TEMA: SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA / EBEN-HAEZER
Shalom
Salam
sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Oleh
karena kemurahanNya besar, kita boleh beribadah pada malam hari ini, dalam
ibadah tutup tahun.
1 Samuel
7: 2-4
(7:2) Sejak saat tabut itu tinggal di
Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun,
dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.
(7:3) Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum
Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati,
maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan
tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan
melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."
Orang
Israel berada di bawah kekuasaan orang Filistin selama 20 tahun, oleh karena
tabut Allah / hadirat Allah tidak tinggal bersama dengan Israel.
Tabut
-> Hadirat / kemuliaan Allah
Terlebih
dahulu perhatikan tabut Allah
Ibrani 9:
3-4
(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu
kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
(9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari
emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di
dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat
Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Adanya
hadirat Allah / kemuliaan Allah, itu karena adanya 3 hal di dalam tabut
perjanjian
1.
Buli buli emas berisi
manna
Buli buli emas berisi manna
menggambarkan kehidupan anak Tuhan yang
berisikan firman Tuhan
Keluaran 16: 32-24
(16:32)
Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk
disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu
makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
(16:33)
Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli,
taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan
TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
(16:34)
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu
ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
Di dalam buli buli emas,
berisikan manna
Keluaran 16: 35
(16:35)
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah
yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah
Kanaan.
Kehidupan anak Tuhan yang
berisikan firman Tuhan mendapat pemeliharaan Tuhan seperti bangsa Israel makan
manna selama 40 tahun di padang gurun.
Kalau saya dan saudara memiliki
firman Tuhan, tidak perlu ragu, tidak perlu takut, sebab Tuhan memlihara
kehidupan saya dan saudara, bahkan pakaian dan kasut mereka tidak usang.
Ukuran pemeliharaan Tuhan
Keluaran 16: 36
(16:36)
Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Segomer dimasukkan ke dalam buli
buli emas berisi manna.
Segomer ialah sepersepuluh efa.
Jadi, ukuran pemeliharaan Tuhan
adalah sepersepuluh efa.
Kalau setia mengembalikan
sepersepuluh, mengembalikan milik Tuhan, itu adalah ukuran kalau Tuhan beserta
kita, menolong kita sampai malam hari ini, dibela, ditolong, disertai Tuhan.
Jangan
pakai ukuran yang lain, supaya jangan keliru dalam ibadah pelayanan kepada
Tuhan!
2.
Tongkat Harun yang
bertunas
Bilangan 17: 2-9
(17:2)
"Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu
satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku
demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin
pada tongkatnya.
(17:3)
Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus
ada satu tongkat.
(17:4)
Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan
tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
(17:5)
Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah
Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga
tidak usah Kudengar lagi."
(17:6)
Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka
memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku
mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.
(17:7)
Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
(17:8)
Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat
Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan
bunga dan berbuahkan buah badam.
(17:9)
Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada
seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya
masing-masing.
Tongkat Harun yang bertunas
menggambarkan kehidupan dari pada buah Roh Kudus / kehidupan yang berbuahkan
Roh El Kudus.
Kegunaan Roh Kudus
Bilangan 17: 10
(17:10)
TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan
tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga
engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya
mereka jangan mati."
Melepaskan / mengakhiri diri dari
sungut-sungut / mengakhiri persungutan, sehingga dengan demikian, terlepas dari
kematian / tidak binasa.
Seluruh bangsa Israel yang keluar
dari Mesir, tidak satupun masuk ke tanah Kanaan keculai Kaleb bin Yefune dan
Yosua bin Nun, selebihnya mereka mati karena persungutan dan mayatnya
bergelimpangan di padang gurun .
Orang yang bersungut-sungut,
pasti akan mengalami kematian rohani yang menuju pada kebinasaan.
Hati-hati dengan persungutan!
Bangsa Israel sudah melihat
tanda-tanda mujizat, Allah sudah menyatakan keajaiban-Nya tetapi mereka tidak
ada rasa puas, mereka semua bersungut-sungut sehingga mayat mereka
bergelimpangan di padang gurun.
Bagaimana dengan ktia pada saat ini,
Tuhan sudah mempercayakan tanggung jawab dalam perkara yang kecil dan tanggung
jawab dalam perkaran yang besar, apakah ada persungutan? Kalau itu dibiarkan
akan menuju pada kebinasaan.
Tetapi, puji Tuhan, tongkat Harun bertunas.
Artinya: kalau kita tetap setia beriabdah melayani, Roh Kudus akan memberi
pertolongan untuk mengakhiri persungutan-persungutan. Oleh sebab itu, jangan
tinggalkan ibadah pelayanan!
Lewi = pelayan-pelayan Tuhan =
hamba Tuhan
Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.
Keinginan daging adalah mati,
tetapi keinginan Roh / hidup menurut pimpinan Roh Kudus ada hidup, selain
hidup, ada damai sejahtera.
Suatu kebodohan kalau kita
meninggalkan ibadah pelayanan, sebab itu adalah kesempatan bagi kita untuk dipimpin
Roh-El Kudus, bagaikan tongkat Harun yang bertunas, yang mewakili bani Lewi.
3.
Dua loh batu
2 loh batu tertulis dalam
Keluaran 20: 2-17.
Di dalam 2 loh batu, dituliskan
10 hukum Allah, yang dibagi menjadi 2 bagian,
-
Hukum
1- 4, ditulis pada loh batu pertama
= kasih kepada Tuhan
-
Hukum
5-10 ditulis pada loh batu kedua
= kasih kepada sesama
Berarti inti dari 10 hukum Allah
adalah kasih
1 Petrus 4: 8
(4:8)
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain,
sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kasih menutupi banyak sekali dosa
Dosa = kejahatan, kelemahan,
kekurangan, kesalahan, pelanggaran
Kalau ada kasih di dalam hidup
saya dan saudara, biarlah kita mengasihi satu dengan yang lain dengan
sungguh-sungguh sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Ulangan 10: 1-5
(10:1)
"Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang
serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah
sebuah tabut dari kayu;
(10:2)
maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh yang
mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua loh ke dalam
tabut itu.
(10:3)
Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu yang
serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh itu
di tanganku.
(10:4)
Dan pada loh itu Ia menuliskan, sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh
Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di atas gunung dari tengah-tengah
api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN memberikannya kepadaku.
(10:5)
Lalu aku turun kembali dari atas gunung, dan aku meletakkan loh-loh itu ke
dalam tabut yang telah kubuat; dan di situlah tempatnya, seperti yang
diperintahkan TUHAN kepadaku.
Loh batu yang kedua dipahat oleh
Musa.
Loh
batu yang kedua
ini adalah gambaran dari kasih Allah
yang tidak ada habis-habisnya.
Sekalipun loh batu yang pertama yang
diukir dengan ujung jari Tuhan sudah hancur, namun kasih Tuhan kepada bangsa
Israel tidak ada habis-habisnya.
Bayangkan kalau tidak ada 10
hukum Allah yang tertulis dalam loh batu yang diberikan kepada bangsa Israel, maka
semua manusia menjalankan hidupnya sesuai dengan hukumnya masing-masing,
sehingga satu dengan yang lain tidak merasakan kasih dari Allah.
Loh batu yang pertama, yang
dipecahkan -> pribadi Yesus Kristus
yang dihancurkan di atas kayu salib
Loh batu yang dipahat oleh Musa ->
kasih Allah yang tidak ada
habis-habisnya untuk menutupi dosa-dosa kejahatan dan pelangaaran manusia
tetapi
sayangnya, tabut Allah yang berisi 3 alat di dalamnya, tidak bersama dengan
banga Israel, itu artinya: bangsa Israel telah kehilangan kemuliaan Allah, karena
tanpa firman, tanpa Roh Kudus dan tanpa
kasih Allah yang tidak ada habisnya yang dinyatakan lewat pengorbanan Yesus
di atas kayu salib.
Akibat kehilangan
kemuliaan Allah
1 Samuel
7: 3
(7:3) Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum
Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati,
maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari
tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya
kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."
Bangsa
Israel menyembah
-
Para allah asing
Artinya: menyembah Allah yang bukan Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub
= allah orang mati
Allah asing banyak sekali, bisa
uang, harta benda, apa saja yang melebihi dari pada Tuhan, tetapi kita tidak bisa
beriman kepadanya, berharap kepadanya, dan mengasihinya.
Saya dan saudara tidak bisa
beriman kepada uang sebab uang tidak bisa memberi keselamatan, tidak bisa
diharapkan dan tidak bisa dikasihi, sebab dia mati.
Tetapi Allah Abraham, Ishak,
Yakub adalah Allah yang hidup.
-
Abraham
= iman
-
Ishak
= harap
-
Yakub
= kasih
-
Para Asytoret
Asytoret adalah dewi orang Kanaan
yang disebut dewi asmara, dewi kesuburan dan dewi perang.
Kalau saudara pernah menonton
film Hercules, ada yang disebut dewi asmara, kalau satu kali panahnya
ditancapkan, orang itu akan kena panah asmara / jatuh cinta
Kemudian, ada yang disebut dewi
kesuburan.
Kalau di daerah Jawa, khusunya
Cirebon, mereka mengadakan suatu ritual, memotong ayam, maksudnya supaya tanah sebagai
lahan pertanian menjadi subur dan menghasilkan.
Saudaraku, Asytoret merupakan kejijikan bagi Tuhan
Kalau masih percaya kepada hal
seperti itu dan ritual-ritual, itu merupakan kejijikan bagi Tuhan
Di tanah Batak, yaitu Sumatera
Utara, itu masih berlangsung sampai sekarang. contohnya: ditaruh nasi dalam
piring untuk leluhur / oppungnya. Itu adalah kejijikan di hadapan Tuhan, dan
orang yang melakukannya pun menjadi jijik di hadapan Tuhan.
Kalau pun
sudah terjadi, Tuhan memberi jalan keluar pada kita
Jalan keluar
1 Samuel
7: 3
(7:3) Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum
Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati,
maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan
hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan
melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."
Jalan
keluarnya: berbalik kepada Tuhan,
berarti meninggalkan allah asing dan Asytoret
Sikap orang yang
berbalik kepada Tuhan
1 Samuel
7: 6
(7:6) Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba
air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari
itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel
menghakimi orang Israel di Mizpa.
Sikap di
hadapan Tuhan: memberi diri untuk di
hakimi oleh nabi Samuel
Dihakimi oleh nabi, artinya: menerima firman nubuatan sampai mengakui segala kekurangan-kekurangan,
dosa-dosa yang masih tersembunyi / bersembunyi di dalam hati.
Bagaimana
dengan kita malam ini? Maukah saudara datang untuk dihakimi seorang nabi?
Kalau kita
mau memberi diri dihakimi oleh firman para nabi / firman nubuatan, maka kita
harus mau mengakui dosa-dosa yang tersembunyi sekecil apapun
Nabi yang
terkena pada ujung jari, tidak akan segan untuk menyatakan kesalahan-kesalahan,
dan tinggal mengakui saja.
Itu
sebabnya saya tanyakan, apakah saya dan saudara mau dihakimi?
Kalau kita
dibawa pada satu penghakiman Allah pada saat ini, itu adalah kemurahan Tuhan,
supaya kita bebas di tahun yang baru
Kalau hari
ini tidak memberi diri untuk mau dihakimi, maka akan berat untuk melangkah di
tahun yang baru, sebab dosa-dosa yang masih tersembunyi akan menjadi beban yang
begitu berat.
Umat Israel
mengakui “kami telah berdosa”, artinya:
tidak lagi ada yang ditutup-tutupi di
hadapan Tuhan.
Akuilah
dosa kejahatan, berikan dirimu malam hari ini dihakimi oleh firman nubuatan,
supaya tidak berat untuk melangkah, itu adalah himbauan saya sebagai seorang
gembala.
Kegiatan saat
dihakimi
a.
Menimba air dan
mencurahkannya di hadapan Tuhan
Arti rohaninya untuk kita
sekarang: membasuh / menyucikan diri
lewat kuasa firman Allah di hadapan Tuhan.
Efesus 5: 26
(5:26)
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
(5:27)
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Disucikan oleh air firman Tuhan,
supaya dengan demikian, ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu.
Kalau kita dibasuh, dusucikan
oleh air firman Tuhan, Yesus menempatkan kita di hadapan diri-Nya menjadi
pribadi yang cemerlang tanpa cacat cela / kerut / yang serupa itu.
b.
Berpuasa
= tidak makan, tidak minum = lapar dan haus
-
Lapar berarti membutuhkan / merindukan pembukaan rahasia
firman Tuhan, sebagai makanan rohani.
Amsal 27: 7b
(27:7)
Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala
yang pahit dirasakan manis.
Bagi orang lapar, segala yang
pahit dirasakan manis.
Sekalipun susah, dan susahnya itu sampai memahitkan
diri, tetapi kalau ada rasa lapar, yaitu membutuhkan firman Tuhan, sebagai
makanan rohani, segala yang pahit akan terasa manis.
-
Haus
Artinya: membutuhkan / merindukan pimpinan Roh El Kudus
Yohanes 7: 37-39
(7:37) Dan
pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
(7:38)
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam
hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
(7:39) Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Minum air, menerima aliran-aliran
air hidup, yaitu menerima Roh El Kudus,
bagi yang percaya dan yang memuliakan Yesus Kristus.
Kalau kita memuliakan Tuhan pada malam
hari ini, kita percaya kepada Yesus, maka dengan demikian kita menerima
aliran-aliran air hidup, itulah urapan Roh El Kudus
Praktek sehari-hari
1 Samuel
7: 10
(7:10) Sedang Samuel mempersembahkan korban
bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi
pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin
dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.
Prakteknya:
mempersembahkan korban bakaran kepada
Tuhan
Imamat 1:
8-9
(1:8) Dan mereka harus mengatur potongan-potongan
korban itu dan kepala serta lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas
mezbah.
(1:9) Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah
dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah
sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi
TUHAN.
Imamat 6:
8-9
(6:8) TUHAN berfirman kepada Musa:
(6:9) "Perintahkanlah kepada Harun dan
anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah
tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api
mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.
Mempersembahkan
korban bakaran, membiarkan potongan daging di atas api sampai pagi = membiarkan potongan daging sampai hangus
Yohanes 2:
17
(2:17) Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada
tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Hangus
berarti tanda cinta untuk rumah Tuhan
= mengasihi Tuhan dan mengasihi segenap rumah Tuhan = setia beribadah melayani Tuhan dalam segenap rumah Tuhan.
Hasilnya:
1 Samuel
7: 11-12
(7:11) Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa,
mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir
Bet-Kar.
(7:12) Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan
mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer,
katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."
Hasilnya: bangsa Israel mengalahkan Filistin
Arti
rohaninya: iblis setan tidak lagi
berkuasa, melainkan kita yang lebih
berkuasa atas iblis setan
Sebagai
bukti bahwa kita berkuasa atas iblis setan: Samuel mendirikan batu, ia
menamainya Eben-Haezer
EBEN-HAEZER artinya: SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA
Biarlah
kita mendirikan batu bagi Tuhan, senantiasa menyembah Tuhan Dialah gunung batu,
Dialah batu karang yang teguh, Dialah dasar bangunan yang kokoh sehingga kita
tidak goyah.
Biarlah
besok, lusa dan seterusnya kita selalu mendirikan batu, berarti SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA, Eben-Haezer.
Sampai di penghujung
tahun ini, Tuhan menolong kita, dan biarlah besok dan seterusnya, kita mendirikan
batu sebagai tanda sampai di sini Tuhan menolong kita / Eben-Haezer.
TUHAN YESUS KRITUS, KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment