IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
20 APRIL 2012
Shalom
Mata adalah pelita tubuh.
Bandingkan dengan kitab Mazmur 119: 105;
20 APRIL 2012
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus
Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah malam hari ini.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi;
Maleakhi 1: 11
(1:11)
Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya
matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku
dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman
TUHAN semesta alam.
Dari
terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar di antara
bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi
Tuhan, juga korban sajian yang tahir.
Wahyu 4: 3-11
(4:3)
Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata
sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan
zamrud rupanya.
(4:4)
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu
duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di
kepala mereka.
(4:5)
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
(4:6)
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah
takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah
muka dan di sebelah belakang.
(4:7)
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama
seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka
manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang
terbang.
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di
sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka
berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
(4:9)
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10)
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang
hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan
takhta itu, sambil berkata:
(4:11)
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan
kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena
kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Nama Tuhan itu besar sehingga; baik 4
makhluk maupun 24 tua-tua yang duduk di atas 24 takhta, mereka memberi puji-pujian
dan hormat dan kuasa kepada Anak Domba Allah yang duduk di atas takhta-Nya.
Sikap 4 makhluk dan 24
tua-tua ketika membesarkan nama Tuhan;
1) 4 makhluk
terus menerus mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada Anak Domba Allah (Wahyu 4: 9).
·
Puji-pujian = persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.
·
Hormat = meninggikan Tuhan dengan rasa takut.
·
Ucapan syukur = tinggal di dalam kasih Allah, sebab
orang yang senantiasa bersyukur adalah orang yang bisa mengasihi Tuhan.
Jika tidak ada rasa
syukur, tidak ada yang bisa kita perbuat kepada Tuhan.
Keadaan
4 makhluk.
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah
muka dan di sebelah belakang.
KEADAANNYA;
1.
4 makhluk
tersebut penuh dengan mata.
Artinya; hidup di
dalam terangnya firman Allah.
Matius 6: 22
(6:22) Mata
adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Mata adalah pelita tubuh.
Bandingkan dengan kitab Mazmur 119: 105;
(119:105) Firman-Mu
itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman adalah
pelita.
Berarti; kalau 4
makhluk itu penuh dengan mata, itu artinya; hidup di dalam terangnya FIRMAN TUHAN, sebab firman Tuhan adalah pelita.
Oleh sebab itu,
kalau gereja Tuhan / anak-anak Tuhan tidak suka mendengar firman Tuhan berarti
tidak suka dengan terang, sebab setiap kali kita mendengarkan firman Tuhan,
firman itu senantiasa menerangi baik hati maupun pikiran kita semua, baik
tubuh, jiwa dan roh kita diterangi oleh firman Tuhan.
Kembali kita
perhatikan Wahyu 4.
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada
empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah
muka dan di sebelah belakang.
4 makhluk penuh
dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang.
· 4 makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka.
Di sebelah muka
artinya; firman Tuhan menerangi perjalanan
anak-anak Tuhan ke depan menuju Yerusalem baru, sehingga sanggup melewati;
batu sandungan, rumput berduri / onak duri, ular yang adalah gambaran dari roh
jahat / roh najis.
· 4 makhluk penuh dengan mata, di sebelah belakang.
Arti rohaninya untuk
kita sekarang adalah firman Tuhan menerangi
kehidupan anak-anak Tuhan dari dosa-dosa masa lalu, itulah dosa di
belakang.
Dengan adanya mata
di belakang, maka dosa-dosa masa lalu tidak akan terulang kembali.
Oleh sebab itu,
biarlah kiranya kita semua penuh dengan firman Tuhan, seperti 4 makhluk penuh
dengan mata.
Apabila kita sudah
dipenuhkan oleh firman Tuhan, jangan lupa Tuhan, jangan sombong.
Kalau penuh dengan
firman Tuhan tetapi lupa Tuhan, selanjutnya hidup dalam kesombongan, menjadi
sama dengan ahli taurat.
Rupa
4 makhluk.
Wahyu 4: 7
(4:7) Adapun makhluk
yang pertama sama seperti singa, dan makhluk
yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk
yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
· Makhluk yang PERTAMA sama seperti singa.
Artinya; menggambarkan
Yesus sebagai Raja.
Berbicara Raja,
berbicara; kuasa dan otoritas = pelayanan yang berkuasa.
Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang
setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas
raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya
--
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah berarti terlepas dari dosa = berkuasa
atas dosa, karena darah Anak Domba yang melepaskan kita dari dosa.
Berarti, berbicara suku
Yehuda, itu juga berbicara raja-raja, dimulai dari raja Daud sampai kepada
Yesus Kristus, sebagai raja di atas segala raja = singa dari Yehuda.
Itu sebabnya, Yesus juga menerima julukan sebagai Singa dari Yehuda.
· Makhluk yang KEDUA sama
seperti anak lembu.
Artinya; menggambarkan
Yesus sebagai Hamba.
Filipi 2: 5-7
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia.
Mengambil rupa
seorang hamba;
1.
Tidak mempertahankan
hak sebagai milik yang harus dipertahankan.
Kalau kita menyadari
diri sebagai seorang hamba Tuhan berarti tidak
mempertahankan hak sebagai milik yang harus dipertahankan.
Saya mengalami
kelelahan setelah mengikuti persekutuan tubuh Kristus di Bogor. Saya memiliki
hak untuk beristirahat supaya memulihkan kondisi saya, namun itu tidak saya
pertahankan, karena saya tahu bahwa saya adalah hamba Tuhan, melayani jiwa-jiwa
yang Tuhan percayakan, baik domba-domba di dalam kandang penggembalaan, maupun
domba-domba di luar kandang penggembalaan, lewat Buli Buli Emas Berisi Manna,
via internet ( www.gptserangcilegon.blogspot.com ).
2.
Mengosongkan
dirinya sendiri.
Artinya; tidak merasa diri mempunyai apa-apa, tidak
mempunyai; baik kepintaran, pengetahuan, kemampuan, dan dalam keadaan yang lain.
Seperti yang
seringkali saya sampaikan, seringkali saya berdiam diri, belajar untuk
mengosongkan diri dalam setiap kali pertemuan-pertemuan hamba-hamba Tuhan.
tidak menganggap bahwa saya memiliki karunia-karunia, maupun jabatan yang Tuhan
percayakan, tidak terlalu mengumbar apa yang saya miliki, saya tetap belajar
untuk mengosongkan diri.
· Makhluk yang KETIGA mempunyai muka seperti muka manusia.
Artinya; menggambarkan
Yesus sebagai manusia di dalam
sengsara-Nya / manusia penuh dengan penderitaan.
Filipi 2: 7C-8
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Sebagai manusia, Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
Mati di kayu salib =
menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung = sengsara salib.
Berarti, kebenaran
yang sejati; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, dimulai dari;
Ø Merendahkan diri
Orang yang
merendahkan diri bisa terlihat saat mendengarkan firman Tuhan; tidak
mengeraskan hati, baik saat berbicara; selalu di bawah, baik dalam segala
sesuatu; selalu berada di bawah.
Ø Taat
Artinya; patuh pada
ajaran yang benar = dengar-dengaran, seperti seorang murid yang selalu mau
diajar.
· Makhluk yang KEEMPAT sama seperti burung nasar yang sedang terbang
Artinya;
menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah
yang berasal dari atas, dari sorga = burung nasar yang sedang terbang = hidup
dalam kesucian.
Sebagai Anak Allah,
Yesus hidup dalam kesucian, sebab Yesus digambarkan seperti burung nasar yang sedang terbang.
Saya teringat dengan
Simson, sejak dari kandungan sudah dinazirkan kepada Tuhan, tetapi dia tidak hidup dalam kesucian, sehingga
hilanglah kemuliaan Allah, hilang kuasa Allah, hilang otoritas Allah, ini
sangat disayangkan.
Itu sebabnya, sebagai
anak-anak Tuhan; biarlah kita menjadi anak-anak Tuhan yang hidup dalam kesucian.
1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab
ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Sebagai anak-anak
Tuhan, hendaklah kita menjadi kudus di dalam seluruh hidup, seperti Dia yang
kudus, yang telah memanggil kita semua, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu,
sebab Aku kudus.
Ciri-ciri
4 makhluk.
Wahyu 4: 8
(4:8) Dan keempat
makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
yang akan datang."
Cirinya;
1.
Keempat makhluk
itu masing-masing bersayap enam sekelilingnya.
Artinya; tidak nampak lagi segala
keinginan-keinginan dan hawa nafsu
daging, bagaikan 4 makhluk tersebut; seluruh daging ditutup oleh 6 sayap.
2.
Disebelah dalamnya
penuh dengan mata.
Artinya; manusia bagian dalam, yaitu hati dan
pikiran, telah diterangi firman Tuhan, bagaikan
kehidupan yang menerima perjanjian yang baru.
Ibrani 10: 16
(10:16) sebab setelah Ia berfirman:
"Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu
itu," Ia berfirman pula: "Aku akan
menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
(10:17) dan Aku
tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Kalau menerima perjanjian yang baru / hukum Tuhan ditaruh di dalam hati,
dan menuliskannya di dalam akal budi. Berarti; Tuhan tidak mengingat dosa-dosa kesalahan = hati dan pikiran telah diterangi = bersih
dari dosa.
Sikap 4 makhluk dan 24
tua-tua ketika membesarkan nama Tuhan;
2)
24 tua-tua menyembah
Anak Domba yang hidup sampai selama-lamannya (Wahyu 4: 10).
Menyembah artinya; tenggelam dan hanyut di dalam kasih Allah.
Matius 26: 40-41
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada
murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada
Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga
satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Berjaga-jaga satu jam = menyembah selama satu jam.
Tujuan
penyembahan.
Supaya jangan jatuh
ke dalam pencobaan (Matius 26: 41).
Seringkali gereja
Tuhan / anak-anak Tuhan jatuh ke dalam pencobaan karena tidak hidup dalam doa
penyembahan selama satu jam, sehingga tanpa disadari, ketika seseorang mengalami
pencobaan, disitulah banyak orang Kristen menggerutu, bersungut-sungut, dan
berkata “mengapa begini, Tuhan, mengapa
begitu”.
Saya bisa bayangkan,
seandainya bila Ayub tidak hidup dalam doa penyembahan, dia pasti
bersungut-sungut, seperti istrinya yang bersungut-sungut (Ayub 2: 9).
Tetapi karena Ayub
hidup dalam doa penyembahan, ketika Ayub dicobai, dia kuat (Ayub 1: 20).
Wahyu 26: 41
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya
kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
Roh itu memang
penurut, tetapi daging lemah.
Bukti roh penurut;
saat mendengar firman Tuhan, kita bersukacita, berbahagia, dan mulai membuat
komitmen untuk hidup dalam Tuhan.
Tetapi dalam
prakteknya, daging lemah tidak kuat saat menghadapi cobaan yang hanya sedikit saja.
Tua-tua ->
kehidupan yang dituakan = tua / dewasa rohani.
Berarti, kalau kita
sudah dituakan, biarlah kita hidup dalam doa penyembahan, supaya roh kita
penurut, dagingpun penurut, tetapi tentu menuruti apa yang Tuhan mau, bukan
menuruti apa yang daging inginkan.
Ciri-ciri
24 tua-tua saat menyembah.
Wahyu 4: 10-11
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat
tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah
Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
(4:11) "Ya
Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu
semuanya itu ada dan diciptakan."
Cirinya; melemparkan
mahkotanya di hadapan takhta itu.
Artinya; memberi
penghormatan setinggi-tingginya kepada Anak Domba Allah, dengan cara melepaskan
kemuliaan dari diri sendiri.
Biarlah kita memberi
penghormatan kepada Tuhan setinggi-tingginya.
Itu sebabnya pada
ayat 11 dikatakan “Ya Tuhan dan Allah
kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa”.
Terpujilah Tuhan
kekal sampai selama-lamanya, nama Tuhan besar, diantara bangsa-bangsa.
Kita tinggikan Dia
dengan cara melepaskan atribut-atribut yang kita miliki. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS,
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
trimakasih pak pdt. saya diberkati Firman dalam artikel ini. kalau pak pdt ada waktu, apakah diperbolehkan untuk meminta penjelasan lebih lanjut mengenai pendalaman Alkitab ini? trimakasih sebelumnya. Tuhan Yesus Memberkati
ReplyDeleteShalom, selamat malam Claudia Manurung. Puji Tuhan, atas berkat firman Tuhan yang sudah kita terima pada Ibadah Pendalaman Alkitab 20 April 2012. Kami siap sharing dengan sharing dengan saudari Claudia. Tks. Tuhan Yesus memberkati.
Delete