IBADAH RAYA MINGGU, 23 OKTOBER 2022
KITAB WAHYU PASAL 14
Subtema: RUBUHNYA
BABEL
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada Tuhan, karena Tuhan memungkinkan kita untuk berada di tengah
Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian zangkoor.
Saya juga tidak lupa menyapa sidang
jemaat di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan Tuhan, para simpatisan
yang juga senantiasa setia untuk digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming video internet Youtube,
Facebook baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun anda berada.
Kiranya bahagia sejahtera di dalam kita menikmat sabda Allah malam ini dan
duduk rendah di kaki salib Tuhan.
Mari kita berdoa dan kita mohon
kemurahan hati Tuhan supaya Firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan
setiap kehidupan kita karena Firman itu menjamin segala sesuatu dan memberi
jalan keluar bagi setiap persoalan-persoalan hidup kita masing-masing. Mari
kita fokuskan dan arahkan hati kita kepada pembukaan Firman malam ini.
Firman penggembalaan untuk Ibadah
Raya Minggu dari KITAB WAHYU PASAL 14.
Wahyu 14:6-13 adalah hal
pemberitahuan tentang: penghakiman oleh 3 (tiga) malaikat.
-
Malaikat pertama dan isi pokok pemberitahuannya, ada pada Wahyu 14:6-7.
-
Malaikat kedua dan isi pokok pemberitahuannya, ada pada Wahyu 14:8.
-
Malaikat ketiga dan isi pokok pemberitahuannya, ada pada Wahyu 14:9-10.
Pemberitahuan tentang penghakiman oleh 3 (tiga) malaikat ini merupakan kemurahan hati TUHAN bagi orang-orang yang diam di bumi, secara khusus bagi gereja yang tertinggal. Sebab, ketika antikris nanti menjadi raja di atas muka bumi ini:
-
mereka akan memerintah dengan tangan
besi,
-
serta menjalankan kekuasaannya
dengan kekerasan.
Ayat referensinya: Matius 20:25.
Antikris menjadi raja dan berkuasa
memerintah selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini.
Perlu untuk kita ketahui: Pada saat antikris menjadi raja dan berkuasa, sumber pemberitaan Firman Allah sudah tidak ada lagi di atas muka bumi ini. Sementara gereja yang sempurna (sidang mempelai TUHAN) mengalami suatu ketenangan yang luas biasa di tengah-tengah dunia yang digoncang, karena sudah diasingkan ke padang belantara, padang gurun, padang pasir selama aniaya besar itu terjadi di atas muka bumi ini.
Kita beribadah supaya kita dibawa
sampai kepada puncak ibadah yaitu doa penyembahan. Doa penyembahan adalah wujud
dari gunung Sion sehingga kita layak untuk menerima sayap burung nasar yang
besar, itulah yang menerbangkan kita ke padang belantara, diasingkan selama
nanti aniaya besar berlangsung selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini.
Jadi, Tuhanlah pengharapan kita;
tidak ada yang lain.
Sekarang kita akan mengikuti
penjelasan dari: MALAIKAT YANG KEDUA dan isi pokok pemberitahuannya.
Wahyu 14:8
(14:8) Dan
seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah
memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
Setelah malaikat pertama
menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, menyusullah MALAIKAT KEDUA.
Dalam penampilannya itu, ia
memberitahukan bahwasanya Babel, kota
besar itu sudah rubuh.
Rubuhnya Babel kota besar, tentu
saja setelah malaikat pertama menyelesaikan pekerjaannya di dalam memberitakan
Injil yang kekal. Itu berarti, pemerintahan dari antikris selama 3,5 sudah
berakhir di atas muka bumi ini.
Kita bersyukur; tidak selamanya
orang kecil selalu tertindas. Ini adalah keadilan.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu
kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan
menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas
sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan
menimpa yang membinasakan itu."
Satu kali nanti, ANTIKRIS menjadi
raja dan berkuasa atas dunia ini, tepatnya selama 7 (tujuh) masa atau 7 (tujuh)
tahun. Dan puncak pemerintahan dari antikris adalah pada pertengahan 7 (tujuh)
masa, berarti; 3,5 tahun yang kedua.
Kemudian, ketika antikris menjadi raja, ia akan menghentikan korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan.
-
Korban sembelihan
® Ibadah pelayanan yang dihubungkan
dengan salib Kristus.
Dalam
Mazmur 51:19, korban sembelihan adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan
remuk, sebagai tangga menuju Kerajaan Sorga, jika ibadah dihubungkan dengan
salib pasti itu terjadi.
Kalau
korban sembelihan dihentikan, bagaimana mungkin kita bisa selamat? Maka, selama
masih ada ibadah yang dihubungkan dengan korban-korban itu adalah tangga untuk
menuju kerajaan Sorga, itu adalah kemurahan hati Tuhan.
-
Korban santapan
® Pengajaran Firman Allah yang murni
dan benar. Kalau korban santapan dihentikan, berarti yang ada hanyalah korban
santapan yang palsu itulah firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
Firman
yang ditambahkan adalah firman yang disampaikan hanya satu dua ayat lalu
ditambahkan cerita isapan jempol, dongeng, guyon-guyon. Sedangkan, firman yang
dikurangkan adalah firman pengajaran salib diganti dengan tanda-tanda heran,
mujizat-mujizat palsu yang membinasakan.
Sampai saat ini, bukankah kita
menikmati suara nyaring, firman yang disampaikan dengan jelas dan itu datangnya
dari Sorga, dari Tuhan turun ke atas gunung Allah yang kudus.
Pada saat antikris menjadi raja, itu
adalah masa yang sangat sulit, dan
hidup manusia berada di bawah tekanan yang berat.
Oleh sebab itu, antikris disebut
(dijuluki) sebagai PEMBINASA KEJI.
Memang mereka akan memerintah pada
pertengahan 7 (tujuh) masa, secara khusus 3,5 tahun kedua, hal itu terjadi atas
seizin Tuhan; akan tetapi, pembinasa keji (antikris) akan DIMUSNAHKAN setelah
3.5 tahun berkuasa di atas bumi ini, sesuai dengan pemberitahuan dari malaikat
kedua.
Jadi, nubuatan Daniel 9:27 tergenapi
dalam Wahyu 14:8. Sebab, setiap nubuatan pasti tergenapi.
Hal yang senada juga dijelaskan oleh
Rasul yang luar biasa dipakai Tuhan, di dalam 2 Tesalonika 2 dengan perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan Tuhan.”
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum
Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan
dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang
disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah
dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Sebelum Hari itu, atau sebelum TUHAN
datang:
-
Haruslah dahulu datang murtad. Murtad = orang-orang yang mengundurkan diri dari salib
Kristus, walaupun menyatakan diri sebagai orang Kristen.
-
Harus dinyatakan dahulu manusia durhaka, harus dinyatakan dahulu banyaknya pemberontak-pemberontak,
itulah antikris.
Yang walaupun pada akhirnya, mereka akan
DIBINASAKAN.
Akan tetapi, sebelum antikris (Pembinasa keji) itu dimusnahkan, mereka terlebih dahulu MENINGGIKAN DIRI.
Pada saat mereka meninggikan diri,
mereka duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah yang harus
disembah; persis seperti Wahyu 13:3-4.
Wahyu 13:3-4
(13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. (13:4) Dan mereka menyembah naga itu,
karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah
binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini?
Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Binatang pertama yang keluar dari
dalam laut itulah antikris.
Antikris mengadakan mujizat
besar-besaran, yaitu satu dari antara tujuh kepalanya akan mengalami luka besar
dan luka itu menuju kepada maut, tetapi pada akhirnya luka yang besar itu
sembuh = Mujizat kesembuhan terjadi. Oleh mujizat kesembuhan terjadi, sehingga
seluruh penduduk dunia heran dan mengikut antikris, mengikut binatang pertama.
Kemudian, pengikutan mereka kepada antikris memuncak sampai kepada menyembah
naga.
Dan sekarang ini terjadi; sakit,
kemudian diobati dan menjadi sembuh. Bahaya seantero dunia, lalu diobati =
sakit sembuh, sakit sembuh, sampai nanti menyembah Setan Tri Tunggal.
Oleh sebab itu, tergembala
sungguh-sungguh supaya kita memiliki pengertian. Kalau tidak, maka nanti
habislah kita.
Kalau hanya disebut “percaya” tidak
cukup, tetapi kepada kita harus dikaruniakan turut menderita. Sebab, salib itu
hikmat dan salib itu adalah kekuatan. Kalau tidak mengarahkan kepada salib dan
hanya mengarahkan kepada ibadah yang sibuk mengadakan mujizat itu adalah ibadah
fasik.
2 Tesalonika 2:7-8
(2:7) Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si
pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.
Apabila korban sehari-hari, yakni
korban sembelihan dan korban santapan disingkirkan,
barulah antikris menyatakan dirinya secara terang benderang; menjadi raja dan
memerintah dan berkuasa atas seantero dunia, empat penjuru bumi; timur, utara,
barat, selatan.
Akan tetapi, setelah lewat 3,5
tahun, TUHAN Yesus akan MEMBUNUHNYA dan akan memusnahkannya dengan nafas mulut-Nya, dan akan memusnahkannya untuk selama-lamanya,
dan mereka tidak akan bangkit-bangkit lagi untuk selama-lamanya.
Penghukuman TUHAN terhadap antikris
dinyatakan dalam 2 (dua) hal:
-
YANG PERTAMA: TUHAN Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya.
-
YANG KEDUA: TUHAN Yesus akan memusnahkannya untuk selama-lamanya.
Pertanyaan PERTAMA: Mengapa TUHAN Yesus akan membunuhnya dengan
nafas mulut-Nya?
Jawabannya akan kita temukan dalam
Yesaya 11, dengan perikop: “Raja Damai
yang akan datang.”
Yesaya 11:1
(11:1) Suatu
tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah.
Yesaya 11:1 jelas berbicara tentang
pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, sebab Dia adalah TUNAS DAUD; Dia lemah
lembut, Dia penuh dengan mujizat.
Yesaya 11:2-3A.
(11:2) Roh TUHAN
akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh
pengenalan dan takut akan TUHAN; (11:3)
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi
dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Sekalipun Yesus penuh dengan
karunia-karunia Roh, namun sebagai seorang Hamba, Ia melayani dengan takut akan TUHAN.
Kalau melayani dan dipercaya
karunia-karunia, biarlah kita membawa hidup kita sebagai hambanya Tuhan;
melayani Tuhan dengan takut akan Tuhan. Itulah pribadi Tunas Daud.
Yesaya 11:3B-4
(11:3) ya,
kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas
pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. (11:4)
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan
keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran;
ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan
dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Seorang hamba TUHAN disebut juga
dengan PENEGAK HUKUM.
Orang yang beribadah melayani,
selain disebut tentara TUHAN (pahlawan perang), tetapi juga disebut sebagai
penegak hukum.
Maka, imam, pelayan TUHAN, hamba
TUHAN haruslah hidup dalam keadilan dan mengasihi keadilan. Sehingga apabila
umat ketebusan TUHAN datang dengan membawa perkara-perkaranya, membawa
persoalan hidupnya, membawa masalahnya, membawa beban hidupnya, kesulitan yang
menghimpit, maka hamba TUHAN tersebut akan dapat memberi jalan keluarnya =
hamba TUHAN tersebut dapat memberi
keputusan seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya.
Demikianlah TUHAN Yesus sebagai hamba TUHAN apabila sudah waktu-Nya;
-
Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan
tongkat.
-
Ia akan menghajar bumi dengan nafas mulutNya.
Singkat kata: Ia akan membunuh orang
fasik, yakni antikris, dengan NAFAS MULUTNYA.
Nafas mulut TUHAN ® Firman Allah yang diurapi.
Kita baca Yohanes 12, dengan
perikop: “Firman Yesus yang menghakimi.”
Yohanes 12:44-45
(12:44) Tetapi
Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan
percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; (12:45) dan barangsiapa melihat Aku,
ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Percaya kepada Yesus = Percaya
kepada Bapa di sorga.
Melihat Yesus = Melihat Bapa di
sorga.
Jadi, sasaran hidup / tujuan hidup adalah Kerajaan Sorga.
Yohanes 12:47-48
(12:47) Dan
jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak
menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya. (12:48)
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada
hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi
hakimnya pada akhir zaman.
Yesus datang bukan untuk menghakimi
dunia, bukan untuk membinasakan dunia (saya dan saudara), melainkan untuk
menyelamatkan dunia (saya dan saudara).
Barangsiapa menolak Yesus dan tidak
menerima Firman atau perkataan yang keluar dari mulut Yesus, ia sudah ada hakimnya. Orang itu akan
dihakimi bukan oleh Yesus, tetapi dihakimi
oleh Firman Allah yang Yesus katakan, itulah NAFAS MULUT ALLAH, Firman yang
diurapi.
Demikianlah keadaan dari pada
ANTIKRIS; Babel kota besar, suatu kali akan rubuh, sebab yang menjadi hakimnya
adalah nafas mulut Allah, Firman yang diurapi.
Oleh sebab itu, kalau kita datang
beribadah bukan untuk mencari mujizat kesembuhan tetapi kita cari Firman Tuhan
Yesus supaya kita melangkah dan hidup sesuai dengan ketetapan-ketetapan Firman,
sehingga kita dibawa sampai kepada sasaran akhir yaitu keselamatan kekal bagian
kita.
Mujizat itu hanya karunia, karunia
memang perlu, kegerakan rohani perlu, tetapi sasaran kita ibadah bukan
kegerakan rohani dan karunia, tetapi sasaran kita di tengah ibadah adalah untuk
melihat Dia, mendengar Dia dalam wujud Firman yang diurapi.
Kita baca Wahyu 19, dengan perikop: “Firman Allah.”
Wahyu 19:11
(19:11) Lalu aku
melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang
menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia
menghakimi dan berperang dengan adil.
Ketika sorga terbuka, tampillah KUDA
PUTIH. Yang menungganginya bernama "Yang
Setia dan Yang Benar."
Wahyu 19:12
(19:12) Dan
mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota
dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali
Ia sendiri.
Di atas kepala penunggang kuda putih
terdapat BANYAK MAHKOTA, itu menunjukkan bahwa si penunggang kuda putih akan
merebut kemenangan dan akan selalu berkemenangan dalam peperangan rohani di
akhir zaman nati.
Dalam Wahyu 13, Setan juga membuat tandingan, binatang pertama yang keluar dari dalam laut;
-
berkepala tujuh dan di atas
kepalanya terdapat nama hujat,
-
terdapat 10 (sepuluh) tanduk dan di
atas tanduk-tanduk itu terdapat 10 (sepuluh) mahkota.
Ini menunjukkan kemenangan palsu
dari setan.
Setan selalu membuat tandingan;
sorga dibuat tandingan, pelayanan dibuat tandingan, hanya satu yang tidak bisa
setan buat tandingan yaitu yang mati hidup.
Wahyu 19:13
(19:13) Dan Ia
memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman
Allah."
Pribadi yang pernah mati di atas
kayu salib, nama-Nya adalah FIRMAN ALLAH.
Wahyu 19:14-15
(19:14) Dan semua
pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai
lenan halus yang putih bersih. (19:15)
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala
bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras
anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
Antikris dimusnahkan oleh NAFAS
MULUT ALLAH, itulah Firman Allah, bagaikan sebilah
pedang tajam yang keluar dari mulut si penunggang kuda putih. Itulah yang
menjadi hakimnya nanti.
Kalau hari ini kita menolak Firman
Allah untuk menyucikan kita, maka nanti nafas mulut ALLAH, itulah Firman Allah,
bagaikan pedang tajam yang keluar dari mulut di penunggang kuda putih yang akan
menjadi hakimnya nanti.
Jangan berpikir saat ini melakukan
keinginan daging tidak terjadi apa-apa, tetapi kelak nanti akan menghadapi
nafas mulut Allah. Sebagaimana Babel besar dihakimi oleh nafas mulut Allah,
dihakimi oleh si penunggang kuda putih dan dari mulutnya keluar sebilang pedang
tajam, itulah Firman Allah.
Oleh sebab itu, miliki pandangan
nubuatan yang memandang jauh ke depan.
Itulah pertanyaan pertama sudah
terjawab, yaitu Tuhan memusnahkan dengan nafas hidup, itu adalah keadilan
Tuhan.
Sebab, hamba Tuhan disebut juga
penegak hukum, maka seorang hamba Tuhan dia juga harus hidup dalam keadilan
karena dia harus mengasihi keadilan, sehingga manakala datang sidang jemaat
atau umat ketebusan Tuhan membawa perkara-perkaranya, membawa
persoalan-persoalannya, membawa pergumulan hidupnya, membawa segala kesulitan
yang menghimpit seolah tidak ada jalan keluar, seorang hamba Tuhan akan memberi
jalan keluar dan memberi keputusan seadil-adilnya.
Itu ajaran yang diterima oleh Musa
dari sang mertua, Yitro. Karena bangsa itu sudah semakin banyak maka
diangkatlah hakim-hakim; kepala atas seribu, kepala atas seratus, kepala atas
lima puluh, kepala atas sepuluh. Sehingga Musa tidak dilelahkan dan bangsa itu
juga tidak dilelahkan untuk antri membawa perkaranya.
Hebatnya Tuhan untuk memberikan
keadilan seadil-adilnya, oleh sebab itu; tidak selamanya orang kecil di atas
muka bumi ini, karena Tuhan Yesus adalah hamba Tuhan yang jujur dan adil, Dia
memberikan keputusan yang adil.
Pertanyaan KEDUA: Mengapa dikatakan Yesus akan memusnahkannya?
2 Petrus 2:9-10
(2:9) maka
nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan
dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,
(2:10) terutama mereka yang menuruti
hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina
pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak
segan-segan menghujat kemuliaan,
TUHAN tahu untuk menyelamatkan orang-orang saleh, orang
yang suci, orang yang benar dari pencobaan, tepatnya pada masa antikris
berkuasa.
Namun, TUHAN juga tahu untuk menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa
pada hari penghakiman nanti, yakni;
-
orang-orang yang mencemarkan diri oleh kenajisan percabulan, berarti; berzinah dengan harta, kekayaan, kelimpahan.
-
orang-orang yang menghina pemerintahan Allah, yakni antikris dan pengikut-pengikutnya, sebab mereka
tidak segan-segan menghujat kemuliaan Allah
Tuhan kita itu ajaib dan heran, Dia
hidup, Dia tahu menyelamatkan orang saleh dari masa aniaya. Tetapi Tuhan tahu
juga menyimpan orang-orang jahat supaya disiksa pada hari penghakiman.
2 Petrus 2:12
(2:12) Tetapi
mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang
yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan.
Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan
mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Kata "dimusnahkan" ditujukan kepada antikris, karena antikris
dianggap sama seperti hewan / binatang
yang TIDAK BERAKAL, yang dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan.
Mengapa dikatakan tidak berakal? Karena mereka berani
menghujat Allah, menghujat kemuliaan, Sang Khalik.
Tetapi manusia dilahirkan, tujuannya; untuk memperoleh keselamatan kekal.
Kalau kita datang beribadah tetapi
tidak mau mendengarkan Firman Tuhan = Menghujat.
Ingat;
-
menghujat Allah Bapa masih diampuni,
-
menghujat Anak Allah masih diampuni,
-
tetapi, menghujat Allah Roh Kudus
tidak ada lagi pengampunan.
Oleh sebab itu, jangan menghujat
kemuliaan Allah, jangan menghujat kegiatan roh, sebab kesempatan tinggal
sedikit lagi.
Yesaya 21:9
(21:9) Lihat,
itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu
berserulah ia, katanya: "Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan
segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah."
Ini adalah nubuatan dari nabi Yesaya
yang sudah diserukan dengan nyaring oleh malaikat kedua.
Yeremia 51:8-9
(51:8) Tiba-tiba
Babel jatuh dan pecah, ratapilah dia! Ambillah balsam untuk lukanya,
mungkin ia menjadi sembuh! (51:9) Kami tadinya mau menyembuhkan
Babel, tetapi ia tidak dapat disembuhkan; tinggalkanlah dia, marilah
kita pulang masing-masing ke negerinya! Sungguh, penghukumannya sudah sampai ke
langit, sudah menjangkau awan-awan!
Apabila Babel sudah rubuh dan pecah,
tidak akan dapat dipulihkan lagi.
Jadi, pada saat malaikat kedua
berkata: Sudah rubuh, sudah rubuh Babel,
kota besar itu! Babel kota besar itu sudah tidak bisa dipulihkan lagi.
Ada 3 (tiga) kali 7 (tujuh) penghukuman
dari Allah Tri Tunggal:
-
7 (tujuh) meterai = Penghukuman
kepada orang-orang yang tidak menghargai kegiatan Roh / ibadah pelayanan.
-
7 (tujuh) sangkakala yang ditiup 7 (tujuh)
malaikat = Penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai suara Firman
Allah yang diserukan.
-
7 (tujuh) cawan murka Allah / bokor
Allah yang ditumpahkan 7 (tujuh) malaikat = Penghukuman bagi orang-orang yang
tidak menghargai kasih Allah, tidak menghargai kemurahan.
Terkait dengan kata
"PECAH" dalam Yeremia 51, ditemukan dalam Wahyu 16:17-18, dengan
perikop: “Ketujuh malapetaka.”
Wahyu 16:17-18
(16:17) Dan malaikat
yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci
kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah
terlaksana." (16:18) Maka memancarlah
kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang
dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu
hebatnya gempa bumi itu.
Malaikat ketujuh menumpahkan
cawannya ke angkasa. Ini adalah penghukuman terakhir dari cawan murka Allah.
Yang terjadi pada saat itu:
1.
Memancarlah kilat
= Sesuatu yang tidak teduga terjadi begitu cepatnya, bagaikan kecepatan kilat.
2.
Menderulah bunyi guruh
= Terjadilah banyak keributan-keributan, juga akan terjadi bunyi peperangan.
3.
Terjadilah gempa bumi yang dahsyat = Dunia ini mengalami goncangan yang sangat dahsyat dan
hebat, menggoncang seantero dunia, segala perkara akan digoncang; pemerintahan,
politik, ekonomi, sampai nikah-nikah digoncang.
Waktu covid-19 melanda dunia, itu
adalah gempa bumi, politik tergoncang, ekonomi tergoncang, bahkan nikah-nikah tergoncang.
Ketika saya menonton berita di televisi, begitu banyak nikah-nikah menghadap
dengan kompak suami isteri menghadap KUA dan dengan kompak mereka menyatakan
bahwa nikah mereka berhenti sampai di situ.
Hanya darah salib yang dapat
mempersatukan dua hati menjadi satu, hanya darah salib yang menjadi kekuatan
kita, bukan uang. Ada tidak ada uang, darah salib membuat dua hati menjadi
satu. Makan tidak makan, tetap satu tergembala. Kerja tidak kerja, tetap
tergembala dengan baik di situ kita menantikan Tuhan dalam kedatangan-Nya yang
kedua.
Wahyu 16:19
(16:19) Lalu terbelahlah
kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu
untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
Sesudah cawan murka Allah
ditumpahkan, kota Babel pecah (terbelah) menjadi 3 (tiga) bagian.
Mengapa tiga bagian? Karena tiga
bagian itu menunjuk kepada setan tri tunggal, itulah:
-
Satu bagian kota naga merah padam.
-
Satu bagian kota antikris.
-
Satu bagian kota nabi-nabi palsu.
Dalam Matius 12:25, setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti BINASA dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah, tidak dapat bertahan lagi. Inilah yang diberitahukan oleh malaikat yang kedua.
Kita sekarang ada di dalam kota
Allah, kota kudus, Yerusalem baru, selagi masih ada kesempatan itu adalah
panjang sabar Tuhan untuk memperbaiki kita semua, memperbaiki hidup kita, nikah
kita, segala sesuatu dalam segala aspek. Selama masih ada kesempatan untuk
diperbaiki, menyerahlah dan angkat kedua tangan. Oleh sebab itu, hargailah
kemurahan Tuhan.
Wahyu 16:20-21
(16:20) Dan semua
pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. (16:21) Dan hujan es besar, seberat
seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Penghukuman dari cawan murka yang
ketujuh, itulah kegeraman Allah kepada orang fasik:
-
Semua pulau hilang lenyap dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung, itulah rumah TUHAN, tempat beribadah.
Oleh
karena kemurahan hati Tuhan malam ini kita diperkenankan untuk menghadap Dia
lewat Ibadah Raya Minggu, siapa tahu kasih Tuhan itu menjangkau kita berarti
masih ada kesempatan untuk mendapatkan keselamatan. Harapan masih ada walaupun
tinggal sedikit.
-
Hujan es besar seberat 100 pon (50 kg)
menimpa kepala manusia.
Bukankah
di hari-hari terakhir ini sudah nampak jelas hujan es? Kalau dahulu es
rintik-rintik disebutlah salju, kemudian sebesar kelerang / kerikil, tetapi
sekarang sudah sebesar sekepal tangan manusia, sesudah sekepal nanti 1 kg, 2
kg, sampai nanti tergenapi Firman Allah 50 kg menimpa kepala manusia, siapa
yang tahan.
Jangan merasa kuat hanya karena
memiliki uang, kendaraan, kedudukan, jabatan, pangkat. Sebab, sekalipun
memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi tidak bisa menyelamatkan dirinya dari
hujan es sebesar 50 kg.
Kalau Tuhan yang mengangkat tidak
ada yang bisa merendahkan, kalau Tuhan sudah merendahkan tidak ada yang bisa
menolong dia. Oleh sebab itu, jangan merasa diri hebat, harus rendah hati,
sebab kita bukan siapa-siapa.
MENGAPA TUHAN MEMBINASAKAN BABEL, KOTA
BESAR itu?
Wahyu 14:8
(14:8) Dan
seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala
bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
Babel, kota besar adalah biang keladi dari kenajisan percabulan,
maka harus dihukum, harus dirubuhkan, harus dipecahkan.
Kita baca Wahyu 18, dengan perikop: “Jatuhnya Babel.”
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia
berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel,
kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci,
Babel, kota besar adalah tempat
kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi segala roh najis atau burung yang
najis yang sangat dibenci oleh TUHAN. Jangan menyukai apa yang dibenci, supaya
kita jangan dibenci oleh TUHAN
Wahyu 18:3
(18:3) karena
semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi
kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Semua bangsa, raja-raja,
pedagang-pedagang sudah menjadi kaya karena menginginkan kekayaan dan
kelimpahan, tetapi dengan cara; PERCABULAN.
Tinggalkan Tuhan karena pekerjaan,
dan dari pekerjaan beroleh kekayaan, itu adalah kenajisan percabulan. Jadi, mau
tidak mau, Babel kota besar harus diruntuhkan, harus dipecah belah.
Tuhan tidak mau melihat anak Tuhan
terinjak-injak, teraniaya, menjadi hamba dari kenajisan percabulan.
Sedangkan, Israel setelah besar
teraniaya sampai tertindas, karena mereka menjadi hamba / diperbudak oleh
pekerjaan. Namun, oleh darah salib itulah korban paskah mereka dibebaskan,
lanjut kepada laut kolsol (kematian dan kebangkitan), dan sesudah itu di gunung
Horeb mereka menemukan Tabernakel. Yosua melanjutkan pengajaran Tabernakel
sampai Kanaan, tanah perjanjian.
Wahyu 18:9
(18:9) Dan
raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan
dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api
yang membakarnya.
Raja-raja di bumi hidup dalam
kelimpahan tetapi lewat jalur kenajisan percabulan oleh hawa nafsu Babel, kota
besar itu.
Itu sebabnya, Babel disebut ibu dari
gereja-gereja yang suka melacur (Wahyu 17:5). Gereja melacur adalah waktu
ibadah dipakai untuk mencari pekerjaan, mencari kelimpahan, dan ibunya adalah
Babel.
Jangan kita melacur, tetapi setialah
kepada Dia; Dialah suami kita, Dialah Kepala kita, si Penunggang Kuda Putih
namanya “Yang Setia dan Yang Benar.” Itulah yang kita buktikan di hadapan Tuhan
sampai Tuhan datang pada kali yang kedua, menjemput kita di awan nan permai,
pesta nikah Anak Domba itulah pertemuan di udara.
CARA IBADAH BABEL yang menyebabkan
banyak gereja melacur:
Wahyu 13:3
(13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Mujizat kesembuhan terjadi.
Ketika mujizat terjadi, maka seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Jadi, cara ibadah Babel adalah sibuk
mengadakan demonstrasi-demonstasi, yaitu mengadakan mujizat-mujizat kesembuhan.
Dan arahnya, dalam Wahyu 13:4 ialah
menyembah kepada naga dan menyembah antikris.
Ibadah sekedar mujizat, tetapi menolak berita salib, itulah IBADAH LAUT = Sibuk dengan mujizat, tetapi menolak didikan salib. Inilah cara ibadah dari Babel.
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian
diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Suatu kebaktian diadakan secara
fasik, sebagai ganti dari korban sembelihan dan korban santapan. Kemudian;
-
kebenaran dihempaskan ke bumi =
Salib Golgota diinjak-injak,
-
dan apapun yang dibuatnya, semuanya
berhasil.
Jadi, ibadah fasik hanya sibuk soal
berkat keberkatan, berhasil keberhasilan = Ibadah laut. Ini tata cara ibadah
Babel.
Kalau praktek semacam ini ada di
tengah ibadah maka tamatlah ibadah itu. Oleh sebab itu, kita harus tahu dimana
tempat kita beribadah. Jangan sesuka hati berada di gunung-gunung lain.
JALAN KELUARNYA:
Yeremia 51:6
(51:6) Larilah
dari tengah-tengah Babel, hendaklah setiap orang menyelamatkan nyawanya,
supaya kamu jangan tertumpas karena kesalahannya! Sebab inilah waktu pembalasan
bagi TUHAN; Ia membayar ganjaran kepadanya.
Larilah dari tengah-tengah Babel. Jangan lagi ikut-ikut ibadah laut yang sibuk dengan
mujizat, keberkatan dan keberhasil.
Sebab inilah waktu pembalasan bagi
TUHAN; Ia membayar ganjaran kepadanya. Saatnya sekarang penghukuman bagi Babel;
tidak selamanya dia bisa bertahan.
Yeremia 51:10
(51:10) TUHAN
telah membuat segala kebenaran kita menjadi nyata; marilah kita ceritakan di
Sion perbuatan TUHAN, Allah kita!
TUHAN membuat segala kebenaran kita
menjadi nyata, karena Dia adalah Hakim yang adil.
CERITAKAN: Gunung Sion adalah puncak
ibadah, wujudnya adalah doa penyembahan. Biarlah ibadah kita, hidup rohani kita
memuncak sampai kepada doa penyembahan.
Larilah dari Babel, jangan ikuti
cara ibadahnya, tetapi biarlah kita lari sampai kepada GUNUNG SION.
Di dalam Ibadah Kaum Muda Remaja
telah disampaikan jalan-jalan Tuhan itu yang membawa kita sampai kepada puncak
ibadah yaitu gunung Sion. Itulah yang menyelamatkan kita. Setelah kita berada
di gunung Sion layaklah kita menerima sayap rajawali / sayap burung nasar yang
akan menerbangkan kita ke padang belantara, dipelihara selama masa kesesakan
puncak aniaya antikris. Dunia digoncang dan kita mengalami ketenangan di
tengah-tengan goncangan terjadi. Tidak usah bertanya “bagaimana kita hidup di
sana?” itu adalah hikmat Ilahi, itu cara Tuhan yang tidak terselami akal
pikiran, tinggal angkat dua tangan dan ceritakan perbuatan Tuhan di atas gunung
Sion berarti ibadah kita sudah berada pada ibadah tertinggi.
Diawali dengan larilah dari Babel,
jangan ikuti ibadahnya.
Milikilah sikap tegas karena orang
yang beribadah selain disebut tentara Tuhan, juga disebut penegak hukum.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment