Shalom!
Salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya besar,
kita dapat beribadah sore hari ini, semua karena kemurahan Tuhan.
Kembali
kita perhatikan Keluaran 26
Keluaran 26:31-33
(26:31)
Haruslah kaubuat tabir dari
kain ungu tua, dan kain
ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal
benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:32)
Haruslah engkau menggantungkannya pada empat
tiang dari kayu penaga, yang
disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas
perak.
(26:33)
Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah
kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi
pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
Tabir
Bait Suci / tirai terdiri dari kain ;
· Kain Ungu Tua = biru Laut
· Kain Ungu Muda
· Kain Kirmizi = berwarna merah
· Lenan Halus = Putih
berkilau-kilauan
Pada
tabir Bait Suci itu terdapat 4 tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas.
Sedangkan
tabir Bait Suci itu sendiri digantungkan pada 4 tiang tersebut, maka dengan
demikian tabir Bait Suci itu menjadi pemisah antara ruangan suci dan ruangan
Maha Suci.
Sedangkan 4 tiang -> 4 pribadi yang mengalami perobekan
daging.
Mengalami
perobekan daging berarti dengan tubuh kemuliaan, mereka diangkat dan dibawa
masuk ke dalam kerajaan sorga = maut
telah dikalahkan.
Itu
sebabnya dalam 1 Korintus 15, dituliskan bahwa Yesus adalah pribadi yang telah
mengalahkan maut itu sendiri, sehingga dengan demikian kita memperoleh
kemenangan oleh karena kematian Yesus di atas kayu salib.
Bagi
mereka yang sudah memperoleh kemenangan dari Allah lewat kematian Yesus di atas
kayu salib, ada keberanian untuk berkata “hai maut dimanakah
kemenanganmu, hai maut dimanakah sengat mu”
Tentu
perkataan ini tidak dapat diucapkan oleh semua orang, hanya mereka yang sudah
memperoleh kemenangan dari Allah lewat kematian Yesus Kristus di atas kayu
salib.
Sekarang
kita perhatikan, bahwa 4 tiang tersebut sesuai dengan apa yang ada di dalam
kerajaan sorga.
Ibrani
8: 5
(8:5)
Pelayanan mereka adalah gambaran
dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan
kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian
firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang
telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
4
tiang yang berada diantara ruangan Suci dan ruangan Maha Suci, itu dibuat
sesuai dengan petunjuk yang diterima oleh Musa, di atas gunung Sinai.
Berarti,
ibadah pelayanan di bumi adalah bayangan
dan gambaran dari apa yang ada di dalam kerajaan sorga.
Jadi,
selama kita beribadah melayani Tuhan di bumi, harus sama dengan ibadah di
sorga, tidak boleh berbeda.
Kalau
kita beribadah dalam 3 macam ibadah utama, itu bukanlah keinginan saya, sebagai
gembala, tetapi supaya kita belajar untuk beribadah melayani sesuai dengan
ibadah pelayanan di sorga.
Oleh
sebab itu, saya termotivasi untuk mengajarkan pengajaran mempelai kepada
anak-anak Tuhan yang belum menerima pengajaran mempelai, dan ini harus menjadi
beban kita.
Perbandingan
dan persamaan 4 TIANG DI BUMI dengan 4 HAL DI SORGA
Wahyu
4: 6-8
(4:6)
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang.
(4:7)
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama
seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka
manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di
sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka
berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Di
sekeliling takhta itu ada 4 makhluk, penuh dengan mata.
Berarti 4 tiang adalah gambaran dan bayangan dari 4
makhluk yang berada di sekeliling takhta itu.
Terlebih
dahulu kita perhatikan bahwa 4
makhluk itu penuh dengan mata di sebelah muka dan di
sebelah belakang.
Matius
6: 22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
(6:23)
jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi
jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Mata adalah pelita
tubuh.
Jika mata baik, maka teranglah seluruh tubuh.
Mazmur
110: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman adalah pelita,
berarti kalau makhluk itu penuh dengan mata, arti
rohaninya untuk kita sekarang adalah hidup
di dalam kesucian karena diterangi oleh firman Tuhan.
Demikian
juga kalau firman Tuhan menerangi hati kita, hidup kita, maka dengan otomatis
kita hidup dalam kesucian.
Tetapi
kalau firman Tuhan belum menerangi hati dan pikiran kita, berarti kita belum
hidup dalam kesucian.
Mengapa
orang banyak melakukan kejahatan? Karena matanya sudah gelap / khilaf.
Itulah
4 makhluk yang juga menggambarkan 4 pribadi dalam kemuliaan karena hidup dalam
kesucian.
4
makhluk ini penuh dengan mata di muka dan di belakang
- Penuh
dengan mata di belakang
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah kehidupan masa lalu sudah diterangi
oleh firman Tuhan.
Hati-hati jangan sampai dosa masa lalu belum
diterangi, sebab itu sangat berbahaya sekali, yang menyebabkan saudara tetap
berada dalam kegelapan, karena belum hidup dalam kesucian.
contoh masa lalu sudah
diterangi:
Mazmur 8: 3
(8:3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak
yang menyusu telah
Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Bayi-bayi dan anak-anak yang baru lahir
adalah gambaran dari kehidupan yang sudah diterangi oleh firman Tuhan dari dosa
masa lalu, sebab mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusui membungkamkan musuh dan pendendam.
Pendendam -> dosa masa lalu, dosa apa saja
yang pernah terjadi di waktu yang lampau.
Dosa yang pernah terjadi ini terus mengikuti
sampai kembali terulang kesalahan yang sama, sama seperti pendendam, yang terus
mengejar orang yang bersalah kepadanya sampai dendamnya terbalaskan.
Tetapi kalau dosa masa lalu sudah diterangi
oleh firman Tuhan, maka pendendam tidak lagi berkuasa.
Inilah luar biasanya 4 makhluk, yang penuh
dengan mata di belakang, bukan penuh dengan daging.
- Di muka penuh dengan mata
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah
kehidupan muda mudi remaja di masa yang akan datang sudah diterangi oleh firman Tuhan,
sehingga hidup di dalam
kesucian
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Setiap kita berjalan dan melangkah, firman
Tuhan sudah menerangi kehidupan kita, sehingga firman itu akan menerangi setiap
jalan-jalan yang kita lalui.
Ketika kita melalui suatu jalan, kita akan
menemukan hal-hal yang tidak terduga, seperti mungkin saja ada batu yang
menjadi batu sandungan, mungkin saja di tengah jalan ada ular dan tumit dipagut
oleh ular, sehingga perjalanan rohani dihambat oleh roh jahat dan roh najis,
mungkin saja di tengah jalan ada onak duri yang menusuk daging.
Tetapi kalau ada firman Tuhan, menjadi pelita
dan menerangi setiap jalan yang kita lalui, sehingga kita tidak akan tersadung
oleh batu di tengah jalan dan dapat menghindari semua yang menjadi
penghalang-penghalang.
Ciri-ciri 4 makhluk
Wahyu
4: 8
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
yang akan datang."
Seluruh
daging 4 makhluk tersebut ditutupi oleh sayap.
Arti
rohaninya untuk kita sekarang adalah sifat
tabiat daging tidak lagi menguasai, baik tubuh, baik jiwa, maupun roh.
Bukankah
motor penggerak dari tubuh kita adalah roh dan jiwa. Jika daging masih
menguasai roh dan jiwa, maka secara otomatis mulai dari gerak gerik sekecil
apapun, seluruhnya dikuasai oleh daging.
Semoga
sifat tabiat daging tidak tampak lagi dalam kehidupan muda mudi remaja, sebab
sudah ditutupi oleh sayap.
Kegunaan sayap
-
Untuk menerbangkan
kehidupan anak-anak Tuhan ke padang belantara pada masa aniaya antikris (Wahyu
12: 6)
-
Bumi dengan magnetnya,
tidak memiliki daya tarik lagi terhadap setiap anak-anak Tuhan.
Kalau
tidak ada lagi perbuatan daging, inilah yang meringankan kehidupan anak-anak
Tuhan, sebab yang berat adalah daging dengan segala perbuatannya.
Sikap sehari-hari:
Wahyu
4: 8
(4:8)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya
dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya
mereka berseru siang dan malam:
"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan
yang ada dan yang akan datang."
Berseru
siang dan malam.
Artinya:
siang malam memuji memuliakan Tuhan, siang malam menyembah Tuhan yang kudus,
baik di sekolah, baik di rumah, di mana saja, baik lewat perkataan, sikap,
tingkah laku, cara berfikir, sudut pandang, memuji memuliakan Tuhan yang kudus.
Terpujilah
Tuhan kekal selama-lamanya
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment