IBADAH RAYA MINGGU, 20 MEI 2012
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih, kemurahan Tuhan dan pertolongan Tuhan,
kita semua dapat beribadah melayani Tuhan pada malam hari ini.
Lukas 19: 1-10
(19:1) Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus
melintasi kota itu.
(19:2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala
pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
(19:3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu,
tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
(19:4) Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu
memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
(19:5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke
atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu."
(19:6) Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus
dengan sukacita.
(19:7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
(19:8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali
lipat."
(19:9) Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi
keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
(19:10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang."
Pada malam hari ini, kita memperhatikan kisah seorang
pemungut cukai, yang bernama Zakheus.
Saudaraku, kalau kita perhatikan disini, sesuai dengan
pembacaan firman Tuhan; Yesus
menumpang di rumah Zakheus.
Seberapa banyak penduduk Yerikho, dari yang terkecil
sampai terbesar, tua muda, laki-laki perempuan, kaya dan miskin, tetapi Yesus
memilih untuk menumpang di rumah Zakheus. Ini sungguh luar biasa dan cukup
mengagumkan.
Kalau seandainya Zakheus ini orang benar, itu tidak
masalah, tetapi disini jelas dikatakan oleh orang-orang yang melihat hal itu
dengan bersungut-sungut “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
Yesus tidak memilih untuk menumpang di rumah seorang
imam, di rumah seorang yang baik atau saleh, tetapi justru Yesus memilih untuk
menumpang di rumah Zakheus.
Istilah menumpang = berhadirat.
Kalau Tuhan berhadirat dalam setiap ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan, disitu terjadi kegerakan yang luar biasa, seperti perbuatan
Zakheus pada akhirnya.
Bila saja dalam setiap ibadah pelayanan kita merasakan
hadirat Tuhan, disitu akan terjadi kegerakan demi kegerakan yang luar biasa.
Mari kita memeriksa apa yang terjadi di balik ini semua.
Lukas 19: 3
(19:3) Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu,
tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
(19:4) Maka berlarilah
ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang
akan lewat di situ.
(19:5) Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke
atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu."
Disinilah kita bisa perhatikan, bahwa Zakheus berusaha
melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak,
sebab badannya pendek.
Saudaraku, bukankah Zakheus adalah orang yang kaya raya
??
Seandainya dia menggunakan kekayaan dan kekuasaan, dia
bisa menggaji orang untuk mengusir orang banyak, supaya dia bisa melihat Yesus,
tetapi Zakehus tidak melakukan itu, tetapi yang dilakukan oleh Zakheus adalah,
berlari mendahului orang banyak, lalu dengan tidak malu-malu memanjat pohon ara
untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Benar saja, pada saat Yesus berada di pohon ara itu, Yesus
berkata “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di
rumahmu”, ini berarti, Tuhan melihat hati; Tuhan mengetahui segala isi hati
manusia, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
Roma 10: 6
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian:
"Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah
akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat
kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami
beritakan.
Sikap dari Zakheus ini menunjukkan bahwa ia dibenarkan
karena iman = kebenaran karena
iman.
Kebenaran karena iman berarti; di mulut ada firman, kemudian di dalam hati ada firman,
sehingga mereka yang dibenarkan karena iman, tidak akan pernah berkata;
- siapakah
yang akan naik ke sorga untuk membawa Yesus turun ??
- siapakah
yang akan turun ke jurang untuk membawa Kristus naik ??
Mereka yang hidup benar karena iman tidak akan pernah
berkata demikian, karena di mulut dan di hati mereka ada firman.
Ulangan 30: 11-14
(30:11) "Sebab perintah ini, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu
jauh.
(30:12) Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau
berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:13) Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga
engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk
mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam
hatimu, untuk dilakukan.
Firman itu dekat di dalam hati dan di dalam mulut untuk
dilakukan.
Tidak perlu mencari alasan “Siapakah yang akan naik ke
langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya
kita melakukannya?” atau “Siapakah yang akan menyeberang ke seberang
laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya
kita melakukannya?”
Dahulu, sebelum betul-betul memahami, mengerti firman
pengajaran, banyak diantara kita suka mencari alasan-alasan, menggunakan alasan
A, B, C dan seterusnya. Tetapi kebenaran karena iman, membuat saya dan saudara
tidak suka mencari alasan-alasan, seperti Zakheus.
Kalau Zakheus mencari alasan, dia akan menggunakan
kekayaan dan kekuasaannya untuk melihat seperti apakah Yesus.
Imam-imam yang melayani Tuhan, jika merasa berat untuk
melayani Tuhan, lebih baik diam saja, sehingga dengan demikian kita semua
dibenarkan oleh iman.
Biarlah iman dan tindakan-tindakan kita semua membenarkan
saya dan saudara.
Mari kita perhatikan; FIRMAN
ADA DI DALAM MULUT.
Roma 10: 9
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat
kepadamu, yakni di dalam
mulutmu dan di dalam
hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa
Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan
diselamatkan.
Jika firman
ada di dalam mulut, maka mengaku
dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan.
Kalau Yesus adalah Tuhan berarti mulut senantiasa memuji memuliakan
Yesus Kristus adalah Tuhan.
Matius 21: 15-16
(21:15) Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru
dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat
jengkel,
(21:16) lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau
dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka:
"Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari
mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Seperti perkataan Yesus kepada ahli-ahli Taurat “Dari
mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian”.
1 Petrus 2: 2
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu
ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh
dan beroleh keselamatan,
Bayi-bayi selalu rindu dengan air susu yang murni dan
yang rohani, supaya olehnya bertumbuh dan beroleh keselamatan.
Merindukan air susu yang murni dan yang rohani, berarti;
merindukan firman Allah yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, itulah firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan, yang bersifat; mengoreksi, memeriksa sampai akar-akar dosa dan
menyucikan.
Mari kita lihat ayat yang dimaksudkan Yesus kepada
ahli-ahli Taurat.
Mazmur 8: 2-3
(8:2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di
seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
(8:3) Dari
mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan
karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Kita wajib untuk memuji dan memuliakan Tuhan karena
keagungan-Nya lewat nyanyian.
Berarti, Tuhan sudah meletakkan dasar kekuatan untuk
membungkam musuh dan pendendam.
Saudaraku, saat mulut memuji dan memuliakan Tuhan seperti
mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu, saat itulah ;
- Mulut musuh dibungkamkan
musuh kita
ada 2;
1. iblis
setan = roh jahat dan roh najis
2. daging
dan segala keinginannya.
- Membungkamkan pendendam
Pendendam
= dosa masa lalu.
Dosa masa
lalu sama seperti pendendam yang selalu mengejar sebelum dendam terbalaskan.
Demikian
juga dengan dosa masa lalu, ia akan mengejar terus.
Setiap
pribadi memiliki masa lalu tanpa terkecuali.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur, di dalam mulut kita
ada firman untuk memuji memuliakan Tuhan.
Mari kita melihat ciri-ciri di dalam mulut ada firman.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan
kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia
mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
(2:7) Sebab bibir
seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya,
sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Kalau di mulut, di bibir seorang hamba Tuhan ada firman
Tuhan; banyak orang dibuatnya
berbalik dari pada kesalahan.
Seorang imam yang melayani Tuhan, tidak boleh ada
kata-kata dusta / perkataan yang tidak jujur, sehingga dengan demikian banyak
orang yang berbalik dari kesalahannya.
Contoh kecil dalam nikah rumah tangga; kalau perkataannya
jujur, pasti pasangannya berbalik dari kesalahan-kesalahan.
Oleh sebab itu, jangan biasakan ada kata-kata yang tidak
jujur.
Mari kita perhatikan; FIRMAN ADA DI DALAM HATI.
Roma 10: 8-9
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat
kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di
dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari
antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Kalau di dalam hati ada firman / firman ada di dalam
hati, maka hati percaya bahwa Allah telah membangkitkan
Yesus dari antara orang mati.
Artinya; satu
dalam kebangkitan Yesus Kristus.
Apakah saudara percaya di dalam hati, bahwa Allah telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati ?? itu harus.
Kalau tidak, maka kita sama seperti Yahudi ortodoks, yang sampai
hari ini mereka masih menantikan Mesias.
Mari kita perhatikan Roma.
Roma 6: 5-8
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama
dengan kebangkitan-Nya.
(6:6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah
turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita
menghambakan diri lagi kepada dosa.
(6:7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari
dosa.
(6:8) Jadi jika
kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan
Dia.
Kalau kita satu di dalam kematian Kristus, maka hati yang
percaya akan hidup juga bersama dengan Dia.
Berarti, kalau hidup bersama dengan Yesus Kristus; manusia lama telah turut disalibkan
= tubuh dosa kita,
hilang kuasanya = tidak
menghambakan diri kepada dosa.
Bandingkan dengan mereka yang tidak percaya dengan kuasa
kebangkitan.
Markus 12: 20-25
(12:20) Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin
dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan.
(12:21) Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati
dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.
(12:22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak
meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun
mati.
(12:23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit,
siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan
dia."
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat,
justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang
mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat
di sorga.
Orang-orang Saduki tidak percaya dengan kuasa kebangkitan
Yesus Kristus = tidak satu dalam kebangkitan Kristus; tidak hidup dalam hidup
yang baru, dengan kata lain, dosa masih berkuasa atas tubuh.
Kalau tidak satu dalam kebangkitan Kristus menjadi sesat, tidak mengerti kitab suci dan tidak
mengerti kuasa Allah, seperti apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang
Saduki.
- Sesat = berada di persimpangan jalan =
tidak sampai kepada tujuan,
Arah
tujuan hidup kita adalah Yerusalem yang baru.
Jangan
sesat di jalan, jangan berada di persimpangan jalan, sebab yang terjadi adalah
kebingungan, seperti bangsa Israel yang terus berputar-putar selama 40 tahun di
padang gurun.
Apa yang
bisa dilakukan orang sesat, selain mengembik kebingungan ??? seperti domba yang
sesat.
Tetapi
oleh karena kemurahan Tuhan, Yesus sebagai gembala Agung, Dia datang menjemput,
dan memikul.
- Tidak
mengerti kitab suci.
Dalam nas
firman Tuhan dikatakan; “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;
karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi
imam-Ku; dan karena engkau melupakan
pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”.
Kalau tidak mengerti firman Tuhan,
akan binasa.
Saya
seringkali berkata; orang baik tidak masuk sorga, tetapi yang masuk sorga
adalah mereka yang mengerti dan melakukan firman Tuhan.
- Tidak
mengerti kuasa Allah.
1 Korintus
1: 23
(1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Kuasa
Allah terletak
pada salib Kristus.
1 Korintus
1: 25
(1:25)
Sebab yang bodoh dari Allah
lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat
dari pada manusia.
- “Yang
bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia”
Barangkali
kita bodoh, namun bila kita tinggal di dalam Allah, kita memiliki hikmat yang
lebih besar dari pada manusia duniawi.
- “yang
lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia”
Meskipun
kita lemah, namun jika kita tinggal di dalam Allah, kita menjadi lebih kuat
dari pada manusia daging.
Berarti
nyatalah sudah, bahwa kuasa Allah terletak pada salib Kristus.
Kesimpulannya; Ragi Saduki = tidak percaya pada
kebangkitan Yesus Kristus.
Ciri-ciri firman ada di dalam hati.
Yeremia 31: 33
(31:33) Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan
kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh
Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan
mereka akan menjadi umat-Ku.
Kalau di hati tertulis firman Tuhan; Tuhan menjadi Allah kita dan kita
semua menjadi umat Allah.
Milik kepunyaan Allah = bangsa yang kudus = imamat yang
rajani = bangsa yang terpilih, supaya kita dapat menceritakan dan memberitakan
perbuatan-perbuatan Allah yang besar (1 Petrus 2: 9).
Yeremia 31: 34
(31:34) Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau
mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua,
besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan
mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Apabila kita semua telah mengenal Allah, tidak perlu lagi
mengajar orang lain untuk mengenal Allah, sehingga Tuhan mengampuni kesalahan
mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa kita semua.
Yehezkiel 36: 26
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang
keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat.
Kesimpulannya; kalau di dalam hati ada firman, terjadi
pemulihan
Pemulihan disini, antara lain;
- Hati
yang baru
- roh
yang baru di dalam batin
- Akan
menjauhkan dari hati yang keras
- Allah
memberikan hati yang taat
Yehezkiel 36: 27
(36:27) Roh-Ku
akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut
segala ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
- Roh
Tuhan diam di dalam batin.
- Hidup
menurut segala ketetapan / firman Tuhan.
Hasilnya.
Lukas 19: 8
(19:8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari
milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas
dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Hasilnya;
1. Memperhatikan
nasib orang miskin
- Miskin
secara lahiriah = tidak memiliki harta.
- Miskin
secara rohani; tidak kaya dalam kebajikan, tidak kaya dalam kemurahan, tidak dapat
berbuat baik, tidak suka berbagi, tidak mengerti pekerjaan Tuhan.
Tetapi
setelah Zakheus dibenarkan oleh iman dan Yesus menumpang di rumahnya, kegerakan
yang pertama terjadi; memperhatikan nasib orang miskin.
Perlu
memperhatikan nasib orang miskin, baik secara lahiriah, maupun rohani. Harus
suka memberi dan berbagi, sebab ORANG KIKIR TIDAK MASUK SORGA.
2.
Mengakui kesalahan
Kesalahan
pemungut cukai / orang pajak adalah korupsi / pemerasan, suka mengambil yang
bukan miliknya, itu sebabnya Zakheus berkata “sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat”
Saya
bertanya-tanya sampai malam hari ini, mengapa dia mengembalikan 4 kali lipat
sementara dia sudah memberikan sebagian hartanya kepada orang miskin?
4
kali lipat terkena kepada 4 injil.
- Injil
Matius
Menggambarkan
Yesus sebagai Raja.
Berbicara
Raja, berarti berbicara kuasa dan otoritas; berkuasa terhadap dosa, yang
disebabkan;
·
Daging dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya.
·
Iblis setan; roh jahat
dan roh najis.
·
Dunia dengan arusnya
yang menghanyutkan.
- Injil
Markus
Menggambarkan
Yesus sebagai seorang hamba = melayani dengan segala kerendahan hati.
- Injil Lukas
Menggambarkan
Yesus sebagai manusia sengsara; penuh dengan penderitaan, itulah sengsara
salib, aniaya firman ; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
- Injil Yohanes
Menggambarkan
Yesus sebagai Anak Allah; hidup dalam kebenaran, keadilan dan kesucian Allah.
Itulah
yang dikembalikan oleh Zakheus.
Barangkali
kita sudah memeras, mengambil yang bukan milik kita, yaitu 1/10
(sepersepuluh) dan persembahan khusus, kembalikanlah 4 kali lipat.
Lukas 19: 9
(19:9) Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
(19:10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang."
Zakheus memperoleh keselamatan, sebab dia juga diakui
sebagai anak Abraham.
Mari kita lihat keselamatan sebagai anak Abraham
Lukas 16: 24-25
(16:24) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham,
kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam
air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
(16:25) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa
engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus
segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
(16:22) Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa
oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Mendapat penghiburan di pangkuan Bapa Abraham untuk
selama-lamanya.
Biarlah kita semua menjadi Zakheus-Zakheus di akhir
zaman; kita dibenarkan karena iman bukan karena siapa-siapa.
Bukankah kita ini adalah orang kafir, tetapi karena
tindakan iman, seperti Zakheus, sehingga saya dan saudara menjadi orang yang
dibenarkan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment