IBADAH KAUM MUDA, 31 MARET 2012
Tema: YUSUF
(Seri 30)
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah sore hari
ini.
Kembali kita perhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali
bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya
itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci
lagi kepadanya.
PADA SUATU KALI BERMIMPILAH YUSUF.
Mari kita lihat mengenai mimpi.
Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari
terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Sesuai dengan pernyataan Tuhan, di
hari-hari terakhir Tuhan akan mencurahkan Roh Kudusnya, sehingga
1. Anak laki-laki dan perempuan BERNUBUAT
2. Teruna-teruna, yaitu laki-laki muda mendapat PENGLIHATAN-PENGLIHATAN.
3. Orang-orang tua mendapat MIMPI.
NUBUTAN, PENGLIHATAN-PENGLIHATAN,
MIMPI, ketiga hal ini adalah merupakan SATU KESATUAN YANG TIDAK TERPISAHKAN.
Kita kaitkan dalam kitab Bilangan, sesuai dengan
pernyataan Allah.
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia:
"Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan,
Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
3 hal dalam Kisah Para Rasul juga
dinyatakan di dalam kitab Bilangan 12: 6.
-
Dalam
Kisah Para Rasul, 3 karunia tersebut diawali dengan BERNUBUAT,
-
sedangkan
dalam kitab Bilangan diawali dengan NABI.
Berarti, TUGAS SEORANG NABI adalah BERNUBUAT.
Akan tetapi, seorang nabi yang bernubuat,
tidak terlepas dari 2 karunia yang lain, yaitu KARUNIA PENGLIHATAN dan KARUNIA MIMPI, karena 3 hal tersebut
saling terkait satu dengan yang lain.
-
KARUNIA PENGLIHATAN.
Artinya; TUHAN MENYATAKAN DIRI-NYA, lewat karunia penglihatan.
-
KARUNIA MIMPI.
Artinya; TUHAN BERBICARA,
lewat karunia mimpi.
Berarti, setiap nabi yang bernubuat TERLEBIH DAHULU MELIHAT KEBERADAAN TUHAN (itulah karunia penglihatan) dan MENDENGARKAN PERKATAAN TUHAN (lewat
karunia mimpi).
-
Melihat
keberadaan Tuhan = melihat pola terang Tabernakel / Bait Allah / tubuh
Kristus.
-
Mendengarkan
perkataan / pembicaraan Tuhan, lewat mimpi.
Sehingga dengan demikian, seorang nabi
diteguhkan untuk bernubuat.
Tujuan nabi bernubuat
1 Korintus 14: 3-5
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati danmenghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan
bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun
Jemaat.
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua
berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu
bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang
berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya,
sehingga Jemaat
dapat dibangun.
Tujuan bernubuat adalah MEMBANGUN,
MENASIHATI dan MENGHIBUR SIDANG JEMAAT.
-
MEMBANGUN.
Ketika kita mulai hancur terpuruk, saat itulah firman nubuatan membangun,
sehingga Tuhan tidak membiarkan saya dan saudara terpuruk karena dosa = tidak
tenggelam dalam kehancuran, seperti masa-masa pada zaman nabi Nuh.
-
MENASIHATI.
Nasihat adalah ajaran yang baik.
Firman nubuatan / firman pengajaran menasihati saya dan saudara, kehidupan
muda remaja, supaya tidak lagi sesat, baik dalam pemikiran, perbuatan, sikap,
tingkah laku, tidak ada kekeliruan-kekeliruan lagi, sehingga tidak terlanjur-lanjur
dalam kesalahan.
-
MENGHIBUR.
Firman nubuatan menghibur saya dan saudara, saat kita mengalami kesusahan,
karena banyaknya penderitaan-penderitaan yang dialami.
Sekalipun seorang hamba Tuhan yang menyampaikan firman nubuatan tidak
melucu, tetapi firman nubuatan sanggup menghibur kita semua.
Firman
nubuatan yang memberi jalan keluar atas segala permasalahan yang kita hadapi,
itu bagaikan hiburan yang tidak ada taranya.
Kita membutuhkan firman nubuatan, oleh
sebab itu, ibadah tidak boleh dikecilkan, sebab lewat ibadah, Tuhan
membangun, menasihati dan menghibur saya dan kaum muda remaja di tempat ini.
Syarat seorang nabi menyampaikan
firman nubuatan:
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku
ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi,
maka Aku, TUHAN menyatakan
diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
Seorang nabi
yang bernubuat;
-
terlebih
dahulu melihat keberadaan Allah,
dimana Allah menyatakan diri Nya lewat karunia penglihatan,
-
kemudian
terlebih dahulu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Allah,
lewat karunia mimpi.
Dari seri 10 sampai seri 28, kita sudah melihat nabi
bernubuat dikaitkan dengan karunia penglihatan, yaitu melihat keberadaan Allah
= melihat Tabernakel, dari timur sampai ke barat.
Sekarang kita melihat nabi yang bernubuat, dikaitkan
dengan KARUNIA MIMPI =
ALLAH BERBICARA.
Keterangan:
TERLEBIH DAHULU
MENDENGARKAN APA YANG DIBICARAKAN OLEH ALLAH, lewat karunia mimpi. (bagian kedua)
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi
yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan
mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku,
biarlah menceritakan firman-Ku
itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah
firman TUHAN.
Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya
itu = nabi yang beroleh firman Tuhan, biarlah menyampaikan firman Tuhan dengan
benar.
Menyampaikan firman Tuhan dengan benar, artinya; TIDAK MENAMBAHKAN dan TIDAK MENGURANGI FIRMAN TUHAN YANG DISAMPAIKAN.
Wahyu 22: 18
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Kalau firman Tuhan yang disampaikan ditambah-tambahkan,
maka konsekuensinya; ALLAH AKAN MENAMBAHKAN KEPADANYA
MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG
TERTULIS / YANG TERDAPAT DI DALAM KITAB WAHYU.
Kita melihat ada 7 malapetaka dalam kitab Wahyu = cawan
murka Allah.
Firman Tuhan yang disampaikan kemudian ditambah-tambahkan,
itulah FIRMAN TUHAN YANG DISERTAI DENGAN CERITA-CERITA ISAPAN JEMPOL, DONGENG
NENEK-NENEK TUA, TAKHAYUL-TAKHAYUL dan
sebagainya.
Jadi, firman Tuhan yang ditambahkan adalah firman Tuhan
yang tidak murni, bila ada seseorang yang menyukai firman Tuhan yang
ditambahkan, maka pertumbuhan rohaninya tidak sehat = pertumbuhan abnormal.
Selanjutnya, mari kita perhatikan MENGURANGKAN FIRMAN TUHAN yang disampaikan.
Wahyu 22: 19
(22:19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari
perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil
bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di
dalam kitab ini."
Mengurangkan firman Tuhan, artinya; PEMBERITAAN FIRMAN TANPA SALIB KRISTUS.
Di hari-hari terakhir ini, banyak gereja yang menerapkan
pelayanan yang demikian; menyampaikan firman Tuhan tanpa salib Kristus = pemberitaan tanpa salib Kristus.
Sedikit kesaksian;
Baru-baru ini saya mendengar kesaksian seorang hamba
Tuhan dari Sumatra Utara; katanya di Sumatera, sedang marak dengan pemberitaan
firman tanpa salib Kristus, dan pemberitaan yang demikian lebih disukai banyak
orang, karena pemberitaan firman tanpa salib Kristus enak untuk daging, sedangkan pemberitaan
firman tentang salib Kristus sungguh berat untuk daging, karena ada beban yang
harus dipikul di atas pundak.
Beribadah melayani Tuhan tanpa salib Kristus memang enak;
disediakan antar jemput berarti tidak perlu jalan kaki dan mengeluarkan biaya,
kemudian gedung gereja yang mewah dan megah, tempat duduk yang empuk dan
nyaman, ruangan yang ber-AC, dan yang paling enak adalah firman yang
disampaikan tidak mengoreksi dosa. Itu semua sungguh nikmat bagi daging, namun
sangat beresiko.
Namun saya, sebagai hamba Tuhan, tidak akan menerapkan
sistim pelayanan yang demikian, karena yang benar adalah; barangsiapa mengikuti
Tuhan, IA HARUS SANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIBNYA.
Mengurangi firman Tuhan artinya; PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN TANPA SALIB KRISTUS.
Matius 16: 21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada
hari ketiga.
Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia
harus pergi ke Yerusalem untuk menanggung penderitaan dari tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli taurat = PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN TENTANG SALIB
KRISTUS.
Matius 16: 22
(16:22) Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
PETRUS adalah gambaran dari gereja Tuhan, anak-anak Tuhan, yang
menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Itu sebabnya, setelah Yesus menyatakan penderitaan-Nya,
Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”.
Matius 16: 23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Pemberitaan firman tanpa salib Kristus / mengurangi
firman yang disampaikan adalah AJARAN SETAN.
Itu sebabnya, Yesus berkata kepada Petrus “enyahlah
iblis”.
Berulang kali saya sampaikan, kalau firman Tuhan
mengoreksi kehidupan pemuda remaja, terima saja dengan rendah hati, jangan
ditolak, sebab orang-orang yang lebih menyukai pemberitaan firman disertai
dengan cerita-cerita isapan jempol, teori kemakmuran yang lucu-lucu, sesungguhnya
tanpa disadari hidupnya sedang berada di ujung tanduk.
Jangan tertipu dengan pemberitaan firman yang seperti
itu!!
Mengurangkan firman Tuhan = firman yang disampaikan hanya
cukup dengan dua tiga ayat saja, kemudian pemberitaan firman itu dikuatkan
dengan cerita-cerita / dongeng-dongeng, seperti; si kancil, si buaya, si
lumba-lumba, dan sebagainya, sehingga pemberitaan firman itu tidak murni.
Masakan pemberitaan firman dikuatkan dengan cerita atau
dongeng??? Tidak masuk akal, bukan ?
Seharusnya pemberitaan firman itu meneguhkan kita semua,
bahkan sampai mengubahkan kehidupan saya dan pemuda remaja, karena ayat firman
menjelaskan ayat firman yang lain = ayat menerangkan ayat.
Jika saudara mendengar pemberitaan firman yang disertai
dengan cerita-cerita isapan jempol, maupun dongeng nenek-nenek tua ataupun
teori kemakmuran (mengajarkan jemaat harus kaya raya tanpa menderita / pikul
salib), segeralah keluar dari tempat dimana saudara mendengarkannya, sebab itu
adalah ajaran setan.
Oleh sebab itu Yesus berkata “Enyahlah iblis”,
kepada Petrus, sesungguhnya Petrus bukan setan, tetapi pemahamannyalah yang
mengarah kepada ajaran setan.
Intinya; AJARAN SETAN TIDAK MENDATANGKAN KESELAMATAN BAGI JIWA.
Matius 16: 24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, artinya; tidak
sangkal diri dan pikul salib, maka ia akan kehilangan nyawanya, tetapi
barangsiapa mempertaruhkan nyawanya karena salib Kristus, akan memperoleh
kembali di dalam kerajaan sorga.
Menyelamatkan nyawa / mempertahankan nyawa = tidak
menyangkal diri dan tidak pikul salib, sehingga binasa.
Oleh sebab itu, jangan pertahankan posisimu di zona
kenyamanan, dengan menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus dan tidak
mau menanggung penderitaan bersama dengan Kristus, akan menuju kebinasaan.
Tetapi barangsiapa mengikuti Dia, menyangkal dirinya dan memikul salibnya, ia
akan memperoleh nyawanya di dalam kerajaan sorga.
Ciri-ciri pemberitaan firman Tuhan yang dikurangi /
pemberitaan firman tanpa salib.
Matius 16: 23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu
sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Ciri-ciri pemberitaan firman Tuhan yang dikurangi
(pemberitaan tanpa salib):
-
MENJADI
BATU SANDUNGAN.
Sandungan
artinya; PENGHALANG, PENGHAMBAT BAGI PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS = tidak menjadi mempelai wanita =
pembangunan yang mengarah pada tubuh Babel.
Mari kita
lihat TUBUH BABEL.
Wahyu 18:
1-2
(18:1)
Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia
mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
(18:2)
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat
kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,
Babel
adalah tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis
yang dibenci oleh Tuhan.
Wahyu 18:
3
(18:3)
karena semua bangsa telah minum
dari anggur hawa nafsu cabulnya dan
raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi
telah menjadi kaya oleh
kelimpahan hawa nafsunya."
Minum dari
anggur hawa nafsu cabulnya = menjadi tubuh Babel. Namun, mereka yang berbuat
cabul menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa nafsunya.
Wahyu 18:
5-6
(18:5)
Sebab dosa-dosanya telah
bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah
telah mengingat segala kejahatannya.
(18:6)
Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah
kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali
lipat di dalam cawan pencampurannya;
Kejahatan
dari pada Babel itu sampai ke langit, dan kejahatan itu tidak akan dilupakan
Tuhan
Sekarang pertanyaannya; SIAPAKAH YANG TERSANDUNG?
1 Korintus
1: 22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi
suatu kebodohan,
Pemberitaan tentang salib Kristus, untuk orang YAHUDI suatu batu sandungan, karena orang Yahudi hanya MENGHENDAKI TANDA dalam setiap ibadah pelayanan mereka = tanda-tanda heran = mujizat-mujizat, dan teori kemakmuran.
Teori
kemakmuran = orang Kristen tidak boleh miskin.
Kalau
ibadah hanya puas dengan tanda-tanda saja, mereka pasti tersandung dengan
pemberitaan tentang salib Kristus, sebab ketika dikoreksi lewat firman Tuhan
yang benar / murni, dia tersandung dan tidak kuat, akhirnya undur dari ibadah
pelayanan.
Kita
ketahui bahwa orang Yahudi memiliki kelebihan, yaitu hukum taurat dan sunat. Apalah arti hukum taurat dan sunat tanpa salib.
·
Hukum taurat tanpa
salib menjadi ahli taurat.
·
Sunat tanpa salib =
ibadah lahiriah, tanpa mengalami keubahan hidup.
Bukti
orang Yahudi tersandung.
1 Petrus
2: 7
(2:7)
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga
telah menjadi batu sentuhan dan suatu
batu sandungan."
Pemberitaan
firman Tuhan tentang salib Kristus adalah dasar yang kuat = BATU PENJURU yang
mengarah kepada pembangunan tubuh Kristus. Sebaliknya, kalau menolak
pemberitaan firman tentang salib Kristus, menjadi BATU SANDUNGAN.
Itu
sebabnya batu yang mahal itu, dibuang oleh tukang-tukang bangunan.
Siapakah
tukang-tukang bangunan itu? Itulah ahli-ahli taurat, imam-imam kepala dan
tua-tua.
·
tua-tua = yang dituakan.
·
Imam-imam berarti
pelayan-pelayan
·
Ahli taurat = mengerti
hukum, tetapi tidak menjadi pelaku.
Bagi
mereka, pemberitaan tentang salib adalah suatu batu sandungan. Oleh sebab itu,
batu yang mahal itu mereka buang = tidak menghargai pemberitaan firman tentang
salib Kristus.
1 Petrus
2: 8
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena
mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah
disediakan.
Semakin
diperjelas, mereka TERSANDUNG padanya, karena MEREKA TIDAK TAAT PADA FIRMAN ALLAH.
Berbanding
terbalik dengan pribadi Yesus Kristus; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib, sehingga dengan demikian, tergenapilah seluruh hukum Allah =
taat kepada firman Allah.
Ciri-ciri pemberitaan firman Tuhan yang dikurangi
(pemberitaan tanpa salib):
-
TIDAK
MEMIKIRKAN APA YANG DIPIKIRKAN ALLAH, MELAINKAN APA YANG DIPIKIRKAN MANUSIA.
=
berfikiran secara manusiawi.
1 Korintus 3: 3
(3:3)
Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa
kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Berfikiran
secara manusiawi = hidup secara manusiawi.
Sifat
tabiatnya; ada IRI HATI dan PERSELISIHAN.
Menikmati pemberitaan tentang salib Kristus, dosa kita
diperdamaikan kepada Allah Bapa di atas kayu salib, selanjutnya menjadi satu
dengan sesama oleh salib Kristus / kasih Kristus.
Oleh sebab itu, jangan puas dengan pemberitaan firman
yang dikurangi.
Sebagai contoh; PETRUS
DIPERDAMAIKAN DENGAN PELAYANAN IMAM BESAR.
Lukas 22: 31-32
(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk
menampi kamu seperti gandum,
(22:32) tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Pelayanan Imam Besar berlaku bagi Petrus sebab Yesus
telah berdoa kepada Petrus supaya imannya tidak gugur.
Mari kita lihat; DOA PENYAHUTAN DI ATAS KAYU SALIB.
Matius 27: 45-51
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi
seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara
nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu
menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan lihatlah, tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah,
Lewat doa penyahutan Yesus Kristus di atas kayu salib,
dosa kita diperdamaikan kepada Allah Bapa, iman kita tidak gugur sekalipun ada
penampian sebagai ujian.
Sesungguhnya, jika gandum ditampi berarti menyingkirkan yang tidak baik;
mulai dari batu-batu kecil maupun dari kulitnya / sekam.
Tujuan penampian: supaya iman kita semakin teruji di
hadapan Tuhan.
Kita bersyukur atas doa penyahutan yang dinaikkan oleh
Yesus Kristus di atas kayu salib, dengan suara nyaring dan seruan itu
dipantulkan dari sorga bagi kita semua, sehingga iman kita tidak gugur.
Terpujilah Tuhan, kekal sampai selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment