IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 8 MARET 2016
“KITAB KOLOSE”
(SERI 75)
Subtema : KARYA
PEMBEBASAN ADALAH PIKIRAN ALLAH YANG KEKAL.
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita
tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang
- orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan
segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah
memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap
perbuatan-perbuatan mereka yang jahat. Pendeknya setiap perbuatan-perbuatan
jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.
Lebih jauh kita melihat orang yang hidup
jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu
kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian
dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di
dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa
Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah
mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak
melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah
maut.
Kalau kita mengingat kembali masa-masa yang
lalu, sebelum tergembala, itulah yang kita alami.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu
kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa
nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada
dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang
lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa:
- Mengikuti jalan dunia ini (ayat
2).
- Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
- Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Kita masih memperhatikan....
Keterangan: Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan Esau.
Kejadian 25 :24-28
(25:24) Setelah genap
harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang
pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia
dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu
keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub.
Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah
besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang
suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka
tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang
kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada
Yakub.
Di sini dikatkan: “Esau adalah
seorang yang pandai berburu daging” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging.
Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa
nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan,
(8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12)
roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Kalau saya tanya, kira-kira dari antara 15 tabiat daging ini, ada
tidak yang menonjol di dalam diri kita masing-masing??? Saudara cukup jawab
dalam hati saudara masing-masing.
Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging, ia tidak
akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Sebab itu Rasul Paulus dengan kasih menghimbau kepada jemaat di
Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup
menuruti keinginan daging, sebab sudah jelas daging dan darah tidak mewarisi
kerajaan sorga.
Perlu diketahui beberapa hal, yaitu;
1. Hidup menuruti daging memikirkan hal-hal dari daging = tidak
memikirkan ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan di dalamnya =
tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh.
2. Hidup menuruti daging berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata gigi, gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan
sehingga mereka yang hidup di bawah hukum Taurat tidak selamat.
Dampak negatif hidup di bawah hukum Taurat:
- Tidak sempurna dalam kasih sesuai dengan ayat firman yang mengatakan mengasihi sesama tetapi
membenci musuh.
- Tidak sempurna dalam kebenaran, sebab dalam hukum Taurat; hanya memberi salam kepada sesama, tidak kepada
yang lain, berarti tidak sempurna di
dalam kebenaran.
Berarti kita dapat simpulkan setiap orang yang hidup
di bawah hukum Taurat menjalankan ibadah secara lahirah.
Contoh ibadah lahirah; bibir memuliakan Tuhan
tetapi hati jauh dari Tuhan = mempersembahkan
tubuh jasmani tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Bisa saja orang masuk gereja kemudian bibir
memulikan Tuhan saat menaikkan puji-pujian, tetapi hati bisa saja jauh dari
Tuhan, itu terbukti dalam setiap penolakan terhadap pemberitaan firman yang
disampaikan.
Itulah kalau hidup menurut daging.
Setiap orang
yang hidup di bawah hukum Taurat banyak melangar aturan-aturan, karena hukum Taurat
itu merangsang dosa.
Dulu kita
tidak tahu apa yang namanya keinginan, tetapi setelah adanya hukum Taurat
justru orang mengerti tentang rupa-rupa keinginan.
Di dalam hukum
Taurat terdapat sembilan kali perkataan jangan,
tetapi justru dengan adanya hukum Taurat ini orang melanggar hukum Taruat, karena
hukum Taurat merangsang dosa.
Jadi oleh
karena hukum Taurat, dosa mendapat kesempatan untuk membangkit-bangkitkan rupa-rupa
keinginan di dalam diri.
Ciri-ciri hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah
besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang
suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka
tinggal di kemah.
“Esau seorang yang suka
tinggal di padang.”
Inilah gambaran dari orang yang mengasihi dunia. Padang à dunia.
1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Barangsiapa mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya maka kasih
akan Bapa tidak ada di dalam orang itu =
hidup tanpa kasih Allah.
Matius 16:24-26
(16:24) Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa
mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Hidup tanpa kasih Allah akan kehilangan nyawanya sekalipun ia
memperoleh seluruh kerajaan dunia dan kemegahannya.
Jadi orang yang memiliki harta yang banyak tidak boleh sombong, tidak
boleh bergantung kepada hartanya.
Harta tidak bisa menolong nyawa seseorang, hanya kasih Allah saja.
Matius 16:21-23
(16:21) Sejak waktu itu
Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem
dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu
sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Hidup tanpa kasih Allah tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia = tidak menyatu dengan pikiran Allah
karena berpikiran manusiawi.
Kalau berpikir secara manusiawi sampai kapanpun tidak akan pernah
menyatu dengan pikiran Allah.
Perbandingan antara
pikiran Allah dengan pikiran manusia.
PIKIRAN ALLAH.
Pikiran Allah dapat dilihat lewat karya penyelamatan salib Kristus,
itu tertuang dalam..
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Supaya manusia tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal, datang lewat salib Kristus yang adalah
kasih Allah.
Roma 1:20
(1:20) Sebab apa yang
tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya,
dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga
mereka tidak dapat berdalih.
Kita dapat melihat pikiran Allah lewat karya dan perbuatan-Nya yang
ajaib di atas kayu salib.
Tadi kita sudah angkat puji-pujian, yang pertama dinaikkan; saya berpikir
ini sudah dari Tuhan dan pelayanan ini sudah pelayanan satu Roh. Penting itu
pelayanan satu Roh, yang singer, yang kolekte, pembaca firman, pemimpin pujian,
mulitmedia dan sebagai apapun, melayani harus di dalam satu Roh tidak boleh mengambil
jalannya masing-masing supaya Allah berhadirat,
Pendeknya, salib Kristus adalah kekuatan
Allah yang kekal dan keIlahian-Nya.
Di sini tadi dikatakan; “Apa yang
tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya”, tetapi
itu semua dapat dilihat dalam pikiran
Allah.
Pikiran Allah adalah salib Kristus, sedangkan pikiran manusia menolak
salib.
1 Korintus 1:23-24
(1:23) tetapi kami
memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka
yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pemberitaan firman tentang salib Krisuts adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah = keIlhaian-Nya.
Jadi hikmat Allah itulah keIlahian-Nya.
Saya sering kali mendengarkan perkataan dari orang-orang batak, terjadi
suatu peristiwa yang luar biasa di luar dan pemikiran manusia, orang batak
menyebutnya dengan; “hahohomion ni debata”,
itulah hikmat Allah, keIlahian-Nya.
Jadi salib Kristus adalah kasih Alah itulah kekuatan kita, hikmat
Allah.
Sebab itu kalau kita baca ayat beriktunya di sini; Allah memanggil orang yang bodoh untuk mempermalukan
orang-orang yang berhikmat di dunia, juga Allah memanggil orang-orang yang lemah dari dunia, untuk mempermalukan
orang-orang yang kuat dari dunia.
Jadi betul-betul kasih Allah yang tertuang dalam pikiran-Nya, yaitu;
salib Kristus, betul-betul kekuatan Allah dan hikmat Allah bagi orang yang
percaya.
Sebab itu, berdasarkan ayat inilah saya melayani Tuhan sebaiknya juga
kita melayani Tuhan seperti itu.
Saya tidak suka melihat orang yang punya potensi, bisa, mengerti,
tetapi tidak rendah hati dan Tuhan tidak akan pakai orang yang seperti ini.
Sering kali saya berkecamuk, keinginan saya supaya seseorang dipakai
untuk melayani Tuhan, tetapi Tuhan berkata lain sampai akhirnya saya juga tidak
berdaya, terserah Tuhan.
Sebaiknya, kita tinggal menyerah saja, sebab Tuhan membawa kita diluar
kemampuan daging, jangan ada satupun diantar kita merasa bisa, mengerti dan
pandai, sebab salib Kritus adalah hikmat Allah, keilahian-Nya.
1 Korintus 2:15-16
(2:15) Tetapi manusia
rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
(2:16) Sebab:
"Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati
Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Pendeknya, orang yang memiliki pikiran Kristus, adalah manusia rohani.
Kelebihan manusia rohani; dapat menilai segala sesuatu tetapi ia
sendiri tidak dapat dinilai orang lain.
PIKIRAN MANUSIA.
Di atas tadi sudah jelas; orang yang berpikiran secara manusiawi;
menolak salib Kristus.
Salib adalah karya Allah yang terbesar.
Roma 1:21
(1:21) Sebab sekalipun
mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap
syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka
yang bodoh menjadi gelap.
Pikiran manusia; tidak memuliakan Allah dan tidak mau mengucap syukur kepada
Allah, sekalipun mulut mengaku bahwa mereka mengenal Allah. Ini menunjukkan
pikiran manusia yang sia-sia.
Banyak orang yang seperti ini, sejak dari lahir sudah mengenal Tuhan
menjadi orang Kristen, tetapi tidak mau memuliakan Tuhan dan mengucap syukur atas
segala kemurahan hati Tuhan.
Saudaraku, pikiran yang sia-sia adalah tanda bahwa hati diliputi
kegelapan sebagai kebodohan.
Dalam nas yang lain, tertulis; “dari
hati timbul segala pikiran yang jahat”.... Matius 15:19.
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada
hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi
hati mereka.
Kalau hati belum disucikan maka seseorang akan berpikiran secara
manusiawi, pendeknya pikiran mansuia = pikiran yang tumpul, tidak dapat
digunakan = tidak memiliki akal sehat.
2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Pikiran yang tumpul adalah pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini yaitu dunia dan arusnya.
Ilah zaman itulah
arus dunia yang mempengaruhi anak-anak Tuhan sampai menghanyutkan dan menenggelamkan
kerohanian anak-anak Tuhan dan sampai dibawa kepada kematian rohani.
Itulah pikiran
manusia; pikirannya tumpul tidak punya akal yang sehat.
Dampak negatif pikiran manusia.
Matius 16:23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada
Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Menjadi batu
sandungan terhadap salib Kristus dan terhadap orang lain = menghalang-halangi
jalan salib.
Saudaraku,
saya berharap sidang jemaat gpt “Betania” Serang dan Cilegon jangan menjadi batu
sandungan dalam segala perkara, di dalam pembangunan tubuh Kristus jangan
menjadi batu sandungan.
Kadang kala
kita tidak menyadari, dengan banyaknya kelemahan kita orang lain tersandung. Kekurangan
di dalam diri bisa membuat orang lain tersandung.
Seperti Amalek
mengahalang-halangi bangsa Isarel di padang gurun, semua orang lemah pada barisan
di belakang dihantam oleh mereka.. Ulangan
25:17-18.
Padang gurun
adalah gambaran jalan salib, Tuhan ijinkan bangsa Israel melewati padang gurun selama
40 tahun supaya Tuhan merendahkan hati mereka, dan supaya mereka tahu bahwa
manusia hidup bukan dari roti makanan saja, melainkan dari setiap perkataan
yang keluar dai murlut Allah, tetapi orang Amalek menghalang-halangi bangsa
Israel di padang gurun, semua orang lemah pada barisan belakang di hantam
mereka.
Orang lemah =
barisan belakang à kerohanian yang masih lemah dan tak berdaya.
Jadi kalau
menjadi batu sandungan yang tersandung adalah yang lemah. Kalau dewasa rohani
ia pasti mampu melewati semua sandungan, tetapi barisan belakang, kerohanian yang
lemah ini, bisa saja tersandung, ini harus diperhatikan.
Matius 18:16
(18:6) "Tetapi
barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya
kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Menjadi batu sandungan bagi anak-anak kecil yaitu; orang-orang yang
percaya kepada salib Kristus akan berhadapan dengan batu kilangan yaitu; kebenaran
Allah.
Pendeknya, batu sandungan
akan berhadapan dengan batu kilangan.
Jadi kalau ada orang yang menjadi batu sandungan di dalam pembanguan tubuh
Kristus, maka ia akan berhadapan dengan pribadi Yesus Kristus.
Berhadapan dengan batu kilangan, berarti;
1. “Batu kilangan diikat pada lehernya”
= tanpa seruan = tanpa puji-pujian dan penyembahan.
2. “Di tenggelamkan ke dalam
laut” = murtad dan menjadi antikris.
Antikris awalnya dari antara kita tetapi mereka
tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan akhirnya menjadi batu sandungan dan
berhadapan langsug dengan batu kilangan.
Pendeknya, terhilang dan binasa, jikalau batu sandungan
berhadapan dengan batu kilangan.
Jalan keluar supaya jangan
terhilang.
Matius 16:24-26
(16:24) Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa
mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26) Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Rela kehilangan nyawa = sangkal diri dan pikul salib = tinggal di
dalam kasih Allah.
Yudas 1:21
(1:20) Akan tetapi kamu,
saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu
yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
(1:21) Peliharalah dirimu
demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus,
untuk hidup yang kekal.
Tinggallah dalam kasih Allah berarti; hidup terpelihara di dalam kasih
Allah sampai memperoleh hidup yang kekal.
Roma 8:35
(8:35) Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tinggal di dalam kasih tidak ada yang dapat memisahkannya, sekalipun dalam
keadaan tertindas, kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan
(tidak makan dan minum) atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang.
Roma 8:36-37
(8:36) Seperti ada
tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
(8:37) Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita.
Orang yang tidak terpisah dari kasih Allah = domba-domba sembelihan =
jiwa yang hancur hati yang patah dan remuk itulah domba sembelihan, tetapi dari
semua itu kita lebih dari orang-orang yang menang, oleh Dia yang mengasihi
kita.
Tinggallah dalam kasih, jangan terpisah dari kasih Allah sekalipun ada
tujuh perkara menghadang.
Roma 8:38-39
(8:38) Sebab aku yakin,
bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
(8:39) atau kuasa-kuasa,
baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak
akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
Bahkan maut dan Setan sekalipun tidak dapat memisahkan kita dari kasih
Allah. Kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang, oleh karena kasih
Allah, yaitu karya Allah terbesar yang adalah pikiran Allah yang terlihat.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment