IBADAH
JUMAT AGUNG, 6 APRIL 2012
Shalom !!
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada siang ini, dalam ibadah
Jumat Agung, yaitu memperingati hari kematian Yesus Kristus.
Yohanes 7: 25-29
(7:25) Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka
mau bunuh?
(7:26) Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak
mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu,
bahwa Ia adalah Kristus?
(7:27) Tetapi tentang
orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak
ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
(7:28) Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku
kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu
kenal.
(7:29) Aku kenal Dia, sebab Aku
datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Orang-orang Yahudi tidak
mengenal Yesus adalah Kristus, yang diutus oleh Allah dari sorga,
sebaliknya orang-orang Yahudi mengenal Yesus dari asal usulnya = mengenal Yesus
sebagai anak tukang kayu = mengenal
Yesus secara lahiriah.
Yohanes 7: 41-42
(7:41) Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi
berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
(7:42) Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud
dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
Orang-orang Yahudi hanya mengetahui bahwa Mesias berasal dari
keturunan Daud, keturunan sang Raja, keturunan bangsawan, yang
berasal dari Betlehem, Efrata = memandang
Yesus secara lahiriah.
Kesimpulannya; memandang Yesus sebagai anak tukang kayu dan memandang
Yesus yang berasal dari keturunan Daud = MENGECILKAN
YANG KECIL dan MEMBESARKAN YANG BESAR.
Di dalam pengikutan kepada Tuhan, ini tidak baik; melihat yang kecil
lalu dikecilkan, memandang yang besar lalu dibesar-besarkan.
Dampak negatifnya:
1) 1 Korintus 6: 5-8
(6:5) Hal ini
kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang
berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
(6:6) Adakah
saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada
orang-orang yang tidak percaya?
(6:7) Adanya saja
perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan
kekalahan bagi kamu. Mengapa
kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka
dirugikan?
(6:8) Tetapi
kamu sendiri melakukan
ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal
itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
Dampak negatif yang pertama kalau mengecilkan yang kecil, membesarkan yang besar, akan menimbulkan; KETIDAK-ADILAN, sehingga terjadi
perkara satu dengan yang lain, kalau satu dengan yang lain
berperkara itu merupakan kekalahan terhadap tipu daya Iblis Setan. Dan itu adalah kerugian yang
besar, karena kita kalah terhadap tipu
daya dan siasat iblis setan.
Orang yang tidak adil,
tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga =
tidak masuk sorga.
1 Korintus 6: 9-10
(6:9) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa orang-orang
yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah
sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
(6:10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah.
Orang yang tidak adil setara dengan 10 perkara;
1.
Orang cabul
= orang yang tidak
sopan,
seronok, tidak hidup dalam kebenaran, tidak punya etika,
gerak-geriknya
tidak baik, semuanya tidak baik.
2.
Penyembah berhala
Berhala adalah segala
sesuatu yang melebihi dari pada Tuhan, apapun itu bentuknya misalnya; pekerjaan, uang, perut, dan apa saja yang
melebihi dari Tuhan, itu adalah berhala.
3.
Orang yang berzinah
= menduakan hati Tuhan
= meninggalkan Tuhan = berpaling dari Tuhan.
Hubungan kita dengan Tuhan
adalah hubungan nikah, seperti nikah jasmani. Kalau ada perzinahan, itu sangat menyakitkan
pasangannya.
4.
Banci
Orang yang tidak adil
setara dengan banci.
Banci itu; tidak
laki-laki, tidak perempuan. Sebetulnya kodratnya adalah laki-laki, tetapi
perangainya seperti perempuan. Ketika bertemu dengan lelaki, seorang
banci pasti lembut, tetapi ketika berbicara dengan perempuan,
tidak selembut ketika berbicara dengan laki-laki, ini tidak adil. Banci sukar
sekali menjadi pribadi yang adil, percayalah!!!
5.
Pemburit
Pemburit = laki-laki
dengan laki-laki,
perempuan dengan perempuan.
Seharusnya yang benar
adalah; laki-laki berpasangan dengan perempuan dan sebaliknya, itu baru adil.
6.
Pencuri
Pencuri artinya mengambil
milik orang lain dan mencuri milik Tuhan, yaitu sepersepuluh. Seorang pencuri tidak masuk sorga.
7.
Orang kikir
Kikir = pelit = tidak
suka memberi, apalagi untuk pekerjaan Tuhan.
Di dalam kitab Maleakhi,
selain persembahan sepersepuluh, juga ada persembahan khusus,
yaitu sisa dari sepersepuluh berarti masih ada sembilan lagi. Ini
bisa dipergunakan sebagai persembahan khusus (Maleakhi 3: 9-10).
Hati-hati jangan tutup
mata untuk pekerjaan Tuhan,
jangan kikir!!!
8.
Pemabuk.
Secara rohani, mabuk artinya; merasa lebih rohani, lebih suci, lebih benar, lebih dari pada yang lain dalam segala sesuatu.
Bagi orang mabuk semuanya kecil.
9.
Pemfitnah
Fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan, sebab fitnah, menyakiti bukan dengan pukulan melainkan dengan merusak nama baik.
10.
Penipu
= dikuasai roh dusta.
Sepuluh perkara ini
setara dengan ketidak-adilan. Itu sebabnya
orang yang tidak adil, tidak masuk ke dalam kerajaan sorga.
Dampak negatifnya.
2) Yakobus 2: 1-3
(2:1)
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita
yang mulia, janganlah iman itu
kamu amalkan dengan memandang muka.
(2:2) Sebab,
jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan
pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian
buruk,
(2:3) dan kamu
menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya:
"Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang
miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah
di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
Dampak negatif
yang kedua kalau mengecilkan
yang kecil, membesarkan yang besar adalah MEMANDANG MUKA dalam ibadah
pelayanan. Giliran kepada orang
kaya dihormati, diberi tempat duduk, sedangkan orang kecil / orang miskin,
direndahkan, tidak dipedulikan, bahkan disuruh duduk di dekat kaki, seperti
yang tertulis di dalam ayat ini.
Memandang muka berarti; memandang orang yang kaya tetapi merendahkan orang kecil
/ orang miskin.
Bagi orang yang
beriman kepada Tuhan, ini tidaklah baik.
Sedikit kesaksian
Kemarin sore saya
melayani di Merak untuk mendoakan toko sparepart / onderdil, perlengkapan mobil yang baru dibuka. Setelah selesai mendoakan tempat itu, tiba-tiba datang seorang bapak yang sudah tua menghampiri saya, rambutnya sudah beruban, dan pakaiannya usang. Dan ia datang menggunakan bahasa batak “horas tulang, saya beremuna”.
Dari Jakarta dia disuruh untuk menemui Pdt. Sitohang di Serang, ternyata dia adalah seorang preman yang sudah 3 kali keluar masuk
penjara, sehingga jarang bertemu dengan istrinya, sampai-sampai dia lupa akan
wajah istrinya.
Kesimpulan dari pembicaraan kami adalah,
dia meminta supaya saya menggembalakannya di daerah Merak, bersama istri dan
satu anak di tambah lagi dengan seorang pemuda.
Intinya; saya
tidak memandang muka, tidak memandang rupa. Melayani tidak boleh memandang muka.
Saya mau belajar dari kebenaran firman.
Yakobus 2: 4
(2:4) bukankah kamu telah membuat pembedaan di
dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan
pikiran yang jahat?
Kalau memandang muka dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, membuat;
- Pembedaan / membeda-bedakan
satu dengan yang lain dalam hati.
- Bertindak sebagai
hakim dengan pikiran
yang jahat.
Bukankah Tuhan adalah
hakim yang adil?? Siapa yang mengangkat manusia menjadi hakim, sehingga merendahkan yang
miskin dan mengangkat yang kaya?? Ini tidaklah baik.
Yakobus 2: 8
(2:8) Akan
tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.
TIDAK BOLEH MEMANDANG MUKA!!! Kalau
seseorang menjalankan hukum yang utama, ia pasti mengasihi sesamanya, seperti
diri sendiri, baik yang kaya maupun yang miskin.
Yakobus 2: 9
(2:9) Tetapi,
jikalau kamu memandang muka,
kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.
Memandang muka berarti berbuat dosa, melakukan pelanggaran di hadapan Tuhan.
Dampak negatifnya.
3) Tidak jujur
= mendustai hati
nurani.
Setiap manusia
memiliki hati nurani,
dia tahu mana yang baik mana yang tidak baik, mana yang benar mana yang salah, dia juga
tahu mana ajaran yang sehat, mana yang tidak sehat. Tetapi kalau seseorang membesarkan
yang besar, mengecilkan yang kecil akhirnya mendustai hati nurani mereka
sendiri, mereka tidak peduli di dalam sebuah kandang penggembalaan apakah ada
ajaran yang sehat atau tidak, ia tidak peduli, bagi dia tempat itu nyaman
karena segala fasilitas yang disediakannya serba mewah.
Akibat
mengecilkan yang kecil dan membesarkan yang besar:
a. Yohanes 7: 30
(7:30) Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi
tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Akibatnya; orang-orang
Yahudi berusaha menangkap Yesus.
Berusaha menangkap Yesus = menghambat pekerjaan Tuhan = menjadi batu sandungan.
Barangkali sidang
jemaat tidak menangkap gembalanya lalu menjerumuskan ke penjara. Tetapi kalau
menghambat pekerjaan Tuhan itu sama dengan berusaha menangkap Yesus.
Matius 16: 21
(16:21) Sejak
waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi
ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Yesus memberitahukan penderitaan-Nya kepada
12 murid-muridnya,
artinya; menyampaikan firman Tuhan tentang Kristus yang disalibkan / tentang
salib Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Matius 16:22
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Petrus adalah gambaran dari gereja Tuhan
yang menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus / firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan.
Itu sebabnya,
ketika Yesus selesai memberitahukan penderitaan-Nya, Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia katanya; "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan
menimpa Engkau."
Matius 16:23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada
Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Jika menolak pemberitaan firman tentang
salib Kristus atau firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, menjadi batu
sandungan sesuai dengan perkataan Yesus kepada Petrus.
Pemberitaan firman tentang salib Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang
sifatnya mengoreksi, memeriksa, menyucikan dosa dalam hati.
Berarti, kalau
seseorang tidak mau ditegor; tidak
mau mendengar nasihat firman Tuhan; menjadi
batu sandungan, menjadi penghambat, menjadi penghalang bagi pembangunan tubuh Kristus.
Mengapa Petrus
menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus / firman pengajaran?
1 Korintus 1: 22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang-orang Yunani
mencari hikmat,
(1:23) tetapi
kami memberitakan Kristus yang
disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan,
Pemberitaan tentang salib Kristus bagi orang-orang yahudi, adalah batu sandungan.
Mengapa bagi orang-orang Yahudi pemberitaan tentang
salib Kristus adalah batu sandungan?
Karena orang-orang
Yahudi dalam ibadah pelayanannya, hanya menghendaki tanda = mengharapkan
tanda-tanda mujizat. Misalnya; yang miskin menjadi kaya.
Apa artinya mujizat
terjadi, harta kekayaan berlimpah, tetapi tidak mau
dikoreksi lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus, tidak
mengalami keubahan / tidak mau diubahkan, apa artinya semua itu???
Matius 16: 24 – 26A
(16:24) Lalu
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Apa artinya
seseorang memperoleh seluruh dunia ini, karena hanya menyukai tanda-tanda
saja dalam setiap ibadah pelayanan, tetapi akhirnya kehilangan nyawa karena tidak mau ditegor oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tidak mengalami
keubahan hidup, tidak mau pikul salib.
Saya terlalu yakin,
bahwa kebenaran yang sejati hanya terletak pada salib Kristus, di luar salib, tidak ada
kebenaran. Kebenaran yang sejati; berarti sangkal diri, pikul salib.
Jangan puas dengan
tanda-tanda!!! Sebab apa artinya itu semua kalau tidak mau dikoreksi, tidak mau
diubahkan.
Oleh sebab itu dengan
tegas Yesus berkata “Barangsiapa mempertahankan nyawanya (tidak
sangkal diri dan pikul salib), maka ia akan kehilangan nyawanya, tetapi
barangsiapa mempertaruhkan nyawanya karena salib Kristus, akan memperoleh
kembali nyawanya di dalam kerajaan sorga.”
Sekarang pertanyaannya, saudara mau mencari sorga atau dunia yang menuju kepada kebinasaan?
Kalau ikut Tuhan;
sangkal diri, pikul salib.
Yesus saja sebagai Anak Allah, Dia sangkal diri pikul Salib hanya untuk menebus
dosa manusia. Lalu kita ini siapa, anak siapa, keturunan dari mana?? Mengapa sukar
ditegor,
tidak mau mendengar firman pengajaran, tidak mau sangkal diri pikul salib??
Akibat
mengecilkan yang kecil dan membesarkan yang besar.
b. Yohanes 7: 33-34
(7:33) Maka kata
Yesus: "Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu dan sesudah itu Aku akan pergi kepada
Dia yang telah mengutus Aku.
(7:34) Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak
akan bertemu dengan Aku, sebab
kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada."
Yesus berkata kepada
orang-orang Yahudi “Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu, Kamu
akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat
datang ke tempat di mana Aku berada.”
Artinya; orang-orang
Yahudi tidak menghargai waktu yang tinggal sedikit saja = tidak menghargai
kesempatan yang ada = tidak menghargai kemurahan yang Tuhan berikan dan
akhirnya tidak berada di dalam kerajaan sorga.
Manfaatkanlah waktu yang masih ada sekarang
ini, kedatangan Tuhan sudah dekat.
Mereka yang tidak
menghargai waktu yang sudah Tuhan berikan digambarkan seperti;
Amos 8: 11
(8:11)
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan
firman TUHAN.
Suatu saat nanti akan terjadi kelaparan, bukan kelaparan karena
makanan dan bukan haus karena
minuman, melainkan karena lapar
dan haus akan mendengarkan firman Tuhan.
Apa yang terjadi
saat itu???
Mari kita lihat sikap orang yang lapar dan haus mendengarkan firman Tuhan pada saat itu.
Amos 8:12
(8:12) Mereka
akan mengembara dari laut ke
laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
-
Mengembara dari laut
ke laut
Seorang pengembara / musafir mengembara
dari tempat yang satu ke tempat yang lain, tetapi disini,
mengembara dari laut ke laut. Ini adalah perbuatan yang bodoh.
Mengembara dari laut
ke laut = seperti kapal hilang haluan, tanpa nahkoda, berjalan tanpa tujuan.
Kalau berjalan tanpa
tujuan,
kehilangan arah = tidak masuk sorga.
-
Menjelajah dari utara
ke timur.
Ini juga adalah
pekerjaan yang bodoh.
Dalam Kitab Yeremia, sebelah Utara adalah
tempatnya atau takhtanya Lucifer = tempat roh najis berkuasa.
Nanti, gereja akan dijadikan tempatnya roh
najis. Sekarang saja kita sudah melihat, gereja-gereja
dijadikan diskotik, bernyanyi sambil menari ala-ala
diskotik, tos kesana tos kesini, beri salam minimal 10 orang, akhirnya mereka
mencari yang cantik atau yang ganteng.
Ketika mereka lelah / jenuh, mereka datang
ke Timur, tetapi sudah terlambat, sebab setelah sungai Efrat kering, lalu
siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah Timur
yaitu mereka yang melayani dengan menggunakan sistem pola kerajaan Sorga
/ pola Tabernakel, di mulai dari pintu gerbang / Timur berjalan terus sampai ke
Barat / Ruangan Maha Suci (Wahyu 16: 12).
Ukuran Ruang Maha Suci; 10 hasta
x 10 hasta
x 10 hasta
= 1000 hasta, itulah gambaran kerajaan 1000 tahun
damai, tempat raja-raja.
·
Raja-raja
-> pelayan-pelayan
Tuhan.
·
Pola
kerajaan Sorga
= pola Tabernakel.
·
Sungai
Efrat gambaran dari firman yang disampaikan oleh nabi-nabi palsu disertai
dengan roh najis.
Amos 8:13
Teruna teruna muda rebah dan lesu.
Teruna-teruna
dan anak-anak
dara artinya; kerohanian yang masih muda / masih anak-anak,
sehingga kerohanian yang masih muda, baik laki-laki maupun
perempuan,
akan rebah dan lesu.
Rebah dan lesu artinya;
pingsan = tidak hidup tidak mati = tidak sadar.
Banyak orang yang tidak sadar, mereka
sebetulnya bersuasanakan neraka karena mereka menerima ajaran-ajaran
palsu, tetapi karena mereka pingsan, mereka tidak sadar hidupnya berada di
ujung tanduk.
Mari kita lihat
orang yang tidak sadar!!!
Yohanes 7: 34
(7:34) Kamu akan
mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat
di mana Aku berada."
“Sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di
mana Aku berada”. Perkataan Yesus ini ditujukan kepada orang-orang
Yahudi, gambaran dari; teruna-teruna dan anak-anak dara yang cantik, rebah dan
lesu karena lapar dan haus akan firman Tuhan, mereka mencari tetapi tidak
menemukannya.
Kerohanian yang masih muda, yang tidak
sadar = pingsan, tidak masuk sorga.
Jalan keluarnya.
Yohanes 7: 40
(7:40) Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan
perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan
datang."
Jalan keluarnya; mengakui, menerima Yesus Kristus adalah nabi
yang akan datang.
Artinya; mendengar firman
nubuatan, yaitu firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, dan sampai mengerti, sampai menjadi pelaku firman Tuhan.
Sebab, tugas seorang nabi adalah; bernubuat = menyampaikan firman tentang salib Kristus = menyampaikan firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan yang sifatnya mengoreksi, memeriksa,
menyucikan dosa.
Oleh sebab
itu, ketika mendengar firman Tuhan, nikmatilah, sama seperti ketika menikmati
makanan jasmani, bila di nikmati, firman Tuhan akan mendarah daging.
Hal itu digambarkan seperti BIJI
GANDUM YANG TUMBUH DAN HIDUP.
1 Korintus 15: 36-37
(15:36) Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan
tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
(15:37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang
tidak berkulit, umpamanya biji
gandum atau biji lain.
Biji gandum yang tumbuh dan hidup = tumbuh / hidup sesuai
dengan firman Tuhan = pertumbuhan rohani
yang sehat.
Gandum -> firman Tuhan, sebagai makanan rohani.
Kalau kita mendengarkan firman Tuhan sebagai makanan
rohani, akan bertumbuh dan menjadi hidup / tidak mati rohani.
Syarat tumbuh
dan hidup:
1 Korintus 15: 36
(15:36) Hai orang bodoh!
Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak
mati dahulu.
Syaratnya; mati dahulu,
sama seperti gandum, berarti; supaya tumbuh dan hidup terlebih dahulu ia
mati.
Mari kita lihat MATI
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus
telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Kuasa kematian Yesus adalah; mengubur hidup yang lama.
Kalau mati, harus
dikubur. Segala sesuatu yang lama, semua dosa kejahatan, harus dikubur, supaya
bertumbuh dan hidup.
Roma 6: 2
(6:2) Sekali-kali tidak! Bukankah
kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Mengubur
hidup lama berarti mati
terhadap dosa.
Filipi 3: 7-8
(3:7) Tetapi apa yang
dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus,
Dahulu,
memang Rasul Paulus memandang segala hal-hal yang lahiriah adalah sebuah
keuntungan. Karena sebelum mengenal Yesus, Rasul Paulus adalah seorang yang
intelek;
ia seorang yang luar biasa karena kelebihan-kelebihan yang ia miliki,
kalau di zaman sekarang bagaikan entertainment, yang selalu tampil
di layar kaca televisi, ia sangat berpengaruh dan terkenal.
Sebagai bukti; (Filipi 3: 4-6)
-
Rasul Paulus disunat pada hari
kedelapan.
-
Dari bangsa Israel, dari suku
Benyamin.
-
Orang Ibrani asli.
-
Tentang pendirian terhadap hukum
Taurat, Paulus orang Farisi (kaum intelektual).
-
Ia aktivis-aktivis, termasuk
pembunuh Stefanus.
-
Tentang kebenaran dalam mentaati
hukum Taurat, Paulus tidak bercacat.
Tetapi karena pengenalannya akan Kristus, semua itu
menjadi SAMPAH.
Filipi 3: 9-10
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati
hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus,
yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di
mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Yang terpenting bagi
Rasul Paulus,
setelah pengenalan akan Kristus adalah:
- Pengenalan akan Dia
- Satu dalam
kebangkitan-Nya
- Persekutuan dalam
penderitaan Kristus
= MENJADI SERUPA
DENGAN DIA DALAM KEMATIANN-NYA = SATU DALAM KEMATIAN YESUS KRISTUS
Inilah yang
dikehendaki oleh Rasul Paulus, tetapi seringkali kita
menghendaki yang lain, sampai akhirnya tidak menghendaki ibadah pelayanan. Seringkali
manusia tidak mau tahu, tidak mau mengerti isi hati Tuhan.
Mengapa kita ingin mengenal manusia secara pribadi sampai ingin menyukakan
hatinya, tetapi tidak ingin mengenal Yesus secara pribadi sampai akhirnya
melukai hati Tuhan???
Kalau kita mengenal Tuhan, kita mengerti isi hati Tuhan, mengerti maksud dan rencana Tuhan, mengerti jalan-jalan
Tuhan. Tetapi kalau tidak mau mengenal Tuhan secara pribadi, tidak akan satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Oleh sebab itu, biarlah kita belajar dari pribadi Rasul Paulus, dia tumbuh dan hidup karena
satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Kita bercermin pada firman Tuhan siang hari ini, karena 2000 tahun yang
lalu, Yesus mati untuk dosa kita yang hina itu.
Filipi 3: 11
(3:11) supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati, arti
rohaninya; hidup dalam hidup yang baru = manusia baru yang terus menerus
dibaharui sampai sama mulia dengan Tuhan.
Filipi 3: 12-14
(3:12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna,
melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat juga
menangkapnya, karena aku
pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
(3:13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah
menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
(3:14) dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus.
Supaya kita bisa berlari-lari kepada tujuan; 3 hal tadi, yaitu pengenalan akan Dia, satu dalam kebangkitan-Nya
dan persekutuan dalam penderitaan Kristus, harus
nyata dalam hidup kita, sebab kita sudah ditangkap dan dikejar
oleh Tuhan.
Menangkap dan mengejar berarti; berlari ke depan, berlari ke
tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus, seperti Rasul Paulus.
1 Korintus 15: 37-40
(15:37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh,
tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
(15:38) Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang
dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.
(15:39) Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging
binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.
(15:40) Ada tubuh sorgawi
dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan
tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.
Ada tubuh sorgawi
dan tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi
lain dari pada tubuh duniawi.
Tubuh sorgawi
adalah mengubur hidup lama supaya hidup dalam hidup yang baru.
Biji gandum yang tumbuh dan
hidup adalah gambaran dari tubuh sorgawi.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pembicara
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment