IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,
30 AGUSTUS 2018
(Seri:25)
Subtema: “KEMBALILAH
KEPADA GEMBALA YANG MEMELIHARA JIWA”
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan
kita Yesus Kristus oleh karena kemurahan hati Tuhan kita kembali dimungkinkan
untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan,
firman Pendalaman Alkitab lewat live
streaming, video internet, Youtube maupun Facebook di dalam negeri maupun
di luar negeri dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya
memulihkan kehidupan kita sehingga ibadah
pelayanan, nikah, dan segala sesuatunya dipulihkan, berkat berkelimpahan
menjadi bagian kehidupan kita masing-masing.
Mari
kita perhatikan firman penggembalaan dari Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut 1.
Kita
kembali memperhatikan Rut 1:19
bagian a.
Rut
1:19
(1:19) Dan berjalanlah
keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem,
gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata:
"Naomikah itu?"
“Dan berjalanlah keduanya
sampai mereka tiba di Betlehem.”
Dengan
perjalanan yang panjang akhirnya tibalah Rut dan Naomi di Betlehem, namun ini
tidak terlepas dari iman, harap, dan kasih.
Rit
1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut:
"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti
engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana
engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau
mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah
kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Rut
berkata kepada Naomi;
1.
Ke
mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi.
2.
Di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.
3.
Bangsamulah
bangsaku.
4.
Allahmulah
Allahku.
5.
Di
mana engkau mati, aku pun mati di sana.
Keterangan;
satu dan dua ini berbicara hal IMAN.
Keterangan; tiga dan empat ini berbicara hal PENGHARAPAN.
Keterangan;
yang kelima ini berbicara hal KASIH.
Begitu
jugalah saat kita kembali kepada Tuhan dengan iman, harap dan kasih kita tidak akan ditolak oleh Tuhan.
1
Petrus 2:24
(2:24) Ia sendiri telah
memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah
mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah
sembuh.
Dia
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang
telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran.
Dahulu
kita telah mati karena dosa, tetapi sekarang kita hidup untuk kebenaran karena
Yesus telah mati bagi kita
di atas kayu salib, asal saja kita mau kembali kepada Dia dengan iman, dengan
harap, dengan kasih, Dia akan menerima kita oleh kasih sayang dan kasih
setia-Nya, Dia tidak akan pernah menolak.
Tidak
berhenti sampai disitu ditambah dengan bonus yaitu oleh bilur-bilurnya segala
sakit disembuhkan.
1
Petrus 2:25
(2:25) Sebab dahulu
kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala
dan pemelihara jiwamu.
Dahulu
kita sesat seperti domba, dahulu kita yang telah mati karena dosa, sekarang
kita kembali kepada gembala, Dia yang memelihara jiwa kita masing-masing.
Sesuai
dengan pengalaman Mazmur Daud diinventarisir
dengan baik dan kita dapat memperhatikan di dalam ...
Mazmur
23:1
(23:1) Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Daud
berkata; “TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.” Baik secara jasmani
tidak kekurangan maupun secara
rohani tidak kekurangan.
Secara jasmani
segala sesuatu dicukupkan oleh Tuhan, apa yang akan kita makan, minum dan pakai semuanya dicukupkan oleh
Tuhan.
Secara rohani
segala kelemahan-kelemahan yang memalukan itu diampuni oleh Tuhan supaya tidak
terdapat lagi kekurangan.
Mazmur
23:2
(23:2) Ia membaringkan
aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Pengalaman Daud di atas tadi tidak terlepas dari
dua hal, yaitu;
1.
Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
2.
Ia
membimbing aku ke air yang tenang.
Tentang: “Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau”
Ini berbicara tentang firman
penggembalaan dalam tiga macam
ibadah pokok.
1.
Meja
roti sajian -> ketekunan dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB disertai
dengan perjamuan suci, digembalakan
oleh kitab
Rut.
2.
Pelita
emas
-> ketekunan dalam IBADAH RAYA MINGGU diserai dengan kesaksian, digembalakan oleh kitab
Wahyu.
3.
Mezbah
Dupa
-> ketekunan dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN, digembalakan oleh surat Kolose.
Ditambah firman penggembalaan untuk IBADAH KAUM MUDA REMAJA, digembalakan oleh study
Yusuf,
saat ini sudah berada pada Kejadian 41:50-52.
Tentang:
“Ia membimbing aku ke air
yang tenang”
Ini berbicara tentang ketenangan
karena dipimpin oleh kuasa Roh El Kudus.
Hidup
di dalam Roh hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan, bukankah saat ini
kita berada dalam kegiatan Roh (ibadah
dan pelayanan),
hendaklah memberi diri dipimpin oleh Roh Tuhan.
Mazmur
23:3
(23:3) Ia menyegarkan
jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Pada ayat 2 diakhiri dengan titik dua,
menunjukkan bahwa ayat 3 hasil dari ayat 2 (penggembalaan).
1.
Ia
menyegarkan jiwaku.
2.
Ia
menuntun aku di jalan yang benar
-
Ia
menyegarkan jiwaku, artinya; masalah diselesaikan atau bebas dari
masalah.
Di luar
Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa, masalah kecil bisa menjadi masalah besar,
tetapi kalau kita di dalam Tuhan jiwa disegarkan sebab segala masalah dapat kita tanggung di dalam Dia. Sebaliknya kalau
masalah tidak diselesaikan seseorang menjadi stress, bahkan depresi, jiwanya tidak segar lagi.
-
Ia
menuntun aku di
jalan yang benar.
Saudaraku hanya ada satu jalan yang benar untuk sampai ke dalam kerajaan sorga yaitu jalan salib,
sebab Yesus sendiri berkata; “Akulah
jalan kebenaran dan hidup.“ Kemudian juga di dalam Mazmur 10:11, 16 di situ juga Daud berkata; “Engkau yang memberitahukan aku jalan kehidupan.’’
Saudaraku di hari-hari terakhir ini setan menyediakan
atau membuka jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut sesuai
dengan Amsal 14:12.
Amsal 14:12
(14:12)
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Ada jalan yang disangka orang lurus,
tetapi ujungnya menuju kepada kebinasaan.
Saudaraku, pada saat Tuhan mengirimkan kelaparan
atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, dan bukan kehausan akan air, melainkan
akan mendengarkan firman Tuhan, pada saat itu setan akan menunjukkan dua jalan
yang disangka orang lurus tetapi ujungnya
menuju maut.
Boleh kita lihat ...
Amos 8:11-12
(8:11)
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
(8:12)
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur
untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Adapaun jalan yang disodorkan setan;
1. Mengembara dari laut ke laut.
Ini jalan yang ditunjukkan oleh antikris....Wahyu 13:1.
Dan memang akhirnya akan banyak orang menempuh jalan
yang disangka orang lurus, tetapi berujung kepada maut salah satunya jalan yang
ditunjukan oleh antikris, namun saya tidak ada kesempatan untuk menjelaskan tentang
antikris.
2. Menjelajah dari utara ke timur.
Ini jalan yang ditunjukkan nabi-nabi palsu sesuai dengan Wahyu 13:11.
Menjelajah dari
utara ke timur kalau
kita bandingkan dengan Pola Tabernakel itu adalah jalan yang sesat. Tabernakel dimulai pintu gerbang akan berakhir pada Ruangan
Maha Suci (kesempurnaan) berarti dari timur
sampai ke barat.
Timur -> Pintu
Gerbang. Barat -> Ruangan Maha Suci (sempurna).
Sedangkan jalan sesat yang ditunjukkan nabi-nabi palsu dari utara ke timur, perhatikan Yesaya 14, lucifer mendirikan takhtanya di sebelah Utara lalu
akhirnya menuju ke Timur. Seharusnya dari
Timur berakhir di Barat, artinya;
dimulai
dari percaya dan
akan berakhir kepada kesempurnaan, tetapi ajaran yang diajarkan nabi-nabi palsu
itu dimulai dari Utara berakhir
ke
Timur, artinya; pembangunan
rumah Tuhan akan semakin merosot, kerohanian seseorang semakin hari akan
semakin merosot, itulah jalan yang disangka orang lurus tetapi ujungnya menuju
kepada kebinasaan.
Jalan
menuju ke sorga hanya satu itulah jalan salib, sebab Yesus berkat; “Akulah jalan kebenaran dan hidup.”
Sekarang bandingkan jalan
yang benar jalan salib ...
Mazmur
23:4
(23:4) Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Daud
berkata; sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya.
Lembah kekelaman terjadi pada
saat nabi-nabi palsu dan antikris memenuhi dunia ini.
Sebab
jaminannya
adalah gada dan tongkat.
-
Gada
-> didikan salib = didikan firman
Allah.
“jangan anggap enteng didikan Tuhan,
kemudian jangan putus asa terhadap
terguran dan
hajaran…Ibrani 12:5-7. Alasannya; tidak ada anak yang tidak
ditegor oleh ayahnya. Setiap
kehidupan sidang jemaat yang ditegor merupakan tanda bahwa dia;
1. Diakui
sebagai anak.
2. Sangat dikasihi oleh Tuhan.
Didikan
salib, jangan ditolak, barangkali
awal mula kita dengar Pengajaran Mempelai dengan Pola Tabernakel mungkin kaget
setengah mati, baru saja duduk sudah langsung dapat teguran, namun jangan putus asa, jangan cepat kecewa.
-
Tongkat
-> penghiburan dari Roh El Kudus.
Manakala kehidupan kita ini dikuasai oleh daging, sehingga mengambil jalannya masing-masing sampai akhirnya
tersesat seperti domba, tongkat yang menjadi penghiburan.
Ada perbedaan tongkat dengan gada; kalau tongkat itu
ada lengkungan di atas, jadi manakala
kita terjatuh
dan
terperosok ke dalam jurang yang dalam tongkat yang menarik dan itu penghiburan bagi kita.
Saudaraku
Yesus adalah gembala yang baik, Dialah yang memelihara jiwa kita dengan gada dan tongkat-Nya.
Sebelum saya
digembalakan oleh Gembala Agung, saya adalah kehidupan yang liar (bebas) hidup
dengan dosa merokok dan minum-minuman keras, juga hidup dalam dosa kenajisan. Tetapi
puji Tuhan dengan iman, harap, dan kasih saya kembali kepada gembala yang
memelihara jiwa sehingga baik tubuh,
jiwa dan rohku dipelihara oleh Tuhan.
Saya
patut bersyukur kepada Tuhan, entah apa jadinya kalau saya diluar Tuhan (di luar penggembalaan), binasa, manusia rohani digrogoti habis oleh
manusia daging, tapi puji Tuhan, Tuhan pelihara hidup kita masing-masing oleh
karena iman, harap, dan kasih, Tuhan tidak akan tolak apabila kita kembali kepada Dia.
Sekarang
kita akan melihat, praktek domba-domba
tergembala.
Yohanes
10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang
masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya
telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau
domba-domba tergembala dengan baik dengan benar dalam satu kandang dengan satu
gembala maka akan terlihat dua hal;
1.
Domba-domba
akan mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
2.
Domba-domba
mengikuti gembala.
Tentang:
DENGAR-DENGARAN.
Saudaraku
dasar kita beribadah dan melayani Tuhan adalah dengar-dengaran bukan karena
bisa dan mampu.
Kalau
melayani Tuhan tanpa dasar dengar-dengaran seringkali mendahului apa yang
menjadi kehendak Tuhan sehingga terjadi banyak kekeliruan di dalamnya.
Ada yang sarjana atau yang bekerja dengan posisi yang bagus, apapun latar belakang anda yang terpenting adalah dengar-dengaran,
apalagi imam-imam yang melayani Tuhan belajar terus untuk dengar-dengaran itu dasar kita
melayani Tuhan.
Perlu
untuk diketahui; tidak semua yang baik berguna, kemudian tidak semua yang baik
membangun.
1
Korintus 10:23-24
(10:23) "Segala
sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu
membangun.
(10:24) Jangan seorang pun
yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari
keuntungan orang lain.
"Segala sesuatu
diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.
Kemudian; "Segala sesuatu
diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Itu
harus diketahui dengan baik, oleh sebab itu sidang jemaat dalam ibadahnya
apalagi imam-imam dalam pelayanannya jangan mencari keuntungan sendiri, belajar
dengar-dengaran untuk mendahulukan kehendak Tuhan. Sebab tidak semua yang baik berguna, juga tidak semua yang baik membangun, yang benar
adalah dengar-dengaran.
Jadi
jangan merasa sudah banyak berkorban.
Matius
26:42
(26:42) Lalu Ia pergi
untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Inti dari ayat ini
adalah Yesus harus meminum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung
penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib dengan, demikian
jadilah kehendak Allah atau kehendak Allah terlaksana oleh-Nya.
Saudaraku,
ketika Yesus meminum cawan Allah atau ketika Yesus menanggung penderitaan yang
tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib diawali dengan kata “Ya Bapa-Ku.”
“ya
Bapaku”
menunjukkan bahwa Yesus dengar-dengaran sebagai Anak.
1
Samuel 3:4-8
(3:4) Lalu TUHAN
memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya,
bapa."
(3:5) Lalu berlarilah ia
kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?"
Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu
pergilah ia tidur.
(3:6) Dan TUHAN memanggil
Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta
berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli
berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
(3:7) Samuel belum
mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
(3:8) Dan TUHAN memanggil
Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi
mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil
aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.
Allah
memanggil Samuel sebanyak tiga kali, lalu Samuel menjawab “Ya
bapa” menunjukkan bahwa Samuel seorang yang dengar-dengaran.
Ciri-ciri dengar-dengaran, tidak
bersungut-sungut tidak menggerutu dan tidak ngomel terhadap panggilan.
Pada panggilan pertama
dan panggilan
yang kedua Samuel menghampiri
imam Eli dan berkata ya bapa, namun imam Eli tidak memanggil Samuel sehingga imam Eli menyuruh dia
kembali tidur, juga pada
saat panggilan yang ketiga ia tetap berkata: “ya
bapa”.
Adakalanya
kalau sudah diperintah berkali-kali
akhirnya
bersungut-sungut, tetapi Samuel yang masih kecil tidak, dia tetap dengar-dengaran. Padahal Samuel pada
waktu itu dalam keadaan tidur nyenyak ia dipanggil, namun Samuel tetap mendengar
panggilan itu dan berkata ya bapa, sebanyak tiga kali panggilan sebanyak itu
juga ia berkata ya bapa, tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak
menggerutu, tidak mempersalahkan panggilan.
Seringkali
kalau zona kenyamanan diusik kita salahkan Tuhan, kita salahkan firman yang
mengoreksi dan sebagainya, tetapi
Samuel
tidak, dia tetap dengar-dengaran.
Ada
hal yang tidak kalah penting untuk kita ketahui dari Samuel kecil ini ...
1
Samuel 3:1
(3:1) Samuel yang muda itu
menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN
jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
Pada saat itu firman
Tuhan jarang sekali disampaikan kepada dia, bahkan penglihatan-penglihatanpun
tidak sering, tapi Samuel yang
masih kecil adalah pribadi dengar-dengaran?
Inilah
yang harus kita selidiki.
1
Samuel 3:7
(3:7) Samuel belum
mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
Lebih
parah lagi, Samuel belum mengenal Tuhan, kemudian firman Tuhan belum pernah disampaikan kepadanya.
Ini
menjadi pertanyaan besar,
semoga terjawab supaya hidup kita tertolong dan menjadi
suatu kehidupan
yang dengar-dengaran, karena itu dasar kita untuk beribadah, dasar kita untuk
melayani Tuhan.
Sekarang
pertanyaannya; apa yang membuat Samuel
dengar-dengaran?
1
Samuel 3:3
(3:3) Lampu rumah Allah
belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut
Allah.
Lampu
(pelita) bait suci belum lagi padam, namun Samuel kecil telah tidur
di dalam bait suci Tuhan tempat tabut Allah, berarti tidur di dalam Ruangan
Maha Suci dekat tabut Allah.
Tabut
perjanjian menunjuk dua hal;
1.
Takhta
Allah.
Berarti Allah memerintah dan berkuasa dalam kehidupan
Samuel, walaupun dia belum mengenal Tuhan.
Saudaraku seindah-indahnya sorga kalau sebuah takhta
tidak terdiri di dalamnya, maka sorga tidak ada artinya. Sehebat-hebatnya
manusia, sepintar-pintarnya manusia, sekaya-kayanya manusia, dan
kelebihan-kelebihan yang lain kalau Allah tidak bertakhta dalam kehidupannya
nol, tidak ada artinya.
Wahyu 4:2
(4:2)
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga,
dan di takhta itu duduk Seorang.
Kepada Yohanes
Tuhan memperlihatkan, “sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang”
Artinya:
carilah dahulu kerajaan sorga
dan
kebenarannya, maka semuanya nanti ditambahkan… Matius 6:33.
Bukankah Tuhan sedang membuka pintu sorga bagi kita?
Bukankah Tuhan menyatakan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel bagi
kita? Tuhan mau memperlihatkan sebuah takhta terdiri di dalam sorga. Biarlah
kiranya Tuhan bertakhta dalam kehidupan kita, terlepas dari roh egosentria, terlepas dari keakuan, sebab Tuhan telah memeritah dalam kehidupan kita. Di luar
Tabernakel, Tuhan tidak memerintah, ingat itu.
Tujuan Musa membangun Tabernakel supaya Allah bertakhta
di atasnya. Sebab dari antara kedua kerub yang di atas tutup pendamaian itu, Allah
berfirman kepada bangsa Israel
dengan perantaraan Musa.
2.
Hubungan
nikah.
Hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria
Sorga dengan sidang jemaat sebagai Mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
1 Samuel 2:18-19
(2:18)
Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang
tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.
(2:19)
Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya,
apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan
tahunan.
Di sini kita perhatikan tubuh Samuel berlilitkan baju efod dari kain
lenan, atau memakai
jubah yang maha indah.
Jubah yang maha indah itu terdiri dari;
1. Baju efod
-> pengalaman KEMATIAN YESUS KRISTUS.
Warna baju efod itu ungu,
biru laut, merah, lenan, dan warna emas. Tetapi saya tidak sampai disana.
2. Gamis baju efod
-> KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
3.
Lenan
halus
-> KENAIKAN YESUS ke sorga dalam kemuliaan-Nya.
Saudaraku
lima warna baju efod tadi sudah saya sampaikan, itu begitu indah;
-
Ungu -> kemuliaan Yesus sebagai Raja.
- Biru
laut -> kebangkitan Yesus sebagai
hamba.
- Kirmizi
-> sengsara Yesus sebagai
manusia.
- Lenan
halus -> keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
-
Emas -> kesucian dan kemurnian
ilahi.
Dan
warna-warna itu terdapat di
dalam
diri Yesus.
1
Samuel 2:17
(2:17) Dengan demikian sangat besarlah
dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah
korban untuk TUHAN.
Kedua
anak imam Eli memang betul-betul menganggap rendah korban Kristus:
-
Melayani dalam kenajisan (berbuat zinah
dengan perempuan-perempuan).
-
Kemudian belum juga potongan daging itu
dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran hamba-hamba dari kedua anak imam
Eli sudah langsung mengambil, dengan
mencucukkan
potongan daging itu dengan garpu bermata tiga, menunjukkan bahwa tubuh jiwa dan
roh dari pada anak imam Eli dikuasai oleh daging.
Tetapi
Samuel tidak, dia sangat meninggikan korban Kristus, inilah letak keberhasilan
dari Samuel. Sehingga walaupun dia masih kecil Samuel tetap dengar-dengaran.
Samuel
dengan anak imam Eli kontradiksi, anak imam Eli melayani dalam kenajisan telah digambarkan
dengan perjalanan bangsa Israel di dalam 1
Korintus 10. Sedangkan Samuel betul-betul berlilitkan baju efod dari lenan,
meninggikan korban Kristus, disitulah letak keberhasilannya.
Mari
kita lihat, dampak positif
dengar-dengaran ...
Yang pertama.
Yohanes
10:3
(10:3) Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Gembala
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = dikenal.
Kalau
kita dengar-dengaran itu adalah
tanda tergembala dengan baik dalam
kandang penggembalaan, selanjutnya,
kita
dikenal oleh Gembala Agung dan nama itu selalu disebut.
Bukan
hanya dikenal ...
Yehezkiel
20:37
(20:37) Aku akan
membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke
kandang dengan menghitung kamu.
Kemudian domba-domba
yang tergembala dihitung oleh gembala, berarti dikenal, atau terdaftar di sorga.
Yang
menjadi pengantara antara
Allah dengan manusia adalah salib, kesimpulannya, kalau tidak tergembala namanya tidak dikenal Gembala
Agung dan tidak terdaftar di sorga, siapapun dia, baik pejabat tinggi, kalau tidak tergembala
namanya tidak dikenal dan tidak terdaftar di sorga.
Jadi
jangan sampai diantara kita berkata; tidak perlu tergembala cukup membaca
Allkitab di
rumah masing-masing. Kalau cukup
hanya sekedar membaca Alkitab di rumah masing-masing Yesus tidak
perlu disebut Gembala Agung.
Banyak
salib yang harus kita pikul di tengah-tengah penggembalaan ini salah satunya adalah dengar-dengaran.
Hati-hati
jangan hati kita dipuaskan dengan pekerjaan, kedudukan, jabatan, uang yang
banyak. Seperti Ayub menyadari bahwa ia datang ke dalam dunia dengan tidak membawa apa-apa, dan kembali
kepada Dia juga, dengan tidak
membawa apa-apa.
Ibrani
12:23
(12:23) dan kepada
jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah,
yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah
menjadi sempurna,
Jemaat
anak-anak sulung yang namanya terdaftar di sorga. Jadi terdaftar di sorga
itulah jemaat sulung.
Wahyu 14:1,
Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh
empat ribu orang, di dahi mereka
tertulis nama-Nya
dan nama Bapa-Nya. Di
dalam pikiran mereka hanya ada Tuhan Yesus Kristus dalam kasih sayang dan kasih setia-Nya,
itu saja dalam pemikiran
mereka,
tidak ada yang lain, ibadah pelayanan
saja, perkara rohani saja itu saja yang ada dalam pikiran mereka, persis
seperti patam yang terikat
pada serban
sehingga patam itu persis
di dahi seorang imam
besar.
Pada
ayat 4; mereka ditebus sebagai
korban-korban sulung dari antara manusia kepada Allah, jadi sudah jelas
terdaftar di sorga. Jadi kesimpulannya
apabila kerohanian
anak-anak Tuhan tidak tergembala tidak masuk sorga.
Wahyu
3:5
(3:5) Barangsiapa menang,
ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya
dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku
dan di hadapan para malaikat-Nya.
Namanya dikenal
berarti namanya ditulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba = namanya terdaftar
di sorga. Kemudian Gembala Agung akan mengakui namanya di hadapan Bapa dan di
hadapan para malaikat.
Di hadapan Allah Bapa
berarti senantiasa kita menikmati kasih-Nya.
Diakui
di hadapan para malikat berarti ada
pemeliharaan, ada perlindungan, ada penjagaan, Tuhan pagari kehidupan kita
masing-masing.
Yang kedua.
Kita
kembali membaca ...
Yohanes
10:3
(10:3) Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya
masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Dampak
positif dengar-dengaran yang kedua; gembala menuntun domba-domba keluar,
berarti menjadi kesaksian.
Keluar artinya: menjadi kesaksian.
Firman penggembalaan
ini terus menuntun kita dalam setiap saat setiap waktu, baik juga keluar
dituntun untuk menjadi kesaksian.
Mikha
7:14
(7:14) Gembalakanlah
umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil
mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan
rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.
Domba-domba
makan buah-buahan dan makan
rumput.
Buah-buahan =
buah yang menarik dan yang baik untuk dimakan -> kuasa Roh El Kudus.
Rumput
-> firman penggembalaan.
Itu
suasana kalau domba-domba tergembala.
Kalau
domba-domba tergembala tadi sudah disampaikan di dalam injil Yohanes diberi makan rumput dan dibimbing ke air yang tenang (firman
dan Roh Kudus).
Mikha
7:15-16
(7:15) Seperti pada
waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami
keajaiban-keajaiban!
(7:16) Biarlah
bangsa-bangsa melihatnya dan merasa malu atas segala keperkasaan mereka;
biarlah mereka menutup mulutnya dengan tangan, dan telinganya menjadi tuli.
Pada
waktu Israel keluar dari perbudakan Mesir, mereka menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa.
Kemudian,
bangsa-bangsa melihat dan merasa malu bahkan mereka menutup mulutnya dengan
tangan dan telinganya menjadi tuli, mereka tidak tahan dengan kesaksian dari orang Israel terkhusus ketika keluar dari Mesir,
sebab Tuhan menunjukkan keajaiban-keajaiban-Nya.
Saya
akan beritahukan keajaiban-keajaiban waktu dituntun keluar dari perbudakan
dosa;
1.
Israel
memperoleh kekayaan Mesir; emas, perak, batu permata, dan
ternak kambing domba, lembu sapi, burung tekukur, burung merpati, dan lain
sebagainya.
2.
Tuhan
membelah laut Terberau, sehingga bangsa Israel berjalan di tanah kering
dan bangsa-bangsa tau persis peristiwa itu.
3.
Israel
mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah yang
diterima Musa di gunung Sinai, gunung Horeb, gunung Tuhan.
Saudaraku, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna
meliputi kafir dan Israel itu keajaiban, hati yang berbeda bisa menyatu itu
keajaiban.
4.
Diperlihara Tuhan selama 40 tahun di padang gurun.
5.
Tiba
di Kanaan dengan tidak kekurangan suatu apapun bahkan
pakaian tidak menjadi buruk dan kaki tidak menjadi bengkak, selama empat puluh
tahun perjalanan padang rumut, sesuatu yang ajaib menjadi kesaksian.
Kita
sudah menikmati firman penggembalaan, Tuhan sudah mengirimkan kekayaan sorgawi
sehingga hari demi hari kehidupan kita dibaharui, sampai nanti puncaknya terwujud pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan. Haleluya…
Banyak
kesulitan yang kita hadapi, banyak masalah yang menurut pemikiran manusia tidak
mungkin
terselesaikan tetapi asal
kita angkat dua tangan, nanti tongkat penggembalaan akan membuka jalan.
Sebab
memang ketika mereka berada di tepi Laut Teberau bangsa Israel terdesak sepertinya tidak
ada jalan keluarnya, ke kanan padang gurun ke kiri sama saja padang gurun, di depan di hadapkan dengan laut
Teberau, apalagi mundur ke belakang
Mesir mengejar sesuatu yang tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segalanya mungkin
tidak ada yang mustahil bagi Dia, itu keajaiban sampai bangsa-bangsa yang
menyaksikan tutup mulut tidak bisa menghakimi, tidak hanya mulut tetapi tutup
telinga sehingga menjadi
tuli, sampai pada akhirnya nanti Tuhan tuntun kita sampai tiba di Yerusalem
yang baru.
Ini
dampak positif yang kedua Tuhan menuntun kita sekaliannya, itulah domba-domba yang dengar-dengaran.
Tentang:
MENGIKUTI GEMBALA.
Saudaraku
sejauh ini kita sudah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, ikuti saja geraknya firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel kemana saja kita dibawa, yang pasti geraknya Pengajaran Mempelai
membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi
mempelai wanita Tuhan, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas
muka bumi ini.
Yosua
menghimbau kepada bangsa Israel supaya mereka terus mengikuti Tabut Perjanjian
yang dipikul oleh imam-imam yang memang orang Lewi sendiri.
Yosua
3:1-5
(3:1) Yosua bangun
pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah
mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
(3:2) Setelah lewat tiga
hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
(3:3) dan memberi perintah
kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian
TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus
juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
(3:4) hanya antara kamu
dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya,
janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus
kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
(3:5) Berkatalah Yosua
kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan
perbuatan yang ajaib di antara kamu."
Saudaraku
bangsa Israel harus mengikuti tabut perjanjian dan mata mereka tidak boleh
berpaling dari sana, mata mereka terus tertuju kepada
tabut perjanjian karena mereka harus mengikuti tabut yang dipikul oleh
imam-imam yang memang orang Lewi, sebab jalan yang mereka tempuh belum pernah dilalui oleh siapapun. Tidak
ada siapapun manusia yang naik ke sorga selain Dia yang turun ke dunia orang
mati, sebab itu jarak antara bangsa Israel dan tabut perjanjian adalah dua ribu
hasta.
Dua
ribu tahun yang lalu Tuhan sudah menunjukkan jalan kebenaran dan hidup dan
jalan itu harus dipertahankan dan pandangan harus tertuju kepada salib, karena jalan yang
mereka tempuh belum pernah dilalui siapapun, tidak ada satupun manusia ke sorga
selain Dia yang turun ke dunia orang mati.
Tidak salah kuliah,
tidak salah berbisnis, tidak salah bekerja, berusaha, tetapi mata harus terarah
ke tabut perjanjian yang dipikul oleh imam-imam yang memang orang Lewi, tidak
boleh yang lain. Jangan pernah lengah ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel supaya kita berhasil dan beruntung.
Jangan
menyimpang ke kiri dan ke kanan, bersikaplah seperti laki-laki, jangan cengeng
ikut Tuhan.
Kembalilah
kepada kebenaran Dia yang memelihara jiwa kita dengan iman harap dan kasih kita
kembali kepada Dia. Tuhan tidak akan menolak kita sekalipun dahulu kita telah
mati karena dosa, tetapi ingat ketika domba itu ditemukan, dipikul supaya hidup
di dalam kebenaran.
Banyak
kesesatan di masa lalu, pergaulan yang buruk, kejahatan, kenajisan, dan lain
sebagainya, namun Tuhan sudah pikul dosa kita supaya kita hidup di dalam Dia,
tambah dengan bonus yang sakit disembuhkan sampai tiba di Yerusalem yang baru,
ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai, jangan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari Utara ke Timur, itu jalan yang disangka orang lurus
tetapi menuju kepada maut.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment