IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 2 MARET 2016
“KITAB KOLOSE”
(SERI 74)
Subtema : BUKAN PENDAPAT
TETAPI PRAKTEK KASIH
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita
tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang
- orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan
segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah
memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap
perbuatan jahat. Pendeknya setiap perbuatan jahat menunjukkan seseorang masih
jauh dari Allah.
Lebih jauh kita melihat orang yang hidup
jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu
kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian
dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di
dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa
Allah di dalam dunia” = berujung pada kematian yang kekal.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah
mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu jauh dari Allah; banyak
melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah
maut.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu
kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa
nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada
dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang
lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa:
- Mengikuti jalan dunia ini (ayat
2).
- Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
- Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Inilah penyebab-penyebab terjadinya dosa, menimpa orang-orang yang dahulu
hidupnya jauh dari Allah.
Yang pertama dan kedua telah saya sampaikan untuk beberapa seri, kita
sudah terima dan biarlah kiranya kita diberkati.
Sekarang kita memperhatikan...
Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti
kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan Esau.
Kejadian 25 :24-28
(25:24) Setelah genap
harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang
pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia
dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu
keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.
Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah
besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang
suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka
tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang
kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada
Yakub.
Di sini dikatkan: “Esau adalah
seorang yang pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging.
Kita lihat terlebih dahulu....
Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa
nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8)
iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh
pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging, tidak
akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Sebab itu Rasul Paulus dengan tegas menghimbau
kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup dalam hawa nafsu daging
dan tidak hidup menuruti keinginan daging.
Galatia 6:7-8
(6:7) Jangan sesat! Allah
tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga
yang akan dituainya.
(6:8) Sebab barangsiapa
menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi
barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Perhatikan: “Barangsiapa menabur
dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya.”
Itu sebabnya terdapat
pernyataan pada ayat 7; “jangan sesat! Allah tidak membiarkan
diri-Nya dipermainkan” oleh orang-orang yang hidup di dalam hawa nafsu
daging dan kehendak daging.
Sebab itu saya tandaskan kembali, jangan hidup menurut hawa nafsu daging
untuk memuaskan keinginannya, sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia
akan menuai kebinasaan dari dagingnya.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang
hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup
menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Mereka yang hidup menurut hawa nafsu daging, memikirkan hal-hal yang
dari daging, tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, tidak memikirkan perkara-perkara
di atas / perkara-perkara di sorga / tidak memikirkan ibadah dan pelayanan, hanya
karena memuaskan hawa nafsu dan keinginan dagingnya.
Sudah mengetahui, tetapi pura-pura tidak tahu adalah penyangkalan yang
pertama terhadap salib Kristus. Bisa saja orang tahu tetapi pura-pura tidak
tahu, itu karena keinginan daging.
Percayalah; orang yang hidup menurut keinginan daging tidak akan
memikirkan ibadah dan pelayan dengan segala kegiatan–kegiatan di dalamnya, saya
yakin itu.
Ciri-ciri manusia daging.
Galatia 5:16-18
(5:16) Maksudku ialah:
hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
(5:17) Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau
kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum
Taurat.
Hidup di dalam hawa nafsu daging ciri-cirinya; hidup di bawah hukum
Taurat.
Contoh kasus hidup di bawah hukum Taurat.
Yohanes 8:1-5
(8:1) tetapi Yesus pergi
ke bukit Zaitun.
(8:2) Pagi-pagi benar Ia
berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan
mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang
kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan
itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini
tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Di sini kita perhatikan; seorang perempuan tertangkap basah bebuat
zinah.
Hukum Taurat memerintahkan untuk melempari perempuan-perempuan yang
demikian, karena ajaran dari hukum Taurat: “mata
ganti mata, gigi ganti gigi...” Matius
5:38.
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah
tidak luput dari hukuman = binasa.
Kita beralih ke...
Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar
firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Dalam hukum Taurat: “Mata ganti
mata gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan di balas dengan kejahatan
Pendeknya, setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat; binasa.
Sekarang lebih dalam kita menulusuri tentang hukum Taurat.
Yohanes 8:5
(8:5) Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Kembali saya sampaikan; dalam hukum Taurat memerintahkan supaya melempari
perempuan-perempuan yang demikian, tetapi laki-laki yang berbuat zinah dengan
perempuan itu tidak diperintahkan untuk dilempari = hukum Taurat tidak adil.
Wujud ketidakadilan dari hukum Taurat.
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Hukum Taurat mengatakan: “Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” = mengasihi orang yang mengasihi,
sebaliknya musuh di benci.
Kemudian...
Matius 5:46
(5:46) Apabila kamu
mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai
juga berbuat demikian?
Mengasihi orang yang mengasihi = membalas kebaikan dengan kebaikan
sebaliknya kejahatan dibalas dengan kejahatan. Orang yang hidup seperti ini
tidak mendapat upah.
Matius 5:47-48
(5:47) Dan apabila kamu
hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada
perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat
demikian?
(5:48) Karena itu haruslah
kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kita perhatikan kalimat berikutnya: “Hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja” = berbuat baik
hanya kepada sesama.
Pendeknya, hidup di bawah hukum Taurat tidak sempurna dalam kasih dan tidak sempurna dalam kebenaran.
Tadi “kasihilah sesamamu manusia
dan bencilah musuhmu” = tidak sempurna dalam kasih, kemudian, hanya memberi
salam kepada saudara-saudaramu saja = berarti tidak sempurna dalam kebenaran.
Itulah wujud ketidakadilan bila hidurp di bawah hukum Taurat.
Galatia 3:2
(3:2) Hanya ini yang
hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena
melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
Setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak memiliki Roh Allah.
Jadi, kita dapat mengambil suatu kesimpulan; mereka yang hidup di bawah
hukum Taurat tidak sempurna dalam kasih,
tidak sempurna dalam kebenaran dan
tidak memiliki Roh Allah = tidak memiliki tiga tabiat dari Allah
Trinitas.
- Allah Bapa tabiat-Nya kasih.
- Allah Anak tabiat-Nya kebenaran.
- Allah Roh Kudus tabiat-Nya adalah menyertai, menolong, menghibur, memimpin, menguatkan, mengajar dan
menginsyafkan.
Roma 8:9
(8:9) Tetapi kamu tidak
hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam
kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Perlu diketahui: Jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus.
Pertahankan Roh yang ada di dalam diri kita masing-masing, sebab itu hati-hati,
jangan sampai berada di bawah hukum Taurat, hanya karena hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging.
Saudaraku, kalau kita perhatikan dalam Wahyu 7, di situ ada 144.000 orang yang dimeteraikan dari 12 suku
Israel. Tiap-tiap suku Israel ada 12.000 orang, inilah anak-anak sulung dari
antara manusia.
Kemudian, di situ ada suatu perintah, sebelum langit, bumi dan pohon-pohonan
dirusakkan, terlebih dahulu mereka yang menjadi milik Kristus itu dimeteraikan oleh
Roh Kudus, sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Kristus.
Jadi Roh Kudus adalah tanda meterai bahwa kita adalah milik Kristus....
Efesus 1:13-14.
Hati-hati, jangan karena keinginan daging Roh Kudus berduka, kalau
tidak segera bertobat, nanti akan memuncak sampai kepada penghujat Roh Kudus.
Kalau sudah dipercaya melayani Tuhan, jangan menuntut pangkat imam
lagi, jangan meninggi-ninggikan diri lagi, sebab kita bisa karena Roh kasih
karunia yang memberi kemampuan.
Perlu diperhatikan: Kalau seseorang melakukan
suatu perbuatan baik hanya untuk memuaskan hawa nafsu daging = sedang
mendukakan Roh Kudus.
Praktek
ketidakadilan karena hukum Taurat.
Yohanes 8:6
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai
Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Ahli-ahli Taurat
dan orang farisi menyatakan hukum Taurat hanya untuk mencobai Yesus
Kristus, menunjukkan bahwa ahli-ahli
Taurat dan orang-orang farisi memperlihatkan wujud Setan di dalam diri mereka. Suka
mencobai = memperlihatkan wujud Setan di dalam diri seseorang.
Matius 4:1-3
(4:1) Maka Yesus dibawa
oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa
empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
(4:3) Lalu datanglah si
pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah
supaya batu-batu ini menjadi roti."
Iblis / Setan
disebut juga dengan si pencoba, karena pekerjaan dari Setan adalah mencobai,
itu saja.
Pertanyaannya:
Bagaimana cara Setan mencobai Yesus?
Matius 4:3-10
(4:3) Lalu datanglah si
pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus
menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis
membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab
ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk
kepada batu."
(4:7) Yesus berkata
kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,
Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata
kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Tiga kali
Iblis Setan mencobai Yesus.
Cobaan pertama: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Perkataan itu
menunjukan bahwa Iblis Setan tidak hidup di dalam kebenaran.
Roti à firman = kebenaran. Untuk pernyataan ular tersebut, Yesus berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kalau
menginginkan roti makanan tetapi tidak menginginkan firman yang keluar dari
mulut Allah berarti; tidak hidup dalam kebenaran.
Jadi perkataan
ini jelas bahwa Setan tidak hidup di dalam kebenaran.
Perlu diketahui;
kebenaran yang sejati terletak pada salib Kistus, di luar salib tidak ada lagi
kebenaran.
Cobaan kedua: “Iblis
membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau
Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah.”
Artinya; tidak
menghargai kesaksian Roh.
Bubungan bait
Allah adalah tempat yang tinggi = kesaksian.
Kalau
seseorang hidup dalam Roh Tuhan pasti ia menjadi kesaksian = berada di tempat
yang tinggi, tetapi kalau menjatuhkan diri dalam berbagai – bagai dosa, tidak
lagi menjadi kesaksian, walaupun ia berada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan.
Kemudian, di
sini kita perhatikan, Setan memerintahkan supaya Yesus menjatuhkan diri dengan
alasan, Malaikat-malaikat akan menatang.
Perlu diketahui;
kalau seseorang jatuh ke dalam dosa, baik dosa kejahatan
dan dosa kenajisan, malaikat tidak dapat
menolong (menatang) manusia, jangankan Malaikat, manusia sendiri tidak
bisa menolong manusia, selain darah salib Kristus.
Jadi
perkataan; “Jika Engkau Anak Allah,
jatuhkanlah diri-Mu ke bawah”, menunjukkan tidak menghargai kesaksian Roh.
Cobaan ketiga: Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemegahannya. Selanjutnya
iblis berkata kepada Yesus; "Semua
itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Perkataan ini
menunjukkan bahwa Iblis Setan tidak memiliki kasih Allah Bapa = tidak menyembah Allah yang hidup = tidak mengasihi Allah yang hidup.
Emas, perak,
harta, kekayaan = Allah yang mati.
“Untuk apa seseorang memperoleh seisi dunia kalau
ia harus kehilangan nyawanya?”.... Matius 16:24-25. Sebaliknya, syarat
untuk mengikut Tuhan adalah sangkal diri dan pikul salib = rela kehilangan
nyawa karena salib Kristus.
Itu tanda orang
yang mengasihi Tuhan, sebaliknya kalau seseorang lebih mengasihi kemegahan
dunia dan kerajaan dunia = tidak memiliki kasih Allah = penyembahan berhala.
Saudaraku, di
dalam doa penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Syarat untuk
memperoleh kerajaan dunia dan kemegahannya harus menyembah Setan, tetapi Yesus
dengan tegas menolaknya, dan berkata; "Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Kesimpulannya:
Dengan mencobai Yesus ahli –ahli Taurat tidak memiliki; Roh Allah, firman Allah
dan kasih Allah.
Tujuan ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi
mencobai Yesus.
Yohanes 8:5-6
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita
untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang
hal itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai
Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Tujuan
mencobai Yesus: “Supaya ahli-ahli Taurat dan
orang-orang farisi memperoleh sesuatu untuk mempersalahkan Yesus Kristus.”
Cara ahli-ahli
Taurat dan orang-orang farisi untuk mempersalahkan-Nya, mereka berkata; Musa
dalam hukum Taurat akan melempari perempuan-perempuan yang demikian, apa
pendapat-Mu?
Setelah mendengar
pernyataan itu, Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dalam hal ini
Yesus tidak memberi pendapat (tidak menjawab).
Andaikata
Yesus gegabah dan buru-buru menjawab / memberi pendapat maka Yesus akan
terjebak dengan pertanyaan itu.
Memang sebaiknya
kita juga dalam segala perkara jangan cepat-cepat menjawab segala sesuatu,
jangan banyak bicara tetapi cepatlah mendengar lambat untuk
berkata-kata.
Apabila Yesus
memberi pendapat dan berkata; perempuan yang demikian tidak boleh dilempari,
maka Yesus akan berhadapan dengan mahkama agama, sebaliknya kalau Ia berkata;
boleh dilempari, maka Yesus berada di bawah hukum Taurat.
Kalau hati
lagi tidak enak, baik dalam pekerjaan atau dalam kandang penggembalaan ini,
jangan segera menjawab, jangan tunjukkan Setan di dalam dirimu, sepahit apapun
yang kita alami tetap katakan “ya bapa”,
jangan cari alasan dan berkata; soalnya om, habisnya om, karena begini, begitu,
katakan saja ya bapa, agar semuanya lebih baik.
Perkataan; “ya bapa” artinya; taat, setia,
dengar-dengaran walapun hati sedang tidak enak, supaya tertolong dalam segala
perkara.
Yang besungut-sungut
minta ampun malam ini, tidak pantas bersungut-sungut dihadapan Tuhan, walaupun
hati sedang sakit. Tidak usah beri pendapat, Tuhan tidak butuh pendapat kita, supaya
jangan terjebak dengan situasi yang ada.
Yohanes
8:43-44
(8:43) Apakah sebabnya
kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
(8:44) Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah
pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam
dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri,
sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
(8:45) Tetapi karena Aku
mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
Pekerjaan dari Iblis Setan adalah; Mencobai
dan mendakwa, karena Setan memiliki 3 tabiat yang tidak baik;
1. “Pembunuh manusia dari sejak semula” = bertolak belakang
dengan tabiat dari Allah Bapa yaitu; Kasih.
2. “Tidak hidup
dalam kebenaran”
= betolak belakang dengan tabiat dari Allah Anak yaitu; hidup benar sesuai
dengan firman Allah.
Kebenaran yang
sejati hanya terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
3. “Ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” = bertolak belakang
dari tabiat Allah Roh Kudus.
Roh Kudus itu
mengajar kita dalam segala sesuatu dan ajaran-Nya itu benar, tidak ada dusta.
Kesimpulannya: Ahli-ahli Taurat dan
orang-orang farisi mencobai Yesus, karena mereka memiliki tabiat-tabiat Iblis /
Setan.
Sampai puncaknya...
Yohanes 8:37-40
(8:37) "Aku tahu,
bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku
karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
(8:38) Apa yang Kulihat
pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa
yang kamu dengar dari bapamu."
(8:39) Jawab mereka
kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka:
"Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan
pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
(8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha
membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran
yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh
Abraham.
Puncaknya, setelah mempersalahkan Yesus,
mereka berusaha membunuh Yesus = mengerjakan pekerjaan dari Setan.
Abraham tidak pernah berusaha membunuh
sesama.
Perhatikan orang yang suka mempersalahkan
sesamanya, pasti ujung-ujungnya suka membenci, sebab dosa membenci setara
dengan dosa membunuh.... 1 Yohanes 3:15,
itu sudah pasti, dan memang pada akhirnya ahli-ahli Taurat menyerahkan Yesus
untuk disalibkan.
Jalan
keluarnya, supaya lepas dari tabiat Setan.
Yohanes 8:6-10
(8:6) Mereka mengatakan
hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk
menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
(8:7) Dan ketika mereka
terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada
mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk
pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah
mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai
dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu
yang tetap di tempatnya.
(8:10) Lalu Yesus bangkit
berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak
adakah seorang yang menghukum engkau?"
Yesus tidak memberi pendapat tentang
pertanyaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, sebaliknya Yesus membungkuk
dan menulis dengan jari-Nya di tanah sebanyak dua kali = Yesus menyatakan
kasih.
Perhatikan; tulisan yang pertama = kasih
kepada Tuhan, tulisan yang kedua = kasih kepada sesama, sebab kalau kita mampu
mengasihi Tuhan, otomatis kita juga mampu mengasihi sesama, jadi tidak perlu
menjawab, adu argumen dan bertengkar yang penting buktikan dengan perbuatan
kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, tidak usah terlalu banyak bicara, kalau
banyak bicara, di situ terdapat kesalahan.
Praktek
kasih: Membungkuk
dan bangkit = pengalaman kematian dan kebangkitan.
Membungkuk à pengalaman
kematian = daging tidak bersuara lagi.
Bangkit à yang lama berlalu = hidup baru,
menunjuk kepada orang-orang yang melayani Tuhan.
Inilah pratek kasih kepada Tuhan; mati dan
bangkit, biar disakiti, diomeli dan difitnah daging tetap tidak bersuara , tidak
ada kepalsuan, supaya bangkitnya tidak palsu.
Perlu diketahui; kalau kematiannya benar
maka kebangkitannya benar.
Ada kebangkitan palsu, yaitu; melayani tetapi
tidak mengalami kematian.
Selanjutnya ..
Yohanes 8:10-11
(8:10) Lalu Yesus bangkit
berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak
adakah seorang yang menghukum engkau?"
(8:11) Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Hidup di dalam kasih:
- Dari pihak Tuhan: Tidak
menghukum manusia yang berdosa = mengampuni.
- Dari pihak manusia: Jangan
mengulangi lagi kesalahan yang sama = jangan mengungkit-ungkit kesalahan orang
lain.
Yohanes
1:16-17
(1:16) Karena dari
kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kasih karunia=
kemurahan Tuhan = yang tidak layak menjadi layak à bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat, sedangkan kebenaran à salib Kristus.
Jadi dari kepenuhan-Nya
kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia
yang satu, kita dibawa kepada kasih karuni yang lain, sampai pada kesempurnan.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment