Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 12 DESEMBER 2020 STUDY
YUSUF (Seri:
220) Subtema: MATA
& TELINGA DIPERTAJAM Selamat
malam, salam sejatera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati TUHAN,
kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Kaum Muda Remaja. Tidak
lupa saya menyapa anak-anak TUHAN, pemuda remaja secara khusus; anak-anak TUHAN
yang terus tekun mengikuti Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel bahkan memberi diri untuk digembalakan oleh Firman Pengajaran
Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, baik anak TUHAN di dalam negeri maupun
anak TUHAN yang ada di luar negeri; TUHAN Yesus memberkati kita semua. Doa
saya, supaya kiranya TUHAN memberkati pulsa saudara, kuota internet saudara,
sinyal internet saudara yang dipergunakan untuk mengikuti pemberitaan Firman
TUHAN lewat live streaming atau mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat
online; TUHAN kiranya memberkati kita malam ini. Selanjutnya,
kita akan memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja
lewat STUDY YUSUF dari Kejadian 41. Kejadian
41:35 (41:35)
Mereka
harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan
datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di
kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Kita
perhatikan terlebih dahulu kalimat dari ayat 35 ini ialah mengumpulkan
atau menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan. Artinya,
menikmati pembukaan Firman TUHAN dengan limpah dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah kita kita di kota-kota kudus, itulah ibadah pelayanan yang TUHAN
percayakan. Terkait
dengan itu, kita segera membaca Daniel 9. Daniel
9:23 (9:23) Ketika
engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku
datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah
firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! “Keluarlah
suatu firman” Kalimat ini jelas berbicara tentang pembukaan rahasia firman
yang dinyatakan kepada nabi Daniel. Dan kalau hal itu terjadi, itu adalah
sebuah tanda bahwa kita dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah dan perhatikanlah
perkara itu. “Keluarlah
suatu firman”, artinya; terjadi pembukaan rahasia firman yang limpah dan
kalau itu terjadi di kota-kota kudus, di tengah-tengah kita beribadah dan
melayani kepada TUHAN, itu adalah sebuah tanda bahwa kita dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah
dan perhatikanlah. Matius
13:10-11 (13:10) Maka
datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata
kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus:
"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga,
tetapi kepada mereka tidak. Di
sini kita melihat: Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia
Kerajaan Sorga, tetapi kepada orang lain tidak. Mengapa demikian? Karena 12
(dua belas) murid dikasihi oleh TUHAN. Camkanlah dan perhatikanlah
itu. Jadi,
sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Kalau kita senantiasa menikmati
pembukaan rahasia firman dengan limpah, itu adalah sebuah tanda bahwa kita
sungguh dikasihi oleh TUHAN lebih dari pada orang lain. Camkanlah dan perhatikanlah. Matius
13:3-8 (13:3) Dan Ia
mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya:
"Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. (13:4) Pada waktu ia
menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah
burung dan memakannya sampai habis. (13:5) Sebagian jatuh di tanah
yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera
tumbuh, karena tanahnya tipis. (13:6) Tetapi sesudah matahari terbit,
layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (13:7) Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan
menghimpitnya sampai mati. (13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang
baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Kepada
orang lain, Yesus berbicara dalam bentuk perumpamaan tentang seorang penabur
yang menaburkan benih: -Menaburkan benih di pinggir jalan. -Menaburkan benih di tanah yang
berbatu-batu. -Menaburkan benih di tengah semak duri. -Menaburkan benih di tanah yang baik. Inilah
bentuk perumpamaan yang disampaikan oleh TUHAN Yesus kepada orang lain. Siapa
yang dapat mengerti “perumpamaan” semacam ini? Jawabnya: Tidak ada seorang pun
yang dapat mengartikan keempat perumpamaan tersebut jika TUHAN tidak
mengaruniakannya kepada orang itu. Tidak
ada yang dapat mengartikannya. Tidak ada seorang pun yang dapat mengartikan
keempat perumpamaan tersebutjika TUHAN
tidak mengaruniakan kepadanya pembukaan rahasia firman. Sebagaimana
dalam Wahyu 5. Wahyu
5:2-4 (5:2) Dan aku
melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring,
katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya?" (5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di
sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat
membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. (5:4)
Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang
dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah
dalamnya. Singkatnya:
Tidak ada seorang pun yang dianggap layak membuka gulungan kitab dengan ketujuh
meterainya, atau tidak ada yang dapat membuka rahasia firman TUHAN dari dalam
dirinya;
-Baik yang di sorga à Malaikat-malaikat sorga.
-Baik yang di bumi à Hamba-hamba TUHAN yang sudah menerima 5
(lima) jabatan, termasuk saya sendiri.
-Baik yang di bawah bumi à Arwah-arwah atau
Setan-Setan yang ada di alam maut.
Tidak
ada yang dapat membuka gulungan kitab, termasuk saya sendiri, kalau bukan TUHAN
yang mengaruniakannya, kalau bukan TUHAN yang memberi karunia untuk membuka
rahasia firman; dan itu dijelaskan dengan tegas di dalam 2 Petrus 1:20-21. 2
Petrus 2:20-21 (1:20) Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, (1:21) sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh
Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. Nubuat-nubuat
dalam kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak manusia atau pun
menurut pengertian manusia itu sendiri. Pendeknya:
Pembukaan rahasia firman terjadi lewat dorongan Roh-El Kudus, bukan lewat
kehendak manusia itu sendiri. Pembukaan
rahasia firman itu terjadi lewat dorongan dari kuat kuasa Roh Kudus, contohnya: -Ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain. -Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. -Ayat yang satu menjawab ayat yang lain
pula. Jadi,
semua ayat-ayat di dalam Kitab Suci, satu dengan yang lain saling terkait,
tergantung sejauh mana hamba TUHAN itu menyerahkan dirinya di dalam pengaruh
yang besar dari Allah Roh Kudus, sehingga kehidupannya nanti didorong untuk
menyelidiki dan meneliti ayat-ayat Firman TUHAN yang tertulis dalam Kitab Suci,
sehingga nanti; -Ayat menjelaskan ayat. -Ayat menerangkan ayat. -Ayat menjawab ayat. Jadi,
Firman TUHAN tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak manusia. Kita
akan memperhatikan 1 Petrus 1:10 bagian A, namun saya akan membaca ayat
8-9 terlebih dahulu. 1
Petrus 1:8-9 (1:8) Sekalipun
kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada
Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita
yang mulia dan yang tidak terkatakan, (1:9) karena kamu telah mencapai
tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Dari
ayat ini, saya hanya menyampaikan bahwa: Kerinduan kita adalah supaya kita
boleh melihat Dia dan berada dalam Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya. Kerinduan
kita untuk menghadap Allah lewat ibadah pelayanan malam ini adalah supaya kita
kelak boleh bersama dengan Dia dan melihat Dia di dalam Kerajaan Sorga untuk
selama-lamanya. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terlena di bumi ini dengan
segala apa yang kita miliki. 1
Petrus 1:10 (1:10)Keselamatan
itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang
telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Keselamatan
itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, sama artinya;
Firman Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diselidiki dengan
teliti, sehingga; -Ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain. -Ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. -Ayat yang satu menjawab ayat yang lain. Mengapa
ketika dalam sebuah pemberitaan Firman TUHAN, seorang hamba TUHAN dapat
menyampaikan Firman TUHAN itu dengan ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain,
ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, ayat yang satu pula menjawab ayat
yang lain? Karena firman itu telah diselidiki dan diteliti dengan seksama oleh
nabi-nabi, oleh hamba-hamba TUHAN, sehingga ia dipakai oleh TUHAN untuk
bernubuat. Jadi,
keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, dengan
kata lain; Firman Allah dalam Perjanjian Lama, Firman Allah dalam Perjanjian
Baru diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, sehingga nanti; -Tercapailah ayat yang satu menjelaskan
ayat yang lain. -Tercapailah ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain. -Tercapailah ayat yang satu menjawab ayat
yang lain. Firman
TUHAN yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN tidak bisa diterangkan dengan
pengertian manusia itu sendiri, tidak bisa ditafsirkan dengan pengertian hamba
TUHAN itu sendiri. Oleh sebab itu, pemuda remaja, anak-anak TUHAN yang tekun
mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming, digembalakan
lewat live streaming, bantu doa, doakan saya supaya di dalam menyelidiki
keselamatan itu, semuanya terselidiki dengan teliti, dengan seksama, sehingga
firman itu boleh disampaikan dalam bentuk; -Dalam bentuk ayat menjelaskan ayat. -Dalam bentuk ayat menerangkan ayat. -Dalam bentuk ayat menjawab ayat. Baik
ayat firman yang tertulis dalam Perjanjian Lama, maupun ayat firman yang
tertulis dalam Perjanjian Baru; semuanya nanti dalam pemberitaan firman itu
terangkai dengan baik, sehingga nyatalah wujud pribadi Yesus Kristus sebagai
Tabernakel sejati. 1
Petrus 1:11 (1:11) Dan
mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh
Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian
tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan
yang menyusul sesudah itu. Hamba-hamba
TUHAN meneliti Firman TUHAN tentu saja harus sesuai dengan dorongan Roh-El
Kudus, tidak boleh didorong oleh perasaan hati, dan pikiran manusia daging,
tidak boleh. Kalau hamba TUHAN menyampaikan Firman TUHAN sesuai dengan dorongan
pikiran dan perasaan manusia daging, itu biasanya terjadi karena ada
kepentingan di dalamnya, atau sama dengan; melayani diri sendiri = melayani
perut. Tetapi yang benar adalah hamba TUHAN meneliti sesuai dorongan Roh Kudus. Apa
tandanya jika seorang hamba TUHAN menyelidiki dan meneliti keselamatan itu
sesuai dengan Roh Kudus? Tandanya adalah hamba TUHAN itu takluk kepada salib
Kristus yang membawa hamba TUHAN itu kepada pengalaman kematian, kebangkitan,
dan kemuliaan kekal. Itu
adalah tanda bahwa hamba TUHAN itu menyelidiki dan meneliti keselamatan, itulah
pembukaan rahasia firman sesuai dengan dorongan Roh Kudus. Pemakaian
TUHAN terhadap seorang hamba Tuhan tidak boleh diukur dengan gereja tempat ia
melayani begitu mewah, atau sidang jemaat begitu banyak, tidak, itu bukan
ukuran. Tetapi ukuran bahwa hamba TUHAN itu dipakai di dalam hal pembukaan
firman yang didorong oleh Roh Kudus adalah bahwa hamba TUHAN itu takluk kepada
salib Kristus yang membawa dia kepada pengalaman kematian, kebangkitan dan
kemuliaan kekal. 1
Petrus 1:12 (1:12) Kepada
mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan
sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang
diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang
ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Dengan
tandas: Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri
mereka sendiri, inilah hamba TUHAN yang jujur, tulus, polos, menyampaikan
firman sesuai dengan dorongan Roh Kudus, itulah firman yang rahasianya
dibukakan. Kemudian,
perhatikan kalimat: Hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Arti
dari kalimat ini; tidak semua orang benar, tidak semua hamba-hamba TUHAN yang
telah menerima 5 (lima) jabatan mendapatkan berita keselamatan, mendapatkan
pembukaan rahasia Firman TUHAN. Perhatikanlah dan camkanlah. Itu
sebabnya malaikat Gabriel itu mengatakan kepada nabi Daniel: “karena engkau
dikasihi oleh TUHAN”. Demikian juga 12 (dua belas) rasul hujan awal
diberi karunia untuk mengerti rahasia Kerajaan Sorga karena 12 (dua belas)
rasul dikasihi oleh TUHAN. Demikian juga gereja hujan akhir, kalau dipercayakan
pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, itu karena
kita dikasihi oleh TUHAN. Nabi-nabi mewakili Perjanjian Lama; rasul-nabi
mewakili Perjanjian Baru; dan kita mewakili hujan akhir. Siapa
yang dikasihi oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir? Itulah gereja
yang mendapatkan pembukaan rahasia firman. Kita
kembali membaca Injil Matius 13. Matius
13:13 (13:13) Itulah
sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat,
mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti. Perhatikan
kalimat yang dibagi menjadi 2 (dua) bagian: -Sekalipun melihat, mereka tidak melihat. -Sekalipun mendengar, mereka tidak
mendengar dan tidak mengerti rahasia Kerajaan Sorga. Mengapa
demikian? Karena kepada mereka, TUHAN berbicara dalam bentuk perumpamaan
semata. Tetapi kepada murid-murid diberi karunia rahasia Kerajaan Sorga.. Praktek
firman dalam bentuk perumpamaan ialah: 1.Firman yang ditambahkan. 2.Firman yang dikurangkan. Apa
arti firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan? “Firman
yang ditambahkan”, artinya; seorang hamba TUHAN menyampaikan 1 (satu)
atau 2 (dua) ayat firman tetapi untuk mengartikan, dilengkapi dengan dongeng
nenek-nenek tua, dilengkapi dengan takhayul-takhayul, dilengkapi dengan
filsafat-filsafat kosong, dilengkapi dengan silsilah-silsilah yang tidak ada
putus-putusnya. Itulah praktek firman dalam bentuk perumpamaan. Apa
mungkin Kerajaan Sorga bisa diumpamakan dengan cerita si kancil? Apa mungkin
rahasia Kerajaan Sorga bisa diumpamakan dengan si buaya, silsilah, dongeng
dongeng? Tidak bisa. “Firman
yang dikurangkan”, artinya; pemberitaan firman dengan salib diganti
dengan 2 (dua) hal:
1.Berita salib diganti dengan Theologi
kemakmuran,
artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
2.Berita salib diganti dengan
mujizat-mujizat. Maksudnya; dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah
itu sibuk dengan mengadakan mujizat-mujizat, sibuk mengadakan
demonstrasi-demonstrasi.
Banyak
hamba TUHAN mengadakan demonstrasi-demonstrasi untuk mencari sensasi,
akibatnya; mempunyai mata tidak melihat, mempunyai telinga tidak
mendengar rahasia Kerajaan Sorga. Contoh:
Hamba TUHAN bisa perintahkan Roh Kudus untuk memenuhi sidang jemaatnya. Lalu,
untuk menakut-nakuti sidang jemaat, dia harus menghitung dari 1 (satu) sampai
dengan 3 (tiga), kalau sidang jemaat itu tidak segera lari ke altar, dia
katakan “stop”, berarti mereka yang tidak sampai ke altar pada hitungan ketiga
tidak penuh dengan Roh Kudus. Supaya
seolah-olah hamba TUHAN itu dipakai dengan luar biasa; itu praktek dalam bentuk
perumpamaan. Apa
mungkin dengan sensasi semacam ini anak-anak Tuhan dapat melihat Kerajaan
Sorga? Apa Kerajaan Sorga dapat diumpamakan dalam bentuk sensasi semacam ini? Ayo,
gereja TUHAN, kita manfaatkan dunia ini untuk menjual hidup yang lama untuk
membeli pembukaan rahasia firman TUHAN. Jangan sampai gereja TUHAN dijadikan
tempat jual beli, tetapi seharusnya dunia kita jadikan untuk sebagai tempat
menjual hidup lama, untuk selanjutnya membeli pembukaan rahasia firman, itulah kidung
duka yang mewakili Perjanjian Lama dan seruling dengan suaranya
supaya kita menari mewakili Perjanjian Baru. Mungkin
saudara kurang paham dengan apa yang saya sampaikan ini, tetapi bersabar, tekun
memberi diri digembalakan lewat live streaming, supaya saudara bisa
paham tentang rahasia Kerajaan Sorga. Kalau hanya satu kali menerima firman
ini, mungkin saudara susah untuk memahaminya. Memang
lebih mudah memahami satu dan dua ayat firman lalu dilengkapi dengan cerita
isapan jempol. Lebih mudah memang mengerti firman satu ayat dan dua ayat
firman, lalu sibuk mengadakan demonstrasi-demonstrasi, itulah sensasi yang saya
sampaikan tadi. Itulah perumpamaan. Tetapi
Kerajaan Sorga tidak bisa disamakan dengan perumpamaan. Kerajaan Sorga hanya
bisa dilihat lewat pembukaan rahasia Firman TUHAN yang limpah. Jadi;
-Sekalipun melihat namun mereka tidak
melihat
= Punya mata, tidak melihat.
-Sekalipun mendengar, namun mereka tidak
mendengar =
Punya telinga, tetapi tidak mendengar dan tidak mengerti.
Mengapa
demikian? Karena kepada mereka, TUHAN berbicara dalam bentuk perumpamaan.
Praktenya ialah firman yang ditambahkan dan dikurangkan; itulah
praktek perumpamaan di tengah ibadah dan pelayanan. Matius
13:16-17 (13:16) Tetapi
berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
(13:17) Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang
benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan
ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Banyak
nabi dan orang benar ingin melihat keselamatan, yakni Kerajaan Sorga. Tetapi di
sini dikatakan: mereka itu tidak melihat dan tidak mendengarnya, sebab sekalipun
melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar
dan tidak mengerti. Jadi,
sudah sangat jelas sekali, apa yang ditulis oleh Rasul Petrus di dalam
tulisannya pada 1 Petrus 1:12, hal-hal yang ingin diketahui oleh
malaikat-malaikat. Malaikat-malaikat ingin mengetahui tentang rahasia
Kerajaan Sorga. Jadi, sudah sangat jelas; banyak nabi dan orang benar ingin
melihat keselamatan, ingin mendapatkan pembukaan rahasia firman, tetapi mereka
tidak melihat dan tidak mendengar sekalipun mereka punya mata dan punya
telinga. Hati-hati dengan kekerasan hati. Menyingkirlah dari kekerasan di hati. Tetapi
sebaliknya; Berbahagialah ... -Mata karena melihat. -Telinga karena mendengar. Biarlah
semakin hari mata dan telinga ini semakin dipertajam; kita masing-masing. MATA
KITA AKAN DIPERTAJAM, TELINGA KITA AKAN DIPERTAJAM; oleh sebab itu, kita
langsung perhatikan Injil Matius 27. Matius
27:50-51 (27:50) Yesus
berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51)
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah
dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, Lewat
kematian Yesus di kayu salib di bukit Golgota, maka, YANG PERTAMA: Telinga
kita dapat mendengar, yaitu seruan Yesus sebagai penyahutan yang
merupakan penyembahan Yesus sekaligus disertakan dengan penyerahan diri Yesus. Pendeknya:
tidak ada cara lain untuk mempertajam telinga selain berita salib. Singkatnya:
Dengan mendapatkan pembukaan rahasia firman akan membawa hidup rohani kita
sampai kepada doa penyembahan. Wahyu
8:3-4 (8:3) Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah
dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan
untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas
mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan
bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah. Yesus
tampil sebagai Imam Besar; selanjutnya memimpin ibadah kita di bumi ini sampai
berada pada kedudukan yang tertinggi, itulah doa penyembahan. Singkatnya: Asap
dupa kemenyan itu naik sampai ke hadirat Allah, menembusi takhta Allah. Jadi
jelas, pembukaan rahasia firman menuntun hidup rohani kita sampai kepada
puncaknya (doa penyembahan), karena berita salib, pembukaan firman mempertajam
telinga kita. Maka,
kalau telinga kita dipertajam untuk mendengarkan pembukaan rahasia firman, itu
yang akan membawa hidup rohani kita sampai kepada puncaknya (doa penyembahan),
naik di hadirat Allah menembusi takhta Allah. Kalau
kita perhatikan Injil Matius 4:1-10, jelas di situ kita melihat pribadi
Yesus sebagai mezbah dupa yang besar, hidup dalam doa penyembahan yang besar,
dengan bukti; Dia lepas dari daya tarik bumi. Yaitu; kerajaan dunia dan
kemegahannya. Sekalipun
Iblis Setan membawa dia naik ke atas gunung tinggi, lalu dari atas gunung itu
Setan memperlihatkan kerajaan dunia dan kemegahannya, Setan memperlihatkan
keindahan-keindahan dunia, dan itu semua akan diberikan kepada Yesus dengan
catatan Yesus harus menyembah Setan, tetapi dengan tegas, Yesus berkata: “Ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!” Biarlah
kita sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN. Gunakan telinga untuk mendengarkan
pembukaan rahasia firman, hingga ibadah kita memuncak sampai doa penyembahan,
seperti Yesus yang mempertajam telinga-Nya dengan mendengar pembukaan rahasia
firman, sampai akhirnya Dia tampil sebagai mezbah dupa besar, hidup dalam doa
penyembahan besar. Sebab
di dalam Wahyu 8:3-4, kepada malaikat itu, itulah pribadi Yesus
sebagai Imam Besar, diberikan banyak kemenyan. Jadilah mezbah dupa yang
besar, hidup dalam doa penyembahan yang besar. Memang, ibadah ini harus
memuncak sampai kepada doa penyembahan, dimulai dari mendengarkan pembukaan
rahasia Firman TUHAN, dimulai dari mendengarkan seruan Yesus di atas kayu
salib. Singkatnya: Telinga ini dipertajam oleh salib. Matius
4:10 (4:10) Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti! Jangan
berbakti kepada yang lain. Kalau
punya gawai (handphone, smartphone), jangan berbakti kepada roh najis di
dalamnya. Jangan gunakan gawai (handphone, smartphone) untuk mengadakan
nyanyian berbalas-balasan. Mengapa hari ini saya tegaskan hal ini? Karena TUHAN
yang memberitahukannya kepada saya. Kalau
kita merasa sudah menikmati pembukaan rahasia firman, pertajamlah telinga untuk
mendengarkan seruan itu, untuk selanjutnya membawa kita sampai kepada doa
penyembahan. Baik
yang di Perumnas, yang di TK, di BCA, yang di Serang, jangan engkau mengajak
nyanyian berbalas-balasan lewat gawai (handphone, smartphone), supaya rohanimu
dibawa sampai kepada puncaknya, yaitu doa penyembahan. Lepaskan dirimu dari
kelemahan yang paling dalam itu, supaya jangan menjadi bau bangkai tikus.
Karena “orang ini” sudah menjadi bangkai tikus yang besar dalam penglihatan
itu; sudah bau busuk, tetapi ditutup-tutupi. Kita
kembali membaca Matius 27. Matius
27:51 (27:51) Dan
lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, Dari
kematian Yesus di kayu salib di bukit Golgota, maka, YANG KEDUA: Mata
kita dipertajam, sebab di sini dikatakan: Dan lihatlah, tabir Bait
Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Berarti, lewat berita salib,
mata kita semakin dipertjam. Kalau mata rohani kita dipertajam, maka kita akan
melihat: Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Saya
ulangi: Lewat berita salib, mata rohani kita dipertajam. Apa buktinya kalau
mata rohani kita dipertajam? Kita dapat melihat tabir Bait Suci terbelah dua
sampai ke bawah. Arti rohaninya ialah terjadi perobekan daging. Perlu
untuk diketahui: Daging ini hanyalah sebatas ladang yang subur bagi Setan; oleh
sebab itu, daging ini harus mengalami penghukuman sampai betul-betul tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, sampai betul-betul
anak-anak TUHAN mengalami perobekan daging. Daging itu harus dihukum; kalau
tidak, maka seperti yang saya katakan tadi, akan terus mengadakan nyanyian
berbalas-balasan. Kalau
kita mempunyai satu perkara, kalau kita mempunyai apapun, jangan sampai kita
berbakti kepada perkara itu. Tetapi biarlah kita berbakti hanya kepada TUHAN
saja, berarti hidup rohani kita sudah memuncak sampai kepada penyembahan. Tetapi
berhenti hanya sampai di situ: Kita harus melihat, mata kita harus dipertajam
oleh salib untuk melihat tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah. Kita harus melihat bahwa kita betul-betul mengalami perobekan
daging, tanggal dari tabiat daging, supaya daging ini jangan menjadi ladang
yang subur bagi roh jahat, jangan menjadi ladang yang subur bagi roh najis. Jangan
kita menjadi orang bebal. Jangan kita gunakan hal-hal yang lahiriah sebagai
ukuran rohani. Selanjutnya,
kita akan memperhatikan Ibrani 10:19-20, dengan perikop: “Ketekunan”,
maksudnya ialah tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok.
-Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab
serta perjamuan suci àMeja
Roti Sajian.
-Tekun dalam Ibadah Raya Minggu (Kebaktian
Umum) àPelita
Emas.
-Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan àMezbah Dupa
Emas. Ketekunan itu harus memuncak sampai kepada Doa Penyembahan.
Yang
melayani, biarlah sungguh-sungguh melayani. Ibadah harus memuncak sampai kepada
doa penyembahan. Maka, kaitannya adalah telinga harus dipertajam,
sebab di dalam Mazmur 51:8 dikatakan: “Sesungguhnya, Engkau berkenan akan
kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat
kepadaku.” Berarti, telinga sudah dipertajam. Jadi, betul-betul salib
yang mempertajam telinga kita, dan memuncak sampai kepada doa penyembahan. Kemudian
dalam Matius 27:51, Salib juga yang mempertajam mata rohani kita. Apa
buktinya mata rohani dipertajam? Kita dapat melihat Bait Suci terbelah dua.
Arti rohaninya, kita dapat melihat bahwa sudah terjadi perobekan daging di
dalam diri kita. Lanjut
soal perobekan daging di dalam Ibrani 10:19-20. Ibrani
10:19-20 (10:19) Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk
ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang
baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri, Lewat
perobekan daging inilah jalan yang baru dan yang hidup terbuka bagi kita. Jadi,
hanya ada satu cara untuk membuka jalan yang baru bagi kita -- masuk dalam
Kerajaan Sorga --, yaitu melalui perobekan daging, tabir Bait Suci terbelah
dua dari atas sampai ke bawah. Oleh
sebab itu, mari; biarlah kiranya telinga kita dipertajam oleh berita salib
dan mata kita dipertajam oleh berita salib, sehingga dengan demikian
kita dapat melihat pembukaan rahasia Firman TUHAN. Hanya
ada satu cara supaya jalan ke sorga terbuka, itulah perobekan daging. Dan kalau
kita dapat melihat jalan terbuka ke sorga, itu artinya bahwa mata kita sudah
dipertajam oleh salib. Sungguh-sungguhlah
memperhatikan apa yang sudah kita terima dari TUHAN. Kalau memang kita belum
mengalami perobekan daging, malam ini adalah waktu yang tepat untuk kita
menangis kepada TUHAN, malam ini waktu yang tepat untuk mempertajam mata rohani
kita masing-masing. Tinggikan
berita salib; tinggikan korban Kristus; tinggikan pembukaan rahasia firman.
Mari kita hargai pembukaan firman. Jangan kita meninggikan perkara-perkara yang
lahiriah. Jangan kita hanya mengutamakan dan menginginkan untuk melihat
perkara-perkara lahiriah. Tetapi
biarlah lewat pembukaan rahasia firman -- yang disebut juga berita salib --,
sehingga mata rohani kita semakin dipertajam. Apa buktinya mata rohani kita
semakin dipertajam? Kita sudah melihat bahwa kehidupan kita sudah mengalami
perobekan daging. Dan perobekan daging adalah jalan satu-satunya bagi kita
untuk menuju Kerajaan Sorga, tidak ada cara lain. Tidak
cukup bagi orang percaya mengatakan bahwa “saya sudah dibenarkan oleh darah
salib”. Tidak cukup hanya percaya, bertobat, lalu dibaptis air, itu adalah
kedudukan “dibenarkan”. Jangankan kehidupan yang dibenarkan, nabi-nabi saja
tidak akan bisa mendapatkan keselamatan kalau mata dan telinganya hanya sibuk
dengan perkara lahiriah. Malaikat
ingin mengetahui pembukaan rahasia firman, tetapi tidak mendapatkannya.
Berarti, tidak semua orang benar dapat melihat Kerajaan Sorga, tidak semua nabi
melihat Kerajaan Sorga. Tetapi rasul-rasul TUHAN melihat Kerajaan Sorga, karena
kepada mereka diberi karunia untuk melihat rahasia Kerajaan Sorga. Jadi,
tidak cukup, karena dia jabatan nabi, tidak cukup karena dia percaya dan
dibenarkan, tetapi telinga dan mata harus dipertajam oleh berita salib.
-Apa bukti telinga dipertajam? Firman
menuntun rohani kita sampai kepada doa penyembahan.
-Apa bukti mata dipertajam? Kita melihat
bahwa kehidupan kita sudah mengalami perobekan daging.
Jadi,
antara mata dan telinga itu terkait erat. Sekarang
pertanyaannya: MENGAPA TUHAN MEMBUKAKAN RAHASIA FIRMAN KEPADA MURID-MURID? Matius
13:19-22 (13:19) Kepada
setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak
mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang
itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (13:20) Benih yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan
segera menerimanya dengan gembira. (13:21) Tetapi ia tidak berakar dan
tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman
itu, orang itu pun segera murtad. (13:22) Yang ditaburkan di tengah
semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan
tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Mengapa
TUHAN membukakan rahasia firman kepada murid-murid, 12 (dua belas) rasul?
Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga,
karena pada dasarnya, manusia itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok. Manusia
itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok, YANG PERTAMA:
-Pada dasarnya manusia itu bodoh.
Apa bukti manusia bodoh? Tidak mengerti dan tidak menghargai pembukaan rahasia
firman.
Resikonya:
Benih firman itu dirampas oleh si jahat (Setan), sehingga manusia berubah
menjadi jahat.
-Pada dasarnya manusia itu keras hati
= Tanah berbatu-batu.
Resikonya:
Orang yang keras hati tidak kuat terhadap pencobaan.
-Pada dasarnya manusia itu dikuasai
oleh kekuatiran. Tetapi sebetulnya, yang benar ialah carilah dahulu
Kerajaan Sorgadan kebenarannya, maka nanti semuanya akan
ditambahkan. Kesusahan sehari cukuplah sehari; hari esok mempunyai kesusahannya
sendiri. Tetapi orang yang kuatir sibuk memikirkan hari esok, sementara hari
ini masalahnya belum selesai.
Manusia
itu dibagi dalam 2 (dua) bagian kelompok, YANG KEDUA: Tanah
yang baikà Orang yang
mendengarkan dan menghargai firman yang dibukakan rahasianya, sampai mengerti. Oleh
sebab itu, milikilah hati sebagai tanah yang baik. Lembutkan hati untuk
pembukaan firman; mendengar firman yang dibukakan sampai mengerti. Jadi, bukan
mendengar firman disertai ogah-ogahan, tetapi mendengar firman yang dibukakan
sampai mengerti, bukan mendengar firman tetapi hatinya jauh dari TUHAN. Dengar
sampai mengerti, dengar sampai firman itu praktek, dengar sampai firman itu
mendarah daging. Kita
kembali membaca Kejadian 41. Kejadian
41:35 (41:35) Mereka
harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan
datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di
kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Mengumpulkan atau menimbun
gandum, artinya; menikmati pembukaan rahasia firman dengan limpah. Tetapi
tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya ialah “sertamenyimpannya”. Apa
yang dimaksud MENYIMPANNYA? Amsal
7:1-5 (7:1) Hai
anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam
hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah
ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada
jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu. Istilah
“menyimpan”, berarti Firman Allah sudah menjadi daging, Firman Allah sudah
dimeteraikan di dalam loh daging, ditukik di dalam hati = Firman sudah menjadi
daging, sudah menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari. Itulah istilah
“menyimpan”, itulah yang disebut firman itu dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam
loh daging, ditukik di dalam hati kita masing-masing. Jadi,
kalau kita belajar mencatat firman yang kita dengar, itu adalah tanda bahwa
kita rindu supaya firman yang kita dengar itu dimeteraikan oleh Roh Kudus, di
dalam loh daging, ditukik di dalam hati, menjadi praktek, menjadi daging dalam
kehidupan kita masing-masing = serta menyimpannya. APA
KEGUNAAN FIRMAN “DITIMBUN” SERTA“MENYIMPANNYA”? Kejadian
41:36 (41:36)
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini
dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya
negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu". Tujuan
menimbun serta menyimpannya -- atau menikmati pembukaan rahasia firman, serta
melakukannya -- ialah menjadi persediaan untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun atau
7 (tujuh) masa kelaparan yang hebat yang akan terjadi. Firman
yang rahasianya dibukakan dengan limpah, itulah firman yang “ditimbun”, serta
“menyimpannya”, berarti melakukannya sampai menjadi daging. Biarlah firman yang
kita terima malam ini menjadi daging untuk menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan
yang akan terjadi, sebab suatu kali nanti TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas
negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, bukan haus akan minuman, tetapi lapar
dan haus untuk mendengarkan Firman TUHAN. Dan hal itu akan terjadi. Biarlah
firman itu menjadi daging = serta menyimpannya. Amsal
7:4-5 (7:4)
Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan
sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (7:5) supaya engkau
dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing,
yang licin perkataannya.
-Jadikanlah hikmat, yaitu pembukaan
rahasia firman TUHAN, sebagai saudara kita, melebihi saudara sedaging.
-Jadikanlah pengertian itu sanak.
Pembukaan firman TUHAN atau pengertian itu melebihi keluarga, kerabat kita
masing-masing.
Mengapa
demikian? Karena pembukaan rahasia Firman TUHAN berkuasa melindungi kita dari dua
perempuan: 1.Perempuan jalang (liar) = Babel àAntikris. 2.Perempuan asing yang licin perkataannya àNabi-nabi
palsu. Perlu
untuk diketahui: Sesuai dengan Wahyu 13, nabi-nabi palsu suatu kali nanti akan
melengkapi pekerjaan dari pada antikris. Jadi, mereka itu akan bekerja sama,
kolaborasi, saling melengkapi. Tetapi
lewat pembukaan rahasia firman, itulah hikmat yang dimiliki oleh Yusuf ini,
kita akan tertolong dari 2 (dua) perempuan tersebut, itulah; 1.Perempuan jalang (liar) = Babel à Antikris. 2.Perempuan asing yang licin perkataannya à Nabi-nabi palsu. Daniel
9:27 (9:27) Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali
tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian
akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa
yang membinasakan itu". Suatu
kali nanti, Pembinasa Keji, itulah antikris akan memimpin bangsa-bangsa di
seluruh dunia ini selama 7 (tujuh) tahun, dan mereka akan menjadi diktator yang
buas, bengis, sehingga dalam kesempatan itu, mereka akan menghentikan korban
sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan. -Korban sembelihan à Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan
salib. -Korban santapan à Pembukaan rahasia firman, sebagai makanan
rohani. Itu
akan dihentikan, terkhusus pada pertengahan 7 (tujuh) tahun yang kedua, berarti
3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Jadi,
antikris, itulah Pembinasa Keji akan menghentikan korban sehari-hari, itulah korban
sembelihan dan korban santapan. Kalau
saat ini kita menikmati gandumnya Yusuf, itulah pembukaan rahasia firman yang
memberikan hikmat, maka sekalipun terjadi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat,
kita akan tertolong; 1.Kita akan tertolong terhadap perempuan
jalang, itulah antikris. 2.Kita akan tertolong terhadap perempuan
asing, itulah nabi-nabi palsu. Jadi,
saatnyalah bagi kita untuk mengumpulkan gandum, menimbunnya, itulah pembukaan
rahasia firman. Tetapi tidak berhenti pada pembukaan rahasia firman, melainkan
lanjut serta menyimpannya, sehingga kita boleh dilindungi dari dua
perempuan yang jahat, itulah perempuan jalang (antikris) dan perempuan asing
yang licin perkataannya (nabi-nabi palsu), sebab akan terjadi 7 (tujuh) tahun
kelaparan yang hebat, di mana puncaknya 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua,
pertengahan 7 (tujuh) masa yang terakhir. Jadi,
jangan anggap enteng. Jangan terlena. Kaum muda remaja jangan berpuas dengan
kedudukan yang ada, dengan gaji per bulan, dengan uang yang ada, supaya jangan
menyesal di kemudian hari. Biarlah
kiranya firman itu meneguhkan hati kita, sehigga kita mempunyai keteguhan di
hati. Kalau kita mempunyai kekurangan; mudah risau, mudah gelisah, mudah
berbagi rasa kepada yang tak suci, dan kalau itu menjadi kutuk nenek moyang
dari kedua orang tua, patahkan, pikul salib. Kemudian,
kita akan membaca ayat 23. Daniel
9:23 (9:23) Ketika
engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang
untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah
firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! Singkatnya:
Kita sangat membutuhkan pembukaan firman untuk mengatasi 7 (tujuh) tahun
kelaparan yang akan terjadi, yang memuncak pada pertengahan 7 (tujuh) tahun
yang kedua. Jadi, perhatikanlah dan camkanlah pembukaan firman
ini. Sekali
lagi saya sampaikan dengan tandas: Kita sangat membutuhkan pembukaan rahasia
firman, supaya dengan demikian kita bisa mengatasi 7 (tujuh) kelaparan, yang
memuncak pada pertengahan 7 (tujuh) masa yang terakhir, itulah 3.5 (tiga
setengah) tahun yang kedua. Camkanlah
itu, perhatikanlah itu. Jangan diabaikan, itu maksudnya “dicamkan”. Jangan
dianggap enteng, itu maksudnya “perhatikanlah”. Jangan
engkau menganggap lebih besar uangmu; jangan engkau menganggap lebih besar
pekerjaanmu dari pada pembukaan firman. Fokuskanlah hatimu kepada pembukaan
firman. Jangan gelisah hatimu kepada yang tidak suci. Jangan berbagi hatimu
kepada yang tidak suci. Itulah maksudnya “camkanlah” dan “perhatikanlah”. Singkatnya:
“Camkanlah” dan “perhatikanlah”, artinya; jangan berbagi lagi kepada perkara
lahiriah, apalagi kepada yang tidak suci, itulah kejahatan dan kenajisan. Kalau
TUHAN membukakan firman, lalu dosa terkoreksi, apakah kita marah? Tentu
jawabnya “tidak”, bukan? Tentu,
supaya TUHAN merubah kita; tidak ada maksud TUHAN untuk menyakiti. Tetapi kalau
kita harus pikul salib, tujuannya adalah supaya kita terbentuk; telinga semakin
dipertajam, mata semakin dipertajam. Amsal
3:1-3 (3:1) Hai
anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku, (3:2) karena panjang umur dan lanjut usia
serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. (3:3) Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu, Hai
anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku. Maksudnya;
jangan marah, jangan emosi, jangan panas hati, sehingga kita melupakan
pembukaan rahasia firman. Dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena
panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Akhirnya,
kalau kita menghargai pembukaan rahasia Firman TUHAN, selain dilindungi dari 2
(dua) perempuan yang jahat -- itulah antikris dan nabi-nabi palsu --,
selanjutnya di sini dikatakan; kalau firman menjadi daging, maka keuntungan
yang lain adalah ditambahkan ... 1.Panjang umur. 2.Lanjut usia. 3.Sejahtera ditambahkan kepada kita
masing-masing. Jadi,
pembukaan rahasia firman itu keuntungannya banyak; memberi panjang umur,
memberi lanjut usia, dan damai sejatera. Di mana kesejahteraan yang abadi?
Itulah Kerajaan Sorga. Wahyu
1:3 (1:3)Berbahagialah
ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat
ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya
sudah dekat. Pribadi-pribadi
yang berbahagia, antara lain: -Berbahagialah yang membacakanà Mata yang
dipertajam. -Berbahagialahmereka yang
mendengarkanà Telinga
yang dipertajam. Jadi,
berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkanfirman
nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, firman yang ditimbun,
serta menyimpannya, serta melakukannya. Mengapa
demikian? Sebab waktunya sudah dekat; kegenapan hari TUHAN sudah dekat. Kita
kembali membaca Kejadian 41:36. Kejadian
41:36 (41:36)
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini
dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri
ini jangan binasa karena kelaparan itu". Jadi,
sudah sangat jelas: Pembukaan rahasia firman menjadi persediaan untuk
menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan, sehingga sekalipun terjadi 7 (tujuh)
tahun kelaparan yang hebat, namun kita tidak binasa, negeri ini tidak binasa.
Kita hidup di negeri ini tetapi tidak binasa. Hargailah
pembukaan firman, dan biarlah dilakukan, dan itu sebagai persediaan di dalam
rangka menghadapi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang dahsyat, sehingga kita tidak
binasa di negeri ini.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment