IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 24 FEBRUARI 2016
“KITAB KOLOSE”
(SERI 75)
Subtema : MANUSIA ROHANI
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita
tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang
- orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan
segala perbuatan fasik mereka.
Mereka dahulu yang hidup jauh dari Allah
memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap
perbuatan jahat. Pendeknya setiap perbuatan jahat à bahwa seseorang
masih jauh dari Allah.
Lebih jauh kita melihat orang yang hidup
jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu
tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di
dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa
Allah di dunia” = akan berujung pada kematian yang kekal.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah
mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu jauh dari Allah; banyak
melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa sedangkan upah dosa adalah
maut.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu
kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa
nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada
dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang
lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa:
- Mengikuti jalan dunia ini (ayat
2).
- Mentaati kerajaan angkasa (ayat
2).
- Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Inilah penyebab- penyebab terjadinya dosa, menimpa orang-orang yang
hidupnya jauh dari Allah.
Yang pertama dan kedua telah saya sampaikan untuk beberapa seri, kita
sudah terima dan kiranya kita diberkati.
Sekarang kita memperhatikan...
Keterangan: Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25 :24-28
(25:24) Setelah genap
harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang
pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia
dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu
keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.
Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah
besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang
suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka
tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang
kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada
Yakub.
“Esau adalah seorang yag
pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging.
Kita lihat terlebih dahulu....
Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa
nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan,
(8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12)
roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging, tidak
akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga. Sebab itu Rasul Paulus dengan tegas
menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup menurut hawa
nafsu daging dan tidak hidup menuruti keinginan daging.
1 Korintus 15:50
(15:50) Saudara-saudara,
inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat
bagian dalam apa yang tidak binasa.
Darah dan daging tidak mendapat bagian
dalam kerajaan Allah = binasa.
Kita perhatikan...
Roma 8:5-8
(8:5) Sebab mereka yang
hidup menurut daging, memikirkan
hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal
yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan
Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak
mungkin berkenan kepada Allah.
Ada 2
kali pernyataan tentang keinginan daging, yaitu;
a. “Sebab mereka yang hidup
menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging” berarti; tidak memikirkan perkara-perkara rohani = tidak memikirkan
ibadah dan pelayanan.
Ibrani 10:25-26
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.
(10:26) Sebab jika kita
sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka
tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Sengaja meninggalkan ibadah dan pelayanan, maka korban penghapus dosa tidak
berlaku atas dia = tidak ada tanda darah.
Pada saat terakhir bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka menyembelih
Anak Domba Paskah, kemudian darah-Nya disapukan pada ambang atas dan pada kedua
tiang pintu, artinya; ada tanda darah pada tubuh, jiwa dan roh.
Ambang atas itulah tubuh
dan kedua tiang pintu itulah jiwa
dan roh.
Tetapi Tuhan menulahi rumah orang Mesir, sehingga mengalami kematian,
yaitu; anak sulung sampai kepada binatang-binatang orang Mesir.
Tidak memikirkan ibadah dan pelayanan = tidak ada tanda darah.
Sesuai dengan pernyataan rasul Paulus; “Sebab keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup
dan damai sejahtera”... Roma 8:6.
b. “Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah.”
Filipi 3:18-19
(3:18) Karena, seperti yang telah kerap kali
kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak
orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
(3:19) Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan
mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka
semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Banyak orang
menjadi seteru salib Kristus, tetapi perlu diketahui kesudahan mereka ialah
kebinasaan.
Tanda-tanda
menjadi seteru Allah.
- Tuhan mereka ialah perut mereka = melayani karena perut.
Roma 16:17-18
(16:17) Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan
pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu
hindarilah mereka!
(16:18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita,
tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang
muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus
hatinya.
Orang yang tidak takluk pada hukum Allah
sesungguhnya mereka bukan melayani Yesus, tetapi perut mereka sendiri, dengan
cara; kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis-manis itulah
firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Jadi, nabi-nabi palsu itu tidak takluk pada hukum
Allah, sehingga mereka menjadi seteru Allah dan mereka tidak melayani Yesus
Kristus, tetapi urusan perut saja.
Ini saya hindari sekali, kalau saya melayani
perut saya, tidak perlu kita berkorban, tidak perlu kita mengirim majalah,
menerbitkan firman di internet, tidak perlu kita melayani
persekutuan-persekutuan dengan modal / ongkos sendiri, kalau memang melayani
perut.
- “Kemuliaan mereka ialah
aib mereka.”
Banyak orang bangga melakukan kejahatan, karena
dengan kejahatan itu seseorang menjadi terkenal.
Banyak sekarang yang seperti itu, seperti seorang
pengacara yang salah menjadi benar, sebaliknya yang benar menjadi salah dan
kalau ia mampu melakukan itu namanya menjadi terkenal = kemuliaan mereka adalah
aib mereka.
Orang yang di luar Tuhan bangga yang seperti ini,
sebetulnya ini sudah tanda-tanda bahwa mereka adalah seteru Allah, tidak takluk
pada hukum Allah, mereka hanya takluk pada hukum yang ada di dunia ini saja.
- “Pikiran mereka
semata-mata tertuju kepada perkara duniawi”
= manusia duniawi.
1 Korintus 3:2-3
(3:2) Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah
makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum
dapat menerimanya.
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab,
jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Manusia duniawi hidup secara duniawi berarti ada
iri hati dan perselisihan satu dengan yang lain.
Lebih jauh...
1 Korintus 3:4
(3:4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan
Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos,"
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Bukti ada perselisihan: Suka membeda-bedakan satu
dengan yang lain.
Di sini kita melihat, ada yang berkata; "Aku dari golongan Paulus"
kemudian yang lain berkata; "Aku
dari golongan Apolos." Itu
bukti bahwa manusia duniawi menjalankan hidup secara duniawi.
Manusia duniawi berarti bukan manusia rohani =
tidak mengerti perkara-perkara rohani.
Pendeknya,
“mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah”... Roma 8:8.
Ciri-ciri hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti keinginan daging.
Galatia 5:16-17
(5:17) Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi jikalau
kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum
Taurat.
Ciri-cirinya; hidup di bawah hukum Taurat.
Kalau hidup menurut keinginan daging pasti dia berada di bawah hukum
Taurat dengan sendirinya, tidak bisa dipungkiri.
Mari kita lihat HUKUM TAURAT.
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN
Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya
manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah
menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Tuhan Allah membuat taman Eden di sebelah Timur, kemudian di situlah
Tuhan menempatkan Adam dan isterinya.
Dalam taman Eden Tuhan Allah menumbuhkan:
1. “Berbagai-bagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya” à zaman Allah Roh Kudus.
2. “Pohon kehidupan” à zaman Allah
Anak.
3. “Pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat” à zaman Allah Bapa = zaman Taurat.
Kesimpulannya: Mengerti yang baik tetapi juga mengerti yang jahat =
berada di bawah hukum Taurat.
Mari kita lihat hukum Taurat..
- Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti
mata dan gigi ganti gigi.
Hukum Taurat:
“Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.”
Artinya;
kejahatan dibalas kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari
hukuman.
Kalau
kejahatan dibalas dengan kejahatan berarti tidak sempurna dalam kebenaran.
- Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Hukum Taurat: “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu” = tidak sempurna dalam kasih.
Pendeknya, hukum Taurat tidak sempurna dalam kebenaran dan tidak
sempurna dalam kasih. Itulah keberadaan seseorang bila hidup di bawah hukum
Taurat.
Kalau seseorang tidak sempurna dalam kebenaran dan kasih = tidak
mematuhi aturan = tidak taat.
Sebagai bukti.
Kejadian 2:15
(2:15) TUHAN Allah
mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
Tuhan menempatkan Adan dan Hawa di taman Eden, tujuannya: Untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu.
Begitu juga kita, Tuhan menempatkan kita di dalam kandang
penggembalaan ini untuk mengusahakan dan memeliharakan ibadah dan pelayanan.
Kejadian 2:16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Untuk memelihara dan menguasahakan taman Eden, harus mematuhi
aturan-aturan yang Tuhan tentukan, antara lain;
- "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas” itulah pohon yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya = hidup di dalam pimpinan Roh Kudus, dan menikmati buah pohon
kehidupan = hidup dalam kebenaran firman.
- “Tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya.”
Artinya: Jangan hidup di bawah hukum Taurat.
Tetapi kenyataannya Adam dan Hawa melanggar aturan-aturan yang Tuhan
tetapkan = dosa di bawah hukum Taurat..... 1
Yohanes 3:4.
Saudaraku, dalam kandang penggembalaan ini banyak aturan yang sudah Tuhan
tentukan dan mutlak harus dipatuhi, tidak boleh menjalankan ibadah dan
pelayanan kepada Tuhan dengan seenaknya.
Kita semua berada di bawah pengawasan Tuhan dan keadaan seseorang
tidak ada yang tersembunyi.
Kerugian yang lain hidup
di bawah hukum Taurat.
Galatia 5:17
(5:17) Sebab keinginan
daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki.
Perhatikan kalimat: “Sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” = melakukan
sesuatu di luar alam sadar. Ini kerugian lain bila hidup di bawah hukum Taurat.
Manusia ini banyak hilaf-hilafnya, lupa-lupanya, sehingga banyak
melakukan dosa atau melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki tetapi
kenyataannya terjadi, itulah perbuatan di luar alam sadar.
Roma 7:15-17
(7:15) Sebab apa yang aku
perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
(7:16) Jadi jika aku
perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
(7:17) Kalau demikian
bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
“Apa yang aku benci,
itulah yang aku perbuat” artinya; melakukan sesuatu
di laur alam sadar = dosa menghasilkan dosa.
Kita lihat lebih jauh...
Roma 7:5
(7:5) Sebab waktu kita
masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum
Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
Dosa dirangsang oleh hukum Taurat sehingga seluruh anggota tubuh dikuasai
dosa.
Roma 5:7
(7:7) Jika demikian,
apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali
tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku
juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan:
"Jangan mengingini!"
Jadi, sekali lagi saya katakan; hukum Taurat itu merangsang dosa.
Rasul Paulus berkata; dahulu dia tidak tahu apa itu keinginan kalau
hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan
mengingini!”
Berarti betul-betul hukum Taurat itu merangsang dosa sehingga seluruh
anggota tubuh dikuasai dosa.
Roma 7:8
(7:8) Tetapi dalam
perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku
rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.
Oleh karena hukum Taurat, dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan
dosa di dalam diri seseorang termasuk membangkitkan rupa-rupa keinginan.
Di dalam hukum Taurat terdapat 9 kali kata; “Jangan” yang terakhir pada hukum yang kesepuluh yaitu; “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan
mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau
lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." Tetapi
oleh karena hukum Taurat seseorang melanggar apa yang ditetapkan oleh hukum
Taurat, oleh karena hukum Taurat dosa mendapat kesempatan untuk
membangkit-bangkitkan rupa keinginan.
Roma 8:3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan
hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan
jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang
dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam
daging,
Hukum Taurat tidak berdaya dan tidak
berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa
nafsunya.
Sekalipun seseorang mematuhi hukum Taurat
sedemikian rupa, hukum Taurat tidak mampu menyucikan dosa yang ditimbulkan oleh
hawa nafsu daging. Biarpun dibuat suatu aturan-aturan / hukum yang sifatnya
supaya manusia tidak melanggar hukum, tetapi buktinya banyak hukum yang dilanggar
di atas muka bumi ini.
Pendeknya, hidup di bawah di hukum Taurat
binasa, itulah manusia daging.
Jalan
keluarnya.
Roma 8:3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan
hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan
jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang
dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam
daging,
Allah Bapa mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, tujuannya;
untuk menanggung dosa di dalam daging (diri Yesus) karena hukum Taurat tidak
berdaya oleh daging.
Coba saudara perhatikan, daging telah
dikuasai dosa mulai dari kepala sampai ujung kaki dalam satu hari, satu minggu,
satu bulan bahkan bertahun-tahun? Tetapi Tuhan baik, Ia mengutus Anak-Nya yang
Tunggal menjadi serupa dengan manusia, karena apa? Karena daging telah dikuasai
oleh dosa maka daging Yesus harus menangung hukuman itu di atas kayu salib = kasih karunia.
Sebagai bukti.
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ketika Allah mengutus Anak-Nya yang Tunggal
ke dalam dunia itu merupakan kasih karunia, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Roma 8:4
(8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Tuhan Allah mengaruniakan Anak-Nya yang
Tunggal supaya tuntutan hukum Taurat itu degenapi di dalam kita.
Kalau hukum Taurat sudah digenapi dalam
hidup kita = hidup menurut Roh bukan lagi hidup menurut daging.
Pendeknya, setiap orang yang menerima kasih
karunia = hidup menurut Roh bukan lagi
hidup menurut daging.
Mari kita lihat hidup menurut Roh...
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan
hal-hal yang dari Roh.
Perhatikan; mereka yang hidup menurut Roh memikirkan
hal-hal yang dari Roh = memikirkan perkara di atas di sorga = memikirkan ibadah
dan pelayanan serta segala kegiatan – kegiatan di dalamnya.
Dapat kita menarik suatu kesimpulan; kalau
hidup menurut Roh, memikirkan perkara-perkara di sorga, / perkara–perkara di
atas / perkara-perkara rohani, memikirkan ibadah dan pelayanan dengan segala
kegiatan-kegiatan di dalamnya, memang capek tetapi itulah manusia rohani. Hidup
menurut Roh = menghargai kasih karunia.
Lebih baik hari ini kita sibuk tetapi nanti
beristirahat, dari pada hari ini kita beristirahat tetapi nanti sibuk di dalam
api neraka. Ingat ini!!!!
Roma 8:13
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu
akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu,
kamu akan hidup.
Kegunaan Roh Kudus; mematikan segala perbuatan-perbuatan daging = terjadi penyaliban
terhadap daging.
Itu sebabnya
pada ayat 11 juga dikatakan; “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan
Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah
membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga
tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.”
Tubuh itu mati tetapi Roh yang
menghidupkannya. Sebab itu daging dan darah tidak mewarisi kerajaan sorga.
Dampak
positif dipimpin oleh Roh.
Roma 8:14
(8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah,
adalah anak Allah.
Semua yang dipimpin Roh Allah adalah
anak-anak Allah
Bukti bahwa kita disebut anak Allah.
Roma
8:15
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan
yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang
menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya
Bapa!"
Oleh Roh itu mulut senantiasa berseru: "Ya Abba, ya
Bapa!"
Abba artinya; Allah sebagai Bapa yang baik
memelihara anak-anak-Nya.
Kalau kita tahu bahwa Allah itu baik,
biarlah kita berseru kepada Allah saja, jangan kita berseru kepada yang lain,
baik kepada daging, kepada roh najis.
Galatia 5:22-23
(5:22) Tetapi buah Roh
ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(5:24) Barangsiapa menjadi
milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup
kita juga dipimpin oleh Roh,
Hidup oleh Roh berarti hidup di dalam
pimpinan Roh Tuhan = penyaliban terhadap keinginan-keinginan daging, dan setiap
orang yang telah menyalibkan daging dengan segala keinginannya dia adalah milik
Kristus Yesus.
Milik Kristus Yesus = telah ditebus dari
dosa.
Hasilnya.
Roma 8:17
(8:17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga
adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji
Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita
menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama
dengan Dia.
Menjadi ahli waris = menerima janji-janji
Allah, menerimanya bersama-sama dengan Kristus.
Dengan cacatan; kita mau menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan
Dia. Itulah kehidupan yang kekal. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment