IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 MEI 2012
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus
Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah, lewat Ibadah
Pendalaman Alkitab.
Saya bersyukur, karena seorang anak Tuhan, yang mengikuti Buli Buli Emas Berisi Manna, sehingga
kita juga boleh turut menikmati berkat Tuhan, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab.
Dia meminta untuk dijelaskan; bagaimana cara menyembah Allah di dalam Roh dan menyembah Allah di dalam kebenaran.
Karena kemurahan Tuhan, minggu yang lalu kita sudah menikmati
firman Tuhan, yaitu; menyembah Allah
dalam kebenaran.
Jika Tuhan berkemurahan bagi kita, kita akan menikmati firman
Tuhan; menyembah Allah dalam Roh,
malam ini.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi;
Maleakhi 1: 11
(1:11)
Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya
matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku
dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman
TUHAN semesta alam.
Dari
terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar;
- di antara
bangsa-bangsa,
- di setiap
tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi Tuhan,
- korban
sajian yang tahir dipersembahkan karena nama Tuhan besar.
Ini harus kita pahami dan mengerti
betul, supaya kita dapat membesarkan nama Tuhan.
Contoh
membesarkan nama Tuhan.
Wahyu 4: 4, 6
(4:4)
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang
memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:6)
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah
takhta itu dan di sekelilingnya ada empat
makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Di sekeliling takhta itu ada 24 takhta,
di takhta itu duduk 24 tua-tua, kemudian di sekeliling takhta itu ada 4 makhluk
penuh dengan mata.
Wahyu 4: 8-10
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di
sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
(4:9)
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10)
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di
atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
Nama Tuhan itu besar, oleh sebab itu,
baik 4 makhluk maupun 24 tua-tua, membesarkan nama Tuhan, dimana;
- 4 makhluk mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu.
- 24 tua-tua menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya.
Itu sebabnya, setiap
kali 4 makhluk mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan syukur kepada Dia,
yang duduk di atas takhta itu, 24 tua-tua segera tersungkur di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Saudaraku, ini adalah aktivitas yang
sangat menyenangkan hati Tuhan, sebab aktivitas ini adalah bukti bahwa mereka betul-betul
membesarkan nama Tuhan.
Biarlah kiranya di hari-hari terakhir
ini, kita juga sama seperti 24 tua-tua; selalu
hidup di dalam doa penyembahan.
SUPAYA PENYEMBAHAN KITA
BERKENAN KEPADA TUHAN, mari kita perhatikan
Yohanes 4: 21, 23-24
(4:21)
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
(4:23)
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
(4:24)
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Barangsiapa menyembah Dia, harus MENYEMBAH-NYA DALAM ROH dan KEBENARAN.
Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian, sebab Allah itu Roh adanya.
Tetapi sebelum perempuan Samaria
menyembah dalam roh dan kebenaran, penyembahan perempuan Samaria ini salah,
karena dia menyembah gunung dan ia berkata “Yerusalemlah
tempat orang menyembah”.
1.
Perempuan
Samaria menyembah di atas gunung.
Menyembah gunung =
menyembah berhala.
Berhala adalah
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, apa saja bentuknya.
Pertanyaannya.
Penyembahan
berhala apa yang terdapat pada gunung ??
- Kekerasan hati
Gunung = batu yang
besar dan tinggi, sedangkan batu -> kekerasan hati.
Kekerasan hati
adalah penyembahan berhala, sebab orang yang keras hati, sukar sekali untuk
diubahkan, baik lewat kuasa firman,maupun
kuasa Roh-El Kudus, maupun lewat kasih Allah.
Kalau kekerasan hati
melebihi dari firman Tuhan, kasih Allah dan Roh Allah, berarti ini adalah
penyembahan berhala.
- Kesombongan / tinggi hati.
Gunung itu tinggi,
sedangkan tinggi -> kesombongan / ketinggian hati.
Saya teringat dengan
Lucifer, hendak mendirikan takhta, menyamai takhta Yang Maha Tinggi, mengatasi
bintang-bintang Allah, ini adalah dosa kesombongan.
Saudaraku, di dalam
penyembahan berhala terdapat roh najis. Itu sebabnya, perempuan Samaria itu
dikuasai oleh dosa kenajisan.
2.
Yerusalemlah
tempat orang menyembah.
Menyembah yang
dikehendaki oleh Bapa adalah menyembah dalam roh dan kebenaran, sedangkan
tempatnya tidak ditentukan, tidak harus di kuil, tidak harus di gua, atau tidak
harus berada di dalam gereja.
Kalau seseorang
mengkultuskan / menentukan tempat untuk menyembah Allah, itu adalah suatu
kekeliruan yang besar, dimana saja, kita dapat menyembah Allah dalam roh dan
kebenaran.
Yohanes 4: 25
(4:25)
Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu,
bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia
akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Pernyataan perempuan Samaria, yaitu “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus” artinya; MENYEMBAH
ALLAH DI DALAM ROH.
Akhirnya, perempuan Samaria menyembah
Allah di dalam roh, setelah hatinya diterangi oleh firman nubuatan, dan segala
sesuatu yang tersembunyi tersingkap, termasuk dosa kenajisannya.
Tanda menyembah Allah di
dalam Roh
Yohanes 4: 25
(4:25)
Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia
akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Tanda menyembah Allah di dalam roh, seperti
perkataan perempuan Samaria, yaitu ia
akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.
MARI KITA PERHATIKAN MEMBERITAKAN
SEGALA SESUATU.
BAGIAN PERTAMA
Yohanes 1: 40-42
(1:40)
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut
Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
(1:41)
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya:
"Kami telah menemukan Mesias (artinya:
Kristus)."
(1:42)
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau
Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas
(artinya: Petrus)."
Yesus adalah Mesias, artinya;
Kristus.
Kristus -> Yang diurapi.
Setelah Andreas memperkenalkan Simon
Petrus kepada Yesus, maka Yesus memberitakan segala sesuatu kepada Simon, anak
Yohanes, bahwa ia dinamakan Kefas. Kefas artinya; Petrus.
Disini, kita melihat bahwa; Simon
Petrus belum menyembah Allah dalam roh.
Mari
kita lihat persamaan dari kisah ini, kita perhatikan satu peristiwa yang
mengagumkan.
Matius 16: 13-16
(16:13)
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
(16:14)
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang
mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari
para nabi."
(16:15)
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini?"
(16:16)
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Maka
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Pengakuan
Simon Petrus; “Engkau adalah Mesias”
menunjukkan bahwa ia menyembah Allah di dalam roh, sebab Mesias
disebut juga Kristus -> Yang diurapi oleh Roh-El Kudus.
Kalau kita perhatikan, penyembahan
dari Simon Petrus, bukan didorong karena kata orang bahwa Yesus adalah;
- Yohanes
Pembaptis,
- Elia,
- Yeremia atau
salah seorang dari para nabi
- bukan karena
kepentingan-kepentingan, bukan karena motivasi yang lain, bukan karena
kedudukan dan jabatan, bukan karena perkara-perkara lahiriah yang ada di dunia
ini.
Kesimpulannya; Simon Petrus menyembah
Allah di dalam roh, bukan karena dorongan yang lain-lain, ini cukup
mengagumkan.
Matius 16: 17
(16:17)
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Simon Petrus menyembah Allah di dalam
roh, karena Allah Bapa yang mengerjakan
kehidupannya.
Artinya; Simon Petrus menyembah Allah
di dalam roh, bukan karena dorongan dari yang lain-lain, bukan karena kata
orang lain, tetapi murni karena Allah
Bapa mengasihi Simon Petrus.
Matius 16: 18
(16:18)
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam
maut tidak akan menguasainya.
Yesus berkata kepada Simon; “engkau
adalah Petrus” = Yesus memberitakan segala sesuatu kepada Simon Petrus.
Karena Simon Petrus menyembah Allah
di dalam roh, bukan karena dorongan yang lain-lain, oleh sebab itu, Yesus
memberitakan segala sesuatu kepada Simon Petrus.
Jika Allah memberitakan segala sesuatu, sama halnya dengan mendirikan sidang jemaat di atas batu
karang.
Mendirikan sidang jemaat di atas batu
karang, artinya; kuat dan teguh saat menghadapi gelombang lautan
sebagai cobaan.
Saya
sangat bersyukur, Tuhan memberitakan segala sesuatu kepada saya dan saya
teruskan kepada sidang jemaat, karena saya tahu, kalau segala sesuatu diberitakan,
sama halnya dengan; mendirikan sidang jemaat di atas batu karang.
Batu karang -> Yesus Kristus (1
Korintus 10: 4)
Keadaan Petrus saat diberitakan segala sesuatu.
Matius 16: 17
(16:17)
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah”
Berarti, kalau Tuhan memberitakan
segala sesuatu kepada saya dan saudara, lewat firman yang kita dengar, itu
adalah KEBAHAGIAAN YANG TIADA TARANYA,
yang tidak dapat kita temukan di tempat-tempat lain.
BAGIAN KEDUA
Lukas 2: 25-27
(2:25)
Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh
yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
(2:26)
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum
ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi
Tuhan.
(2:27)
Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk
oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon melihat Mesias. Ia menyambut
dan menatang-Nya.
Artinya; Simeon menyembah Allah di dalam roh.
Lukas 2: 29-32
(2:29)
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu,
(2:30)
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
(2:31)
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
(2:32)
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi
bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan
bagi umat-Mu, Israel."
Simeon melihat Mesias = melihat
keselamatan yang datang dari Tuhan, yang disediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu;
A.
Terang yang
dinyatakan bagi bangsa-bangsa lain, itulah orang-orang yang bukan
Yahudi / yang bukan Israel secara lahiriah = orang kafir.
Artinya;
bangsa-bangsa lain yang bukan Israel secara lahiriah, melihat terang yang
ajaib.
Yesaya 9: 1-2
(9:1) Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
terang telah bersinar.
(9:2) Engkau telah menimbulkan banyak
sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi
jarahan.
· Yang dahulu berjalan dalam kegelapan, telah melihat
terang yang besar.
· Yang dahulu diam di negeri kekelaman, atasnya telah
bersinar.
Itu berlaku bagi
bangsa-bangsa lain yang bukan Yahudi, sehingga menimbulkan banyak sorak sorai, sukacita yang besar di hadapan
Tuhan.
Sukacita tersebut digambarkan
seperti;
· Sukacita
diwaktu panen
Panen artinya;
menuai hasil di ladang.
Ladang sudah menguning
dan siap untuk dituai, kalau penuaian terjadi, maka sukacita akan dialami.
Hari-hari terakhir
ini saya ingin melihat dan merasakan sukacita dari sorga, yaitu penuaian
terjadi.
Biarlah kiranya ini
terjadi, supaya kita memperoleh hasil dari jerih lelah kita melayani Tuhan
selama ini.
Biarlah kiranya kita
sehati sepikir, satu visi satu misi dalam melayani Tuhan, dalam satu kandang,
satu penggembalaan.
· Orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan
Saya teringat ketika
terjadi krisis moneter pada tahun 2007, dan terlihat jelas pada tahun 2008;
banyak orang menjarah toko-toko, supermarket, mall, secara khusus di daerah
Jakarta, dan ketika memperoleh hasil jarahan itu, mereka sangat bersukacita.
Tetapi ini bukanlah sukacita dari sorga.
Saudaraku,
terjadinya jarahan adalah ketika kita mengalahkan musuh-musuh kita, dan pada
saat itulah kita dapat menjarah segala sesuatu yang ada.
Ada 2 musuh utama
kita
1.
daging dan
segala keinginannya.
Dalam kitab Galatia,
ada 15 keinginan daging, inilah yang merampas sukacita dari sorga.
2.
Iblis setan
Itulah roh jahat dan
roh najis. Inilah yang merampas suckaita kita selama ini.
Jika kita mampu
mengalahkan 2 musuh utama ini, saat itulah kita memperoleh jarahan yang selama
ini dirampas oleh musuh, dan akan merasakan sukacita dan sorak-sorai yang luar
biasa, dan sorak sorai ini akan berlanjut sampai ke hadapan takhta Allah Bapa,
bagaikan mereka yang mengenakan jubah putih dan memegang daun-daun palem (Wahyu
7: 9).
Biarlah ini terjadi
dalam kehidupan saya dan saudara.
Simeon melihat Mesias = melihat
keselamatan yang datang dari Tuhan, yang disediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu;
B.
Menjadi
kemuliaan bagi umat Israel
Mari kita lihat
kemuliaan bagi umat Israel.
- Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah
kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.]
Kalau Yesus menjadi
kemuliaan bagi umat Israel, berarti bangsa Israel;
· Tidak dibawa ke dalam pencobaan.
Berarti, kalau dapat
melewati cobaan-cobaan, itu karena kemuliaan Allah dinyatakan.
· Dilepaskan dari pada yang jahat.
Berarti, tidak masuk
dalam perangkap / tipu daya dari pada si jahat, karena kemuliaan Allah
dinyatakan.
- Kejadian 27:
27-29
(27:27) Lalu datanglah Yakub dekat-dekat
dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub,
diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau
padang yang diberkati TUHAN.
(27:28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
(27:29) Bangsa-bangsa
akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak
ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang
mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah
ia."
Kemuliaan yang kedua
bagi umat Israel adalah; seperti Yakub menerima berkat dari Ishak.
Adapun berkat-berkat yang diterima adalah;
·
Allah memberikan embun yang dari langit = diurapi Roh
Kudus.
·
Tanah-tanah gemuk di bumi = tinggal dalam kasih, karena
hidup dalam doa penyembahan.
·
Gandum berlimpah-limpah = hidup di dalam kebenaran
firman Tuhan.
·
Anggur berlimpah-limpah = penuh dengan sukacita.
·
Bangsa-bangsa akan takluk kepada Israel.
·
Suku-suku bangsa sujud kepada Israel.
·
Menjadi tuan atas saudara-saudaranya.
·
Saudara-saudaranya sujud menyembah.
·
Siapa yang mengutuk Israel, terkutuklah ia
·
Siapa yang memberkati Israel, diberkalilah ia.
Ini adalah kemuliaan
yang dinyatakan bagi Israel.
Ciri-ciri
Israel sejati.
Yohanes 1: 46-47
(1:46) Kata Natanael kepadanya:
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
(1:47) Kata Filipus kepadanya: "Mari
dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata
tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel
sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Israel sejati; tidak ada kepalsuan di
dalamnya,
seperti Natanael.
Berarti kalau kita
hidup tanpa kepalsuan, itulah yang disebut Israel sejati, dan kemuliaan Allah
turun atasnya.
Keadaan jika menyembah dalam
roh.
Lukas 2: 34
(2:34)
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan
atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda
yang menimbulkan perbantahan
Mesias menjadi hakim yang adil, bagi
mereka yang menyembah Allah di dalam roh, sebab Yesus yang adalah Mesias akan
menjatuhkan mereka yang layak dijatuhkan atau membangkitkan mereka yang layak
untuk dibangkitkan.
Sehingga dengan demikian, bagi mereka
yang tidak menyembah Allah di dalam roh; menimbulkan perbantahan.
Lukas 2: 35
(2:35)
-- dan suatu pedang akan menembus jiwamu
sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Sebab Yesus yang adalah Mesias,
digambarkan seperti suatu pedang, yang akan menembus jiwa supaya menjadi nyata pikiran
hati banyak orang.
Mari kita lihat persamaannya.
Ibrani 4: 12
(4:12)
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Keadilan
Allah itu adalah firman Allah. Sedangkan firman Allah itu hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun.
Kuasanya; ia menusuk amat dalam sampai;
- Memisahkan jiwa dan roh =
memisahkan dosa dari jiwa dan roh, sesuatu yang tidak bisa dipisahkan oleh
kekuatan manusia secara lahiriah.
Dosa di dalam roh
tidak bisa dipisahkan oleh manusia secara lahiriah.
- Memisahkan sendi-sendi dan sumsum
Artinya; dapat
memisahkan dosa yang ada di celah-celah dan yang bersembunyi di balik
kekerasan, yaitu kebenaran diri sendiri.
Tulang-tulang ->
kebenaran karena kekerasan dalam diri sendiri.
- Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita
= memisahkan dosa di dalam hati dan pikiran manusia yang tidak bisa diketahui,
dilihat oleh mata jasmani, tidak bisa dikerjakan oleh siapapun, karena dosa ada
di dalam hati dan pikiran.
Keadaan seseorang menjadi lebih baik karena jiwa dan roh, sendi - sendi dan sum-sum, pikiran hati, telah disucikan dari segala dosa yang tidak bisa disucikan oleh kekuatan manusia.
Kesimpulannya; Mesias telah memberitakan segala sesuatu kepada segala bangsa, baik
kepada bangsa-bangsa lain dan juga kepada bangsa Israel.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment