IBADAH RAYA MINGGU, 20 DESEMBER 2020
(Seri: 4)
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya pembukaan Firman TUHAN itu benar-benar meneguhkan hati kita, sehingga kita tidak mudah goyah terhadap pengaruh-pengaruh yang tak suci, sehingga di hari-hari terakhir ini kita benar-benar berada dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh-El Kudus; kita betul-betul berjalan di jejak-jejak kaki Yesus yang berdarah, dari situ nanti kita keluar menjadi imamat rajani, yang dilayakkan untuk memerintah di kemah pertemuan, Ruangan Suci, dilayakkan untuk melayani pekerjaan TUHAN, seperti Imam Besar Yosua, di mana ternyata ia juga merupakan lambang dari Tunas Daud, sebab kepadanya diberikan satu permata yang bermata tujuh.
Bagaimanapun perangai, bagaimanapun tabiat, bagaimanapun prilaku, sikap, solah tingkah di luaran sana, kita adalah lambang dari Tunas Daud. Oleh sebab itu, janganlah kita mempermalukan nama TUHAN supaya jangan pilu hati TUHAN oleh sikap-sikap yang tidak suci itu.
Wahyu 13:2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
1. Macan tutul.
Sebetulnya itu selama 7 (tujuh) masa, tetapi Pembinasa Keji, itulah antikris, menjadi diktator buas lebih tepatnya pada pertengahan 7 (tujuh) masa, atau 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
Hosea 13:7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
Pekerjaannya ialah mengintip-intip di pinggir jalan. Oleh sebab itu, masing-masing hati kita harus memperhatikan setiap jalan yang harus kita lalui. Maksudnya ialah jangan kita melangkah sesuka hati, jangan kita berjalan menurut kehendak kita masing-masing di jalan yang kita lalui tersebut, jangan kita melangkah sesuai dengan kehendak sendiri jalan mana pun yang harus kita tempuh.
Pendeknya: Berjalan tanpa penyertaan TUHAN mengandung resiko karena akan mencelakakan diri sendiri.
(4:11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. (4:12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
- Dalam perjalanan yang ditempuh tidak akan terhambat.
(4:13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. (4:14) Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
Didikan sumbernya adalah salib Kristus. Berarti, untuk mendapatkan didikan, maka sebuah ibadah harus dihubungkan langsung dengan salib. Ibadah itu harus dihubungkan dengan salib supaya kita mendapatkan didikan TUHAN.
-
Janganlah menempuh jalan orang fasik atau
orang sombong atau angkuh à
Orang-orang yang tidak menghormati keberadaan TUHAN.
-
Janganlah mengikuti jalan orang jahat.
Apapun bentuk kejahatan jangan diikuti, jangan melangkah di situ.
(4:15) Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
Tetap berjalan lurus di jalan lurus; jalan hikmat, jalan pembukaan rahasia firman, melangkah sesuai ketetapan firman, itu adalah jalan lurus; jangan lari dari sana, jangan keluar dari koridornya TUHAN Yesus. Mengapa demikian? Karena macan tutul mengintip-intip di pinggir jalan.
Adapun pekerjaan dari beruang ialah mengoyakkan dada manusia. Berarti, dengan ganas dan buas akan mengoyakkan dada setiap orang tanpa memandang muka dan tanpa mengenal belas kasihan, sebab beruang adalah salah satu binatang terbuas yang memiliki tenaga yang sangat kuat, sehingga satu kali pukul dapat merobohkan mangsanya dan merusakkannya.
Tadi, di dalam Hosea 13 itu mengatakan: “Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka”. Oleh sebab itu, jangan kita pasang dada; jangan menganggap bahwa kita sudah hebat; jangan kita menganggap bahwa kita sudah pintar; jangan kita menganggap bahwa kita dapat mengantisipasi, mengatasi segala persoalan yang menghadang di depan, di mana puncaknya adalah aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Jangan pasang dada, karena beruang, yang merupakan satu dari tubuh antikris akan mengoyakkan dada setiap orang, tidak mengenal belas kasihan, tidak memandang muka, baik kaya, miskin, tua, muda, laki-laki, perempuan dikoyakkan. Beruang (antikris) akan mengoyakkan dada; jadi, jangan kita pasang dada, maksudnya; jangan kita merasa diri mampu untuk mengatasi persoalan yang menghadang di depan. Jangan kita merasa diri hebat, jangan kita merasa diri bisa, sebab beruang itu akan mengoyakkan dada setiap orang, setiap orang tidak akan tahan berdiri berhadapan langsung dengan beruang.
YANG PERTAMA: Menyangkal diri = Tidak bermegah sekalipun memiliki kelebihan-kelebihan, memiliki potensi, memiliki gelar tinggi, memiliki kedudukan jabatan yang tinggi, memiliki harta yang banyak, uang yang banyak, dan lain sebagainya. Jangan kita bermegah.
Tanggung jawab kita banyak di hadapan TUHAN:
-
Ibadah pelayanan dalam penggembalaan ini
harus diusahakan dan dipelihara. Oleh sebab itu, tekun dalam 3 (tiga) macam
ibadah pokok.
-
Kepada seorang imam, seorang pelayan TUHAN
sudah diberikan jubah, karunia-karunia Roh Kudus, jabatan-jabatan, itu harus
dipikul, itu harus dipertanggung jawabkan di hadapan TUHAN Yesus.
-
TUHAN sudah percayakan pembukaan rahasia
firman TUHAN kepada kita. Sejauh mana kita menerima pembukaan rahasia firman,
ayo, belajar untuk sejauh itu kita mengerjakannya. Pikul tanggung jawab
masing-masing.
Kalau dia adalah hamba TUHAN yang jujur, maka dia tidak cukup menyembah satu dua jam di kaki salib TUHAN. Lalu sesudah itu, dia harus memeriksa Firman TUHAN yang tertulis dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, 66 (enam puluh enam) Kitab Suci dari semalam-malaman. Tidak berhenti sampai di situ, TUHAN tuntut untuk menjadi contoh, menjadi teladan, baik dalam perkataan, baik dalam perbuatan, baik dalam segala korban-korban yang akan dipersembahkan; TUHAN tuntut itu.
Kita masing-masing harus memikul tanggung jawab kita masing-masing; itu hubungan dalam penggembalaan.
-
Suami yang bertanggung
jawab, dia harus bisa mengepalai nikah dan rumah tangganya.
-
Isteri yang bertanggung jawab
harus bisa menopang, menutupi kekurangan dan kelebihan kepala.
-
Seorang anak tanggung jawabnya
hormat kepada orang tua, sebab itu yang baik dan indah di hadapan TUHAN, supaya
panjang dan lanjut umurnya di atas muka bumi ini.
-
Seorang hamba taat, setia dan
dengar-dengaran kepada tuannya. Tuan dari semua hamba-hamba TUHAN adalah TUHAN
Yesus Kristus; Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga.
YANG KETIGA: IKUT TUHAN.
Perlu untuk diketahui: Perjalanan rohani dalam hal pengikutan kita kepada TUHAN harus ditandai, harus menyatu di dalam pengalaman Yesus dalam tanda kematian, kebangkitan, supaya akhirnya dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Jadi, pengalaman kematian, itu adalah langkah perjalanan kita di atas muka bumi ini. Kalau kita tekun di dalamnya, kelak akan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia, apabila Dia datang kembali dalam kemuliaan-Nya, kita juga turut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Kemudian, karakteristik tabiat dari pada beruang ini adalah salah satu binatang yang memiliki cengkram yang kuat dan kokoh, sehingga apabila mangsa ada dalam cengkramannya, tidak akan pernah dilepaskannya. Demikianlah tentang “beruang”.
Seperti yang tertulis dalam Yesaya 14:15-17, Iblis atau Setan adalah penunggu penjara yang sangat kejam. Mengapa demikian? Sebab di sini dikatakan: tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah. Jadi, sekali cengkram, dia tidak akan pernah melepaskan mangsanya. Demikianlah beruang memiliki daya cengkram yang sangat kuat dan tidak akan pernah melepaskan mangsanya.
Tetapi puji TUHAN, sekalipun dia membuat suatu gebrakan, menjadi penjaga penjara yang hebat, namun TUHAN Yesus Kristus telah turun ke dunia orang mati, kemudian Dia naik, Dia sudah membuka pintu-pintu penjara, melepaskan, membebaskan tawanan-tawanan, seperti yang tertulis dalam Efesus 4:8-9. Dia membebaskan orang-orang yang ditawan karena ketakutan, membebaskan tawanan karena kuatir, membebaskan tawanan karena kuatir masa depan, membebaskan tawanan karena sakit dan penyakit, membebaskan tawanan karena dosa ini dan itu, membebaskan tawanan karena dosa kenajisan. TUHAN kita ajaib, bukan?
Adapun pekerjaan dari singa adalah makan sampai kenyang. Berarti, sebelum kenyang, singa akan tetap mencari mangsanya, yakni mangsa yang dapat ditelan, yakni mangsa yang dapat dimakan hidup-hidup.
1 Petrus 5:5-8
(5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. (5:7) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Jangan lupakan hal ini; ingat selalu ayat 5 ini, di mana Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Jangan lupa. Jangan hari ini (sekarang) berkata: “Amin”, tetapi baru satu jam terkait dengan pekerjaan yang mungkin seperti diperintah namun sudah lupa lagi akan ajaran pada ayat 5 ini.
Siapa orang yang dapat ditelannya?
YANG PERTAMA: Orang-orang yang tidak rendah hati = Congkak = Angkuh = Tinggi hati.
Oleh sebab itu, kita harus merendahkan diri di hadapan TUHAN, merendahkan diri di bawah tangan TUHAN yang kuat. Kalau kita meninggikan diri di bawah tangan TUHAN yang kuat, meninggi-ninggikan diri di tengah ibadah dan pelayanan, maka di situ ada gejolak, karena tangan TUHAN itu kuat. Tangan TUHAN kuat, tetapi kita coba-coba untuk meninggikan diri, maka di situ ada gejolak.
YANG KEDUA: Orang yang kuatir.
Kuatir soal apa yang akan dimakan, kuatir soal apa yang akan diminum, kuatir soal apa yang akan dipakai, kuatir masa depan, kuatir soal pekerjaan, kuatir, kuatir dan kuatir, kuatir tentang pasangan hidup dan lain sebagainya.
Masih ada kesempatan, walaupun sebenarnya perjalanan rohani kita di dalam pengikutan kita kepada TUHAN sudah berada pada mil-mil yang terakhir, namun masih ada kesempatan. Kesempatan yang ada kita jadikan sebagai peluang emas. Jangan disia-siakan. Jangan bermain-main.
(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
- 1 hari = 1000 tahun.
2 Petrus 3:9
(3:9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Oleh sebab itu, timbullah ayat ini: Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Lebih baik hari ini kita manfaatkan kesempatan yang baik. Panjang sabar TUHAN merupakan kesempatan bagi kita untuk beroleh keselamatan, bukan?
(3:10) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. (3:11) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.
Pada hari itulah langit yang pertama, bumi yang pertama dengan segala unsur-unsurnya akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat, akan berlalu. Jadi, jangan pertahankan yang ada ini.
Atau saya beri contoh yang lain; kita ini mempunyai potensi untuk secepatnya melayani TUHAN, kita ini punya hati, punya pikiran untuk secepatnya digunakan untuk melayani TUHAN. Lalu tiba-tiba TUHAN datang, tetapi potensi, hati pikiran yang sebenarnya bisa digunakan untuk melayani TUHAN, tetapi tidak secepatnya dikerjakan, bukankah itu menjadi sebuah kesia-siaan?
Maka, yang ada ini jangan dipertahankan, sebab suatu kali nanti akan berlalu, akan lenyap dengan segala unsur-unsurnya. Kalau yang ada ini akan berlalu, maka betapa suci, betapa salehnya kita harus hidup di hadapan TUHAN.
Nabi atau Hamba TUHAN yang menyampaikan pembukaan rahasia firman adalah penyambung mulut lidah-Nya TUHAN Yesus, dengan lain kata; wakilnya TUHAN Yesus. Bagaimana kita mau berhadapan dengan Yang Maha Mulia, lalu Dia memiliki wakil-Nya? Ayo, belajar rendah hati di hadapan TUHAN.
(3:1) Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya: (3:2) "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
- Tidak mengenal atau melupakan TUHAN = Bodoh.
Apakah orang yang keras hati pantas menjadi contoh teladan? Tentu tidak. Walaupun ia rajin bekerja, tetapi jika keras hati, ia tidak pantas menjadi contoh teladan. Dan kalau keras hati, ternyata TUHAN turut mengeraskan hati orang yang keras hati.
- Mengapa bodoh? Karena tidak mengenal dan melupakan TUHAN.
Namun bangsa Israel tidaklah demikian, sehingga disebutlah bangsa yang “tolol”, sesuai dengan Yeremia 4:24.
1. Congkak, angkuh, tinggi hati.
Tetapi dari Gosyen mereka harus turun ke bawah untuk melewati Laut Teberau, itu adalah bayangan dari baptisan air; pengalaman kematian dan kebangkitan, dan itu harus dilalui. Kemudian, liku-liku di padang gurun, itulah perjalanan salib, yang juga disertai dengan memikul Tabut Perjanjian. Ibadah pelayanan kita, hubungan kita dengan TUHAN harus dipikul walaupun dengan banyaknya lika-liku, banyaknya binatang buas, harus menghadapi ganasnya padang gurun, auman padang gurun. Pada waktu siang hari begitu panas mencekam; pada saat malam hari begitu dingin sekali. Bayangkan, kalau panas dingin seperti itu, sebentar panas - sebentar dingin, batu pun bisa pecah.
Tetapi TUHAN memelihara perjalanan bangsa Israel; mereka diberi makan manna dan makan burung puyuh; tubuh dan darah Yesus, itu yang memelihara perjalanan rohani kita di akhir zaman ini.
Saya ingatkan: Kalau saudara langgar apa yang saya sampaikan ini, maka saudara berurusan dengan TUHAN. Kalau naik kendaraan, ikuti rambu-rambu, kecuali khilaf, lupa, tidak mengerti. Tetapi kalau sudah mengerti, namun hanya karena ingin cepat sampai, lalu saudara melanggarnya, maka saudara berurusan dengan TUHAN.
Pokoknya, saya sudah sampaikan ini kepada saudara. Supaya saudara layak menjadi imam, menjadi hamba TUHAN, maka saudara jangan suka ambil jalan pintas. Mengapa suka jatuh di jalan? Karena jalan pintas. Hati-hati, kalau tidak mau ditabrak, jangan lewat jalan pintas; kalau tidak mau nabrak, jangan lewat jalan pintas; kalau tidak mau celaka di tengah jalan, jangan ambil jalan pintas; jangan duakan hati TUHAN hanya karena kekuatiran kecil saja. Baru dua bulan, tiga bulan menganggur, lantas mengambil jalan pintas, hati-hati.
Baik juga yang memiliki proyek, hati-hati; jangan asal ambil jalan pintas saat ikuti tender, hati-hati.
(3:3) Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Tidak mungkin. Kesepakatan dulu; bertobat dulu, berubah dulu, maka nanti pembaharuan itu terus berlangsung sampai kepada pesta nikah.
(3:4) Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
Hargailah Firman Allah yang disuarakan; Singa dari suku Yehuda telah mengaum, maka hargailah. Jangan kita datang beribadah hanya untuk sekedar setor muka atau ada motif-motif lain, atau seorang imam hanya ada kepentingan di dalamnya.
Ketika Firman Allah disuarakan (disampaikan), itu harus dihargai setinggi-tingginya, jangan diabaikan. Kalau sidang jemaat mau catat, maka catatlah dengan baik dan rapi. Anggap saja firman itu dituliskan oleh ujung jari TUHAN, dituliskan oleh Roh Kudus di dalam loh daging, ditukik dalam hati kita masing-masing; firman itu dimeteraikan dalam loh daging. Jadi, anggap saja itu adalah praktek dari firman menjadi daging.
(3:8) Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
YANG PERTAMA: Menjadi suatu kehidupan yang takut akan TUHAN. Tiadalah mungkin seseorang menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN kalau dia tidak menghormati Singa dari suku Yehuda yang sedang mengaum. Kalau dia tidak menghormati pembukaan rahasia firman yang disampaikan, tiadalah mungkin dia menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN. Tetapi kalau secepatnya kita menghargai pembukaan rahasia firman yang disampaikan, maka secepat itu juga Roh takut TUHAN itu ada di dalam hidup kita masing-masing.
YANG KEDUA: Bernubuat, berarti; segala rahasia yang terkandung di dalam hati, semuanya akan tersingkap, sama artinya; dosa dibongkar dengan tuntas.
Tugas nabi adalah bernubuat, berarti; menyingkapkan rahasia yang terkandung di dalam hati, membongkar dosa dengan tuntas. Itulah kalau kita mau menghargai pembukaan rahasia firman yang disampaikan oleh hamba TUHAN yang menerima lima jabatan (ujung jari TUHAN yang menulis), itu adalah pekerjaan Roh Kudus.
(11:10) Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat, (11:11) seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.
1. Mereka akan mengikuti TUHAN.
1.
Takhta Allah à Ibadah dan
pelayanan.
2.
Hubungan nikah antara Kristus
sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga, dengan sidang jemaat sebagai tubuh-Nya
(mempelai wanita-Nya) berdasarkan kasih.
Kalau singa mengaum, itu tidak menggunakan perasaan. Jelas, Singa dari suku Yehuda adalah Raja di atas segala raja. Singa adalah raja di hutan. Berarti, kalau Raja di atas segala raja berbicara, Ia berbicara dalam ketegasan, dengan wibawa penuh, bukan berkata: “ya sudahlah kalau begitu ...”
Kebanyakan manusia menggunakan perasaan; karena tidak enak perasaan, “ya udahlah”, tidak tegas, main belakang, cengengesan di belakang tetapi di depan tidak menjadi contoh teladan. Di belakang cengengesan, bikin hura-hura, ketawa sana - ketawa sini, tetapi di depan tidak jadi contoh teladan, hanya bikin huru hara saja. Memang sepertinya disenangi orang, tetapi manusia semacam ini sampai kapan pun tidak akan tegas.
(11:11) seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.
Kiranya apa yang sudah kita terima malam ini cukup meneguhkan hati kita. Jangan goyah lagi dengan yang tak suci, dengan perasaan pikiran manusia daging.
-
Singa dari suku Yehuda mengaum, berkuasa
untuk memulihkan dan memberi damai sejahtera.
-
Singa yang mengaum-aum mencari mangsa yang
dapat ditelannya, pekerjaannya adalah untuk membinasakan manusia.
Yohanes 10:7-8
(10:7) Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. (10:8) Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
-
Yesus berkata: Akulah pintu ke
domba-domba itu. Inilah pernyataan juga tabiat dari singa dari suku Yehuda.
-
Kemudian, Yesus kembali berkata: Semua
orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok. Ini sama dengan
singa yang mengaum-aum mencari mangsa yang dapat ditelannya, itulah Iblis atau
Setan.
Tetapi, dalam penggembalaan taman Eden, rupa-rupanya singa lapar, singa yang mengaum-aum mencari mangsa yang dapat ditelannya, akhirnya Hawa jatuh dalam dosa karena diperdaya oleh ular itu, Iblis atau Setan. Akhirnya, Yesus harus dikorbankan di atas kayu salib, itulah seekor binatang yang disembelih, lalu mengambil kulitnya untuk selanjutnya dikenakan menutupi dosa ketelanjangan yang memalukan itu.
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. (10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
BAGIAN YANG PERTAMA: “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput” Singkatnya: Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pintu untuk masuk dan keluar.
Ingat: Yesus sudah pernah masuk ke dunia orang mati atau tempat yang paling rendah, dan hari ketiga Dia bangkit keluar dari sana. Jadi, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pintu, artinya bahwa Yesus sudah masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan. Inilah pintu yang harus kita lalui.
Kalau kita betul-betul masuk (satu) dalam pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan dalam tanda kebangkitan-Nya, maka kita akan menemukan padang rumput, sehingga kita sebagai domba-domba tergembala dengan baik dalam satu penggembalaan, tidak liar.
Anak Domba diberi makan dengan baik, mengapa? Karena Yesus adalah pintu ke sorga. Tetapi untuk sampai kepada kemuliaan, Dia telah masuk dan keluar; kematian dan kebangkitan, itu yang menyelamatkan kita kalau kita bertekun di situ.
BAGIAN YANG KEDUA: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan” Iblis Setan datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.
Masakan tabiat imam, hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN sama dengan tabiat Setan? Pencuri adalah tabiat Setan. Jangan sama tabiat anak TUHAN dengan tabiat Setan. Ayo, jangan jadi munafik dalam melayani TUHAN, harus jujur. Kalau saya lupa memberikan sepersepuluh, isteri saya pun selalu mengingatkan.
Jadi, tidak pantas seorang hamba TUHAN, seorang imam benci kepada orang lain. Misalnya; saya hamba TUHAN benci kepada orang lain, padahal orang lain itu sesama organisasi, tetapi karena dia membawa Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, lalu saya kebakaran jenggot, benci dengan dia, itu adalah tabiat Setan.
Tetapi kembali TUHAN berkata: Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Yesus hidup, maka kita hidup; Yesus adalah Alfa dan Omega, hidup - mati - hidup, supaya kita hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Jadi, bayar harga dulu supaya kita mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Berbuat baik itu tidak terbatas, itu baru “cukup”. Kalau misalnya, sebuah wadah diisi air (benda cair) sampai penuh, itu cukup. Tetapi kasih yang kita peroleh dan kita punya itu kelimpahan, sampai luber, sehingga orang lain dapat merasakannya.
Jadi, kalau memberi sesuai dengan takaran yang kita terima dari orang itu, sesuai dengan kebaikan dia, itu baru cukup; tetapi mempunyainya dalam segala kelimpahan, sudah penuh namun diisi lagi sampai limpah ruah. TUHAN Yesus baik, bukan?
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Apa buktinya bahwa “Yesus adalah Gembala yang baik”? Dia telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk menebus kehidupan anak TUHAN sebagai kawanan domba Allah sehingga tidak binasa.
TUHAN Yesus adalah Gembala yang baik, sebab Ia telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, di bukit Golgota 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu, supaya kita selamat, sebab Dialah pintu.
-
Yang Pertama: Masuk dan
keluar, itulah pengalaman kematian dan kebangkitan. Kalau kita
bertekun, maka kita dipermuliakan. Itulah langkah-langkah kita di bumi.
-
Yang Kedua: Terjadinya pembukaan
rahasia Firman, sebab kita menemukan padang rumput. Pembukaan rahasia
Firman Allah adalah rumput makanan kawanan domba Allah.
Yesus Gembala yang baik, kita adalah domba-domba-Nya. Domba-domba harus tergembala juga dengan baik, mengapa? Karena Yesus adalah Gembala yang baik.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. (10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Jangan kita atur-atur penggembalaan ini dengan sesuka hati; dijadwal minggu ini pendeta si A, minggu berikutnya dijadwal pendeta si B, minggu selanjutnya dijadwal, dijadwal dan dijadwal; tinggal dia pelintir penggembalaan itu seperti gayanya Setan, dibuat semenarik rupa begitu saja, musiknya diperindah, keadaan gedungnya dibuat seperti diskotik untuk daya tarik, lalu mengadakan sensasi-sensasi; hanya satu kali sebulan melayani langsung mengadakan sensasi. Untuk apa dia seperti itu? Supaya menambah jumlah jiwa. Namun sebetulnya, di adalah Setan, di adalah hamba Setan.
- Yang pertama: Pengalaman kematian dan kebangkitan.
Menantikan pembukaan rahasia firman di kaki salib, kalau dia jujur, tidak cukup satu dua jam. Karena tidak bisa hamba TUHAN menyampaikan firman dengan pengertiannya sendiri. Rasul Yohanes sendiri pun menangis di kaki salib TUHAN; dia tidak sanggup membukakan firman, kalau bukan TUHAN yang membukakan rahasia firman-Nya. Tangisan hamba TUHAN semacam ini yang bisa mengubah duka menjadi suka (tari-tarian), dan berkuasa menghapus air mata, menjadikan segala sesuatu baru; inilah tangisan hamba TUHAN yang bisa merubah yang tidak baik menjadi baik.
Dia menangis di kaki salib, lalu mendapatkan pembukaan untuk selanjutnya disampaikan, ini tangisan yang sanggup mengubah segala sesuatu. Jangan menangis kalau tidak ada beras. Jangan menangis karena tidak ada uang. Kalau ada penderitaan, ada air mata, itu manusiawi, wajar saja, tetapi tangisan semacam ini tidak bisa mengubah yang buruk menjadi baik.
Tangisan hamba TUHAN di kaki salib, itu yang mengubah segala sesuatu; itulah hamba TUHAN yang sudah melalui pintu.
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
1. Mendengar suara gembala.
= Tidak mendengar suara asing, itulah suara daging dan suara Setan.
Apa tandanya kalau domba-domba dengar-dengaran? Gembala menuntun dombanya keluar. Kita ini sudah diperlengkapi oleh TUHAN. TUHAN sudah memberikan Pengajaran Mempelai; ini harus dibawa keluar. Jadi, kalau saudara dengar-dengaran, maka harus keluar, harus menjadi contoh teladan, jangan bersungut-sungut.
Memang diperlukan korban, tenaga, pikiran, uang, waktu, dan lain sebagainya, tetapi lihat hasilnya; ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = terdaftar di sorga; nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Diakui oleh TUHAN Yesus Kristus dan malaikat-Nya.
Sejauh ini kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel, bukan? Ikuti saja. Ke mana saja gerak dari Pengajaran Mempelai, ikuti saja, tetapi yang pasti gerak dari Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, kelak berada dalam perjamuan malam kawin Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.
Saya sangat bersyukur kepada TUHAN, karena TUHAN sangat memperhatikan kita masing-masing. Kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai, kurang apa lagi TUHAN menyatakan rencana-Nya kepada kita?
Mazmur 10:1
(10:1) Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
Dari seruan pemazmur pada ayat 1 ini, jelas dia sangat membutuhkan TUHAN Yesus Kristus, Singa dari suku Yehuda, Gembala Agung memberi hidup dan supaya kita mempunyai dalam segala kelimpahan.
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan. (10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
1. Giat memburu orang tertindas ...ayat 2.
(10:6) Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun." (10:7) Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. (10:8) Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah;
- Giat memburu orang tertindas ...ayat 2.
1.
Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan
goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun" . = Merasa
diri kuat.
2.
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah,
dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan = Dusta.
3.
Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di
tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah = Dikusai
dengan roh kebencian.
Mazmur 10:8B-10
(10:8) Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah; (10:9) ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya. (10:10) Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. (10:11) Ia berkata dalam hatinya: "Allah melupakannya; Ia menyembunyikan wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya".
YANG PERTAMA: Matanya mengintip orang yang lemah; ia mengendap di tempat yang tersembunyi. Ini adalah tabiat macan tutul.
Matanya mengintip orang yang lemah, dari mana dia mengintimp? Ia mengendap di tempat yang tersembunyi. Jadi, dengan melihat pekerjaan dari macan tutul ini, kita dapat mengetahui bahwa kita tidak bisa mengikuti cara kerja dari pada macan tutul ini dengan kekuatan manusia daging.
Siapa yang dapat melihat orang yang mengintip di tempat yang tersembunyi? Tidak ada. Itu adalah pekerjaan macan tutul
Kemudian yang menjadi sasaran dari macan tutul ialah: Orang yang lemah.
Pekerjaan dari pada singa di dalam semak-semak ialah mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Singa mengendap-endap di semak-semak; siapa yang bisa melihat apabila singa mengendap di semak-semak? Tidak ada.
Jadi, sudah sangat jelas, antikris ini adalah tentara yang terlatih; oleh sebab itu, kalau kita melihat tentara yang sedang menyamar di antara semak-semak, dia menggunakan daun-daun di tubuhnya supaya tidak kelihatan oleh musuh (mangsa). Berarti, antikris ini adalah tentara yang terlatih. Siapa yang bisa menghadapi tentara yang terlatih dengan kekuatannya, dengan pengertiannya, dengan kemampuannya, dengan kepandaiannya? Biar seseorang memiliki gelar tinggi, baik itu doktor, professor, namun tidak akan sanggup menghadapi begitu tangkasnya, begitu cekatannya tentara antikris ini.
Perhatikan: Antikris ini adalah tentara tangkas. Lalu, apakah kita mau coba-coba kita tinggalkan TUHAN, coba-coba tidak peduli dengan pembukaan firman, coba-coba tidak tergembala? Hati-hati.
Kemudian, yang menjadi sasaran dari singa ialah: orang yang tertindas.
Orang sombong itu tidak terlihat kesombongannya, ia terlihat seperti orang membungkuk dan rendah hati, padahal sebetulnya tidak. Iniloh cara kerjanya beruang itu, luar biasa; kalau dia tidak membungkuk, ia tidak akan dapat orang Kristen yang imannya lemah. Maka, beruang, satu dari tiga jenis binatang antikris harus membungkuk; kelihatan rendah hati, tetapi pura-pura. Kalau tidak terlihat rendah hati, ia tidak akan bisa mendapatkan orang yang lemah; kalau sudah mendapatkan orang yang lemah, ia mencengkram, tidak akan pernah bisa keluar.
Hati-hati, jangan sombong menghadapi antikris, sebab kita tidak akan sanggup.
Kemudian yang menjadi sasaran dari beruang ialah: orang-orang yang lemah.
Macan tutul = binatang yang GESIT.
Singa = binatang yang TANGKAS.
Beruang = binatang yang LIHAI.
Kalau TUHAN tidak mengasihi anak-anak TUHAN, mana mungkin TUHAN berbicara dari hati kepada kita sore malam hari ini. Tetapi TUHAN tidak memiliki hati seperti hati orang fasik, antikris; melayani tetapi loba, ada kepentingan lain, ada motif lain, tidak seperti itu.
Hanya darah yang bisa membela kita, tidak ada yang lain. Kemampuan tidak akan bisa lagi. Menyerah saja. Jangan pasang dada, sebab itu tidak ada artinya. Lihat, jika engkau pasang dada, tetapi beruang itu mengendap-endap, terlihat lemah lembut dan rendah hati, tetapi congkak.
Mazmur 10:16-18
(10:16) TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa lenyap dari tanah-Nya. (10:17) Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, (10:18) untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.
Hanya orang yang dikasihi-Nyalah berada di tanah (daerah) Raja di atas segala raja, Singa dari suku Yehuda.
- Anak yatim, berarti; tidak punya bapa.
TUHAN bela kehidupan yang semacam ini supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi termasuk tiga jenis binatang buas yang menakut-nakuti anak-anak TUHAN.
-
YANG PERTAMA: Yesus menjadi Raja atas
kita, tidak ada yang lain, tidak ada lagi suara daging, tidak ada lagi suara
Setan, tidak ada lagi pengaruh duniawi, bukan pekerjaan, bukan bisnis, tetapi
betul-betul Yesus adalah Raja, yang berkuasa dan bertakhta.
-
Barulah YANG KEDUA: Angkat dua tangan,
menyerah, selanjutnya naikkan doa permohonan, maka doa pasti didengar oleh
TUHAN, sehingga nyatalah keadilan-Nya.
Pertama-tama, dengar dulu suara TUHAN; menyerahlah kepada Dia, barulah naikkan doamu, suaramu kepada TUHAN, maka TUHAN nyatakan keadilan-Nya.
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment