IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 15 DESEMBER 2020
(Seri: 126)
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat yang ada di Malaysia, di Bandung: Shalom. Selamat malam bagi kita semuanya. Dan juga anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri: Salah pesekutuan dan damai sejahtera Kristus memerintah di hati kita masing-masing.
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Oleh sebab itu, nasihat yang suci ini harus diterima oleh seorang suami dengan hati yang terbuka lebar-lebar, disertai dengan kerendahan di hati, sekalipun memang suami adalah kepala atau pemimpin di dalam hubungan nikah dan rumah tangganya.
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.
1.
Ayat 25, Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya. Hal yang pertama ini
telah disampaikan beberapa waktu yang lalu.
2.
Ayat 28, Seorang suami harus
mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri.
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Sebab, di sini dikatakan: “Laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya”, hal ini jelas berbicara tentang; salib di Golgota. Sebagaimana dengan Yesus, Anak Allah, Ia telah meninggalkan segala milik kepunyaan-Nya, yakni;
- Ia telah meninggalkan Bapa-Nya.
- Ia telah meninggalkan rumah-Nya di sorga.
- Ia telah meninggalkan segala kemuliaan-Nya.
Hal itu ditulis dalam Filipi 2:5-8. Dengan satu tujuan; supaya Kristus, yang adalah Kepala, menyatu dengan sidang jemaat yang adalah tubuh-Nya. Jadi, yang mempersatukan tubuh dengan Kepala adalah salib Kristus, salib di Golgota; laki-laki meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, itu berbicara tentang salib di Golgota.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Ibu à Gembala Sidang atau pemimpin sidang jemaat. Sedangkan tugas dari gembala sidang (pemimpin sidang jemaat) ialah:
2. Merawati hidup rohani dari sidang jemaat.
Tentang hal “mengasuh” ini langsung kita hubungkan di dalam Kisah Para Rasul 7.
Kisah Para Rasul 7:21
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
Oleh sebab itu, tentu saja kita patut mengucap syukur sedalam-dalamnya dan berterima kasih setinggi-tingginya kepada TUHAN kita, Yesus Kristus, sebagai Kepala rumah TUHAN yang telah mengasuh hidup rohani kita masing-masing, lewat ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon.
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Berarti, diasuh oleh TUHAN = menerima didikan langsung dari TUHAN.
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
- Jangan anggap enteng didikan TUHAN.
- Jangan putus asa apabila kita diperingatkan oleh TUHAN.
Itulah praktek untuk tidak melupakan nasihat Firman TUHAN.
Kita butuh didikan dari TUHAN, dan kita butuh peringatan dari TUHAN. Jangan merasa diri bisa, jangan merasa bahwa kita sudah pandai, jangan merasa bahwa kita sudah mampu; kita butuh didikan TUHAN dan kita juga perlu untuk diperingatkan, mengapa? Karena manusia tidak luput dari banyak kekurangan, tidak luput dari banyak kelemahan di sana sini.
Jadi, berbahagialah seorang anak manakala seorang ibu bertanggung jawab dalam hal mengasuh anaknya sendiri.
Pada minggu lalu, hal ini sudah disinggung, namun kita kembali untuk memperhatikannya.
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. (25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. (25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." (25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" (25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. (25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Jadi, menjual hak kesulungan sama artinya; memandang ringan atau menganggap enteng hak kesulungan, yakni ibadah pelayanan dan kekuatannya, itulah ibadah salib.
Kejadian 25:27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. (25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Memang, itu bisa saja terjadi kalau seseorang hidup di luar TUHAN. Biasanya, orang yang hidup di luar TUHAN, ia pasti pandai di dalam hal berburu daging, karena mereka tidak memiliki Roh TUHAN.
(8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Roma 8:3-4
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Kalau kita menjalankan ibadah Taurat, ibadah secara lahiriah, ibadah secara rutinitas, ibadah daging = Menganggap enteng ibadah dan pelayanan.
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Bagaimana orang yang hidup di dalam Roh? Mereka yang hidup di dalam Roh mengikuti ibadah yang dihubungkan langsung dengan salib, sehingga tuntutan hukum Taurat itu digenapi di dalam diri mereka, kemudian tidak lagi hidup menurut daging, tetapi hidup menurut Roh; itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib. Hukum Taurat tergenapi, kemudian hidup menurut Roh; merdeka dari hukum dosa dan hukum maut.
Tetapi kalau masih hidup menurut daging pasti memikirkan daging, ia tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari Roh, tidak akan pernah memikirkan perkara rohani, perkara di atas, ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Sebaliknya, anak-anak TUHAN yang hidup menurut Roh TUHAN, mereka merdeka, bebas dari hukum dosa dan hukum maut, karena ibadah yang dihubungkan dengan salib menggenapi hukum Taurat, sekaligus hidup di dalam Roh, sehingga tidak menjalankan ibadah Taurat, ibadah lahiriah, ibadah daging, tidak menganggap enteng ibadah salib.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Pendeknya: Jika anak-anak TUHAN menganggap enteng atau memandang ringan hak kesulungan, menganggap enteng ibadah salib, maka ia akan langsung bersekutu dengan dunia, seperti Esau. Dan itu tidak bisa dipungkiri, sebab Alkitab sendiri yang mengatakannya, bukan saya.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
1. Keinginan daging.
2. Keinginan mata.
3. Keangkuhan hidup.
Lukas 4:3-11
(4:3) Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." (4:4) Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (4:5) Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. (4:6) Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. (4:7) Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." (4:8) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (4:9) Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, (4:10) sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, (4:11) dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
1.
Ujian yang pertama: Batu jadi roti ... ayat 3-4.
Sasarannya ialah keinginan daging.
2.
Ujian yang kedua: Iblis
memperlihatkan kerajaan dunia atau pun keindahan
dunia .. .ayat 5-8. Sasarannya ialah keinginan mata.
3.
Ujian yang ketiga: Iblis
menempatkan Yesus di bubungan Bait Allah di Yerusalem ... ayat 9-11.
Sasarannya ialah keangkuhan hidup atau ketinggian
hati.
(4:4) Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kalau kita meninggalkan TUHAN, menganggap enteng ibadah pelayanna, menganggap ringan hak kesulungan, maka ia langsung bersekutu dengan dunia. Tetapi orang yang bersekutu dengan dunia adalah musuh dari TUHAN. Jangan sesekali kita menginginkan dunia dengan inti yang ada di dalamnya.
Saya bertahun-tahun melewati suatu masa-masa yang sangat sulit dan tidak ada yang menopang, kecuali TUHAN sendiri, tetapi saya tidak kuatir walaupun kerap kali ditandai dengan tangisan bertahun-tahun, sampai tiba akhirnya penggembalaan ini terbentuk 2011. Saya memasuki provinsi Banten di tahun 2001, barulah penggembalaan ini ada tahun 2011; jadi, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun itu saya banyak kali menderita, disertai dengan cucuran air mata. Tetapi tidak perlu kuatir, sehingga saya bisa membagikan pengalaman ini, supaya kita tidak menjadi musuh dari TUHAN Yesus.
Pilih mana:
- Menjadi sahabat dunia, diterima dunia, tetapi menjadi musuh TUHAN.
(4:5) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"
Hanya anak-anak TUHAN yang sedang mengusahakan, yang sedang mengerjakan ibadah yang dihubungkan dengan salib salib adalah orang-orang yang sangat membutuhkan Roh TUHAN. Roh itu selanjutnya memberi kemerdekaan bagi dia; bebas dari hukum dosa dan bebas dari hukum maut (hukum Taurat), tidak menjalankan ibadah Taurat, tidak menganggap enteng ibadah salib.
Oleh sebab itu, hati-hati, jangan bermain-main. Jangan bersekutu, jangan bersahabat dengan dunia, supaya kita jangan menjadi musuh dari pada Allah sendiri.
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Maka, jangan pernah menganggap enteng kemah kediaman Allah, karena TUHAN menempatkan Roh Allah diam di dalamnya, dan Dia sangat menginginkan Roh-Nya itu dengan cemburu. Jadi, jangan bermain-main, kalau tidak mau dibenci oleh TUHAN. Banyak anak TUHAN yang dibenci oleh TUHAN, tetapi masih diberi kesempatan untuk beribadah; oleh sebab itu, hargai selagi masih ada kesempatan.
Tetapi Esau, dia ditolak untuk mendapatkan berkat yang satu itu, ditolak untuk memperbaiki kelakuannya, tidak ada lagi kesempatan. Selagi masih ada kesempatan untuk menangis di kaki salib TUHAN, itu merupakan kemurahan besar bagi kita.
Tadi saya memberi nasihat kepada seorang anak TUHAN, karena saya tahu, dia mencuci mobil tidak dari hatinya. Lalu saya panggil dia untuk memeriksa kotoran-kotoran yang tertinggal pada bagian body mobil. Sesudah itu, saya memberikan nasihat firman kepadanya, supaya ia takut TUHAN, jangan takut kepada saya, dengan demikain, ia sedang memelihara Roh TUHAN. Kalau dia melakukan tugas karena takut manusia, maka Roh TUHAN tidak ada di dalam dirinya, tetapi kalau dia takut TUHAN, maka Roh TUHAN ada di dalam dirinya.
Oleh sebab itu, sekali lagi saya sampaikan: apa artinya Roh Allah tinggal di dalam diri kita, jikalau kita bersekutu atau bersahabat dengan dunia ini. Camkanlah dengan baik.
(3:18) Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Oleh sebab itu, tadi malam pun saya berbincang-bincang dengan isteri saya tentang sikap yang kurang baik, yang secara langsung tidak terlihat oleh mata, tetapi dari cara bekerja, saya dapat mengetahui bahwa ia belum ada dalam penyerahan. Tiba-tiba, saya dapat berita, dalam perjalanan, ia jatuh di tengah-tengah perjalanannya. Lalu, setelah mendapat berita itu, saya kembali bercerita kepada isteri untuk mengingatkan pembicaraan tadi malam. Mengapa saya harus membicarakan soal kebodohan? Karena saya bukan seorang hamba TUHAN yang tidak bertanggung jawab, saya belajar untuk mempertanggung jawabkan, belajar merasakan dan mengerti kebodohan orang lain. Jadi, saudara harus mengerti itu.
(3:19) Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
YANG PERTAMA: Tuhan mereka ialah perut mereka. Berarti, sama dengan ular, yang menjalar dengan perut. Pendeknya: Beribadah dan melayani karena perut adalah hamba Setan. Kalau ibadah yang dihubungkan dengan salib, itu adalah hamba Kristus, tetapi beribadah dan melayani karena perut adalah hamba Setan.
YANG KEDUA: Kemuliaan mereka ialah aib mereka. Berarti, tidak memancarkan cahaya kemuliaan.
Mempelai TUHAN disebut merpati TUHAN, karena selain berada di celah-celah batu, ibadah yang berkubu, ibadah yang meninggikan korban Kristus, ternyata senantiasa memperlihatkan wajahnya, memancarkan cahaya kemuliaan, tidak ada lagi yang disembunyikan. Tetapi di sini kita melihat; kemuliaan mereka ialah aib mereka, berarti; tidak memancarkan cahaya kemuliaan, masih banyak yang ditutup-tutupi, masih banyak dosa yang belum terakui.
Roma 16:17-18
(16:17) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (16:18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
1. Menimbulkan perpecahan.
2. Menimbulkan godaan.
Sebab orang-orang yang demikian tidak melayani TUHAN Yesus, berarti ada motif lain, mereka beribadah dan melayani dengan kepentingan di situ, yaitu melayani perut mereka, karena tuhan mereka adalah perut mereka.
Oleh sebab itu, kalau kita memang datang beribadah kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh, maka sungguh-sungguhlah, tidak perlu terkecoh dengan sensasi. Sudah seharusnya hamba TUHAN semacam itu dihindari dengan segala kewaspadaan; jangan bermain-main, tidak boleh anggap enteng.
Baik sidang jemaat yang di Malaysia, biarlah sungguh-sungguh ikut TUHAN; kalau ikut TUHAN, ikutlah TUHAN. Baik juga sidang jemaat yang di Bandung; kalau ikut TUHAN, biarlah ikut TUHAN sungguh-sungguh, tergembala lewat live streaming dengan baik.
1.
Menimbulkan
perpecahan, itulah yang menyebabkan kita terpisah-pisah.
2.
Menimbulkan godaan. Jangan menjadi penggoda, teramat lebih kepada mereka yang tulus hatinya
dan yang murni hatinya beribadah melayani kepada TUHAN. Jangan ganggu ketulusan
hatinya; jangan ganggu kemurnian hatinya, supaya engkau jangan menjadi musuhnya
TUHAN, apalagi di hari ibadah mengajak orang memancing di pinggir laut, engkau
menjadi musuh TUHAN nanti.
Kejadian 25:28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Roma 9:11-13
(9:11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya -- (9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," (9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Jadi, jangan bermain-main lagi apalagi diberi kesempatan beribadah, apalagi seorang imam; jangan seperti Esau yang menyembunyikan jubahnya di dalam rumahnya, tidak menghargai ibadah dan pelayanan, serta karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh-El Kudus. Hati-hati ya, biarlah tetap rendah hati mulai dari sekarang.
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! (9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (9:16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. (9:17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." (9:18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Jangan saudara pikir TUHAN tidak turut bekerja untuk mengeraskan hati orang yang keras hati. Jadi, kalau Firaun keras hati, itu karena TUHAN juga turut keraskan hatinya.
Orang yang keras hati semata-mata bukan karena dia keras hati saja, tetapi orang yang keras hati, ternyata TUHAN juga turut mengeraskan hati orang yang keras hati. Oleh sebab itu, jangan biasakan keras hati.
Lebih baik, kita belajar dengar-dengaran saja. Kalau pun kita mempunyai pengertian, jangan lantas kita umbar pengertian itu, seperti menggurui yang tidak perlu digurui. Saya kan sudah pernah bercerita beberapa waktu lalu: jika diperintahkan mengerjakan sesuatu, kerjakan saja, tidak perlu berkata: “ini kan begini, Om. Itu kan, begitu. Saya lebih tahu dari Om”, tidak perlu begitu, karena kita ini sedang digembalakan oleh TUHAN Yesus, maka belajar dengar-dengaran kepada TUHAN Yesus, bukan kepada saya.
1 Korintus 15:8-10
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. (15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. (15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kemudian, oleh kemurahan itu, dia bekerja lebih keras dari antara rasul-rasul yang lain, tetapi bukan karena dia hebat, bukan karena dia mampu, bukan karena dia bisa, melainkan karena kasih karunia Allah, karena kemurahan TUHAN yang menyertai dia.
Jadi, hidup oleh karena kemurahan. Dan oleh karena kemurahan itu juga Dia dimampukan untuk melakukan atau memberi yang terbaik kepada TUHAN. Inilah kehidupan yang menghargai kemurahan.
Sementara dia sendiri adalah seorang yang hina, orang yang berdosa, penganiaya jemaat, namun dipercayakan jabatan "rasul", itu adalah kemurahan. Tetapi kemurahan itu tidak dia sia-siakan, justru oleh kemurahan itu dia bekerja lebih keras dari yang lainnya. Dan kalau pun dia mampu bekerja dan memberi yang terbaik untuk TUHAN, bukan karena dia hebat, tetapi karena kemurahan.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
YANG PERTAMA: Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah yang Mahakuasa = Menguduskan nama TUHAN Allah, Allah Tri Tunggal. Yakni; Tuhan, Yesus, Kristus.
YANG KEDUA: Yang sudah ada, yang ada, yang akan datang. Artinya, kemurahan TUHAN lebih dari pada hidup.
Tetapi, seruan yang kedua dari 4 (empat) makhluk diawali dari “yang sudah ada” = Yesus mati di kayu salib, dan kematian Yesus di atas kayu salib adalah kemurahan bagi kita, kemurahan bagi bangsa kafir. Sebab itu, seruan itu diawali dari “kemurahan” lebih dari “hidup”. Artinya, sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan.
Mari kita menyembah, berseru, menangis di kaki salib. Ayo, perdengarkan seruan itu, sebab merdua suaramu, itulah perkataan Mempelai Laki-Laki kepada mempelai perempuan. Jangan kita menjadi mempelai tolol, merpati tolol. Kidung Agung 2:14.
No comments:
Post a Comment