IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 03 APRIL 2012
Tema: MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
(seri 12)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan-Nya, kita boleh beribadah malam hari ini.
Kembali kita memeriksa Filipi 4.
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya
kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara
hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Kembali kita fokus memperhatikan ayat 6 bagian A, yaitu; “Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”.
Pernyataan Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Filipi, juga ditujukan bagi
kita semua malam ini, supaya terlepas dari kekuatiran tentang apapun juga.
Saat ini saya menghadapi pergumulan untuk memiliki sebuah rumah. Saya tahu,
keuangan saya tidak seberapa, tetapi saya bersama istri, mengambil suatu
keputusan untuk mengambil sebuah rumah, sebab iman tanpa tindakan adalah iman
yang kosong.
Dalam hal ini, saya harus mengambil keputusan, saya harus bertindak,
terlepas dari kekuatiran. Tetapi saya melakukan itu semua, bukan semata-mata
karena arogansi saya ataupun ingin menunjukkan bahwa saya ini adalah seorang
hamba Tuhan yang memiliki iman yang luar biasa, tetapi saya melakukan itu semua
karena saya hidup oleh karena firman Tuhan dan firman-Nya ada di dalam saya,
inilah alasan yang membuat saya berani mengambil keputusan.
Saya memohon kepada Tuhan, semoga Tuhan tidak mempermalukan tindakan saya
ini. Itu sebabnya saya memberanikan diri untuk mengambil keputusan, meskipun
mengandung resiko yang besar sekali. Saya diajar untuk melepaskan diri dari
kekuatiran. Saya mengetahui bahwa kekuatan saya tidak seberapa, tetapi saya
terus bergantung dan menaruh pengharapan kepada Tuhan.
Mari kita perhatikan hal
kekuatiran.
Matius 6: 31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Berkaitan dengan pernyataan Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Filipi,
maka janganlah kuatir dan berkata;
1. apakah yang akan kami makan
2. apakah yang akan kami minum
3. apakah yang akan kami pakai
3 perkara ini dibagi menjadi 2 bagian;
Bagian pertama
· apakah yang akan kami makan
· apakah yang akan kami minum
Bagian kedua
· apakah yang akan kami pakai
minggu lalu kita sudah memperhatikan bagian yang pertama “Apakah yang
akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?”.
Untuk mengatasi perkara itu, Tuhan ajar kita untuk memandang burung di
langit artinya; mencari kerajaan sorga, di mana Kristus ada duduk di sebelah
kanan Allah.
Sekarang mari kita perhatikan keterangan bagian
yang kedua.
APAKAH YANG AKAN KAMI PAKAI?
Berkaitan dengan ini, ditegaskan dalam ayat 25.
Matius 6: 25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian?
Semakin dipertegas “janganlah kuatir akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai”.
Tubuh itu lebih penting dari pakaian, bukan pakaian yang lebih penting dari
pada tubuh. Oleh sebab itu, pernyataan ini jangan dibalik, kalau dibalik,
mengandung resiko yang sangat besar.
Kalau tubuh lebih penting dari pada pakaian, mari kita perhatikan nasihat
firman malam ini.
Matius 6: 28
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di
ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
Supaya terlepas dari kekuatiran akan pakaian, nasihat firman Tuhan bagi
kita semua adalah; supaya memperhatikan
bunga bakung di ladang.
Matius 6: 29-30
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun
tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
(6:30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan
besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai
orang yang kurang percaya?
Memperhatikan bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal.
Ladang -> ladang Allah,
sebab bunga bakung tersebut tumbuh tanpa bekerja, tanpa memintal.
Berarti, Tuhan yang
memelihara, Tuhan yang bekerja atas bunga bakung.
Sebelum memperhatikan ladang Allah, mari kita perhatikan ladang-ladang yang lain.
1) Matius 13: 4
(13:4) Pada
waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Pinggir jalan adalah gambaran dari ladangnya
iblis setan = gambaran dari LADANGNYA ROH JAHAT / PENGHULU DI
UDARA.
Ciri-ciri
ladangnya roh jahat / penghulu di udara
Matius 13: 18-19
(13:18) Karena
itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(13:19) Kepada
setiap orang yang mendengar
firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat
dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan
di pinggir jalan.
Ciri-cirinya; mendengar firman tentang kerajaan
sorga tetapi tidak mengertinya =
mendengar firman Tuhan tetapi tidak sampai mengerti, sehingga si jahat merampas
benih yang ditaburkan.
Burung-burung adalah
gambaran dari roh jahat / penghulu di udara = roh najis.
Oleh sebab itu, kalau
seseorang tidak sampai mengerti / tidak mau tahu dengan kebenaran firman Tuhan,
itu menggambarkan bahwa ia adalah ladangnya setan, seperti Babel, kota yang
besar itu (Wahyu 18: 2). Jangan mau jadi ladangnya setan!!!
2) Matius 13: 5
(13:5) Sebagian
jatuh di tanah yang
berbatu-batu, yang tidak
banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tanah yang
berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya = tanahnya tipis, ini adalah LADANGNYA DAGING.
Ciri-ciri
ladangnya daging.
Matius 13: 20
(13:20) Benih
yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan
segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi
ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera
murtad.
Ciri-cirinya; segera mendengar firman Tuhan
dengan gembira, tetapi tidak bertumbuh, tidak
tahan lama karena tidak berakar, sehingga apabila
datang penindasan / aniaya firman / sengsara salib, orang itupun segera murtad.
Tanah yang
berbatu-batu-> hati yang keras / kekerasan hati.
Jadi bukan dikerjakan
oleh si jahat, tetapi betul-betul oleh daging. Itu sebabnya, ketika ada aniaya
firman / sengsara salib / penindasan, mereka tidak kuat dan segera murtad.
Matius 24: 9-10
(24:9) Pada
waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci
semua bangsa oleh karena nama-Ku,
(24:10) dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
Di hari-hari terakhir,
akan terjadi penyiksaan-penyiksaan di rumah Tuhan; akan dibenci semua bangsa
karena nama Tuhan, sehingga banyak orang akan murtad, karena aniaya firman.
Murtad = mengundurkan
diri = tidak lagi disebut pengikut Kristus = ANTIKRIS.
1 Yohanes 2: 18-19
(2:18)
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu
dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak
antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang
terakhir.
(2:19) Memang
mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka
tidak sungguh-sungguh termasuk
pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata,
bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Yang menjadi antikris
adalah mereka yang tidak
sungguh-sungguh mengikuti Tuhan.
Tidak sungguh-sungguh
= tanah yang berbatu-batu = keras
hati.
Andaikata benih itu
tumbuh dan berakar, sekalipun ada aniaya / penindasan, ia akan tetap bertahan.
Itu sebabnya dalam
Wahyu 13: 1, binatang yang keluar dari dalam laut disebut antikris. Laut
menggambarkan lautan manusia.
Kita harus tunduk kepada
otoritas Tuhan, kalau tidak, hati ini menjadi ladangnya daging.
3) Matius 13: 7
(13:7) Sebagian
lagi jatuh di tengah semak
duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
Semak duri adalah LADANGNYA DUNIA.
Ciri-ciri ladang
dunia.
Matius 13: 22
(13:22) Yang
ditaburkan di tengah semak duri ialah orang
yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan
tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Ciri-cirinya; orang
yang mendengar firman,
namun kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit
firman itu, sehingga tidak berbuah.
Kalau seseorang penuh
dengan kekuatiran karena melihat segala sesuatu yang berasal dari dunia dan
tipu daya kekayaan, benih yang ditabur tidak akan bertumbuh, apalagi berbuah, itu
tidak mungkin.
Kalau tidak kaya
secara lahiriah, tidak apa-apa, tetapi yang terpenting adalah kaya di dalam
Tuhan.
Dari pemberitaan
firman ini, kita dapat menyimpulkan segala sesuatunya dalam diri kita
masing-masing; apakah ladangnya setan, apakah ladangnya daging, apakah
ladangnya dunia??
Bandingkan dengan ladangnya
Tuhan.
Matius 13: 8
(13:8) Dan sebagian jatuh di tanah
yang baik lalu berbuah: ada
yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh
kali lipat.
Tanah yang baik adalah gambaran dari LADANGNYA
TUHAN.
Ciri-ciri ladang Tuhan.
Matius 13: 23
(13:23) Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar
firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Ciri-cirinya; orang yang mendengar firman Tuhan sampai mengerti, sampai
firman itu mendarah daging, karena itu; ia berbuah, ada yang seratus kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
a. Buah 100 kali lipat.
Dikaitkan dengan pola
Tabernakel.
Panjang sisi utara dan
sisi selatan adalah 100 hasta, berarti buah 100 kali lipat = rumah Tuhan, rumah doa bagi segala
bangsa.
b. Buah 60 kali lipat.
Dikaitkan dengan
kelahiran Esau dan Yakub.
Pada waktu Esau dan
Yakub lahir, Ishak berumur 60 tahun, tetapi pada akhirnya Yakub menjadi anak
sulung di hadapan Tuhan (Kejadian 25: 25-26).
Berarti buah 60 kali
lipat adalah hak kesulungan = beribadah
kepada Tuhan (Keluaran 4: 22-23).
Kalau Tuhan mempercayakan
ibadah / memberi kesempatan untuk beribadah, berbakti kepada Tuhan, itu adalah
bukti bahwa kita adalah anak-anak sulung di hadapan Tuhan.
Ada 3 macam ibadah
utama;
1. Ibadah Pendalaman
Alkitab, disertai perjamuan suci = domba-domba diberi makan.
2. Ibadah Raya Minggu,
disertai kesaksian = domba-domba diberi minum.
3. Ibadah Doa
Penyembahan = domba-domba diberi nafas hidup.
c. Buah 30 kali lipat.
Dikaitkan dengan
permulaan Yesus melayani, yaitu pada usia 30 tahun.
Berarti kalau kita dipercaya melayani Tuhan, itu adalah buah 30 kali lipat.
Kesimpulan:
Ladang Allah adalah MENJADI RUMAH TUHAN, BERIBADAH KEPADA TUHAN, MELAYANI
TUHAN dengan sungguh-sungguh.
Inilah ladang Allah, disinilah bunga bakung itu tumbuh tanpa bekerja dan
tanpa memintal = ada pemeliharaan
Tuhan.
Oleh sebab itu, jadilah ladangnya Tuhan. jangan ijinkan diri kita
masing-masing menjadi ladangnya iblis setan, ladangnya daging, maupun ladangnya
dunia.
Saat ini adalah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk berada di dalam
ladangnya Tuhan.
Nasihat firman Tuhan malam ini, begitu manis. Tuhan tidak mengatakan “lihatlah
Musa yang menggembalakan jemaat yang banyak” atau “lihatlah Salomo
dengan segala kekayaan dan kemegahannya” tetapi nasihat firman Tuhan untuk
kita adalah “perhatikanlah bunga bakung di ladang”.
Matius 6: 30
(6:30) Jadi jika demikian Allah
mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api,
tidakkah Ia akan terlebih lagi
mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Kalau Tuhan mendadani rumput di ladang, yang hari ini ada tetapi besok
dibuang dan dicampakkan ke dalam api, tidakkah
Ia terlebih lagi mendandani anak-anak Tuhan kalau berada di ladangnya Tuhan???
Ingat, ladangnya Tuhan adalah; rumah
Tuhan, beribadah dan melayani
Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Berarti, kita semua yang sudah mengambil bagian dalam pelayanan kepada
Tuhan adalah ladangnya Tuhan = dipelihara
oleh Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel
U. Sitohang
No comments:
Post a Comment