Shalom,
Salam sejahtera, oleh karena kasih Nya kita bisa
beribadah pada malam hari ini dalam ibadah awal tahun.
Kita mendapat kemurahan dari Tuhan kalau kita bisa
melewati tahun 2011.
Biarlah lewat ibadah yang pertama ini, memberi kekuatan
yang baru bagi kita dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada tahun 2012.
Biarlah kita semua menjadi penopang dalam ibadah pelayanan!
Wahyu 3: 7-13
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari
Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat
menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
(3:8) Aku tahu segala
pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup
oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau
menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
(3:9) Lihatlah, beberapa orang dari
jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu.
Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan
mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
(3:10) Karena engkau menuruti
firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari
hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang
diam di bumi.
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa
yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
(3:12) Barangsiapa
menang, ia akan Kujadikan sokoguru
di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan
padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem
baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
(3:13) Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Kita sudah memperhatikan sidang jemaat di Filadelfia,
dari ayat 7-11, tiba saatnya kita memperhatikan ayat yang ke 12.
Pernyataan yang menarik dari Tuhan kepada sidang jemaat
di Filadelfia yaitu “barangsiapa
menang”.
Kalau kita perhatikan dari ayat 7-13, tentang sidang
jemaat di Filadefia, tidak ada sesuatu yang harus dikalahkan secara khusus atau
sesuatu dosa untuk dikalahkan, tetapi yang pasti, sidang jemaat di
Filadelfia MEMILIKI FIRMAN TUHAN.
Oleh sebab itu, pada ayat 8, dikatakan bahwa sidang
jemaat di Filadelfia menuruti firman Tuhan atau hukum Allah.
Berarti, firman Tuhan yang dimiliki oleh sidang jemaat di
Filadelfia, itu HARUS SAMPAI MENANG.
Matius 12: 17-20
(12:17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
Yesaya:
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang
Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke
atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
(12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak
dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai
Ia menjadikan hukum itu menang.
Yesus, sebagai hamba Tuhan menyatakan /
memaklumkan firman Tuhan, yang disebut juga hukum Allah, kepada
bangsa-bangsa, sampai hukum / firman itu menang.
Syarat untuk menjadikan hukum Allah / firman Tuhan menang
Matius 12: 19
(12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak
akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di
jalan-jalan.
Syaratnya:
- Ia
tidak akan berbantah
Tidak
berbantah = tidak bertengkar mulut / cekcok mulut
- Tidak
akan berteriak
Berarti,
saat menderita, bahkan saat sakit pun, tidak minta tolong kepada siapapun,
kecuali kepada Tuhan
- Orang
tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan
Tidak
obral omongan, tidak asal bicara = omongannya tidak murahan
Seringkali saya perhatikan, sidang jemaat berani
menyatakan kekurangan orang lain, bahkan berani
menilai-nilai gembalanya, inilah yang disebut mengobral omongan /
perkataan.
Saudaraku, Daud tidak berani mengusik Saul, sekalipun
Saul banyak kekurangan, bahkan Saul sudah ditolak sebagai raja atas Israel.
Kalau ada kekurangan, lebih baik didoakan, jangan berani menilai-nilai. Jangan
mengobral perkataan.
Kesimpulannya: MULUT HARUS TERTUTUP
Saya senang sekali melihat anak-anak Tuhan seperti orang
Lewi, yang berpihak kepada Tuhan, tidak kepada saudaranya, tetangganya, dan
yang lain / tidak membiarkan daging bersuara = mulut tetap tertutup.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia
membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Ketika dianiaya, ketika menderita, Yesus, sebagai hamba
Tuhan, tidak membuka mulut.
Digambarkan seperti;
- Anak domba yang dibawa ke pembantaian, mulut
tidak terbuka
- Induk domba di depan orang yang
menggunting bulunya, mulutnya kelu / tidak terbuka
Tetapi kalau daging bersuara, semakin menunjukkan
seseorang hidup dalam kenajisan, sebab letaknya mulut ada di kepala bukan pada
tubuh.
Yesaya 53: 6
(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing
kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian.
Sebagai seorang hamba Tuhan, Yesus menanggung banyak
penderitaan dari orang-orang yang berbuat dosa kejahatan.
Yesaya 53: 4-5
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira
dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Sekalipun Yesus harus dibantai seperti anak domba dan bulunya
digunting seperti induk domba, mulut-Nya tetap tertutup, untuk menanggung;
1. Penyakit kita
2. Kesengsaraan kita
3. Pemberontakan kita
4. Kejahatan kita
4 hal ini ditanggung oleh Yesus, dalam keadaan mulut
tertutup, tidak terbuka.
Semoga hal ini terjadi di tahun 2012 ini, hari pertama,
minggu pertama, seperti Yesus bangkit pada hari yang ketiga, minggu hari
pertama.
Biarlah ibadah pada malam ini kita merasakan suasana
kebangkitan, hidup dalam hidup
yang baru.
Kuasa bila mulut tertutup
Matius 12: 20
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Kuasanya:
a. Buluh yang patah terkulai tidak
akan diputuskan-Nya
Buluh yang
patah terkulai adalah gambaran / kiasan dari orang-orang yang patah
semangat
Tidak
sedikit anak-anak Tuhan yang patah semangat untuk menjalankan hidupnya. Tetapi
biarlah lewat kuasa firman Tuhan malam hari ini, kita tidak patah semangat lagi.
Terlebih
dahulu kita memperhatikan buluh yang patah
Amsal 17:
22b
(17:22)
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.
Semangat
yang patah / patah semangat, mengeringkan tulang
Tulang
yang kering = kehidupan yang tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa
Kembali
kita perhatikan tentang buluh
yang patah terkulai, tidak diputuskan-Nya
Mazmur 34:
19-21
(34:19)
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya.
(34:20)
Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
(34:21) Ia
melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.
Saudara
tidak perlu bersungut-sungut, sebab firman Tuhan mengatakan “Kemalangan
orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”. Jadi
tidak perlu patah semangat, sebab itu memang harus terjadi.
Tuhan
melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah
Seandainya
pun kita patah semangat karena banyaknya kemalangan yang terjadi, tetapi Tuhan
berfirman tidak satupun dari tulangnya yang patah bahkan terputus.
Yohanes
19: 32-33
(19:32)
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan
kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
(19:33)
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah
mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Saudaraku,
tidak satupun tulang dari Yesus dipatahkan
Berarti
lewat kuasa kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, orang yang patah
semangat dihibur kembali sehingga mendapat semangat baru, gairah baru dalam
ibadah pelayanan, sebab Tuhan memberi perlindungan.
Yohanes
19: 34
(19:34)
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Saudaraku,
tulang Yesus tidak dipatahkan tetapi justru lambung Yesus ditikam dengan
tombak, kemudian segera mengalir / keluar darah dan air,
sebagai penghiburan bagi orang yang patah semangat.
- Darah
Darah yang
tercurah -> pengorbanan Yesus Kristus, untuk manusia yang hina
karena dosa, sekaligus mengangkat manusia dari debu tanah / kehinaan.
Kita
bersyukur malam hari ini, oleh karena darah Yesus Kristus, kita diangkat dari
debu tanah, dari kehinaan.
- Air -> baptisan
air
Berarti satu
dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus = menjadi manusia baru.
Kuasa
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, selanjutnya membawa kita menuju
kepada kemuliaan Allah.
Yesaya 66:
2c
(66:2)
Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi?
demikianlah firman TUHAN. Tetapi kepada orang inilah Aku memandang:
kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada
firman-Ku.
Tuhan memandang orang
yang tertindas, patah semangat dan yang gentar
kepada firman Tuhan.
Yesaya 66:
5
(66:5)
Dengarlah firman TUHAN, hai kamu yang gentar kepada firman-Nya!
Saudara-saudaramu, yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu oleh karena kamu
menghormati nama-Ku, telah berkata: "Baiklah TUHAN menyatakan
kemuliaan-Nya, supaya kami melihat sukacitamu!" Tetapi mereka
sendirilah yang mendapat malu.
Yang
tertindas dan patah semangat namun gentar pada firman Tuhan, menerima
kemuliaan dari sorga sehingga ada sukacita.
Biarlah
kemuliaan Allah senantiasa memenuhi Bait Suci-Nya, supaya kita senantiasa
menerima sukacita yang berasal dari Roh-El Kudus, bukan dari dunia yang
bersifat semu. Dan biarlah ini terjadi, tergenapi dalam kehidupan saya dan
saudara.
Asal saja
kita takut Tuhan dan gentar pada firman Tuhan, kita akan melihat kemuliaan-Nya.
b. Sumbu
yang pudar tidak dipadamkan-Nya
Terlebih
dahulu kita lihat sejenak tentang sumbu yang padam, bukan sumbu
yang pudar.
Yesaya 43:
16-17
(43:16)
Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air
yang hebat,
(43:17)
yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah -- mereka terbaring, tidak
dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --,
Sumbu yang
padam adalah gambaran dari; orang-orang yang gagah dan tentara-tentara
yang sudah mati, terbaring, tidak
dapat bangkit.
Tetapi
saudaraku, kita bersyukur pada malam hari ini, sumbu yang pudar itu
tidak dipadamkan-Nya.
Yesaya 4:
3-4
(4:3)
Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di
Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang
tercatat untuk beroleh hidup,
(4:4)
apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala
noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang
membakar.
Orang
yang tersisa di Yerusalem, orang yang tertinggal di Sion gambaran
dari sumbu yang pudar.
Kalau
sumbunya terang benderang berarti orang Israel seutuhnya, sehingga tidak
disebut tersisa dan tertinggal.
Orang
Israel yang dibawa ke pembuangan, ke Babel, tidak menjadi kesaksian, sehingga
tidak menjadi terang dunia, tetapi ada yang tinggal di gunung Sion, ada yang
sisa di Yerusalem, ini yang disebut sumbu yang pudar.
Kita ini
seperti orang yang tersisa di Yerusalem, orang yang tertinggal di Sion, sebab
kita berada di dalam Bait Allah, beribadah melayani Tuhan.
Sekarang pertanyaanya;
Siapakah mereka yang tertinggal di gunung Sion dan
tersisa di Yerusalem?
Matius 5: 14-16
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
(5:15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi
semua orang di dalam rumah itu.
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan
orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
di sorga."
Kota yang terletak di atas gunung, seperti gunung Sion, tegak berdiri di hulu
gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung yang lain, tidak tersembunyi, itulah
orang yang tertinggal di gunung Sion, itulah yang tersisa di Yerusalem.
Kota yang terletak di atas gunung, tidak mungkin
tersembunyi.
Artinya: tidak
ada sesuatu dosa yang tersembunyi di dalam hati, sekecil apapun = transparan,
seperti kristal.
Wahyu 21: 10-11
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah
gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang
kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan
cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis, jernih seperti kristal.
Kota yang letaknya di atas gunung itu transparan, kudus,
tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun dalam hati.
Kalau kudus, tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun,
digambarkan seperti permata yaspis, jernih seperti kristal.
Kalau saya dan saudara transparan, cahayanya terlihat
indah, ada kemuliaan yang terpancar.
Itulah sumbu yang pudar, yang masih tersisa, tertinggal
di gunung Sion, di Yerusalem.
Semoga kita semua ada kemuliaan, tidak ada yang
tertutup-tutupi / tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun di dalam hati.
Tetaplah tinggal di gunung Sion, berada di dalam ibadah
pelayanan.
Saya rindu kita semua seperti permata yaspis yang begitu
indah, memancarkan kemuliaan Allah.
Tuhan tidak memadamkan sumbu yang pudar, tetapi
dibersihkan terus oleh-Nya.
Cara supaya mempertahankan sumbu yang pudar tetap
bercahaya
Yesaya 4: 4
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran
puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari
tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
Kekotoran puteri Sion dibersihkan dan menghapuskan segala noda darah.
Kalau dosa terus menerus diulangi, berarti dosa sudah mendarah
daging, inilah yang disebut noda yang mencemari darah / noda darah.
Itu sebabnya, imam-imam yang melayani di Tabernakel,
tugas mereka setiap pagi membersihkan pelita di ruangan suci, kemudian setiap
senja, pelita dinyalakan dan sumbunya dibersihkan dari kotoran-kotoran.
Itulah cara supaya mempertahankan sumbu yang pudar tetap
bercahaya sampai menjadi terang.
Kalau kita tidak beribadah melayani, maka tidak bisa
membersihkan kotoran-kotoran = membiarkan noda yang mencemari darah.
Kalau engkau membiarkannya terus menerus, maka seluruh
darah tercemari, artinya dosa mendarah daging.
Saudaraku, banyak orang berkata “tinggal itunya dosaku”,
“tinggal merokoknya dosaku”, padahal itu adalah dosa besar, karena mencemari
seluruh tubuh = dosa sudah mendarah daging.
Mari kita lihat tentang pembersihan ini
Yohanes 15: 1-2
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah.
(15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman
yang telah Kukatakan kepadamu.
Seperti ranting yang melekat pada pokok anggur, selalu
dibersihkan terus menerus, lewat firman Tuhan, yaitu firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, supaya menghasilkan buah anggur yang manis.
Dampak positifnya
Wahyu 3: 12
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi
dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku,
yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang
baru.
Jika hukum Allah, firman Tuhan sudah menang, dampak
positifnya;
a. Menjadi sokoguru di dalam Bait Suci / Bait Allah
Sokoguru
= tiang-tiang gereja yang menopang ibadah pelayanan, menopang pembangunan
tubuh Kristus
Berarti,
kalau menjadi penopang harus kuat, tidak rapuh terhadap dosa, supaya yang
ditopang menjadi kuat.
Ciri-ciri
penopang yang kuat: tidak rapuh, tidak mudah goyah, tidak mudah jatuh
dalam dosa, itulah tiang gereja.
Jadilah
tiang-tiang gereja, jadilah sokoguru di dalam rumah Tuhan / Bait Allah. Apa
yang bisa engkau topang, topanglah di dalam Bait Allah, dan yang menopang tidak
boleh berteriak, tidak boleh mengeluarkan suara.
Kalau
seseorang pelayan lalu banyak bicara, engkaulah yang ditopang, bukan penopang.
b. Ia tidak akan keluar lagi dari Bait Suci
Wahyu 21: 2
(21:2)
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga,
dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.
(21:3)
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Tidak
keluar lagi dari Bait Suci adalah gambaran dari pada mempelai perempuan
Tuhan.
Ciri-cirinya: berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk Kristus sebagai suami.
Untuk
menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali, biarlah kita semua memiliki
perhiasan rohani;
-
anting-anting, yaitu dengar-dengaran .
-
kalung di
leher, itulah kasih sayang dan kasih
setia .
- memiliki pakaian
putih, itulah hidup dalam kesucian, itu sebabnya pengantin
perempuan memakai pakaian putih.
-
memiliki mahkota
dengan 12 bintang di atas kepala -> kehidupan yang
diurapi Roh-El Kudus .
Milikilah
perhiasan ini, berdandanlah untuk Kristus sebagai kepala, Mempelai Pria Sorga
yang kita kasihi dan yang kita nanti-nantikan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment