IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 11 APRIL 2019
KITAB RUT
(Seri: 46)
Subtema: “SISTEM PERADILAN DARI SORGA”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya
memenuhi setiap kehidupan kita, dan biarlah kiranya Tuhan memberkati kita lewat
pembukaan firman-Nya malam ini. Malam ini adalah Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, didalam maupun
diluar negeri, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita
sekaliannya. Kita berdoa, kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan membukakan
firman-Nya bagi kita, Tuhan membukakan tingkap-tingkap sorga, yang tidak ada menjadi
ada, segala kemustahilan dilenyapkan.
Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 2:8-9.
Rut 2:8-9
(2:8)
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku!
Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga
engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
(2:9) Lihat saja ke ladang yang
sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab
aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.
Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok
oleh pengerja-pengerja itu."
Untuk bekerja di ladang Boas, Rut terlebih dahulu
dibekali dan diperlengkapi dengan kata lain Rut diyakinkan oleh Boas rohani yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Tujuannya; supaya Rut tetap bertahan dan kuat di
dalam melayani Tuhan dan pekerjaannya.
2 Tesalonika 3:3
(3:3)
Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu
terhadap yang jahat.
“Tetapi
Tuhan adalah setia.” Tanda kesetiaan Tuhan bagi gereja-Nya,
terkhusus imam-imam yang melayani Tuhan ada dua, yaitu:
1. Ia akan menguatkan hati kita.
Saudaraku kelebihan dari orang-orang yang
melayani Tuhan adalah kuat dan teguh hati, tidak mudah goyah oleh karena
pengaruh-pengaruh yang tidak suci dan yang tidak baik.
Pendeknya; kalau kita dapat bertahan dan
kuat sampai detik ini semua karena kasih setia Tuhan kepada kita.
2. Memelihara kita terhadap yang jahat.
Perlu untuk diketahui; pemeliharaan yang
terjadi dan yang kita alami sampai saat ini, itu merupakan jaminan dari Gembala
Agung bagi kita, sesuai dengan 1 Petrus
2:25.
Jadi supaya kehidupan kita benar-benar
merasakan perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan, maka kita selayaknya
menghargai penggembalaan ini lebih dari segala-galanya. Maksudnya jangan sampai
kita meninggalkan penggembalaan dan membesarkan perkara-perkara lain, misalnya;
pekerjaan, bisnis, karena tuntutan pendidikan, dan kesibukan-kesibukan lainnya
di dunia ini.
Pendeknya; dipelihara berarti tergembala
dengan baik dan benar di dalam satu penggembalaan dengan satu gembala.
Rut 2:8-9
(2:8)
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak
usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau
pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan. (2:9) Lihat saja ke ladang yang
sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang.
Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu
engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang
dicedok oleh pengerja-pengerja itu."
Praktek dibekali dan diperlengkapi oleh Tuhan di dalam
melayani Tuhan, ada tiga:
a. Tetaplah dekat dengan
pengerja-pengerja perempuan.
Dekat artinya; tidak jauh, berarti antara
sesama pelayan Tuhan harus dekat, misalnya; hamba Tuhan yang satu dekat dengan
hamba Tuhan yang lain, pelayan Tuhan yang satu dekat dengan pelayan Tuhan yang
lainnya (terikat dengan kerja sama).
Tujuannya adalah untuk mempermudah dan memperlancar di dalam menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
Kalau pelayan Tuhan dekat dengan sesama
pelayan Tuhan, maka itu akan mempermudah dan memperlancar untuk menyelesaikan
pekerjaan Tuhan.
Tetapi kalau ada gap (jarak) antara seorang pelayan dengan pelayan yang lainnya
sangat sukar untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan.
b. Lihat
saja ke ladang yang sedang disabit orang itu.
Artinya; melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya
harus dengan mata terbuka, jangan
kita melayani Tuhan dengan mata tertutup karena ditutup oleh selaput daging,
itulah hawa nafsu dan keinginan yang jahat.
Di dalam Injil Yohanes 4:35 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya; “lihatlah sekelilingmu dan pandanglah
ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Berarti kita
harus melihat orang yang disekeliling kita sebagai ladang tuaian, jangan
melihat kekurangan dan kelemahan mereka, apalagi memanfaatkan kelemahannya,
kemudian juga jangan melihat mereka hanya karena kelebihan-kelebihannya, tetapi
melihat mereka sebagai ladang tuaian.
c.
Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang.
Artinya; melayani Tuhan dengan kerendahan hati dan tanpa penonjolan diri.
Di belakang = rendah hati = tanpa
penonjolan diri.
Setelah kita hidup dengan tiga praktek di atas,
selanjutnya Boas berkata; “aku telah
memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau.” Artinya;
yang kuat jangan mengganggu yang lemah, sebaliknya memperhatikan kehidupan yang
lemah dengan segala kelemahan-kelemahannya.
Memperhatikan salah seorang yang lemah atau
memperhatikan salah seorang yang kecil = melakukannya untuk Tuhan dan memperhatikan pekerjaan Tuhan.
Keluaran 18:13-16
(18:13)
Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa
itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. (18:14) Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada
bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu?
Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu
berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?" (18:15) Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini
datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah. (18:16) Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang
kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku
memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan
Allah."
Musa mengadili bangsa Israel dengan seorang diri saja.
Maka bangsa itupun harus berdiri di hadapan Musa dari pagi sampai petang, untuk
membawa setiap perkara-perkara mereka kehadapan Musa.
Lalu kita lihat ...
Keluaran 18:17-18
(18:17) Tetapi
mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. (18:18) Engkau akan menjadi sangat
lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini
terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.
Sistem peradilan yang digunakan oleh Musa ini akan
melelahkan dan merepotkan Musa dan bangsa itu juga. Akibatnya; Musa tidak
sanggup memperhatikan yang lemah dengan segala kelemahan-kelemhan mereka.
Bukankah bangsa itu datang untuk membawa perkara-perkara mereka untuk
selanjutnya diadili oleh Musa, supaya perkara mereka dapat terselesaikan,
tetapi dengan sistem peradilan yang digunakan oleh Musa ini, maka yang lemah
dan yang kecil dengan segala kelemahan-kelemahan mereka tidak dapat
terselesaikan. Kesimpulannya; Musa tidak dapat memperhatikan yang lemah dengan
segala kelemahan-kelemahannya.
Keluaran 18:19-21
(18:19)
Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan
Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan
Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah. (18:20) Kemudian haruslah engkau
mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan
memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang
harus dilakukan. (18:21) Di samping
itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan
Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap;
tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang,
pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
Karena sistem peradilan yang digunakan Musa kurang
efektif, maka Yitro (mertua Musa) memberi nasihat supaya Musa mengangkat pemimpin-pemimpin/hakim-hakim
untuk mewakili dia dalam hal mengadili perkara-perkara atas bangsa itu.
Akhirnya Musa mengangkat pemimpin-pemimpin untuk
mewakili dia dimulai dari;
- Pemimpin 1000 orang.
- Pemimpin 100 orang.
- Pemimpin 50 orang.
- Pemimpin 10 orang.
Saudaraku, Yitro ini adalah seorang imam di Midian,
seorang hamba Tuhan yang punya segudang pengalaman, maka sebagai orang tua
harus mendidik anak dengan baik.
Kita sebagai orang tua sungguh-sungguh beribadah,
sungguh-sungguh di dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya, tanpa sadar itu
merupakan nasihat yang dapat dilihat oleh anak.
Keluaran 18:22
(18:22) Dan
sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang
besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil
diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan
mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.
Ayat 22; akhirnya
kita bisa melihat bangsa itu membawa segala perkara mereka kepada para
pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Musa tersebut.
Akhirnya disini selanjutnya para pemimpin kelompok seribu,
seratus, lima puluh dan sepuluh mereka bersama-sama dengan Musa turut
menanggungnya, maksudnya di sini adalah dapat menanggung dan memperhatikan
kehidupan yang lemah dengan segala kelemahan mereka (persoalan mereka).
Inilah sistem peradilan dari sorga, inilah sistem
peradilan yang benar, efektif, dan efisien sekali untuk memutuskan perkara di
dalam hal memperhatikan kehidupan yang lemah dengan segala kelemahan mereka.
Sebab angka 1000, 100, 50, bahkan 10 itu merupakan angka-angka yang terdapat di
dalam Tabernakel;
- Seribu -> kerajaan
seribu tahun damai.
Kalau dikaitkan pada pola Tabernakel
terkena pada Ruangan Maha Suci. P x L x T = 10 x 10 x 10 = 1000
- Sedangkan seratus -> panjang sisi utara dan
selatan dari Tabernakel.
-
Sedangkan lima
puluh -> lebar sisi barat dan lebar sisi timur.
- Sedangkan
angka sepuluh itu adalah tinggi dari
pada Ruangan Suci sampai kepada Ruangan Maha Suci.
Pendeknya; Tabernakel
adalah gambaran dari kerajaan sorga.
Jadi sistem peradilan seperti ini sangat efektif untuk
menyelesaikan semua perkara, maka yang kecil diperhatikan dengan maksimal, yang
kecil dan yang lemah mendapat perhatian sepenuhnya dari Tuhan, dari sorga.
Maka kalau kita perhatikan pernyataan Boas ini kepada
Rut, sungguh betapa hebat perhatian Boas kepada Rut sebagai kehidupan yang
lemah dan kecil, Rut sungguh mendapat perhatian yang luar biasa dari Boas.
Tuhan memperhatikan kehidupan yang lemah, Tuhan
memperhatikan kehidupan yang kecil dengan segala perkara-perkara mereka.
Kalau merasa diri kecil, lemah tak berdaya, bawalah
segala perkara itu kepada Tuhan, karena kita memiliki sistem peradilan yang
benar, yang dari sorga. Maka saat kita membawa segala perkara itu kepada Tuhan,
Tuhan akan mengadili dengan benar, sebagai tanda perhatian Tuhan kepada kita
sekaliannya.
Jangan sampai kita tidak mau datang kepada Tuhan untuk
diadili, supaya segala masalah selesai.
Inilah sistem peradilan dari sorga, jadi nasihat dari
pada Yitro mertua Musa ini sungguh efektif dan luar biasa.
Lalu kita kembali membaca...
Keluaran 18:21
(18:21)
Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan
takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada
pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin
seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin
sepuluh orang.
Adapun kriteria-kriteria untuk diangkat menjadi
pemimpin-pemimpin kelompok seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh,
mereka itu adalah orang-orang yang;
1. Cakap -> orang-orang yang mempunyai keahlian,
kata lainnya punya potensi.
Jadi kalau saudara mempunyai potensi disatu
bidang jangan dikubur, potensi itu harus digali lebih dalam lagi untuk
kemuliaan nama Tuhan.
2. Takut akan Allah -> orang-orang yang benci kepada dosa
kejahatan, terkhusus benci kepada dosa kesombongan, kecongkakan,
keangkuhan, dan benci kepada dusta.
Memang melayani Tuhan harus dengan rendah
hati supaya korban dan persembahan yang kita persembahkan diindahkan oleh
Tuhan.
3. Dapat
dipercaya
-> orang-orang yang bertanggung jawab,
ia dapat mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dipercayakan Tuhan
kepadanya.
Ada juga tanggung jawab yang lain yang
dipercayakan oleh Tuhan; “kuduslah kamu
dalam segala sesuatu sebab Aku kudus.” Jadi kekudusan itu juga tanggung
jawab yang harus kita kerjakan di hadapan Tuhan.
3.
Benci kepada
pengejaran suap -> orang-orang
yang melayani Tuhan tanpa mengejar upah/tidak terikat dengan mamon.
Rasul Paulus pernah berkata; “upahku ialah ini kalau aku dipercaya oleh
Tuhan tanpa upah.”
Berarti kepercayaan Tuhan kepada seorang
hamba Tuhan adalah upah yang jauh lebih besar dari pada upah yang kita terima,
apapun bentuk upah itu.
Kita lihat di dalam Ulangan, diulang kembali peristiwa pengangkatan hakim-hakim untuk
mengadili perkara-perkara bangsa Israel.
Ulangan 1:9-12
(1:9)
"Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak
dapat memikul tanggung jawab atas kamu. (1:10) TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya,
sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya. (1:11) TUHAN, Allah nenek moyangmu,
kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati
kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. (1:12)
Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat memikul tanggung jawab atas
kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?
Musa mengakui bahwa ia tidak dapat memikul tanggung
jawab seorang diri atas bangsa Israel, terkhusus di dalam hal mengadili
perkara-perkara yang dialami oleh bangsa itu, dengan lain kata Musa tidak dapat
memperhatikan kehidupan yang lemah, kehidupan yang kecil, dengan segala perkara
dan kelemahan-kelemahan mereka dengan seorang diri.
Tidak ada seorang hamba Tuhan, tidak ada seorang
pendeta, yang sanggup menangani pekerjaan Tuhan di dalam satu penggembalaan
dengan seorang diri, siapapun dia, itu harus kita sadari.
Siapa yang cakap, siapa yang dapat dipercaya disini,
siapa yang takut Allah, siapa yang benci kepada pengejaran upah, perhatikanlah
sungguh-sungguh.
Ulangan 1:13-15
(1:13)
Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan
berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu. (1:14) Lalu kamu menjawab aku: Memang
baik apa yang kauanjurkan untuk dilakukan itu. (1:15) Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni
orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka
menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan
seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai
pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
Musa mengangkat orang yang bijaksana atau berakal budi
dan orang yang berpengalaman untuk
menjadi pemimpin atas 1000, 100, 50, dan 10 orang.
Ulangan 1:16
(1:16)
Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah
perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah
keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya
atau dengan orang asing yang ada padanya.
Akhirnya saudaraku peradilan dengan sistem dari sorga
sangat memperhatikan kehidupan yang kecil dan tak berdaya (mendapat perhatian
khusus dari Tuhan), tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan kalau
menerapkan sistem peradilan dari sorga, baik perkara antara suami dan isteri,
baik perkara antara satu dengan yang lain, perselisihan antara satu dengan yang
lain. Kalau peradilan dengan sistem sorgawi diterapkan di tengah ibadah
pelayanan ini, maka tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan, yang
lemah, yang kecil mendapat perhatikan penuh dari sorga.
Maka saudaraku jangan kita menolak Pengajaran Mempelai
dan Pengajaran Tabernakel itu adalah sebuah sistem peradilan yang turun dari
sorga dari Allah bagi kita sekaliannya, sehingga semua perkara kita dapat
diselesaikan, tidak ada perkara yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuhan, kalau
kita menggunakan sistem peradilan dari Tuhan. Banyak perkara yang kita alami
sekarang ini, banyak persoalan yang kita alami sekarang ini, biarlah kita
datang di hadapan takhta Allah dengan sistem peradilan yang turun dari sorga
supaya kita mendapat perhatian yang penuh dari sorga, setiap perkara dapat
diselesaikan Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga.
Kemudian kalau kita perhatikan di dalam Keluaran 18:21 yang diangkat menjadi
pemimpin atas 1000, 100, 50 dan 10 orang adalah orang-orang yang cakap, takut
akan Allah, dapat dipercaya, dan
benci kepada pengejaran suap.
Tetapi di dalam Ulangan
1:15 empat kriteria di atas disebut dengan orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman. Maka tentu saja orang yang kecil, orang yang lemah,
mendapat perhatian penuh karena yang mengadili adalah orang yang bijaksana dan
orang yang berpengalaman.
Kita lihat kesimpulan ...
Tentang: ORANG
YANG BIJAKSANA.
Ulangan 4:1-6
(4:1)
"Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang
kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta
menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. (4:2) Janganlah kamu menambahi apa yang
kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu
berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. (4:3) Matamu sendiri telah melihat apa
yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu, telah memunahkan
dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor, (4:4) sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada TUHAN, Allahmu,
masih hidup pada hari ini. (4:5)
Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang
diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian
di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. (4:6) Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan
menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu
mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini
adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Jadi saudaraku orang yang melakukan ajaran-ajaran Tuhan dengan setia disebutlah orang yang bijaksana atau berakal budi.
Jadi orang pandai, orang ilmuwan di dunia, mereka itu
bukan disebut orang yang bijaksana dan berakalbudi. Tetapi orang yang bijaksana
dan berakalbudi adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan dengan setia, dia
tidak berubah dari ajaran itu.
Jadi setinggi-tingginya seseorang menuntut ilmu, dia
hanya disebut orang pandai dan berilmu, bukan disebut orang yang bijaksana dan
berakal budi, yang disebut orang bijaksana dan berakal budi adalah orang yang
melakukan ajaran Tuhan dengan setia.
SYARAT UNTUK MELAKUKAN AJARAN TUHAN DENGAN SETIA; jangan menambahi dan jangan mengurangi ajaran-ajaran Tuhan.
Menambahi artinya;
menyampaikan (berkotbah) satu dan dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan
cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan
filsafat-filsafat kosong.
Misalnya seorang hamba Tuhan menyampaikan satu dua ayat
lalu ditambahkan cerita si kancil, si kura-kura, si buaya, itu tidak boleh, itu
firman yang ditambahkan.
Mengurangi artinya;
pengajaran salib diganti dengan dua hal yaitu:
1. Teologi
kemakmuran,
artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya.
Kemudian orang Kristen tidak boleh
menderita, sengsara apapun, karena Yesus sudah menderita di atas kayu salib,
ini adalah pemikiran yang salah di dalam hal berkotbah.
2. Mujizat-mujizat
atau tanda-tanda heran.
Perlu untuk diketahui, biar sejuta kali
mujizat terjadi di depan mata tetapi kalau salib tidak ditegakkan di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan, maka pelayanan itu tidak berkenan kepada
Tuhan. Hamba Tuhan itu disebut hamba yang jahat, hamba Tuhan tersebut hamba
Tuhan yang tidak dikenal oleh Tuhan, sesuai dengan Matius 7:22-23.
Kalau hanya berbicara soal mujizat
(tanda-tanda heran), tetapi salib tidak ditegakkan itu adalah pembuat kejahatan
dan Tuhan tidak mengenal hamba Tuhan yang semacam ini.
Ulangan 4:14-19
(4:14)
Dan pada waktu itu aku diperintahkan TUHAN untuk mengajarkan kepadamu ketetapan
dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya. (4:15) Hati-hatilah
sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman
kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api -- (4:16) supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu
patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau
perempuan; (4:17) yang berbentuk
binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, (4:18) atau berbentuk binatang yang
merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi; (4:19) dan juga supaya jangan engkau
mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan
dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah
dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu,
kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,
Kelebihan dari orang-orang yang bijaksana;
a. Terlepas dari penyembahan berhala.
Saya merindu supaya sidang jemaat, keluarga
besar GPT “Betania” terlepas
dari penyembahan berhala.
Berhala artinya; segala
sesuatu yang melebihi dari Tuhan, misalnya: meninggalkan ibadah pelayanan hanya
karena pekerjaan, meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena
kesibukan-kesibukan, sekolah, kuliah, dan lain sebagainya.
b.
Tidak
beribadah kepada matahari, bulan, dan bintang, dan segenap segenap tentara
langit.
Artinya; tidak beribadah kepada malaikat-malaikat yaitu hamba-hamba Tuhan.
Saudaraku banyak orang Kristen, banyak
anak-anak Tuhan terkecoh dan akhirnya beribadah kepada malaikat sidang jemaat,
beribadah kepada tentara langit, beribadah kepada hamba-hamba Tuhan, karena
mereka terkecoh oleh karena perkara lahiriah, terkecoh melihat karena hamba
Tuhan itu adalah hamba Tuhan yang sudah terkenal, sudah masuk televisi, memiliki gereja yang mewah. Akhirnya tidak
sedikit anak-anak Tuhan (orang Kristen), beribadah kepada tentara langit.
Biarlah kita beribadah dan melayani kepada
Tuhan, karena kita memang sangat membutuhkan pembukaan rahasia firman lewat
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Itulah orang yang bijaksana atau berakal budi, tidak
bodoh, dia mengerti apa yang dia perbuat, dia mengerti apa yang dia kerjakan.
Jadi biarlah kita beribadah kepada Tuhan karena kita
mau digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel,
yang rahasianya dibukakan. Kepada murid-murid rahasia sorga dibukakan, tetapi
kepada orang Yahudi Tuhan Yesus hanya
berbicara dalam bentuk perumpamaan.
Mazmur 2:10
(2:10)
Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran,
hai para hakim dunia!
Pemimpin-pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang mau menghargai dan hidup
di dalam Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, yaitu; firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Mazmur 2:11
(2:11)
Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
(2:12) supaya Ia jangan murka dan
kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua
orang yang berlindung pada-Nya!
Pemimpin-pemimpin yang bijaksana;
1. Beribadah kepada Tuhan dengan takut.
2. Beribadah dengan rendah hati (mencium kaki
dengan gemetar).
Mencium kaki Tuhan = beribadah dan melayani
Tuhan dengan rendah hati.
Terhadap Pemimpian yang tidak berlaku bijaksana dan
berakal budi, perhatikan disini; mudah
sekali murka-Nya menyala, menunjukkan bahwa Tuhan itu cemburu. Tetapi
kecemburuan Tuhan kepada mereka yang beribadah dan menyembah berhala adalah
kecemburuan yang bersifat preventif (mencegah supaya tidak jatuh ke dalam
dosa), bukan kecemburuan dalam bentuk membabi buta.
Kita bersyukur karena Tuhan baik, Tuhan menyatakan
pengajaran yang murni supaya kita berlaku bijaksana dan berakal budi, dan
biarlah kita melakukannya dengan setia.
Lihat pemimpin
yang bijaksana ...
Titus 1:8
(1:8)
melainkan suka memberi tumpangan, suka
akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
Syarat- syarat untuk menjadi penilik jemaat atau
pemimpin jemaat adalah bijaksana.
Jadi bijaksana
itu merupakan tahbisan dari seorang hamba Tuhan (seorang penilik), seorang
pemimpin jemaat harus berlaku bijaksana.
Seorang penilik Tuhan, pemimpin jemaat harus berlaku bijaksana,
suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, adil, saleh, dan menguasai
dirinya.
Titus 1:9
(1:9)
dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang
sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan
sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Selanjutnya seorang penilik atau pemimpin jemaat berpegang teguh kepada ajaran yang sehat,
tujuannya;
1. Supaya ia sanggung menasihati orang
berdasarkan ajaran itu.
2.
Sanggup
meyakinkan penentang-penentangnya.
Tentang: ORANG
YANG BERPENGALAMAN.
Pengalaman yang banyak yang dialami oleh seorang
pemimpin dapat menjadikan dia contoh teladan yang baik bagi sidang jemaat.
Tidak mungkin seorang pemimpin dapat menjadi contoh teladan bagi sidang jemaat
kalau dia tidak mempunyai pengalaman salib.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi
siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. (10:3)
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya.
Seorang
gembala
atau pemimpin domba harus berjalan di
depan domba-domba, sehingga domba-domba itu mengikuti gembala sebagai
pemimpin yang menjadi contoh teladan. Sedangkan Gembala bebek berjalan di
belakang mengusir bebeknya.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang membawa kita masuk di dalam
pembangun tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai wanita Tuhan,
kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan
rohani kita di atas muka bumi ini.
Yohanes 10:2
(10:2) tetapi
siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Siapa yang
masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Untuk dapat memberi contoh teladan bagi kawanan domba
adalah gembala-gembala yang masuk
melalui pintu. Sedangkan seorang yang masuk melalui jendela (melompat
jendela), ia bukan gembala yang dapat memberi contoh teladan, yang dapat
diikuti oleh kawanan domba, dia hanyalah seorang upahan, dia hanyalah seorang
pencuri, dia bukan pemilik domba-domba itu.
Yohanes 10:1
(10:1)
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang
domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah
seorang pencuri dan seorang perampok;
Masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan perampok.
Matius 7:13-14
(7:13)
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
(7:14) karena sesaklah pintu dan
sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatinya."
Pintu yang sesak atau jalan yang sempit -> salib.
Sengsara salib atau aniaya karena firman, itu adalah
pintu yang sesak, jalan yang sempit, tidak leluasa bagi daging tetapi menuju
kepada kehidupan.
Jadi saudaraku kita butuh seorang gembala (seorang
pemimpin) yang sudah terlebih dahulu melewati jalan yang sempit, jalan yang
sesak, mempunyai pengalaman di dalam aniaya karena firman, sengsara karena
salib.
Pengalaman seperti ini menjadikan ia seorang pemimpin
yang dapat memberi contoh teladan, yang dapat diteladani, maka saudara jangan
asing dengan aniaya karena firman, sengsara karena salib, jangan asing dengan
pengajaran salib. Saudara tidak akan mendapat contoh teladan kalau saudara
asing dengan salib.
Yohanes 10:11
(10:11)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Gembala yang baik adalah gembala yang memberikan
nyawanya bagi domba-domba. Berarti; telah melewati pintu yang sempit dan jalan
yang sesak, itulah sengsara salib.
Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika
Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada
bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." (32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian
kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi
berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Ketika Musa dan Yosua turun dari gunung Sinai, Yosua
mendengar sorak dari perkemahan, lalu Yosua berkata kepada Musa; "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran
di perkemahan."
Tetapi jawab Musa kepada Yosua; "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan
-- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Jadi apa yang didengar oleh Yosua dan apa yang didengar oleh Musa tidak
sama, kalau Yosua tadi mendengar sorak peperangan kedengaran di perkemahan,
sedangkan Musa mendengar bunyi orang bernyanyi berbalas-balasan.
Sekarang yang benar yang mana apa yang didengar oleh
Musa atau yang didengar oleh Yosua??
Keluaran 32:19
(32:19)
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat
orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh
itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
Musa dan Yosua melihat di perkemahan itu tepat seperti
yang dikatakan oleh Musa kepada Yosua, terjadi nyanyian berbalas-balasan bukan
nyanyian kemenangan bukan nyanyian kekalahan, melainkan bunyi nyanyian
berbalas-balasan, berarti tidak menang
tidak kalah.
Kalau bunyi sorak peperangan pasti ada yang menang ada
yang kalah. Imam-imam, hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan disebut juga tentara
Tuhan. Di dalam peperangan pasti berkemenangan karena darah Yesus jaminannya,
tetapi yang didengar oleh Musa bukan sorak peperangan melainkan sorak bunyi
nyanyian berbalas-balasan, tidak ada yang menang tidak ada yang kalah.
Contoh nyanyian berbalas-balasan; si A menyukai
kejahatan dari si B, sebaliknya si B menyukai kenajisan dari si A,
berbalas-balasan, sehingga tidak ada yang kalah tidak ada yang menang.
Seharusnya seorang imam (hamba Tuhan), sebagai pelayan Tuhan harus memerangi
dosa kejahatan, memerangi dosa kenajisan, bukan berarti kita harus memanfaatkan
kelemahan orang lain, itulah yang diajarkan oleh Musa kepada Yosua, pengalaman
semacam ini penting.
Kenapa dia dapat menjadi pengajar yang baik kepada
Yosua? Karena dia mempunyai segudang pengalaman salib yang dialami oleh Moses
atau Musa.
Kita bersyukur dengan banyaknya pengalaman salib di
tengah ibadah pelayan yang Tuhan percayakan ini, justru nanti kita akan
terangkat, menjadi contoh teladan dimana pun kita berada.
Saudaraku pengalaman salib yang dialami oleh Musa lewat
tiga kali empat puluh tahun;
- Empat puluh tahun yang pertama berada di
Mesir, diajar oleh puteri Firaun dengan segala ilmu pengetahuan.
Kalau kita punya pengetahuan secara sekuler
dan oleh karena pengetahuan ini kita menjadi cakap, itu adalah suatu potensi
yang harus digali, tetapi digali untuk kemuliaan nama Tuhan.
- Empat puluh tahun yang kedua Musa berada
di Midian, menggembalakan kambing domba Yitro mertuanya. Biarlah kiranya kita
semua benar-benar tergembala dengan baik dengan benar dalam satu gembala,
disitu nanti kita banyak mengalami pengalaman salib, disitu kita akan mengalami
sengsara salib, aniaya karena firman. Kalau seseorang tergembala pasti disitu
dia banyak mengalami pengajalaman salib karena tuntutan terhadap domba itu
banyak, dijadikan korban sembelihan, korban bakaran, dijadikan korban
api-apian untuk kemuliaan nama Tuhan, jadi banyak tuntutannya.
Beda dengan orang yang hanya beribadah
tetapi tidak tergembala, tidak ada tuntutan salib di dalam dirinya.
Jadi harus sampai kepada suatu kehidupan
domba yang digembalakan dengan baik.
- Empat puluh tahun yang ketiga ketika Musa
berada di padang Gurun.
Bangsa Israel berada di padang gurun
tujuannya adalah supaya mereka menjadi kehidupan yang rendah hati. Tanda
kehidupan yang rendah hati menghargai pengajaran salib.
Sehingga nanti dengan kepemimpinan semacam
ini yang kecil mendapat perhatian dari sorga, inilah sistem peradilan yang
efisien dan efektif dan sanggup memperhatikan kehidupan yang lemah yang kecil.
Dampak
positif orang lemah mendapat perhatian dari Tuhan:
Ulangan 1:10-11, 15
(1:10)
TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak dan sesungguhnya, sekarang kamu
sudah seperti bintang-bintang di langit banyaknya. (1:11) TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu
kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang
dijanjikan-Nya kepadamu. (1:15)
Kemudian aku mengambil kepala-kepala sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana
dan berpengalaman, lalu aku mengangkat mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni
sebagai kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima
puluh dan kepala pasukan sepuluh dan sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
Dampak positif jika orang yang bijaksana dan berpengalaman
sebagai pemimpin;
1.
Bangsa Israel menjadi seperti bintang-bintang di
langit, berarti menjadi pengajar
Bintang-bintang di langit memimpin banyak
orang kepada kebenaran.
2.
Diberkati seribu kali lipat -> Kerajaan 1000 tahun
damai.
Biasanya yang ada 30, 60, dan 100 kali
lipat, tetapi disini 1000 kali lipat.
3. Yang lemah
dan yang kecil menjadi pasukan-pasukan atau laskar-laskar Kristus, (tentara
Tuhan), tentara yang luar biasa. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment