IBADAH RAYA
MINGGU, 07 APRIL 2019
KITAB WAHYU
(Seri: 89)
Subtema: “WUJUD SALIB YANG DAPAT DILIHAT DAN DIDENGAR”
Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan kembali untuk
mengusahakan Ibadah Raya Minggu disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan,
anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman
Tuhan lewat live streaming, video
internet, Youtube, maupun Facebook baik di dalam maupun di luar negeri,
dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Sebab itu kita mohon
kemurahan hati Tuhan supaya kiranya Tuhan menyatakan kasih dan kemurahan-Nya
bagi kita sekaliannya.
Kita kembali memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:3b. Wahyu 10:3
(10:3) dan ia berseru
dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
“Dan sesudah ia
berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.”
Kesimpulannya; di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh
menderuh terdengar, yaitu:
1. Wahyu 4:5.
2. Wahyu 8:5.
3. Wahyu 10:3b.
4. Wahyu 11:19.
5. Wahyu 14:2.
6. Wahyu 16:18.
7. Wahyu 19:6.
Kita kembali memperhatikan ...
Tentang: BUNYI GURUH YANG KETUJUH (Seri
5)
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7)
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Jadi saudaraku suara himpunan besar orang banyak,
suara itu seperti deru guruh yang hebat.
Demikianlah deru guruh yang ketujuh terdengar,
sebagai bunyi guruh yang terakhir.
Kemudian bunyi guruh yang hebat itu dibagi atas
dua bagian;
Yang pertama: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.”
Yang kedua: “Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.”
Kita dapat mengambil kesimpulan dari
seruan ini bahwa gereja Tuhan atau sidang mempelai Tuhan telah melewati sebuah
perjalanan panjang yang penuh perjuangan, telah melewati perjalanan yang sangat
melelahkan, dan jalan yang harus ditempuh itu menyita perhatian khusus, karena
tidak boleh keluar dari trek atau jalur itu.
Jadi mau tidak mau kita harus menempuh
jalur yang sudah Tuhan tentukan itu, sampai kita melewati jalan itu dan tiba
pada hari perkawinan Anak Domba, di situ ada sukacita besar sesuai dengan
seruan yang kedua; “Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.”
Amsal 30:17
(30:17) Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk
gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
Menolak pengajaran mempelai resikonya akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
Dipatuk gagak lembah -> orang yang terikat
pada perkara-perkara lahiriah atau perkara di bawah.
Dimakan anak rajawali -> orang yang hidup
menurut hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
Makanan dari anak burung rajawali adalah
daging yang disuwir-suwir oleh induknya, itu makanan dari burung rajawali termasuk
anak burung rajawali.
Berarti gereja Tuhan harus tetap berada
pada jalur khusus, tidak boleh keluar atau menyimpang dari sana hanya karena
perkara lahiriah dan keinginan daging yang jahat, tidak boleh keluar dari jalur
khusus yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Walaupun sukar dan sakit harus tetap
berada di dalam jalur itu dan kita harus menempuh jalur itu sampai nanti tiba
pada hari pesta nikah Anak Domba disitulah ada sukacita besar, ada sorak sorai
besar, memuji kemuliaan Tuhan.
Amsal 30:18-19
(30:18) Ada tiga hal yang
mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di
atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan
seorang gadis.
Ada tiga
hal yang mengherankan bahkan ada empat
hal yang tidak dimengerti oleh raja Salomo, yaitu;
1. Jalan rajawali di udara.
2. Jalan ular di atas cadas.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut.
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Empat jalan itu membuat raja Salomo
terheran-heran, bahkan ia sangat sulit untuk mengerti tentang empat jalan ini.
Sekalipun raja Salomo adalah seorang yang penuh dengan hikmat, namun bagi dia
empat perkara/empat jalan yang ditentukan yang harus kita tempuh ini sulit
untuk dimengerti.
Memang kalau kita melihat pada beberapa
minggu yang lalu, terakhir sekali saya menyampaikan mengenai jalan rajawali di
udara itu memang juga sangat sulit untuk dimengerti.
Hal pertama: JALAN RAJAWALI DI UDARA.
Menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja mulia, Dialah Raja di atas segala raja. Tetapi
oleh karena pengurapan dari Allah Roh Kudus kita diangkat menjadi raja-raja
kecil dan memerintah di bumi.
Saudaraku itu digambarkan dalam Yesaya 40:31; burung rajawali terbang
tinggi di udara karena kekuatan sayapnya. Sayap -> kuasa Roh El Kodus.
Jadi jelas oleh karena pengurapan Roh El Kudus
kita diangkat menjadi raja-raja kecil untuk memerintah di bumi.
Hal kedua: JALAN ULAR DI ATAS CADAS.
Berjalan di atas cadas adalah gambaran dari perjalanan salib, perjalanan yang
berbatu-batu penuh dengan pengalaman kematian, tetapi membawa kita kepada
keselamatan.
Kesimpulannya; jalan ular di atas cadas
adalah gambaran dari jalan salib yang telah dilalui Yesus sebagai manusia.
Jalan salib disebut juga dengan via dolorosa, inilah jalan yang harus
kita tempuh, walaupun sakit, susah, kita harus tempuh jalan ini, tidak boleh
lari dari kenyataan hidup. Jalan menuju kerajaan sorga adalah via dolorosa,
tidak ada lagi jalan yang lain.
Menjadi teladan berarti pikul saja
salibnya, orang yang tidak mau memikul salib tidak akan pernah menjadi teladan
dimanapun berada.
1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung
berarti:
-
Teraniaya karena firman.
-
Menderita sengsara karena salib.
Kedua-duanya merupakan kasih karunia atau kemurahan hati Tuhan bagi kita.
Jangan ada diantara kita menderita karena pukulan
(kejahatan), karena kenajisan, karena dosa ini itu, dan lainnya.
1 Petrus 2:21-22
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita
untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya. (2:22)
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Kristus telah menderita untuk kita dan
telah meninggalkan teladan-Nya itu bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya
itu, antara lain;
Pengertian rohaninya untuk kita sekarang senantiasa disucikan oleh air dan firman
Allah.
b.
Tipu tidak ada di dalam mulut-Nya.
Pengertian rohani untuk kita sekarang
adalah senantiasa memberi diri dipimpin
oleh kuasa Roh El Kudus.
Saudaraku kehidupan yang diurapi Roh
Kudus tidak perlu diajar oleh orang lain, karena Roh Kudus itu akan mengajar
dia tentang segala sesuatu, dan ajarannya itu benar tidak dusta, tidak ada
tipu.
c.
Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Pengertian rohaninya untuk kita sekarang
adalah senantiasa hidup di dalam kasih
Allah yang besar. Fungsi dari kasih Allah;
-
Menutupi banyak sekali dosa.
-
Sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Tanda hidup di dalam kasih; menyerahkan
segala persoalannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil.
Kesimpulannya; kalau kita mengikuti jejak atau
tapak-tapak kaki Yesus dengan benar maka semua dosa rontok, semua dosa berguguran pada saat itu juga.
Kita dipanggil untuk mengikuti
teladan-Nya dan Ia telah menderita bagi kita, sehingga Ia telah meninggalkan
jejak-Nya, jejak tapak-tapak kaki Yesus. Kalau kita mengikuti tapak-tapak kaki
Yesus dengan benar maka semua dosa rontok.
Jadi seharusnya kita berbahagia kalau
Tuhan menaruh suatu beban di atas pundak, seharusnya kita bersyukur dengan
syukur yang luar biasa, bukan berarti harus bersungut-sungut. Karena kalau
tidak ada itu, tanpa itu kita ini hidup di dalam dosa.
Jadi kalau imam-imam melayani sesuai karunia-karunia
dan jabatan-jabatan Roh El Kudus, itu adalah sebuah tanggung jawab yang Tuhan
taruh di atas bahu. Tujuannya bukan untuk membuat kita menjadi repot, tujuannya
bukan untuk menyusahkan hati kita, tujuannya tidak lain tidak bukan supaya dosa
itu berguguran, dosa itu rontok seketika saat kita melangkah mengikuti
tapak-tapak yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus Kristus, kepala gereja Mempelai
Pria Sorga, Dia yang menyelamatkan tubuh, bukan yang lain-lain, bukan
pengetahuan, bukan pengertian manusia, bukan uang, bukan harta.
Itulah jalan ular di atas cadas, kita belajar
disitu.
1 Petrus 2:24
(2:24)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di
dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Tujuan kita memikul salib ialah supaya
kita mati terhadap dosa, dosa tidak
bisa dimatikan kalau seseorang mengecilkan salib.
Kalau kita mati terhadap dosa, maka kita
hidup untuk kebenaran, inilah yang disebut kebenaran yang dari Allah, bukan
lagi kebenaran diri sendiri. Kalau kebenaran diri sendiri banyak ditambahkan
banyak dikurangkan akhirnya jadi pendusta.
Kemudian salib yang kita pikul itu
berkuasa untuk memberi kesembuhan,
segala sakit disembuhkan, tidak ada sakit yang tidak bisa disembuhkan, tidak
ada dosa yang tidak berguguran, tidak ada dosa yang tidak rontok seketika juga,
salib Kristus sudah menanggung semuanya, segala-galanya.
Sikapilah pemberitaan firman ini dengan
rendah hati dan lemah lembut, sebagai sikap yang ditunjukkan oleh orang yang
bijaksana.
1 Petrus 2:25
(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Dahulu kita sesat seperti domba, menuruti
keinginan hati dan mengambil jalannya sendiri. Tetapi setelah kita mengikuti
jalan salib kehidupan rohani kita terpelihara dengan baik, karena kita menjadi
suatu kehidupan domba yang tergembala, tidak liar, tidak menuruti keinginan
hati, tidak mengambil jalannya sendiri. Itulah jaminan penggembalaan untuk kita,
dipelihara oleh Tuhan.
Maka kalau anak-anak Tuhan, gereja Tuhan tidak
mengerti penggembalaan, maka kehidupan seperti ini tidak terpelihara, liar,
menuruti keinginan hati. Banyak orang Kristen hanya mengerti tentang beribadah
dan melayani, tetapi banyak juga orang Kristen tidak mengerti tentang
penggembalaan. Bukan berarti orang yang sudah beribadah itu kerohaniannya
tergembala, kalau tergembala kerohaniannya tidak liar, kalau tergembala
dengar-dengaran dan mengikuti gembala.
Kalau beribadah tetapi tidak
dengar-dengaran, dan tidak mengikuti suara gembala itu bukan domba yang
tergembala. Jadi beribadah itu harus sampai kepada sistem penggembalaan yang
benar, jaminannya kehidupan kita sebagai kawanan domba Allah terpelihara dengan baik.
Tadi sudah kita lihat yang sakit sembuh,
semua dosa berguguran, semua dosa rontok pada saat kita mengikuti jejak-jejak
yang ditinggalkan-Nya itu, sakit mata merah sembuh, empedu ditumbuhi daging
sembuh, sakit perut sembuh, sakit kolesterol sembuh, sakit darah tinggi sembuh,
sakit apa saja sembuh, karena pemberitaan firman Tuhan sore ini kita terima
dengan iman.
Saudaraku perjalanan salib bersama dengan
Tuhan harus ada wujud dan kenyataan yang dapat dilihat dan didengar, terkhusus
imam-imam.
Filipi 1:29-30
(1:29) Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk
Dia, (1:30)
dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang
sekarang kamu dengar tentang aku.
Jadi kepada kita dikaruniakan bukan saja
untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
Kemudian wujud dari perjalanan salib bersama dengan Tuhan harus dapat dilihat dan harus dapat
didengar. Jangan kita berkata percaya kepada Tuhan, tetapi sengsara dan
aniaya karena firman tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, itu dusta
besar bukan dusta kecil.
Demikianlah sidang jemaat di Filipi
melihat dan mendengar keadaan yang dialami Rasul Paulus, pergumulan yang
dialami Rasul Paulus, wujud dan kenyataannya dapat dilihat dapat didengar.
Rasul Paulus dan jemaat di Filipi pernah
bersama-sama yakni ketika Rasul Paulus mendirikan jemaat di Filipi penuh dengan
pergumulan, jadi jemaat di Filipi melihat wujud dan kenyataan dari salib itu
yang dialami Rasul Paulus. Kemudian jemaat di Filipi juga mendengar penderitaan
Rasul Paulus ketika di dalam penjara di Roma, karena waktu itu ia dipenjarakan
oleh kaisar Nero, oleh karena pekabaran Injil.
Jadi sekalipun mereka tidak melihat Rasul
Paulus, namun kabar tentang pergumulan atau sengsara salib yang dipikul oleh
Rasul Paulus tetap didengar oleh jemaat di Filipi. Maka jemaat di Filipi ini
penuh perhatian kepada Rasul Paulus sang pendiri dari jemaat di Filipi, itu
terbukti lewat pribadi Epafroditus, semua kiriman persembahan-persembahan yang
berbau harum itu sampai kepada Rasul Paulus ketika berada di penjara di Roma,
itu semua sampai.
Jadi kita juga diberkati oleh Tuhan
dengan limpah, kalau wujud dari salib itu dapat dilihat dan didengar kita juga
diberkati dengan limpah, tidak akan kekurangan sesuatu apapun.
Kita lihat dulu itu dalam...
Filipi 4:14, 18
(4:14) Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam
kesusahanku. (4:18) Kini aku telah menerima semua yang perlu
dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah
menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban
yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
Kalau kita berjalan bersama dengan salib
Tuhan dengan sungguh-sungguh dan wujud dan kenyataannya terlihat, kita juga
akan diberkati oleh Tuhan dengan kelimpahan, percayalah, tapi tinggal tunggu
waktu Tuhan karena semuanya itu merupakan kepercayaan Tuhan. Tidak perlu kita
kejar-kejar berkat, berkat yang akan mengejar kita, kalau betul-betul kita menempuh
jalan salib bersama dengan Tuhan dan wujudnya terlihat, wujudnya terdengar,
pasti diberkati, itu upah kita mengikuti Tuhan.
Upah jerih payah itu ada saudaraku, Tuhan
itu bukan buta, Tuhan itu melihat, Tuhan itu mendengar punya telinga, mendengar
dari setiap seruan-seruan mereka yang betul-betul memikul salib bersama dengan
Tuhan.
Filipi 4:27
(1:27) Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya,
apabila aku datang aku melihat, dan
apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu
roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita
Injil,
Oleh sebab itu biarlah kita berpadanan dengan Injil Kristus, yakni pengajaran salib. Berarti berjalan
dengan salib Kristus, sehingga wujud dan kenyataannya dapat dilihat dan
didengar.
Rasul Paulus telah mengalaminya oleh sebab itu
juga dia meminta kepada sidang jemaat di Filipi, supaya jemaat di Filipi ini
tetap berjalan dengan salib Kristus, berpadanan dengan Injil Kristus yakni
pengajaran salib, berjalan dengan salib Kristus.
Supaya wujud dan
kenyataannya dapat dilihat dan terdengar, yaitu;
1. Kita teguh berdiri dalam satu roh.
Perlu untuk saya tandaskan; roh yang kita
miliki ini adalah roh yang bersumber
dari pengajaran mempelai, bukan
roh antikris, bukan roh jual beli.
Kalau berbicara mempelai laki-laki dan
mempelai perempuan itu berbicara tentang kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
oleh apapun, sehingga anggota tubuh yang berbeda-beda itu tidak terpisah.
Kalau roh yang kita miliki itu sama yakni
berasal dari roh Pengajaran Mempelai maka tidak ada perpecahan pada anggota
tubuh, tidak ada gap, jurang pemisah.
2. Sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, yaitu pengajaran salib.
Inilah wujud dan kenyataan yang dapat dilihat dan
didengar di dalam memikul salib atau berjalan dengan salib Tuhan, kiranya ini
terlihat dan terdengar.
Filipi 1:28
(1:28) dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka
semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi
bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
Saudaraku tantangan di dalam hal memikul salib
Tuhan atau berjalan dengan salib Tuhan adalah ajaran-ajaran lain yang
mau menyingkirkan salib Tuhan dari tengah-tengah kehidupan kita, dari tengah-tengah
ibadah dan pelayanan ini.
Saya pun menerapkan pengajaran salib ini
tantangannya banyak, bukan saja datang dari luar, dari dalam juga, bahkan yang
lebih dekat lagi.
Ketika pengajaran salib dinyatakan
mungkin sakit bagi daging terjadi perlawanan, jadi tidak mudah menerapkan
pengajaran salib tetapi harus, tidak boleh lari dari kenyataan.
Sebetulnya ajaran yang menyingkirkan salib ini
itu berbahaya dan itu mematikan, tidak menjanjikan melainkan
mematikan. Itu sebabnya di atas tadi sudah saya sampaikan terimalah pengajaran
ini dengan hati yang lapang, membuka hati dengan seluas-luasnya, hati yang
lemah lembut, hati yang rendah, itulah kehidupan yang bijaksana.
ADAPUN LAWAN ATAU MUSUH YANG MAU MENYINGKIRKAN
SALIB ITU:
1. Dunia dengan arusnya yang sangat kuat, untuk menghanyutkan dan menenggelamkan
kerohanian dari anak-anak Tuhan.
Kalau kerohanian dari anak-anak Tuhan
dihanyutkan dan ditenggelamkan, akhirnya anak-anak Tuhan mengalami kematian
rohani. Kalau kerohanian anak-anak Tuhan hanyut dengan arus dunia
ujung-ujungnya atau muaranya kepada laut mati, seperti sungai Yordan bermuara
di laut mati.
2. Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang jahat.
Kita melakukan sesuatu tentu harus sesuai
dengan keinginan Tuhan, keinginan Roh Tuhan, jangan sampai kita melakukan
sesuatu hanya untuk memuaskan hawa nafsunya, itulah keinginan daging yang
jahat. Tidak ada artinya hawa nafsu terlampiaskan tetapi sementara disisi lain
kehidupan kita jahat di mata Tuhan. Jadi daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya yang jahat itu musuh, maka saya tandaskan sekali lagi segala
sesuatu yang kita perbuat perbuatlah untuk Tuhan, jangan kita berbuat hanya
untuk memuaskan hawa nafsu karena itu adalah keinginan daging yang jahat.
3. Iblis atau setan dengan segala tipu daya dan kelicikannya.
Berusaha menjatuhkan anak-anak Tuhan
dalam berbagai-bagai dosa. Jadi perjuangan kita ini bukan melawan darah daging,
bukan melawan sesama, tetapi perjuangan kita saat ini adalah melawan penghulu
dunia yang gelap itulah roh-roh jahat di udara dengan segala tipu dayanya.
Jangan sampai seperti Hawa diperdaya ular
itu dengan segala kelicikannya.
Inilah tiga musuh atau seteru yang harus
kita hadapi dan ketiga-tiganya berusaha menyingkirkan salib Tuhan, ini harus
diwaspadai, ini bukan jalan yang menuju keselamatan, melainkan jalan yang
membinasakan, mematikan, sangat berbahaya sekali.
Jadi musuh yang berusaha menyingkirkan
jalan salib itu adalah jalan kebinasaan, berbahaya bagi jiwa kita. Kiranya
dapat dipahami dengan baik, dengan bijaksana kita mengerti firman Tuhan, itulah
kehidupan yang dewasa secara rohani.
Barulah kita membaca kembali ...
Filipi 1:28
(1:28) dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka
semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi
bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.
Saudaraku bagi kita pengajaran salib adalah perjalanan yang akan membawa kita sampai
kepada keselamatan jiwa kita.
Berjuanglah memikul salib, tetaplah bersama
dengan Tuhan di dalam perjalanan salib-Nya, itulah yang disebut via dolorosa, sampai tiba pada pesta
nikah. Berjuanglah, jangan berhenti berjuang, hati-hati dengan ajaran-ajaran
yang berasal dari musuh yang berusaha menyingkirkan salib Kristus, salib Tuhan.
Tetap berjalan bersama dengan salib Tuhan percayalah akan membawa kita kepada
keselamatan jiwa kita.
Mari kita lihat di dalam ...
Yohanes 14:1
(14:1) "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Sepanjang kita
menempuh jalan salib Tuhan, janganlah hati kita gelisah.
Selanjutnya Yesus berkata; “percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepada-Ku.” dan ketabahan Kristus wujudnya adalah salib di Golgota, percayakan hidup kepada salib di Golgota, jangan
percayakan hidup kita ini kepada yang lain-lain.
Yohanes 14:2
(14:2) Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu.
Dari ayat ini kita dapat mengambil kesimpulan;
sampai hari ini Tuhan tetap bekerja
untuk kita, sampai hari ini Tuhan masih bekerja untuk kita. Berarti Ia
tidak tertidur, Ia tidak terlelap, Dia sedang menyediakan rumah untuk
menyiapkan tempat bagi kita, itulah rumah Bapa di sorga.
Yohanes 14:3
(14:3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu
ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Setelah Dia selesai mengerjakan pekerjaan-Nya
yakni membangun rumah Tuhan, rumah Bapa di sorga, Ia akan datang kembali dan
membawa kita ketempat-Nya, supaya tempat dimana Dia berada kita pun berada
bersama-sama dengan Dia, ini adalah pekerjaan yang mulia.
Melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya adalah
pekerjaan yang mulia, berada dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu berada
dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna adalah pekerjaan yang mulia, maka
terimalah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dengan tulus hati,
dengan segala kerendahan hati dan lemah lembut, sampai kita terbentuk menjadi
rumah Tuhan, itulah sidang mempelai Tuhan, itu pekerjaan yang mulia.
Yohanes 14:4-6
(14:4) Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke situ."
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
situ?" (14:6) Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yesus berkata kepada Tomas; "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Jadi via dolorosa adalah jalan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Yesus Kristus, artinya; tidak ada seorangpun sampai
kepada kehidupan yang kekal, (kerajaan sorga), rumah Bapa di sorga kalau tidak
melalui jalan salib, via dolorosa.
Sebab itu jangan sampai musuh berusaha menyingkirkan kehidupan kita dari jalan
salib Tuhan. Seberapa sakitnya, seberapa susahnya kita di dalam memikul salib,
tanggung saja, pikul saja, kebahagiaan kekal, kehidupan kekal tidak sebanding
dengan penderitaan ringan yang kita pikul sementara waktu ini.
Sekarang ayat 7 ...
Yohanes 14:7
(14:7) Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.
Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah
melihat Dia."
Selanjutnya Yesus berkata kepada
murid-murid; “Sekiranya kamu mengenal
Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.
Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kenapa Dia berkata seperti itu? Karena kalau kita
melihat Anak sama dengan melihat Bapa.
Tapi kita lihat apakah murid-murid mengerti
dengan apa yang diucapkan-Nya ini???
Yohanes 14:8
(14:8) Kata Filipus
kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami."
Kata Filipus kepada Yesus; “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi
kami."
Berarti apa yang dikatakan Yesus Kristus kepada
murid-murid pada ayat 7, Filipus ini
belum mengerti tentang; “sekarang ini
kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Sebab itu Dia berkata; “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi
kami."
Kalau kita melihat Yesus Kristus yang
disalibkan sama dengan melihat Bapa di sorga, kalau kita melihat Yesus Barabas
yang lepas dari salib maka wujud nyata yang terlihat adalah dosa kejahatan dan
dosa pemberontakan kepada pemerintahan sorgawi.
Kita ini sudah lama tergembala,
digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai sudah lama, bertahun-tahun, dari
sejak kecil sudah terima Pengajaran Mempelai.
Yohanes 14:9-10
(14:9) Kata Yesus
kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun
engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (14:10) Tidak percayakah engkau,
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu,
tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Jadi saudaraku disini kita melihat sekian
lama Filipus bersama-sama dengan Yesus Sang Guru Agung, namun ia tetap saja
tidak mengenal Bapa di sorga. Seandainya Filipus betul-betul melihat pribadi
Yesus Kristus dengan pekerjaan-Nya, dengan karya di sorga, maka otomatis dia
akan mengenal Bapa di sorga. Sebab Yesus datang dan keluar dari Bapa, dan Yesus
sebagai Anak melakukan sesuai apa yang Ia lihat dari Bapa dan apa yang Ia
dengar dari Bapa, supaya nanti semua pekerjaan Tuhan, supaya nanti kehendak
Allah terlaksana dari segala yang dikerjakan oleh Yesus kehendak Allah
terlaksana.
Kalau Filipus melihat pekerjaan yang
dikerjakan oleh Yesus itu adalah pekerjaan dari yang mengutus, kalau dia
melihat Yesus dan pekerjaan yang dikerjakan oleh Yesus pasti ia mengenal yang
mengutus Anak.
Kalau saudara berada di tempat pekerjaan, saudara
ada di tempat perkuliahan, saudara ada di rumah, dimana saja anda berada, hidup
sesuai dengan Pengajaran Mempelai yang kita terima, maka orang akan mengenal
saya dari sikap saudara. Sebaliknya saya, dimana saja saya berada, lewat sikap
saya orang akan mengenal keluarga GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon.
Jadi tidak boleh sembarang dalam hidup,
harus kapok atau berhenti menderita karena pukulan karena kejahatan. Jangan
kita buat orang yang disekitar kita ini gelisah, susah, kita hidup dari
kemurahan Tuhan.
Yohanes 4:11-12
(14:11) Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;
atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu
sendiri.
Yesus tidak putus asa, Yesus sabar dengan
luar biasa kepada murid-murid, sebab itu Yesus berkata; percayalah kepada-Ku,
Dia sabar dengan kebodohan murid-murid.
Bantu doa supaya tetap saya bersabar,
sampai kalau kehilangan kendali berbahaya, jangan sampai ada KDRT, malu dengan
tetangga, malu dengan dunia, jangan ada lagi yang lain-lain, bahaya.
Dengan sabar Yesus berkata kepada
murid-murid; “Percayalah kepada-Ku, bahwa
Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam
Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”
Sebab Ia datang dan keluar dari Bapa, Dia akan
melakukan pekerjaan-Nya dan menyelesaikan-Nya itu karena Bapa yang
mengutus-Nya.
Yohanes 14:12
(14:12) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa;
Jadi sejatinya kita memang harus
mengerjakan pekerjaan Allah, memang Tuhan sekarang sedang manaruh sebuah beban
di atas pundak kita masing-masing untuk kita pikul bersama-sama, sebab Tuhan
Yesus sendiri sebagai Anak pernah memikul salib, memikul dosa kita di dalam
daging-Nya, tubuh-Nya di atas kayu salib.
Dari situlah kita mengenal Bapa, karena Bapa itu kasih,
dan apa yang dikerjakan oleh Anak itu berasal dari Bapa. Setidaknya kita harus
mengerti pekerjaan Tuhan, setidaknya kita harus bertanggung dengan jawab apa
yang dipercayakan Tuhan, itulah salib yang harus kita pikul, bukan suatu beban
yang membuat hati kita susah, supaya selanjutnya kita mengenal Bapa.
Jadi jelas apa yang dikatakan Yesus Kristus
kepada murid-murid; “Akulah jalan
kebenaran dan hidup.”
Jangan rela si seteru menyingkirkan pengajaran
salib dari kehidupan kita masing-masing, tetap berjalan dengan salib Tuhan,
tetap berada di jalur via dolorosa,
sampai kita memperoleh hidup yang kekal. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment