IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 JUNI 2022
KITAB RUT PASAL 4
Subtema: BERITA SALIB
SEBAGAI WASIAT
Selamat malam,
salam sejahtera bahagia di dalam kita menikmati Sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa
sidang jemaat TUHAN di Bandung dan di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN
yang senantiasa tekun digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang
Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live
streaming video internet YouTube, Facebook di mana pun anda berada.
Kita berdoa,
kita mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu betul-betul
meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut
STUDY RUT sebagai Firman
Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan
suci. Kita masih berada di Rut 4:14.
Rut 4:14
(4:14) Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi:
"Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang
penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.
Perempuan-perempuan
Betlehem berkata kepada Naomi: “Terpujilah
TUHAN yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus.”
Kemudian, perempuan-perempuan Betlehem kembali berkata: “Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.”
Dalam ejaan lama
dituliskan: Segala puji bagi Tuhan, yang
tiada menahankan dari padamu seorang penebus, yang akan termasyhur namanya di
antara segala orang Israel.
Dari tulisan
ini, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa perkataan-perkataan perempuan
Betlehem adalah sebuah nubuat besar tentang seorang penebus.
Terlebih dahulu
kita lihat nama anak yang dilahirkan oleh Rut di dalam Rut 4:17A.
Rut 4:17
(4:17) Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada
anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki";
lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah
Daud.
Perempuan-perempuan
menyebutkan nama anak laki-laki yang dilahirkan oleh Rut bagi Boas ialah Obed.
Obed adalah ayah
Isai, ayah Daud
Sebetulnya, nama Obed ini tidak dituliskan (tidak dikisahkan) dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dengan begitu rinci, selain dikaitkan dengan silsilah.
Tetapi sekalipun
demikian, justru dari nama Obed yang dikaitkan dengan silsilah ini, nanti kita
bisa melihat bahwasanya perkataan-perkataan dari perempuan-perempuan Betlehem
kepada Naomi betul-betul sebuah nubuat tentang seorang penebus, dan nama itu
masyhur di Israel.
Sekarang,
kita akan memperhatikan Rut 4:18-22,
dengan perikop: “Silsilah Daud”
Rut 4:18,21-22
(4:18) Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan
Hezron, (4:19) Hezron memperanakkan
Ram, Ram memperanakkan Aminadab, (4:20)
Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, (4:21) Salmon memperanakkan Boas, Boas
memperanakkan Obed, (4:22)
Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.
Silsilah Daud diawali
dari Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda. Sedangkan pada Rut 4:22, Obed memperanakkan Isai, dan
Isai memperanakkan Daud.
Singkat kata:
Kisah Obed dalam Perjanjian Lama dikaitkan dengan silsilah Daud.
Sekarang,
kita akan melihat “kisah Obed” dalam Perjanjian Baru, di dalam Injil Matius 1, dengan perikop: “Silsilah Yesus Kristus”
Matius 1:1
(1:1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud,
anak Abraham.
Kalau dilihat
dari silsilahnya, Yesus Kristus adalah anak Daud, anak Abraham.
Matius 1:17
(1:17) Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan
dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan
ke Babel sampai Kristus.
Silsilah Yesus
Kristus itu dimulai dari ...
- 14 (empat belas)
keturunan dari Abraham sampai ke Daud.
- 14 (empat belas)
keturunan dari Daud sampai ke pembuangan ke Babel.
- 14 (empat belas)
keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus Yesus lahir.
Jadi …
- Dalam perjanjian
Lama, nama Obed dikaitkan dengan silsilah Daud.
- Sedangkan dalam
perjanjian Baru, nama Obed dikaitkan dengan silsilah Yesus Kristus; Dialah
Tunas Daud, Raja di atas segala raja, bahkan Nama di atas segala nama, sama
artinya; termasyhur di Israel.
Berarti, perkataan-perkataan
dari perempuan-perempuan di Betlehem kepada Naomi adalah sebuah nubuat yang
heran tentang pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus. Jadi, dibalik nama Obed, itu
adalah suatu nubuat yang heran, yang telah dinyatakan (dimasyhurkan) kepada
orang Israel.
Matius 20:26-28
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin
menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; (20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus datang ke
dalam dunia ini untuk 2 (dua) hal:
YANG PERTAMA: UNTUK MELAYANI KITA.
Sikap di dalam
melayani yang ditunjukkan oleh Yesus berbanding terbalik dengan
pemimpin-pemimpin dunia (antikris):
- Yang terbesar hendaklah ia menjadi pelayan, berarti;
dengar-dengaran. Pelayan harus dengar-dengaran supaya segala sesuatunya
terlaksana, atau jadilah kehendak Allah. Kalau sudah diangkat menjadi seorang
pelayan (seorang imam), maka harus dengar-dengaran; tidak usah diucap
berkali-kali.
- Yang terkemuka hendaklah ia menjadi hamba, berarti; tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantah di dalam melayani TUHAN dan pekerjaan
TUHAN.
YANG KEDUA: UNTUK MEMBERIKAN NYAWA-NYA MENJADI TEBUSAN
BAGI BANYAK ORANG.
Memberikan
nyawa, sama artinya; mencurahkan darah, sebab nyawa makhluk ada pada darahnya
(Imamat 17:1).
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus
dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita semua telah
ditebus dari cara hidup yang sia-sia, ditebus dari perbuatan yang lama, perbuatan
yang sia-sia, yakni dosa warisan -- disebut juga dengan kutuk nenek moyang --.
Dan kita semua ditebus
...
- Bukan dengan barang yang fana, yakni uang, harta,
kekayaan, uang dan lain sebagainya, sebagaimana yang tertulis dalam Bilangan 3:49, Bilangan 5:6-7.
- Bukan pula
dengan emas atau perak berbatang-batang
Tetapi
kita ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, sama seperti darah
Anak Domba yang tidak bernoda dan tak bercacat. -- Soal tidak bernoda dan tak
bercacat, dituliskan di dalam Yesaya
53:7 --
Inilah
perkataan perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi; suatu nubuat yang heran
tentang pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus.
1
Petrus 1:20
(1:20)
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan
diri-Nya pada zaman akhir.
Ayat 20 bagian A: Yesus Kristus,
Sang Penebus, telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan.
Dari
kalimat ini, menceritakan kepada kita bahwasanya kita semua yang hidup ini ada
di dalam rencana indah TUHAN. TUHAN sudah membuat jalan cerita dalam kehidupan
kita; TUHAN sudah membuat rencana-rencana yang indah dalam setiap pribadi lepas
pribadi.
Kemudian,
ayat 20 bagian B: Karena saya dan saudara,
karena kasih dan kemurahan TUHAN, akhirnya pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus
itu, dinyatakan pada zaman akhir ini.
Intinya:
Pada zaman akhir ini, Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Anak Domba
Allah yang telah disembelih di atas kayu salib. Pendeknya: Anak Domba Allah
yang disalibkan, Yesus yang disalibkan itu dimasyhurkan di antara bangsa-bangsa
di zaman akhir ini.
Inilah
nubuatan dari perkataan-perkataan perempuan Betlehem kepada Naomi. Dengan
demikian, tergenapilah segala perkataan-perkataan perempuan Betlehem kepada Naomi:
“Termasyhurlah kiranya nama anak itu di
Israel.”
1 Timotius 2:5
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang
menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus
Yesus,
Perlu untuk
diketahui: Allah Itu Esa. Esa = Satu,
bukan dua, atau tidak lebih dari satu.
Kemudian, esa pula Dia menjadi pengantara antara Allah
dengan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.
Dari kalimat ini kita memetik sebuah pengertian, bahwasanya: Yesus adalah pengantara untuk mengerjakan pendamaian, tetapi sebagai manusia Kristus Yesus, bukan sebagai Allah.
Dari kalimat ini kita memetik sebuah pengertian, bahwasanya: Yesus adalah pengantara untuk mengerjakan pendamaian, tetapi sebagai manusia Kristus Yesus, bukan sebagai Allah.
Jadi, waktu
mengerjakan penebusan itu, Yesus itu 100% (seratus persen) adalah Allah, 100% (seratus
persen) adalah manusia; dari kalimat ini, kita mendapat suatu pengertian
bahwasanya Yesus merasakan apa yang kita rasakan, hanya saja ketika Ia dicobai,
Ia tidak berbuat dosa.
1 Timotius 2:5 ini dijelaskan kembali oleh
Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani, di dalam Ibrani 9.
Ibrani 9:15
(9:15) Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian
yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal
yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran
yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Singkat kata: Yesus
Kristus adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru, berarti; sudah
mengerjakan pendamaian di atas kayu salib.
Dahulu, Imam
Besar Agung satu kali dalam setahun masuk ke dalam Ruangan Maha Suci dengan
membawa darah lembu muda dan darah domba jantan untuk mengadakan pendamaian,
baik atas dosanya, maupun atas dosa bangsanya.
Tetapi di sini
kita melihat; Yesus tampil sebagai pengantara dari suatu perjanjian yang baru
-- bukan lagi dari suatu perjanjian lama (hukum Taurat) --, Ia menyerahkan
nyawa-Nya, berarti; mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, dan Ia telah mati
untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian
yang pertama.
Perjanjian yang
pertama à Hukum Taurat
atau ibadah-ibadah yang dijalankan secara lahiriah.
Ibrani 9:16
(9:16) Sebab di mana ada wasiat, di situ harus
diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
Di mana ada
wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian si pembuat wasiat itu.
Tidak
mungkin ada wasiat, tetapi kematian si pembuat wasiat tidak diberitahukan.
Kalau si pembuat wasiat masih hidup, maka wasiat tidak ada artinya.
Ibrani 9:17
(9:17) Karena suatu wasiat barulah sah,
kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku,
selama pembuat wasiat itu masih hidup.
Suatu wasiat
akan dianggap menjadi sah, jikalau si pembuat atau si penulis wasiat itu telah mati.
Jadi, kematian si pembuat wasiat harus diberitakan, supaya wasiat-wasiat itu
berlaku bagi kita, sebab wasiat tidak berlaku jika si pembuat wasiat masih
hidup.
Wasiat adalah
pesan-pesan yang tertulis terkait dengan harta benda atau kekayaan yang
dibagi-bagikan sebagai warisan.
Terkait dengan
wasiat, seringkali banyak orang mengharapkan menjadi ahli waris dari nenek
moyangnya, dari orang tuanya, tetapi setelah ahli hukum (notaris) membacakan
wasiat, namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka di situlah banyak
orang yang menjadi stress, sehingga
keturunan anak cucu bertengkar satu dengan yang lain, bahkan tidak tertutup
kemungkinan saling bunuh membunuh. Seperti yang baru saja saya tonton di
televisi tadi malam; kakaknya dibunuh hanya karena warisan.
Singkatnya: Penebusan
oleh kematian Yesus supaya wasiat ini berlaku kepada orang-orang yang terkait
dengan nama-nama yang tertulis dalam wasiat itu.
Yesus telah mati
untuk menebus pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, sehingga kita dapat
menerima bagian, yaitu hidup kekal (Kerajaan Sorga) yang diwariskan kepada
kita, sesuai dengan pesan-pesan yang tertulis di dalam wasiat yang ditujukan
kepada saya dan saudara, karena kita mau menerima berita tentang kematian
Yesus, Sang Penebus, sesuai dengan perkataan-perkataan yang dinubuatkan oleh
perempuan-perempuan di Betlehem.
Sekarang,
kita kembali memperhatikan 1 Timotius 2.
1 Timotius 2:6
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan
bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Yesus
telah menyerahkan diri-Nya (mati di atas kayu salib) sebagai tebusan bagi semua
manusia, tanpa terkecuali, sehingga wasiat itu berlaku atas kita semua, dengan
lain kata; berhak untuk mewarisi Kerajaann Sorga (hidup kekal) sebagai milik
pusaka yang diwariskan kepada kita, yang dituliskan di dalam wasiat itu.
Sekali lagi saya
sampaikan: Yesus telah menyerahkan diri-Nya (mati di atas kayu salib) sebagai
tebusan bagi semua manusia. Dan hal ini harus diberitakan, diwartakan,
disampaikan bagi semua manusia, tanpa terkecuali.
1 Timotius 2:6B-7
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan
bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (2:7) Untuk kesaksian itulah aku telah
ditetapkan sebagai pemberita dan rasul -- yang kukatakan ini
benar, aku tidak berdusta -- dan sebagai pengajar orang-orang bukan
Yahudi, dalam iman dan kebenaran.
Singkat kata: Penebusan
oleh kematian Yesus Kristus harus diberitakan, harus dimasyhurkan di antara
bangsa-bangsa.
Oleh sebab itu, untuk pemberitaan tentang penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, maka di sini kita perhatikan; Paulus ditetapkan Allah menjadi rasul, penginjil, guru untuk bangsa-bangsa yang bukan Yahudi (kafir) untuk memberitakan pekerjaan penebusan kematian Yesus di kayu salib, dan itu diberitakan (dimasyhurkan) kepada semua bangsa-bangsa, teramat lebih bangsa kafir, yang bukan Yahudi.
Oleh sebab itu, untuk pemberitaan tentang penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, maka di sini kita perhatikan; Paulus ditetapkan Allah menjadi rasul, penginjil, guru untuk bangsa-bangsa yang bukan Yahudi (kafir) untuk memberitakan pekerjaan penebusan kematian Yesus di kayu salib, dan itu diberitakan (dimasyhurkan) kepada semua bangsa-bangsa, teramat lebih bangsa kafir, yang bukan Yahudi.
Saya
ini hamba TUHAN, yang sudah menerima jabatan gembala, di mana meterainya adalah
kawanan domba (sidang jemaat Allah). Kalau pun ada karunia nabi, ya puji TUHAN, supaya kita dapat
menikmati pembukaan Firman. Kemudian, kalau TUHAN memberi wahyu, ya puji TUHAN, supaya kita bisa melihat
masa yang akan datang dan melihat kemuliaan dari Kerajaan Sorga. Bantu doa,
supaya TUHAN tetap pertajam karunia-karunia yang TUHAN berikan kepada kita
semua untuk kepentingan bersama di tengah ibadah dalam kandang penggembalaan
GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten,
Indonesia, di hadapan TUHAN Yesus, Sang Penebus yang telah mati di atas kayu
salib.
TUHAN
Yesus baik, bukan? Tidak ada sesuatu
yang tersembunyi; semua rencana-rencana indah dinyatakan kepada kita; Dia merasakan
apa yang kita rasakan, hanya saja ketika dicobai, Ia tidak berbuat dosa. TUHAN
itu baiknya minta ampun; tidak perlu kita menyesal menjadi anak TUHAN, apalagi
tergembala dengan sungguh-sungguh.
TUHAN
sedang menyatakan rencana indah bagi kita semua, sebab Ia telah dipilih sebelum
Dia dijadikan; berarti, ada rencana indah dalam diri kita lewat pribadi Yesus,
Sang Penebus.
Pendeknya: Kematian Yesus di Calvari harus diberitakan sehingga bangsa kafir berhak untuk mewarisi Kerajaan Sorga (hidup kekal) sebagai milik pusaka, sebab suatu wasiat dianggap sah bila si pembuat wasiat itu telah mati, sesuai Ibrani 9:17.
Kita perhatikan Kolose 1, dengan perikop: “Pelayanan dan penderitaan Paulus”
Kolose 1:24
(1:24) Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita
karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada
penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Rasul Paulus
menggenapi dalam dagingnya apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk
tubuh-Nya, sidang jemaat di Kolose. Berarti, Rasul Paulus diutus untuk
menyempurnakan apa yang masih kurang dari salib di Golgota.
Sepintas, Rasul
Paulus seolah-olah lebih hebat, lebih kuat menanggung penderitaan dari pada
Yesus di atas kayu salib. Tetapi, mari kita perhatikan APA YANG DIMAKSUD DENGAN
MENYEMPURNAKAN SALIB GOLGOTA LEWAT HIDUPNYA, lebih rinci di dalam Kolose 1:25-26.
Kolose
1:25-26
(1:25)
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan
Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada
kamu, (1:26) yaitu rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Rasul Paulus
ditetapkan sebagai penginjil, rasul dan guru, tujuannya ialah untuk
memberitakan kematian yang telah dikerjakan oleh Yesus di kayu salib kepada
bangsa kafir, dengan demikian; berita salib sempurna adanya. Kalau berita salib
hanya untuk orang Yahudi, itu belum sempurna; tetapi berita salib menjadi
sempurna, Kristus yang disalibkan atau penderitaan Kristus di atas kayu salib menjadi
sempurna, penebusan di atas kayu salib menjadi sempurna, bila rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dilanjutkan disampaikan kepada bangsa kafir;
jadi, sempurnalah berita salib.
Singkat kata: Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan ke keturunan telah dinyatakan kepada orang-orang kudus, yakni bangsa kafir, dengan demikian; nama Yesus telah dimasyhurkan kepada bangsa-bangsa lain, sehingga sempurnalah penderitaan Kristus di atas kayu salib.
Kolose 1:27
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya
dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan
kemuliaan!
Berita oleh
penebusan kematian Yesus di kayu salib telah sampai kepada bangsa-bangsa yang
bukan Yahudi, maka betapa kaya dan mulianya rahasia itu, itulah berita tentang
Kristus yang disalibkan, itulah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad,
yang disampaikan di antara bangsa-bangsa lain.
Banyak anak
TUHAN belum sampai kepada pengertian ini, apa
buktinya?
- Dia menganggap
kaya, kalau dia punya harta secara lahiriah.
- Dia menganggap
kemuliaan, kalau dia mempunyai suatu kedudukan jabatan, pangkat yang tinggi di
bumi ini.
Pemahaman ini
sudah benar, tetapi belum sempurna. Pemahaman itu nanti sempurna bilamana
penebusan oleh kematian Yesus yang dikerjakan di atas kayu salib telah disampaikan
kepada bangsa kafir, maka begitu mulianya bangsa kafir, begitu kayanya bangsa
kafir oleh pemberitaan semacam ini.
Biarlah kita mau
menerima pengertian yang benar, pengertian yang sempurna ini, supaya kita kaya
oleh karena kasih karunia TUHAN, menjadi mulia oleh kasih karunia TUHAN.
Jadi, oleh
berita penebusan kematian Yesus di kayu salib, bangsa kafir berhak untuk
mewarisi Kerajaan Sorga; betapa kaya dan mulianya.
Singkat kata: Wasiat
itu juga ditujukan kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, itulah bangsa kafir.
Dahulu wasiat itu hanya ditujukan kepada bangsa Israel, tetapi ternyata wasiat
itu juga ditujukan kepada bangsa kafir, kepada saya dan saudara. Ini adalah
kekayaan dan kemuliaan yang ada di tengah-tengah bangsa kafir.
Bersyukurlah,
mengingat kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Yang sudah tua umurnya,
bersyukurlah; yang masih muda juga ada pengharapan oleh karena rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad telah disampaikan kepada bangsa kafir, sebab
Kristus adalah pengharapan akan kemuliaan.
Kolose 1:28
(1:28) Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang
kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin
tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Nasihat
Firman yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada tiap-tiap orang, secara khusus
kepada bangsa kafir, adalah berita salib, yakni penebusan yang telah dikerjakan
oleh Yesus di kayu salib.
Tujuan
dari berita salib (kematian Yesus di atas kayu salib) adalah untuk memimpin
tiap-tiap orang kepada kesempurnaan di dalam Kristus Yesus.
Kalau pernyataan
dari perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi hanya sekedar dibaca, maka kita
tidak akan paham makna dibalik pernyataan itu. Bahkan kita akan mengatakan: Di mana letak kemasyhuran dari nama Obed?
Tetapi dibalik itu semua, itu tertuju kepada pribadi Yesus Kristus, Sang
Penebus yang dimasyhurkan di antara bangsa-bangsa.
Jangan sampai
nasihat-nasihat Firman itu muatannya hanya berkat, muatannya hanyalah mujizat;
tidak akan memimpin gereja TUHAN kepada kesempurnaan. Tetapi nasihat Firman
yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada bangsa kafir, isinya (muatannya)
adalah Yesus yang telah mati di atas kayu salib untuk menebus bangsa-bangsa,
termasuk bangsa kafir, di mana tujuannya adalah untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan, hidup rohani kita dibawa terangkat sempurna.
Maka, doakan,
supaya saya juga tetap konsisten dengan nasihat Firman, di mana muatannya
adalah berita salib; doakan supaya saya jangan berubah dari sana, karena berita
semacam ini sangat kita perlukan untuk memimpin kita sampai kepada kesempurnaan
yang setara dengan Kristus Yesus, kualitas rohani sederajat dengan Mempelai
Laki-Laki Sorga.
Oleh sebab itu,
di sini dikatakan: “memimpin tiap-tiap
orang kepada kesempurnaan dalam Kristus”, memberi arti bahwa kualitas
rohani sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Kalau “sederajat”, berarti
nanti kita duduk berdampingan dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Kalau “tidak
sederajat”, maka tidak mungkin duduk sebagai pengantin perempuan.
Bantu doa terus,
supaya saya tetap konsisten dalam nasihat Firman, di mana muatannya adalah
berita penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, supaya kita juga berhak untuk
menerima wasiat itu. Wasiat tidak berlaku kalau kematian belum diberitakan;
ingat itu.
Jadi, bukan
berarti kita ini butuh berita berkat, berita keberhasilan; kita butuh itu dan
hal itu tidak dipungkiri. Bahkan kegerakan rohani semacam kesembuhan, itu juga
kita butuhkan, tetapi lebih-lebih lagi berita penebusan oleh kematian Yesus
yang memimpin kita kepada kesempurnaan dalam Kristus, berarti; kualitas rohani
kita nanti sudah sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
1 Korintus
1:22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang
Yunani mencari hikmat, (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Rasul Paulus
memiliki pendirian yang kuat, sebab ia tetap memberitakan Kristus yang
disalibkan itu, baik untuk orang Yahudi dan non Yahudi; dia konsisten dengan
nasihat Firman yang bermuatan berita salib (penebusan oleh kematian Yesus).
Sebetulnya, berita
Kristus yang disalibkan ...
- Untuk orang
Yahudi suatu batu sandungan.
- Untuk orang Yunani
(non Yahudi) suatu kebodohan.
Tetapi Rasul
Paulus tidak peduli; dia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan, karena dia
tahu rencana-rencana indah, supaya bangsa kafir juga berhak untuk menerima
wasiat yang dituliskan oleh si pembuat wasiat.
Biarlah kiranya penderitaan
Kristus itu sempurna; itulah yang terpatri di dalam hati dan pikiran Rasul
Paulus sehingga dia memiliki pendirian yang kuat. Kita juga perlu memiliki
pendirian yang kuat.
Jangan kita
hanya menangis begitu mendengar berita yang enak bagi daging. Suatu kali, saya
bersama isteri membawa 3 (tiga) pemudi mengikuti suatu ibadah, lalu satu dari
pemudi ini melihat ada orang yang menangis karena berita salib; itu bagus. Tetapi,
jauh lebih baik, kalau berita salib itu mengoreksi dosa, dan oleh karena berita salib ini kita hancur-hancuran
datang di kaki salib, disertai dengan air mata.
Jangan sampai
kita mudah menyahut berita berkat, tetapi pikiran berubah-ubah ketika diajar
untuk berkorban. Milikilah pendirian yang kuat; sekali berucap, tetap berucap
dengan pendirian yang sama.
Mengapa harus
memiliki pendirian yang kuat? Karena berita salib ini yang memimpin tiap-tiap
orang kepada kesempurnaan dalam Kristus Yesus; itulah berita keselamatan. Jadi,
perlu untuk memiliki pendirian yang kuat; kalau diajar untuk membawa korban
tenaga, pikiran dan uang, tidak usah berubah-ubah, bahkan sampai takut dan
akhirnya tidak beribadah.
Rasul Paulus
tidak seperti itu; dia bukan anak kecil, dia tidak cengeng;
- Dia pelayan,
berarti; dengar-dengaran.
- Dia hamba, berarti;
tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Sebaiknya,
seorang imam berkata: “Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan.”
MENGAPA RASUL
PAULUS MEMILIKI PENDIRIAN YANG KUAT?
1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
Berita salib (Kristus
yang disalibkan), berita penebusan oleh kematian Yesus di atas kayu salib adalah
kekuatan
Allah dan hikmat Allah. Inilah alasan Rasul Paulus sehingga dia memiliki
pendirian yang kuat.
Singkat kata: Berita salib (berita Kristus yang disalibkan) adalah hikmat, pengertian, dan akal budi bagi bangsa kafir.
Dahulu, bangsa
kafir mudah sekali diseret kepada berhala-berhala yang bisu, karena bangsa
kafir tidak mempunyai hikmat, pengertian dan akal sehat (akal budi). Tetapi
oleh karena berita salib telah sampai kepada bangsa kafir, maka berita salib itu
menjadi hikmat, pengertian, dan akal budi bagi bangsa kafir, dengan demikian,
kita disempurnakan di dalam Kristus = diselamatkan. Oleh hikmat inilah kita disempurnakan
dan diselamatkan.
Jadi, salib
Kristus adalah hikmat, pengertian, akal budi (akal sehat), dengan demikian kita
disempurnakan di dalam Kristus, berarti; diselamatkan.
Kita perhatikan Kisah Para Rasul 4, dengan perikop: “Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama”
Kisah Para Rasul
4:10
(4:10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh
umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah
kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara
orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat
sekarang di depan kamu.
Di hadapan
Mahkamah Agama, Rasul Petrus bersaksi (memberitakan) tentang Kristus yang
disalibkan -- sama seperti Rasul Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan --.
Kisah Para Rasul
4:11
(4:11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu
penjuru.
Yesus
yang mati di kayu salib adalah batu penjuru; dasar kita untuk datang beribadah,
dasar kita untuk melayani TUHAN, dasar dari hubungan intim (nikah suci) dengan
TUHAN.
Kisah Para Rasul
4:12
(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun
juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain
yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Keselamatan
tidak ada di dalam siapapun juga, selain di dalam Dia, Kristus yang disalibkan
itu. Jadi, apapun yang kita miliki tidak dapat untuk menyelamatkan seseorang.
Pendeknya:
Berita salib harus dimasyhurkan sebab hanya oleh karena berita salib (berita
tentang Kristus yang disalibkan) inilah kita diselamatkan.
Tidak ada nama
lain yang diberikan kepada manusia, yang olehnya kita diselamatkan; jadi, oleh
karena berita tentang Kristus yang disalibkan ini kita diselamatkan. Jadi, jelas; nama Yesus adalah nama yang masyhur,
sebab oleh nama Yesus, kita diselamatkan.
Jadi,
sudah sangat sinkron sekali dengan pernyataan perempuan-perempuan Betlehem
kepada Naomi: “Termasyhurlah kiranya nama
anak itu di Israel.” Tidak ada nama lain, selain nama Yesus.
Kisah Para Rasul
4:1-3
(4:1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang
berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan
kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (4:2) Orang-orang itu sangat marah
karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan
dari antara orang mati. (4:3)
Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan
harinya, karena hari telah malam.
Petrus dan
Yohanes memberitakan tentang penebusan oleh kematian Yesus, tetapi hari ketiga
bangkit.
Jadi, kebangkitan
dari antara orang mati = Hidup kekal di dalam Kerajaan Sorga. Inilah isi dari
pada wasiat itu; mewarisi Kerajaan Sorga karena berita tentang penebusan oleh
kematian.
Dan oleh karena
berita ini, orang Yahudi tidak suka, tidak senang hati, apalagi orang Saduki.
- Orang Saduki tidak suka dengan berita kematian
kebangkitan, karena mereka dikuasai oleh kenajisan percabulan, mereka hanya
dikuasai dosa kawin dan mengawinkan. Kawin dan mengawinkan saja yang ada di
dalam pemikiran orang Saduki, sebagaimana dalam Matius 22, di mana 7 (tujuh) bersaudara menikah dengan 1 (satu)
perempuan
- Juga orang Yahudi tidak suka dengan berita tentang
penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, hari ketiga bangkit, karena
kedudukan mereka yang mereka pertahankan, sebagai imam-imam kepala, ahli-ahli
Taurat dan tua-tua, tetapi resikonya penuh dengan kemunafikan. Dan orang
munafik tidak suka dengan berita kematian Yesus, hari ketiga bangkit, sebab mereka
tetap ingin mempertahankan kebangkitan palsu, sebab mereka memang sudah
menduduki kursi Musa, tetapi penuh dengan kemunafikan. Kedudukan ini tidak
ingin digeser oleh berita penebusan kematian Yesus dan hari ketiga bangkit.
Mereka tidak
sudi dengan berita semacam ini; akhirnya Petrus dan Yohanes ditangkap dan
diserahkan untuk ditahan. Tetapi baik Petrus maupun Yohanes sama dengan Rasul
Paulus yang memiliki pendirian yang kuat, tidak berubah; kita pun perlu
memiliki pendirian yang kuat.
Jangan seperti
kanak-kanak yang sebentar menangis, sebentar tertawa, sebentar cengeng,
sebentar bersungut-sungut jika tidak sesuai dengan keinginan hati dan kepentingan diri; itu tidakah benar. Daging
dan kepentingannya harus dihukum oleh berita penebusan dan kematian Yesus di
kayu salib, nanti hari ketiga bangkit.
- Kalau melayani
seperti ahli Taurat dan orang Farisi, yang penuh dengan kemunafikan; itu adalah
kebangkitan palsu.
- Melayani TUHAN,
tetapi dikuasai dengan roh kenajisan seperti orang Saduku; itu juga kebangkitan
palsu.
Itu semua tidak
ada artinya. Yang benar adalah berita penebusan oleh kematian Yesus, hari
ketiga bangkit, itulah yang harus kita terima untuk memimpin kita kepada kesempurnaan
keselamatan.
Saya selalu
berdoa untuk keluarga Allah, sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang
Cilegon, Banten, Indonesia, termasuk Bandung dan Malaysia, besar kecil, tua
muda, laki-laki perempuan, supaya selain rindu untuk digembalakan, tetapi juga
kiranya senantiasa mengarahkan pandangan kepada salib di Golgota; itulah doa
saya selalu, supaya kita memiliki pendirian yang kuat, walaupun ada
ancaman-ancaman:
- Ancaman dari
orang-orang Saduki, yaitu dikuasai dengan dosa kenajisan percabulan.
- Ancaman dari
ahli bangunan (orang Farisi) yang melayani, namun penuh dengan kemunafikan.
Biarlah kiranya
berita yang sejati, berita tentang Kristus yang disalibkan harus kita terima
dengan rela hati.
Dan tadi kita
sudah melihat: Hati dan pikiran dari Petrus dan Yohanes tidak sedikit pun
berubah, sebab mereka tetap memberitakan Kristus yang disalibkan, hari ketiga
bangkit.
Jangan takut
datang beribadah karena korban-korban, justru korban itu yang memberikan kita
sebuah pendirian yang kuat. Memiliki pendirian yang kuat, berarti; tidak hilang
jati diri.
- Mengapa seseorang tidak memiliki jati diri? Karena dia tidak
memiliki pendirian yang kuat.
- Mengapa seseorang tidak memiliki pendirian yang
kuat?
Karena dia menolak berita tentang Kristus yang disalibkan.
Dahulu sebelum
terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya kehilangan jati diri, apa buktinya? Saya memiliki pemikiran;
- Kalau saya
lakukan yang salah, nanti takut dipersalahkan.
- Kalau saya
melakukan yang baik, saya takut ditolak.
Itu namanya
kehilangan jati diri, tidak memiliki pendirian, tetapi sekarang, biarlah kita
belajar untuk tetap memiliki pendirian yang kuat. Lakukanlah yang baik
sekalipun ditolak; jangan takut, jangan ragu.
Jadi, berita
salib itulah yang pada akhirnya membuat kita memiliki pendirian yang kuat,
memiliki jati diri;
- tidak ragu di
dalam mengasihi walaupun ditolak,
- tidak ragu untuk
berbuat baik walaupun tidak disukai.
Ayo, perhatikan
Firman dengan sungguh-sungguh, terimalah berita salib yang memimpin kepada
kesempurnaan (selamat).
Pendeknya: Untuk
berita keselamatan, kita harus rela bayar harga.
Jangan hanya
melayani saja, tetapi tidak mau bayar harga. Jangan dari tahun ke tahun
beribadah tetapi tidak mau bayar harga. Untuk berita yang luar biasa ini, kita
harus dengan rela bayar harga.
Sekarang, kita
kembali melihat NAMA YANG TERMASYHUR di dalam Filipi 2.
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
Penebusan
yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib adalah penebusan yang
membawa Dia sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Berita tentang penebusan
oleh kematian Yesus harus kita terima dengan rela bayar harga.
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang
ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah,
Bapa!
Ketika nama
Yesus dimasyhurkan lewat pemberitaan tentang Kristus yang disalibkan, maka
ibadah kita dibawa sampai ke tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah),
itulah doa penyembahan.
Jadi, berita
penebusan oleh kematian Yesus Kristus membawa kita sampai ke tingkat ibadah
yang tertinggi (puncak ibadah), itulah doa penyembahan. Segala lutut bertelut, lidah mengaku, itulah doa penyembahan.
Keuntungan bila
berita kematian disampaikan:
1.
Memimpin
rohani kita kepada kesempurnaan (keselamatan), sama mulia dengan Mempelai
Laki-Laki Sorga.
2.
Memimpin
kita sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi, yaitu doa penyembahan.
Itulah
keuntungannya, supaya kita juga berhak menerima wasiat itu.
Jadi,
sudah sangat masuk akal sekali; wasiat tidak akan berlaku sebelum kematian si
pembuat wasiat tidak diberitakan.
WUJUD
DOA PENYEMBAHAN.
Rut 4:15
(4:15) Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu
dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab
menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih
berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki."
Termasyhurlah
kiranya nama anak itu di Israel, wujudnya:
- Dialah yang akan menyegarkan jiwamu.
- Dialah yang akan memelihara engkau pada waktu
rambutmu telah putih.
Wujud dari doa penyembahan ada 2 (dua), YANG PERTAMA: Dialah yang akan menyegarkan jiwamu.
Jadi, wujud dari
doa penyembahan adalah jiwa disegarkan. Mari kita melihat jiwa yang disegarkan
di dalam Mazmur 23.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.
Kalau kita
tergembala, maka sudah pasti tidak kekurangan lahir dan batin.
- Lahir tidak
kekurangan, berarti; sandang pangan (makan, minum, pakaian) tercukupkan.
- Batin tidak
kekurangan, berarti; segala kelemahan, segala dosa kejahatan tidak nampak lagi.
Jadi, kalau
tergembala, maka lahir batin tidak kekurangan; tetapi kalau tidak tergembala,
pasti nampak (nyata) kekurangan, baik lahir maupun batin. Oleh sebab itu, harus
tergembala.
Coba, saudara
ada di dalam penggembalaan ini, tetapi rohani tidak tergembala, tidak
dengar-dengaran, sesuka hati, akhirnya terlanjur-lanjur, bukan? Jadi, perlu tergembala dan dengar-dengaran, supaya tidak
kekurangan. Jangan ada di tengah-tengah penggembalaan, tetapi tidak
dengar-dengaran. Yang sudah dengar-dengaran harus lebih lagi dengar-dengaran,
supaya pernyataan Daud nyata dalam hidup kita: “takkan kekurangan aku.”
Mazmur 23:2
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang
berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Kalau kita
tergembala, maka kita ...
- Digembalakan
oleh Firman Penggembalaan.
- Dituntun,
dibimbing ke air yang tenang = Dipimpin oleh Roh Kudus, supaya kita menjadi
kehidupan yang tenang, tidak mudah gelisah. Daging dan keinginannya, itulah
yang membuat seseorang menjadi gelisah, tetapi kehidupan yang tergembala
dibimbing, dituntun oleh Roh TUHAN, sehingga menjadi kehidupan yang tenang.
Bukankah Yesus
yang mati di kayu salib, juga adalah Gembala? Karena Dia adalah Gembala, maka
kita tidak akan kekurangan, karena Dia adalah gembala, maka kita sebagai
kawanan domba dalam penggembalaan ini digembalakan oleh Firman Penggembalaan.
- Untuk Ibadah
Pendalaman Alkitab, kita digembalakan oleh Study
Rut.
- Untuk Ibadah
Raya Minggu, kita digembalakan oleh Kitab
Wahyu 14.
- Untuk Ibadah Doa
Penyembahan, kita digembalakan oleh Kitab
Kolose.
- Untuk Ibadah
Kaum Muda Remaja, kita digembalakan oleh Study
Yusuf, dari kitab Kejadian.
Dan kalau kita
tergembala, Roh TUHAN berkuasa penuh membimbing kita dalam segala perkara, mengajar
kita dalam segala perkara -- sehingga orang lain tidak perlu mengajar kita --, menuntun
kita sampai menjadi satu pribadi (satu kehidupan) yang tidak bimbang, tetapi
tenang.
Jangan kecilkan
penggembalaan ini supaya Gembala Agung jangan mengecilkan kita.
Sekarang, kita
akan memperhatikan: APA ESENSI DARI FIRMAN PENGGEMBALAAN DAN ROH TUHAN?
Mazmur 23:3
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun
aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Jika
digembalakan oleh firman penggembalaan dan dibimbing ke air yang tenang, maka esensinya:
1.
Ia
yang menyegarkan jiwaku.
2.
Ia
menuntun di jalan yang benar oleh karena nama-Nya dimasyhurkan di antara Israel.
Wujud
dari doa penyembahan ada 2 (dua), YANG KEDUA: Dialah yang memelihara pada waktu
rambut telah putih.
Rambut
putih adalah mahkota dari orang tua. Jadi, sampai masa tua rambut putih, TUHAN
tetap gendong; ada dalam gendongan dua tangan TUHAN.
Yesaya 46:3
(46:3) "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub,
hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai
orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung
sejak dari rahim.
Berita tentang
Kristus yang disalibkan, itulah pekerjaan penebusan dan pendamaian yang
dikerjakan oleh Yesus di kayu salib, harus diperhatikan oleh:
YANG PERTAMA: Semua orang yang masih tinggal dari
keturunan Israel. Yang masih tinggal di gunung Sion, yang masih berada di
dalam penggembalaan GPT “BETANIA” perlu mendengar berita tentang
Kristus yang disalibkan.
YANG KEDUA:
- Orang-orang yang
didukung dari sejak kandungan.
- Orang-orang yang
dijunjung sejak dari rahim ibu.
Jadi, perlu untuk mendengarkan berita tentang penebusan oleh kematian Yesus Kristus, supaya kehidupan yang sudah dijunjung dari sejak rahim, didukung dari sejak kandungan ibu ada dalam rencana Allah.
- Yang tinggal di
Yerusalem, yang ada di tengah ibadah dan pelayanan perlu untuk mendengarkan berita
tentang Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa.
- Yang ada di
dalam rencana Allah, itulah orang-orang yang didukung dari sejak rahim
kandungan ibunya perlu mendengarkan berita tentang kematian Yesus di atas kayu
salib untuk menebus dosa manusia, supaya tetap ada di dalam rencana-rencana
Allah yang indah.
Kalau
tidak tergembala, maka tidak mungkin seseorang dapat menerima berita tentang
kematian Yesus untuk menebus dosa manusia; padahal kita perlu untuk mendengar
berita ini.
Terlalu
banyak berita-berita yang disampaikan yang sejatinya tidak memimpin sampai
kepada kesempurnaan; itu yang sangat disayangkan. Tetapi anehnya, jalan lebar semacam
itu lebih banyak dilalui oleh anak TUHAN.
Sempitlah jalan
dan sesaklah pintu untuk menuju Kerajaan Sorga, tetapi sedikit orang melaluinya.
Lebarlah jalan untuk menuju kebinasaan, tetapi banyak orang melaluinya.
Ayo,
mereka yang tinggal di Yerusalem, yang berada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan, teruskan untuk mendengarkan berita tentang kematian Yesus di kayu
salib untuk menebus dosa manusia, karena wasiat itu diperuntukkan kepada kita.
Juga
kehidupan yang sudah dijunjung, didukung sejak rahim kandungan ibu, perlu untuk
menerima berita semacam ini supaya ada dalam rencana-rencana Allah yang indah.
Maka,
esensinya dapat kita perhatikan pada ayat
4.
Yesaya 46:4
(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa
putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau
menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Sampai masa tua
rambut putih, TUHAN tetap gendong kehidupan orang-orang yang mau menerima
berita kematian Yesus menebus dosa manusia.
- Dua tangan TUHAN
adalah tangan yang kuat.
- Dua tangan TUHAN
adalah tangan yang penuh kasih.
- Dua tangan TUHAN
adalah tangan yang mampu menopang
- Dua tangan TUHAN
yang terulur dari sorga adalah dua tangan yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan
manusia di atas muka bumi ini.
Biarlah
sampai masa tua rambut putih, kita semua ada di dalam gendongan tangan TUHAN.
Berada dalam gendongan
dua tangan TUHAN, berarti:
1.
TUHAN
menanggung kita terus. Beban-beban
hidup kita ditanggung oleh TUHAN.
2.
TUHAN
mau memikul kita semua. Seperti
apapun keadaan kita, TUHAN teatp memikul kita.
3.
TUHAN
menyelamatkan kita.
Inilah wujud termasyhurlah kiranya nama anak itu di
Israel
Yang terluput di
Yerusalem, ayo, berita tentang salib perlu untuk didengar dengan segala
kerendahan hati.
Yang dijunjung,
didukung dari sejak rahim kandungan ibu perlu mendengar berita salib supaya ada
dalam rencana Allah.
Singkat kata:
Sampai masa tua rambut putih ada dalam gendongan dua tangan TUHAN.
- Tangan TUHAN
penuh kasih.
- Tangan TUHAN
berkuasa.
- Tangan TUHAN
kuat.
- Tangan TUHAN
yang terulur mampu menyelesaikan masalah.
- Tangan TUHAN menopang
perjalanan hidup kita.
Intinya: Dialah
yang menanggung, Dialah yang memikul, Dialah yang menyelamatkan, kalau kita ada
di dalam gendongan dua tangan TUHAN.
Ayo sungguh-sungguh;
hal ini jangan dianggap sebagai suatu berita kosong, tetapi harus diperhatikan
dengan sungguh-sungguh, supaya kita berbahagia oleh perbuatan kita sendiri di
hadapan TUHAN.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment