IBADAH NATAL, 25 DESEMBER 2012
Tema: BAHWA AKU AKAN
MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD
Subtema: KEADILAN DARI
TUNAS DAUD MEMULIHKAN DOMBA-DOMBANYA
Shalom.
Salam sejahtera,
salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kasih-Nya kita kembali berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Tadi malam kita
telah merayakan / beribadah malam natal, dan malam ini kita kembali beribadah
dalam ibadah natal, yang dirayakan oleh semua Kristen di seluruh dunia.
Segera kita
membuka ...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran
di negeri.
Kita
memperhatikan tema natal tahun ini, yaitu; bahwa
Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud, juga bagi saya dan saudara. Tunas
Daud akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri, di manapun kita berada.
Namun, sebelum
kita memperhatikan Tunas adil bagi Daud, terlebih dahulu kita memperhatikan Yeremia
23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan
kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" --
demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel,
terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan
kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak
menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
Para gembala
tidak menggembalakan kambing domba dengan baik, sehingga kambing domba TERHILANG
dan TERSERAK / TERCERAI-BERAI.
Tadi malam kita
sudah memperhatikan firman Tuhan, di mana para gembala tidak menjaga kawanan
domba dengan baik, karena ia seorang upahan; ketika serigala datang, ia lari
sehingga serigala itu mencerai-beraikan kawanan domba dan akhirnya terhilang.
Yeremia 23: 78
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan
membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari
segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan
tinggal di tanahnya sendiri."
Ketika
terhilang, terserak / tercerai-berai, kawanan domba itu berada DI SEBELAH UTARA.
Mari kita
lihat; sebelah utara.
Yesaya 14: 12-13
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang
Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang
mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku
hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang
Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Sebelah utara,
itulah takhta dari pada Bintang Timur, putera Fajar, yang disebut juga Lucifer,
itulah iblis setan.
Jadi
kesimpulannya, sebelah utara adalah TAKHTA DARI PADA IBLIS SETAN.
Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun,
dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya
yang terkurung pulang ke rumah?
Iblis setan
membuat dunia dalam 3 hal;
1.
YANG PERTAMA: MEMBUAT DUNIA SEPERTI PADANG GURUN.
Seperti padang gurun, berarti; gersang / tandus, tidak menghasilkan apa-apa
= kering-kering = tidak menghasilkan buah.
Yohanes 15: 5-6
(15:5) Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa
tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Kering-kering, berarti; tidak ada persekutuan antara tubuh dengan kepala,
seperti ranting tidak melekat pada pokok anggur, menjadi KERING dan TIDAK
MENGHASILKAN BUAH.
Kalau tidak ada persekutuan dengan Tuhan, baik lewat ketekunan dalam 3
macam ibadah utama, dan pelayanan-pelayanan yang Tuhan percayakan, seseorang
akan menjadi kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa.
Itu sebabnya pada ayat 5 ini dikatakan: “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” = tidak menghasilkan
buah.
Berarti, kalau ranting menjadi kering, itu karena ranting tidak melekat
pada pokok anggur dan tidak menghasilkan buah.
2.
YANG KEDUA: MENGHANCURKAN KOTA-KOTANYA.
Artinya; tanpa ibadah dan pelayanan, sebab ibadah dan pelayanan adalah
gambaran dari keramaian kota.
Ratapan 1: 1
(1:1) Ah, betapa
terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia,
yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara
kota-kota, sekarang menjadi jajahan.
Yerusalem adalah gambaran dari ibadah pelayanan.
Oleh sebab itu, sebelum Yesus naik ke sorga, meninggalkan 12 murid, Yesus
berpesan: “Jangan tinggalkan Yerusalem,
yaitu ibadah pelayanan”.
Saudaraku, kalau tidak ada ibadah pelayanan yang terjadi adalah; MENJADI
SUNYI SEPI, seperti Yerusalem.
Sunyi sepi digambarkan dalam 2 hal;
-
LAKSANA SEORANG
JANDALAH IA.
Janda, berarti; tidak mempunyai suami / kepala, arti rohaninya adalah; tidak
menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tubuh berjalan tanpa kepala, banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi;
tabrak sana, tabrak sini, melakukan segala sesuatu dengan sesuka hati, sebab tubuh
tidak dikendalikan oleh kepala.
Sebaliknya, kalau tubuh dikendalikan oleh kepala, pasti tubuh terkendali;
tidak tabrak sana, tidak tabrak sini = tidak banyak melakukan kesalahan.
Kiranya isteri-isteri juga betul-betul menempatkan suami sebagai kepala,
sebagai pemimpin; tunduk dalam segala sesuatu, seperti kepada Kristus, itulah
yang benar.
-
YANG DAHULU
RATU DI ANTARA KOTA SEKARANG MENJADI JAJAHAN.
Kalau tidak ada ibadah pelayanan; menjadi sunyi sepi, akhirnya menjadi
jajahan.
Menjadi jajahan, berarti; ada yang menjajah. Yang menjajah tentunya adalah
dosa, sedangkan dosa itu sendiri ditimbulkan oleh 3 hal, yaitu;
· IBLIS SETAN, itulah
roh jahat dan roh najis.
· DAGING, dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
· DUNIA, dengan pengaruh
dan arusnya yang menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.
3.
YANG KETIGA: TIDAK MELEPASKAN ORANG-ORANGNYA YANG
TERKURUNG PULANG KE RUMAH.
Tidak melepaskan orang-orangnya = terikat, terbelenggu dalam dosa = tetap
di dalam lingkaran setan.
1 Korintus 6: 16-18
(6:16) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul,
menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya
akan menjadi satu daging."
(6:17) Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap
dirinya sendiri.
Saudaraku, orang yang mengikatkan diri dengan perempuan cabul, dia menjadi
satu daging dengan perempuan cabul.
Cabul, artinya; perbuatan yang keji, tidak sopan, senonoh, perbuatan yang
rendah.
Berarti; ketika seseorang melakukan percabulan, ia satu roh dengan
percabulan itu.
-
Barangkali sikap
yang rendah itu adalah dosa kenajisan, berarti satu / terikat dengan roh najis.
-
Kalau
seandainya sikapnya urakan, berarti satu / terikat dengan roh urakan.
-
Dan lain
sebagainya.
Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan orang yang berlaku cabul, kalau dia
melakukan sesuatu dengan sikap yang tidak sopan, yang merendahkan martabatnya,
itu karena ia dikuasai / terikat oleh roh itu.
Tetapi barangsiapa mengikatkan diri dengan Tuhan, maka satu roh dengan Tuhan.
1 Korintus 6: 17-18
(6:17) Tetapi siapa
yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap
dirinya sendiri.
Orang yang melakukan percabulan, berdosa terhadap dirinya sendiri,
sedangkan dosa yang lain, itu terjadi di luar dirinya.
Perhatikan sikap kita mulai malam ini, jangan sampai satu roh dengan
roh-roh yang lain, yang menimbulkan percabulan, berarti jangan terikat dengan
percabulan, mulai dari perkataan, hati, sikap, pikiran, tingkah laku, sudut
pandang dan gerak-gerik.
Saya berulang kali menyampaikan; kalau melakukan segala sesuatu, biarlah
dengan tulus saja.
Jangan melakukan sesuatu hal tetapi dibalik itu ada sesuatu yang
terselubung; supaya dosa itu tidak terjadi di dalam dirinya.
Kalau ada kesalahan, misalnya; tiba-tiba marah karena kesalahan orang lain,
itu berarti terjadi di luar dirinya, tetapi kalau seseorang sudah mengetahui
dosa namun masih tetap dengan percabulannya, berarti dosa itu terjadi di dalam
dirinya.
Kalau dosa itu terjadi dalam dirinya, berarti; terikat, terkurung, satu roh
dengan roh-roh yang lain, yang menimbulkan percabulan, yang sifatnya mengikat, misalnya
roh dusta, roh najis dan sebagainya, itulah roh yang menimbulkan percabulan.
Ini perlu diperhatikan, percabulan itu susah dilepaskan, karena itu terjadi
di dalam dirinya / terikat oleh roh itu.
Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah
membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak
melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Kalau terikat dengan perempuan cabul, terkurung tidak pulang ke rumah.
Sesungguhnya kita ini adalah rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam (1
Korintus 6: 19), tetapi kalau terikat dengan perempuan cabul; terkurung, tidak
dapat pulang ke rumah, ini sangat disayangkan saudaraku.
Yeremia 6: 22-23
(6:22) Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu
bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan
bergerak maju dari ujung bumi.
(6:23) Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis,
tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka
mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau,
hai puteri Sion!"
Saudaraku,
musuh yang datang dari utara, jumlah mereka banyak, MEREKA BENGIS, TIDAK
MENGENAL BELAS KASIH.
Ya memang, setan
itu bengis dan tidak mengenal belas kasih. Setan disebut juga si pencuri; kalau
setan datang, hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10: 10).
Demikian juga
kalau gembala sidang terikat dengan perempuan cabul, berdampak kepada sidang
jemaat, sebab roh najis itu akan transfer kepada sidang jemaat, selain itu tidak
terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, ini adalah kerugian yang besar bagi
sidang jemaat.
Semoga hal ini dapat
dipahami, oleh sebab itu, jangan mengeraskan hati, sebab kalau seseorang
mengeraskan hati, berarti;
-
Tidak mengakui
pembukaan rahasia firman.
-
Tidak menerima
si pemberita firman.
Tetapi kalau seseorang
mau berubah, berarti dia menerima pembukaan rahasia firman seutuhnya + si pemberitanya.
Saya kembali
sampaikan: iblis setan itu bengis dan tidak mengenal belas kasih, oleh sebab itu,
biarlah kita segera memperhatikan firman Tuhan ini (dengar-dengaran), jangan
coba-coba bermain api, lepaskan diri dari segala percabulan.
Keadaan yang dialami domba-domba ketika
berada di sebelah utara.
Mari kita
lihat; KEADAAN ISRAEL
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia:
"Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad
itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi
ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
Israel
bersundal dengan 2 hal;
1.
NAIK KE ATAS
SETIAP BUKIT YANG MENJULANG.
Artinya; hidup di dalam ketinggian hati = dosa kesombongan.
Ini adalah keadaan Israel ketika berada di utara, dikuasai roh kesombongan.
2.
PERGI KE BAWAH
SETIAP POHON YANG RIMBUN UNTUK BERSUNDAL DI SANA.
Artinya; mencari ketenangan, kenyamanan namun lewat keinginan-keinginan
daging.
Pohon -> daging, dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kalau seseorang mencari ketenangan, mencari kenyamanan lewat keinginan-keinginan
daging, itu juga disebut persundalan, karena yang benar adalah ketenangan dan
kenyamanan itu hanya ada di dalam Tuhan.
SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelum saya terpanggil menjadi seorang hamba Tuhan, seringkali saya
mencari ketenangan, kenyamanan, keteduhan lewat keinginan-keinginan daging,
terlebih ketika menghadapi banyak masalah; dengan cara merokok, juga minum
minuman keras. Tetapi sesungguhnya, yang saya perbuat itu bukan kenyamanan,
bukan menyelesaikan masalah.
Jika seseorang menghadapi banyak masalah, sampai ia stress, kemudian ia
mencari solusi dengan cara; merokok, minum minuman keras, pergi ke diskotik, dan
lain sebagainya untuk mencari ketenangan jiwa, sesungguhnya itu adalah
perbuatan yang keliru. Hal demikian tidak akan menyelesaikan masalah, namun
justru menambah masalah.
Itulah 2
persundalan dari Israel, sehingga ISRAEL MEMPEROLEH JULUKAN DARI TUHAN, yaitu
...
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia:
"Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad
itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah
setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
Julukan yang
Tuhan berikan kepada Israel adalah: PEREMPUAN MURTAD.
Mari kita lihat;
APA YANG
DIMAKSUD DENGAN MURTAD?
1 Yohanes 2:
18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini
benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan
kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Tidak sungguh-sungguh
beribadah melayani Tuhan, tidak sungguh-sungguh di dalam penyerahan, tidak
sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan dalam satu kandang satu
penggembalaan = murtad.
Kalau sungguh-sungguh
tergembala dalam satu kandang penggembalaan, ia pasti tidak murtad, tetapi
karena dia tidak sungguh-sungguh, ia menjadi murtad, dan menjadi bagian dari
antikris.
Jangan sampai ada
di antara kita yang menerima julukan, “perempuan murtad”, tetapi biarlah kita
sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan dalam satu kandang satu
penggembalaan.
Keadaan yang dialami domba-domba ketika
berada di sebelah utara.
Mari kita
lihat; KEADAAN YEHUDA
Yeremia 3: 8-9
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah
menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai;
namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut,
melainkan ia juga pun pergi bersundal.
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia
mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
Keadaan Yehuda
dalam 2 hal, yaitu;
1.
BERZINAH DENGAN
MENYEMBAH BATU.
Jadi, menyembah batu disebut juga perzinahan.
Menyembah batu, artinya; mempertahankan kekerasan hati.
Batu -> kekerasan hati.
Kalau tetap mempertahankan kekerasan hati, itu disebut penyembahan berhala
/ menyembah batu = berzinah, karena orang yang keras hati tidak mau diubahkan
oleh Tuhan.
Berhala = segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu
dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia
tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu; ia segera menerimanya
dengan gembira, tetapi firman Tuhan itu tidak berakar, sehingga ketika ada
penindasan, aniaya karena firman, orang itu segera murtad.
2.
BERZINAH DENGAN
MENYEMBAH KAYU.
Artinya; hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Kayu -> daging dengan tabiat-tabiatnya. Kalau hidup hanya menuruti hawa
nafsu dan keinginan daging, itu disebut berzinah = menyembah kayu.
Dalam kitab Galatia, ada 15 tabiat-tabiat daging, kalau itu dipertahankan,
itulah yang disebut perzinahan = menyembah kayu.
Saudaraku, oleh
persundalan dari pada Yehuda ini, maka Yehuda menerima julukan dari Tuhan; PEREMPUAN
YANG TIDAK SETIA.
Mari kita lihat;
CONTOH KETIDAKSETIAAN.
Matius 25:
24-25
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam
yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat
di mana tuan tidak menanam.
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan
talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Saudaraku,
hamba yang ketiga dipercayakan satu talenta oleh tuannya, tetapi ia menyembunyikan
talenta itu di dalam tanah, artinya; tidak setia memikul tanggung jawab dalam
perkara yang kecil.
Menyembunyikan
talenta di dalam tanah = mengubur masa depan.
24 tua-tua
duduk di atas 24 takhta-takhta itu, melayani Tuhan siang dan malam di dalam
Kerajaan Sorga.
Berarti, yang
berhak melayani Tuhan di dalam Kerajaan Sorga adalah mereka yang melayani Tuhan
dari sejak sekarang, setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, apapun
itu bentuknya, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Bisa saja saudara
jauh dari ibadah pelayanan, lebih mengandalkan kekuatan, kepintaran, ijazah, kemudian
setelah lulus / tamat sekolah, langsung mendapat pekerjaan. Kalaupun saudara
memperoleh pekerjaan itu, saudara harus tanggung sendiri resikonya, karena itu
bukan berasal dari Tuhan.
Ketika Yesus
selesai berpuasa 40 hari 40 malam ...
- Cobaan yang
pertama; tentang makanan (roti) diubah dari batu, dan Yesus menang terhadap
cobaan yang pertama ini.
- Cobaan yang
kedua lebih dahsyat lagi; setan membawa Yesus ke bubungan Bait Allah di
Yerusalem (posisi / jabatan yang tinggi), tetapi tujuannya apa? Hanya untuk
menjatuhkan, itu sebabnya iblis setan berkata: “Jatuhkanlah diri-Mu ke bawah!”.
Kalau seseorang memperoleh posisi yang tinggi, tetapi tidak berasal dari
Tuhan, itu adalah kesempatan / sarana bagi iblis setan untuk menjatuhkan seseorang,
namun banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini.
Sesungguhnya, kalau setia beribadah melayani Tuhan, di situlah letak masa
depan, dan kalau seseorang memperoleh pekerjaan, itu semua berasal dari Tuhan,
kalau ada apa-apa, maka Tuhan lah yang akan bertanggung jawab. Tetapi kalau
jauh dari ibadah pelayanan, kalau pun saudara mendapat posisi yang tinggi,
tanggung sendiri resikonya.
Oleh sebab itu
jangan kubur masa depan, setialah dalam perkara kecil, setia memikul tanggung
jawab dalam perkara yang kecil, apa pun itu bentuknya, di tengah-tengah ibadah pelayanan
yang Tuhan percayakan.
Ada 2 hal yang
terjadi kalau seseorang tidak setia dalam perkara kecil, yaitu;
1.
MEMPERSALAHKAN
TUHAN.
Kalau seseorang berani mempersalahkan Tuhan, maka ia pun berani
mempersalahkan sesamanya, sama seperti hamba yang ketiga; ia memperoleh satu
talenta, namun ia tidak setia dalam perkara kecil, sehingga ia mempersalahkan
tuannya, ia mempersalahkan sesama.
2.
MENGALAMI
KETAKUTAN.
1 Yohanes 4: 18
(4:18) Di dalam kasih
tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam
kasih.
Barangsiapa takut, ia tidak sempurna dalam kasih, sehingga orang yang
mengalami ketakutan mengandung hukuman.
Oleh sebab itu,
setialah beribadah, setia melayani Tuhan, ambil bagian dalam pelayanan;
layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Apa yang bisa dikerjakan, kerjakanlah,
jangan hanya duduk diam.
Hati-hati,
kekerasan hati itu adalah penyembahan berhala.
Dahulu saya
tidak mengerti hal ini, saya pikir penyembahan berhala berarti pergi ke gunung,
pergi ke gua, lalu membuat patung dan sebagainya, tetapi ternyata keras hati
saja, itu adalah penyembahan berhala.
Sekarang JALAN
KELUARNYA bagi kita adalah ...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran
di negeri.
Tuhan akan
menumbuhkan Tunas adil bagi Daud; Ia akan melakukan KEBENARAN dan KEADILAN di
negeri.
Mari kita lihat
KEADILAN itu.
Yeremia 23: 4
(23:4) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala
yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak
terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.
Tuhan akan
mengangakat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka dengan
baik dan benar.
Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan
dan pengertian.
TUHAN
MENGANGKAT GEMBALA-GEMBALA YANG SESUAI DENGAN HATI TUHAN.
Jadi, bukan
gembala yang membawa hatinya sendiri, melainkan gembala yang sesuai dengan hati
Tuhan.
Kalau hati
seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, berarti; GEMBALA ITU SATU VISI, SATU
MISI DENGAN TUHAN.
Saudaraku, Tuhan
tetapkan saya sebagai seorang gembala, dan Tuhan mempercayakan bagi kita firman
pengajaran, dan itu harus saya sampaikan dengan baik.
Oleh sebab itu,
jangan sampai saya memberitakan / menyampaikan kabar yang lain, supaya ibadah
ini berjalan sesuai dengan hati Tuhan.
Keuntungan bila
hati seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, adalah;
1.
mengerti
rencana Tuhan,
2.
mengerti isi
hati Tuhan,
3.
mengerti
kehendak Tuhan,
4.
mengerti
jalan-jalannya Tuhan,
5.
mengerti segala
sesuatu apa yang direncanakan oleh Tuhan.
Oleh sebab itu
saya menghimbau kepada sidang jemaat, untuk terus mendoakan saya, supaya saya setia
menggembalakan kawanan domba sesuai dengan hati Tuhan.
Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai
dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
Kalau hati
seorang gembala sesuai dengan hati Tuhan, maka gembala itu menggembalakan
kawanan domba dengan PENGETAHUAN dan PENGERTIAN yang berasal dari Tuhan.
Saya kira, kita
semua yang hadir pada malam hari ini, pada dasarnya tidak punya pengertian, tidak
punya pengetahuan apa-apa tentang kebenaran firman Tuhan, tetapi karena kita
setia tergembala dalam satu kandang satu gembala, kita mengerti tentang firman
Tuhan, mempunyai pengetahuan dan pengertian yang berasal dari kebenaran firman
Tuhan.
Ibrani 8: 10
(8:10) "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan
kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan
menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka,
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
TUHAN MENJADI
ALLAH KITA dan KITA MENJADI UMAT ALLAH, karena kita digembalakan oleh
pengertian dan pengetahuan yang berasal dari firman Tuhan, maka firman itu juga
dituliskan di dahi (akal budi) dan dituliskan dalam hati.
-
Tuhan menjadi
Allah kita, berarti; TERLEPAS DARI PENYEMBAHAN BERHALA.
-
Kita menjadi
umat Allah, berarti; KITA ADALAH KAWANAN DOMBA BAGI ALLAH = tergembala dengan
baik dan benar, dalam satu kandang satu gembala.
Oleh sebab itu,
kembali saya mengatakan; berdoalah untuk saya, supaya senantiasa menggembalakan
kawanan domba / sidang jemaat dengan pengertian dan pengetahuan yang berasal
dari firman Tuhan, sampai firman yang disampaikan itu tertulis pada akal budi
dan di dalam hati kita, dengan demikian Tuhan menjadi Allah kita dan kita
adalah umat-Nya / menjadi kawanan domba.
Kalau kita
menjadi kawanan domba yang tergembala dengan baik, berarti kita menjadi milik
kepunyaan Allah yang tergembala dalam satu kandang, satu gembala, itulah VISI
dan MISI ALLAH.
Syaratnya.
Yeremia 3: 13
(3:13) Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau
telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu
kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak
mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Syaratnya; AKUILAH
KESALAHAMU, itu adalah syarat utama.
Tuhan memang
mengirimkan gembala yang baik, tetapi sekalipun gembala ini dikirim untuk
menggembalakan kawanan domba, kita harus mengakui segala kekurangan, segala
kelemahan kita, berarti; tidak keras hati lagi, tidak mempertahankan dosa lagi.
Yeremia 29: 12-14
(29:12) Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa
kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
(29:13) apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan
Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
(29:14) Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan
mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan
kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. –
Kalau syaratnya
mengakui kesalahan, maka Tuhan akan segera memulihkan keadaan Israel dan Yehuda.
Demikian halnya
kalau saya dan saudara mengakui segala kesalahan / kekurangan, maka Tuhan akan
memulihkan kita semua.
Dipulihkan =
berkat berkelimpahan.
Pemulihan itu
tejadi, dilihat dari 3 hal, yaitu;
1.
Tuhan
mendengarkan doa seruan kita.
2.
Menemukan ketika
kita mencari.
3.
Tuhan memberi
jawaban atas segala pertanyaan dan pernyataan kita kepada Tuhan.
Itu adalah
tanda kalau seseorang telah dipulihkan.
Sekarang kita
sudah melihat, bahwa; Tuhan sudah menumbuhkan Tunas adil bagi Daud, Tuhan sudah
menumbuhkan keadilan-Nya dan kebenaran-Nya bagi saya dan saudara, sehingga
kawanan domba kembali tergembala dengan baik dan benar, dalam satu kandang satu
gembala, maka pemulihan terjadi = berkat berkelimpahan.
Kita patut
bersyukur karena Allah telah menumbuhkan Tunas Daud yang adil bagi kita. Terpujilah
Tuhan kekal sampai selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang