KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, December 1, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 NOVEMBER 2012




Subtema: SEMAK DURI / RUMPUT DURI DAN MAKANAN LIAR ADALAH SATU KESATUAN.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada saat malam hari ini.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 6.
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan 3 hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada para imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Saudaraku, kita masih tetap memperhatikan keterangan yang pertama.
Keterangan:
I.     PENGAJARAN YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; pelayanan Yesus Kristus.

Matius 7: 28
(7:28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,

Takjublah orang banyak mendengar pengajaran-Nya.
Berarti; di mulut Yesus Kristus terdapat pengajaran yang benar, sehingga orang banyak yang mendengar pengajaran itu menjadi takjub dan terkesan.

Demikian juga kalau kita menikmati pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, membuat kita takjub, sebab bila firman-firman Tuhan tersingkap, maka segala sesuatu yang terselubung akan tersingkap, itulah yang membuat kita takjub dan terkesan.

Adapun pengajaran-pengajaran itu, antara lain;
1.    Hal penghakiman (Matius 7: 1-5).
2.    Hal yang kudus dan berharga (Matius 7: 6).
3.    Hal pengabulan doa (Matius 7: 7-11).
4.    Jalan yang benar (Matius 7: 12-14).
5.    Hal pengajaran yang sesat (Matius 7: 15-23).
6.    Dua macam dasar (Matius 7: 24-27).

Kita masih memperhatikan pengajaran yang kelima;
HAL PENGAJARAN YANG SESAT

Mari kita perhatikan hal yang pengajaran yang sesat, dari Matius 7: 15-23, namun kita hanya membaca ayat 15-16 saja.

Terlebih dahulu kita memperhatikan ayat 15.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Saudaraku, hal pengajaran yang sesat itu datangnya dari nabi-nabi palsu.
Nabi-nabi palsu memasukkan pengajaran-pengajaran yang sesat / mengajarkan ajaran-ajaran palsu.

Ketika Yesus memberitahukan bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Matius 16), Simon Petrus menarik Yesus ke samping, dan berkata “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau” = menolak salib Kristus.
Berarti, menolak salib Kristus adalah ajaran setan yang menyesatkan dari nabi-nabi palsu, itu sebabnya Yesus mengusir ajaran setan dengan tegas dari Simon Petrus.
Sedangkan salib Kristus, adalah; Jalan Kebenaran menuju hidup.

Cara nabi-nabi palsu memasukkan pengajaran yang sesat:
Supaya nabi-nabi palsu itu berada di antara kawanan domba, maka nabi-nabi palsu harus menyamar seperti domba.
Berarti, kalau nabi-nabi palsu berada di antara kawanan domba dalam kandang penggembalaan = serigala berbulu domba.
Pekerjaan dari serigala yang buas adalah mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan = merusak sistem penggembalaan yang benar.
Semoga kita memahami hal ini, dan berhati-hati terhadap ajaran-ajaran sesat, supaya kita tidak terpisah dari Tuhan.

Saudaraku, nabi-nabi palsu itu menolak / meniadakan salib Kristus, menggantikannya dengan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga dengan tanda-tanda yang dahsyat itu banyak orang terkecoh dan disesatkan.
(lebih terperinci mengenai penjelasan Matius 7: 15, dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 NOVEMBER 2012)

SEKARANG, TIBA SAATNYA BAGI KITA UNTUK MEMPERHATIKAN ...
Matius 7: 16
(7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

Nabi-nabi palsu digambarkan seperti SEMAK DURI dan RUMPUT DURI.
Itu sebabnya di sini dikatakan; “Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?”, ini menunjukkan bahwa nabi-nabi palsu digambarkan seperti semak duri dan rumput duri karena tidak menghasilkan buah yang benar.

Ibrani 6: 7-8
(6:7) Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
(6:8) tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Saudaraku, semak duri dan rumput duri yang tumbuh di ladang atau di tanah, itu TIDAK BERGUNA.

Alasan semak duri dan rumput duri tumbuh tetapi tidak berguna.
YANG PERTAMA.
Alasannya; menusuk / menyakiti orang lain.
Ini harus diperhatikan, kalau hanya menyakiti / menusuk perasaan orang lain, inilah yang disebut kehidupan yang tidak berguna, seperti semak duri.
Barangkali kita tidak menusuk dengan perkataan yang pedas, atau dengan pukulan / fisik, atau dengan sikap yang kasar, tetapi bila hati dan pikiran dikuasai roh najis, itu bagaikan semak duri yang tidak berguna / menusuk, menyakiti orang lain. Namun, hal ini tidak disadari oleh kebanyakan orang.

Sedikit ilustrasi dari kehidupan yang tidak berguna (semak duri dan rumput duri).
Ketika kita mendekat, tangan tertusuk, sebaliknya kalau dibiarkan tumbuh di ladang / di atas tanah, tidak enak dipandang mata / merusak pemandangan.
Berbeda dengan bunga bakung di ladang; jika dia tumbuh, pasti kelihatan indah, bahkan keindahannya melebihi pakaian dari Salomo.

Bilangan 33: 54-55
(33:54) Maka haruslah kamu membagi negeri itu sebagai milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil; yang ditunjuk oleh undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya; menurut suku nenek moyangmu haruslah kamu membagi milik pusaka itu.
(33:55) Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.

Setelah bangsa Israel memperoleh tanah Kanaan, sebagai milik pusaka, selanjutnya bangsa Israel harus membunuh orang-orang Kanaan, sesuai dengan firman Allah, karena orang-orang Kanaan itu digambarkan seperti semak duri dan rumput duri; tumbuh / hidup namun tidak berguna.
Jika orang-orang Kanaan itu dibiarkan hidup, mereka menjadi seperti DURI YANG MENUSUK LAMBUNG.

Saya teringat dengan satu tusukan di lambung Yesus.
Yohanes 19: 33-34
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak / satu tusukan di lambung, kemudian segera mengalir keluar darah dan air.
Darah dan air adalah tanda bagi seorang perempuan yang hendak melahirkan anaknya.

Roma 8: 22
(8:22) Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

Berarti, duri yang menusuk lambung = sakit bersalin.
Artinya; ketika ditusuk, sakitnya sama seperti seorang perempuan yang sakit bersalin.

Ditegaskan dalam...
Kejadian 3: 16
(3:16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

Saat mengandung mengalami susah payah, saat hendak melahirkan mengalami kesakitan.
Jadi saudaraku, kalau semak duri dan rumput duri dibiarkan tumbuh, betul-betul tidak berguna; kehidupan seperti ini hanya menyakiti, seperti menusuk lambung, sakitnya seperti sakit bersalin.

Selain menusuk, kalau semak duri dibiarkan tumbuh; (Bilangan 33: 55 )
-      MENJADI SEPERTI SELUMBAR DI MATA
Artinya; menimbulkan dosa ataupun kelemahan-kelemahan = menjadi ganjalan.
Selumbar di mata -> dosa / kelemahan-kelemahan = mengganjal mata.
-      MEREKA AKAN MENYESATKAN.
Sesat, artinya; tidak berada di Jalan Kebenaran yang menuju hidup = menyangkal Penguasa = tidak pikul salib.

Alasan semak duri dan rumput duri tumbuh tetapi tidak berguna.
YANG KEDUA.

Matius 13: 7
(13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

Alasannya; semak duri menghimpit benih yang ditaburkan.

Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Semak duri di sini digambarkan dalam 2 hal;
1.    Kekuatiran dunia.
Kalau kita mengikuti dunia dengan arus dan pengaruhnya, maka kita juga akan mengalami kekuatiran, sebab arus dan pengaruh dunia ini menimbulkan kekuatiran.

Jadi, semak duri digambarkan seperti orang yang mendengar firman Tuhan, namun kebenaran firman Tuhan terhimpit karena mengalami kekuatiran dunia ini.
SESUNGGUHNYA YANG BENAR ADALAH...
Matius 6: 25, 34
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
(6:34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Yang benar adalah;
-      JANGANLAH KUATIR AKAN HIDUP, supaya kita tidak memikirkan soal makanan dan minuman.
Karena sesungguhnya, hidup lebih penting dari makanan dan minuman.
-      JANGAN KUATIR PULA AKAN TUBUH, supaya kita tidak memikirkan soal pakaian saja.
Karena sesungguhnya, tubuh lebih penting dari pakaian.
-      JANGAN KUATIR AKAN HARI BESOK, alasannya karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Jadi, kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari. Jangan memikirkan kesusahan hari besok untuk hari ini, supaya kesusahan itu tidak menjadi double / tidak mengalami pergumulan dua kali lipat.

Semoga hal ini dapat kita pahami, supaya kita tidak terlalu kuatir, takut dan cemas, soal HIDUP, TUBUH dan HARI BESOK.

Semak duri di sini digambarkan dalam 2 hal;
2.    Tipu daya kekayaan.
Berarti; keinginan untuk kaya adalah tipu daya.

1 Timotius 6: 8-9
(6:8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
(6:9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Sesungguhnya yang benar adalah asal ada makanan dan pakaian, cukuplah, tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh dalam 3 hal;
-      TERJATUH KE DALAM PENCOBAAN.
Orang yang terjatuh ke dalam pencobaan dan ia tidak mampu menghadapi pencobaan itu, terlihat ketika ia jauh dari doa penyembahan (Matius 26: 41).
-      TERJATUH KE DALAM JERAT.
Hari ini kita melakukan sesuatu karena keinginan daging, iblis setan sudah menyediakan jerat / perangkapnya.
-      TERJATUH KE DALAM BERBAGAI-BAGAI NAFSU YANG HAMPA, YANG MENCELAKAKAN, YANG MENENGGELAMKAN MANUSIA KE DALAM KERUNTUHAN DAN KEBINASAAN.
Perhatikan saja orang yang ingin kaya, penuh dengan hawa nafsu dan keinginan daging, tanpa dia sadari, sebetulnya dia sudah menenggelamkan dirinya ke dalam keruntuhan, dan akhirnya binasa.

Oleh sebab itu, jangan tertipu daya oleh keinginan untuk kaya.

SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelum saya terpanggil untuk menjadi seorang hamba Tuhan, saya sempat tinggal di Bekasi dan pada saat itu tertipu daya oleh keinginan untuk kaya.
Pada saat ada keinginan untuk kaya, justru yang terjadi adalah jatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat, ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa yang mencelakakan, itu adalah pengalaman saya dahulu.
Tetapi sekarang saya lebih mengerti kebenaran firman Tuhan, saya bersyukur, saya terlepas dari kekuatiran dan tidak ada keinginan untuk kaya, sebab kalau ada makanan dan pakaian, cukuplah. Namun, kalau Tuhan memberkati dengan limpah, itu adalah anugerah yang harus kita syukuri.

Penyebab terjadinya semak duri dan rumput duri (gambaran dari nabi-nabi palsu).
Kejadian 3: 17-18
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Adam / manusia itu mendengarkan perkataan isterinya, sehingga melanggar perintah Allah (memakan dari buah pohon yang dilarang untuk dimakan).
Mendengar perkataan isteri = mendengarkan suara daging. Sebab isteri -> tubuh / daging.
Kalau seseorang mendengarkan suara daging, maka ia tidak akan mendengarkan suara Tuhan (perintah / firman Allah).
Kemudian, karena Adam / manusia itu melanggar hukum / perintah Allah, maka TERKUTUKLAH TANAH.
Demikian juga, jika anak-anak Tuhan lebih mendengarkan suara daging dari pada perintah Allah / hukum Allah, berarti kutuk dosa yang berasal dari Adam sedang menjalar sampai sekarang.

Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Bukti bahwa tanah telah terkutuk: TANAH MENGHASILKAN SEMAK DURI DAN RUMPUT DURI.

Semak duri dan rumput duri tumbuh dari tanah yang terkutuk, karena lebih mendengarkan suara isteri (suara daging), dari pada mendengarkan suara Tuhan.
Itu sebabnya, ada baiknya seorang perempuan berdiam diri dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, karena selama kita beribadah, kita menempatkan Kristus sebagai kepala, kalau tidak, tanah itu akan terkutuk dan menghasilkan semak duri, sama seperti nabi-nabi palsu, mereka lebih mendengarkan suara daging / hawa nafsu.

2 Petrus 2: 2
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

Saudaraku, nabi-nabi palsu melayani, tetapi karena hawa nafsu
Kalau melayani karena hawa nafsu = mendengarkan suara daging
Kalau mendengarkan suara Tuhan, berarti melayani karena mendengarkan suara yang didengar, yaitu suara Tuhan.

Berarti, kalau mendengarkan suara daging (perempuan) = nabi-nabi palsu, sebab apa yang didengar, itulah yang akan disampaikan = ajaran sesat.
Biarlah di hari-hari ini kita lebih banyak mendengarkan suara Tuhan, dari pada suara daging, sehingga ketika kita melayani Tuhan, bukan karena hawa nafsu, bukan karena keinginan daging semata.
Seperti saya dan saudara malam ini, melayani karena mendengarkan suara Tuhan, itulah firman penggembalaan dalam ibadah pendalaman alkitab.

Akibat tanah menghasilkan semak duri dan rumput duri.
Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Akibatnya; tumbuh-tumbuhan di padang menjadi makanan.
Tumbuh-tumbuhan di padang, itu adalah makanan liar, itulah ajaran-ajaran sesat dari nabi-nabi palsu.
Padang -> dunia. Dalam 1 Yohanes 5: 19, dunia ini sedang berada di bawah kuasa si jahat.

Adapun makanan liar tersebut, antara lain; YANG PERTAMA
1 Yohanes 4: 1, 5
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Nabi-nabi palsu berasal dari dunia (bumi), bukan berasal dari Allah, dari atas / dari sorga, oleh sebab itu, ketika berbicara, nabi-nabi palsu berbicara tentang hal-hal duniawi semata, itulah yang disebut makanan liar, makanan di padang.
Hal-hal duniawi = hal-hal di bawah / di bumi = perkara-perkara lahiriah, bukan perkara-perkara di atas / di sorga.
Sedangkan ajaran yang benar adalah memberitakan firman tentang salib Kristus, itulah Jalan Kebenaran menuju hidup.
Kalau hanya berbicara tentang hal-hal duniawi = pengajaran sesat = makanan liar, tumbuh-tumbuhan di padang.

Adapun makanan liar tersebut, antara lain; YANG KEDUA
Menyampaikan firman Tuhan yang DITAMBAHKAN dan DIKURANGKAN.

Keterangan: DITAMBAHKAN
-      Firman Tuhan yang ditambahkan (makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang).
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Menyampaikan firman Tuhan disertai dengan ceritera-ceritera isapan jempol = firman yang ditambahkan.

2 Timotius 4: 3-4
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
2 Petrus 1: 16
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Cerita-cerita / dongeng-dongeng isapan jempol, adalah ajaran sesat dari nabi-nabi palsu.
Namun, fenomena yang terjadi saat ini, justru gereja Tuhan / sidang jemaat lebih menyukai guru-guru palsu, berarti; lebih menyukai pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan untuk memuaskan keinginan telinganya dan berpaling dari ajaran sehat.

Keterangan: DIKURANGKAN
-      Firman Tuhan yang dikurangkan (makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang).
Artinya; pemberitaan firman Tuhan tentang salib Kristus, diganti dengan teori-teori kemakmuran dan hanya berorientasi dengan tanda-tanda yang dahsyat, serta mujizat-mujizat semata.
Teori kemakmuran = orang-orang Kristen tidak boleh miskin, melarat, melainkan harus kaya raya (makmur).

Sedikit kesaksian:
Di Surabaya, ada seorang anak Tuhan mengatakan kepada saya, “Pak Pendeta, orang Kristen tidak boleh miskin, apalagi seorang Pendeta / hamba Tuhan”. Alasan ia mengatakan itu, bahwa orang Kristen mampu menghadirkan Kerajaan Sorga, sehingga dengan demikian, berkat anak-anak kerajaan akan berlimpah, bukan berkat padang pasir.

Kalau seorang anak Tuhan memberi pemahaman, pengertian bahkan nasihat kepada seorang hamba Tuhan, berarti ia telah menerima pemberitaan firman Tuhan yang dikurangkan (makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang) di tempat, di mana ia digembalakan.

Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

Binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu.

Wahyu 13: 13-14
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

Nabi-nabi palsu mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api dari langit ke bumi, di depan mata semua orang.
Sesungguhnya, tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat itu tidak salah, boleh-boleh saja, tetapi yang terutama adalah keubahan hidup / kehidupan yang dibaharui oleh salib Kristus, lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus, itulah Jalan Kebenaran menuju hidup, sebagai makanan yang sehat.

Arah dari ajaran sesat, secara khusus firman yang dikurangkan:
Wahyu 13: 15
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Arah dari ajaran sesat, secara khusus firman yang dikurangkan adalah; menyembah patung binatang itu.
Menyembah patung binatang, artinya; hidup di dalam penyembahan berhala.
Kalau kita perhatikan di sini, penyembahan berhala dari nabi-nabi palsu yang menjalankan kuasa dari binatang yang pertama, adalah roh jual beli, dengan tanda di tangan kanan dan di dahi.
Adapun tanda itu adalah bilangan manusia 666 (Wahyu 13: 16-18).
Oleh sebab itu, biarlah anak-anak Tuhan memperhatikan semua ini, dan memperhatikan ibadah pelayanannya mulai dari sejak sekarang, jangan sampai dikuasai oleh roh jual beli, artinya; oleh karena berjualan dan membeli (berniaga), seseorang jauh dari pertemuan-permuan ibadah.

KESIMPULANNYA: di sini kita dapat melihat bahwa makanan liar / tumbuh-tumbuhan di padang = pengajaran-pengajaran sesat, berpaling dari Jalan Kebenaran menuju hidup, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus.

Setelah kita melihat semuanya ini, hendaknya saya dan saudara dengan rendah hati mau menerima kebenaran firman Tuhan, sebagai makanan yang sehat, bagi tubuh, jiwa dan roh, sekaligus mau mengakui segala kekurangan / kelemahan karena mengadopsi ajaran sesat dari nabi-nabi palsu.
Barangkali saja kita menerima firman pengajaran yang benar dan murni, yaitu firman yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan di dalam satu kandang penggembalaan, namun apabila menolak salib Kristus, tidak satu di dalam penderitaan Kristus, itu artinya seseorang sedang mengadopsi ajaran sesat / ajaran setan (Matius 16: 21-23).

Jalan keluarnya.
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Jalan keluarnya; melakukan kehendak Bapa yang di sorga.

Ibrani 10: 6-7
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Saudaraku, melakukan kehendak Allah Bapa dalam bentuk gulungan kitab.

Wahyu 10: 10
(10:10) Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Melakukan kehendak Allah dalam bentuk gulungan kitab;
-      BILA DIMAKAN, DI MULUT IA TERASA MANIS.
Berarti; mulut penuh dengan nyanyian, senantiasa bermazmur, memuji Tuhan, sehingga manis didengar oleh Tuhan (Mazmur 104: 33-34).
-      SESUDAH DIMAKAN, PERUT MENJADI PAHIT RASANYA.
Berarti; perut dikenyangkan dengan segala yang pahit (Ratapan 3: 15-17).

Tanda-tanda saat melakukan kehendak Allah Bapa.
Ibrani 10: 6-7
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Tidak mempersembahkan KORBAN BAKARAN dan KORBAN PENGHAPUS DOSA, artinya; tidak mempersembahkan binatang kepada Tuhan, sebagai korban dan persembahan = ibadah lahiriah.

Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Bukan setiap orang yang berseru: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Artinya; ibadah yang dijalankan, bukan ibadah yang lahiriah.
Kalau ibadah lahiriah, mulut berseru memuji Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan = munafik.

Jadi, kesimpulannya:
Melakukan kehendak Allah dalam bentuk gulungan kitab, melepaskan kita dari pengajaran-pengajaran palsu yang dimasukkan oleh nabi-nabi / guru-guru palsu.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment