Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
RAYA MINGGU, 13 DESEMBER 2020 WAHYU
PASAL 13 (Seri:
3) Subtema:
DIROBEK BINATANG BUAS Segala
puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah melayakkan kehidupan kita untuk beribadah
dan melayani kepada TUHAN sore hari ini; semua karena kemurahan dari hati
TUHAN. Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, sidang jemaat di Bandung, di Malaysia,
baik anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman
TUHAN, bahkan yang memberi diri digembalakan lewat live streaming, baik
anak TUHAN dalam negeri, maupun luar negeri, TUHAN memberkati kita semua.
Shalom. Selanjutnya,
mari kita mohonkan kemurahan dari hati TUHAN, supaya kiranya pembukaan Firman
Allah yang akan kita terima meneguhkan setiap hati kita masing-masing, sehingga
kehadiran (kedatangan) kita sore ini tidak menjadi percuma, tidak menjadi
sia-sia, melainkan mengandung janji dan kuasa, baik untuk masa sekarang maupun
di masa yang akan datang. Singkat kata; biarlah ibadah ini menjadi dupa berbau
harum, menyenangkan hati TUHAN. Segera
kita kembali untuk memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu,
dari Kitab Wahyu 13. Sekarang, kita
akan memasuki berkat yang baru, yaitu Wahyu
13:2. Namun, tidak jadi soal jika pembacaan dimulai dari ayat 1. Wahyu
13:1-2 (13:1) Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan
berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu
serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang
yang keluar dari dalam laut itu adalah antikris, yang merupakan gabungan atau
kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang di dalam satu tubuh, yaitu: 1.Macan tutul atau harimau kumbang. 2.Beruang. 3.Singa. Kalau
3 (tiga) jenis binatang tersebut berada atau bergabung menjadi satu tubuh,
berarti dapat dibayangkan, betapa hebatnya dan betapa dahsyatnya dan betapa besarnya
kuasa dari antikris tersebut, apabila menjadi raja yang berkuasa atas negeri
ini. Jadi,
binatang yang keluar dari dalam laut itu merupakan kombinasi atau gabungan dari
3 (tiga) jenis binatang buas, bukan binatang lemah, melainkan 3 (tiga) binatang
buas di dalam satu tubuh. Dari gambaran ini, kita bisa mendapat kesimpulan
bahwa betapa ganasnya, betapa hebatnya, betapa besarnya, betapa dahsyatnya
kuasa dari antikris ini apabila nanti menjadi raja dan penguasa bila tiba
waktunya atas seizin TUHAN. Itu semua kelak akan terjadi atas perkenanan TUHAN;
diizinkan TUHAN terjadi. Oleh
sebab itu, mulai dari detik ini, sejak ini, hari ini, marilah kita senantiasa
menyerahkan diri kita untuk TUHAN, mengarahkan pandangan kita hanya kepada
TUHAN tidak lagi mengarahkan pandangan kepada perkara yang di bawah. Itu
baru gambaran secara logika. Tetapi itu adalah fakta secara aktual nanti akan
nyata sedemikian rupa dengan kuasa yang hebat. Selanjutnya,
mari kita melihat suatu keadaan yang menimpa bangsa Israel yang juga terjadi
pada zaman ini di dalam Hosea 13, dengan perikop: “Murka TUHAN akan menimpa
Efraim.” Hosea
13:1-3 (13:1) Apabila
Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, tetapi ia
bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia. (13:2)
Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan
dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya
itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka.
Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! (13:3) Sebab itu mereka akan
seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, seperti debu
jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan atau seperti asap dari
tingkap. Intinya:
Bangsa Israel tetap mempertahankan dosa mereka, itulah dosa di dalam penyembahan
berhala. Berhala,
artinya: segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN. Contohnya: Meninggalkan
ibadah dan pelayanan karena satu perkara, misalnya; karena pekerjaan, karena
kesibukan-kesibukan, karena pendidikan, dan karena perkara-perkara lahiriah di
dunia ini, itu merupakan penyembahan berhala. -Kalau pekerjaan nomor satu, ibadah nomor
dua, itu adalah berhala. -Kalau kesibukan di dunia nomor satu,
ibadah pelayanan nomor dua, itu adalah berhala. Ada
lagi berhala yang lain, itulah kekerasan di hati; itu juga disebut berhala. Sekalipun
kita tidak mendirikan patung, arca, ataupun mendirikan patung anak lembu emas
tuangan, tetap saja, kalau keras hati disebut juga hidup dalam penyembahan
berhala. Demikianlah
keadaan bangsa Israel sampai hari ini secara jasmani. Tetapi secara rohani
(Israel rohani), banyak juga orang Kristen yang hidup di dalam penyembaha
berhala, termasuk di dalam kekerasan hatinya. AKIBAT
mempertahankan dosa berhala ialah bangsa Israel akan seperti: -Seperti kabut pagi. -Seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. -Seperti debu jerami yang diterbangkan
badai dari tempat pengirikan. -Seperti asap dari tingkap. Semuanya
itu menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak tinggal tetap, berlalu dengan
cepat = Binasa. Hosea
13:4-5 (13:4) Tetapi
Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah
kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku. (13:5)Akulah
yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang. Kalau
tadi pada ayat 2-3, kita melihat;
bangsa Israel hidup dalam penyembahan berhala dan mempertahankan berhala-berhala
mereka. Lalu pada ayat 4-5, di sini dikatakan:
Padahal dahulu bangsa Israel tidak mengenal berhala, kecuali TUHAN Allah
yang hidup yang menolong mereka di padang gurun, tanah yang gersang, tanah yang
tandus kering-kering. Waktu
di Mesir, bangsa Israel tidak mengenal allah-allah asing, tidak mengenal
berhala-berhala, hanya mengenal TUHAN Allah yang hidup, Allah mereka, Allah yang
hidup yang pernah menolong mereka selama 40 (empat puluh) tahun di padang gurun
yang tandus kering-kering. TUHAN tolong mereka; TUHAN yang mengenal mereka
lahir batin, dan TUHAN yang menolong mereka di tengah perjalanan tanah yang
tandus, tanah yang kering-kering. Hosea
13:6 (13:6) Ketika
mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang,
maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.
Pernyataan
TUHAN: Setelah makan rumput dan kenyang, mereka tinggi hati dan akhirnya melupakan
TUHAN. Memang,
tidak bisa dipungkiri; sejauh mana kita menghargai pembukaan firman Allah,
sejauh itulah berkat-berkat yang akan kita terima. Tetapi apabila kita sudah diberkati,
jangan kita melupakan TUHAN, jangan kita meninggikan hati. Kalau
kita sudah makan rumput, diberkati lewat pembukaan rahasia firman, lalu yang
lahiriah menyusul, jangan kita tinggi hati dan melupakan TUHAN. Namun bangsa Israel
melupakan TUHAN, lupa diri, lupa dengan pertolongan TUHAN. Hati-hati;
jangan lupa dengan pertolongan TUHAN. Sekali lagi saya sampaikan: Kalau sudah
makan rumput dan kenyang, jangan lupa TUHAN. Kalau sudah diberkati oleh
pembukaan firman, jangan lupa TUHAN, jangan tinggi hati. Banyak
anak-anak di sini yang dari kecil sampai besar, saya doakan, bahkan sampai
bekerja, sampai kuliah, tetapi ingat; jangan lupa TUHAN, jangan tinggi hati. Lihat
KLIMAKSNYA pada ayat 7-8. Hosea
13:7-8 (13:7) Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di
pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang
kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan
mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka. Karena
kesombongan dari pada bangsa Israel, bangsa Israel lupa kepada TUHAN,
meninggikan hati, melupakan TUHAN, akhirnya binatang liar di padang gurun akan merobek-robek
mereka atas seizin TUHAN. Tadi
kita sudah melihat 3 (tiga) jenis binatang liar itu, tetapi sebelum kita
melihat secara rinci, Hosea 13:7-8 di mana mereka dirobek oleh binatang liar
atas seizin TUHAN, kita sambungkan dengan Wahyu 11:2. Wahyu
11:2 (11:2) Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Istilah
“merobek” di sini ialah diinjak-injak atau masuk dalam aniaya yang besar
selama 42 (empat puluh dua) bulan, itulah yang disebut aniaya antikris. Lalu,
kita BANDINGKAN dengan ayat 1. Wahyu
11:1 (11:1) Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah
dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Ayat
1
ini berbicara tentang ibadah yang diukur, itulah ibadah yang kedudukannya sudah
berada pada puncaknya, yaitu doa penyembahan. Berarti,
seandainya, ibadah kita sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka tentu
saja kita akan mendapatkan pemeliharaan langsung dari TUHAN, tidak mungkin dirobek-robek
oleh binatang liar, tidak mungkin diinjak-injak oleh antikris. Oleh
sebab itu, biarlah kiranya kita menyerahkan diri kita lewat ibadah ini untuk
selanjutnya dituntun oleh tongkat kerajaan, dituntun oleh tongkat kebenaran
untuk selanjutnya dibawa masuk sampai kepada kekekalan. Kekekalan; Penyembahan.
Kekekalan; Penyerahan diri. Biarlah
kita sungguh-sungguh supaya kita tidak mengalami kerugian dan menyesal di
kemudian hari, tetapi tidak ada artinya. Oleh sebab itu, sekali lagi; biarlah
kita sungguh-sungguh sebelum terlambat. Sebelum TUHAN ambil
kebijaksanaan itu, maka bijaksanalah. Matius
27:50-51 (27:50) Yesus berseru
pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan
lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, “Seruan”,
itulah penyembahan Yesus, lanjut dengan menyerahkan nyawa-Nya atau penyerahan
diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, maka yang terjadi ialah tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah = Terjadi perobekan
daging, dengan lain kata; jalan ke sorga terbuka. Itulah
kalau ibadah memuncak sampai kepada doa penyembahan: Tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah = Terjadi perobekan daging, daging
dirobek-robek. Kalau daging tidak dirobek-robek, maka menjadi takhtanya Setan,
dikuasai roh jahat dan roh najis; oleh sebab itu, daging ini harus dihukum
sampai betul-betul mengalami perobekan daging, dengan kata lain; jalan ke sorga
terbuka lebar-lebar, sesuai Ibrani 9 dan Ibrani 10. Jadi,
ada 2 (dua) macam perobekan: 1.Perobekan karena binatang buas yang keluar
dari dalam laut (antikris). 2.Perobekan daging untuk membuka jalan ke
sorga. Pilih
mana? Dirobek binatang buas (antikris) atau masuk dalam perobekan daging untuk
membuka jalan ke sorga? Dengan perobekan daging, dengan ibadah yang memuncak
sampai kepada doa penyembahan, maka jalan ke sorga terbuka lebar-lebar. Dengan
pengertian ini, tentu saja kita bersyukur kepada TUHAN. Andaikata kita hanya memahami
soal ibadah, tetapi tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka kitalah
gereja yang dirobek oleh binatang buas tersebut. Kita
kembali untuk membaca Hosea 13. Hosea
13:7-8 (13:7) Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di
pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang
kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka
seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka. Bangsa
Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang
liar di padang akan merobek mereka. Adapun
binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang
tertinggal, antara lain: 1.Macan tutul. 2.Beruang. 3.Singa. Hal
ini sesuai dengan Wahyu 13:2, di mana binatang liar di padang akan
merobek mereka, dan itu terjadi atas seizin TUHAN. Sekarang
kita akan melihat penjelasan demi penjelasan dari 3 (tiga) jenis binatang ini,
yang merupakan gabungan atau kombinasi 3 (tiga) jenis binatang dalam satu
tubuh. Penjelasan
dari MACAN TUTUL. Pekerjaan
dari macan tutul ialah mengintip-intip di pinggir jalan. Oleh sebab itu, saya
sampaikan dengan kasih dan tandas: Perhatikanlah setiap jalan yang harus kita
lalui; jangan kita melangkah dengan sesuka hati di jalan yang akan kita tempuh,
karena macan tutul mengintip-intip di pinggir jalan. Oleh sebab itu, perhatikan
setiap jalan, langkah-langkah perjalanan kita, perhatikan jalan yang harus kita
tempuh, jangan sesuka hati, melainkan harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Amsal
14:2,12 (14:2)
Siapa
berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya,
menghina Dia. (14:12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi
ujungnya menuju maut. Ada
jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya adalah maut. Jangan kita
melangkah dengan ujungnya tepi maut. Hati-hati,
sebab ada jalan yang disangka orang lurus, dia sangka itu jalan lurus, tetapi
ujungnya, muaranya adalah kebinasaan yang sudah menanti. Oleh sebab itu, kita
harus memperhatikan setiap langkah-langkah dalam perjalanan yang kita tempuh. Gereja
TUHAN di hari-hari ini sedang menempuh perjalanan pada mil-mil yang terakhir,
yang sudah tidak lama lagi. Oleh sebab itu, perhatikan dengan sungguh-sungguh. Amsal
21:2 (21:2) Setiap
jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang
menguji hati. Setiap
jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang
menguji hati.
Jangan kita sesuka hati melangkah, tetapi perhatikan: TUHANlah yang menguji
hati. Lebih
jauh kita melihat soal MENGUJI HATI. Amsal
12:15 (12:15)
Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa
mendengarkan nasihat, ia bijak. Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat,
ia bijak; oleh sebab itu, TUHAN yang menguji hati. Maka, jangan bersandar pada pikiran dan
perasaan manusia daging, karena TUHAN yang menguji hati, tetapi siapa
mendengarkan nasihat, ia bijak, sebab TUHAN Yesus adalah Penasihat ajaib. TUHAN
memanggil kita untuk mengikuti teladan-Nya, dan Dia sudah meninggalkan
teladan-Nya bagi kita, itulah jejak-jejak yang berdarah. Jangan kita menganggap
diri pandai; oleh sebab itu, hati-hati di dalam melangkahkan
langkah-langkah dalam menempuh perjalanan, sementara perjalanan gereja TUHAN di
hari-hari terakhir ini tinggal beberapa mil lagi ke depan, sudah pada mil-mil
terakhir. Hati-hati, jangan lagi sesuka hati beribadah, apalagi mencari ibadah
yang sesuai dengan keinginan daging. Masuklah
melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang
menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Oleh
sebab itu, jangan mencari ibadah yang menurut keinginan daging, selera daging.
Itu sebabnya, banyak orang mengira jalannya lurus, tetapi ujungnya maut, tetapi
TUHAN yang menguji hati. Amsal
4:11-12 (4:11) Aku
mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. (4:12)
Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari
engkau tidak akan tersandung. Jalan
hikmat, jalan pembukaan rahasia firman adalah jalan yang lurus, sehingga; -Berjalan, tidak terhambat. -Berlari, tidak tersandung. Oleh
sebab itu, biarlah kita melangkah sesuai dengan pembukaan rahasia firman, sebab
Dia yang akan luruskan jalan kita; bebas hambatan, bebas sandungan. Walaupun
nanti aniaya antikris menghadang di depan, tetapi Alkitab berkata: bebas
hambatan, bebas sandungan, kalau kita melangkah sesuai dengan pembukaan rahasia
firman. Biarlah
kita langkahkan kaki sesuai dengan langkah-langkah menurut ketetapan firman
TUHAN. Jangan mengambil jalannya masing-masing. Amsal
4:13-15 (4:13)Berpeganglah
pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena
dialah hidupmu. (4:14) Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan
janganlah mengikuti jalan orang jahat. (4:15) Jauhilah jalan itu,
janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus. Di
sini dikatakan: Berpeganglah pada didikan, jelas itu adalah ibadah yang
dihubungkan dengan salib. Kemudian, janganlah melepaskannya, sebab sumber
didikan adalah ibadah yang dihubungkan dengan salib. Oleh
sebab itu; -Janganlah menempuh jalan orang fasik
(orang sombong). -Jangan mengikuti jalan orang jahat. Kalau
tahu itu jalan yang jahat, jangan diikuti; jauhi jalan itu. Itu
sebabnya, di atas tadi sudah saya sampaikan: Kalau melangkah, berjalan di jalan
yang kita tempuh, jangan sesuka hati. Biarlah kita melangkah berdasarkan
hikmat, melangkah berdasarkan pembukaan rahasia firman yang sudah kita terima
sampai detik ini, karena TUHAN yang menguji hati. Demikianlah caranya untuk menguji
hati kita masing-masing. Kita
kembali membaca Hosea 13. Hosea
13:7-8 (13:7) Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di
pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang
yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku
memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka. Bangsa
Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang
liar di padang akan merobek mereka. Adapun
binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang
tertinggal, antara lain: 1.Macan tutul. 2.Beruang. 3.Singa. Penjelasan
dari BERUANG. Pekerjaan
dari beruang ialah dengan ganas dan tanpa mengenal belas kasihan akan
mengoyakkan dada setiap orang, sebab beruang memang memiliki tenaga yang sangat
kuat, sehingga dengan satu kali pukul dapat merobohkan mangsanya dan merusakkan
mangsanya. Pendeknya: Tidak ada yang dapat tahan berdiri menghadapi beruang ini,
apalagi jika beruang iniadalah
beruang yang baru melahirkan, beruang yang begitu ganas, memiliki kekuatan yang
luar biasa, dengan satu kali pukul, musuh rontoh, mangsanya dirusakkan
(dikoyakkan). Oleh
sebab itu, jangan kita sekali-kali pasang dada. Kalau orang dunia ingin
menunjukkan kelebihannya, ia selalu menggunakan kata-kata: “Pasang dada”,
atau “Unjuk dada”, artinya; merasa hebat. Tetapi janganlah kita merasa
diri hebat. Oleh
sebab itu, jangan kita sekali-kali pasang dada terhadap antikris, lebih baik
hari ini kita menyangkal dirinya, memikul salibnya masing-masing, serta ikut TUHAN;
inilah pengalaman kematian dan kebangkitan. Bagus,
jika kita menggunakan kalimat: “Saya dapat menanggung segala sesuatu di
dalam Kristus”, tetapi jangan gunakan kalimat itu karena kesombongan. Kalau
kita berani mengucapkan kata-kata itu, berarti
sudah seharusnya kita siap untuk sangkal diri, pikul salib, dan ikut TUHAN,
supaya sinkron dengan kalimat: “Saya dapat menanggung segala sesuatu di
dalam Kristus.” Jangan
pasang dada, tetapi lebih baik hari ini sangkal diri, pikul salib
masing-masing, dan ikut TUHAN; itulah pengalaman kematian dan pengalaman kebangkitan.
Jangan merasa diri hebat, jangan merasa diri jago, jangan merasa diri kuat,
jangan merasa diri mampu. Lebih baik hari ini kita sangkal diri dan pikul
salib. Lihat,
beruang itu kuat; satu kali pukul saja, musuh roboh, dikoyakkan begitu saja.
Oleh sebab itu, jangan pernah pasang dada lagi. Kalau kita punya ini dan itu, jangan
pasang dada. Lebih baik sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN; itu saja, supaya
TUHAN tolong kita semua. Beruang
juga adalah salah satu binatang yang daya memiliki cengkraman yang sangat kuat,
sehingga dalam cengkramannya, ia tidak akan pernah melepaskan mangsanya. Mari
kita lihat PERSAMAANNYA. Yesaya
14:15-17 (14:15)
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling
dalam di liang kubur. (14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan
memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat
bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,(14:17)
yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang
tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? Iblis
atau Setan adalah penunggu penjara yang sangat kejam. Mengapa demikian? Sebab
di sini dikatakan: tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke
rumah. Jadi, sekali cengkram, dia tidak akan pernah melepaskan mangsanya. Pendeknya:
Beruang memiliki daya cengkram yang sangat kuat dan tidak akan pernah
melepaskan mangsanya. Hal ini harus kita ketahui; camkanlah dan perhatikanlah
dengan sungguh-sungguh. Tetapi
kita bersyukur, sebab kita punya satu pribadi yang luar biasa, yang memiliki
kuasa melebihi dari kuasa-kuasa baik yang di langit, maupun
yang di bumi, bahkan yang di bawah bumi. Efesus
4:8-9 (4:8)
Itulah
sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." (4:9)
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah? Yesus
berkuasa untuk membuka pintu-pintu penjara dan melepaskan semua tawanan-tawanan,
melepaskan orang-orang yang dipenjarakan oleh Iblis, yaitu dalam penjara dosa,
penjara penyakit, penjara takut, penjara kekuatiran, penjara lain sebagainya. TUHAN
Yesus telah mati dan bangkit, Dia sudah membuka pintu-pintu penjara, melepaskan
semua tawanan-tawanan yang selama ini ditawan oleh Setan, baik ditawan dengan
penyakit, baik ditawan dengan ketakutan, kekuatiran, dan lain sebagainya,
tetapi TUHAN sudah lepaskan lewat pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya. Biarlah
kiranya kita satu dengan Dia di dalam tanda pengalaman kematian dan
kebangkitan-Nya. Kita
kembali membaca Hosea 13. Hosea
13:7-8 (13:7) Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di
pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang
yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku
memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka. Bangsa
Israel tinggi hati dan melupakan TUHAN sehingga atas seizin TUHAN, binatang
liar di padang akan merobek mereka. Adapun
binatang liar di padang yang merobek, menginjak-injak kehidupan anak TUHAN yang
tertinggal, antara lain: 1.Macan tutul. 2.Beruang. 3.Singa. Penjelasan
dari SINGA Pekerjaan
dari singa ialah makan sampai kenyang. Berarti, sebelum kenyang, singa akan
tetap mencari mangsanya, yakni mangsa yang dapat dimakan, mangsa yang dapat ditelannya. Kita
lihat MANGSA yang dapat DITELANNYA di dalam 1 Petrus 5, dengan perikop: “Gembalakanlah
kawanan domba Allah.” 1
Petrus 5:6-8 (5:6) Karena
itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya. (5:7) Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (5:8) Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya. Musuh
abadi kita, yakni Iblis atau Satan, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Sekarang
pertanyaannya: Siapakah mangsa yang dapat ditelannya? Siapakah orang yang
menjadi mangsanya? YANG
PERTAMA: Orang-orang yang tidak rendah hati (sombong). Oleh
sebab itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat. Bukankah
lewat ibadah ini kita berada di bawah tangan TUHAN yang kuat? Masing-masing
kita, biarlah kita saling merendahkan diri. Kalau
di tengah ibadah kita selalu berusaha untuk untuk menyombongkan diri, merasa
diri lebih baik, lebih suci, lebih benar, itu bagaikan berupaya meninggikan
diri di bawah tangan TUHAN yang kuat. Kalau berupaya untuk meninggikan diri di
bawah tangan TUHAN yang kuat, maka di situ akan terjadi gejolak-gejolak. Inilah
yang menjadi mangsa dari Setan, mangsa dari antikris, yang pertama, yaitu; yang
tidak rendah hati. Ayo,
apapun yang kita kerjakan, biarlah tetap rendah hati. Lebih baik rendah hati
supaya dipakai TUHAN, dari pada kita selalu menggurui,menggurui,dan
menggurui, sekalipun mendapat pelajaran dari mana saja. Saya
masih ingat, waktu saya sekolah Akitab: Sebetulnya tidak mengerti apapun,
tetapi sesekali ketika ada kipas angin rusak, lalu kasih masuk ke kamar saya;
ada nanti rice cooker direktur Sekolah Alkitab Lempin-el Makassar yang rusak, lalu
kasih masuk ke kamar saya. Sebetulnya saya tidak mengerti, tetapi saya kerjakan
itu, saya buka komponennya, saya lap-lap, eh ternyata bisa, lalu saya
antar kembali; semua begitu, asal rendah hati, jangan menggurui, walaupun sudah
mengerti, supaya jangan menjadi mangsa dari pada singa. Belajar
rendah hati, mau belajar dari Youtube, dari apapun, tetap rendah hati, sebab di
sini perikopnya pun sudah jelas: “Gembalakanlah kawanan domba Allah.”
Artinya, domba-domba harus rendah hati. YANG
KEDUA: Orang yang kuatir. Kuatir
tidak makan, kuatir tidak minum, kuatir tidak punya uang, kuatir masa depan,
kuatir soal jodoh, kuatir, kuatir, dan
kuatir. Inilah mangsa yang dapat ditelan oleh singa. Jadi,
sebelum dia makan sampai kenyang, dia tidak akan pernah berhenti, dia akan
mencari mangsanya, seperti singa yang mengaum-aum, mencari orang yang dapat
ditelannya. Lanjut,
soal SINGA ini, juga akan diterangkan pada Yeremia 4, dengan perikop: “Yehuda
mendapat ancaman dari Utara.” Kalau
bicara “utara”, Yesaya 14:14 menjelaskan,
itu adalah takhta Setan. Yeremia
4:6-7 (4:6) Angkatlah
panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam!
Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar. (4:7)
Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah bangsa-bangsa telah berangkat, telah
keluar dari tempatnya untuk membuat negerimu menjadi tandus; kota-kotamu
akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya. Di
sini jelas dikatakan: Malapetaka sumbernya dari Utara. Kalau bicara tentang
“utara”, dijelaskan oleh nabi Yesaya 14, itu merupakan takhta Setan. Malapetaka
dari Utara, yakni singa pemusnah bangsa-bangsa akan menelan makan habis-habis
mangsanya. Akibatnya yang terjadi ialah: YANG
PERTAMA: Menyebabkan negeri menjadi tandus. Tandus
= Kering-kering rohani. Mengapa kering-kering rohani? Jelas, itu menunjuk orang
yang hidup tanpa persekutuan yang baik dengan TUHAN, tanpa persekutuan yang indah
dengan TUHAN, hidup tanpa hubungan intim yang baik dengan TUHAN, persis seperti
ranting yang tidak melekat pada pokoknya; dia menjadi kering, tidak
menghasilkan buah, dan sudah dekat dengan kutuk pembakaran. Inilah
yang dimaksud “akan menghabisi negeri”, sehingga negeri itu menjadi tandus. Inilah
kalau singa sudah mengaum menghabisi mangsanya, akibatnya ialah kering-kering
rohani. Tetapi malam ini, TUHAN nyatakan belas kasih-Nya, supaya ada
persekutuan yang indah dengan TUHAN. Jangan kering-kering rohani. Sudah
dengar firman, tetapi masih kering-kering,
tidak ada penyembahan, itu adalah tanda persekutuannya dengan TUHAN tidak baik.
Hati-hati, kehidupan yang semacam ini sudah dekat dengan kutuk pembakaran,
persis seperti “teman-teman” yang tertulis dalam Injil Matius 11, di mana sekelompok anak-anak di pasar; -Mereka menyanyikan kidung duka, tetapi “teman-teman”
tidak mau berduka. -Mereka meniup seruling, tetapi “teman-teman”
tidak mau menari. Ini
adalah kehidupan yang tidak mau taat kepada pembukaan firman. YANG
KEDUA: Kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya. Pendeknya:
Reruntuhan itu akan menutupi segala perkara-perkara rohani, akan menutupi
segala perkara-perkara suci, sehingga tidak ada yang mendiami. Seharusnya,
kehidupan kita sebagai rumah TUHAN harus menjadi takhta Allah, tetapi
reruntuhan-reruntuhan atau puing-puing menutupi perkara-perkara rohani (perkara
sorgawi), menutupi perkara-perkara yang suci, sehingga tidak lagi menjadi
takhta Allah. Inilah keadaan apabila anak TUHAN dihabisi oleh singa. Yeremia
4:19-21 (4:19)Aduh,
dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh, dinding jantungku!
Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri, sebab aku mendengar
bunyi sangkakala, pekik perang. (4:20) Kehancuran demi kehancuran
dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba,
tendaku dalam sekejap mata.(4:21) Berapa
lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan mendengar bunyi sangkakala itu? Kemudian,
di sini kita melihat: Terdengar jeritan kesakitan: YANG
PERTAMA: “Aduh, dadaku, dadaku!”Mengapa ada jerita ini?
Karena menggeliat sakit. Jangan sesekali kita merasa diri hebat, apalagi pasang
dada, sebab kalau singa sudah habiskan, maka kita akan menjerit kesakitan. YANG
KEDUA: “Aduh, dinding jantungku!” Mengapa ada jerita ini? Karena di
sini dikatakan: Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri. Apa
fungsi jantung? Fungsi jantung adalah menyalurkan darah ke seluruh tubuh
melalui urat-urat dan sendi-sendi, melalui hamba-hamba TUHAN.Tetapi di sini kita perhatikan: Orang yang
menjerit kesakitan ia akan berkata: “Jantungku berdebar-debar.”
Kalau detak jantung berdebar-debar, in iadalah suatu keadaan yang tidak menentu
karena ketakutan, sehingga darah yang dialirkan pun tidak menentu. Inilah
keadaan jeritan yang kedua, karena mengalami kesakitan karena ditimpa
malapetaka yang disebabkan oleh singa. Mengapa
ada jeritan kesakitan ini?
1.Karena terjadi kehancuran. Kehancuran demi
kehancuran dikabarkan, seluruh negeri dirusakkan.
2.Bait Allah dirusakkan dengan tiba-tiba,
sebab reruntuhan-reruntuhan sudah menutupi perkara-perkara yang suci,
perkara-perkara yang rohani.
Jadi,
dari apa yang sudah kita terima sore ini, biarlah kita perhatikan dengan
sunggh-sungguh, jangan kita anggap enteng, karena binatang yang keluar dari
dalam laut itu merupakan kombinasi atau gabungan dari 3 (tiga) jenis binatang dalam
satu tubuh, artinya; adapun binatang itu sangat buas sekali. -Binatang yang pertama adalah macan tutul. -Binatang yang kedua adalah beruang. -Binatang yang ketiga adalah singa. Dan
kita sudah melihat, pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang ini. Artinya, kita
tidak boleh anggap enteng lagi. Yeremia
4:22 (4:22)
"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku!
Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian!
Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik
mereka tidak tahu."
Pendeknya:
-Umat TUHAN itu bodoh, mengapa? Karena
mereka tidak mengenal TUHAN, mereka meninggikan hati, melupakan TUHAN.
-Kemudian, disebut juga "anak-anak
tolol", mengapa? Karena tidak mempunyai pengertian dari sorga. TUHAN sudah
bukakan firman-Nya tetapi ditolak, sehingga tidak mempunyai pengertian dari
sorga, maka disebut "anak-anak tolol."
Oleh
sebab itu, jangan lupakan TUHAN supaya jangan bodoh; jangan tolak pengertian
lewat pembukaan rahasia firman supaya jangan disebut “anak-anak tolol.” Sakit
hati bukan kalau disebut “anak-anak tolol”? Tetapi TUHAN yang mengatakannya, karena
umat TUHAN tidak mempunyai pengertian lewat pembukaan rahasia firman yang
disampaikan, ditolak, sebab lebih suka dengan cerita-cerita dongeng, tidak
punya pengertian dari sorga, maka disebutlah “anak tolol.”
Jangan kita mau disebut “anak tolol.” Kalau
TUHAN sudah bukakan firman-Nya, maka akan memberi suatu pengertian yang indah.
Dan oleh pengertian ini, kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita dalam
pertemuan-pertemuan ibadah kita. Tetapi kalau tidak mempunyai pengertian, maka
disebutlah “anak tolol.” Sebaliknya,
umat TUHAN pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik, mereka tidak
tahu. Inilah umat Israel ketika melupakan TUHAN; menjadi bodoh dan tidak punya
pengertian, menjadi tolol, tetapi untuk yang jahat pandai, untuk yang najis
pandai, untuk yang berbuat cemar di luaran sana pandai, untuk melakukan yang
baik, yang benar, yang suci, yang mulia tidak tahu; bodoh dan tolol. Coba
saja, kalau menggunakan bahasa-bahasa najis, bahasa rusak di luaran sana, cepat
sekali, “Iya, coy”, atau “Cemen lo, coy.”
Lalu memanggil ayahnya dengan sebutan “bokap”, memanggil ibunya dengan sebutan
“nyokap”, akhirnya disingkat “bo-nyok.” Padahal
ada bahasa yang baik, yaitu aku, saya, anda, kamu. Coba,
gunakan bahasa Betawi dalam doa Bapa Kami: “Bokap gue yang di sorga.
Dikuduskanlah nama lu, datang kerajaan lu, sini lu, gua tampar lu.”Yang
suci tidak ia ketahui, tetapi yang cemar ia ketahui, berarti; bodoh dan tolol,
karena sudah dihabisi oleh singa. Memang
tidak salah menggunakan bahasa betawi, tetapi gunakan bahasa yang lazim saja,
gunakan bahasa Ibu Pertiwi, misalnya; Bapak, Ibu, Saya, Anda, supaya
tidak terlanjur-lanjur dalam hal yang tak suci yang lain. Kalau
berbuat baik dalam hal yang sederhana saja tidak bisa kita lakukan, maka tidak
mungkin kita berbuat baik dalam hal perkara yang besar; oleh sebab itu, dimulai
dulu dari hal yang sederhana, dengan menggunakan bahasa “saya, anda, kakak,
abang, bapak, ibu, adik.” Dari
desa, dari gunung, tetapi begitu sampai di Jakarta, lalu berkata: “Cemen lo,
coy”, bukan main. Gunakanlah bahasa yang baik, lakukan yang baik, yang
suci, yang benar, yang mulia untuk TUHAN, supaya jangan dihabisi oleh singa,
sebab dia mengaum-aum mencari mangsa yang dapat ditelannya; sebelum kenyang,
dia tidak akan dapat berhenti mencari mangsa yang dapat ditelannya. Yeremia
4:28 (4:28) Karena
hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap,
sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan
menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu."
Kesimpulan
dari ayat 28 ini adalah antikris akan berkuasa selama 3.5 (tiga
setengah) tahun, sehingga pada saat itu bumi akan berkabung dan langit
di atas akan menjadi gelap. Inilah puncak gelap malam, itulah aniaya antikris
selama 3.5 (tiga setengah) tahun berlangsung. Daniel
7:2-6 (7:2)
Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan,
tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, (7:3) dan
empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. (7:4)
Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung
rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari
tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan
hati manusia. (7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang
kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah,
dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan
demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6)
Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti
macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu
berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Dalam
mimpi atau penglihatan dari Daniel, 4 (empat) angin dari langit (timur, barat,
utara, selatan) menggoncangkan dunia ini. Lalu setelah dunia
ini digoncang dengan hebat, dari dalam laut itu keluar 4 (empat) jenis binatang
yang berbeda-beda. BINATANG
YANG PERTAMA: Rupanya seperti seekor singa. Di
atas tadi sudah dipaparkan pekerjaan dari pada singa. Tetapi di sini kita lihat
wujudnya lebih jelas lagi; tetapi anehnya ia mempunyai sayap burung nasar.
Bukankah sayap burung nasar itu sudah diberikan kepada mempelai perempuan untuk
diterbangkan ke padang belantara, sehingga dia dipelihara selama 42 (empat
puluh dua) bulan atau 3.5 (tiga setengah) tahun? Tetapi kenyataannya di sini;
wujudnya terlihat aneh, karena ternyata mempunyai sayap burung nasar. Jadi,
seolah-olah antikris ini nanti memberi harapan kepada pengikut-pengikutnya; seolah-olah
memberi pengharapan, seolah-olah memberi perlindungan kepada mangsa yang
ditelannya. Namun,
kenyataannya, pada akhirnya, kedua sayap burung nasar itu tercabut, lalu dia
diangkat dari tanah dan ditegakkan seperti manusia dan diberikan hati manusia. Coba,
sejenak kita membaca 1 Petrus 2:6-7 1
Petrus 2:6 (2:6) Sebab ada
tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah
batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya
kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." Kalau
meninggikan korban di tengah ibadah pelayanan, maka tidak dipermalukan,
bagaikan orang yang bijaksana mendirikan rumahnya di atas batu, lalu menghadapi
3 (tiga) jenis ujian; -Turunlah hujan, itulah ujian yang datang
dari atas; penghulu di udara, roh-roh jahat di udara. -Datanglah banjir, itulah dosa kenajisan. -Lalu angin melanda rumah itu, itu
merupakan angin-angin pengajaran palsu. Tetapi
rumah itu kuat, karena dibangun di atas dasar korban Kristus, batu penjuru yang
mahal. 1
Petrus 2:6-7 (2:7) Karena
itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya:
"Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu
penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan." Tergantung
dari sudut mana kita memandangnya;
-Korban Kristus sekali waktu bisa menjadi
batu penjuru, dasar dari tiap bangunan.
-Kemudian, sewaktu-waktu bisa menjadi batu
sentuhan, dia menyentuh perasaan hati kita yang paling dalam. Buktinya apa?
TUHAN mengerti segala persoalan hidup, nikah, dan rumah
tangga kita, keadaan kita; TUHAN menyentuh.
-Tetapi dalam kesempatan yang lain, dia
akan menjadi suatu batu sandungan, tergantung dari sudut mana kita
memandangnya.
Tukang-tukang
bangunan itulah ahli-ahli Taurat, imam-imam kepala, dan tua-tua, yang telah
menyalibkan pribadi Yesus di atas kayu salib di atas bukit Golgota; itulah batu
yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Demikian
juga dengan Daniel 7 ini, wujud dari pada singa itu sepertinya aneh,
karena ada sayap burung nasar, ada jaminan, ada perlindungan, tetapi
kenyataannya, sayap burung nasar itu tercabut dan ia terangkat dari tanah
dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati
manusia.. Sepertinya
dia mengerti kita, tetapi sebetulnya palsu. Dia tidak pernah mengerti hati
manusia; hanya batu penjuru yang mengerti kita, hanya korban Kristus yang
mengerti isi hati yang paling dalam, Dia mengerti segala pergumulan-pergumulan
kita. Antikris tidak akan pernah mengerti segala persoalan yang kita hadapi,
baik dalam nikah dan rumah tangga; hanya TUHAN yang dapat memahami kita. Sekali
lagi saya sampaikan: Antikris tidak akan pernah mengerti kita. BINATANG
YANG KEDUA: Rupanya seperti beruang, lalu ia berdiri pada sisinya
yang sebelah. Berarti, dapat berdiri dengan menggunakan 2 (dua) kaki pada
bagian belakang. Itulah kelebihan beruang dari pada singa, di mana beruang
dapat berdiri dengan 2 (dua) kaki pada bagian belakang. Lalu, 2 (dua) kaki yang
di depan digunakan untuk mencengkram; kalau sudah dicengkram, tidak akan pernah
melepaskan mangsanya. Kemudian,
2 (dua) kaki bagian depan ini juga bisa digunakan untuk memukul. Kalau kena
satu pukulan, maka mangsanya akan roboh, akan rontok seketika, dan akan hancur
terkoyak-koyak; ia berdiri pada sisinya yang sebelah. Jadi, sinkron dengan
ayat-ayat yang terdahulu, tidak bisa lari. Namun,
ada lagi yang lebih mengerikan, yang anehnya: tiga tulang rusuk masih ada di
dalam mulutnya di antara giginya. 3
(tiga) tulang rusuk di dalam mulut à Kehidupan manusia; tubuh, jiwa,
dan roh. Tetapi tubuh, jiwa, dan roh ini sudah
dikuasai oleh daging, apa buktinya? Itu sebabnya, dia dapat ditelan oleh
beruang. Oleh
sebab itu, di sini dikatakan: Tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya
di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging
banyak-banyak. Jadi,
sasarannya adalah kehidupan manusia, itulah tubuh, jiwa,
dan roh, tetapi sudah dikuasai daging; -Tubuhnya dikuasai daging. -Jiwanya dikuasai daging. -Rohnya juga dikuasai daging. Yang
setahu saya: daging itu lemah, tetapi roh penurut. Tetapi di sini; -Baik tubuhnya dikuasai daging. -Jiwanya juga sudah dikuasai daging. -Rohnya juga dikuasai daging. Inilah
santapan dari pada beruang. Hati-hati. Oleh
sebab itu, jangan kita menjalankan ibadah lahiriah; jangan ibadah daging;
jangan ibadah Taurat; jangan ibadah rutinitas, tetapi betul-betul mengandalkan
kekuatan dari ibadah itu sendiri. TUHAN baik kepada kita, bukan? Tubuh,
jiwa, dan roh dikuasai daging, itulah di dalam
mulut beruang di antara gigi-giginya. Oleh sebab itu, mari kita lihat 2
Timotius 3. 2
Timotius 3:1 (3:1)
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar;dan
itu sudah tergenapi. Alkitab tidak pernah meleset;
nubuatan harus tergenapi. Keadaan
dunia sekarang ini semakin sukar, bukan semakin membaik. Jadi, kalau ada hamba
TUHAN berkata: “pulihkan negeri ini”, itu salah kaprah, ia tidak
mengerti Firman TUHAN. Terlalu banyak hamba TUHAN berdoa seperti itu; mohon
maaf, kalau ada hamba TUHAN yang mendengarkan ucapan ini, tetapi itulah
faktanya, dia berdoa dengan berkata: “pulihkan negeri ini.”
Seharusnya, ia berkata: “Pulihkan hatiku”, bukan negeri ini, sebab
negeri ini akan hancur, dan puncaknya nanti ialah TUHAN akan mengirimkan
kelaparan atas negeri ini. Biarlah
kita memperhatikan hal ini supaya kita semakin dewasa dalam hal melangkah sesuai
dengan ibadah yang kita ikuti; jangan sembarangan melangkah, sebab macan tutul
mengintip. Bersyukur karena kita digembalakan oleh Pengajaran Mempelai; jangan
anggap enteng. Seolah-olah
perkara lahiriah nomor satu; seolah-olah pekerjaan, uang yang nomor satu,
tidak. Hati-hati, jiwamu yang dituntut TUHAN hari ini. TUHAN tunggu hatimu,
hatiku, untuk selanjutnya kita serahkan kepada TUHAN. 2
Timotius 3:2-4 (3:2) Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3:3)
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (3:4) suka mengkhianat,
tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah. 1.Mencintai dirinya sendiri. 2.Hamba uang. 3.Membual. 4.Menyombongkan diri. 5.Pemfitnah. 6.Berontak terhadap orang tua. 7.Tidak tahu berterima kasih. 8.Tidak mempedulikan agama. 9.Tidak tahu mengasihi. 10.Tidak mau berdamai. 11.Suka menjelekkan orang. 12.Tidak dapat mengekang diri. 13.Garang. 14.Tidak suka yang baik. 15.Suka mengkhianat. 16.Tidak berpikir panjang. 17.Berlagak tahu. 18.Lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah. 18
(delapan belas) dosa akhir zaman, jikalau dibagi 3, berarti; 18 : 3 = 6 (enam). -6 (enam) yang pertama; Tubuh dikuasai
daging. -6 (enam) yang pertama; Jiwa dikuasai
daging. -6 (enam) yang pertama; Roh dikuasai daging. Apa
buktinya? Mari kita perhatikan ayat 5. 2
Timotius 3:5 (3:5) Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Inilah ibadah Taurat, ibadah lahiriah,
ibadah daging-daging; hanya suka berlonjak-lonjak, suka mujizat, ibadah daging,
sehingga tubuh, jiwa, dan rohnya dikuasai daging. Inilah
sasaran empuk dari pada beruang; antikris. Ibadahnya
secara lahiriah; ibadah, tetapi memungkiri kekuatan salib. Hanya sibuk dengan
mujizat, sibuk dengan berkat-berkat jasmani, bicara soal gelar tinggi dan lain
sebagainya, tetapi kekuatan salib diabaikan. Inilah ibadah daging; tubuhnya
daging, jiwanya daging, rohnya daging; sudah ada di mulut beruang di antara
gigi-giginya. Bukan
beruang ompong, bukan beruang peliharaan, tetapi beruang segar bugar yang baru
keluar dari hutan semak belukar, dari hutan yang paling dalam. Apakah siap
dirontokkan oleh beruang? Mau dirontokkan oleh beruang? Mau ibadah hanya ibadah
daging-daging saja dan memungkiri kekuatan salib; hanya setor muka supaya
terlihat rohani? Hati-hati. Puji
TUHAN kalau sudah terima Pengajaran Mempelai, tetapi andalkan kekuatan ibadah
itu. Kemudian,
kita kembali membaca dalam Daniel 7:5, “Ayo, makanlah daging
banyak-banyak”, itulah makanan dari pada beruang, salah satu binatang bagian
dari kolaborasi 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh, itulah antikris. BINATANG
YANG KETIGA: Rupanya seperti macan tutul. Tetapi
anehnya, macam tutul ini mempunyai 4 (empat) sayap burung pada punggungnya,
tampak sesuatu yang aneh. Apa
fungsi sayap burung? Yang pasti, fungsi dari sayap burung adalah untuk
menerbangkan burung itu sendiri. Demikian juga nanti, dengan
kecepatan tinggi ia akan melejit, berada pada keempat angin, empat penjuru
bumi, seantero dunia ini; itulah macan tutul yang mengintip-intip di pinggir
jalan, tetapi memiliki kecepatan tinggi. Itu sebabnya, di punggungnya itu ada 4
(empat) sayap burung, yang berfungsi untuk menerbangkan macan tutul itu,
sehingga macan tutul itu saat mengintip-intip di pinggir jalan memiliki
kecepatan tinggi. Kalau
kita berlambat-lambat, kita akan dilibas oleh antikris. Lalu,
lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kepala
à Pemimpin. Binatang
itu berkepala empat; menjadi pemimpin, menjadi raja yang akan memerintah
seantero dunia, empat penjuru bumi; suatu kali itu akan terjadi seizin TUHAN.
Maka, hati-hati dengan bangsa yang bodoh dan tolol; -Bangsa yang bodoh adalah bangsa yang lupa
TUHAN. -Bangsa yang tolol adalah yang menolak pembukaan
rahasia firman. Tetapi
pandai di dalam hal berbuat yang tidak baik. Tidakkah
saudara berterima kasih kepada TUHAN? Bisakah kita sogok: TUHAN, selamatkan
saya dengan uang saya ini 1M, 2M. Tetapi hati yang dalam dinyatakan kepada
kita sore ini, dan biarlah kita sambut hati TUHAN yang dalam dengan membuka
hati yang lebar-lebar, supaya kelak hati menyatu dengan hati. Siapa
yang bisa sogok TUHAN dengan uangnya? Tidak ada. Oleh sebab itu, bersyukurlah,
jangan saudara anggap enteng pembukaan firman sore hari ini, sehingga tidak ada
alasan bagaimana kita untuk mendapatkan firman sehingga kita dapat dengar, kita
tidak bisa menggunakan alasan itu, lalu kita seolah-olah mengatakan bahwa
firman itu sepertinya jauh di langit, seolah-olah firman itu di seberang lautan
sana, tidak; melainkan dekat di hati, sejauh hati terbuka. Itu
tentang 3 (tiga) jenis binatang. Tetapi dalam penglihatan Daniel, mimpi malam
itu, ada 4 (empat) jenis binatang. Daniel
7:7 (7:7) Kemudian
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat,
yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari
besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya;
ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk
sepuluh. Kesimpulannya:
Ini adalah wujud yang sesungguhnya dari antikris; -Bertanduk 10 (sepuluh). -Berkepala 7 (tujuh). -Dengan 10 (sepuluh) mahkota di atas
tanduk-tanduknya. Tetapi
ada satu nama hujat di kepalanya. Kemudian,
binatang ini bergigi besar dari besi. Jadi, semuanya akan diremukkan,
dan tidak memandang muka, tidak peduli tua-muda, laki-laki-perempuan,
besar-kecil. Kemudian, ia melahap dan meremukkan, dan sisanya
diinjak-injaknya dengan kakinya. Kalau
ibadah kita tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka diremukkan dengan
giginya, leher digorok, dipenggal dengan pedang antikris, kalau bertahan dengan
TUHAN. Sisanya, yang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di dahi
atau pun di tangan, mereka akan diinjak-injak, ada dalam kekuasaan antikris. Dari
apa yang kita terima malam ini, sudah seharusnya kita bersyukur; tidak ada
seorang pun hamba TUHAN dengan 5 (lima) jabatan yang dia terima, dapat
membukakan rahasia firman dari dalam dirinya, kalau bukan Singa dari suku
Yehuda, Tunas Daud yang membukakan firman. Sekalipun dia adalah gelar doktor,
namun tidak akan bisa membukakan rahasia firman dari dalam dirinya, kalau bukan
TUHAN yang mengaruniakannya. Biar Theologia sampai memperoleh gelar doktor pun,
tetap tidak akan bisa; ingat itu. Kalau
kita sudah mengerti dan mengetahui soal penggembalaan yang baik dan benar, lalu
mengapa tidak jujur kepada hati nurani saja? Ayo, serahkan diri untuk
digembalakan oleh TUHAN Yesus, sebab Dia adalah Gembala Agung, supaya kita
melangkah sesuai dengan ketetapan Firman Allah, supaya jangan menjadi manusia
yang tolol. Supaya
kita jangan dilahap dan diremukkan, kemudian sisanya jangan diijak-injak, kita
akan memperhatikan JALAN KELUARNYA. Yeremia
4:22 (4:22)
"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah
anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat
jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu."
-Kehidupan yang bodoh à Bangsa
yang melupakan TUHAN.
-Kehidupan yang tolol à Kehidupan
yang tidak mempunyai pengertian karena tidak menghargai pembukaan rahasia
firman.
Yeremia
4:5 (4:5)
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah
sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan
marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!" Beritahukanlah
di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem. Jelas itu
berbicara tentang “imamat rajani.” -Yehuda = raja. -Yerusalem = imam-imam. Tiuplah
sangkakala di dalam negeri. Malam ini, Firman Pengajaran Mempelai
dalam Terangnya Tabernakel sudah ditiupkan. Berserulah
keras-keras;
itu sebabnya, saya tidak takut di dalam hal memberitakan firman yang benar ini,
asal jangan hatiku yang dicampur baur, sampaikan saja, tidak usah ditahan-tahan,
karena TUHAN menuntut keselamatan dari jiwa. Hamba TUHAN tidak boleh pakai
perasaan di dalam melayani TUHAN. Kemudian, "Berkumpullah dan marilah
kita pergi ke kota-kota yang berkubu!" Jadi; -Yang Pertama: Hargailah pembukaan rahasia
firman walaupun keras. -Yang Kedua: Ada di kota-kota yang berkubu. Jangan
sampai ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi mengabaikan salib, itu
bukanlah kota yang berkubu. Kubu
pertahanan, itu adalah kota benteng, itulah batu penjuru, batu yang mahal, batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, itulah korban Kristus. Jadi, kita
harus berkumpul di tengah ibadah yang berkubu, yang selalu meninggikan korban
Kristus. Beribadah
bukanlah mencari berkat-berkat, tetapi beribadah di tengah kota yang berkubu.
Kalau kita beribadah di tengah kota yang berkubu, itu merupakan tindakan yang
pandai dan cerdas dan bijaksana, sebab kubu itu sama dengan kota benteng, itulah
korban Kristus, supaya kita tidak tolol dan supaya kita tidak bodoh, tetapi
menjadi orang yang bijaksana, orang yang pandai, tidak tolol. Dengarkan
pembukaan rahasia firman; kalau rahasia firman tersingkap, memang segala rahasia
yang terkandung dalam hati ini akan tersingkap, dosa dibongkar dengan tuntas, tetapi
tidak berhenti sampai di situ; ayo, kita berada di tengah-tengah ibadah di
tengah kota yang berkubu, ibadah yang selalu meninggikan korban, bukan soal
berkat, bukan soal mujizat. Kalau
hamba TUHAN sibuk dengan mujizat, itu artinya ia sedang mencari sensasi.
Terlalu banyak hamba TUHAN yang mencari sensasi; untuk kepenuhan Roh Kudus
saja, dia harus tentukan: Ayo, 1, 2, 3, maju. Kalau tidak datang dalam
hitungan ketiga, maka berhenti Roh Kudusnya. Ya, TUHAN, jemaat kok
bisa dibodoh-bodohi? Lalu
ada pula hamba TUHAN yang mengadakan atraksi seperti gereja Naaman. Ya,
TUHAN, umat-Mu kok dibodoh-bodohi dengan hamba TUHAN yang mencari
sensasi? Ayo,
beradalah di tengah kota yang berkubu;
kota benteng pertahanan, korban Kristus, ibadah yang selalu meninggikan korban.
Itu namanya gereja yang pandai, gereja yang cerdas. Kalau
hanya bicara berkat, bicara mujizat, itu adalah gereja tolol. Mohon maaf,
tetapi ini adalah kata firman. Oleh sebab itu, tiuplah sangkakala dengan keras,
jangan pakai perasaan. Tidak bisa sangkakala bersuara hanya dengan perasaan
saja, tidak bisa, harus ditiup dengan keras, supaya kita pandai, tidak bodoh,
tidak tolol. Mari
kita melihat GEREJA YANG PANDAI. Kidung
Agung 2:14 (2:14) Merpatiku
di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah
wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Gereja
TUHAN, sidang mempelai wanita TUHAN adalah sidang mempelai yang cerdas dan
pandai. Mengapa saya katakan begitu? Mempelai
TUHAN di sini digambarkan oleh mempelai laki-laki sebagai “merpati”, tetapi
bukan merpati bodoh, bukan merpati bodoh, melainkan merpati yang cerdas dan
bijaksana, karena dia ada di celah-celah batu, ada di antara batu, artinya;
beribadah selalu meninggikan korban Kristus. Ini bukanlah merpati bodoh,
melainkan merpati cerdas, merpati bijaksana, karena dia ada di celah-celah
batu, di tengah-tengah kota yang berkubu, ditengah-tengah
ibadah yang selalu meninggikan korban Kristus lebih dari yang lain. Tidak
berhenti sampai di situ, perlihatkanlah wajahmu. Seorang imam, seorang
pelayan TUHAN tidak boleh minder, tetapi perlihatkanlah wajahmu; saat beribadah
dan mendengar firman, perlihatkanlah wajahmu; sebab dari situ tampil semua,
tampil segala sesuatu yang ada di dalam hatimu. Tetapi
lihat mempelai wanita TUHAN ini; karena tidak ada unek-unek di dalam hatinya,
dia berani perlihatkan wajahnya, sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi, dia
tampil seperti kristal, transparan, luar dan dalam sama, tidak ada yang
disembunyikan. Dari wajah terpancar segala sesuatu yang ada di dalam hati ini,
sebab apa yang keluar, itu dari dalam hati. Ayo,
perlihatkan wajahmu; tampilkan segala sesuatunya. Jangan ada sesuatu yang
disembunyikan lagi, terlebih imam-imam jangan bermain-main kepada TUHAN, sebab
Dia adalah Mempelai Laki-Laki Sorga. Sebab masih banyak yang masih bermain-main
di sini saya lihat; saya bermimpi dan TUHAN perlihatkan ada dua tiga orang yang
masih bermain-main. Dan ada yang tidak beribadah sampai hari ini, TUHAN
perlihatkan bagaikan bangkai tikus yang sudah mengembang tertutup bungkus; ia
main-main dengan gawai (handphone, smartphone), main-main dengan Whatsappnya,
main-main dengan Facebooknya; saya tahu tujuannya ke siapa. Ayo, orang tua,
ingatkan anak-anak. Kembali
saya sampaikan: Perlihatkan wajahmu. Jangan dengar firman dengan
menunduk-nunduk, tetapi tampilkan bahwa tidak ada yang tersembunyi lagi di
dalam hati ini. Kemudian,
perdengarkanlah suaramu!, itulah seruan penyembahan kepada TUHAN, itu
yang TUHAN tunggu-tunggu dari mempelai wanita TUHAN, yang disebut
merpati cerdas, bijaksana, tidak tolol. Ibadah ini sudah seharusnya memuncak
sampai kepada doa penyembahan, apalagi imam; mulai dari saya sebagai gembala
sidang, sampai kepada imam, sampai kepada seluruh sidang jemaat, biarlah ibadah
ini sudah seharusnya memuncak sampai kepada doa penyembahan, itulah merpati
cerdas, bukan merpati tolol -- hanya tahu yang jahat, tetapi tidak tahu yang
suci --. Perdengarkanlah
suaramu!
Ayo, perdengarkanlah suara penyembahan, sebab ibadah sudah seharusnya memuncak
sampai kepada penyembahan. Sebentar setelah kita mendengar firman, kita akan
menyembah kepada TUHAN; jangan kering-kering, perdengarkanlah suaramu, sebab
merdu suaramu; TUHAN nantikan suara penyembahan. Oleh sebab itu, TUHAN
berkata: “Sebab merdu suaramu”, jangan kering-kering. Menyembah jangan berdiam,
tetapi bukalah mulut dan sembah TUHAN, tetapi bukan karena dorongan daging,
melainkan karena dorongan urapan Roh Kudus lewat firman yang kita terima sore
hari ini, karena kita bukan merpati tolol, bukan mempelai bodoh, tetapi kita
adalah 5 (lima) gadis yang bijaksana. Kemudian,
perlihatkanlah wajahmu karena elok wajahmu. Kalau tidak ada yang
ditutup-tutupi, maka elok di mata TUHAN; tidak lagi keriput-keriput. Mungkin
kulit ini sudah keriput, tetapi kalau di dalam hati ini tidak ada lagi yang
disembunyikan, TUHAN katakan kepada merpati cerdas: “elok wajahmu.” Inilah
sidang mempelai TUHAN yang bijaksana; merpati yang cerdas beribadah di tengah
kota yang berkubu, bukan ibadah yang hanya bicara lahiriah, tidak -- sebab itu adalah
tolol --. Tetapi jadilah merpati-merpati yang cerdas, merpati yang bijaksana;
berada di celah-celah batu, kota benteng pertahanan, korban Kristus. Perlihatkan
wajahmu, karena tidak ada lagi yang disembunyikan. Perdengarkanlah suaramu,
karena suaramu merdu. Haleluya..Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment