IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 APRIL 2019
KITAB KOLOSE
(Seri: 47)
Subtema: “RAHASIA IBADAH DAN RAHASIA NIKAH”
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, dari tempat ini kami mengucapkan salam sejahtera dan bahagia kiranya
memenuhi tempat ini dan kehidupan kita masing-masing, kiranya Allah betul-betul
memelihara kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Biarlah kiranya kita mohonkan kasih dan kemurahan-Nya, supaya kiranya Tuhan
menyatakan firman-Nya bagi kita, sekaligus membawa kehidupan kita nanti rendah
di bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham,
Ishak, Yakub, yang berdaulat atas kehidupan kita.
Kita segera
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Kolose 3:4.
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalimat yang
harus kita perhatikan dari ayat ini adalah; “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita.”
Singkatnya
Kristus adalah hidup kita semua, bukan yang lain-lain, bukan uang, harta,
kedudukan, dan pekerjaan. Sebab semuanya itu tidak dapat memimpin dan menjamin
hidup kita masing-masing.
Efesus
1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di
bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala
dari segala yang ada. (1:23) Jemaat
yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala
sesuatu.
Kristus
telah diberikan kepada jemaat sebagai kepala, sedangkan jemaat adalah
tubuh-Nya.
Efesus
5:22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu
seperti kepada Tuhan, (5:23) karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menyelamatkan tubuh. (5:24)
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri
kepada suami dalam segala sesuatu.
Kristus
adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh. Maka kedudukan dari
jemaat ini perlu untuk kita perhatikan yaitu, terlebih dahulu berada di dalam
tanda ketundukannya kepada Kristus
sebagai kepala.
Oleh sebab
itu layaklah kita mengucapkan syukur kepada Tuhan sebab Kristus telah diberikan
kepada jemaat sebagai kepala, untuk menempatkan sidang jemaat sebagai
tubuh-Nya.
Bukti bahwa Kristus ada penyelamat tubuh:
Efesus
5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28)
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi
mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Bukti bahwa
Kristus penyelamat tubuh adalah Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
PRAKTEK
KRISTUS MENGASIHI JEMAAT ADA DUA;
Yang
pertama: Memandikan jemaat dengan air
dan firman...(Ayat 26).
Berarti
dalam hal ini dibutuhkan air yang limpah supaya sidang jemaat benar-benar
bersih.
Kalau
menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan cerita-cerita dan dongeng-dongend
serta melucu-melucu tidak akan sanggup menyucikan sidang jemaat dari noda dan
kotoran-kotorannya.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air
kehidupan yang mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, ini
berbicara tentang air firman yang limpah.
Kemudian sungai air kehidupan ini jernih bagaikan
kristal -> firman Allah yang benar dan tidak dipalsukan.
Sebab
kristal = tranparan = terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi atau tidak ada
yang dipalsukan.
2 Korintus
4:1
(4:1) Oleh kemurahan Allah kami telah
menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Hamba Tuhan
dipercaya melayani Tuhan itu kemurahan Tuhan, jadi kalau kita harus menyangkal
diri dan memikul salibnya masing-masing tidak
perlu tawar hati.
1 Korintus
4:2
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan
tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan
firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami
menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Rasul Paulus
tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah di dalam pelayanannya di
hadapan Tuhan.
1 Korintus
4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih
tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran
Allah.
Rasul Paulus
memberitakan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus sebab dia tidak berlaku
licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau
seorang hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan gembala, dia tidak boleh
berlaku licik dan dia tidak memalsukan firman Tuhan yang disampaikan itu.
Kalau hamba
Tuhan masih menutup-nutupi, masih menyembunyikan suatu perkara, maka dia tidak akan
pernah dengan berani, dengan tegas menyampaikan firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan.
Sekarang ...
Mazmur
119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu
memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bila rahasia
firman tersingkap maka memberi dua hal kepada kita, yaitu;
1.
Memberi
terang,
artinya; tidak ada lagi dosa yang disembunyikan atau tidak ada lagi perbuatan
yang tersembunyi, tidak ada lagi dosa yang terselubung.
2.
Memberi
pengertian kepada orang bodoh, tujuannya; supaya tidak lagi mengulangi
kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan yang bodoh.
Jadi
keuntungannya banyak sekali apabila rahasia firman Allah dibukakan di
tengah-tengah penggembalaan, sudah jelas hamba Tuhan itu tidak berlaku licik
dan tidak memalsukan firman. Kemudian keuntungan yang lain untuk sidang jemaat;
memberi terang berarti tidak ada lagi dosa yang disembunyikan, tidak ada lagi
selubung-selubung yang menyelubungi hati. Kemudian memberi pengertian kepada
orang bodoh, tujuannya supaya tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan sebagai
perbuatan bodoh.
Matius
13:9-11
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!" (13:10) Maka
datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau
berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Kepada
murid-murid dikaruniakan untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada
orang lain tidak.
Jadi tanda
apabila seseorang memiliki hati sebagai murid; ia mempunyai telinga untuk mendengar.
Wahyu 1:1-2
(1:1) Inilah wahyu Yesus Kristus, yang
dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya
apa yang harus segera terjadi. Dan oleh
malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. (1:2)
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang
diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Wahyu Yesus
Kristus diterima oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos.
Jadi rahasia
Kerajaan Sorga itu ternyata diberikan kepada murid-murid lanjut sampai di pulau
Patmos, yaitu wahyu yang diterima oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos.
Rasul
Yohanes ini salah satu dari dua belas murid yang sudah menerima rahasia Kerajaan
Sorga.
Wahyu artinya;
mengungkapkan atau menyingkapkan segala rahasia Kerajaan Sorga.
Saudaraku
rahasia Kerajaan Sorga tidak bisa dijangkau oleh akal dan pikiran manusiawi.
Sebab itu untuk dapat menjangkau rahasia dalan Kerajaan Sorga kita butuh untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan,
sebagaimana Rasul Yohanes dia mendapatkan wahyu dari Tuhan Yesus Kristus untuk
selanjutnya ditulis kepada tujuh sidang jemaat di Asia kecil.
Saudaraku
kitab Wahyu terdiri dari 22 pasal dalam pelajaran Tabernakel terkena
kepada Tabut Perjanjian.
Arti rohani
dari Tabut Perjanjian;
1.
Takhta Allah.
2.
Hubungan nikah antara Kristus
sebagai Mempelai Pria dan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya,
berdasarkan kasih.
Kesimpulannya rahasia
Kerajaan Sorga ada dua;
YANG
PERTAMA: Takhta Allah.
Yang
berkaitan dengan itu kita perhatikan dalam ...
1 Timotius
3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia
ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia,
dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat,
diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai
di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Salah satu
dari dua rahasia terbesar adalah rahasia
ibadah. Jadi rahasia ibadah itu besar, agunglah rahasia ibadah kita ini.
Yang
dimaksud dengan rahasia ibadah yaitu tentang pengalaman Yesus Kristus;
-
Dalam tanda
kematian-Nya.
-
Dalam tanda
kebangkitan-Nya.
-
Dalam tanda
kemuliaan-Nya.
Pengalaman kematian Yesus Kristus disaksikan
oleh Roh Allah itu sendiri.
Saudaraku
dalam pengalaman kematian ini tidak boleh dipalsukan, sebab yang menjadi
saksinya adalah Roh Allah.
Sedangkan pengalaman kebangkitan-Nya disaksikan
oleh para malaikat yaitu hamba-hamba
Tuhan, itulah dua belas rasul atau dua belas murid.
Jadi di dalam
pelayanan itu ada saksi yaitu antara satu dengan yang lain, sama-sama menjadi
saksi.
Kemudian
saudaraku pengalaman kebangkitan itu diberitakan diantara bangsa-bangsa dan
yang dipercayai di dalam dunia. Jangan sampai kita melayani Tuhan tapi tidak
ada yang mempercayai pelayanan kita, anak harus dapat dipercaya, isteri harus
bisa dipercaya, suami harus bisa dipercaya, sidang jemaat dalam beribadah juga
harus bisa dipercaya, imam-imam dalam beribadah juga harus bisa dipercaya. Itu
yang menyaksikan, itu yang menjadi saksinya.
Kemudian
akhirnya Yesus diangkat berarti
dipermuliakan, sekarang Dia duduk disebelah kanan Allah Maha Kuasa tampil
sebagai pembela bagi kita sekalianya.
Kesimpulannya; ibadah
pelayanan -> takhta Allah.
Di
tengah-tengah ibadah pelayanan inilah Allah bertakhta, sebab itu saat kita
menghampiri takhta kasih karunia-Nya (ibadah dan pelayanan) jangan anggap
enteng, jangan bermain-main, dosa kejahatan dan kenajisan jangan tersirat di
dalam hati dan pikiran, jangan. Itulah takhta Allah, jadi agunglah rahasia
ibadah kita ini.
YANG KEDUA: Hubungan nikah.
Efesus 5:32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku
maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Rasul Paulus
berkata kepada sidang jemaat di Efesus; “Rahasia
ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” Itulah
hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat
sebagai mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
Sebab pada
akhirnya sidang jemaat di Efesus ini kehilangan kasih mula-mula dan itu
dijelaskan secara rinci di dalam Wahyu 2.
Sebab yang
pertama kali mendapatkan koreksi Tuhan dari Wahyu ini, (rahasia sorga) adalah sidang jemaat di Efesus soal nikah
antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai
wanita-Nya, berdasarkan kasih.
Efesus 5:31
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging.
Jadi
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Jadi dalam
rahasia nikah ini yang mengorbankan diri adalah Mempelai Laki-laki Sorga,
supaya kesatuan antara tubuh dengan kepala itu terwujud. Maka kita juga sebagai
sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya, harus menyambut Dia, harus menyambut
Mempelai Laki-Laki dengan hati yang lapang, dengan hati yang terbuka.
Itulah dua
rahasia dari Kerajaan Sorga, sebab wahyu itu berarti menyingkapkan rahasia yang
tersembunyi, yang tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia.
Sedangkan Wahyu kalau dikaitkaan dengan pola
Tabernakel itu terkena kepada Tabut Perjanjian, sedangkan Tabut Perjanjian arti
rohaninya ada dua;
1.
Takhta Allah -> rahasia
ibadah.
2.
Hubungan nikah, itulah rahasia
antara Kristus sebagai kepala dengan sidang jemaat sebagai tubuh-Nya.
Inilah dua
rahasia besar yang Tuhan nyatakan kepada kita masing-masing.
Kepada
murid-murid dikaruniakan rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada orang lain
tidak. Disinilah kelebihan kita, keuntungan kita, sebab kita dipercayakan yaitu
firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan lewat Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, inilah kelebihan kita dari yang lain.
Sekarang ...
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan
besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja. (19:7) Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sasaran
akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba, sebab
kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, Dia akan tampil sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga.
Kita lihat
...
Yosua 3:1-4
(3:1) Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua
orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka
bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. (3:2) Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani
seluruh perkemahan, (3:3) dan
memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu
melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang
suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- (3:4) hanya antara kamu dan tabut itu
harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya --
maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu
belum pernah kamu lalui dahulu."
Saudaraku
gerak dan arah Tabut Perjanjian itu harus menjadi pusat perhatian dari bangsa
Israel, kemudian mereka harus mengikuti Tabut Perjanjian itu, sebab jalan itu
belum pernah dilalui.
Berarti
kitab Wahyu ini merupakan suatu jalan yang baru, yang belum
pernah dilalui oleh orang lain. Supaya kita bisa melalui jalan itu maka mau
tidak mau kita harus mengikuti geraknya Tabut Perjanjian itu sendiri.
Maka Tabut
Perjanjian menjadi pusat perhatian dari pada bangsa Israel yang diangkat oleh
imam-imam yang memang adalah suku Lewi yaitu orang yang sanggup menopang ibadah
dan pelayanan, yang sanggup berpihak kepada ibadah pelayanan.
Jadi yang
menjadi pusat perhatian dari pada bangsa Israel adalah tabut perjanjian itu
sendiri, maka gerak dan arah dari tabut perjanjian itu harus menjadi pusat
perhatian bangsa Israel dan mereka harus mengikuti tabut perjanjian itu.
Mengapa? Sebab jalan itu belum pernah dilalui.
Berarti kalau
Tuhan menyatakan kitab Wahyu atau
menyingkapkan segala rahasia yang tersembunyi kepada kita tentang dua hal
yaitu; soal takhta Allah dan hubungan nikah, tujuannya adalah
Tuhan membuka jalan yang baru yang belum pernah kita lalui, supaya kita tidak
tersesat. Sebab sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita adalah pesta nikah
Anak Domba.
Oleh sebab
itu jangan tersesat di jalan oleh karena pengaruh-pengaruh yang tidak suci,
pengaruh dari dunia dan arusnya.
Jadi kitab Wahyu (menyingkapkan segala rahasia)
itulah jalan yang baru.
Langkah-langkah yang Tuhan tentukan dalam
mengikuti gerak dan arah dari Tabut Perjanjian ini;
-
Melihat Tabut.
-
Mengikut gerak Tabut.
-
Mengetahui jalan yang ditempuh.
Kita kaitkan
dengan Wahyu 1:1-2; wahyu Yesus
Kristus diterima oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos, untuk selanjutnya
dituliskan kepada tujuh sidang jemaat dengan perantaraan ketujuh bintang,
itulah malaikat ketujuh jemaat (hamba-hamba Tuhan).
Wahyu 1:3
(1:3) Berbahagialah ia yang membacakan dan
mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada
tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Inilah
sistem Tuhan dalam menuntun hidup manusia yaitu kita harus;
- Melihat Dia
lewat mendengar dan memperhatikan firman Tuhan, dalam Yosua 3:1-4; MELIHAT TABUT.
- Mengikuti berarti
menuruti dan melakukan firman Tuhan, dalam Yosua
3:1-4; MENGIKUTI GERAK TABUT.
- Maka kita
akan mengetahui jalan yang mana yang harus kita tempuh, dalam Yosua 3:1-4; MENGETAHUI JALAN YANG
DITEMPUH.
Saudaraku
sistem Tuhan sangat bertentangan dengan sistem manusia, sebab sistem manusia
ini selalu ingin tau terlebih dahulu baru mengikuti, kalau cara Tuhan (sistem
Tuhan) tidak seperti itu. Jalan manusia bukan jalan Tuhan, jangan gunakan
sistem manusia di dalam melayani Tuhan Yesus dan pekerjaan-Nya.
Kita kembali
membaca ...
2 Korintus
4:5
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami
beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai
hambamu karena kehendak Yesus.
Rasul Paulus
berkata kepada sidang jemaat di Korintus; “bukan
diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan,” itu
yang diberitakan kepada sidang jemaat di Korintus.
Kemudian
pelayanan Rasul Paulus dalam memberitakan Injil bukan karena kehendak-Nya, dia
melayani Tuhan karena kehendak Tuhan. Dan ia tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan firman Tuhan yang disampaikan itu, karena ia melayani pemberitaan Injil bukan karena
kehendaknya melainkan karena kehendak Tuhan.
Demikian
juga kita dipanggil dan dipilih untuk melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya, tetapi
bukan karena kehendak kita, kita melayani Tuhan karena kehendak Dia.
Sebaliknya
firman yang ditambahkan dan dikurangkan itu disampaikan menurut
kehendak manusia, sebagai contoh:
Firman yang ditambahkan artinya;
menyampaikan satu dua ayat firman lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan filsafat kosong.
Kolose 2:8
(2:8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang
menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Filsafat
kosong itu adalah ajaran palsu
karena itu adalah ajaran turun temurun
dan roh-roh dunia yang akhirnya
menyangkal Kristus.
Kemudian, firman yang dikurangkan artinya; Injil
tentang salib Kristus diganti dengan dua hal yaitu:
1.
Teori-teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak
boleh miskin harus kaya.
2.
Diganti dengan tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat.
2 Tesalonika
2:9
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah
pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu,
Kalau
pemberitaan firman diganti dengan mujizat-mujizat itu pelayanan palsu, Pengajaran Salib diganti dengan tanda-tanda heran
itu pelayanan palsu.
Biar sejuta
kali terjadi mujizat di depan mata, kalau salib tidak ditegakkan di tengah
ibadah, itu pelayanan palsu. Tentu kita tidak menginginkan pelayanan kita ini
palsu, maka pengalaman kematian itu tidak boleh palsu.
Pengalaman
kematian itu harus disaksikan oleh Roh Tuhan itu sendiri.
2 Korintus
4:6
(4:6) Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari
dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya
bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan
tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Jadi
saudaraku kuasa dari firman pengajaran yang rahasianya dibukakan adalah dari dalam gelap akan terbit terang.
Kemudian Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita,
tujuannya; supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah
yang nampak pada wajah Kristus.
Jangan kita
akal-akalan melayani Tuhan, di depan terlihat baik, manis, manggut-manggut,
nurut-nurut, lalu mengikuti penuh dengan aturan-aturan manusiawi tidak salah
sedikitpun, tetapi di belakang tidak dapat dipercaya seperti kucing.
Kucing kalau
diusir dia akan pergi, tetapi dia menengok ke belakang, ada keinginan untuk
melakukan kesalahan lagi. Dan kucing ini tidak punya tuan, semua tuannya, tidak
bisa dipercaya, yang paling ironis kotoran disembunyikan dalam debu tanah.
Tetapi
disini kita perhatikan kuasa dari firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan
yaitu dari dalam gelap akan terbit terang, kemudian yang membuat terangnya
bercahaya di dalam hati kita. Tujuannya supaya kita mendapat terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus, bagaikan
tujuh sidang jemaat di Asia kecil akhirnya nanti menjadi tujuh pelita yang
bernyala di atas kaki dian emas, terangnya bercahaya dan kemuliaan Allah itu
nampak di dalam wajah oleh setiap orang yang melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment