Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
MALAM NATAL, 24 DESEMBER 2020 Tema:
MEREKA AKAN MENAMAKANNYA IMANUEL (Matius 1:23) Subtema:
NAMANYA SESUAI TABIATNYA Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita. Malam
ini, oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita boleh diizinkan untuk mengingat
hari kelahiran Yesus Kristus, sehingga dengan merayakan kelahiran Yesus Kristus
ini, kita boleh mengetahui zaman per zaman; mengetahui bagaimana keadaan dari
akhir zaman ini. Yang pasti, dari zaman adam sampai zaman akhir ini genap
berusia 6.000 (enam ribu) tahun, bahkan sudah lebih 20 (dua puluh) tahun. Itu
tandanya dari kita merayakan kelahiran dari Yesus Kristus. Banyak
orang ragu tentang kelahiran Yesus Kristus, ragu tentang tanggal lahir dari
Yesus Kristus, tetapi bagi kita, itu tidak menjadi soal; kapan Yesus lahir,
tanggal hari kapan Yesus lahir, itu tidak jadi soal. Tetapi bagi kita, hari
kelahiran Yesus Kristus, itu sangat penting, itu sebabnya kita tahu zaman dan
keadaan zaman, dan bahkan kita tahu bahwa zaman ini sudah berada pada 6.000
(enam ribu) tahun. Kita
bersyukur kepada TUHAN, karena saat ini adalah saat di mana keadaan dunia dalam
guncangan yang hebat karena wabah Corona ini melanda seantero dunia. Namun
sekalipun demikian, oleh karena rahmat TUHAN bagi kita, oleh karena kasih
karunia yang dianugerahkan TUHAN bagi kita, maka kita boleh menyelenggarakan
sekaligus merayakan hari lahirnya TUHAN Yesus Kristus, Sang Juruselamat
manusia. Itu adalah kemurahan hati TUHAN bagi kita. Tema
natal tahun ini adalah “DAN MEREKA AKAN MENAMAKAN DIA IMANUEL.” Tema ini
kita ambil sesuai dengan tema yang diberikan oleh direktorat jendral Bimas
Kristen yang dikeluarkan oleh Bapak Thomas Pentury. Inilah tema natal tahun ini
untuk seluruh umat Nasrani, dan kita juga mengadopsi tema ini, dan kiranya
menjadi berkat yang besar bagi kita malam ini. Tema ini juga akan dilanjutkan
dalam rangkaian ibadah natal besok di gedung gereja di Serang bersama-sama
dengan sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang
dan Cilegon. Dan jikalau TUHAN izinkan, akan dirangkai dalam Kebatktian Natal
Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) yang akan diselenggarakan Senin-Selasa,
28-29 Desember 2020, lewat live streaming Facebook, juga Zoom Meeting atau
virtual, persekutuan bersama-sama dengan hamba-hamba TUHAN yang sudah mendapat
undangan, dan juga diikuti secara umum (bebas) baik dalam maupun luar negeri. Langsung
kita perhatikan tema: “Dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” yang
diambil dari Injil Matius 1:23. Matius
1:23 (1:23)
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah
menyertai kita. Imanuel, artinya;
Allah menyertai kita. Berarti,
nama-Nya sesuai dengan karakter, atau sesuai dengan tabiat-Nya; sebaliknya,
karakter, tabiat atau perbuatan-Nya sesuai dengan nama-Nya. Oleh
sebab itu, kita patut mengucap syukur sedalam-dalamnya dan berterima kasih
setinggi-tingginya kepada TUHAN kita, Yesus Kristus, karena Dia dinamakan Imanuel,
sebab kita sangtlah membutuhkan yang namanya penyertaan TUHAN dalam kehidupan
kita masing-masing. Kita
membutuhkan penyertaan TUHAN, dan hal ini sudah sangat terbukti, di mana
Covid-19 mulai melanda seantero dunia ini di awal bulan Maret 2020 hingga di
penghujung tahun ini, tetapi TUHAN menyertai kita. Dan
kalau kita melihat akibat dari pada wabah Corona atau Covid-19 ini, seantero
dunia ini mengalami suatu guncangan yang begitu hebat. Dunia ekonomi mengalami
guncangan, dunia politik mengalami guncangan, nikah-nikah di dunia ini juga
turut mengalami guncangan, sampai terjadi perceraian secara massal, bahkan
sampai kepada pembunuhan terhadap pasangan hidupnya; suami membunuh isterinya,
sebaliknya isteri membunuh suaminya, bahkan ibu tega membunuh anak-anaknya.
Jadi, benar, bahkan nikah rumah tangga diguncang. Kemudian,
jumlah orang-orang yang terpapar Covid-19 ada ratusan juta jiwa, dan yang
meninggal dunia akibat virus Corona pun begitu banyak jumlahnya, tidak terkira.
Pendeknya: Covid-19 mengguncang dunia, mengguncang semua lini, mengguncang
semua sisi, dan peristiwa ini tidak bisa diprediksi oleh akal pikrian manusia
tentunya. Dari
mana dan bagaimana Covid ini datang dan terjadi, dan siapa yang harus
bertanggung jawab, tidak bisa kita prediksi dan tidak ada yang bisa kita tuntut
siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini. Tetapi dalam hal ini, apapun yang
terjadi, itu terjadi atas seizin TUHAN; tidak ada yang terjadi di atas muka
bumi ini tanpa seizin TUHAN tentunya. Kemudian,
apakah Covid-19 ini akan bermuara kepada antikris? Kita tidak tahu dengan
pasti. Yang kita tahu, bahwasanya kita sangat membutuhkan penyertaan TUHAN bagi
kita sampai selama-lamanya. Dia Imanuel, artinya; TUHAN menyertai kita
sekaliannya. Biarlah kiranya TUHAN menyertai, menuntun ibadah ini sampai
puncaknya. Kita
awali terlebih dahulu dari Mazmur 45, dengan perikop: “Nyanyian pada
waktu penikahan raja”. Berarti, ini adalah gambaran sukacita besar dalam
pesta nikah Anak Domba. Sementara, sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di
atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba Allah, menjadi mempelai wanita
TUHAN dalam perjamuan malam kawin Anak Domba. Mazmur
45:7 (45:7)
Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Takhtamu
kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu
adalah tongkat kebenaran. Artinya, Kerajaan Sorga sifatnya kekal.
Namun untuk sampai kepada kekekalan, kita butuh penyertaan, kita butuh tuntunan
dari tongkat kerajaan, itulah yang disebut tongkat kebenaran dari sorga,
sebagaimana dengan 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia kecil -- yang terdapat dalam
kitab Wahyu -- mendapatkan tuntunan dan penyertaan dari TUHAN. Mari
kita lihat 7 (tujuh) sidang jemaat yang berada di Asia Kecil, dalam Wahyu 1. Wahyu
1:4 (1:4) Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih
karunia dan damai sejahteramenyertai kamu, dari Dia, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di
hadapan takhta-Nya, Doa
dan harapan Rasul Yohanes kepada 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia Kecil adalah kasih
karunia dan damai sejahtera menyertai 7 (tujuh) sidang jemaat di
Asia kecil. Inilah
doa dan harapan kita kepada TUHAN; biarlah kasih karunia dan damai sejahtera
menyertai hidup kita masing-masing. Bukan hanya sampai kepada penghujung tahun,
tetapi terus sampai Maranatha, TUHAN datang pada kali yang kedua sebagai
Raja dan Mempelai Pria Sorga. Itu
adalah “awalnya”, di mana awal dari Kitab Wahyu adalah Wahyu 1. Selanjutnya
kita akan melihat “akhirnya”, di mana akhir dari Kitab Wahyu adalah Wahyu
22. Wahyu
22:20-21 (22:20) Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! (22:21) Kasih karunia
Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin. Kasih
karunia TUHAN Yesus Kristus menyertai ketujuh sidang jemaat sampai kepada
kedatangan-Nya kembali. Pendeknya:
Kasih karunia TUHAN Yesus Kristus menyertai ketujuh sidang jemaat yang ada di
Asia Kecil dari awal sampai pada akhirnya. Dari awal sampai pada akhirnya,
kasih karunia dan damai sejahtera menyertai 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia
Kecil. Demikian
juga penyertaan TUHAN bagi kita; dari awal sampai akhirnya, sampai kepada
kesudahan dunia ini, TUHAN kiranya menyertai kita. Pertanyaannya:
Mengapa penyertaan TUHAN berlaku sampai kepada kesudahannya? Wahyu
1:4 (1:4) Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada
dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya Jawabnya:
Dia disebut sebagai “yangada dan yang sudah ada
dan yang akan datang.” Wahyu
1:8 (1:8) "Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Singkatnya:
Alfa dan Omega = Awal dan Akhir, adalah pribadi yang bersifat yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang = bersifat kekekalan. Namun,
pribadi yang bersifat kekekalan ini sudah dinyatakan juga dari sejak zaman
nabi-nabi, termasuk -- tanpa terkecuali -- dari zaman Daniel. Mari kita
buktikan dalam Daniel 7. Daniel
7:2-3 (7:2)
Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan,
tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, (7:3)
dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda
dengan yang lain. Sebelum
kita melihat pribadi yang bersifat “kekekalan”, kita terlebih dahulu melihat
tentang Daniel mendapat penglihatan dari TUHAN. Adapun
penglihatan itu ialah tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut
besar, dengan kata lain; lautan dunia, yaitu dari empat penjuru bumi
(seantero dunia) -- itulah Timur, Barat, Utara, Selatan -- mengalami suatu
guncangan hebat. Dan oleh karena guncangan yang hebat itu 4 (empat) binatang
besar muncul dari dalam laut, kemudian yang satu berbeda dengan yang lain. Empat
penjuru angin -- itulah Timur, Barat, Utara, Selatan -- itu adalah seantero
dunia ini telah diguncang oleh wabah Corona. Sekarang
pertanyaannya: Kemana muara dari guncangan yang hebat ini? Saya
tidak bisa mengatakan apakah ini bermuara kepada antikris; saya tidak
bisa mengatakan itu menurut pengetahuan saya secara manusiawi. Tetapi kalau
kita lihat, dari guncangan yang hebat mengguncang seantero dunia dalam
penglihatan Daniel ini, lalu akibat guncangan itu muncul 4 (empat) binatang
besar. Kita
baca dulu ayat 4-6. Daniel
7:4-6 (7:4) Yang
pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung
rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari
tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan
hati manusia. (7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang
kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah,
dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan
demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6)
Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan
tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu
berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Muncul
4 jenis binatang buas dari dalam lautan dunia ini, yang satu berbeda dengan
yang lain. Adapun
tiga jenis BINATANG YANG PERTAMA ialah: 1.Singa. 2.Beruang. 3.Macan tutul. Kita
kaitkan dengan Wahyu 13. Wahyu
13:1-2 (13:1) Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan
macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar. Seekor
binatang keluar dari dalam lautà
Antikris. Kemudian,
binatang tersebut merupakan gabungan atau kombinasi dari tiga jenis binatang
dalam satu tubuh, itulah tubuh antikris, yakni 1.Macan tutul. 2.Beruang. 3.Singa. Jadi,
Wahyu 13:1-2 sama dengan Daniel 7:2-6. Kemudian,
dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut, dapat kita mengambil kesimpulan dan
dapat kita bayangkan: Betapa hebat dan betapa besarnya kuasa dari antikris
apabila nanti menjadi penguasa, apabila menjadi raja untuk beberapa waktu
lamanya. Kembali
saya sampaikan: Kita akan terlebih dahulu memeriksa penglihatan dari Daniel ini
tentang 4 (empat) binatang. Kita sudah melihat 3 (tiga) binatang pertama yang
akan dihadapi oleh anak-anak TUHAN, sebab 3 (tiga) jenis binatang itu merupakan
gambaran dari antikris, yang akan berkuasa suatu kali kelak nanti atas seizin
TUHAN. Oleh sebab itu, kita butuh penyertaan dari TUHAN. Oleh
sebab itu, kita lihat Daniel 9. Daniel
9:27 (9:27) Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali
tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan
korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang
yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan
itu." Ketika
antikris berkuasa atau menjadi diktator ganas, diktator buas di bumi ini,
keadaan manusia menjadi berat, menjadi susah, menjadi sulit bagi banyak orang
selama satu kali 7 (tujuh) masa, atau selama 7 (tujuh) tahun. Adapun
puncak kesusahan itu terjadi pada pertengahan 7 (tujuh) masa yang terakhir =
3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Jadi,
apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes di Pulau Patmos sesuai dengan apa yang
dilihat oleh Daniel dalam penglihatannya dalam satu malam di atas tempat
tidurnya. Kita
kembali untuk memperhatikan Daniel 7 untuk melihat segala tindak tanduk
dari pada antikris, yang merupakan gabungan atua kombinasi dari 3 (tiga) jenis
binatang tersebut. Daniel
7:4-6 (7:4) Yang
pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali;
aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah
dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan
hati manusia. (7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang
kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah,
dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya.
Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6)
Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan
tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang
itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Tabiat-tabiat
dari binatang yang keluar dari dalam laut oleh guncangan yang terjadi, tampak
dengan jelas, Yang Pertama: SINGA. Sesuatu
yang aneh nampak di sini, sebab ia mempunyai sayap burung rajawali.
Sebenarnya, ini hanyalah akal-akalan semata, ini hanyalah akal-akalan belaka,
sebab pada masa aniaya antikris berkuasa, sayap burung nasar yang besar itu
sudah diberikan kepada sidang mempelai wanita TUHAN. Jadi,
itu hanyalah akal-akalan dari antikris, itu siasat dari antikris; sepertinya
antikris ini sangat memperhatikan, memelihara, melindungi tetapi sebetulnya itu
merupakanakal-akalan dari pada
antikris. Kemudian,
di sini kita perhatikan: Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan
ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia. Kedua
sayapnya itu tercabut, sehingga ia terangkat dari tanah dan berdiri pada dua
kaki sebagai manusia; yang seharusnya berdiri di atas korban Kristus atau batu
penjuru, tetapi sebenarnya tidak, itu hanyalah akal-akalan dari antikris. Yang
lebih aneh lagi, kepadanya diberikan hati manusia. Artinya, seolah-olah
antikris itu dapat memahami isi hati manusia, seolah-olah dapat mengerti
kesusahan hati manusia. Itu tentang “singa”. 1
Petrus 2:6 (2:6) Sebab ada
tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu
yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." Di
sini kita perhatikan: Allah meletakkan sebuah BATU. -Batu yang terpilih. -Batu penjuru. -Batu yang mahal. Ketiga-tiganya
jelas menunjuk pribadi Kristus yang dikorbankan. Singkatnya: “Batu” tersebut à Korban Kristus. Selanjutnya,
siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan, siapa yang
percaya kepada korban Kristus, tidak dipermalukan. Oleh sebab itu, biarlah
kiranya kita senantiasa menjunjung tinggi korban Kristus, biarlah kiranya kita
senantiasa memandang kepada korban Kristus; pandangan kita tidak diarahkan
kepada perkara yang lain selain kepada korban Kristus. Kalau kita menjunjung
tinggi korban Kristus, jaminannya ialah maka tidak dipermalukan. 1
Petrus 2:7 (2:7) Karena
itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu
penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan." Karena
itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal. Bagi orang yang percaya, korban
Kristussangat mahal. Tetapi bagi mereka
yang tidak percaya; batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan,
itulah imam-imam kepala, tua-tua bangunan, ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Yahudi, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan
suatu batu sandungan. Selanjutnya,
di sini kita melihat: Korban Kristus menjadi ... -Batu penjuru = Dasar bangunan
yang teguh; dasar dari tiap-tiap bangunan. Kalau korban Kristus menjadi dasar,
menjadi landasan hidup kita, maka kita menjadi kuat, tidak mudah goyah oleh
pengaruh yang tidak baik dan yang tidak suci -Menjadi batu sentuhan.
Artinya; korban Kristus, pribadi Yesus yang disalibkan dapat memahami dan
menyelami isi hati manusia yang paling dalam, menyelami kesusahan hati manusia.
Hanya korban Kristus yang dapat menyelami, dapat memahami isi hati manusia,
dapat memahami kesusahan hati manusia. -Namun dalam kesempatan yang lain, korban
Kristus menjadi suatu batu sandungan. Seperti tukang-tukang
bangunan, itulah ahli- Taurat, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi
tersandung kepada korban Kristus. Apakah
saudara tersandung apabila ibadah dan pelayanan ini dihubungkan dengan salib
Kristus? Apakah saudara tersandung apabila ibadah dan pelayanan ini disertai
dengan korban-korban, baik tenaga, pikiran, waktu, keuangan, bahkan materi
sekalipun? Apakah tersandung? Saya kira tidak. Kalau kita tersandung, kita
tidak akan mungkin bisa datang beribadah dan melayani TUHAN; kita tidak akan
berani menghadap takhta TUHAN. Mengapa
orang tidak berani untuk beribadah dan melayani? Karena dia tersandung dengan
korban Kristus, seperti tukang-tukang bangunan, itulah ahli-ahli Taurat,
imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi. Tetapi
sebetulnya, korban Kristus bagi kita adalah batu penjuru dan juga
batu sentuhan. Hanya pribadi Yesus yang disalibkan yang dapat
memahami kehidupan kita masing-masing, memahami isi hati kita, memahami
kesusahan manusia. Jadi, jangan diputar balik dengan segala
kekeliruan-kekeliruan yang terjadi selama ini. Intinya:
Yang memahami hati manusia hanyalah pribadi Yesus yang disalibkan = Batu sentuhan,
itulah korban Kristus. Tabiat-tabiat
dari binatang yang keluar dari dalam laut oleh guncangan yang terjadi, tampak
dengan jelas, Yang Kedua: BERUANG. Daniel
7:5 (7:5) Dan
tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri
pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di
dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo,
makanlah daging banyak-banyak. Lihat:
Ia berdiri pada sisinya yang sebelah atau berdiri pada kedua kaki
belakang, sehingga nanti kedua kaki di depan dapat digunakan untuk memukul
mangsa, juga sekaligus mencengkram dalam cengkraman yang kuat, dalam cengkraman
yang erat, tidak akan bisa dilepaskan. Kemudian,
ada sesuatu yang aneh: Tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di
antara giginya. Tiga
tulang rusuk à Tubuh,
jiwa dan roh manusia yang telah dikuasai oleh daging, sebab di sini dikatakan: Ayo,
makanlah daging banyak-banyak. Hati-hati,
jangan sampai kita hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging
yang jahat; inilah yang menjadi sasaran dari pada beruang, inilah yang menjadi
sasaran dari pada antikris, dan hal ini akan terjadi kelak.Oleh sebab itu, perhatikanlah apa yang telah
kita terima pada malam hari ini. Tabiat-tabiat
dari binatang yang keluar dari dalam laut oleh guncangan yang terjadi, tampak
dengan jelas, Yang Ketiga: MACAN TUTUL. Daniel
7:6 (7:6) Kemudian
aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada
empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala
empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian,
kalau kita perhatikan di sini, terlihat dengan jelas: Ada empat sayap burung
pada punggungnya. Jadi, pada punggung macan tutul itu ada empat sayap
burung. Kita
mengetahui, kegunaan sayap pada burung, jelas tidak lain tidak bukan untuk menerbangkan
burung itu sendiri, bukan? Demikian halnya nanti dengan 4 (empat) sayap burung
pada punggung macan tutul itu; secepatnya dia akan dilarikan kepada 4 (empat)
penjuru angin atau 4 (empat) penjuru bumi (Timur, Barat, Utara, Selatan). Itu
sebabnya, kalau kita perhatikan di sini: Selain ada empat sayap pada
punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat. Artinya; secepatnya
ia akan berlari kepada 4 (empat) penjuru bumi (Timur, Barat, Utara, Selatan)
sekaligus menjadi kepala. Berkepala
empat, berarti menjadi pemerintah, menjadi penguasa di 4 (empat) penjuru bumi,
seantero dunia ini ini. Kita
sudah melihat apa yang menjadi tindakan dari 3 (tiga) jenis binatang yang
pertama ini, tetapi kalau kita telusuri juga dalam Mazmur 10. Mazmur
10:8-10 (10:8) Ia duduk
menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang
tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah; (10:9) ia mengendap di
tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap
untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu
dengan menariknya ke dalam jaringnya. (10:10) Ia membungkuk, dan
meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. -Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di
tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip
orang yang lemah; ia mengendap di tempat yang tersembunyi. Ini
tabiat dari MACAN TUTUL. -Seperti singa di dalam semak-semak; ia
mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ini tabiat dari
SINGA. -Ia menangkap orang yang tertindas itu
dengan menariknya ke dalam jaringnya. Ia membungkuk, dan meniarap, lalu
orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. Ini tabiat dari
pada BERUANG. Perhatikan:
Dari ayat 8-10 ini, kita bisa melihat antikris yang merupakan gabungan 3
(tiga) jenis binatang dalam satu tubuh. Binatang
yang pertama adalah MACAN TUTUL. Pekerjaannya
adalah matanya mengintip dan mengendap di tempat yang tersembunyi. Kalau
pekerjaan antikris ialah mengintip dan mengendap di tempat yang tersembunyi,
siapa orang yang dapat mengetahui? Tidak ada orang yang dapat mengetahui. Mancan
tutul mengintip dan mengendap di tempat yang tersembunyi, berarti melihat
sasarannya dengan jelas. Tetapi, sasarannya, mangsanya tidak dapat melihat
macan tutul yang sedang mengintip dan mengendap di tempat yang tersembunyi. Kemudian,
yang menjadi sasaran dari macan tutul (antikris) adalah orang yang lemah.
Berarti, tidak memiliki kekuatan, mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak
suci. Inilah yang menjadi sasaran dari antikris, sementara macan tutul ini
memiliki kecepatan tinggi. Binatang
yang kedua adalah SINGA. Adapun
pekerjaan dari singa adalah di dalam semak-semak, ia mengendap
untuk menangkap orang yang tertindas. Dari sini kita bisa mengetahui,
bahwa antikris ini memiliki tentara yang begitu tangkas. Pasukan
khusus, pasukan elit yang begitu tangkas, dia akan mengendap dan harus
menggunakan semak-semak atau pun daun-daunan yang hijau untuk menutupi dirinya,
sehingga mangsa yang menjadi sasarannya tidak akan mengetahui keberadaannya di
dalam semak-semak. Hal ini menunjukkan bahwa tentara antikris ini begitu
tangkas, begitu luar biasa di dalam hal mengejar mangsanya, untuk mengejar
sasarannya. Siapa
yang bisa mengantisipasi tentara antikris yang begitu tangkas demikian rupa?
Sekalipuan ia adalah seorang doktor, profesor, seorang pandai, seorang yang
memiliki harta kekayaan, maka ia tidak akan dapat menghadapi ketangkasan dari
antikris yang demikian rupa. Kemudian
yang menjadi sasaran dari pada singa (antikris) adalah orang yang tertindas,
itulah orang-orang yang kecil, orang-orang yang rendah hati oleh karena salib
Kristus. Binatang
yang ketiga adalah BERUANG. Pekerjaan
dari pada beruang adalah membungkuk dan meniarap. Kalau kita
perhatikan gelagat dari pada antikris ini begitu lihai, mengapa? Karena dia
bagaikan beruang yang membungkuk dan meniarap. -“Membungkuk” itu rendah hati. -“Meniarap” berarti rendah
serendah-rendahnya, seakan-akan berada di titik nol. Tetapi
tujuannya adalah untuk dapat mencengkram orang-orang yang lemah, supaya
orang-orang lemah jatuh ke dalam cengkramannya, jatuh ke dalam cakarnya yang
begitu kuat itu. Jadi,
dapat kita mengambil kesimpulan, bahwa: -Antikris ini begitu gesit.
Hal ini sudah ditunjukkan oleh MACAN TUTUL. -Antikris ini begitu tangkas.
Hal ini sudah ditunjukkan oleh SINGA. -Antikris ini begitu lihai.
Hal ini sudah ditunjukkan oleh BERUANG. Gesit, tangkas
dan lihai adalah pekerjaan dari antikirs untuk mendapatkan orang-orang
yang lemah, untuk menjatuhkan orang-orang yang tertindas, bahkan supaya
orang-orang yang lemah jatuh ke dalam cakar cengkraman dari antikris. Dan kalau
sudah jatuh dalam cengkraman antikris, ia tidak akan dilepaskan, sehingga
setiap orang yang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di dahi atau
pun di tangan kanan tidak akan diampuni oleh darah salib Kristus = Binasa. Jadi,
ini akan terjadi ke depan. Itu sebabnya tadi saya katakan: Dunia ini sudah
digoncang oleh pandemi atau Covid-19; dunia sudah digoncang oleh wabah Corona.
Sekarang pertanyaannya: Guncangan dari wabah Corona ini muaranya ke mana? Kalau
tadi kita melihat goncangan yang terjadi seantero dunia, pada penglihatan
Daniel, dari guncangan itu muncul empat binatang buas. Tiga jenis binatang
yang pertama kita sudah melihat sebagai binatang yang gesit, tangkas, dan
lihai, dan tiada mungkin seorang pun dapat mengatasi pergerakan dari antikris
yang begitu gesit, tangkas, dan lihai ini, jikalau ia hanya mengandalkan
kekuatannya, jikalau ia hanya mengandalkan kemampuannya, jikalau ia hanya
mengandalkan gelar tinggi (doktor, profesor), jikalau ia hanya mengandalkan
harta kekayaan dan yang ada yang dia punya. Tiadalah mungkin dapat mengatasi
pergerakan dari antikris yang begitu luar biasagesit, tangkas, dan lihai. Jangan
kita pasang dada terhadap antikris. Tiada seorang pun yang dapat bertahan
berdiri di hadapan antikris dengan mengandalkan kekuatannya. Oleh sebab itu,
kita butuh penyertaan TUHAN, sebab dari sejak semula, dari sejak lahirnya
Yesus, Anak Allah, Sang Juruselamat, dinamailah Ia Imanuel, artinya;
TUHAN menyertai kita. Oleh
sebab itu, kita butuh penyertaan TUHAN sampai masa aniaya antikris berlangsung
di tengah dunia ini. Pada satu kali 7 (tujuh) masa atau selama tujuh 7 (tujuh)
antikris berkuasa di muka bumi ini, puncaknya pada pertengahan 7 (tujuh) masa
yang terakhir, 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Biarlah kita lebih
hati-hati lagi, dan kiranya hal ini dapat dipahami dengan baik. Sekarang,
kita akan kembali kita memeriksa Daniel 7. Daniel
7:7-8 (7:7) Kemudian
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat,
yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi
besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya
dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula
ia bertanduk sepuluh. (7:8) Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk
itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga
dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada
mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. BINATANG
YANG KEEMPAT adalah binatang yang sangat menakutkan dan mendahsyatkan sebab ia
sangat kuat; ia bergigi besar dari besi, sehingga; -Ia melahap dan meremukkan. -Dan sisanya diijak-injak oleh
kakinya (antikris). Jadi,
kalau kita tidak mendapatkan penyertaan TUHAN atau ibadah ini tidak dituntun
oleh tongkat kerajaan, tidak dituntun oleh tongkat kebenaran sampai kepada
kekekalan, yaitu sampai kepada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, maka dua
hal yang akan terjadi pada masa aniaya antikris: 1.Antikris akan melahap dan meremukkan. 2.Sisanya akan diijak-injak. Yang
diremukkan dan dilahap, itulah orang-orang yang digorok lehernya dan dipenggal
dengan pedang antikris. Pilih
mana: -Sekarang leher digunakan untuk menundukkan
kepala sehingga lepas dari pemenggalan kepala, -atau kita sekarang ini menganggap enteng
ibadah, tidak menghargai ibadah, tetapi suatu kali kelak kita harus bayar harga
dengan menyerahkan leher ini digorok (dipenggal) oleh pedang antikris? Tetapi
sebagai hamba TUHAN, sebagai gembala sidang, saya nasihatkan dengan tandas,
baik sidang jemaat dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, baik yang di
Malaysia dan di Bandung, bahkan saya nasihatkan kepada anak-anak TUHAN, umat
TUHAN yang terus memberi diri untuk digembalakan lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook baik dalam maupun luar negeri, saya nasihatkan: Lebih
baik hari ini beri diri untuk dituntun, untuk berada dalam penyertaan atau tuntunan
dari tongkat kerajaan (tongkat kebenaran) untuk selanjutnya dibawa
sampai kepada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, sehingga kita lepas dari
kebinasaan, sebab pedang antikris tidak memenggal kepala kita masing-masing,
leher tidak digorok oleh antikris. Gunakan
leher kita masing-masing untuk segera menundukkan kepala, artinya;
secepatnya ibadah ini dalam penyertaan, dalam tutunan TUHAN pada puncaknya,
itulah doa penyembahan = Leher digunakan untuk menundukkan kepala di ujung kaki
salib TUHAN. Sebab
ada yang diremukkan, sisanya ada yang diinjak-injak, singkatnya;
ada dalam aniaya. Hal itu bisa saudara baca dalam Wahyu 11:1-2, di mana; -Wahyu 11:1 itulah ibadah
yang diukur, ibadah yang sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, sehingga
lepas dari aniaya antikris. -Sedangkan Wahyu 11:2, diserahkan
kepada antikris untuk diijak-injak. Singkatnya:
TUHAN sudah memperlihatkan 4 (empat) binatang buas kepada Daniel dalam satu
penglihatan di malam hari di atas tempat tidurnya. Dan itu akan segera terjadi. Saya
ulangi kembali: Dunia ini sedang diguncang oleh wabah Corona, seantero dunia.
Saya tidak mengatakan menurut pengetahuan saya bahwa itu akan bermuara kepada
antikris. Yang mau saya katakan adalah bahwa ketika guncangan terjadi oleh 4
(empat) angin penjuru bumi, dari situ keluar empat bintang besar dan buas --
menurut penglihatan Daniel --, dan itu merupakan bayangan dari antikris dengan
segala kekejian- kekejian yang akan terjadi. Dan
saya melihat, guncangan ini akan mengarah kepada aniaya antikris yang tidak
lama lagi akan terjadi. Jadi, oleh sebab itu, sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, maupun anak TUHAN
yang terus memberi diri untuk digembalakan, ayo sungguh-sungguh, bahkan lebih
sungguh-sungguh lagi untuk memberi diri digembalakan. Sekarang,
kita lanjut melihat apa yang akan terjadi yang dilihat oleh nabi Daniel.
Sesudah melihat 4 (empat) binatang buas keluar dari lautan dunia ini, DANIEL
JUGA MENDAPATKAN PENGLIHATAN BERIKUTNYA. Daniel
7:9 (7:9) Sementara
aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut
Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu
domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar; Sesudah
melihat 4 (empat) binatang buas tersebut, ternyata dalam penglihatan itu Daniel
juga melihat Yang Lanjut Usianya duduk di takhta itu. Di sini kita
melihat: Pribadi Yesus Kristus tampil sebagai Yang Lanjut Usianya,
berarti berbicara tentang “kekekalan”. Pendeknya:
Pribadi yang bersifat kekekalan ini dinyatakan kepada Daniel sebagaimana yang
dinyatakan juga kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos. Kemudian,
“kekekalan” itu diulang di dalam Wahyu 1:4. Wahyu
1:4 (1:4) Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada
dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya, Kasih
karunia dan damai sejahtera menyertai 7 (tujuh) sidang
jemaat di Asia Kecil. Penyertaan dari siapa? Yaitu dari Dia, itulah yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang =
kekekalan. Jadi,
Yang Lanjut Usianya itulah yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang = kekekalan. Wahyu
1:8 (1:8) "Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Dari
Alfa sampai dengan Omega, berarti Awal dan Akhir, adalah
merupakan yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang; itulah
pribadi yang bersifat “kekekalan”. Wahyu
1:17-18 (1:17) Ketika
aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang
mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18)
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup,
sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Penyertaan
dari “kekekalan”, itulah Awal dan Akhir = Alfa dan Omega, kemudian Hidup -
mati - Hidup = Yang ada, yang sudah ada, yang akan datang. Itulah
pribadi yang bersifat “kekekalan”. Singkatnya:
Untuk berada di dalam kekekalan, ibadah ini harus dihubungkan dengan salib.
Dari Alfa untuk sampai kepada Omega, dijembantai oleh salib. Itulah Hidup - mati
- hidup; yang ada, yang sudah ada, yang akan datang. Sekali
lagi saya sampaikan: Untuk sampai kepada kekekalan, ibadah itu harus
dihubungkan dengan salib.
Jadi,
jangan saudara bingung dan jangan saudara terkecoh dan jangan saudara merasa
menjadi bodoh manakala hamba TUHAN mengadakan sensasi-sensasi di tengah ibadah
dan pelayanan, di mana dalam sebuah penggembalaan sibuk mengadakan sensasi,
sibuk mengadakan demonstrasi-demonstrasi yang, di mana jemaat selalu
dirubuh-rubuhkan. Jangan saudara menjadi kecil hati, jangan saudara menjadi
bodoh, menjadi bingung, jangan. Seharusnya,
kita melihat hal itu sebagai suatu kebodohan, karena apabila ibadah hanya
dihubungkan dengan sensasi, hanya dengan membuat jemaat rubuh-rubuh, ibadah itu
tidak akan menjembantani sampai ke dalam Kerajaan Sorga, sampai kepada
kekekalan. Tetapi
ibadah di bumi jembatannya adalah salib; itulah penyertaan TUHAN bagi
kita, itulah kasih karunia dan damai sejahtera menyertai ketujuh sidang jemaat
di Asia Kecil, termasuk menyertai sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, menyertai sidang
jemaat Malaysia dan Bandung, menyertai anak-anak TUHAN yang terus memberi diri
digembalakan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook baik dalam
negeri maupun luar negeri. Itulah pribadi yang bersifat “kekekalan”; penuh
damai sejahtera dan kasih karunia menyertai hidup kita masing-masing. Sekali
lagi saya sampaikan: Kasih karunia dan damai sejahtera, itulah salib Kristus
yang menyertai hidup kita masing-masing. Kalau seorang hamba TUHAN sibuk
hanya untuk mengadakan demonstrasi dan tiap minggu mengadakan demonstrasi
sampai kiamat, sampai TUHAN datang, itu bukan kasih karunia, itu bukan damai
sejahtera, itu bukan jembatan untuk menuju kekekalan, tetapi itu adalah
jembatan menuju maut. Jadi,
anak TUHAN jangan merasa menjadi bodoh, jadi bignung manakala ibadah dihubungkan
dengan salib, setelah melihat ibadah yang dibuat sensasi, tidak. Justru mereka
adalah ibadah yang tidak mengerti apa-apa, ibadah yang berujung kepada maut,
tetapi salib adalah kasih karunia, salib adalah damai sejahtera yang
menyertai kita sampai kepada “kekekalan”. Haleluya.. Sebagaimana
Betel, rumah TUHAN; dalam sebuah penglihatan Yakub, di mana ia melihat
tangga didirikan dari bumi (dari Betel) sampai ke langit, sampai ke sorga.
Pendeknya SALIB adalah; jembatan, itulah tangga dari bumi sampai ke langit,
dari rumah TUHAN di bumi sampai ke kerajaan kekal, rumah Bapa di Sorga. Selanjutnya,
ayat 19-20. Wahyu
1:19 (1:19) Karena
itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang
maupun yang akan terjadi sesudah ini. Apa
yang dilihat Rasul Yohanes di pulau Patmos; yang terjadi hari ini maupun yang
terjadi di masa yang akan datang, yaitu 4 (empat) binatang keluar dari lautan
dunia ketika dunia ini diguncang dengan suatu guncangan yang hebat, sesudah
peristiwa itu juga akan nampak Yang Lanjut Usianya, dan itu juga harus
dituliskan. Dan
tulisan itu sampai kepada kita malam ini oleh karena rahmat TUHAN, oleh karena
kemurahan TUHAN, oleh karena kasih karunia TUHAN, oleh karena damai sejahtera
TUHAN menyertai kita sampai kepada kekekalan. Wahyu
1:20 (1:20) Dan rahasia
ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh
kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat
dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." -Ketujuh bintang yang di tangan kanan TUHANà Ketujuh malaikat
sidang jemaat atau gembala sidang. -Sedangkan ketujuh kaki dian, itulah
ketujuh sidang jemaat di Asia kecil. Berarti,
supaya kita memperoleh kasih karunia, damai sejahtera menyertai ketujuh sidang
jemaat, menyertaisidang jemaat Allah di
akhir zaman ini, maka kita tidak boleh lepas dari penggembalaan untuk
selanjutnya digembalakan oleh seorang gembala sidang yang bertanggung jawab. Tiadalah
mungkin kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kita kalau sidang jemaat
tidak berada dalam penggembalaan dan tidak digembalakan oleh seorang gembala
sidang.
Maka saudara jangan berpikir; yang penting percaya, masuk sorga, tidak,
tetapi harus tergembala dan itu multak, dan harus digembalakan dalam sebuah
penggembalaan yang benar. Penggembalaan
yang benar ialah digembalakan oleh seorang gembala yang bertanggung jawab.
Seorang gembala yang bertanggung tidak akan mengalihkan imamatnya itu kepada
hamba TUHAN lain, karena hanya gembala sidang yang mengerti borok-borok,
luka-luka, kelemahan dari pada sidang jemaat. Jadi
sidang jemaat tidak boleh bangga kalau dalam sebuah penggembalaan tiap minggu
hamba TUHAN dijadwal, sekalipun hamba TUHANnya terkenal, itu adalah
penggembalaan yang tidak mengerti penggembalaan. Jadi,
kasih karunia, damai sejahtera menyertai ketujuh sidang jemaat di Asia kecil,
juga menyertai kehidupan kita sampai TUHAN datang kalau kita tergembala dengan
baik dan digembalakan oleh seorang gembala yang bertanggung jawab. Yesus adalah
Gembala yang baik, sebab Ia telah menyerahkan nyawa-Nya. Kalau
gembala berbicara soal sensasi, itu bukan gembala yang baik. Gembala yang baik,
Ia menyerahkan nyawa-Nya, menyerahkan ibadah itu untuk segera dihubungkan
langsung dengan salib, supaya kita diluruskan. Jangan bertahan dengan
kebodohan. Jadi,
begitu Yesus lahir, Ia dinamakan Imanuel, artinya; TUHAN menyertai kita. Sampai
kapan? Sampai TUHAN datnag pada kali yang kedua. Kasih karunia dan damai
sejahtera itulah salib Kristus yang menyertai kita sampai kedatangan TUHAN
kembali pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Di dalam
nama TUHAN Yesus Kristus. Amin. TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI Pemberita
Firman Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment