
Bukan hikmat dari dunia
ini.
-
Bukan hikmat dari
penguasa-penguasa dunia ini, itulah antikris.
1
Korintus 1:23-24
(1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan, (1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Rasul
Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan, yang merupakan kekuatan Allah dan
hikmat Allah. Hal ini diberitakan oleh rasul Paulus di kalangan mereka yang
telah matang / dewasa rohani, bukan kanak-kanak rohani.
Ciri-ciri kanak-kanak
rohani.
-
Di tengah-tengah ibadah hanya menghendaki tanda-tanda /
mujizat-mujizat.
-
Di tengah-tengah ibadah hanya mencari hikmat. Maksudnya; paham
untuk mengolah tata cara ibadah sehingga menarik dan menawan.
Oleh
karena 2 (dua) ciri tersebut menimbulkan pertanyaan bagi kita.
PERTANYAAN
PERTAMA: Apa dampak yang
terjadi jika hanya menghendaki tanda-tanda / mujizat-mujizat di tengah-tengah
ibadah? Jawabnya: Berita salib / penyucian oleh darah salib menjadi batu
sandungan, seperti ahli-ahli bangunan.
1
Petrus 2:6-8
(2:6)
Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion
sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi
mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan
dan suatu batu sandungan."(2:8)
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah;
dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Ahli-ahli
bangunan tersandung terhadap salib Kristus, mengapa? Karena mereka tidak taat
kepada Firman Allah.
Ahli-ahli
bangunan adalah:
-
Imam-imam.
-
Tua-tua kepala.
-
Ahli –ahli Taurat.
Mengaku
sebagai ahli bangunan, tetapi mengabaikan dasar dari bangunan, mengabaikan batu
penjuru itulah salib Kristus, itukan aneh. Mengapa demikian? Karena mereka
tidak taat pada Firman Allah. Padahal kalau kita perhatikan, alat-alat dalam
Tabernakel, seluruhya itu ditandai dengan darah salib Kristus.
Ibrani
9:18-19
(9:18)
Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. (9:19) Sebab sesudah Musa
memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil
darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan
hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
Di
sini kita perhatikan: Perjanjian yang pertama itulah hukum Taurat, tidak
disahkan tanpa darah. Itulah sebabnya setelah Musa memberitahukan semua
perintah hukum Taurat, Musa memerciki Kitab Suci yang dibaca, memerciki seluruh
umat Israel dengan darah domba jantan dan dengan air.
Penjelasan
tentang: KITAB SUCI YANG DIBACA OLEH
MUSA DIPERCIKI DENGAN DARAH.
Hal
ini jelas menunjukkan pengajaran salib yang harus disampaikan kepada umat
ketebusan TUHAN.
Kuasa kalau pengajaran
salib disampaikan.
Ibrani
9:13-14
(9:13)
Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu
muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, (9:14) betapa lebihnya darah Kristus,
yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah
sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup.
Pengajaran
salib berkuasa menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia.
Perbuatan
yang sia-sia adalah:
-
Dosa yang ditimbulkan oleh daging dan keinginannya.
-
Dosa yang ditimbulkan dunia dan segala arusnya.
-
Terikat dengan perkara-perkara lahiriah.
Dampak positif bila hati
nurani disucikan dari perbuatan yang sia-sia: supaya kita dapat beribadah kepada
Allah yang hidup.
Selama hati nurani kita belum disucikan dari perbuatan yang
sia-sia, selama itu pula kita tidak akan dapat beribadah kepada Allah yang
hidup. Sehingga banyak orang datang kepada TUHAN, beribadah kepada TUHAN dengan
asal-asalan, melayani juga asal-asalan. Jadi hati nurani kita harus disucikan
dari perbuatan yang sia-sia.
Ibrani
10:19-22
(10:19)
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian
dapat masuk ke dalam tempat kudus, 10:20 karena Ia telah membuka jalan yang
baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, 10:21 dan
kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (10:22) Karena itu marilah kita
menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat
dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Perlu
untuk diketahui: Saat kita menghadap Allah, berada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan, harus disertai dengan...
PERTAMA: Hati yang tulus ikhlas. Berarti;
-
Beribadah tidak dengan pura-pura.
-
Beribadah tidak berlaku munafik.
KEDUA: Keyakinan iman yang teguh.
Mengapa
ibadah ini harus dikerjakan dengan iman yang teguh?
Ibrani
12:22-24
(12:22)
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, (12:23) dan kepada jemaat anak-anak
sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi
semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi
sempurna, (12:24) dan kepada
Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang
berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Menghadap
TUHAN / beribadah kepada TUHAN setara dengan:
1.
Datang ke bukti Sion, ke
kota Allah yang hidup, Yerusalem Surgawi = berada pada tingkat ibadah yang tertinggi
(puncak ibadah) itulah doa penyembahan.
2.
Datang kepada
beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah. Ini adalah gambaran dari hamba-hamba TUHAN yang
berkemenangan.
3.
Menjadi jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga
Jadi, bila tidak
beribadah, nama tidak mungkin terdaftar di Surga. Jadi ibadah itu penting,
tetapi ibadah harus disertai dengan keyakinan iman yang teguh, tidak boleh
asal-asalan.
4.
Datang kepada Allah, yang menghakimi semua orang. Ini adalah gambaran dari
orang-orang yang memiliki kasih Allah, sesuai dengan 1 Yohanes 4:16-18.
5.
Berada diantara roh-roh
orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Berarti; lewat ibadah, kualitas rohani kita akan
dibawa sampai sederajat dengan Mempelai Pria Surga.
6.
Datang kepada Yesus,
Pengantara perjanjian baru. Berarti; lewat ibadah ini kita boleh mengalami penebusan sekaligus
diperdamaikan kepada Allah.
7.
Datang kepada darah
pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. Singkat kata, mengalami
percikan darah yang lebih kuat dari pada darah Habel.
Jadi, ibadah bukan
dijadikan suatu kumpulan atau tempat seremonial, ibadah liturgis / Taurat saja.
Tetapi ibadah ini betul-betul mengandung janji. Maka, menjalankan ibadah harus
dengan keyakinan iman yang teguh.
Darah Habel itu memang
berteriak dari tanah sehingga dapat memberitahukan kelakuan dari pada Kain,
abangnya, yakni; kain membunuh Habel karena iri hati, sebab Habel dan korban
persembahannya diindahkan oleh TUHAN sedangkan Kain dan korban persembahannya
tidak diindahkan oleh TUHAN, sesuai dengan Kejadian
4:9-10.
1 Petrus 1:1-2
(1:1)
Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar
di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, (1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana
Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus
Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai
sejahtera makin melimpah atas kamu.
Di sini kita melihat, bahwa
orang-orang pilihan menerima percikan darah. Berarti; oleh karena percikan
darah kita menjadi orang-orang pilihan. Kalau tadi darah Habel hanya dapat
menceritakan kelakuan Kain, tetapi oleh karena percikan darah kita menjadi
orang-orang pilihan. Kita dipilih dan berada di tengah-tengah himpunan ibadah
ini, itu karena percikan darah yang lebih kuat dari darah Habel.
Kemudian, mari kita lihat percikan
yang terakhir...
Imamat 16:14-15
(16:14)
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan
memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke
depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan
jarinya tujuh kali. (16:15) Lalu
ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi
bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah
diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu
jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan
tutup pendamaian itu.
Percikan darah yang terakhir adalah:
7 (tujuh) kali percikan di atas tutup
pendamaian dan 7 (tujuh) kali
percikan di depan tabut perjanjian.
Artinya: penyucian tanpa dosa =
sengsara tanpa dosa = orang lain yang berbuat dosa, kita yang menanggung.
Jadi sudah jelas percikan darah
lebih kuat dari pada darah Habel.
Biasanya orang sengsara karena
dosanya, tetapi percikan darah berbicara tentang sengsara, tetapi bukan karena
dosa. Penyucian seperti ini lebih kuat dari pada darah Habel, karena penyucian
seperti ini membawa kita sampai sempurna. 7 itu sempurna.
Ini adalah pelajaran yang sangat
indah.
Sampai di
sini dulu pelajaran kita. Sebetulnya ingin saya lanjutkan, tetapi saya yakin,
pelajaran yang singkat ini sangat berharga bagi kita. Hukum Taurat tidak
disahkan tanpa penumpahan darah. Semua harus ditandai dengan darah. Jangan
seperti ahli-ahli bangunan, mengerti bangunan tetapi mengabaikan darah,
mengapa? Karena mereka tidak taat kepada Firman. Sesungguhnya, semua peralatan
dalam Tabernakel ditandai dengan darah. Itu sebabnya sesudah Musa membaca kitab
yang disampaikan kepada umat Israel, kitab itu diperciki dengan darah dan umat
Israel juga diperciki dengan darah salib. Kitab yang diperciki oleh darah salib
itulah pengajaran salib yang berkuasa untuk menyucikan kita.
Dalam Ibrani 9, menyucikan hati nurani itu
penting, supaya kita datang beribadah dengan tulus ikhlas dan keyakinan iman
yang teguh. Kenapa harus dengan keyakinan iman yang teguh? Sebab ada 7 (tujuh)
persamannya dimulai dari; datang beribadah = datang ke bukit Sion dan yang
terakhir datang beribadah = datang kepada pemercikan darah. Coba kalau tidak
ada ibadah ini, kita tidak akan pernah datang kepada percikan darah, artinya;
kita tidak akan mengalami kesempurnaan. Kalau tidak sempurna, kualitas rohani
tidak sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Surga, tidak ada akan selamat. Maka
dalam ibadah harus diajarkan soal; percikan darah, supaya kita sempurna.
Percikan darah jauh lebih kuat dari darah Habel.
Saya heran
sekali dengan ahli-ahli bangunan ini. Ahli bangunan tetapi mengabaikan dasar
bangunan. Sangat tidak masuk di akal.
Mulai dari
sekarang, setiap kali kita menghadap TUHAN harus dengan;
-
Tulus ikhlas, jangan pura-pura.
-
Keyakinan iman yang
teguh.
Mengapa harus dengan
iman yang teguh? Karena datang kepada TUHAN setara dengan 7 (tujuh) perkara
yang sudah dijelaskan tadi yaitu;
- Sama dengan datang ke Bukit Sion. Bukit Sion itu puncak ibadah, wujudnya doa penyembahan.
- Beribadah berarti; berada di antara beribu-ribu Malaikat, suatu kumpulan yang meriah, itulah gambaran dari hamba-hamba TUHAN yang berkemenangan.
- Berada di tengah ibadah berarti; menjadi jemaat anak-anak sulung, dengan demikian nama kita terdaftar di Surga.
- Beribadah di tengah ibadah dengan keyakinan iman yang teguh = datang kepada Allah yang menghakimi semua orang. Itu gambaran kalau kita memiliki kasih Allah. Tanpa ibadah kita tidak akan pernah memiliki kasih Allah sampai kiamat dunia.
- Berada diantara roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, berarti; kualitas rohaninya sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Surga. Bagi manusia mustahil dapat sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Surga, karena terlalu banyak dosa, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil, asalkan kita mau dengan rela menyerah, mengangkat 2 (dua) tangan, membuka hati selebar-lebarnya bagi TUHAN.
- Datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, berarti; kita sudah mengalami penebusan sekaligus diperdamaikan dengan Allah. Dulu kita bermusuh dengan Allah. Apa buktinya? Hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, tidak memikirkan ibadah dan pelayanan.
- Datang kepada darah pemercikan. Singkat kata, mengalami pemercikan darah yang lebih kuat dari pada darah Habel. Darah Habel hanya bisa berteriak kepada Allah untuk menceritakan; cikal bakal dia mati dan kejahatan dari pada Kain. Tetapi percikan darah, sengsara tanda dosa, orang lain yang berdosa kita yang menanggungnya, membuat kita menjadi orang-orang pilihan. Tidak sampai di situ, oleh karena percikan darah ini, kita menjadi sempurna. Tidak bisa kita sempurna tanpa percikan darah. Ditegur tidak mau, tidak bisa sempurna. Dididik tidak mau, banyak alasan, tidak akan pernah sempurna. Bukan saya mau menghakimi. Jadi kita harus mengalami percikan darah untuk menjadi orang-orang pilihan dan sempurna.
Sebab itu,
sekali lagi; saya tidak habis pikir mengapa ahli bangunan ini mengabaikan dasar
itulah darah salib.
Oleh sebab
itu, beribadahlah kepada Allah dengan keyakinan iman yang teguh. Minggu depan
kita akan melihat kelanjutannya. Jikalau TUHAN berkemurahan, saya akan
menjelaskan lebih baik dari sekarang, supaya kita dapat menikmatinya. Semua
ternyata karena kekuatan dari TUHAN tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment