IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 25 SEPTEMBER 2018
KITAB KOLOSE
(Seri:140)
Subtema: “SUNAT KRISTUS”
Shalom saudaraku.
Salam sejahtera, salam bahagia dalam kasih Tuhan kita
Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan Tuhan kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan lewat Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di kaki
salib, sujud menyembah Allah yang hidup.
Namun terlebih dahulu kita perhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di Kolose.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet
Youtube Facebook di dalam maupun di luar negeri, di manapun anda berada,
kiranya Tuhan memberkati kita.
Segera kita memperhatikan Kolose 2.
Kolose 2: 11
(2:11) Dalam Dia
kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang
berdosa,
Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah “Dalam Dia kamu telah disunat”
Sunat terdiri dari;
a.
Sunat lahiriah.
b.
Sunat Kristus atau sunat rohani.
Pada minggu yang lalu saya telah menyampaikan tentang
sunat lahiriah, sunat yang dikerjakan oleh tangan manusia, bukan dikerjakan
oleh kedua tangan Tuhan.
Sekarang kita akan memperhatikan tentang; SUNAT
KRISTUS.
Sunat Kristus berarti penanggalan akan tubuh yang
berdosa, sedangkan sunat lahiriah dikerjakan oleh tangan manusia tetapi hatinya
belum tentu tanggal dari dosa.
Roma 2: 28-29
(2:28) Sebab yang
disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat,
bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
(2:29) Tetapi orang
Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat
di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian
baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Sunat rohani atau sunat Kistus ialah sunat di dalam hati, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara
lahiriah atau yang disebut dengan hurufiah.
-
Lahiriah -> kulit katan (Yahudi)
-
Hurufiah -> hukum Taurat.
Pendeknya; sunat dan hukum Taurat adalah kelebihan dari
bangsa Israel dibanding dengan bangsa-bangsa lain, yang disebut bangsa kafir.
Roma 3: 1-2
(3:1) Jika demikian,
apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
(3:2) Banyak sekali,
dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah
dipercayakan firman Allah.
Kelebihan dari bangsa
Israel adalah pertama-tama kepada merekalah
dipercayakan hukum Taurat
Efesus 2: 11
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia, --
Kemudian, bangsa Israel atau orang
Yahudi bermegah terhadap sunat.
Artinya; merasa diri lebih layak dari antara
bangsa-bangsa lain, yaitu bangsa kafir,
hanya oleh karena sunat lahiriah.
Roma 2: 23
(2:23) Engkau bermegah
atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar
hukum Taurat itu?
Kemudian disisi yang lain, bangsa
Israel juga bermegah atas hukum Taurat
tetapi mereka sendiri menghina Allah
dengan melanggar hukum Taurat.
Jadi, bangsa Israel ini hanya bermegah dalam bentuk yang
lahiriah, termasuk kelebihan-kelebihan yang mereka miliki; sunat dan hukum
Taurat. Tetapi sayangnya mereka yang bermegah atas hukum Taurat menghina Allah
dengan melanggar hukum Taurat.
Roma 2: 25
(2:25) Sunat memang
ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar
hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.
Perlu untuk diketahui; sunat lahiriah dan hukum Taurat (hurufiah) itu seiring dan sejalan,
maka tidak ada artinya sunat kalau
ia melanggar hukum Taurat. Perlu untuk diketahui, disunat
tetapi melanggar hukum Taurat, sunat itu tidak berlaku.
Kalau kita
memperhatikan soal sunat Kristus (sunat
rohani) maka
kita
tidak bermegah dalam hal lahiriah.
Banyak orang Kristen bermegah dalam hal lahiriah misalnya, melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan tetapi seringkali menghina
Tuhan dengan melanggar hukum Allah. Lahiriahnya terlihat rapi tetapi hatinya tidak
tanggal dari dosa (kejahatan
maupun kenajisan).
Bermegah dalam hal melayani tetapi sayangnya tidak
mengalami sunat hati.
Ulangan 10: 16
(10:16) Sebab itu sunatlah
hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Oleh sebab itu, Tuhan menuntut mereka supaya mereka
mengalami sunat hati, sementara mereka sebetulnya sudah mengalami sunat secara
lahiriah, kemudian mereka juga sudah menerima hukum Taurat, tetapi kenyatannya
mereka tegar tengkuk. Oleh sebab itu Tuhan berkata: “sunatlah hatimu”, berarti dosa
terlepas (tertanggal) dari hati, dan tidak tegar tengkuk.
Tegar tengkuk artinya:tidak
mau menundukkan diri, bertahan dengan
kesalahannya.
Yeremia 4: 4
(4:4) Sunatlah dirimu
bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk
Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala
dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang
jahat!"
Yang terpenting adalah sunat di dalam hati, bukan kelebihan-kelebihan secara lahiria yang kita miliki.
Sunat di dalam hati, terkhusus bagi
orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem.
Yehuda -> imamat rajani, orang-orang yang sudah
melayani Tuhan.
Penduduk Yerusalem -> orang yang sudah mengerti firman
Tuhan/guru-guru kebenaran.
Ulangan 30: 6
(30:6) Dan TUHAN,
Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga
engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu, supaya engkau hidup.
Dengan adanya sunat hati ini, kita dapat mengasihi Tuhan
dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, maka olehnya kita hidup, yaitu dengan
sunat hati.
Proses terjadinya sunat Kristus/sunat rohani.
Kolose 2: 12
(2:12) karena dengan
Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan
Dia dari orang mati.
Dengan Dia kita dikuburkan dalam baptisan, yaitu oleh kematian-Nya, dan di dalam Dia juga kita
juga turut dibangkitkan bersama
dengan Dia. Itu proses supaya terjadinya sunat di dalam hati.
1 Petrus 3: 19-21
(3:19) dan di dalam
Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
(3:20) yaitu kepada
roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah
tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana
hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
(3:21) Juga kamu
sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kita diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan (permandian air), maksudnya; bukan untuk
membersihkan kenajisan secara jasmani,
bukan hanya membersihkan hal-hal yang lahiriah, melainkan untuk memohonkan atau mempersembahkan
hati nurani yang baik kepada Allah,
oleh kebangkitan Yesus Kristus.
Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
Kita semua disucikan oleh air dan firman untuk memohonkan
hati nurani yang baik kepada Allah, untuk mempersembahkan hati nurani kita
masing-masing kepada Allah.
Baptisan itu tidak hanya
berhenti di kolam baptisan, tetapi ia akan lanjut sampai kepada penyucian oleh
air dan firman untuk menyucikan segala kenajisan-kenajisan kita, sehingga kita
boleh memohonkan hati nurani yang baik kepada Tuhan.
Titus 3: 3
(3:3) Karena dahulu
kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat,
menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan
dan kedengkian, keji, saling membenci.
Lihat keadaan seseorang sebelum mengalami sunat hati atau
berada di dalam kejahilan, yaitu;
-
Tidak
taat.
-
Sesat.
-
Menjadi
hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan.
-
Hidup
dalam kejahatan.
-
Hidup dalam kedengkian.
-
Keji.
-
Saling
membenci.
Titus 3: 4-5
(3:4) Tetapi ketika
nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
(3:5) pada waktu itu
Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Perhatikan; kita diselamatkan bukan karena sunat lahiriah
dan bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi oleh karena rahmat-Nya, oleh
karena permandian kelahiran kembali, kita boleh mengalami baptisan Kristus,
mati dan bangkit bersama dengan Dia.
Pendeknya, oleh penyucian air firman kita dilahirkan kembali.
Lihat, keadaan setelah dilahirkan kembali.
Yehezkiel 36: 25
(36:25) Aku akan
mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala
kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
Disucikan
atau ditahirkan dari kenajisan dan
dari segala berhala oleh air yang jernih.
Kita senantiasa berdoa,
memohon kemurahan Tuhan supaya senantiasa dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah (dalam himpunan ibadah), Tuhan senantiasa
mencurahkan kepada kita air jernih, supaya kita sekaliannya ditahirkan dari
segala kenajisan dan ditahirkan dari segala berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain;
1.
Terikat dengan segala
perkara lahiriah, lalu mengabaikan Tuhan
dan ibadah.
2.
Kekerasan hati.
Yehezkiel 36: 26
(36:26) Kamu akan
Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan
Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati
yang taat.
Sampai akhirnya Tuhan memberikan kepada kita hati yang
taat, yaitu hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin kita.
Tuhan berikan hati yang taat, hati yang baru dan roh yang
baru, berarti telah dijauhkan dari hati yang keras, seperti bangsa Israel tegar
tengkuk padahal sudah disunat dan sudah menerima hukum Taurat, namun mereka tidak taat kepada
firman, dan tidak tunduk kepada firman,
melainkan menjadi hamba dalam berbagai-bagai nafsu kejahatan dan kenajisan
dalam hati dan pikirannya.
Yehezkiel 36: 27
(36:27) Roh-Ku
akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup
menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.
Sampai pada akhirnya Tuhan
memberikan Roh-Nya ke dalam batin kita, kemudian kita menjadi taat kepada firman Tuhan sampai kepada dengar-dengaran.
Ulangan 10: 12-14
(10:12) "Maka
sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN,
Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala
jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
(10:13) berpegang pada
perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya
baik keadaanmu.
(10:14) Sesungguhnya,
TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala
langit, dan bumi dengan segala isinya;
Tuhan yang punya segala langit, jangan kita anggap enteng
firman Tuhan. Jangan kita anggap najis darah perjanjian-Nya. Jangan kita anggap
enteng firman Tuhan yang begitu indah,
jangan kita abaikan begitu saja.
Yang Tuhan tunggu-tunggu, yang Tuhan rindukan dari umat
manusia, sidang jemaat Tuhan adalah;
1.
Takut akan Tuhan.
2.
Taat kepada Dia.
3.
Mengasihi Dia.
4.
Beribadah
kepada Tuhan (berbakti kepada Tuhan)
dengan segenap hati dan jiwa.
Ulangan 10: 15
(10:15) tetapi hanya
oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka,
dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala
bangsa, seperti sekarang ini.
Kita belajar untuk menghargai masa kesabaran-Nya, panjang
sabar-Nya, kasih sayang dan kasih setia-Nya.
Kalau ditinjau dari kesalahan,
kejahatan, kefasikan yang telah terjadi, sebetulnya kita harus binasa. Tetapi
oleh panjang sabar, kasih sayang dan kasih setia-Nya atas pilihan-Nya, kita ada
sebagaimana ada malam ini, bukan karena kecakapan kita, bukan karena kita punya
kelebihan ini dan itu, bukan karena kita sudah banyak berbuat sesuatu di tengah
ibadah pelayanan, tetapi karena panjang sabar, kasih sayang dan kasih
setia-Nya, karena kemurahan-Nya yang luar biasa.
Tuhan.
Tuhan yang punya langit, Dia tahu segala sesuatu. Jadi
jangan kita bermegah dalam hal lahiriah tetapi hatinya tidak disunat, tidak ada
artinya hidup seperti itu, itu hidup munafik.
Kiranya kita semua mengalami sunat
dalam hati. Tidak hanya sunat lahiriah, terlihat rapi di luar, tetapi hati
tidak mengalami sunat.
Yang Tuhan tunggu dari kehidupan kita; takut berarti ada syukur, taat berarti patuh pada ajaran yang
benar, mengasihi Dia dengan segenap hati,
jiwa, dan akal budi, dengan jalan
beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment