IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 13 APRIL 2013
Tema:
STUDY YUSUF (Kejadian 37:
1-36)
(seri 58)
Subtema: PELAYANAN YANG
BERAKHIR DENGAN KEBINGUNGAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada
di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Segera kita
memperhatikan Kejadian 37, tiba saatnya untuk memperhatikan ayat 30.
Kejadian 37: 30
(37:30) dan kembalilah ia kepada
saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"
Ruben kembali
kepada saudara-saudaranya dan berkata: “Anak
itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?”.
Ini menunjukkan
bahwa Ruben kebingungan / kalang kabut di hadapan saudara-saudaranya yang lain,
karena memang Ruben adalah anak pertama yang harus bertanggung jawab bagi sebelas
saudaranya, termasuk pribadi Yusuf.
Kejadian 37: 29
(37:29) Ketika Ruben kembali ke sumur itu,
ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah
bajunya,
Sebab, ketika Ruben
kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya, inilah yang
membuat Ruben bingung / kalang kabut.
Karena, kalau Yusuf
berada di dalam sumur, itu atas rencana-rencana yang telah dibuat oleh Ruben.
Kejadian 37: 22
(37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka:
"Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di
padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak
melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Kalau Yusuf dilemparkan
ke dalam sumur, maksud Ruben adalah supaya melepaskan Yusuf dari tangan
saudara-saudaranya, karena saudara-saudara yang lain berencana untuk berbuat
jahat kepada Yusuf.
Sepintas, rencana
dari Ruben ini terlihat baik, namun mari kita lihat lebih jauh mengenai sumur
tersebut.
Kejadian 37: 24
(37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia
ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Kalau kita
perhatikan di sini; kondisi sumur tersebut adalah kosong, tidak berair = kering.
2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air
yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia
tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Guru-guru / nabi-nabi
palsu adalah seperti mata air yang kering = sumber air tetapi kering-kering.
Mari kita
perhatikan; SISTEM PELAYANAN DARI
NABI-NABI PALSU.
1.
MENAMBAHKAN.
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena
serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan
ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu
hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Pemberitaan firman Tuhan yang disertai dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan sebagainya, inilah yang
dimaksud dengan menambahkan.
2.
MENGURANGKAN.
Artinya; pemberitaan firman Tuhan tentang salib Kristus diganti dengan
tanda-tanda yang dahsyat (mujizat-mujizat) dan teori-teori kemakmuran.
Teori kemakmuran adalah orang Kristen tidak boleh miskin, dengan kata
lain harus kaya.
Tujuan pelayanan
dari nabi-nabi palsu adalah hanya untuk mencari untung semata, ini bisa kita
kaitkan dengan saudara-saudara Yusuf.
Kejadian 37: 28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke
atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga
dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Tanpa sepengetahuan
Ruben, Yusuf diangkat dari sumur, kemudian dijual kepada orang Ismael, yaitu
saudagar-saudagar dari Midian, seharga dua puluh keping uang perak.
Menjual Yusuf =
menjual firman nubuatan / firman para nabi = dikuasai roh jual beli.
Jadi, benar,
bahwa tujuan dari nabi-nabi palsu melayani adalah untuk mencari untung, sama
seperti saudara-saudara Yusuf.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara
seperti seekor naga.
Binatang yang
keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu.
Kemudian kalau
kita perhatikan; bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi ia berbicara seperti
seekor naga, berarti perkataan yang keluar adalah palsu, itu sebabnya binatang
yang keluar dari dalam bumi itu disebut nabi-nabi palsu.
Wahyu 13: 13-14
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Nabi-nabi palsu
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api dari langit, tetapi
tujuan mereka hanya untuk menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda
/ mujizat-mujizat yang mereka perbuat.
Kemudian, kalau
lebih jauh kita perhatikan dalam ayat 16-18, kita akan melihat arah pelayanan
dari nabi-nabi palsu.
Arah pelayanan dari nabi-nabi palsu.
Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang,
kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada
tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau
menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu
atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa
yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan
itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam
puluh enam.
Nabi-nabi palsu
menyebabkan semua orang (kecil / besar, kaya / miskin, merdeka / hamba),
dikuasai oleh roh jual beli (roh antikris), mereka menggunakan cap antikris,
yaitu 666, di tangan kanan atau pun di dahi.
Jadi, betul
sekali bahwa arah pelayanan dari nabi-nabi palsu ini mengarah kepada antikris /
roh jual beli, sebagaimana tadi saudara-saudara Yusuf yang lain menjual Yusuf
kepada orang Ismael, tanpa sepengetahuan Ruben.
Kita BANDINGKAN KEBINGUNGAN DARI RUBEN DENGAN NABI-NABI
PALSU, dalam injil Matius 7.
Matius 7: 15, 22
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Ternyata, nabi-nabi
palsu itu tidak dikenal oleh Tuhan sekalipun;
-
nabi-nabi palsu
itu bernubuat demi nama Tuhan,
-
nabi-nabi palsu
mengusir setan demi nama Tuhan,
-
juga nabi-nabi
palsu mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan,
namun sekalipun
demikian, mereka tetap tidak dikenal oleh Tuhan.
Kebingungan dari nabi-nabi palsu terlihat sekali ketika
mereka berkata: “Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?”, ini menunjukkan bahwa nabi-nabi palsu
itu mengalami kebingungan, karena mereka telah melakukan tiga hal yang luar
biasa, namun mereka tidak dikenal oleh Tuhan, persis seperti kebingungan dari
pada Ruben.
Nanti, banyak
sekali hamba-hamba Tuhan yang akan mengalami kebingungan, sama seperti Ruben
dan sama seperti apa yang tertulis dalam Matius 7: 22, kalau mereka menerapkan sistem
yang sama dengan pelayanan dari nabi-nabi palsu.
Jalan keluar.
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Yang Tuhan mau
adalah supaya MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU
YANG DI SORGA.
Bukan setiap
orang yang berseru kepada Tuhan dan menyebut: “Tuhan, Tuhan!” akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, bahkan sekalipun bernubuat demi nama Tuhan, mengusir
setan demi nama Tuhan, dan mengadakan tanda-tanda mujizat demi nama Tuhan,
mereka tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga dan itu semua tidak ada artinya.
Matius 26: 39,
42, 44
(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,
kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa,
kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan
berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
Yesus melakukan
kehendak Bapa di sorga, yaitu Yesus harus meminum cawan Allah.
Artinya; Yesus
harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Cawan Allah
-> penderitaan Kristus.
Jadi, melakukan
kehendak Allah, inilah jalan yang benar, jalan yang harus kita ikuti.
Oleh sebab itu,
hati-hati, jangan mengikuti jalan dari nabi-nabi palsu, sekalipun nabi-nabi
palsu mengadakan tanda-tanda yang dahsyat / mujizat, tanda-tanda heran, bahkan
sekalipun nabi-nabi palsu menurunkan api dari langit, jangan terpukau dengan
hal tersebut, yang benar adalah melakukan kehendak Bapa di sorga, yaitu
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tangggung = minum cawan Allah,
inilah jalan yang benar, jalan yang harus kita ikuti.
Matius 16:
24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya.
Mengikuti
Yesus, berarti;
-
MENYANGKAL
DIRINYA = tidak mengakui keberadaannya = tidak mempertahankan harga diri,
sehingga tidak merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci dari pada yang
lain
-
MEMIKUL SALIB,
artinya; menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.
Itu sebabnya,
di sini diakatakan: “Barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya”.
Oleh sebab itu
dalam ayat 26 ...
Matius 16: 26
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia
tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya?
Apa artinya seseorang
memperoleh seluruh dunia / seisi dunia, tetapi harus kehilangan nyawanya karena
tidak mau menyangkal diri dan memikul salibnya?
Saya tambahkan
sedikit lagi; apa artinya mujizat, tanda-tanda heran (yang sakit disembuhkan),
namun tidak melakukan kehendak Allah Bapa? mujizat itu penting dan biarlah
kiranya mujizat itu terjadi dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan,
tetapi jauh lebih penting adalah melakukan kehendak Allah Bapa (tinggal dalam
kasih Allah).
Bukankah tujuan
dari ibadah pelayanan di muka bumi ini adalah kerajaan sorga, yaitu hidup yang
kekal?
Mari kita
lihat; ORANG-ORANG YANG MENGIKUTI ANAK DOMBA ITU KE MANA SAJA IA PERGI.
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya
dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka
adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka
ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi
Anak Domba itu.
144000 orang mengikuti
Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
Saudaraku,
sebelum saya lanjutnkan, ada sesuatu yang luar biasa di sini; Wahyu 14: 4,
kalau disatukan menjadi 144, itu menunjukkan jumlah 144000 orang yang mengikuti
Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
Kemudian, kalau
kita perhatikan di sini, mereka (144000 orang) ditebus dari antara manusia
sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Mari kita lihat;
TANDA PENEBUSAN.
Wahyu 7: 3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut
atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi
mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan
itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku
keturunan Israel.
Tanda penebusan
itu adalah ada meterai Allah pada dahi mereka, sebagai tanda penebusan bagi
144000 orang tersebut.
Lebih jauh kita
lihat tanda penebusan ...
Yehezkiel 9: 4
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari
tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang
yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di
sana."
Tanda penebusan
(sebagai meterai di dahi 144000 orang) itu adalah HURUF T yang ditulis di dahi mereka.
Huruf T ->
salib Kristus = korban Kristus = sengsara salib, artinya; satu di dalam
penderitaan Kristus.
Biarlah kiranya
huruf T itu tertulis pada dahi kita sekaliannya, karena kita satu dalam
penderitaan Kristus; menjadi korban-korban sulung dari antara manusia bagi
Allah dan bagi Anak Domba itu.
Mari kita perhatikan;
DI SISI LAIN.
Wahyu 7: 9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya,
suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di
hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan
mereka.
Kumpulan orang
banyak dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa berdiri di hadapan Anak
Domba.
Kemudian, kedudukan
mereka sama dengan 144000 orang yang telah ditebus sebagai korban-korban sulung
dari antara manusia di hadapan Allah dan di hadapan anak Domba Allah itu.
Supaya apa?
supaya secara rohani, kita menjadi sama seperti 144000 orang tersebut.
SEDIKIT
KESAKSIAN:
Ada seorang
anak Tuhan yang bertanya, lewat media internet melalui Buli Buli Emas Berisi Manna
(dengan alamat http://gptserangcilegon.blogspot.com/):
“Pengertian 144000 orang itu, apakah alegoris
atau ada fakta yang seperti itu (secara lahiriah)?”
Lewat firman
Tuhan malam hari ini, kita bisa mengetahu jawabannya, yaitu;
-
secara
lahiriah, 144000 orang ini memang ada,
-
tetapi secara
rohani juga berlaku, yaitu seperti apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes, yaitu kumpulan
orang banyak dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa, kedudukan mereka sama
dengan 144000 orang.
Kemudian, di
sini kita perhatikan, mengenai kumpulan orang banyak itu;
-
Mereka memakai
pakaian putih.
-
Mereka memegang
daun-daun palem.
Keterangan: MEMAKAI PAKAIAN PUTIH
Wahyu 7: 14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci
jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Mereka adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar dan mereka telah mencuci
jubah / pakaian dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (dicelupkan ke
dalam darah Anak Domba).
Berarti,
kesusahan yang besar itu menunjukkan, bahwa; mereka satu dalam penderitaan Kristus
(ada tanda darah), inilah pengikut-pengikut Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia
pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi
Allah dan bagi Anak Domba itu.
144000 orang
itu mengikuti anak domba ke mana saja Ia pergi.
Biarlah kita
mengikuti jejak dari Anak domba, mengikuti jalan-jalan-Nya, kemudian kalau kita
perhatikan dalam injil Yohanes 14 ...
Yohanes 14: 3-4
(14:3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke
situ."
Jalan dari pada
Anak Domba akhirnya menuju rumah Bapa di sorga.
Biarlah ke mana
Ia pergi, kita selalu mengikuti-Nya, sampai perjalanan yang terakhir, yaitu rumah
Bapa di sorga.
Kemudian, hal
yang luar biasa adalah pada angka yang sama yaitu; Yohanes 14: 4 dan Wahyu 14:
4, bila disatukan menjadi 144.
144 ->
orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi.
Keterangan: MEMEGANG DAUN-DAUN PALEM.
Artinya;
merayakan hari raya pondok daun / hari raya tabernakel = hari raya perhentian
yang kekal, itulah Yerusalem sorgawi (Kerajaan Sorga).
Matius 21: 8-9
(21:8) Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan
pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon
dan menyebarkannya di jalan.
(21:9) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan
yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud,
diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang
mahatinggi!"
Merayakan hari
raya pondok daun, berarti; dibawa masuk ke dalam yerusalem yang baru = Yerusalem
Sorgawi.
Namun tidak
sampai di situ, mari kita lihat kisah yang sama ...
Yohanes 12: 12-15
(12:12) Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang
merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
(12:13) mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi
menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
(12:14) Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik
ke atasnya, seperti ada tertulis:
(12:15) "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah,
Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
Sampai
puncaknya; kita berada di gunung Sion, sebagai perjalanan yang terakhir,
sehingga kita disebut puteri Sion.
Inilah jalan
yang harus kita ikuti; mengikuti Anak Domba ke mana saja ia berjalan, jangan
mengikuti sistem pelayanan dari nabi-nabi palsu, yaitu MENAMBAHKAN dan MENGURANGKAN
FIRMAN TUHAN, tetapi yang Tuhan mau adalah melakukan kehendak Allah Bapa di
sorga, seperti apa yang dilakukan oleh Allah Anak, Yesus Kristus, meminum cawan
Allah, menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Jadi, ukuran
dari ibadah pelayanan bukan dari tanda-tanda heran, tanda-tanda ajaib, mujizat-mujizat,
dan yang lainnya, tetapi biarlah kita mengikuti jejak Anak Domba sampai langkah
yang terakhir yaitu Yerusalem yang baru, Yerusalem sorgawi, sampai puncaknya
berada di gunung sion, dan disebut puteri Sion.
-
Wahyu 7: 15
(7:15) Karena itu
mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait
Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya
di atas mereka.
144000 orang tersebut menghadap takhta Allah melayani Dia siang dan malam
di dalam Bait Suci-Nya.
Kemudian, di tengah-tengah pelayanan itu, Anak Domba yang duduk di takhta
itu membentangkan kemahnya di atas mereka = tudung perlindungan = mendapatkan
perlindungan, pembelaan, pertolongan dari Tuhan.
Oleh sebab itu, kehidupan muda-mudi remaja segera mengambil bagian dalam
pelayanan / menghadap takhta kasih karunia, supaya kemah Allah dibentangkan,
dengan kata lain memperoleh perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan dari Tuhan.
-
Wahyu 7: 16
(7:16) Mereka tidak
akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik
tidak akan menimpa mereka lagi.
Kemudian;
· Tidak lapar dan
dahaga / haus lagi,
Artinya; hidup dalam kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam pimpinan Roh-El
Kudus.
· Selanjutnya, matahari
/ panas terik tidak akan menimpa.
Artinya; tidak ada lagi ujian, cobaan, perkara-perkara yang sulit, yang
akan dihadapi.
Inilah sasaran akhir yang kita nanti-nantikan asal saja kehidupan pemuda
remaja sungguh-sungguh mengikuti ke mana saja Anak Domba itu berjalan.
Jalan dari pada Anak Domba itu ditandai dengan tanda darah, tetapi pada
akhirnya dipermuliakan, berada dalam Yerusalem sorgawi, pucaknya berada di
bukit Sion, dan Tuhan membentangkan kemah-Nya.
-
Wahyu 7: 17
(7:17) Sebab Anak
Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air
mata dari mata mereka."
Dan Allah menghapus
segala air mata mereka, diganti dengan sukacita yang luar biasa.
Oleh sebab itu, dimulai dari sekarang, biarlah kita sungguh-sungguh
memperhatikan firman tentang salib Kristus, itulah kehendak Allah, sama seperti
144000 orang yang telah ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung di hadapan Allah dan di hadapan Anak Domba itu, mereka mengikuti ANAK
DOMBA itu ke mana saja ia pergi, sekalipun jalan yang dilalui penuh dengan
tanda darah.
Biarlah kita
sungguh-sungguh diteguhkan oleh firman pengajaran, supaya apa yang menjadi pengalaman
dari 144000 orang ini juga menjadi pengalaman kita sekaliannya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment