IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 24 APRIL 2012
Tema: HAL BERDOA
(seri 1)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita dapat
kembali beribadah dalam ibadah doa penyembahan malam ini.
Biarlah kiranya malam ini, kita boleh
merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, oleh sebab itu, biarlah kita terlebih
dahulu mendengarkan firman Tuhan untuk menghantar kita rendah di bawah kaki
Tuhan.
Puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan, karena firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan, dengan tema “MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR
ZAMAN” dengan 15 seri, baru saja selesai minggu yang lalu, diakhiri dengan;
damai sejahtera Allah melampaui akal
manusia yang memelihara hati dan pikiran manusia.
Biarlah kiranya damai sejahtera itu,
tinggal di dalam diri kita pribadi lepas pribadi, yang kita cari lewat ibadah
doa penyembahan malam ini.
Kita bersyukur kepada Tuhan, oleh
karena darah-Nya kita boleh beribadah melayani Tuhan.
Lewat doa penyembahan 24 tua-tua
tersungkur di bawah kaki Tuhan.
Kembali kita mengawali firman
penggembalaan untuk doa penyembahan, dari injil Matius.
Matius 6: 5-13
(6:5)
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa
seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6)
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang
melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(6:7)
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang
yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata
doanya akan dikabulkan.
(6:8)
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
(6:9)
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(6:10)
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
(6:11)
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
(6:12)
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
(6:13)
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan
kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Terlebih dahulu kita perhatikan ayat
5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah
berdoa seperti orang munafik”.
Berdoa itu adalah suatu keharusan,
karena doa adalah nafas hidup. Tidak
ada doa berarti tidak ada hidup.
Tetapi kalau berdoa, sesuai dengan
apa yang tertulis dalam kitab suci, syaratnya; JANGANLAH BERDOA SEPERTI ORANG MUNAFIK.
Matius 15: 7-8
(15:7)
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat
Yesaya tentang kamu:
(15:8)
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Inilah orang munafik; bibir
memuliakan Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan = di luar tampak baik, tetapi di
dalamnya tidak baik. Berarti; DI LUAR dan DI DALAM TIDAK SAMA.
Sekarang kita perhatikan; hatinya jauh / hati yang jauh.
Amsal 15: 29
(15:29)
TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar
didengar-Nya.
Yang menyebabkan hati orang munafik jauh
dari Tuhan adalah; kefasikan.
Sedangkan doa orang benar didengar
oleh Tuhan, sebab hati mereka tidak jauh dari Tuhan, dengan kata lain tidak
hidup di dalam kefasikan.
Amsal 10: 6
(10:6)
Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut
orang fasik menyembunyikan kelaliman.
Mulut orang fasik menyembunyikan
kelaliman, artinya; mulut / bibir memuji
Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Kelaliman = jauh dari Tuhan.
Jika mulut orang fasik memuji Tuhan, maka
dengan demikian, mulut menyembunyikan segala kelaliman, kefasikan hati.
Dunia
ini memang panggung sandiwara, tetapi jangan turut bersandiwara, seperti orang
munafik, yaitu
mulut kelihatan memuji Tuhan tetapi hati
jauh dari Tuhan.
Jangan seperti orang fasik, mulutnya
pandai sekali menyembunyikan kelaliman.
Akibat munafik.
Matius 15: 9
(15:9)
Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Akibatnya; percuma mereka beribadah
kepada-Ku, artinya; ibadahnya adalah
ibadah yang sia-sia.
Ibadah yang sia-sia adalah;
- Ibadah yang
tidak mengandung janji, yaitu hari perhentian yang kekal di dalam kerajaan
sorga.
- Ibadah tanpa
mengandung kuasa.
Kalau ibadah tanpa
mengandung kuasa berarti tidak mengalami keubahan hidup.
Ini sangat disayangkan, kalau kita
masih sama seperti orang munafik; waktu kita habis, uang kita habis dan tenaga
kita habis, tetapi semua itu percuma.
Saya sendiri sebagai gambala sidang,
kalau saya beribadah secara lahiriah, itu sangat disayangkan. Siang malam
berusaha untuk memperhatikan kawanan domba, siang malam harus mempersiapkan
makanan dan minuman supaya ada nafas kehidupan, tetapi kalau beribadah melayani
tanpa mengandung janji dan kuasa, tentu itu semua sia-sia, baik sidang jemaat
maupun saya sendiri.
Matius 15: 9
(15:9)
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Ibadah yang sia-sia setara dengan ibadah yang lahiriah.
Ibadah lahiriah adalah melakukan ibadah tetapi mengikuti ajaran /
perintah manusia.
Mengikuti ajaran / perintah manusia
berarti tidak mengikuti ajaran /
perintah Tuhan.
Saudara tidak perlu takut kepada
seorang gembala sidang, tetapi takutlah kepada Tuhan.
Kalau takut kepada seorang gembala
sidang, saudara hanya turut kepada perintah dan ajaran manusia, tetapi
sebaliknya, kalau seseorang takut kepada Tuhan berarti turut kepada ajaran /
perintah Tuhan.
Saya merindukan sidang jemaat takut
kepada Tuhan, sehingga masing-masing kita mengikuti perintah Tuhan tanpa
mengikuti ajaran / perintah manusia.
Kalau ini terjadi, maka akan terjadi
suatu kegerakan yang luar biasa.
2 Timotius 3: 1-5
(3:1)
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
(3:2)
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan
diri, mereka akan menjadi pemfitnah,
mereka akan berontak terhadap orang tua dan
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
(3:3)
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan
orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak
suka yang baik,
(3:4)
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak
tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah.
(3:5)
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kalau ibadah hanya ibadah lahiriah,
maka seseorang akan ditunggangi 18 macam dosa akhir zaman, yaitu;
6 (enam ratus)
|
6 (enam puluh)
|
6 (enam)
|
|||
1.
|
Mencintai dirinya sendiri
|
7.
|
Tidak tahu berterima kasih
|
13.
|
Garang
|
2.
|
Menjadi hamba uang
|
8.
|
Tidak memperdulikan agama
|
14.
|
Tidak suka yang baik
|
3.
|
Membual
|
9.
|
Tidak tahu mengasihi
|
15.
|
Suka mengkhianat
|
4.
|
Menyombongkan diri
|
10.
|
Tidak mau berdamai
|
16.
|
Tidak berpikir panjang
|
5.
|
Menjadi pemfitnah
|
11.
|
Suka menjelekkan orang
|
17.
|
Berlagak tahu
|
6.
|
Berontak terhadap orang tua
|
12.
|
Tidak dapat mengekang diri
|
18.
|
Lebih menuruti hawa nafsu
|
Berarti 18 macam dosa akhir zaman, kalau
dibagi menjadi 3 = 3 angka 6 = 666, ini adalah
cap meterai dari antikris.
Oleh sebab itu, saya sebagai gembala
yang kecil, menghimbau; sungguh-sungguhlah beribadah di hari-hari terakhir ini,
supaya 18 macam dosa di akhir zaman, tidak menunggangi saya dan saudara.
Itu sebabnya yang menjadi bagian dari
pada antikris, bukan mereka yang menganut kepercayaan yang lain, tetapi mereka
adalah orang yang awalnya berada di dalam Tuhan, tetapi ibadahnya tidak sungguh-sungguh
= ibadahnya lahiriah.
Wahyu 13: 16-18
(13:16)
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
(13:17)
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18)
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam
puluh enam.
Bilangan dari pada antikris itu
adalah enam ratus enam puluh enam = 666 = 3 angka 6, sebagai tanda cap meterai di dahi ataupun di tangan kanan.
Sehingga dengan cap meterai ini,
mereka dengan leluasa / bebas membeli ataupun menjual.
Berarti kesimpulannya; cap meterai
666 di dahi dan di tangan kanan = dikuasai
roh jual beli.
Oleh sebab itu, mulai dari sekarang, GUNAKAN TANGANMU UNTUK MELAYANI TUHAN,
GUNAKAN PIKIRANMU / DAHI UNTUK MEMIKIRKAN PERKARA-PERKARA DI ATAS BUKAN LAGI
PERKARA LAHIRIAH DI BAWAH.
Oleh sebab itu, saya himbau, jangan
hanya datang duduk beribadah, tetapi gunakan 2 tangan untuk melayani Tuhan,
kalau tidak, maka 2 tangan itu akan digunakan untuk cap meterai dari pihak
antikris.
Kembali kita memperhatikan Matius.
Matius 15: 7-11
(15:7)
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8)
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9)
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia."
(15:10)
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
(15:11)
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke
dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah
yang menajiskan orang."
Kalau ibadahnya adalah ibadah yang
lahiriah, menjadi najis di hadapan Tuhan, itu sebabnya Yesus berkata; “bukan yang masuk ke dalam mulut yang
menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan
orang”.
Mulut sepertinya memuji Tuhan, tetapi
hatinya jauh, penuh dengan kefasikan, ini yang membuat seseorang najis.
Kalau di dalam Tuhan saja roh najis
bisa berkuasa, apalagi kalau tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan.
Sebagai
contoh.
Wahyu 3: 15-16
(3:15)
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak
dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(3:16)
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan
tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Orang yang najis sama seperti jemaat
di Laodikia; tidak dingin dan tidak panas = suam-suam.
Suam-suam artinya; tidak
sungguh-sungguh, tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan sehingga dimuntahkan dari mulut Tuhan = keluar
dari tubuh Kristus = menjadi antikristus.
Sungguh-sungguhlah beribadah kepada
Tuhan, kalau tidak, 18 macam dosa akan menunggangi.
Demikian juga dalam hal berdoa,
berdoalah dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati, sebab doa adalah nafas hidup,
berarti kalau tidak ada doa; bagaikan orang yang sedang berhenti bernafas.
Oleh sebab itu, mau tidak mau, harus
tetap di dalam doa tetapi dengan syarat; jangan berdoa seperti orang munafik.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment