IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 JANUARI 2020
KITAB KOLOSE
(Seri: 79)
Subtema:DIPERSATUKAN OLEH DARAH SALIB
KRISTUS
Shalom.
Pertama-tama saya
mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, oleh karena perkenanan Tuhan kita
dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Doa Penyembahan dan biarlah firman-Nya
nanti sebentar akan mengubahkan, sampai nanti membawa kita rendah di kaki salib
Tuhan, sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai diujung kaki Tuhan.
Saya juga tidak
lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada kiranya
Tuhan memberkati saudara.
Segera kita
memperhatikan menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari
surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 3:9-11
(3:9) Jangan
lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama
serta kelakuannya, (3:10) dan
telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; (3:11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi,
orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala
sesuatu.
Tetap berawal
dari: “Jangan lagi kamu saling mendustai.”
Berarti antara yang satu dengan yang lain jangan lagi saling mendustai
teramat lebih di dalam nikah, tetapi marilah kita saling menampilkan hati kita
masing-masing dengan sebenar-benarnya di hadapan Tuhan maupun sesama, dengan
cara berkata jujur. Sebab semua
perkataan yang keluar dari mulut, berasal dari dalam hati.
Singkatnya,
dengan berkata jujur menunjukkan bahwa seseorang tidak hidup di dalam
kepalsuan, di dalam hal mengikuti Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan
ini.
ALASAN UNTUK
MENGHENTIKAN PERKATAAN DUSTA: karena kita telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus dibaharui.
Ada tiga cara
efektif untuk terus menerus dibaharui:
1.
Lewat
cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, sama dengan: firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan -- 2 Korintus
4:3-4.
Kuasa dari pembukaan rahasia
firman menurut ... Mazmur 119:130:
1)
Memberi terang, tujuannya: supaya tidak berada di dalam gelapnya
dosa, sama dengan: tidak ada tempat untuk menyembunyikan dosa.
2)
Memberi pengertian kepada orang bodoh, tujuannya: supaya orang bodoh tidak
mengulangi kesalahan yang sama sebagai perbuatan yang bodoh.
2.
Lewat
firman
yang hidup dan kuat ... Ibrani
4:12.
Kuasanya:
-
Memisahkan roh dan jiwa.
-
Memisahkan sum-sum dan sendi-sendi.
-
Dapat membedakan pertimbangan dan pikiran
hati.
Kesimpulannya, dapat menyucikan hidup kita, yakni;
-
Tubuh,
jiwa, dan roh.
-
Hati,
pikiran, dan perasaan.
3.
Lewat
pengajaran
Mempelai atau kabar Mempelai -- Matius 25:6.
Kuasanya: mendewasakan sidang jemaat (gereja Tuhan), sehingga menjadi mempelai
Tuhan.
Kalau belum dewasa tidak layak
untuk menjadi mempelai Tuhan, maka pemuda pemudi belajar untuk dewasa supaya
dari sini kita bisa layak untuk masuk dalam pernikahan.
Saya ingatkan, kalau belum dewasa jangan
menikah, bahaya nanti nikahmu.
DAMPAK POSITIF
DIBAHARUI: untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya,
berarti; sama mulia dengan Tuhan.
Kalau sama mulia
dengan Tuhan berarti kualitas rohaninya
sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, lahir batin atau luar dalam.
Persis seperti
Tabut dari peti perjanjian yang terbuat dari kayu penaga yang telah disalut
dengan emas, luar dan dalam, lahir batin, sehingga layak menjadi mempelai
wanita.
Sebab itu jangan
kita melayani -- mengikuti Tuhan dengan munafik, berpura-pura, atau dengan
kepalsuan, tetapi sungguh-sungguh ikut Tuhan.
WUJUD NYATA DARI
PEMBAHARUAN: tidak ada lagi orang Yunani
atau Yahudi, orang bersunat atau orang yang tidak bersunat.
Arti rohaninya: menjadi satu tubuh dalam Kristus,
singkatnya menjadi tubuh Kristus. Berarti kafir dan Israel sudah menjadi
satu, tidak ada lagi perbedaan.
Kalau tubuh sudah
menjadi satu, tentu tidak ada lagi perbedaan antara yang satu dengan yang lain,
maka kalau kita sehati, sepikir, seia, sekata di dalam melayani pekerjaan Tuhan
ini, paling enak sekali, saling mempercayai, saling melengkapi, enak sekali,
satu visi satu misi. Tetapi kalau masih terdapat perbedaan akan sangat sukar
sekali, misalnya; yang satu membangun, yang lain merusak dengan kenajisan, itu
sangat sukar.
Kalau yang
merusak dari luar itu bisa kita tangkal, kita hadapi, tetapi kalau yang merusak
itu dari dalam, itu yang susah. Jadi kalau kita sudah benar-benar menjadi satu
tubuh, tidak boleh ada perbedaan.
Yunani dan Israel
sudah bersatu, tidak boleh ada lagi perbedaan, sehati sepikir, satu visi satu
misi, dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Mari kita lihat
TUBUH KRISTUS ...
Efesus 2:13
(2:13) Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Di dalam Kristus yang dahulu jauh sudah menjadi
dekat, oleh darah salib Kristus.
-
Yang
jauh, itu menunjuk
kepada: bangsa kafir.
-
Yang
dekat, itu menunjuk
kepada: bangsa Israel.
Sudah
dipersatukan dengan darah salib Kristus.
Maka setelah
kafir dan Israel dipersatukan oleh darah salib Kristus ...
Efesus 2:14-17
(2:14)
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan
yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai
manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh,
dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (2:17) Ia datang dan memberitakan damai
sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka
yang "dekat",
Di dalam kesatuan
tidak terdapat lagi:
-
Perseteruan.
-
Perbedaan.
-
Tembok pemisah.
-
Hukum Taurat dan ketentuannya tidak
berlaku lagi.
Ciri hukum Taurat: mata ganti
mata, gigi ganti gigi, artinya: kejahatan dibalas dengan kejahatan dan
mengasihi hanya orang yang mengasihi sedangkan musuh dibenci.
Pendeknya, kelemahan dari
hukum Taurat:
1.
Menunjuk-nunjuk
dosa.
2.
Tidak
mengampuni dosa.
Tetapi puji Tuhan oleh darah salib Kristus hukum Taurat telah digenapkan
dan disempurnakan di atas kayu salib, sehingga kafir dan Israel menjadi satu di
dalam Kristus, itu yang disebut tubuh Kristus.
Efesus 2:18
(2:18) karena
oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
Oleh darah salib Kristus, kafir dan Israel dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa, tidak
ada jalan yang lain.
Pembuktiannya:
Yohanes 14:1-4
(14:1) "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. (14:2) Di rumah Bapa-Ku banyak tempat
tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi
ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (14:3)
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu,
Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana
Aku berada, kamu pun berada. (14:4)
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Singkatnya, Yesus
berkata kepada murid-murid: “ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Yohanes 14:5
(14:5) Kata
Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau
pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Di sini kita
melihat, kata Tomas kepada-Nya:
"Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu
jalan ke situ?"
Kita lihat respon Yesus kepada Tomas.
Yohanes 14:6
(14:6) Kata
Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kata Yesus kepada
Tomas: "Akulah jalan dan kebenaran
dan hidup.”
Tidak ada jalan
yang lain untuk menuju kepada Bapa, hanya Yesus sebab Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Ini
mutlak harus kita akui.
Kemudian Yesus
kembali berkata kepada murid-murid: “Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kita
harus terima ini dengan mutlak, seratus persen. Bagaimana sikap dari orang yang
menerima pernyataan Yesus dengan 100%?
Jadi sudah sangat
jelas, oleh darah salib Kristus kafir dan Israel dalam satu Roh, beroleh jalan
masuk kepada Bapa.
Bagaimana sikap
kita?
Yohanes 14:7-11
(14:7)
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini
kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (14:8) Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu
kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (14:9) Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa
itu kepada kami. (14:10) Tidak
percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa
yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa,
yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. (14:11) Percayalah kepada-Ku, bahwa
Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah
karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Praktek satu Roh:
percaya kepada pekerjaan-pekerjaan yang
telah dikerjakan oleh Yesus Anak Allah.
Berarti:
-
Untuk
ibadah kita harus pikul salib.
-
Untuk
melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan harus pikul salib.
Itu pekerjaan
Yesus Anak Allah, pekerjaan Bapa adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh Yesus
Anak Allah.
Dasar yang benar
di dalam melakukan pekerjaan-Nya adalah ada
tanda darah.
Kalau pikul salib
ada tanda darah, kalau disembelih pasti darah mengalir. Kalau tidak ada tanda
darah, berarti belum sah untuk melakukan pekerjaan Bapa di sorga.
Jadi pekerjaan
yang dikerjakan Yesus itu adalah pekerjaan Allah. Tetapi kalau seseorang melayani Tuhan tanpa ada tanda darah, belum sah.
Jadi, jangan
saudara pikir melayani itu seperti cara pelayanan di luaran sana (enak-enak);
setelah melayani -- baik sebagai pemain musik, singer, pemimpin pujian -- lalu pada saat pemberitaan firman,
mereka yang melayani di altar tadi minggir ke samping sana. Itu bukan tanda darah = pikul salib tidak berdarah. Jadi, kalau pikul salib harus ada tanda darah, kalau tidak
berdarah itu bukan pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, bukan pengikut Kristus, dia hanya mengikuti hati sendiri.
Jadi untuk sampai
kepada Bapa, harus pikul salib, harus berdarah-darah, harus percaya disitu,
tidak boleh tidak.
Yohanes 14:12-13
(14:12)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa; (14:13) dan apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak.
Bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dapat kita kerjakan di dalam nama Yesus,
nama yang berkuasa itu.
Tujuannya: supaya
terwujudnya kesatuan tubuh, kafir Israel menjadi satu tubuh, itulah yang
disebut tubuh Kristus, sehingga Bapa dipermuliakan oleh pekerjaan-Nya.
Jadi lewat
pekerjaan inilah Bapa di Sorga dipermuliakan, kelak kita juga akan berada dalam
kemuliaan-Nya, apabila Ia datang untuk yang kedua kali sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga, di dalam kemuliaan dan kesempurnaan-Nya.
Bahkan pekerjaan
besar juga Tuhan percayakan kepada kita, kalau kita kerjakan di dalam nama
Yesus, nama yang berkuasa, nama yang ajaib. Tujuannya: supaya terwujudnya kesatuan tubuh. Kalau
sudah terwujud kesatuan tubuh antara kafir dan Israel bersatu, Bapa
dipermuliakan. Jadi sudah jelas itu jalan kepada Bapa, kalau masih tercerai
berai belum sampai kepada Bapa.
Itu sebabnya di
atas tadi saya katakan, kalau belum dewasa jangan menikah, jangan terbawa hawa
nafsu.
Tidak lama lagi
kita ke Lampung, tanggal 22-23 Januari 2020, saya yakin dengan ayat ini: Bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dipercaya
oleh Tuhan, di dalam nama Yesus yang berkuasa, supaya terwujudnya kesatuan
tubuh.
22-23 Januari
2020, selama dua hari, dengan tiga sesi pemberitaan firman, kita adakan
persekutuan di Lampung, Tulang Bawang. Kita berdoa malam ini. Tadi sudah ada
komunikasi yang pasti, tinggal kita siap atau tidak? Tidak sedikit dana biaya
yang dibutuhkan, tetapi kalau Tuhan percayakan pekerjaan besar di dalam nama
Yesus yang besar dan berkuasa itu, maka apa saja yang kita minta untuk
pembangunan tubuh Kristus, kita akan terima di dalam nama-Nya. Tidak usah pakai
logika. Ayo, lakukan pekerjaan-Nya sampai berdarah-darah. Jangan pikul salib
tetapi tidak berdarah-darah, itu salib palsu.
Salib adalah
jalan satu-satunya untuk menuju kepada Bapa. Kesatuan tubuh adalah jalan menuju
kepada Bapa, tetapi kalau tercerai-berai maka tidak akan sampai kepada Bapa.
Darah salib Kristus yang mempersatukan. Tidak akan ada yang dapat mempersatukan
anggota tubuh yang berbeda-beda, kafir
dan Israel, baik itu uang yang banyak, harta yang banyak, kekayaan, kedudukan,
jabatan, bahkan sampai orang yang berpendidikan tinggi -- seperti sarjana, doktor, profesor -- tidak bisa mempersatukan
anggota tubuh yang berbeda-beda, kecuali darah salib Kristus. Mari kita
mengerjakan pekerjaan-Nya sampai berdarah-darah, sampai raga ini habis, bahkan hati
ini habis lenyap.
Kesimpulannya: Untuk
sampai kepada Bapa adalah lewat kesatuan tubuh oleh darah salib Kristus.
Terhadap pekerjaan-pekerjaan Yesus, Anak Allah, kita harus percaya.
Sekarang kita
akan memperhatikan ayat 5.
Yohanes 14:5
(14:5)
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi;
jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Tomas berkata: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi;
jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”
Hal ini menjadi dilema,
menjadi persoalan yang besar, sebab ini adalah sikap yang bisa menggagalkan
rencana Allah yang besar.
Yohanes 20:27-29
(20:27)
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (20:28) Tomas menjawab Dia: "Ya
Tuhanku dan Allahku!" (20:29)
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Perikop ayat ini
adalah: “Yesus Menampakkan Diri Kepada
Tomas”, ini menunjukkan sesuatu yang spesial.
Firman Tuhan spesial,
khusus ditujukan kepada kita semua malam hari ini. Malam ini Tuhan
mengkhususkan diri-Nya untuk menyatakan hati-Nya kepada kita.
Pendeknya, iman Tomas adalah
melihat dulu baru percaya, tetapi Tuhan nyatakan kepada keluarga Allah sidang
jemaat GPT BETANIA, kita semua tanpa terkecuali: “Berbahagialah
mereka yang tidak melihat, namun percaya”.
Saat ini kita
belum melihat Bapa secara kasat mata, tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat
namun percaya.
Tanda orang yang percaya
ada dua:
1.
Melihat tangan Tuhan yang terpaku, sama dengan; senantiasa memandang salib
di Golgota sebagai karya Allah yang terbesar, sebagai perbuatan tangan Tuhan
yang terbesar. Jangan kita tidak memandang Salib (Korban Kristus), sebab itu
adalah perbuatan tangan Tuhan yang terbesar. Pandang saja salib-Nya, maka
segala perkara tuntas dan selesai, pandang saja salib di Golgota, semua masalah
selesai. Yang membuat masalah menjadi besar bahkan berapi-api, menjadi kompor
yang membuat api membesar adalah kalau kita memandang hati, pikiran, dan
perasaan manusia daging (kebenaran diri sendiri). Pandang saja perbuatan tangan dari Allah, itulah salib
di Golgota, maka semua perkara selesai, semua sakit penyakit ditanggung-Nya.
2.
Mencucukkan jari ke dalam lambung yang
terluka karena tertusuk tombak, artinya; terus menerus dibaharui atau mengalami kelahiran baru, sebab dari lambung yang
terluka (tertikam), segera mengalir keluar air dan darah tanda kelahiran baru. Tanda bayi (anak)
yang baru lahir adalah air ketuban dan darah. Sebab itu, ayo, cucukkan jari ke
dalam lambung yang terluka, terus cucukkan, artinya; kehidupan yang terus menerus dibaharui.
Jangan sampai seperti orang
kaya yang bodoh; setelah ia mati, barulah ia meminta Abraham supaya Lazarus mencucukkan
jarinya ke air lalu diberikan kepadanya karena dia kepanasan, jangan. Inilah
saatnya bagi kita untuk mencucukkan jari ke dalam lambung Yesus, jangan
terlambat.
Efesus 2:19
(2:19) Demikianlah kamu bukan lagi
orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus
dan anggota-anggota keluarga Allah,
Setelah kita dipersatukan oleh darah salib
Kristus, kafir dan Israel sudah menjadi satu -- itulah yang disebut tubuh Kristus --, akhirnya kita bukan lagi
orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah.
Perhatikan semua sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon: Kita semua adalah
keluarga Allah. Harus saling memperhatikan satu dengan yang lain, tidak boleh
ada perbedaan, harus sehati sepikir, satu visi, satu misi, tidak boleh ada
perseteruan, tidak boleh ada tembok pemisah, tidak lagi berada di bawah hukum
Taurat.
Kita ini keluarga Allah, sidang jemaat GPT
“BETANIA” adalah keluarga
Allah, berarti; tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada tembok pemisah,
tidak boleh ada perseteruan, tidak boleh lagi berlaku hukum Taurat. Doa saya,
kiranya hal itu nyata di tengah-tengah kita.
1 Timotius 3:14
(3:14)
Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi
engkau.
Perikop ayat ini
adalah: “Jemaat Allah Dasar dan Penopang
Kebenaran”.
Jemaat Allah,
keluarga Allah adalah penopang. Siapa yang mengaku dirinya keluarga sidang
jemaat GPT “BETANIA” ? Perhatikanlah hal ini; biarlah kita saling kunjung mengunjungi sebab
keluarga Allah harus saling mengunjungi, berarti; saling memperhatikan.
1 Timotius 3:15
(3:15)
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup
sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang
penopang dan dasar kebenaran.
Yang disebut
keluarga Allah adalah sidang jemaat yang sudah dipancangkan di dalam rumah
Tuhan, menjadi tiang penopang dalam pekerjaan Tuhan.
Tadi saudara sudah mengakui bahwa saudara
adalah keluarga Allah, berarti menjadi tiang penopang yang dipancangkan di
dalam rumah Tuhan.
Jika kita menjadi tiang penopang, apakah
kita dirugikan atau diuntungkan? Tentu diuntungkan, bukan?
Kalau kita menjadi tiang penopang, sama
dengan; tulang punggung, berarti; Tuhanlah yang memberi kekuatan, Tuhan memberi
kemampuan, Tuhan memberi kesanggupan, Tuhan memberi kekayaan, Tuhan memberikan
segala-galanya supaya kita layak dan mampu menjadi tiang penopang. Tuhan itu
tidak pernah merugikan saya dan saudara, tidak pernah merugikan kita semua.
Pemikiran kitalah yang membuat kita merasa
dirugikan. Oleh sebab itu, jadilah tiang penopang.
Kemudian, yang disebut dengan keluarga
Allah ialah; selain tiang penopang, juga; “Dasar Kebenaran”.
Dasar kebenaran, sama dengan; menjadi
contoh teladan, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, prilaku, yang
berguna untuk membangun orang lain. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment