IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 09 APRIL 2019
KITAB KOLOSE
(Seri: 46)
Subtema: “JANGAN MENAJISKAN DIRI
DENGAN SEMUA MAYAT”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya
memenuhi setiap kehidupan kita, dan biarlah kiranya firman Allah yang dibukakan
membawa kehidupan kita rendah di bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah Allah
yang hidup, Allah Abraham, Ishak, Yakub.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda
berada. Kita mohon kemurahan Tuhan, kita berdoa supaya Tuhan melawat setiap
kehidupan kita, kehidupan kita dipulihkan, ibadah pelayanan, nikah dan rumah
tangga dipulihkan.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang
jemaat di Kolose.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita,
menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam
kemuliaan.
Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat 4 ini; “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita.”
Singkatnya, Kristus
adalah hidup kita bukan yang lain-lain, sebab perkara yang lain misalnya
harta, kekayaan, uang, pekerjaan, pendidikan yang tinggi, kedudukan, jabatan
yang tinggi, dan lain sebagainya tidak dapat memberi hidup kepada kita.
Efesus 1:22-23
(1:22)
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya,
yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kristus telah
diberikan kepada jemaat sebagai kepala,
sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya.
Lebin rinci tentang Kristus adalah kepala di dalam ...
Efesus 5:22-24
(5:22)
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus
adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Kristus
adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh. Maka kedudukan dari
sidang jemaat sudah seharusnya terlebih dahulu berada di dalam tanda
ketundukannya kepada Kristus dalam segala sesuatu, karena Dia adalah kepala.
Oleh sebab itu layaklah kita mengucap syukur kepada
Tuhan sebab Kristus telah diberikan Tuhan sebagai kepala untuk menyelamatkan
sidang jemaat.
Matius 8:20
(8:20)
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Kalau tubuh tidak menempatkan Kristus sebagai kepala,
maka tubuh menjadi liangnya serigala
dan sarangnya burung, artinya; yang
menjadi kepala atas tubuh adalah roh jahat dan roh najis.
Serigala adalah gambaran dari roh jahat, sedangkan
burung gambaran dari roh najis.
Pada minggu yang lalu kita telah melihat liangnya
serigala dan penampilannya, maka malam ini kita akan melihat BURUNG DAN PENAMPILANNYA, diawali
dengan ...
Wahyu 18:2
(18:2)
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah
rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,
Burung -> roh najis yang dibenci oleh Tuhan.
Apa yang dibenci oleh Tuhan itu juga yang harus kita
benci. Jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan supaya kita jangan turut
dibenci oleh Tuhan.
Di dalam kitab Wahyu
19 disitu terdapat dua pesta;
1. Pesta nikah Anak Domba (Wahyu 19:6-8).
Pertanyaanya; siapakah yang berhak masuk
dalam pesta nikah Anak Domba?
Jawabnya; mempelai wanita Tuhan, yaitu
mereka yang masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna.
2. Pesta burung-burung (Wahyu 19:17-18).
Wahyu 19:6-8
(19:6)
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8)
Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" [Lenan
halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Dalam pesta nikah Anak Domba itu disitu terlihat
himpunan besar orang banyak, kepada mereka dikaruniakan pakaikan putih.
Wahyu 19:17-18
(19:17)
Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit,
katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan
Allah, perjamuan yang besar, (19:18)
supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging
semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging
semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
Di dalam pesta burung-burung terlihat dimana
burung-burung makan;
- Daging semua raja.
- Daging semua panglima.
- Daging semua pahlawan.
- Daging semua kuda.
- Daging semua penunggang kuda.
- Daging semua orang tanpa terkecuali hamba
dan merdeka, kaya dan miskin.
Arti rohani pesta burung-burung; semua raja, panglima,
pahlawan, kuda, penunggang kuda dikuasai
oleh dosa kenajisan, inilah yang disebut pesta burung-burung.
Maka sekarang ini orang yang menikmati narkoba atau
sabu-sabu disebut dengan pesta narkoba, orang yang sedang menikmati sex juga
disebut pesta sex. Jadi sudah dimirip-miripkan dengan pesta nikah Anak Domba,
itulah kelicikan dari pada iblis atau setan.
Kesimpulannya; pekerjaan
dari roh najis adalah menghambat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna,
menghalang-halangi orang untuk menjadi mempelai Tuhan.
Di dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus mata kita
harus terbuka. Sebab itu saudaraku apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus kepada
murid-murid; lihatlah sekelilingmu,
ladang sudah menguning, dan siap untuk dituai.
Maka yang harus kita lihat adalah ladang tuaian, jangan kita melihat kelemahan dari seseorang apalagi
memanfaatkan kelemahannya, atau di dalam melayani Tuhan jangan kita hanya
melihat kelebihan-kelebihannya, menyukai seseorang karena ada
kelebihan-kelebihannya, tetapi biarlah kita melihat seseorang sebagai ladang
tuaian.
Tuhan sudah melihat saya sebagai ladang tuaian, maka
saya juga harus melihat sidang jemaat, saya juga harus melihat orang lain
sebagai ladang tuaian. Kalau melihat dari sisi kekurangan, kelemahan, sudah
sangat menjemukan, dan jenuh.
Ciri-ciri
sarangnya burung:
Wahyu 18:2-3
(18:2)
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci, (18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan
raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi
telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Bangsa-bangsa
minum dari air anggur hawa nafsu cabulnya, kemudian raja-raja berbuat cabul
dengannya, dan pedagang-pedagang di bumi menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya.
Pendeknya; bangsa-bangsa, raja-raja bahkan
pedagang-pedagang menjadi sarangnya burung.
Lihat ...
Nahum 3:4
(3:4)
Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik
parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan
persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya.
Perempuan sundal memperdayakan bangsa-bangsa dengan
persundalannya, dan kaum-kaum dengan sihirnya.
Persundalan -> Kenajisan.
Sihir -> Keubahan terjadi tanpa salib.
Sebab itu kita harus sadar bahwa tidak ada yang dapat
kita andalkan dari daging ini, daging ini tempatnya segala kelemahan. Maka
kalau kita sadar akan hal itu, kita yang sudah dipanggil dari kegelapan oleh
darah salib Kristus, selanjutnya kita harus mengikuti teladan yang
ditinggalkan-Nya, jejak yang ditinggalkan-Nya itu harus kita ikuti, tapak-tapak
kaki Yesus harus kita ikuti dengan tepat dan benar (melewati penyaliban) supaya
semua dosa berguguran, semua dosa rontok seketika itu juga.
Yeremia 51:7
(51:7)
Babel tadinya seperti piala emas di tangan TUHAN yang memabukkan seluruh bumi. Bangsa-bangsa
minum dari anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa menjadi gila.
Kalau kita menyadari, bahwa kita telah menikmati
berkat-berkat dan kemurahan Tuhan kita pasti rendah hati, tidak mungkin kita
bermegah. Tetapi sebaliknya kalau orang minum air anggur hawa nafsu cabul,
kemudian pedagang-pedagang menjadi kaya oleh karena hawa nafsu cabulnya, disitu
bangsa-bangsa menjadi gila, disitu bangsa-bangsa menjadi sombong, mulai dari
perkataan, perbuatannya, solah tingkah, segala sesuatu menjadi gila.
Tetapi kalau kita menyadari segala sesuatu karena
kemurahan Tuhan pasti kita tetap dengan rendah hati, dan kita tidak layak untuk
bermegah.
Yeremia 51:8
(51:8)
Tiba-tiba Babel jatuh dan pecah, ratapilah dia! Ambillah balsam untuk
lukanya, mungkin ia menjadi sembuh!
Pendeknya; perpecahan
terjadi oleh karena dosa kenajisan, persundalan, dan sihir oleh si
perempuan sundal itu.
Saudara di dalam melayani Tuhan ini kita belajar banyak
kepada Rasul Paulus, dia mengakhiri pertandingan dengan baik.
Akhir dari pertandingan yang dimaksud adalah
terwujudnya kesatuan tubuh Kristus, bangsa kafir dan bangsa Israel bersatu.
Demikian juga pekerjaan dari pada Yesus, Anak Allah, Dia mati di atas kayu
salib, oleh sebab itu tidak ada satupun dari tulang-tulang-Nya dipatahkan, itu
berbicara tentang kesatuan tubuh Kristus, itu akhir dari sebuah pertandingan
yang baik.
Tetapi disini kita melihat akhirnya tubuh Babel terjadi
perpecahan oleh karena banyaknya persundalan, banyakya sihir dari perempuan
sundal itu.
Kemudian disini dikatakan; “Ambillah balsam untuk lukanya, mungkin ia menjadi sembuh!” Mungkinkah???
Yeremia 51:9
(51:9)
Kami tadinya mau menyembuhkan Babel, tetapi ia tidak dapat disembuhkan;
tinggalkanlah dia, marilah kita pulang masing-masing ke negerinya! Sungguh,
penghukumannya sudah sampai ke langit, sudah menjangkau awan-awan!
Babel tidak
mungkin dipulihkan. Demikian juga ketika Nimrod membangun sebuah kota dan
sebuah menara di Babel, mereka berencana untuk membangun menara itu sampai ke
langit tetapi pembangunan Babel berhenti di tengah jalan.
Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa dosa kenajisan itu sangat menghambat
pembangunan tubuh Kristus, dan tidak mungkin dipulihkan kembali.
Matius 8:21
(8:21)
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan,
izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
"Tuhan,
izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Inilah tanda sarang
burung yang lain.
Artinya; menghendaki kegiatan-kegiatan rohani (ibadah
dan pelayanan) tetapi masih menginginkan kegiatan-kegiatan orang mati.
Roma 8:5
(8:5)
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal
yang dari daging, tidak mungkin memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Seperti pernyataan salah seorang murid ini; "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu
menguburkan ayahku." Ini adalah pernyataan yang aneh bagi seorang
pelayan Tuhan.
Mereka yang hidup menurut daging pastilah hidup menurut
daging, tidak mungkin memikirkan hal-hal yang dari Roh. Keinginan daging itu
adalah kegiatan orang mati dan kalau kegiatan orang mati dinikmati, disebut
juga dengan persundalan.
Roma 8:6
(8:6) Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.
Keinginan
daging adalah maut, sebaliknya keinginan
Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Ikut mana?? Harus mengambil suatu keputusan, ikut Tuhan
berarti hidup menurut Roh atau hidup menurut daging? Kita harus mengambil suatu
keputusan.
Roma 8:7
(8:7)
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena orang yang
hidup menurut daging ia tidak takluk
kepada hukum Allah, menjadi seteru terhadap firman Allah.
Imamat 21:11
(21:11)
Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri
dengan mayat ayahnya atau ibunya.
Syarat untuk melayani Tuhan; “Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan
diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.”
Kalau kita ikut Tuhan maka kita harus memikirkan segala
kegiatan-kegiatan Roh yang ada di dalamnya, tetapi kalau ikut dunia biarlah dia
mengikuti segala hawa nafsu dan keinginan dagingnya sampai ia najis oleh karena
keinginan daging itu sendiri.
Syarat untuk melayani Tuhan; jangan
juga mengikuti keinginan daging dari orang tuanya, jangan ia menajiskan dirinya
dengan mayat (keinginan daging orang tuanya).
Pisahkan perasaan dengan keinginan
Roh di dalam melayani Tuhan, supaya kita jangan salah-salah.
Kolose 2:20
(2:20)
Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh
dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah
kamu masih hidup di dunia:
Takluk pada
rupa-rupa peraturan itulah dunia orang mati yang menajiskan para imam, inilah
mayat yang menajiskan.
Kolose 2:21-22
(2:21) jangan
jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (2:22)
semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya
menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Adapun rupa-rupa peraturan itu misalnya; jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan
sentuh ini.
Sebetulnya larangan-larangan itu, aturan-aturan yang
dibuat dunia ini;
- Hanya mengenai barang yang binasa oleh
pemakaian.
- Hanya menurut perintah-perintah dan
ajaran-ajaran manusia.
Rupa-rupa peraturan itu bukan perintah dan ajaran dari
Tuhan dan itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian, kemudian hanya
menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia saja.
Hagai 2:13-15
(2:13)
Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan
puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak
atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu
para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!" (2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh
mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu
para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!" (2:15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan
umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan
dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana
adalah najis."
Pembangunan
tubuh Kristus tidak terwujud dengan turut campurnya orang-orang najis di dalam
melayani Tuhan.
Mata kita harus terbuka di dalam pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna, jangan kita anggap enteng di dalam melayani Tuhan,
dengan lain kata bermain-main dalam kenajisan.
Maka kita harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
nabi Hagai kepada para imam, kita harus bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik. Apa boleh daging di dalam punca jubah, lalu menyentuh; roti,
anggur, kemudian minyak, menjadi kuduskah yang disentuh itu? Tentu tidak!
Roti itu firman
Allah, anggur itulah kasih Allah,
minyak itu Roh Kudus. Tiga-tiganya
dirusak oleh orang-orang najis, maka pertanyaan ini juga ditujukan kepada kita,
boleh tidak? Jawabnya kita harus bisa membedakan mana yang baik, mana yang
tidak baik.
Jangan keinginan kita besar untuk melayani tetapi oleh
karena perbuatan daging kehidupannya menjadi najis, semua yang disentuhnya
menjadi najis, termasuk kalau dia pemain musik apa yang dipakai itu menjadi
najis.
Hati-hati dengan semua mayat (perbuatan daging), itulah
keinginan-keinginan orang mati, tetapi keinginan Roh dengan segala kegiatannya
itu hidup.
Apa yang membuat dia najis? Karena perbuatan daging
orang mati, biarlah seharusnya orang mati mengubur orang mati mereka, tidak
boleh turut campur.
Jalan
keluarnya:
Matius 8:22
(8:22)
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah
orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Artinya; pembentukan
tubuh Kristus tidak boleh ditawar-tawar.
Masih banyak diantara kita tawar menawar di dalam
melayani Tuhan, maksudnya berbuat najis sedikit di dalam melayani Tuhan.
Wahyu 19:8
(19:8)
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Kepada mempelai perempuan dikaruniakan supaya memakai
kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih.
Dikaruniakan artinya;
dipercayakan.
Kita lihat PAKAIAN PUTIH di dalam ...
Keluaran 28:3-4
(28:3) Haruslah
engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh
keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan
imam bagi-Ku. (28:4) Inilah pakaian
yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada
raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian
kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan
imam bagi-Ku.
Kalau berbiacara dikaruniakan berarti dipercayakan jabatan imam.
Efesus 4:9-12
(4:9)
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah? (4:10) Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11)
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Dikaruniakan, dipercayakan lima jabatan untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan
tubuh Kristus.
Apa yang sudah dipercayakan oleh Tuhan, jangan
disia-siakan, demi terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4:13-15
(4:13)
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus, (4:14)
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan, (4:15) tetapi dengan
teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala
hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Sampai nanti terjadi pertumbuhan rohani yang mengarah kepada Kristus sebagai Kepala,
berarti terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah mempelai
wanita Tuhan kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba. Amin
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment