IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 07 JANUARI 2012
Tema: STUDY
YUSUF
(Seri 21)
Shalom!
Salam sejahtera, oleh karena kasih-Nya besar, kita dapat
beribadah malam hari ini.
Saudaraku kita masih berada di Pintu
Tirai atau yang disebut juga Tabir Bait Suci.
Kembali kita perhatikan...
Keluaran 26:31-33
(26:31) Haruslah kaubuat tabir dari
kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya,
buatan ahli tenun.
(26:32) Haruslah engkau menggantungkannya
pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas,
dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
(26:33) Haruslah tabir itu kaugantungkan
pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke
belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat
kudus dan tempat maha kudus.
Saudaraku, Tirai atau yang disebut
juga Tabir Bait Suci terdiri dari:
-
Kain Ungu Tua = biru Laut.
-
Kain Ungu Muda.
-
Kain Kirmizi = berwarna merah.
-
Lenan Halus = Putih berkilau-kilauan.
Itulah Kain Tabir Bait Suci.
Kemudian saudaraku, pada Tabir Bait Suci tersebut terdapat 4 tiang dari kayu penaga, yang di salut dengan emas.
4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami
perobekan daging, sehingga
dengan tubuh kemuliaan, mereka dibawa masuk ke dalam Kerajaan Sorga; sedangkan tabir Bait Suci itu sendiri
digantungkan pada 4 tiang tersebut. Dengan demikian, tabir Bait Suci menjadi pemisah
antara Ruangan Suci dengan Ruangan Maha Suci.
4 Pribadi tersebut
diantaranya, adalah:
I. Henokh
II.
Musa
III. Elia
IV.
Yesus Kristus
Saudaraku, 4 pribadi ini telah
mengalami perobekan daging / maut telah dikalahkan, sehingga dengan tubuh kemuliaannya,
mereka dibawa masuk ke dalam Sorga / berada dalam Kerajaan Sorga.
KETERANGAN:
IV. YESUS KRISTUS
Naik ke Sorga, berarti; maut telah dikalahkan.
Kisah Para Rasul 1: 9-11
(1:9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah
Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
(1:10) Ketika mereka sedang menatap ke
langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih
dekat mereka,
(1:11) dan berkata kepada mereka:
"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke
langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan
datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke
sorga."
Yesus terangkat / naik ke Sorga, disaksikan oleh murid-murid-Nya dan
orang-orang Galilea.
Berarti; ada bukti bahwa Yesus
terangkat naik ke Sorga.
Efesus 4: 9-10
(4:9) Bukankah "Ia telah naik"
berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang
telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala
sesuatu.
Saudaraku, kalau Yesus telah naik /
terangkat ke Sorga, berarti Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling
bawah.
Dikaitkan dengan Matius 27.
Matius 27: 57-60
(27:57) Menjelang malam datanglah seorang
kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus
juga.
(27:58) Ia pergi menghadap Pilatus dan
meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.
(27:59) Dan Yusuf pun mengambil mayat itu,
mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
(27:60) lalu membaringkannya di
dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah
menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.
Yesus dikuburkan ke dalam liang kubur
yang baru saja digali.
Artinya: Yesus telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah.
Saudaraku, ada hal yang menarik di sini, yaitu; tempat Yesus
dibaringkan adalah kuburan yang baru, bukan kuburan yang lama.
Arti rohaninya untuk kita sekarang
adalah hanya lewat kematian Yesus, manusia berdosa mendapat
keselamatan.
Bila Yesus dikuburkan / dibaringkan ke dalam kuburan yang
lama, berarti; bukan kematian Yesus saja yang ada di situ, sebab sudah ada kematian
sebelumnya.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur, karena Yesus telah turun ke bagian bumi yang
paling bawah dan dibaringkan di kuburan yang baru, bukan kuburan yang lama.
Yang
lama -> barang yang fana
1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang
mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat.
Emas dan perak adalah “allah” orang mati, dan itu sudah lama / terlebih dahulu dikubur.
Bila Yesus dibaringkan di dalam kubur yang lama, berarti; kuasa kematian Yesus sama
dengan barang yang fana, yaitu emas dan perak.
Yesus Kristus telah menebus dosa
manusia dengan darah yang mahal, bukan dengan barang yang fana. Jadi
saudaraku, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, tidak dapat diselamatkan oleh emas
dan perak, melainkan hanya lewat kematian Yesuslah manusia mendapat
keselamatan.
Proses untuk turun ke
bagian bumi yang paling bawah.
PROSES PERTAMA
Matius 27: 45-48
(27:45) Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus
dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang
berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
(27:48) Dan segeralah datang seorang dari
mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
Proses yang pertama adalah terjadi
kegelapan meliputi seluruh daerah itu, mulai dari jam 12 sampai jam
3 (selama 3 jam).
Daerah itu adalah GOLGOTA, tempat
Yesus
disalibkan.
Artinya; dengan seorang diri, Yesus menderita di atas kayu salib untuk menanggung
dosa manusia.
Kegelapan -> keadaan manusia yang berdosa.
Semakin banyak berbuat dosa, keadaan seseorang semakin gelap, tetapi dengan seorang diri, Yesus
menanggung penderitaan untuk menebus dosa kita yang gelap itu.
Bagaimana dengan kita? Tatkala menderita, apakah kita seorang diri? Atau justru mulut bersuara kepada yang lain / berkeluh kesah kepada
orang lain?
Saudaraku, dalam menanggung
penderitaan, Yesus hanya berseru kepada Allah Bapa, dengan berkata “Eli, Eli, lama sabakhtani?”, artinya;
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.
Perkataan Yesus ini menunjukkan bahwa Yesus mau menanggung
sengsara, dengan seorang diri dan menyerahkan segala persoalan-Nya kepada Allah Bapa di Sorga, bukan kepada manusia.
Ingatlah saudaraku, ketika saudara MEMBUKA MULUT, itu berarti saudara BUKAN “SEORANG DIRI”!!
Ingatlah saudaraku, ketika saudara MEMBUKA MULUT, itu berarti saudara BUKAN “SEORANG DIRI”!!
Prakteknya.
Matius 27: 48
(27:48) Dan segeralah datang seorang dari
mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam,
lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
Yesus meminum anggur asam.
Yesaya 5: 2
(5:2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya,
dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah
menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu
dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik,
tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
Saudaraku, kebun anggur Allah
menghasilkan buah anggur yang asam.
Yesaya 5: 7
(5:7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta
alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman
kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman,
dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Kebun anggur Tuhan (itulah kaum Israel dan Yehuda), menghasilkan anggur yang asam, itulah kelaliman dan keonaran.
-
Lalim = perbuatan-perbuatan jahat karena kekeliruan-kekeliruan / kebodohan-kebodohan.
-
Onar = gempar / keributan-keributan karena adanya kekerasan-kekerasan yang terjadi.
Saudaraku, anggur yang asam, yaitu kelaliman dan keonaran, telah diminum oleh Yesus di atas kayu
salib.
Bagaimana dengan kita, apa yang telah kita hasilkan untuk Tuhan? Apakah saudara masih menghasilkan buah anggur yang
asam, sementara Tuhan
sudah merawat dan memelihara kita
lewat ibadah pelayanan (kebun anggur Allah)?
Proses untuk turun ke
bagian bumi yang paling bawah.
PROSES KEDUA.
Matius 27: 50
(27:50) Yesus berseru pula dengan
suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Proses yang kedua adalah Yesus
berseru untuk yang kedua kalinya, untuk menyerahkan nyawa-Nya.
Berarti; seruan yang kedua adalah seruan penyerahan nyawa / hidup.
Berarti; seruan yang kedua adalah seruan penyerahan nyawa / hidup.
Mari kita lihat kisah yang sama.
Yohanes 19: 28-30
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu,
bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
(19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur
asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur
asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam
itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus menyerahkan nyawa-Nya, berarti; Yesus sudah selesai menyelesaikan
seluruh pekerjaan Allah.
Sudah
selesai = setia sampai mati.
Biarlah kita setia dalam rumah Tuhan,
bertanggung jawab dalam perkara yang kecil dan dalam perkara yang besar, di dalam ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan.
Kuasanya.
KUASA PERTAMA.
Matius 27: 50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan
suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan lihatlah, tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa
bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Kuasanya adalah tabir Bait
Suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah = terjadi perobekan daging dari atas, yaitu kepala, sampai ke bawah, yaitu ujung kaki = terpisah
dari dosa, dimulai dari atas, yaitu kepala, sampai ke bawah, yaitu ujung kaki, karena daging dan sifat tabiatnya sudah
dirobek.
Ibrani 10: 19-21
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh
darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka
jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam
Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Saudaraku, lewat kematian Yesus
Kristus / tabir Bait Suci terbelah dua, Ia telah membuka jalan yang
baru bagi kita, sehingga kita sekarang penuh keberanian masuk ke dalam tempat kudus.
Karena Tuhan Yesus sudah membuka jalan, kita tidak perlu lagi
takut untuk beribadah melayani Tuhan.
Sedikit kesaksian.
-
Ketika Tuhan mengutus saya ke provinsi Banten, sedikitpun tidak ada rasa
takut dalam diri saya, karena keluguan saya (tidak menggunakan logika).
-
Ada lagi hal yang lucu, banyak orang Kristen yang tidak
mengerti sistem penggembalaan yang benar, sehingga mempertahankan diri dalam
zona kenyamanan, yang walaupun kerohaniannya tidak tergembala, karena
perkara-perkara yang lahiriah, ia takut keluar dari salah satu gereja, dengan alasan takut kalau dia mati tidak ada
yang menguburkannya.
Ibadah pelayan adalah tempat kudus, tetapi di luar sana / di dunia, itu bukanlah tempat kudus.
Bila saudara sudah mengalami perobekan
daging, yaitu tubuh
terpisah dari dosa, dimulai dari atas (itulah kepala) sampai bawah (itulah kaki), saudara tidak perlu takut untuk beribadah melayani Tuhan / berada di
tempat kudus.
Kuasanya.
KUASA KEDUA.
Matius 27: 52-53
(27:52) dan kuburan-kuburan
terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus,
mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri
kepada banyak orang.
Kuasa yang kedua adalah kuburan-kuburan terbuka.
Arti rohaninya: hidup dalam suasana kebangkitan, sampai suasana
kebangkitan itu membawa kita masuk dalam kemuliaan-Nya, sampai berada dalam Kerajaan Sorga.
Kuasa kebangkitan, berarti; hidup dalam hidup yang baru.
Jadi jangan bingung dengan apa yang dimaksud
kuburan-kuburan terbuka, dan jangan salah
mengartikan.
Kuasanya.
KUASA KETIGA.
-
Matius 27: 54
(27:54) Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus
menjadi sangat takutketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
Kuasa yang ketiga adalah kepala pasukan dan para prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut.
Sangat takut = takut kepada Allah
Sangat takut = takut kepada Allah
Amsal 8: 13
(8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah
laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan.
Secara khusus, ada 4 hal kejahatan yang harus dibenci yaitu:
1.
Kesombongan = kepribadian yang tinggi.
2.
Kecongkakan = tinggi hati.
3.
Tingkah laku yang jahat.
4.
Mulut penuh dengan tipu muslihat = dusta
Sehingga, kepala
pasukan dan prajurit-prajurit dibenarkan oleh perbuatan-perbuatan mereka,
dengan bukti sikap mereka yang mau mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah.
-
Matius 27: 55-56
(27:55) Dan ada di
situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan
yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
(27:56) Di antara
mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu
anak-anak Zebedeus.
Mengikuti Yesus Kristus terus menerus untuk melayani Tuhan.
Tujuan kita
mengikuti Tuhan adalah untuk melayani Tuhan.
Bila saudara hanya
datang, duduk, lalu mendengarkan firman, kemudian pulang, dan tidak mengambil
bagian dalam pelayanan, ini adalah prinsip / pemahaman yang salah.
Tidak mau melayani
Tuhan = mengubur talenta, berarti; mengubur masa depan.
Sebab, yang menjadi imamat rajani, pada masa 1000
tahun damai, adalah mereka yang melayani Tuhan, dari sejak sekarang.
Pribadi yang mengikuti dan melayani Tuhan, yaitu:
1.
Maria Magdalena.
Siapa Maria Magdalena? Dia adalah orang yang sebelumnya dirasuki oleh 7
roh-roh jahat (Lukas 8: 1-3).
Jadi saudaraku, bila sudah terlepas dari roh-roh jahat / terlepas dari dosa
kejahatan, selanjutnya harus melayani Tuhan.
2.
Maria, ibu Yakobus (muda) dan Yusuf
3.
Ibu anak-anak Zebedeus / Maria, ibu Yakobus dan Yohanes.
Yakobus dan Yohanes adalah murid-murid Tuhan Yesus.
Matius 20:20-21
(20:20) Maka
datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu
sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
(20:21) Kata Yesus:
"Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya
kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Maria, ibu anak-anak
Zebedeus, meminta kepada
Yesus supaya Yakobus dan Yohanes, kedua anaknya itu, duduk di sebelah kanan dan
sebelah kiri Yesus di dalam Kerajaan Sorga.
Kesimpulannya, ibu anak-anak Zebedeus merindukan Kerajaan Sorga.
Berarti, setiap orang yang merindukan Kerajaan Sorga, mengikuti untuk
melayani Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment