IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 20 APRIL 2013
Tema:
STUDY YUSUF (Kejadian 37:
1-36)
(seri 59)
Subtema: JUBAH / PAKAIAN
IMAM BESAR TERDIRI DARI TIGA HAL
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam
kasih Tuhan Yesus Kristus, selamat menikmati sabda Tuhan.
Kembali kita
memperhatikan pribadi Yusuf, dari kitab Kejadian 37, tiba saatnya kita
memperhatikan ayat 31.
Kejadian 37: 31
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf,
dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam
darahnya.
Setelah kita
memperhatikan ayat demi ayat, dimulai dari Kejadian 37: 1-30, oleh karena
kebencian dari pada saudara-saudara Yusuf, akhirnya Yusuf dijual oleh
saudara-saudaranya kepada orang Ismael, itulah saudagar-saudagar dari Midian,
dan selanjutnya Yusuf dibawa ke Mesir, tetapi kesempatan malam hari ini, tidak
mengarah kepada di mana Yusuf dibawa ke Mesir.
Pendeknya; setelah
Yusuf dijual, maka saudara-saudara Yusuf pun MENGAMBIL JUBAH YUSUF, dan
menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darah.
Pada ayat yang ke
23, disebutkan bahwa jubah yang dipakai oleh Yusuf adalah JUBAH YANG MAHA
INDAH.
Berbicara mengenai
jubah, dapat kita perhatikan dalam Keluaran 28: 1-39, terlebih dahulu kita
membaca ayat 1-4
Keluaran 28: 1-4
(28:1) "Engkau harus menyuruh abangmu Harun
bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang
Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus
bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:3) Haruslah engkau mengatakan kepada semua
orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian
Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka:
tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat
pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu,
dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Jubah / pakaian
imam besar disebut juga PAKAIAN KUDUS, dan itu juga sebagai PERHIASAN
KEMULIAAN, seperti yang tertulis dalam ayat 2: “Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai
perhiasan kemuliaan”.
Pakaian kudus imam
besar -> kelakuan hidup sehari-hari dalam kekudusan dan kesucian dari Tuhan
Yesus Kristus, selaku Imam Besar. Selaku Imam Besar, Yesus harus menjadi
teladan bagi sidang jemaat, bagi gereja Tuhan, tentunya bagi imam-imam, juga
bagi kehidupan muda remaja yang hadir pada malam hari ini.
Syarat untuk menjadi imam.
Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia,
yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja
bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari
dosa kita oleh darah-Nya –
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Yang memegang
jabatan imam bagi Allah adalah orang-orang yang telah ditebus oleh darah Anak
Domba = ada tanda darah.
Tanda darah itu
disebut juga satu di dalam penderitaan Kristus. Oleh sebab itu, kehidupan muda
remaja / kita sekalian, kalaupun ditandai dengan pengorbanan di tengah-tengah
ibadah pelayanan, itu adalah kemurahan Tuhan, sehingga dengan demikian kita
semakin dilayakkan untuk beribadah, bahkan untuk melayani Tuhan.
Jadi, jangan
bersungut-sungut kalau harus mengalami sedikit sengsara karena salib, sebab
mereka itulah yang berhak memegang jabatan imam.
Sebagaimana kita
perhatikan dalam ...
Wahyu 7: 9, 14
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat:
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung
banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan
takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka.
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang
yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah
mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Himpunan besar dengan
jumlah yang tidak terhitung, berdiri di hadapan takhta Allah dan takhta Anak
Domba itu, mereka itu adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar, dan
membuat pakaian mereka putih oleh darah Anak Domba.
Berarti, oleh
karena darah Anak Domba, melayakkan kita menjadi imam-imam di hadapan Tuhan,
seperti mereka, kumpulan besar yang ada di hadapan takhta Allah itu, melayani
Tuhan.
Kalau kesusahan itu
dinikmati bersama dengan Kristus di tengah-tengah ibadah pelayanan, berarti
sedang mencelupkan jubah ke dalam darah Anak Domba dan menjadikannya putih,
sehingga layak untuk menjadi seorang imam.
Sebab jubah /
pakaian -> kelakuan sehari-hari.
Itu sedikit
mengenai seorang imam, kita kembali fokus memperhatikan tetang; JUBAH / PAKAIAN
IMAM BESAR.
Pakaian imam besar, terdiri dari tiga hal, yaitu;
YANG PERTAMA: BAJU EFOD.
Baju efod dapat
kita perhatikan dalam Keluaran 28: 6-14.
Efod ->
kehidupan Yesus Kristus dalam tanda salib atau TANDA KEMATIAN.
Mari kita
perhatikan; WARNA BAJU EFOD.
Keluaran 28: 6
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas,
kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.
Warna baju efod
adalah;
1. Emas ->
kuasa Roh-El Kudus.
2. Ungu ->
keagungan dan kewibawaan atau kemuliaan Yesus Kristus, sebagai Raja.
3. Ungu tua / biru langit -> kuasa kebangkitan yang dimiliki Yesus Kristus, sebagai
hamba.
4. Kirmizi ->
sengsara / penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus, sebagai manusia.
5. Lenan halus / bisus putih -> keadilan / kesucian Yesus Kristus, sebagai Anak Allah.
Itulah lima warna
dari baju efod, sedangkan baju efod -> kematian / sengsara / tanda salib
yang dialami oleh Yesus Kristus.
Pakaian imam besar, terdiri dari tiga hal, yaitu;
YANG KEDUA: GAMIS BAJU EFOD DARI KAIN UNGU TUA / BIRU
LANGIT.
Keluaran 28: 31
(28:31) Haruslah kaubuat gamis baju efod dari
kain ungu tua seluruhnya.
Pakaian imam besar
terdiri dari gamis baju efod dari kain
ungu tua seluruhnya -> KUASA KEBANGKITAN dari pada Tuhan Yesus Kristus.
Kuasa kebangkitan
itu, juga disebut lahir baru = menjadi manusia baru, berarti yang lama sudah
dikubur lewat kematian Yesus Kristus.
Kemudian, pada ayat
33 ...
Keluaran 28: 33
(28:33) Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah
delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung
gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,
Pada ujung gamis harus
dibuat buah delima, berselang-seling dengan giring-giring emas.
Pada ujung gamis
ada buah delima, artinya; kuasa kebangkitan Tuhan Yesus Kristus mewujudkan
terjadinya kesatuan tubuh Kristus.
1 Korintus 12: 12,
14
(12:12) Karena sama seperti tubuh itu satu
dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak,
merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu
anggota, tetapi atas banyak anggota.
Tubuh Kristus
terdiri dari banyak anggota, ada mata, ada telinga, ada mulut, ada kaki, ada tangan,
tetapi itu semua satu di dalam Kristus, sama halnya dengan kita pada malam hari
ini, kita semua adalah anggota tubuh Kristus, banyak anggota tetapi satu di dalam
Kristus.
Sebab, buah delima
-> gereja Tuhan / sidang jemaat, itulah kehidupan pemuda remaja.
Oleh sebab itu,
kalau kita perhatikan buah delima; di dalam buah delima itu ada kamar-kamarnya
/ sekat-sekat, dan di dalam kamar-kamar itu terdiri dari biji-biji dengan
jumlah yang banyak = banyak anggota tubuh, tetapi satu di dalam Kristus.
Kemudian, pada ujung gamis itu juga, terdapat
GIRING-GIRING EMAS.
Keluaran 28: 34-35
(28:34) sehingga satu giring-giring emas dan
satu buah delima selalu berselang-seling, pada ujung gamis itu.
(28:35) Haruslah gamis itu dipakai Harun, apabila
ia menyelenggarakan kebaktian, dan bunyinya harus kedengaran, apabila ia
masuk ke dalam tempat kudus di hadapan TUHAN dan apabila ia keluar pula, supaya
ia jangan mati.
Imam besar Harun
harus memakai gamis / baju efod dan mengeluarkan bunyi giring-giring, setiap
kali menyelenggarakan kebaktian, supaya ia tidak mati.
Artinya; kehadiran
Imam Besar ditengah-tengah ibadah pelayanan dibuktikan dengan doa penyembahan
yang disertai dengan bahasa lidah.
Sebab,
giring-giring emas -> urapan Roh-El Kudus.
Saya merindukan hal
itu terjadi, oleh sebab itu kita telah mengadakan doa penyembahan yang disertai
dengan penyusulan Roh, tetapi tentu bahasa lidah ini tidak bisa dibuat-buat,
sebab kalau dibuat-buat berarti itu adalah kemunafikan / tidak benar di mata
Tuhan, sekalipun terlihat hidup.
Yesaya 28: 11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat
ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara
kepada bangsa ini
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka:
"Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang
lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau
mendengarkan.
Orang-orang yang
berlogat ganjil / orang-orang yang berbahasa asing = bahasa lidah, adalah tempat
perhentian bagi orang-orang yang lelah.
Lelah -> orang-orang
yang berbeban berat karena banyaknya masalah.
Wahyu 14: 1, 3
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba
berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat
ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak
seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus
empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Nyanyian baru = orang-orang
yang berlogat ganjil / orang-orang yang berbahasa asing, sebab ketika orang-orang
berbahasa asing / berbahasa lidah, tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali
dirinya dan Tuhan.
Nyanyian baru ->
hubungan yang intim = hubungan suami isteri = tubuh dengan kepala menyatu.
Ketika hubungan itu
berlangsung dengan intim, pada saat itulah keluar ungkapan-ungkapan yang baru,
seperti 144000 orang yang sedang menyanyikan nyanyian baru, dan ketika mereka
menyanyikan nyanyian baru, tidak ada seorang pun yang tahu.
1 Korintus 14: 2
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak
ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal
yang rahasia.
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia sedang berkata-kata kepada Allah, dan orang lain
tidak mengerti bahasanya, karena Roh itu mengucapkan hal-hal yang rahasia sekaligus
membangun, menghibur, menasihati kehidupan orang tersebut di hadapan Tuhan.
Pakaian imam besar, terdiri dari tiga hal, yaitu;
YANG KETIGA: KEMEJA BERAGI / BAJU DALAM BERJALA-JALA
DARI LENAN HALUS.
Keluaran 28: 39
(28:39) Haruslah engkau menenun kemeja dengan
ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan
haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.
Baju berjala-jala
dari lenan halus -> KEMULIAAN KRISTUS, pada saat Ia NAIK KE SORGA.
Imamat 16: 2-4
(16:2) Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah
kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat
kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya
jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
(16:3) Beginilah caranya Harun masuk ke dalam
tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban
penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
(16:4) Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus
dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat
pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus
dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.
Setiap hari raya
pendamaian, imam besar Harun harus masuk ke dalam ruangan maha suci, untuk
memperdamaikan dosanya dan dosa bangsa Israel, dengan membawa darah lembu jantan
muda.
Kemudian,
mengadakan tujuh kali percikan di atas tutup pendamaian dan tujuh kali percikan
di depan peti perjanjian.
- Tujuh kali percikan di atas tutup pendamaian ->
sengsara Yesus Kristus untuk memperdamaikan dosa manusia.
- tujuh kali percikan di depan peti perjanjian, itulah
sengsara yang dialami manusia di dalam penyucian.
Kemudian, untuk
masuk ke dalam ruangan maha suci, imam besar Harun harus melepaskan baju efod
dan gamis baju efod, dengan kata lain, seorang imam besar hanya mengenakan
pakaian lenan halus, sekaligus membawa darah lembu jantan muda untuk
memperdamaikan dosa Harun sebagai imam besar dan dosa-dosa dari bangsa Israel.
Demikian juga; ketika
Yesus naik ke sorga, Yesus telah melepaskan baju efod (tanda kematian),
kemudian juga menanggalkan gamis baju efod (kuasa kebangkitan), selanjutnya
Yesus naik dan hanya mengenakan pakaian putih, itulah lenan halus, sama seperti
imam besar untuk memasuki ruangan maha suci hanya mengenakan pakaian putih,
itulah lenan halus.
Kita telah melihat,
bahwa memang jubah / pakaian imam besar itu terdiri dari tiga hal.
SAYA TAMBAHKAN
SEDIKIT;
Yesus telah
menanggalkan baju efod dan gamis baju efod, dan dengan pakaian putih Yesus naik
ke sorga, dengan kemuliaan-Nya, dan saat ini, Yesus berada di sorga, dan Ia
sedang mengamat-amati saya dan saudara.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah
ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk
tujuh dan bermata tujuh -> pribadi Yesus Kristus, di mana mata-Nya sedang memperhatikan,
mengamat-amati kita sekalian, sedang memperhatikan ibadah pelayanan kita = mata
Tuhan tertuju pada kita.
Bermata tujuh,
itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Zakharia 4: 10
(4:10) Sebab siapa yang memandang hina hari
peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di
tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah
seluruh bumi."
Tujuh mata Tuhan
menjelajah seluruh bumi, mengamat-amati keberadaan dari anak-anak Tuhan di
tengah-tengah ibadah pelayanannya kepada Tuhan.
Zakharia 3: 9-10
(3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah
Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku
akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan
Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
(3:10) Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN
semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya dudu
k di bawah
pohon anggur dan di bawah pohon ara."
Yesus sedang
mengamat-amati pelayanan kita di hadapan Tuhan.
Biarlah kiranya di
minggu yang akan datang kita kembali menikmati mengenai jubah Yusuf, di mana
jubah itu telah dicelupkan ke dalam darah. Terpujilah Tuhan kekal sampai
selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment