Tema: YUSUF
(Seri 24)
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
kasih-Nya besar, kita dapat beribadah sore hari ini, semua karena kemurahan
Tuhan.
Kita masih berada di pintu tirai atau
yang disebut tabir Bait Suci.
Segera kita membuka kitab Keluaran
Keluaran 26:31-33
(26:31) Haruslah
kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain
kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat
dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:32) Haruslah
engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut
dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
(26:33) Haruslah tabir
itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kau bawa tabut
hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu
antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
Pintu tirai / tabir Bait Suci dibuat dari;
·
Kain
Ungu Tua = biru Laut
·
Kain
Ungu Muda
·
Kain
Kirmizi = warna merah
·
Lenan
Halus = warna putih berkilau-kilauan
Pada tabir Bait Suci terdapat 4 tiang, sedangkan 4 tiang tersebut -> 4
pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, sehingga dengan tubuh
kemuliaan, mereka diangkat dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, berada di
dalam takhta kerajaan Allah.
Sedangkan tabir Bait Suci itu sendiri digantungkan pada 4 tiang tersebut,
sehingga tabir Bait Suci menjadi pemisah antara ruangan Suci dan ruangan Maha
Suci.
4 tiang -> 4 pribadi yang sudah
mengalami perobekan daging
Adapun 4 pribadi tersebut adalah
1.
Henokh
2.
Musa
3.
Elia
4.
Yesus Kristus
4 pribadi ini sudah mengalahkan maut, sehingga dengan tubuh kemuliaan
mereka dibawa masuk kerajaan sorga.
4 tiang tersebut dibuat oleh Musa sesuai dengan petunjuk yang dia terima
dari Allah di atas gunung Sinai.
Ibrani 8: 5
(8:5) Pelayanan mereka
adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat
semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Musa mendirikan kemah, itu sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari
Allah di atas gunung Sinai.
Artinya: ibadah pelayanan di bumi
adalah gambaran dan bayangan dari ibadah pelayanan yang ada di
dalam kerajaan sorga.
Jadi ibadah kita ini, bukanlah ibadah yang dibuat-buat. Kalau kita
beribadah dalam ibadah kaum muda remaja,
itu karena kebutuhan dari kaum muda
remaja, karena keadaan dunia sudah semakin gelap, karena dosa sudah semakin
memuncak.
Lalu mengapa ada 3 macam ibadah,
sesuai dengan 3 macam alat yang ada di ruangan suci? Sebab itu adalah gambaran dan bayangan dari ibadah yang ada di sorga.
Mengapa ibadah pelayanan kita harus sama dengan ibadah pelayanan di sorga?
Supaya ibadah pelayaan kita berkuasa di hadapan Tuhan.
Mari kita lihat sebagai perbandingan dari 4 tiang tersebut
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan
takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu
dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka
dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk
yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti
anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia,
dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat
makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya
penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan
malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada
dan yang ada dan yang akan datang."
Ada 4 makhluk di hadapan takhta Anak Domba Allah, yang penuh dengan mata di
sebelah muka dan di sebelah belakang.
4 makhluk ini tidak nampak dagingnya sebab 6 sayap sudah menutupi seluruh
tubuhnya, sehingga yang terlihat hanyalah mata, artinya: sifat tabiat daging
tidak terlihat, baik dalam tubuh, roh dan jiwa masing-masing.
Mari kita perhatikan 4 makhluk dengan 4 rupa yang berbeda, yaitu:
1.
Makhluk yang pertama, sama seperti
singa
Menggambarkan kemuliaan Yesus sebagai Raja.
Berbicara raja, itu
berbicara tentang kuasa dan otoritas.
Wahyu 1: 6
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.
Untuk memperoleh kuasa
dan otoritas, berarti menjadi imam-imam
bagi Allah.
Imam-imam = imamat yang
rajani = suatu kerajaan bagi Allah.
Jadi untuk memiliki
kuasa dan otoritas, harus menjadi imamat rajani, menjadi suatu kerajaan Allah.
Tidak mungkin kita
berkuasa sementara kita jauh dari ibadah pelayanan, sebab kuasa terletak dari
seorang raja, itulah imamat rajani, imam-imam bagi Allah / pelayan-pelayan Tuhan.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa
yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil
kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tujuan menjadi imamat
rajani adalah supaya memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
Kalau kita beribadah
melayani, inilah yang disebut imamat yang rajani, bangsa yang terpilih, umat
kepunyaan Allah.
Tidak mungkin kita melakukan
perbuatan Allah yang besar sementara kita jauh dari Tuhan, itu tidaklah
mungkin.
Syarat menjadi imamat yang rajani
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya
seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Syarat menjadi
imam-imam bagi Allah: mendengar firman
Tuhan dan berpegang pada perjanjian
firman Tuhan = mendengar dan melakukan
firman Tuhan.
2.
Makhluk yang kedua sama seperti anak lembu
Menggambarkan kebangkitan Yesus sebagai seorang hamba
Filipi 2: 7-9
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
Sebagai seorang hamba,
Yesus telah mengosongkan diri-Nya
sendiri.
Kosong = tidak merasa diri hebat, tidak merasa lebih
baik, tidak merasa lebih dari yang lain dalam segala sesuatu.
Kalau kita sebagai
seorang hamba, berarti harus mengosongkan diri, kalau tidak demikian, maka
perumpamaan dunia akan berlaku dalam diri kita, yaitu tong kosong, nyaring bunyinya. Jangan biarkan perumpamaan ini
berlaku, melainkan biarlah kita menghambakan diri dalam setiap pelayanan yang
Tuhan percayakan.
3.
Makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia
Menggambarkan sengsara Yesus, sebagai manusia
Mari kita lihat
sengsara Yesus
2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Inilah sengsara Yesus
Kristus di atas kayu salib, Dia yang
benar dijadikan dosa, supaya kita
yang berdosa dijadikan benar.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena
kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus
menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya.
Sengsara Yesus adalah sengsara salib, sengsara salib adalah Dia yang benar dijadikan dosa, dan kita yang berdosa dijadikan benar = menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung. Dan untuk itulah saya dan saudara dipanggil, yaitu supaya mengikuti jejak-Nya.
4.
Makhluk yang keempat sama seperti burung nasar
Menggambarkan kebenaran, keadilan dan kesucian Yesus
sebagai Anak Allah
Matius 17: 1-8
(17:1) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
(17:2) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
(17:4) Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu
untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
(17:5) Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang
menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah
Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah
Dia."
(17:6) Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat
ketakutan.
(17:7) Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata:
"Berdirilah, jangan takut!"
(17:8) Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang
pun kecuali Yesus seorang diri.
Yesus sebagai Anak
Allah;
-
“Inilah Anak yang Ku kasihi”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, memperoleh kasih dari Allah Bapa
Roma 9: 12-15
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak
yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi
membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak
adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas
kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah
hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Tuhan mengasihi Yakub
tetapi membenci Esau.
Mengasihi Yakub
berarti menaruh belas kasih = Tuhan bermurah hati.
-
“Kepada-Nyalah Aku berkenan”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, tinggal dalam Tuhan dan Tuhan tinggal dalam kita, sebagai
anak-anak Tuhan yang berkenan.
Jadilah anak-anak
Tuhan, kita pasti memperoleh kasih dari Allah, serta kita di dalam Dia dan Dia
di dalam kita.
Inilah 4 rupa dari 4 makhluk tersebut.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI