IBADAH KAUM MUDA REMAJA,
15 OKTOBER 2022
STUDY YUSUF
Kejadian 42:1-38
Subtema: TETAP HIDUP OLEH DOA PENYEMBAHAN
Shalom, selamat malam, salam sejahtera dan bahagia di dalam kita
menikmati Sabda Allah.
Saya tidak lupa menyapa pemuda remaja di manapun anda berada, yang
sedang mengikuti ibadah dan pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming,
video internet, Youtube, Facebook, dalam dan luar negeri, dimanapun anda
berada, salam sejahterah, salam persekutuan dalam kasih-Nya TUHAN Yesus Kristus
dari sekarang sampai selama-lamanya.
Oleh sebab itu, marilah kita berdoa dan mohon kepada TUHAN, supaya
Firman itu dibukakan dan selanjutnya meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi
lepas pribadi.
Kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 42:16-20
(42:16) Suruhlah seorang dari padamu untuk menjemput adikmu itu, tetapi kamu
ini harus tinggal terkurung di sini. Dengan demikian perkataanmu dapat
diuji, apakah benar, dan jika tidak, demi hidup Firaun, sungguh-sungguhlah kamu
ini pengintai." (42:17) Dan dimasukkannyalah
mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. (42:18) Pada hari yang ketiga
berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap
hidup, aku takut akan Allah. (42:19)
Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang
terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk
meredakan lapar seisi rumahmu. (42:20)
Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya
perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah
diperbuat mereka.
Di sini kita melihat: Yusuf
menguji kejujuran saudara-saudaranya dalam 2 (dua) tahap.
-
TAHAP PERTAMA (ayat
16-17): Kesepuluh saudara-saudara Yusuf dimasukkan ke dalam tahanan 3
(tiga) hari lamanya.
3 (tiga) hari lamanya → pengalaman
Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
-
TAHAP KEDUA (ayat
18-20): 1 (satu) dari kesepuluh saudara-saudara Yusuf terkurung dalam rumah
tahanan, sedangkan 9 (sembilan) lainnya kembali ke tanah Kanaan untuk menjemput
Benyamin, adik Yusuf, satu ibu.
1 (satu) orang ditahan → Pengalaman
Yesus dalam kemuliaan yang Ia terima dari Bapa sebagai Raja.
Hal ini sama dengan peristiwa yang terdapat dalam Matius 12:38-42.
Kemudian, ketika 9 (sembilan) orang lain kembali ke tanah Kanaan, mereka
juga membawa GANDUM, untuk meredakan kelaparan secara khusus keluarga Yakub di
Kanaan.
Singkat kata, dari peristiwa ini kita dapat menemukan 3 (tiga) perkara,
yaitu:
1. 9 (Sembilan) orang kembali ke tanah Kanaan = berada dalam kegiatan Roh.
2. Gandum
3. Benyamin yang akan dijemput.
Ketiga perkara tersebut, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena
kepada 3 (tiga) macam alat yang ada di dalam RUANGAN SUCI, yaitu;
1. Pelita emas, bayangan dari 9 (Sembilan) orang kembali ke tanah Kanaan.
2. Meja Roti Sajian, bayangan dari gandum.
3. Mezbah Dupa, bayangan dari Benyamin yang akan dijemput.
Adapun 3 (tiga) perkara di atas menunjuk ketekunan dalam 3 (tiga) macam
ibadah pokok, yang dijadikan oleh Yusuf sebagai SARANA PENYUCIAN. Seperti 3
(tiga) macam alat yang ada di dalam Ruangan Suci, yang TUHAN bawa dari Surga ke
bumi sebagai alat penyucian bagi gereja-Nya, teristimewa kaum muda remaja malam
ini.
Pertanyaan: Mengapa
saudara-saudara Yusuf harus diuji di dalam 2 (dua) tahap? Jawabnya ada di
dalam Kejadian 42:18 yaitu; supaya saudara-saudara Yusuf hidup.
Kita kembali memeriksa 3 (tiga) macam alat di dalam Ruangan Suci, yang ketiganya
berbicara tentang ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, yaitu:
1. Meja Roti Sajian, bayangan dari gandum → ketekuan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci = menikmati hidagan atau makanan.
2. Pelita emas, bayangan dari 9 (Sembilan) orang saudara-saudara Yusuf kembali ke
tanah Kanaan → ketekunan dalam Ibadah Raya
Minggu disertai dengan kesaksian Roh = dipuaskan dengan air minuman.
3. Mezbah Dupa, bayangan dari Benyamin yang akan dijemput di tanah Kanaan → ketekunan dalam Ibadah Doa
Penyembahan = diberi nafas hidup,
sehingga manusia menjadi hidup. Jadi, sinkron dengan pernyataan Yusuf kepada
saudara-saudaranya tadi, yaitu; “buatlah
begini maka kamu akan tetap hidup.”
Itu berarti, puncak ibadah atau tingkat ibadah yang
tertinggi ialah doa penyembahan. Ibadah doa penyembahan adalah nafas hidup
sehingga manusia hidup.
Puncak ibadah itulah doa penyembahan, akan kita hubungkan dengan: 2 (dua) jenis keturunan dari mempelai
perempuan TUHAN.
KETURUNAN YANG PERTAMA
Wahyu 12:5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan
semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa
lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Tanda besar dilangit, jelas menunjuk kepada mempelai perempuan TUHAN /
gereja TUHAN yang sempurna.
Mempelai perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki. Kemudian, anak
laki-laki ini menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.
Digembalakan dengan gada besi,
jika dikaitkan dengan pola Tabernakel atau skema keselamatan Allah, maka
terkena kepada Ruangan Suci yang
disebut juga dengan tempat pengudusan, sampai kita semua mengalami pembaharuan /
hidup yang dibaharui.
Hidup yang dibaharui adalah…
Mazmur 2:6
(2:6) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang
kudus!"
Gunung Sion adalah gunung Allah yang kudus, disebut juga dengan puncak
keindahan.
Wujud gunung Sion adalah doa penyembahan.
Mazmur 2:7
(2:7) Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku:
"Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (2:8) Mintalah kepada-Ku, maka
bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi
menjadi kepunyaanmu. (2:9) Engkau
akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti
tembikar tukang periuk."
Yang menjadi milik dari kepunyaan Allah ialah kehidupan yang digembalakan oleh gada besi. Oleh sebab itu, kalau
kita tergembala, kita menjadi milik pusaka TUHAN Yesus, sebab Dia Gembala
Agung.
Tanda tergembala: Daging mengalami penghukuman,
penghancuran tepatnya dipecahkan seperti tembikar / perabotan dari tanah liat.
Selanjutnya, setelah dihancurkan atau dipecahkan, kehidupan dari tanah liat itu
dibentuk sesuai dengan keinginan dari tukang priuk = dibaharui (menjadi manusia
baru). Oleh sebab itu jangan bertahan, jangan keras hati, harus dihukum dulu.
Sampai kiamat, kalau keras hati, tidak akan pernah bisa dibentuk. Jangan bertahan
dengan kekerasan hati dalam penggembalaan ini, kita harus mau dipecahkan,
karena TUHAN mau membentuk kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Kita kembali membaca…
Wahyu 12:5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan
semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa
lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Anak laki-laki yang diahirkan, tiba-tiba di rampas dan dibawa lari
kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Hanya satu perkara yang dapat merampas kehidupan gereja TUHAN di bumi
ini yakni; doa penyembahan, itulah
puncak ibadah di bumi. Kalau kita sudah berada pada puncak ibadah itulah doa
penyembahan = diberi nafas hidup supaya
manusia hidup.
Kita buktikan dalam…
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat
mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan
untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas
mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4)
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu
dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Malaikat yang lain → Yesus Kristus dan Yesus Kristus adalah Imam Besar
Agung.
Tugas Imam Besar Agung: Memimpin
ibadah-ibadah di bumi untuk dibawa sampai puncak ibadah / ibadah tertinggi,
itulah doa penyembahan. Bagaikan asap dupa kemenyan yang naik tinggi sampai ke
hadirat Allah menembusi takhta Allah.
Jadi sudah sangat jelas, doa penyembahan adalah nafas hidup, sehingga
manusia hidup. Ibadah tidak boleh berjalan di tempat, ibadah / rohani kita
harus maju sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan.
Wahyu 12:14
(12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang
besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara
jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Di atas tadi kita sudah perhatikan, oleh karena doa penyembahan, anak
laki-laki itu dirampas dan di bawah kepada Allah dan tahkta-Nya, padahal
sebetulnya naga itu berusaha menelan anak laki-laki yang dilahirkan oleh
mempelai perempuan. Hal ini membuat naga menjadi sangat marah.
Wahyu 12:16
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke
arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Nampak dengan jelas kita lihat di sini, bahwa naga itu menyemburkan air
sebesar sungai ke arah mempelai perempuan.
Air sebesar sungai → ajaran palsu.
Tujuannya; supaya mempelai perempuan hanyut oleh ajaran palsu
tersebut. Hati-hatilah dengan ajaran palsu.
Praktek air
sebesar sungai di akhir zaman.
Matius 4:3-10 adalah pencobaan-pencobaan di padang gurun (dunia) yang dihadapi
langsung oleh Yesus Kristus.
ujian pertama (ayat 3-4): Batu menjadi roti = ujian yang terkait dengan daging.
ujian kedua (ayat 5-7): Yesus ditempatkan di bubungan Bait Allah / tempat tinggi, itulah
menara gereja.
Perlu untuk diketahui: Ketika Iblis Setan (ular) membawa seseorang ke
tempat tinggi / manusia ditinggikan oleh Setan, tujuannya adalah untuk
menjatuhkan orang itu kembali sampai tergeletak, berarti sampai tidak berdaya.
Pencobaan-pencobaan yang kita alami seijin TUHAN adalah pencobaan biasa,
dan tidak membuat kita sampai tergeletak (1
Korintus 10:13). Tetapi kalau ular, tujuannya adalah untuk menjatuhkan
orang itu kembali sampai tergeletak, berarti sampai tidak berdaya.
Keangkuhan atau tinggi hati adalah awal dari kejatuhan. Jadi singkat
kata, ujian yang kedua ini terkait dengan keangkuhan
hidup atau kesombongan.
UJIAN KETIGA (ayat 8-10): Ular membawa Yesus ke atas gunung yang
sangat tinggi.
Tujuannya; untuk memperlihatkan kepada Yesus kerajaan dunia dan
segala kemegahan-Nya, dengan segala keindahan-keindahannya. Ujian yang ketiga terkait dengan keiginan mata.
Jadi sangat sinkron dengan Yohanes
2:16; segala sesuatu yang ada di dalam dunia yaitu;
- Keinginan daging
- Keinginan mata
- Keangkuhan hidup
Itu tidak berasal dari Surga, melainkan dari dunia ini, yang disuguhkan
oleh Setan.
Matius 4:9-10
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika
Engkau sujud menyembah aku." (4:10)
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!"
Terhadap ujian yang ketiga Yesus berkata kepada ular atau naga itu; Enyahlah Iblis! Mengapa Yesus berkata
demikian? Sebab Yesus ada di dalam
penyembahan yang terukur, hidup di dalam penyembahan yang memenuhi standarnya
kerajaan Surga.
Kalau ibadah kita sudah berada pada puncaknya / berada pada tingkat
tertinggi, maka kita akan berkemenangan terhadap segala sesuatu yang ada di
dalam dunia ini, termasuk terhadap;
- Keinginan daging
- Keinginan mata
- Keangkuhan hidup
Inilah standarisasi penyembahan yang terukur.
Matius 4:11
(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang
melayani Yesus.
Di sini kita melihat; malaikat-malaikat
datang melayani Yesus.
Kita butuh pelayanan dari malaikat. Contoh kecil; saat dalam perjalanan
kita butuh penyertaan dari TUHAN, dan pada saat itu juga TUHAN mengirimkan
malaikat-Nya untuk menjaga dan menyertai kita dalam perjalanan, bahkan nanti
malaikat itu menghalau kita dari pekerjaan Setan sehingga kita selamat. Bukan
saja selamat dari kecelakaan tetapi dari godaan-godaan, itulah kejahatan dan
kenajis.
Selain melayani, malaikat juga menjaga kehidupan kita, sehinga tahbisan
dan penyerahan diri kita kepada TUHAN tetap terjaga dengan baik, tidak ternodai
dengan hal-hal jahat dan najis (perkara-perkara yang tidak suci). Itulah
pentingnya ibadah memuncak sampai kepada doa penyembahan.
Inilah gambaran dari air sebesar sungai yang disemburkan oleh naga
itulah ajaran palsu. Jadi, kalau ibadah hanya dikaitkan dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, itu adalah air sebesar sungai yang disemburkan dari
mulut naga. Tetapi rupanya, banyak orang Kristen lebih menyukai air sebesar
sungai yang disemburkkan dari mulut naga.
Kita kembali memperhatikan mempelai perempuan tadi…
Wahyu 12:16
(12:16) Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka
mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
Di sini kita melihat, bumi datang
untuk menolong, mempelai perempuan, ketika air sebesar sungai disemburkan
oleh mulut naga ke arah perempuan dengan tujuan untuk menghanyutkan mempelai
perempuan. Bumi membuka mulutnya dan menelan sungai yang disemburkan naga itu
dari mulutnya.
Perkataan yang keluar dari mulut Allah adalah Firman Allah mengajar,
memimpin kita sampai kepada ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan. Jadi,
perkataan TUHAN lebih berkuasa dari air sebesar sungai yang disemburkan oleh
mulut naga. Inilah ajaran yang benar. Ini yang menolong kita.
Kalau sebuah ajaran tidak mempin rohani kita sampai kepada doa penyembahan, itu bukan ajaran yang
benar. Jadi, kalau TUHAN menuntut banyak dari kita di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang &
Cilegon, janganlah bersungut-sungut. Karena, maksud dari ajaran itu adalah
untuk memimpin ibadah kita samapai kepada puncaknya itulah doa penyembahan,
sehingga dengan demikian kita tertolong dari ajaran palsu, dari air sebesar
sungai yang disemburkan oleh mulut naga.
Arti rohani dari Wahyu 12:16
ada dalam Kejadian 2:6.
kejadian 2:6
(2:6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
permukaan bumi itu --
Ada kabut naik ke atas dari
bumi → doa penyembahan, sebab kabut adalah penyembahan dari
bumi.
Jadi, TUHAN mengharapkan, mendambakan doa penyembahan dari bumi,
bagaikan asap dupa kemenyan sampai harumnya tercium sampai ke Surga.
Mulut TUHAN lebih berkuasa dari mulut naga, ajaran TUHAN lebih berkuasa
dari ajaran naga, tergantung kita mau pilih yang mana, ajaran yang keluar dari
mulut naga atau dari mulut Allah. Kalau kita menerima ajaran yang keluar dari
mulut Allah, maka ibadah kita akan dipimpin sampai kepada puncaknya itulah doa penyembaan,
itulah yang benar, itu yang menolong kita dari naga.
Kejadian 2:7
(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk
yang hidup.
Setelah manusia itu dibentuk dari tanah liat, selanjutnya Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidung manusia.
Jadi, singkat kata oleh doa
penyembahan, manusia menjadi hidup.
Inilah yang diharapkan oleh Yusuf kepada saudara-saudaranya, dan ini
juga nubuatan bagi kita di akhir zaman ini. Kalau pernyataan ini sudah diungkapkan kepada saudara-saudara Yusuf,
maka, ini juga ungkapan isi hati TUHAN kepada kita semua di hari-hari terkahir
ini supaya kita tetap hidup.
Siapakah kita ini? Bukan siapa-siapa, bukan pejabat tinggi, tetapi
kepada orang kecil semuanya dinyatakan. Sedangkan kepada orang bijak, pandai,
merasa hebat dan gagah karena pekerjaannya, semua itu TUHAN sembunyikan, sesuai
dengan Matius 11:25.
Orang kecil adalah orang yang merendahkan diri terhadap salib Golgota
(sangkal diri dan pikul salib), dan tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok. Siapakah
yang mengerti pernyataan Yusuf dalam Kejadian
42:16-20 tadi, kalau bukan karena hikmat TUHAN?
Kaum muda remaja, jangan anggap enteng penggembalaan ini, perhatikan
pernyataan Yusuf tadi; buatlah begini
supaya kamu tetap hidup! Terima ajaran yang keluar dari mulut Allah, dan
tolak ajaran yang keluar dari mulut Setan.
Firman TUHAN itu jelas sekali, yang membuat tidak jelas adalah hati dan
pikiran manusia itu sendiri, sehingga ragu-ragu dalam bertindak.
Puncak ibadah itulah doa penyembahan, akan kita hubungkan dengan 2 (dua) jenis keturunan dari mempelai
perempuan TUHAN.
KETURUNAN YANG KEDUA
Ada anak yang baik, mau berbakti kepada TUHAN, tetapi ada juga anak yang
tidak baik, nakal dan jahat, tidak mau berbakti kepada TUHAN, itulah keturunan
yang kedua, keturunan yang lain.
Wahyu 12:17
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Karena mempelai perempuan itu tidak dapat dihanyutkan dengan air sebesar
sungai, maka naga itu sangat marah.
Biasanya, orang yang tidak terpenuhi segala keinginan dihatinya,
pelampiasannya adalah marah. Setan juga begitu. Kalau ada orang yang seperti
itu berarti ia sedang mengikuti jejak Setan. Jangan kita jadi anak Setan,
sekalipun tidak terpenuhi hasrat dan keinginan di hati ini, jangan ada
pelampiasan amarah.
Strategi yang jitu yang sudah disiapkan oleh Setan, itulah menyemburkan
air sebesar sungai ke arah mempelai perempuan, tidak terpenuhi, karena dapat
dipatahkan oleh air sebesar sungai yang keluar dari takhta Allah / keluar dari
mulut Allah. Sehingga, marahlah naga itu, pelampiasannya adalah memerangi keturunannya yang lain. Siapakah
keturunan yang lain dari mempelai perempuan? yaitu;
-
Menuruti hukum-hukum Allah = penuh
dengan Firman Allah.
Banyak di antara kita telah dipenuhkan oleh Firman,
tetapi sekalipun telah dipenuhkan oleh Firman, seolah-olah Firman itu tidak
berkuasa.
-
Memiliki kesaksian Yesus = penuh dengan Roh Kudus.
Banyak diantara kita berada di tengah-tengah kegiatan
Roh, berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi seolah-olah ibadah
dan pelayanan itu tidak ada apa-apanya, tidak berarti, karena keinginan daging,
keinginan mata dan keangkuhan hidup lebih berarti bagi dia. Sehingga, alat yang
ketiga tidak nampak di sini, itulah MEZBAH DUPA, menunjuk kepada puncak dari
ibadah itulah doa penyembahan.
Singkat kata, memang sudah penuh dengan Firman dan Roh Kudus, tetapi;
ibadahnya tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, dengan lain kata;
hidupnya tidak diserahkan untuk taat kepada Allah. Untuk apa penuh dengan
Firman dan Roh Kudus, tetapi tidak mau menyerah kepada kehendak Allah? Itulah
sasaran amarah / pelampiasan amarah dari ular naga itu.
Kita kembali membaca…
Kejadian 42:18
(42:18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah
begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.
Setelah melewati 2 (dua) ujian tersebut, maka saudara-saudara Yusuf akan tetap hidup. Sedangkan hidup kekal
adalah dambaan dari seorang hamba TUHAN yang tulus hatinya sesuai dengan Kolose 3:22.
TUHAN mendambakan supaya kita memperoleh hidup kekal, TUHAN tidak
menghendaki kebinasaan dari orang berdosa. Yang TUHAN kehendaki adalah
pertobatan dari orang berdosa sesuai dengan Yehekiel 33:11.
Yohanes 6:27
(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan
diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah,
dengan meterai-Nya."
Singkat kata, ibadah dan pelayanan memberi hidup kekal. Oleh sebab itu,
kita harus bekerja yaitu; beribadah
dan melayani TUHAN serta pekerjaan-pekerjaan-Nya, supaya kita memperoleh hidup
kekal.
Hidup kita jangan hanya untuk makanan / roti, tetapi bekerjalah untuk
memperoleh hidup kekal.
Jadi, Yesus adalah seorang hamba TUHAN yang sah untuk memberi hidup
kekal, Yesus adalah hamba TUHAN yang takut akan TUHAN sebab tulus hati-Nya.
Saya berharap, kita semua harus tahu, mana hamba TUHAN yang takut akan
TUHAN dan yang tidak takut akan TUHAN. Jangan benci terhadap hamba TUHAN yang
tulus hatinya.
Bukti ketulusan
hati TUHAN Yesus:
Dalam Yohanes 6, Yesus menyatakan diri-Nya sebagari “ROTI HIDUP”
sebanyak 3 (tiga) kali.
Yang pertama.
Yohanes 6:35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah
roti hidup” kemudian barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar
lagi.
Kalau kita bandingkan dengan Amos
8:11-13, di situ kita akan menemukan orang-orang yang lapar dan haus.
Kemudian, karena mereka lapar dan haus, maka 2 (dua) hal terjadi, yaitu;
- Mengembara dari laut ke laut, artinya; berhadapan dengan antikris
- Menjelajah dari Utara ke Timur, artinya; berhadapan dengan nabi-nabi palsu.
Sampai pada akhirna mereka akan rebah, lesu dan tidak bangkit-bangkit = binasa.
Inilah keadaan yang senantiasa mempertahankan dirinya atau hidup
rohaninya dalam keadaan lapar dan haus. Padahal dalam Yohanes 6 Yesus berkata; Akulah Roti hidup, sebanyak 3 (tiga)
kali.
Kita bersyukur kepada TUHAN Yesus, sebab telah terbukti bahwa Ia adalah
hamba TUHAN yang tulus hati-Nya, sebab Ia mendambakan supaya kita hidup kekal.
Bagaimana respon kita mendengar roti hidup yang pertama, apa tetap keras hati?
Oleh sebab itu, kalau kita datang beribadah, layanilah TUHAN dan
pekerjaan-pekerjaan TUHAN, supaya kita tetap hidup. Jangan kita bekerja hanya
untuk roti makanan, supaya terlihat hidup, padahal binasa.
Yang kedua
Yohanes 6:48-50
(6:48) Akulah roti hidup. (6:49)
Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. (6:50) Inilah roti yang turun dari
sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari Surga. Kemudian, Yesus
berkata: Barangsiapa makan dari padanya,
ia tidak akan mati = tidak binasa.
Ayat referensi yang dimaksud dengan barangsiapa makan roti hidup ia
tidak akan mati = tidak binasa ada pada:
1. Matius 15:24-25. Syarat ikut TUHAN:
-
Sangkal diri
-
Pikul salib
-
Ikut TUHAN
Itu namanya rela
kehilangan nyawa, maka ia akan hidup = tidak binasa. Tetapi, barangsiapa
mempertahankan nyawa dengan kata lain tidak mau sangkal diri, pikul salib dan
ikut TUHAN, ia akan mati binasa.
2. 1 Korintus 15:30-32, di sini Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat di Korintus agar rela
kehilangan nyawa di tengah ibadah dan pelayanannya. Akan tetapi, kalau rela
kehilangan nyawa, maka ia akan dibangkitkan kembali.
3. Roma 8:35-37, Rasul Paulus di tengah ibadah dan pelayanannya disebut domba
sembelihan, tetapi ia juga lebih dari pada orang-orang yang menang. Biasanya
kalau disembelih mati, tetapi, rasul Paulus disembelih dan menjadi lebih dari
pada pemenang = dibangkitkan.
4. Wahyu 20:4, orang yang mati karena salib, akan dihidupkan kembali.
Inilah roti hidup yang kedua, roti hidup yang disodorkan TUHAN kepada
kita. Jangan kita bekerja untuk roti makanan supaya hidup, padahal binasa.
Tetapi bekerjalah, maksudnya beribadah dan melayani TUHAN serta
pekerjaan-pekerjaan TUHAN, maka kita memperoleh hidup kekal. Roti hidup yang
kedua ini sangat-sangat bertentangan dengan daging manusia.
- Matius 15:24-25, Yesus mengajarkan roti hidup kepada 12 murid
- 1 Korintus 15:30-32, rasul Paulus mengajarkan
roti hidup kepada jemaat Korintus
- Roma 8:35-37, rasul Paulus mengajarkan
roti hidup kepada jemaat di Roma
- Wahyu 20:4, rasul Yohanes mengajarkan roti hidup kepada gereja hujan akhir
Jadi sudah sangat jelas, Yesus Kristus adalah seorang hamba TUHAN yang
takut akan TUHAN dan tulus hatinya, demikian juga dengan Yusuf, rasul Paulus
dan rasul Yohanes.
Yang ketiga.
Yohanes 6:51
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu
ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Yesus Kristus adalah roti hidup, roti yang turun dari Surga, barangsiapa
makan roti hidup yang ketiga akan hidup selama-lamanya = hidup kekal.
Reaksi orang
banyak mendengar perkataan Yesus; “Akulah
roti hidup”
Yohanes 6:52
(6:52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata:
"Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk
dimakan."
Orang banyak tidak percaya kepada roti hidup, yaitu;
kebenaran yang bersumber dari salib. Karena tidak percaya akan kebenaran yang
bersumber dari salib, maka terjadilah pertengkaran,
pertengkaran antara sesama, antara pelayanan TUHAN yang satu dengan yang lain,
antara sidang jemaat yang satu dengan yang lain, bahkan antara sidang jemaat
degan gembalanya. Mungkin tidak langsung adu mulut, berkelahi, tetapi dengan
cara uring-uringan itu sama saja sudah bertengkar dengan TUHAN.
Sesungguhnya, maksud hati dari pada Yusuf, rasul
Paulus, rasul Yohanes, seorang hamba TUHAN yang tulus hatinya adalah supaya
kita tetap hidup. Tetapi justru, karena ajaran roti hidup baik yang pertama,
kedua dan ketiga ini, justru orang banyak bertengkar kepada sesama dan TUHAN.
Lanjutan dari roti hidup yang ketiga ada di dalam ….
Yohanes 6:53-58
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak
mempunyai hidup di dalam dirimu. (6:54)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah
benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan
minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup
mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan
Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58)
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya."
Kalau seorang hamba TUHAN takut akan TUHAN, maka
dampak pelayanannya;
1. Ayat 54, sidang jemaat akan dibangkitkan pada akhir zaman.
2. Ayat 56-57, sidang jemaat satu dengan TUHAN, sama seperti Bapa dengan Anak satu.
3. Ayat 58, sidang jemaat hidup selama-lamanya di dalam kerajaan Surga.
Ini adalah hasil pelayanan dari seorang hamba TUHAN
yang takut akan TUHAN.
Inilah yang diajarkan oleh Yusuf kepada
saudara-saudaranya; buatlah demikian maka
kamu akan hidup.
Kita sangat bersyukur kepada TUHAN, karena kita
menikmati pelayanan Yesus, seorang hamba TUHAN yang takut akan TUHAN. Jangan
ditolak, jangan bertengkar satu dengan yang lain.
Apapun resikonya, saya akan tetap mengajarkan roti hidup yang pertama,
kedua dan ketiga. Ada yang menerima ada yang menolak, ada yang maju dan ada
yang mundur, artinya; Wahyu 22:11
tergenapi, yaitu; Barangsiapa yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah
ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment