IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 DESEMBER 2020
(Seri: 120)
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, sidang jemaat TUHAN, yang ada di Bandung, di Malaysia, di mana pun berada. Demikian juga umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada, baik dalam maupun luar negeri; TUHAN Yesus memberkati kita sekaliannya. Shalom.
Rut 3:5
(3:5) Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Ayat ini menunjukkan bahwa Rut taat keapda Naomi, mertuanya itu, sekalipun Rut mengalami berkat yang besar, namun Rut tetap mendengarkan nasihat dari Naomi.
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
- Taat kepada tuannya dalam segala hal.
(3:1) Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
1 Petrus 1:2
(1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
- supaya taat kepada Yesus Kristus.
Tidak perlu kaget apabila mengalami percikan darah, tidak perlu kaget apabila mengalami suasana sengsara tanpa dosa, sebab itu merupakan penyucian yang membawa kita ke arah kesempurnaan.
Imamat 16:14-15
(16:14) Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. (16:15) Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
- 7x (tujuh kali) percikan darah di atas tutup pendamaian,
(16:16) Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
-
7x (tujuh kali) percikan darah di atas
tutup pendamaian à Sengsara
yang dialami Mempelai Pria Sorga bagi sidang mempelai-Nya.
-
7x (tujuh kali) percikan darah di muka
peti à Sengsara
sebagai penyucian yang dialami gereja untuk mencapai kesempurnaannya sebagai
mempelai wanita TUHAN.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
(5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (5:10) dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Jadi, sebagai seorang Imam Besar, Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Kemudian, Dia bangkit dan dipermuliakan. Saat dipermuliakan, berarti duduk di sebelah kanan Allah Yang Maha Besar, selanjutnya Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Rut 3:5-7
(3:5) Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." (3:6) Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya. (3:7) Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
1. Rut pergi ke tempat pengirikan.
Segala puji dan segala hormat hanya bagi Dia, sebab oleh karena kemurahan hati TUHAN, yang telah memanggil dan menuntun kita dengan kekuatan dari dua tangan TUHAN yang kuat, sekaligus menghimpun kita untuk berada di tengah-tengah Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci malam ini = Berada di tempat pengirikan. Seharusnya, kita bersyukur kepada TUHAN.
Kulit atau sekam adalah gambaran dari daging dengan segala tabiat-tabiatnya. Ada 15 (lima belas) tabiat-tabiat daging, dan semua itu tertulis dengan jelas di dalam kitab Galatia 5:19-21.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Lihatlah: Kalau seseorang sudah mabuk dengan hawa nafsu daging, orang semacam ini sedikitpun tidak akan pernah memikirkan pekerjaan TUHAN.
Pendeknya: Tidak akan pernah mengalami kemajuan rohani, sebaliknya akan mengalami kemerosotan rohani.
2 Timotius 3:1-4
(3:1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (3:2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
1. Mencintai dirinya sendiri.
Itulah 18 (delapan belas) macam dosa akhir zaman.
(3:5) Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Sebagai contoh; Mulut memuliakan TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi hatinya jauh dari TUHAN. Itu adalah ibadah Taurat, ibadah lahiriah; mulutnya memang betul memuji TUHAN, tetapi hatinya jauh dari firman yang disampaikan di tengah ibadah dan pelayanan. Sama artinya; tubuh jasmaninya dipersembahkan di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada TUHAN; itu adalah ibadah Taurat, ibadah lahiriah.
(3:7) yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. (3:8) Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. (3:9) Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.
- Menentang Musa = Menentang kebenaran.
Ketika Musa diutus oleh TUHAN untuk melepaskan bangsa Israel dari Mesir dan Firaun, ia mengadakan demonstrasi dengan tongkat, dilemparkan lalu berubah menjadi ular. Tetapi ahli-ahli jampi dari pada Firaun, itulah Yanes & Yambres berani menentang Musa, yang juga melemparkan tongkat mereka, lalu tongkat itu juga berubadah menjadi ular.
Itulah orang yang menjalankan ibadah lahiriah, yaitu; menentang Musa dan kebenaran, akal mereka boborok, dan orang yang semacam ini, iman mereka tidak tahan uji.
Matius 3:12
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Jadi, kita berada di tempat pengirikan, tujuannya adalah supaya kita mengalami proses penyucian, lepas dari tabiat daging, sehingga mengalami peningkatan rohani, bukan kemerosotan rohani, hingga menjadi gandum yang dikumpulkan dalam lumbung TUHAN.
Gandum yang dikumpulkan à Kehidupan yang sudah dikuliti. Lepas dari tabiat daging = kehidupan yg sudah dikuliti.
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
(27:12) Maka pada waktu itu TUHAN akan mengirik mulai dari sungai Efrat sampai sungai Mesir, dan kamu ini akan dikumpulkan satu demi satu, hai orang Israel! (27:13) Pada waktu itu sangkakala besar akan ditiup, dan akan datang mereka yang hilang di tanah Asyur serta mereka yang terbuang ke tanah Mesir untuk sujud menyembah kepada TUHAN di gunung yang kudus, di Yerusalem.
1. Sungai Efrat à Pengaruh dari dosa kenajisan.
(15:35) Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" (15:36) Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. (15:37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Jadilah kehidupan yang disucikan sampai lepas dari sekam, kulit gandum, artinya lepas atau tanggal dari segala tabiat-tabiat daging, sampai akhirnya kerohanian itu memuncak, itulah doa penyembahan. Dan selanjutnya, di dalam 1 Korintus 15:35-37, di sini kita melihat: Biji gandum yang tidak berkulit selanjutnya menjadi benih, berarti tumbuh dan hidup = Dibangkitkaan dan dipermuliakan.
Hal “berbaring” ini adalah perkara yang sangat serius yang juga harus kita alami masing-masing. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikannya dengan seksama.
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Ceriterakanlah
kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda
membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Di sini kita
melihat: Mempelai perempuan mempunyai suatu kerinduan yang sangat mendalam
terhadap Mempelai Laki-Laki Sorga, yakni mencari tempat untuk tinggal
berbaring.
Kalau
dikaitkan dengan “peta zaman” à
Hari ketujuh atau hari perhentian.
Jadi, kalau mempelai perempuan mencari tempat untuk tinggal berbaring, itu karena mempelai perempuan menolak untuk menjadi serupa dengan pengembara.
Yeremia 50:6
(50:6) Umat-Ku tadinya seperti domba-domba yang hilang; mereka dibiarkan sesat oleh gembala-gembalanya, dibiarkan mengembara di gunung-gunung, mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya.
Akibat mengembara ialah lupa akan tempat pembaringannya = Lupa untuk tinggal berbaring.
(50:7) Siapa pun yang menjumpai mereka, memakan habis mereka, dan lawan-lawan mereka berkata: Kami tidak bersalah! Karena mereka telah berdosa kepada TUHAN, tempat kebenaran, TUHAN, pengharapan nenek moyang mereka!
Ada 3 (tiga) musuh:
1.
Dunia dengan arusnya
yang menghanyutkan, supaya anak-anak TUHAN mengalami kematian rohani.
2.
Daging dengan segala
keinginan-keinginannya (tabiat-tabiatnya).
3.
Iblis atau Setan dengan
segala pendurhakaannya.
Artinya; domba-domba yang tidak mempunyai tempat untuk berbaring tidak mendapatkan tempat pembelaan dan pemeliharaan dari Gembala Agung, dengan kata lain; diserahkan ke tangan musuh.
Inilah keadaan dari orang-orang yang mengembara, tidak ada tempat untuk tinggal berbaring.
Untuk memperoleh jawabannya, kita kembali membaca Kidung Agung 1.
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Matius 11:16-17
(11:16) Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: (11:17) Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
-
Supaya "teman-teman"
menanggapi tiupan seruling sekelompok anak-anak dengan menari penuh
kesukaan.
-
Supaya "teman-teman"
mengambil sikap berkabung manakala sekelompok anak-anak ini bernyanyi
kidung duka.
-
Seruling sudah ditiup, tetapi
"teman-teman" tidak menari.
-
Sekelompok anak-anak sudah menyanyikan
kidung duka, tetapi "teman-teman" yang ada di pasar tidak
berkabung.
Ayo, belajar untuk taat terhadap pembukaan firman TUHAN yang disampaikan.
Pasar, itu adalah tempat untuk berjual beli.
-
Tempat untuk menjual kehidupan lama
kita.
-
Dan selanjutnya membeli Injil,
yaitu taat kepada firman yang dibukakan, taat kepada firman yang disuarakan
(disampaikan).
YANG PERTAMA: Suara dari Perjanjian Lama, yang isinya adalah bentuk larangan. Contoh: 10 (sepuluh) hukum yang tertulis di dalam 2 (dua) loh batu, tetapi di situ terdapat 9x (sembilan kali) kata “jangan”, kata larangan. Jadi, jika dilanggar, maka akan menerima hukuman yang setimpal, jelas itu menunjuk; kidung duka.
Sama seperti perempuan yang kedapatan berzinah; menurut hukum Taurat, ia harus dilempari dengan batu, yang berisi 10 (sepuluh) hukum, dan di situ terdapat 9x (sembilan kali) kata larangan, kata “jangan”. Kalau dilanggar, maka akan menerima hukuman yang setimpal = Kidung duka.
Ini menunjuk Perjanjian Baru yang merupakan suara Injil yang heran. Mengapa demikian? Sebab jika orang berdosa mau melakukannya, menggenapi suara seruling, maka ia akan menari sebagai tanda kesukaan dan kelepasan karena pengampunan dosanya, dan itu adalah kemurahan/kasih karunia.
- Kidung duka, itulah Perjanjian Lama.
Bunyi seruling betul-betul mengeluarkan nada tinggi dan nada rendah; dan nada itu sudah diperdengarkan 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu di atas kayu salib untuk memberi kelepasan bagi kita, sehingga ada tari-tarian, ada sukacita, sebagai tanda kelepasan dan pengampunan dosa.
Sekali lagi saya sampaikan: Bukan kesulitan yang menghimpit dan yang menekan kita, tetapi yang menekan kita adalah dosa, sehingga tidak ada tar-tarian. Tetapi bunyi seruling sudah diperdengarkan 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu; itu kasih karunia, bukan? Kita bersyukur kepada TUHAN.
(11:18) Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. (11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Berpuasa, artinya; daging mengalami penghukuman atau daging disalib, supaya daging ini jangan menjadi ladang yang subur bagi Setan, yakni roh jahat dan roh najis. Daging ini merupakan ladang yang subur bagi Setan; oleh sebab itu, supaya daging jangan menjadi ladang yang subur bagi Setan, daging ini harus mengalami penghukuman. Oleh sebab itu, di sini kita melihat; Yohanes Pembaptis tampil dalam bentuk berpuasa, supaya daging mengalami penghukuman, daging tidak menjadi ladang yang subur bagi Setan, itulah roh jahat dan roh najis.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah Sang Pencipta. Prakteknya ialah mengakui semua dosa.
- Baik Firman Allah dalam Perjanjian Lama, itulah kidung duka = Penghukuman atas daging.
Tetapi, Pengajaran Mempelai itu tertulis dalam Kitab Kejadian - Kitab Wahyu, lalu mengapa gereja TUHAN, mengapa anak-anak TUHAN, mengapa orang-orang Kristen menolak Pengajaran Mempelai? Pengajaran Mempelai ialah satu-satunya pengajaran yang berkuasa membawa gereja masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba, berada dalam perjamuan kawin Anak Domba, lalu mengapa kita tolak? Lalu kita katakan hamba TUHAN yang menyampaikan Pengajaran Mempelai: “pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa”. Sebetulnya, dia tidak mengerti apa-apa. Oleh sebab itu, orang yang menolak Pengajaran Mempelai, suatu kali nanti dia akan menerima hukuman yang setimpal.
Sampai detik ini saya tidak berhenti untuk menyuarakan bunyi seruling, Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel yang memberi kesukaan sampai mengalami kelepasan, puncaknya adalah masuk dalam pesta nikah Anak Domba, kehidupan yang menari-nari di hadapan TUHAN.
Perhatikanlah suara seruling yang sudah disuarakan 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu, mengeluarkan nada-nada yang memberi kesukaan sampai kita betul-betul menari-nari, di mana puncaknya ialah pesta nikah Anak Domba. Tetapi kita janganlah menganggap aneh Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel.
Kidung Agung 1:7
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Mencari tempat untuk tinggal berbaring, itulah Roh Mempelai. Pengembara, itu bukanlah Roh Mempelai, tidak. Berarti Roh mempelai itu adalah setia.
Sementara fungsi jantung ialah memompa darah ke seluruh tubuh melalui urat-urat dan sendi-sendi, itulah hamba-hamba TUHAN yang diurapi.
(1:1) Kidung agung dari Salomo. (1:2) -- Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, (1:3) harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu! (1:4) Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi! Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!
Mencium dengan kecupan, berarti; senantiasa berada dekat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak ingin jauh dari TUHAN, sehingga lewat Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel yang kita terima, yang telah disuarakan -- itulah bunyi suara seruling -- membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita TUHAN, sehingga lewat pesta nikah Anak Domba, kita akan menikmati maligai-maligainya, menjadi sorak-sorai, ada tari-tarian di hadapan TUHAN.
Biarlah kiranya kita senantiasa dekat dengan TUHAN dan memberi diri digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel untuk membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita TUHAN, sehingga lewat pesta nikah Anak Domba akan menikmati maligai-maligainya.
(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
Mempelai perempuan mencari tempat untuk berbaring pada waktu petang. Petang, berarti; menjelang malam, sebagai puncaknya dosa.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir = waktu petang menjelang puncak gelapnya dosa. Oleh sebab itu, sekarang adalah waktu yang tempat untuk mencari tempat untuk tinggal berbaring.
Rut 3:7
(3:7) Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
(3:8) Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
Sebab Naomi pun sudah berkata kepada Rut: "Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu sebelum ia selesai makan dan minum." Jadi, ini adalah sebuah perjuangan yang sama berat, itu adalah pergumulan yang luar biasa, yang harus dihadapi oleh Rut, tetapi Rut harus berjuang untuk tinggal berbaring dekat kaki Boas.
No comments:
Post a Comment