IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 MARET 2016
“KITAB
KOLOSE”
(SERI 77)
Subtema : MENGASIHI TUHAN ATAU MENGASIHI DUNIA.
Shalom…!!!
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu
kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat
yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari
perbuatanmu yang jahat,
Kita
perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu
hidup jauh dari Allah.”
Ini
menunjuk kepada:
-
Bangsa kafir = orang - orang yang tidak
bersunat.
-
Orang fasik dengan segala perbuatan fasik
mereka.
Mereka
yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka
dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya setiap
perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.
Lebih jauh
kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan
Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan
Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan,
tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu
"jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa
Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung
pada kematian yang kekal.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosamu.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak
melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini,
karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang
bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka,
ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan
pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus
dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-
Mengikuti jalan
dunia ini (ayat 2).
-
Mentaati
penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-
Hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Kita masih memperhatikan....
Keterangan: Hidup
di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti
jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau,
sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka
lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang
yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah
seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan,
tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
“Esau
adalah seorang yang pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu
daging dan menuruti kehendak daging.
Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan,
(2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6)
perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri
sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan,
(15) pesta pora.
Dengan tegas Rasul Paulus menghimbau
kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging
dan tidak hidup menurut keinginan daging.
Alasannya; orang yang hidup dalam
hawa nafsu daging tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Perlu untuk diperhatikan:
1.
Hidup menurut
daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan
pelayanan.
Kalau tidak
memikiran ibadah dan pelayanan tidak terbeban dengan segala kegiatan-kegiatan
di dalam kandang penggembalaan.
2.
Hidup menurut
daging berarti; ia sedang berada di
bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat
berarti; “mata ganti mata, gigi ganti
gigi.”
Artinya; kejahatan
dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari
penghukuman = berujung pada kematian / binasa.
Pendeknya, hukum
Taurat tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal kasih karunia.
Praktek ibadahnya;
dijalankan secara lahiriah saja, yaitu; mulut memuji Tuhan tetapi hatinya jauh
dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia
batiniah dihadapan Tuhan.
Sama seperti
orang yang sedang beribadah, dia berada di dalam gereja tetapi sesungguhnya hatinya
jauh dari Tuhan sehingga setiap firman yang didengar pasti di tolak, firman
Tuhan tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Ibadah lahiriah
tidak mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Sekarang pilih
mana, hidup menurut daging atau Roh? sementara keinginan daging sangat
bertentangan dengan keinginan Roh.
Galatia 5:16
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh
Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan
keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
Saya tandaskan
malam ini; keinginan daging, bertentangan dengan keinginan Roh.
Ciri-ciri hidup menurut daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang
yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah
seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
“Esau seorang yang suka tinggal di padang” à Esau manusia duniawi = lebih mengasihi dunia dari pada mengasihi
Tuhan. Padang à dunia.
1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu.
Perhatikan; kalau seseorang mengasihi
dunia maka kasih Allah tidak ada didalam diri orang itu.
Sejenak kita melihat kasih Allah...
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa
Pendeknya, korban Kristus adalah
kasih Allah.
Oleh darah Anak Domba Paskah, bangsa
Israel dibebaskan dari perbudakan Mesir, selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan
untuk diwarisi sebagai milik pusaka.
Tujuannya; supaya mereka dapat
beribadah dan melayani Tuhan.
Tuhan juga sudah mewariskan ibadah
dan pelayanan ini kepada kita sebagai milik pusaka yang harus kita pertahankan,
itu karena korban Kristus, berarti; ibadah
dan pelayanan seharga dengan darah Kristus. Sedangkan manusia duniawi mereka
tidak akan pernah bisa menghargai karunia Allah, tidak akan pernah bisa
menghargai ibadah dan pelayanan.
Penyebab manusia duniawi tidak menghargai
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan
dari dunia.
Sebab semua yang ada di dunia, antara
lain;
1.
Keinginan daging.
Di atas tadi telah
saya sampaikan, orang yang hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal
dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, tidak memikirkan
ibadah dan pelayanan.
Kesimpulannya;
segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan
keinginan daging.
2.
Keinginan mata.
Berarti; segala
sesuatu yang ada di dunia ini hanya untuk memuaskan keinginan mata saja.
3.
Keangkuhan hidup.
Berarti; segala
sesuatu yang ada di dalam dunia ini memicu terjadinya keangkuhan hidup.
Coba saudara
perhatikan orang di luar sana, dia menjadi angkuh karena dia telah memperoleh
segala sesuatu dari dunia, sebaliknya kalau kita menerima segala sesuatu karena
kemurahan Tuhan tidak ada alasan untuk kita menyombongkan diri.
Kita ada
sebagaimana ada, itu karena kemurahan Tuhan, kita melayani bukan karena gagah
hebat tetapi oleh karena kasih karunia Tuhan.
Kesimpulannya; segala sesuatu yang
ada di dalam dunia ini membuat hati seseorang jauh dari Tuhan = terpisah dari kasih Allah.
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
Iblis/Setan menawarkan kerajan dunia
dan kemegahannya.
Syaratnya; harus menyembah Iblis/Setan.
1 Yohanes 5:19
(5:19) Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada
di bawah kuasa si jahat.
Kerajaan dunia dengan segala
kemegahannya berasal dari kuasa si jahat.
Pertanyaannya; mau menyembah Setan
atau menyembah Allah yang hidup?
Kalau pilih dunia berarti meninggalkan
ibadah dan pelayanan = menyembah Setan, sebab dunia ini sedang berada di bawah kuasa
si jahat.
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!"
Dengan tegas Yesus menolak tawaran
Iblis/Setan.
Ikut Tuhan harus tegas, tidak boleh tidak,
bersikaplah seperti laki-laki, tidak boleh separuh-separuh, itulah pesan Daud
kepada Salomo juga pesan Musa kepada Yosua.
Laki-laki tetapi tidak tegas berarti
setengah-setengah, tidak bersikap seperti laki-laki.
Harus tegas pilih dunia atau Tuhan,
tidak boleh mendua hati, dunia iya Tuhan iya, kalau orang mendua hati tidak
mendapat apa-apa. Yang pasti menyembah dunia = menyembah Setan, tetapi banyak
orang yang tidak menyadari ini, sebab itu banyak manusia duniawi ditunggangi
oleh roh jahat dan roh najis.
Alasan menolak tawaran Iblis/Setan: Seseorang harus menyembah kepada Allah yang
hidup saja dan hanya kepada Dia saja kita berbakti (beribadah dan melayani).
Ini bukti bahwa seseorang tegas
menolak tawaran Setan.
Hati-hati jangan karena kerajaan
dunia yaitu; harta, kekayaan (barang fana), pekerjaan lalu kita jauh dari
Tuhan, pilih mana menyembah pekerjaan atau menyembah Tuhan?
Dengan setia beribadah dan melayani
itu sudah menjadi tanda bahwa kita dengan tegas menolak tawaran Setan.
Kalau tidak sungguh-sungguh
beribadah; saya tidak yakin orang ini tegas atau tidak menolak tawaran Setan.
Matius 16:24-26
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan
nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Perhatikan; kerajaan dunia dan
kemegahannya tidak memberi jaminan hidup.
Jaminan hidup anak-anak Tuhan adalah
karunia Allah yaitu; korban Kristus = sangkal
diri dan pikul salib.
Untuk apa kita memperoleh seisi dunia
tetapi ia harus kehilangan nyawanya? Sebab memang dunia ini tidak memberi
jaminan hidup.
Karunia Allah = sangkal diri dan
pikul salib.
Saya kasihan melihat banyak orang
Kristen, melayani seperti hebat tetapi yang lucunya lebih menyukai kerajaan
dunia dengan segala kemegahannya, terikat dengan harta dan kekayaan yang
berasal dari dunia, yang lucunya dia berkata, puji Tuhan saya diberkati, karena
saya setia melayani Tuhan. Hati-hati, jangan tertipu, berkat Tuhan datang dari
Tuhan dengan cara yang halal; yaitu; mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan
ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan, sementara karena pekerjaan itu dia jauh
dari Tuhan, tetapi dia katakan itu berkat Tuhan.
Kerajaan dunia, harta kekayaan, uang
yang banyak bukanlah jaminan hidup. Jaminan hidup adalah karunia Allah =
sangkal diri dan pikul salib. Kalau harus menderita, bahkan kehilangan nyawa,
oleh karena ibadah dan pelayanan kita akan hidup.
Jadi, jangan garansikan nyawa kepada
sesuatu yang tidak memberi jaminan hidup. Kita menggaransikan nyawa kan karena
ada jaminan.
Sebab itu untuk kesekian kali saya
saksikan, andaikata ada tawaran kepada saya, hai Daniel saya akan berikan dunia
ini, tetapi syaratnya tinggalkan ibadah dan pelayanan, saya tidak mau. Saya
sudah tahu tujuan hidup dan akhir dari hidup saya, dunia tidak memberi jaminan
hidup. Saya katakan; ambil saja duniamu, saya tidak butuh.
Andaikata juga kalau di neraka 100
tahun atau 1000 tahun, tidak apa berbuat dosa, walaupun itu sangat lama tetapi
itu ada batasnya, tetapi di neraka itu tidak ada batasnya (selamanya).
Saya tandaskan; jangan katakan karena
pekerjaan engkau jauh dari Tuhan, lalu engkau diberkati dan berkata; ini berkat
dari Tuhan, salah besar,
Hasil bila sangkal diri dan pikul salib.
Matius 16:27
(16:27) Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya.
Tuhan akan membalas setiap orang setimpal
/ sesuai dengan perbuatannya, pada saat Yesus datang pada kali kedua dalam
kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya, itulah hari pembalasan.
Nantikanlah itu, jangan putus asa dan
jangan segera kecewa. Sabar nantikan hari pembalasan, jangan terburu nafsu!
Mazmur 62:11-12
(62:11) Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang
sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu
melekat padanya.
(62:12) Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa
dari Allah asalnya,
(62:13) dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau
membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Tuhan membalas setiap orang menurut
perbuatannya, sebab itu jangan berharap kepada harta dan kekayaan, jangan
berharap kepada sesuatu yang tidak memberi jaminan hidup (barang yang fana).
Perlu untuk diketahui; “Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku
dengar”, yaitu;
a.
“Bahwa kuasa dari Allah asalnya.”
Saudaraku, kalau
kita sangkal diri dan pikul salib kita berkuasa atas kerajaan dunia dengan
segala kemegahannya.
b.
“Dan dari pada-Mu juga kasih setia” = kasih setia berasal dari Tuhan.
Saudaraku, sekalipun
manusia tidak setia, tetapi Allah tetap setia.
Ini adalah
kemurahan dan oleh karena kasih karunia Tuhanlah kita tertolong. Andaikata
Tuhan tidak setia pada saat kita tidak setia; manusia binasa.
Ini hanya
berlaku bagi mereka yang setia memikul salib dan menyangkal diri, itulah
orang-orang yang tidak menaruh harap kepada dunia.
Pertanyaannya: Siapakah mereka yang mau menyangkal diri
dan pikul salib?
Matius 25:31-34
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan
domba dari kambing,
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah
kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang
telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Mereka
adalah orang-orang yang tergembala dengan baik sehingga mereka disebut kawanan
domba Allah.
Yohanes
10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau domba-domba
tergembala dengan baik ada dua hal yang terlihat, yaitu;
1.
“Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran.”
Ayo, semua belajar untuk dengar-dengaran jangan mengambil
jalannya masing-masing.
Keuntungan kalau dengar-dengaran; dikenal oleh gembala =
nama terdaftar di dalam kerajaan sorga = tertulis dalam kitab kehidupan.
2.
“Domba-domba mengikuti gembala.”
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel yang pada akhirnya membawa kita masuk dalam
pesta nikah Anak Domba, sebagai sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas
muka bumi ini, ikuti saja geraknya firman pengajaran mempelai yang membawa kita
masuk pada pesta nikah Anak Domba, jangan lari dari situ.
Beberapa waktu lalu kita dipercaya untuk melayani
persekutuan hamba-hamba Tuhan di Binjai langkat dan sekitarnya, sidang jemaat ada
yang mengikuti geraknya firman pengajaran mempelai, tubuh memang tidak di sana
tetapi mengikutinya denga doa, korban persembahan, perhatian dan lain
sebagainya.
Ayo ikuti saja geraknya firman pengajaran mempelai kemana
saja kita di bawa.
Kalau Tuhan percayakan kita di dalam negeri atau luar
negeri suatu saat nanti, ikuti saja.
Kalau kita tidak bisa mengikuti gerakanya firman
pengajaran mempelai nanti kita suka mendahuli kehendak Tuhan, hati-hati, yang
benar ikuti saja.
Kalau tergembala dengan sungguh-sunggh, Tuhan tidak akan
pernah menipu kita.
Matius
25:34
(25:34) Dan Raja
itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang
diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Pada saat
Yesus datang pada kali yang kedua Ia akan tampil sebagai Raja untuk menghakimi
segala bangsa, selanjutnya memisahkan seorang dengan yang lain seperti gembala
memisahkan domba dari kambing.
Domba ditempatkan
disebelah kanan dan kambing di sebelah kiri.
Ditempatkan
di sebelah kanan memberi arti dalam dua hal, yaitu;
1.
Menerima kerajan sorga yang telah tersedia.
2.
Kehidupan yang diberkati.
Sedangkan
kambing ditempatkan disebelah kiri.
Kambing
itu tidak tergembala, mengambil jalannya sendiri, suka menanduk.
Roma 2:6-7
(2:6) Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya,
(2:7) yaitu
hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan ketidakbinasaan,
Tuhan
membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya, yaitu; hidup kekal kepada mereka yang dengan
tekun: berbuat baik, tekun mencari kemuliaan, tekun mencari kehormatan. Mencari
kehormatan = melayani Tuhan, sebab kerajaan sorga bukan soal makan minum, tetapi;
soal kebenaran, damai sejahtera dan suka cita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, dan
setiap orang yang melayani dengan sistim seperti itu dikenan Tuhan dan dihormati manusia. Kemudian tekun mencari
ketidakbinasaan = tidak terikat dengan perkara-perkara lahiriah / barang
fana.
“....tetapi murka
dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat
kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman...(ayat 8).
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang