IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 APRIL 2012
Shalom
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus
Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah, lewat Ibadah
Pendalaman Alkitab.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi;
Maleakhi 1: 11
(1:11)
Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya
matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku
dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman
TUHAN semesta alam.
Dari
terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar;
- di antara
bangsa-bangsa,
- di setiap
tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi Tuhan,
- korban
sajian yang tahir dipersembahkan karena nama Tuhan besar.
Wahyu 4: 4, 6, 8-11
(4:4)
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu
duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di
kepala mereka.
(4:6)
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah
takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah
muka dan di sebelah belakang.
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di
sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
(4:9)
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10)
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di
atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
(4:11)
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan
kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena
kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Nama Tuhan itu besar, oleh sebab itu,
baik 4 makhluk, baik 24 tua-tua;
- membesarkan
nama Tuhan, siang dan malam tidak henti-hentinya berseru kepada Tuhan, Allah
Yang Maha Kudus.
- mempersembahkan
puji-pujian dan hormat dan kuasa dan ucapan syukur, kepada Dia yang duduk di
atas takhta itu.
Pada minggu yang lalu, kita sudah
melihat ketika 4 makhluk membesarkan nama Tuhan.
Sekarang kita melihat, keadaan dari
24 tua-tua saat membesarkan nama Tuhan.
Wahyu 4: 9-10
(4:9)
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10)
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
24 tua-tua menyembah Dia, Yang hidup
sampai selama-lamanya / menyembah Anak Domba Allah yang duduk di atas
takhta-Nya.
Itu sebabnya, setiap kali 4 makhluk
menaikkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur, 24 tua-tua tersungkur di
hadapan takhta Anak Domba.
Inilah keadaan dari pada 24 tua-tua;
menyembah Anak Domba Allah, yang duduk di atas takhta-Nya.
Biarlah kiranya, di hari-hari
terakhir ini, kita senantiasa bagaikan 24 tua-tua yang hidup di dalam doa
penyembahan. Ibadah doa penyembahan
adalah puncak ibadah.
Tetapi kita harus mengerti, bagaimana menyembah yang berkenan kepada Tuhan, supaya
penyembahan kita tidak sia-sia kepada Tuhan.
Yohanes 4: 20-24
(4:20)
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa
Yerusalemlah tempat orang menyembah."
(4:21)
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
(4:22)
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
(4:23)
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
(4:24)
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Penyembah-penyembah benar, akan MENYEMBAH BAPA DALAM ROH dan KEBENARAN, sebab Allah itu Roh adanya.
Inilah penyembah yang benar.
Tetapi kita perhatikan di sini,
perempuan Samaria mengikuti penyembahan nenek moyang = penyembahan turun
temurun / menyembah secara tradisi, sesuai dengan adat istiadat nenek moyang.
Ini penyembahan yang tidak benar.
Bukan saja saat menyembah, dalam
ibadah pun tidak boleh beribadah secara tradisi / ibadah turun temurun, sebab
itu menyalahi aturan / ketetapan dari Tuhan.
Mari kita lihat penyembahan nenek moyang.
1.
Perempuan
Samaria menyembah di atas gunung.
Menyembah gunung =
menyembah berhala.
Berhala adalah
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. Apa saja bentuknya, kalau itu melebihi
dari Tuhan, itu adalah penyembahan berhala.
Pertanyaannya.
Penyembahan
berhala apa yang terdapat pada gunung ??
- Kekerasan hati
Gunung = batu yang
besar dan tinggi, sedangkan batu -> kekerasan hati.
Kekerasan hati
adalah penyembahan berhala, sebab orang yang keras hati, sukar sekali untuk
diubahkan, baik lewat kuasa firman,maupun
kuasa Roh-El Kudus, maupun lewat kasih Allah.
Kalau kekerasan hati
melebihi dari firman Tuhan, kasih dan Roh Allah, berarti ini adalah penyembahan
berhala.
- Kesombongan / tinggi hati.
Gunung itu tinggi,
sedangkan tinggi -> kesombongan / ketinggian hati.
Saya teringat dengan
Lucifer, hendak mendirikan takhta, menyamai takhta Yang Maha Tinggi, mengatasi
bintang-bintang Allah, ini adalah dosa kesombongan.
Saudaraku, di dalam
penyembahan berhala terdapat roh najis. Itu sebabnya, perempuan Samaria itu dikuasai
oleh dosa kenajisan, sebab dia hidup dengan 6 laki-laki.
2.
Yerusalemlah
tempat orang menyembah.
Menyembah yang
dikehendaki oleh Bapa adalah menyembah dalam roh dan kebenaran, sedangkan
tempatnya tidak ditentukan, tidak harus di kuil, tidak harus di gua, atau tidak
harus berada di dalam gereja.
Kalau seseorang mengkultuskan
/ menentukan tempat untuk menyembah Allah, itu adalah suatu kekeliruan yang
besar seperti perempuan Samaria, sebab dimana saja, kita bisa menyembah Allah.
Sekarang kita perhatikan, apa yang
dimaksud dengan; menyembah
Allah di dalam roh dan kebenaran.
Keterangan;
MENYEMBAH ALLAH DI DALAM
KEBENARAN.
Yohanes 4: 19
(4:19)
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Pengakuan perempuan Samaria, bahwa Yesus adalah seorang nabi = MENYEMBAH ALLAH DI DALAM KEBENARAN.
Tugas seorang nabi adalah menyampaikan firman nubuatan, yaitu
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Mazmur 119: 130
(119:130)
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bila tersingkap firman-firman-Mu =
firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan =
firman nubuatan yang disampaikan oleh para nabi.
Kalau terjadi pembukaan rahasia
firman Tuhan, maka yang terjadi adalah;
- Memberi
terang = terlepas dari kegelapan dosa.
- Memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh = menjadi bijaksana.
Lebih rinci kita perhatikan dalam 2
Petrus 1: 19
(1:19)
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh
firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, itulah firman yang disampaikan oleh para nabi, maka kehidupan anak-anak Tuhan diteguhkan.
Biarlah lewat pemberitaan firman
malam ini, kita semua diteguhkan, semakin mantap untuk berpegang pada firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan
Kalau kita diteguhkan oleh firman
yang disampaikan para nabi, 2 hal terjadi.
- Sampai fajar menyingsing.
Artinya; sampai melepaskan diri dari kegelapan dosa.
Kalau fajar sudah
menyingsing, berarti gelapnya malam sudah dilewati, sudah ditinggalkan.
Gelap malam ->
dosa
- Bintang timur terbit bersinar di dalam
hati.
Artinya; pribadi Yesus Kristus tinggal diam di dalam
hati dan menyinari seluruh kehidupan.
Kalau bintang timur
terbit bersinar dalam hati, maka seluruh hidup akan disinari, sebab apa yang
terpancar keluar itu berasal dari dalam hati.
Itu sebabnya, tidak
rugi kita berpegang teguh pada pengajaran mempelai, itulah firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan, itulah firman yang disampaikan oleh para nabi.
Kita ini bagaikan perempuan Samaria
yang dahulu jauh dari Tuhan, sehingga kita jatuh dalam berbagai-bagai dosa
kenajisan, tetapi sekarang kita menerima firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, ini adalah suatu kemurahan yang besar.
Yohanes 4: 17-19
(4:17)
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai
suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak
mempunyai suami,
(4:18)
sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
(4:19)
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.
Yesus mengetahui segala
kekurangan-kekurangan, kenajisan-kenajisan dari perempuan Samaria.
Demikian juga, kalau kita mau
menyembah Allah dalam kebenaran, mau menerima firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan; maka hati diterangi dan menjadi bijaksana, kegelapan dosa
ditinggalkan, selanjutnya sinar kemuliaan Allah memenuhi kehidupan kita semua.
Biarlah kita mau menyembah Allah
dalam kebenaran saja, supaya nanti tersingkap kebenaran firman Tuhan.
Kita sudah dengar firman Tuhan, kalau
mungkin dahulu kita hidup dalam penyembahan berhala karena kekerasan hati,
kesombongan / ketingggian hati, sekarang, mari kita menyembah Allah dalam
kebenaran, seperti perempuan Samaria yang dahulu jauh dari Tuhan .
Yohanes 4: 9
(4:9)
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang
Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Orang Samaria tidak bergaul dengan
Yahudi. Yesus adalah Yahudi sejati.
Mungkin dahulu kita jauh dari Tuhan,
tidak bergaul intim dengan Tuhan, tetapi lewat kebenaran firman malam ini,
lewat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, kita diteguhkan, sehingga
dengan demikian, kita menyembah Allah dalam kebenaran.
Saya juga menyadari atas dosa-dosa yang saya perbuat,
tetapi saya tidak mau berhenti sampai disini untuk berpegang kepada firman pengajaran, melainkan sampai kedatangan Yesus
untuk yang kedua kalinya, sehingga saya didapati sebagai hamba Tuhan yang
menyembah Allah dalam kebenaran.
Ciri-ciri menyembah Allah
dalam kebenaran.
Yohanes 4: 13-16
(4:13)
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum
air ini, ia akan haus lagi,
(4:14)
tetapi barangsiapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya
air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
(4:15)
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku
tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16)
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke
sini."
Cirinya adalah tidak haus lagi.
Perempuan Samaria setelah minum air
yang diberikan Yesus, ia tidak haus lagi.
Orang yang haus = orang yang tidak
memiliki rasa puas; sudah diberkati 1, tetapi ingin 2, ingin 3, ingin 4, tidak
ada puas-puasnya.
Itu sebabnya, Yesus berkata “Barangsiapa minum air ini (air dari sumur
Yakub), ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya”
Ketika Yesus menerangi hati kita, di
situ ada rasa kepuasan yang tidak ada taranya.
Selama Yesus tidak tinggal diam dalam
hati kita, maka tidak akan ada rasa puas sebagai manusia.
Kalau Tuhan sudah memberi kita nafas
hidup, puji Tuhan. kalau kita diberi kesehatan oleh Tuhan, puji Tuhan. kalau
kita diberi kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan, puji Tuhan. kalau kita
diberi berkat-berkat oleh Tuhan, puji Tuhan.
Kalau hidup dalam penyembahan
berhala, tidak akan ada puas-puasnya. Tetapi kalau menyembah Allah dalam
kebenaran, segala rasa dahaga sudah dipuaskan.
Biarlah hati kita semakin diterangi,
sehingga kita semakin bersyukur, seperti 4 makhluk yang memuji Tuhan dan 24
tua-tua yang tersungkur.
Biarlah hati kita semua diterangi,
termasuk saya, juga seluruh sidang jemaat yang menikmati BULI BULI EMAS BERISI MANNA, baik di dalam maupun di luar negeri.
Jika Tuhan mengijinkan dan menyatakan
kemurahan-Nya bagi kita, minggu depan, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, kita
akan menerima tentang menyembah
Allah di dalam roh.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment