IBADAH DOA PENYEMBAHAN,
17 APRIL 2012
Tema: MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
(seri 14)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah kita menikmati firman Tuhan
terlebih dahulu, sebelum kita sujud menyembah di bawah kaki Tuhan.
Kembali kita melihat Filipi 4.
Filipi 4: 4-7
(4:4)
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
(4:5)
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
(4:7)
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Mari kita fokus memperhatikan ayat yang ketujuh, setelah kita menikmati
firman Tuhan dari ayat keenam, yang
cukup memberkati kita sekalian, sehingga kita tidak dikuasai oleh kekuatiran.
Amin, saudaraku??
Sekarang kita memperhatikan ayat yang
ketujuh “Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”.
Berarti, yang memelihara hati dan pikiran
dalam Kristus Yesus adalah damai
sejahtera Allah, bukan yang lain-lain; bukan kekuatan manusia, bukan pula
harta dan kekayaan, tetapi damai sejahtera Allahlah yang memelihara hati dan
pikiran manusia.
Itu sebabnya, damai sejahtera Allah
itu melampaui segala akal manusia.
Kalau seandainya saja akal manusia
sanggup memelihara hati dan pikiran, maka kita tidak membutuhkan damai
sejahtera Allah. Amin, saudaraku??
Kita patut bersyukur kepada Allah,
karena kemurahan-Nya, kita boleh beribadah, lewat ibadah doa penyembahan,
dengan demikian, kita dapat merasakan damai sejahtera itu di dalam diri kita
pribadi lepas pribadi, tua muda, besar kecil, bahkan di dalam nikah rumah
tangga masing-masing kita dapat merasakan damai sejahtera Allah.
Saya banyak melihat orang yang
mencari damai sejahtera dengan kekuatannya, dengan harta kekayaan, atau dengan cara yang lain-lain, tetapi justru disitulah mereka jatuh dalam dosa dan terpuruk.
Ternyata akal manusia tidak sanggup
memelihara hati dan pikiran manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, kita yang berada
dalam Tuhan, hendaklah;
- Bersukacita
di dalam Tuhan (ayat 4)
- Kebaikan
hati diketahui semua orang (ayat 5)
- Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga (ayat
6)
Supaya
tercipta damai sejahtera atas kita semua, mari kita perhatikan bersama-sama
dalam kitab Efesus.
A. Efesus 2:
11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu
kamu – sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut
daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan
dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia,
--
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus
Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat”
oleh darah Kristus.
Karena Dialah, yaitu
Yesus Kristus, damai sejahtera kita sekaliannya.
Dimana letak damai sejahtera Yesus Kristus
bagi kita semua ???
Yaitu; yang dahulu “jauh”,
sudah menjadi “dekat” oleh darah
Kristus .
Mungkin saudara bisa
mengingat ketika masih jauh dari Yesus Kristus. Apa yang kita alami, apa yang
kita rasakan, tentu tidak ada damai sejahtera pada saat itu.
Tetapi sekarang,
kita sudah menjadi dekat oleh karena darah Yesus Kristus. Inilah kemurahan yang
besar bagi kita semua.
Apa yang dimaksud “yang dahulu jauh” ???
Maksudnya ialah;
- Dahulu
sebagai orang-orang bukan Yahudi = orang-orang yang tak bersunat secara
lahiriah.
- Tanpa
Kristus
- Tidak
termasuk kewargaan Israel
- Tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan
- Tanpa
pengharapan
- Tanpa Allah
di dalam dunia
Inilah yang dimaksud
dahulu jauh.
Tetapi yang dahulu
jauh sudah menjadi dekat oleh karena darah Yesus Kristus.
Berbicara; dekat =
menyatu dengan Kristus.
Berarti, kalau sudah
menyatu dengan Kristus, Dialah damai sejahtera kita.
Kuasa
darah Yesus Kristus.
Efesus 2: 14
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita,
yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Kuasanya; merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan.
Yang menjadi tembok
pemisah antara orang kafir dan orang Yahudi secara lahiriah adalah perseteruan,
tetapi oleh karena darah Yesus, yang dahulu jauh sudah menjadi dekat, sehingga
kita menjadi satu dengan orang Israel di dalam Kristus, sebab yang bersunat
ataupun yang tidak bersunat secara lahiriah itu tidak ada artinya, tetapi yang
terpenting adalah ciptaan baru di dalam Kristus Yesus.
Galatia 6: 14-15
(6:14) Tetapi aku sekali-kali tidak mau
bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia
telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
(6:15) Sebab bersunat
atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Sunat atau tidak
bersunat, itu tidak ada artinya bagi Allah, tetapi yang terpenting adalah
menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus, itulah yang memberi arti.
Memang, kelebihan
orang Yahudi adalah sunat dan hukum taurat. Tetapi oleh karena darah Yesus Kristus,
kita yang jauh sudah menjadi dekat, sekalipun tidak bersunat secara lahiriah.
Berarti, darah Yesus
Kristus menciptakan saya dan saudara menjadi manusia baru, yang lama sudah
berlalu. Itulah yang membuat kita menjadi satu kewargaan, yaitu kewarganegaraan
kerajaan sorga.
Supaya
tercipta damai sejahtera atas kita semua, mari kita perhatikan bersama-sama
dalam kitab Efesus.
B. Efesus 2:
15-17
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai
manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat
dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera,
(2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya,
di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan
pada salib itu.
(2:17) Ia datang dan memberitakan damai
sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka
yang "dekat",
Damai sejahtera Allah datangnya lewat kematian Yesus Kristus, sehingga
dengan demikian, Ia telah membatalkan hukum taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya.
Ciri-ciri hukum taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, yaitu; tangan ganti tangan, mata ganti mata
dan gigi ganti gigi, arti rohaninya adalah; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat kesalahan,
tidak luput dari penghukuman. Itulah perintah dan ketentuan hukum taurat.
Tetapi lewat kuasa
kematian Yesus Kristus, Ia telah membatalkan hukum taurat, sehingga baik yang
jauh maupun yang dekat (kafir dan Israel), terciptalah keduanya menjadi manusia
baru di dalam Kristus Yesus = tercipta damai sejahtera.
Efesus 2: 18
(2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
(2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang
asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah,
Baik yang jauh,
maupun yang dekat, kedua pihak menjadi satu Roh, sehingga beroleh jalan masuk
kepada Bapa.
Bukan lagi orang
asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus, dan
anggota-anggota keluarga Allah.
Sebelum Rasul Paulus
menyampaikan kebenaran / firman Allah kepada orang kafir, orang-orang Yahudi /
orang-orang Israel, mereka bermegah atas hukum taurat dan sunat yang mereka
terima dari nenek moyang mereka, tetapi dengan tampilnya seorang hamba Tuhan
yang luar biasa, itulah Rasul Paulus, mereka yang jauh, itulah kafir, menjadi
dekat dengan orang-orang Israel secara jasmani.
Oleh sebab itu,
- apalah
artinya hukum taurat dan sunat tetapi mengeraskan hati dan tidak menerima
Kristus yang disalibkan,
- apalah
artinya hukum taurat dan sunat tetapi mengeraskan hati dan daging tidak mati
terhadap dosa, itu tidak ada artinya.
Hasil damai sejahtera.
Imamat 26: 6
(26:6)
Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh
apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas
dari negeri itu, dan pedang tidak akan
melintas di negerimu.
Damai sejahtera Allah menghasilkan 3
hal;
1.
Kamu akan
berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun.
Artinya; hidup
dengan tenang, tenteram juga aman, seperti orang yang sedang tidur.
Berarti sebaliknya,
kalau tidak ada damai sejahtera, tidak ada ketenangan jiwa, tidak merasa aman
dan nyaman, sehingga digambarkan seperti orang yang dikejutkan.
Orang yang
seringkali menutup-nutupi dosa, ketika dosa itu terbongkar, disitulah seseorang
akan mengalami kekejutan, seperti itulah orang yang tidak mengalami damai
sejahtera.
Oleh sebab itu,
jangan jauh dari ibadah dan perhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh
supaya damai sejahtera tercipta.
2.
Tuhan akan
melenyapkan binatang buas dari negeri itu.
Artinya; terlepas
dari hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging, dimanapun kita berada.
Binatang buas ->
daging dengan keinginannya.
Itu sebabnya,
seseorang / manusia yang hidup tanpa roh, digambarkan seperti binatang yang
tidak berakal budi.
Tetapi kita
bersyukur, karena damai sejahtera Allah, menjauhkan hawa nafsu dan
keinginan-keinginan daging itu sendiri.
3.
Pedang tidak
akan melintas di negerimu.
Artinya; tidak ada
lagi peperangan dan perselisihan antara satu dengan yang lain.
Imamat 26: 7
(26:7)
Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
Dengan demikian, kita mempunyai
kekuasaan untuk mengejar musuh dan mereka akan tewas.
Musuh manusia ada 2;
1.
Daging
Itulah musuh dalam
selimut.
Daging bagaikan
binatang buas yang sewaktu-waktu siap menerkam.
Tetapi karena ada
damai sejahtera, kita mempunyai kekuasaan.
2.
Iblis setan, itulah
roh-roh jahat dan roh najis.
Dahulu, orang batak terkenal dengan
adat istiadatnya, sehingga dengan adat istiadat ini, orang batak terkenal
dengan sopan santun / etika. Tetapi sekarang, sopan santun / etika itu sudah
tidak lagi terlihat, sehingga roh najispun berkuasa.
Sedikit
kesaksian.
Tadi siang, setelah pulang wawancara
dari bank (untuk permohonan mengambil rumah / Kredit Perumahan Rakyat), saya
berjalan kaki menuju tempat parkir yang jaraknya lumayan jauh. Disitu saya
melihat koran bola, dan kemudian saya baca-baca, saat saya membaca koran itu
ternyata yang menjual adalah orang batak dan saya mengenal orang itu. Dia
bertanya “apakah bapak masih mengenal
saya”, saya menjawa b “ya, saya masih
mengenal anda”.
Lalu kami berbincang-bincang sebentar dan dia bercerita, katanya; ada orang batak jatuh dalam kenajisan dengan iparnya. Ternyata dahulu di
tempat keluarga itu pernah diadakan ibadah, tetapi akhirnya mereka meninggalkan ibadah
itu, dengan kata lain meninggalkan damai sejahtera Allah, ini yang saya sayangkan.
Inilah akibat dari tidak ada damai sejahtera.
Oleh sebab itu, sungguh-sungguh kita
perhatikan firman malam ini; harus tercipta damai sejahtera Allah di dalam
kehidupan kita semua, terlebih di dalam nikah rumah tangga.
Sambut kedatangan Tuhan, kehadiran
Tuhan dengan rendah hati. Kalau tidak demikian, maka tidak ada damai sejahtera.
Itu penting !!!
Seringkali kita merasa lebih baik
dari orang lain, sehingga kita jauh dari kebenaran. Itulah yang membuat
kenajisan terjadi.
Dengan
apa kita mengejar musuh???
Imamat 26: 7
(26:7)
Kamu akan mengejar musuhmu, dan mereka akan tewas di hadapanmu oleh pedang.
Dengan pedang.
Pedang -> firman Tuhan.
Firman Allah itu hidup, kuat dan
lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
Filipi 4: 7
(4:7)
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala
akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus
JANGAN LAGI GUNAKAN AKAL MANUSIA
UNTUK MENCARI DAMAI SEJAHTERA ALLAH.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pembicara Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment