IBADAH RAYA
MINGGU, 14 APRIL 2019
KITAB WAHYU
(Seri: 90)
Subtema: MENJADI INDAH DI HADAPAN TUHAN
Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus dan kiranya kebahagiaan
sorgawi memenuhi kita dan ruangan ibadah ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan,
hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live steraming, video internet, Youtube,
Facebook, dimanapun anda berada. Sebab itu dengan rendah hari kita memohon
supaya Tuhan membukakan rahasia firman-Nya, karena memang Dia adalah cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus.
Mari segera kita kembali memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:3b.
Wahyu 10:3
(10:3)
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan
sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
“Dan sesudah
ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.”
Kesimpulannya; di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh menderuh terdengar, antara
lain;
1. Wahyu 4:5.
2. Wahyu 8:5.
3. Wahyu 10:3b.
4. Wahyu 11:19.
5. Wahyu 14:2.
6. Wahyu 16:18.
7. Wahyu 19:6.
Kita kembali memperhatikan ...
Tentang: BUNYI
GURUH YANG KETUJUH (Seri 6)
Wahyu 19:6-7
(19:6)
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Suara dari himpunan besar orang banyak seperti deruh
guruh yang hebat, katanya; “Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”
Demikianlah deruh guruh yang ketujuh terdengar sebagai
deruh guruh yang terakhir.
Kemudian deruh guruh yang hebat ini dibagi atas dua
bagian;
Yang
pertama:
“Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.”
Bagian yang pertama ini telah diterangkan untuk
beberapa kali pemberitaan firman Tuhan.
Sekarang marilah kita memeriksa BAGIAN YANG KEDUA ...
Yang kedua: “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.”
Dari seruan yang kedua ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa; gereja Tuhan atau sidang mempelai Tuhan telah melewati sebuah
perjalanan panjang dan yang penuh perjuangan. Sebab memang akhir dari
perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba.
Sejenak kita akan melihat tahap demi tahap jalan-jalan yang harus dilalui tersebut ...
Amsal 30:17
(30:17)
Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak
lembah dan dimakan anak rajawali.
Menolak Pengajaran Mempelai akan dipatuk gagak
lembah dan dimakan anak rajawali.
- Dipatuk gagak lembah -> orang
yang terikat dengan perkara-perkara lahiriah atau perkara di bawah.
- Dimakan anak rajawali -> orang
yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
Berarti gereja Tuhan harus tetap berada pada jalur
khusus yaitu jalan yang sudah Tuhan tentukan itu, tidak boleh keluar, tidak
boleh menyimpang dari sana hanya karena perkara lahiriah dan keinginan daging
yang jahat.
Amsal 30:18-19
(30:18)
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak
kumengerti: (30:19) jalan rajawali
di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan
jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Ada tiga hal yang mengherankan bahkan ada empat hal
yang tidak dapat dimengerti oleh raja Salomo, antara lain;
1. Jalan rajawali di udara.
2. Jalan ular di atas cadas.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut.
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang
gadis.
Salomo adalah seorang raja yang besar dan kaya raya
oleh karena hikmat yang dia peroleh dari Tuhan, namun bagi Salomo jalan-jalan
di atas tersebut adalah hal-hal yang sangat mengherankan dan tidak dapat
dimengerti. Sebab untuk melewati jalan-jalan tersebut tidak cukup hanya
mengandalkan hikmat semata tetapi yang terutama adalah penyerahan diri kita
kepada Tuhan.
Biar berhikmat tetapi kalau tidak menyerah maka empat
jalan tersebut tidak akan bisa dilalui oleh siapapun, itu sebabnya orang yang
berhikmat seperti Salomo heran bahkan tidak dapat mengerti tentang empat jalan
untuk dilalui tahap demi tahap, yang
berakhir pada pesta nikah Anak Domba, disitu ada sorak sorai sukacita
besar dan memuliakan Tuhan.
Hal pertama: JALAN
RAJAWALI DI UDARA.
Rajawali -> bahwa
Yesus adalah Raja dan pemimpin yang memiliki kekuatan yang besar yang dapat
diteladani.
Demikian juga dengan pengikutan kita kepada Tuhan hari
demi hari harus lebih kuat, pengikutan kita jangan menjadi lemah, jangan
menjadi gampang patah semangat, kecewa dan tersandung atau bahkan menjadi batu
sandungan. Sebaliknya semakin hari kita harus semakin kuat dan perkasa seperti
burung rajawali terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya sesuai dengan nubuatan Yesaya 40:31; orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan itu seumpama burung rajawali
yang naik terbang tinggi di udara dengan kekuatan sayapnya, sehingga ia berlari
tidak menjadi lelah, berjalan tidak jatuh, tidak tersandung.
Yesus adalah Raja yang berkuasa yang memiliki kekuatan
yang hebat, yang dapat diteladani kekuatan-Nya.
Hal kedua: JALAN ULAR
DI ATAS CADAS.
Berjalan di
atas cadas
artinya; perjalanan salib, perjalanan Yesus sebagai manusia ditandai dengan
sengsara.
Salib memang harus dipikul, dengan demikian yang
dibutuhkan adalah penyerahan diri kita kepada Tuhan bukan lagi mengandalkan
kemampuan, bukan lagi mengandalkan pengertian sendiri, bagaikan bangsa Israel
di padang gurun suatu perjalanan yang begitu menyengsarakan, tinggal menyerah
dan katakan kepada Tuhan; aku tidak mampu lagi Tuhan, nanti Tuhan yang memberi
kemampuan yang ajaib dari sorga.
Kemudian perjalanan salib ada wujud dan kenyataan yang
dapat dilihat dan didengar, sesuai dengan Filipi
1:27-30, itulah yang diharapkan oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di
Filipi. Jadi baik Rasul Paulus maupun sidang jemaat di Filipi di dalam memikul
salibnya ada wujud dan kenyataan, yang dapat dilihat dan didengar.
Namun perlu juga untuk kita ketahui, disaat kita
memikul salib si seteru itu tidak mau tinggal diam, berusaha menyingkirkan
salib dari kehidupan kita, ini tantangan yang harus kita hadapi di hari-hari
terakhir ini.
Hal ketiga: JALAN KAPAL
DI TENGAH-TENGAH LAUT.
Dalam kesempatan sore ini yang harus kita perhatikan
adalah hal ketiga; jalan kapal di tengah-tengah laut menunjukkan bahwa Yesus adalah hamba.
Perjalanan
Yesus sebagai hamba dari sorga turun ke bumi bagaikan kapal yang berlayar
di tengah-tengah lautan dunia ini dengan muatan penuh yaitu segala perkara yang
indah-indah dari sorga.
Perlu untuk diketahui, tidak ada satupun yang tidak
indah di dalam diri Yesus,
Saudaraku kapal yang sedang berlayar di tengah-tengah
laut itu sedang mencari hati kita sebagai pelabuhan yang terbuka untuk
bersandar bagi Dia, selanjutnya Tuhan akan mengijinkan kita untuk membongkar
muatan itu untuk kita miliki, supaya kehidupan kita dipenuhi harta kekayaan
yang dari sorga.
Tuhan ijinkan untuk membongkar muatan-muatan yang ada
pada kapal itu, supaya kita juga memiliki muatan itu, kita dipenuhi dan kita
memiliki kekayaan-kekayaan dari sorga itu, dan itu menjadi bagian kita
sekaliannya.
Jadi saudaraku muatan itu tidak lain tidak bukan adalah
firman Allah yang berkuasa untuk
menjadikan kita berkenan dan berharga bahkan mulia di mata Tuhan.
Mazmur 19:10-11
(19:10)
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar,
adil semuanya, (19:11) lebih
indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis
dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Hukum-hukum Tuhan itu benar dan adil semuanya, dan
hukum Tuhan itu lebih indah dari pada emas bahkan lebih indah dari emas tua
sekalipun.
Oleh sebab itu jadilah syahbandar yang bijaksana untuk
memiliki kekayaan sorgawi yang berkuasa untuk menjadikan hidup kita indah dan
berharga di mata Tuhan.
Tadi muatan ini tidak lain tidak bukan itulah firman
Allah, sedangkan firman Allah itu indah bahkan lebih indah dari emas tua
sekalipun, oleh sebab itu jadilah pelabuhan (dermaga), jadilah syahbandar yang
bijaksana untuk memiliki kekayaan sorgawi yang berkuasa untuk menjadikan hidup
kita indah.
Sejauh mana kita membongkar muatan itu untuk kita
miliki yang tidak lain tidak bukan adalah firman Allah yang lebih indah dari
segala sesuatunya, sejauh itu nanti firman Allah membuat kita indah. Jadi yang
membuat kehidupan seseorang menjadi indah bukan harta, bukan kekayaan, bukan
uang, bukan kedudukan, jabatan, atau pendidikan yang tinggi, tetapi yang
membuat seseorang itu menjadi indah dan berharga adalah sejauh mana ia
menghargai kekayaan sorgawi yang turun dari sorga ke bumi, sejauh mana dia
menghargai firman Allah yang indah itu, sejauh itulah firman Allah itu membuat
kehidupannyaa indah. Itulah sebabnya tadi saya katakan jadilah dermaga, jadilah
syahbandar yang bijaksana supaya kehidupan kita menjadi indah.
Dia betul-betul seorang hamba yang membawa harta
kekayaan sorgawi turun ke bumi, bagaikan kapal di tengah-tengah lautan dunia
ini, Dia mencari hati kita masing-masing untuk dijadikan pelabuhan yang
terbuka, supaya menjadi sandaran bagi Dia dan pada saat itulah kita akan
membongkar muatan itu dan Tuhan ijinkan itu dibongkar, supaya muatan itu yang
tidak lain tidak bukan kekayaan sorgawi yang indah menjadi bagian kehidupan
kita, dan firman itu yang membuat kehidupan kita menjadi indah, bukan harta
kekayaan.
Seorang isteri mendambakan suami yang indah, sebaliknya
suami mendambakan kehidupan seorang isteri menjadi indah. Secantik-cantiknya
perempuan kalau kelakuannya tidak baik, tidak mencerminkan firman Allah yang
indah, kehidupan yang semacam ini lebih muak dari pada melihat kotoran.
Kecantikan perempuan atau kegantengan seorang laki-laki itu hanya sesaat,
tetapi setelah terlihat keasliannya bahwa dia kehidupan yang buruk maka tidak
terlihat indah, itu akan memuakkan pasangan hidupnya.
Ayo jadilah syahbandar yang bijaksana supaya kita
memiliki kekayaan sorgawi yang tidak lain tidak bukan adalah firman Allah yang
indah supaya menjadikan kehidupan kita ini indah dan berharga.
Kita awali dulu ...
Ibrani 1:1
(1:1)
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
Pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam
pelbagai cara berbicara kepada bangsa Israel, nenek moyang kita dengan
perantaraan nabi-nabi.
Kalau Allah berfirman berulang kali berarti bangsa
Israel juga berulang kali berbuat kesalahan demi kesalahan. Sebab memang bangsa
Israel ini adalah bangsa yang keras hati sampai akhirnya disebut bangsa yang
tegar tengkuk, sebab berulang kali Allah berfirman kepada umat Israel dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya.
Sekarang ...
Ibrani 1:2-4
(1:2)
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh
Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah
dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi, (1:4)
jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Nama Yesus lebih indah dari para malaikat, bahkan nama
Yesus lebih indah dari semua nama.
MENGAPA NAMA YESUS LEBIH INDAH DARI PARA MALAIKAT,
BAHKAN LEBIH INDAH DARI SEMUA NAMA?
Di ayat 2
disini dikatakan; “Oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta.” Yesus Anak Allah Dialah firman Allah yang
menjadikan alam semesta, segala sesuatu yang ada ini, sehingga kepada Dia nanti
dikaruniakan nama yang lebih indah dari para malaikat bahkan dari semua nama.
Alasan yang
pertama;
FIRMAN ALLAH ITU MENJADIKAN YANG TIDAK ADA MENJADI ADA.
Roma 4:17
(4:17) seperti
ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --
di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan
orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi
ada.
Firman Allah itu berkuasa untuk menjadikan yang tidak
ada menjadi ada, kemudian menghidupkan yang mati. Intinya firman Allah itu melenyapkan segala kemustahilan.
Oleh firman Allah menjadikan alam semesta, menjadikan
langit bumi dan segala isinya (unsur-unsurnya), yang tidak ada menjadi ada,
berarti menjadi indah.
Kemudian oleh firman Allah yang mati dihidupkan
kembali, bukankah manusia itu sudah jatuh dalam dosa dan upah dosa adalah maut,
tetapi firman Allah berkuasa menghidupkan yang mati.
Filipi 4:18-21
(4:18)
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga
dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang
telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (4:19) Imannya tidak menjadi lemah,
walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah
kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. (4:20) Tetapi terhadap janji Allah
ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan
ia memuliakan Allah, (4:21)
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah
Ia janjikan.
Saudaraku disini kita perhatikan; terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan malah ia
diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah.
Sebetulnya tidak ada dasar untuk menjadikan Abraham
Bapa segala bangsa, sebab;
1. Usianya sudah tua kurang lebih 100 tahun.
Maka tubuhnya sudah sangat lemah dengan
kata lain sudah mati pucuk/lemah sawat. Secara manusiawi, secara medis ini
tidak mungkin menjadi bapa bagi banyak bangsa.
2. Rahim Sara terlah tertutup = mandul.
Jadi tidak ada dasar untuk menjadikan Abraham sebagai
bapa banyak bangsa, tetapi terhadap janji Allah itu ia tidak menjadi bimbang
karena ketidakpercayaan, justru ia diperkuat dalam imannya dan ia selalu
memuliakan Tuhan.
Jadi firman Allah itu berkuasa untuk melenyapkan segala
kemustahilan, apa yang tidak mungkin bagi manusia segalanya mungkin bagi Allah,
oleh firman-Nya Allah menjadikan segala sesuatu, oleh firman-Nya yang mati
dihidupkan kembali. Sehingga dengan demikian kehidupan kita semakin indah.
Roma 4:21-22
(4:21)
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah
Ia janjikan. (4:22) Karena itu
hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Percaya
karena iman itu diperhitungkan kepada Abraham sebagai kebenaran.
Dibenarkan oleh salib, dibenarkan oleh firman, maka
kepadanya diperhitungkan sebagai kebanaran. Tetapi kalau kita berbuat sesuatu
karena mengandalkan kekuatan, itu bukan kebenaran iman, bukan kebenaran Allah,
bukan kebenaran dari salib tetapi kekuatan sendiri.
Roma 4:23
(4:23)
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak
ditulis untuk Abraham saja, (4:24) tetapi
ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena
kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari
antara orang mati,
Kata-kata ini yaitu; "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk
Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk
kita. Bukan hanya kepada mereka yang hidup menurut hukum Taurat (umat
Israel), tetapi juga diperhitungkan kepada bangsa kafir, kepada kita, sampai
pada saat detik ini.
Roma 4:25
(4:25)
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan
karena pembenaran kita.
Yesus telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan
dibangkitkan karena pembenaran kita, persamaannya adalah Yesus mati karena dosa dan hidup di dalam kebenaran.
Tadi oleh firman, Allah telah menjadikan alam semesta,
yang tidak ada menjadi ada, yang mati dihidupkan kembali, firman Allah berkuasa
melenyapkan segala kemustahilan sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
Alasan yang
kedua.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia
adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan
firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian
dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Yang kedua ini; IA ADALAH CAHAYA KEMULIAAN ALLAH DAN
GAMBAR WUJUD ALLAH.
2 Korintus 4:3-4
(4:3)
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Jadi cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah, itulah firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan. Injil yang tertutup diberitakan kepada
mereka yang akan ditentukan untuk binasa, tetapi cahaya injil tentang kemuliaan
Kristus, (firman pengajaran yang rahasianya dibukakan) itu disampaikan,
diberitakan kepada mereka yang akan memperoleh keselamatan.
Jadi cahaya injil tentang kemuliaan Kristus itu adalah
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
2 Korintus 3:14-15
(3:14)
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini
selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian
lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya. (3:15) Bahkan
sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang
menutupi hati mereka.
Ketika terjadi pembukaan rahasia firman maka segala
rahasia yang terkandung di dalam hati akan tersingkap (dosa-dosa yang
disembunyikan akan tersingkap).
Sebaliknya, kalau selubung itu masih menyelubungi hati
(dosa belum dibongkar dengan tuntas), pikiran
menjadi tumpul. Pikiran tumpul berarti tidak memikirkan apa yang dipikirkan
Tuhan, tidak mau memikirkan perkara di atas perkara rohani, tidak mau
memikirkan tentang ibadah dan pelayanan, tidak mau memikirkan kegiatan-kegiatan
yang ada di dalamnya, bahkan sampai tidak mau berkorban untuk pekerjaan Tuhan,
dengan kata lain punya mata tidak melihat, punya telinga tidak mendengar, ini
kehidupan yang sangat beresiko, rentan (berbahaya), karena nanti Tuhan akan
mengambil yang ada padanya, tetapi kepada yang mempunyai akan diberikan supaya semakin
berkelimpahan.
Kalau selubung itu masih menyelubungi pikiran menjadi
tumpul.
Lihatlah mereka yang membaca Perjanjian Lama tanpa
disingkapkan selubung itu masih menyelubungi hati mereka, hanya Kristus yang
dapat membukakan rahasia firman, maka sangat sinkron sekali dengan Ibrani 1:1; pada zaman dahulu Allah
berulang kali bahkan dengan berbagai cara berfirman kepada umat Israel, dengan
perantaraan para nabi-nabinya. Kenapa?? Karena bangsa Israel berulang-ulang
kali melakukan kesalahan, berulang-ulang berbuat dosa kejahatan, kenajisan,
kefasikan-kefasikan, dan lain sebagainya.
Hanya Kristus yang sanggup membukakan rahasia firman
Tuhan. Kita sangat membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kenapa pikiran seseorang menjadi tumpul? Karena tidak
mendapatkan pembukaan rahasia firman.
Doa saya sebagai hamba Tuhan yang sudah menerima
jabatan gembala, saudaralah meterai saya sebagai gembala, supaya saudara mejadi
suatu kehidupan yang indah karena memang kita menghargai firman Allah, yang
tidak lain tidak bukan kekayaan sorgawi yang turun ke bumi yang berkuasa
menjadikan kita indah, berharga, kelak dipermuliakan bersama dengan Dia di
dalam kemuliaan-Nya.
Kita lihat dulu sejenak ...
Mazmur 119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi
terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bila terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan memberikan
dua hal;
1. Memberi terang, berarti kehidupan
kita berada dalam terang tidak lagi berada dalam kegelapan, tidak ada lagi dosa
yang disembunyikan di dalam gelap.
2. Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, sehingga
orang-orang bodoh tidak lagi berbuat kejahatan sebagai perbuatan yang bodoh.
Segala dosa, segala kejahatan yang
diperbuat itu perbuatan yang bodoh, tetapi setelah terjadi penyingkapan rahasia
firman memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, supaya tidak lagi hidup
dalam dosa kejahatan dan kenajisan sebagai perbuatan yang bodoh.
Di dalam Wahyu 5, disitu kita melihat Rasul
Yohanes menangis dengan amat sedihnya karena tidak ada seorangpun yang dapat
membuka gulungan kitab dengan ketujuh meterainya. Tetapi setelah terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan maka memberi dua hal yaitu memberi terang dan
memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Wahyu 5:3
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di
sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan
kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
Tidak ada seorang
pun;
-
Baik yang di
sorga
-> para malaikat atau penghuni sorga yang dapat membukakan rahasia firman
Tuhan.
-
Baik yang di
bumi
-> hamba-hamba Tuhan yang sudah menerima lima jabatan, termasuk saya sendiri
tidak dapat menyingkapkan rahasia firman dari dalam diri saya sendiri.
-
Baik yang di
bawah bumi =
alam berzah -> roh-roh jahat atau roh-roh najis atau setan tidak juga
sanggup membukakan rahasia firman Tuhan.
Kalau gulungan kitab dan ketujuh meterainya tidak
terbuka berarti tidak dapat melihat sebelah dalamnya. Lembaran-lembaran dari
gulungan kitab itu tertulis bagian dalamnya, itu bisa terbaca setelah gulungan
kitab dan ketujuh meterainya terbuka, tetapi kalau gulungan kitab dan
lembaran-lembaran dari gulungan kitab itu masih termeterai maka tidak ada yang
bisa melihat bagian dalamnya, tidak ada yang bisa membaca dan menyampaikan
firman Tuhan, ini kerugian yang besar.
Seorang hamba
Tuhan tidak hanya sekedar menyampaikan firman Allah, tetapi yang kita butuhkan
di hari-hari terakhir ini adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan. Kalau ini tidak terjadi dalam sebuah penggembalaan
ini adalah suatu kerugian yang besar, air mata tidak akan berhenti disitu,
masalah tidak terselesaikan, sebab masalah itu yang membuat orang menangis
banyak.
Wahyu 5:4
(5:4)
Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang
dianggap layak untuk
membuka
gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman masalah
tidak terselesaikan, air mata tidak pernah berhenti bercucuran di pipi ini.
Kalau masalah tidak dapat diselesaikan kehidupan
seperti ini tidak akan indah, sebab itu kita sangat membutuhkan firman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan, ini bukan sebuah selogan semata atau
pengertian dari seorang pendeta atau hamba Tuhan atau seorang gembala, tetapi
ini ada tertulis di dalam kitab suci, jadi kita tidak perlu anti dengan sebutan
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, memang itu tertulis di dalam kitab
suci.
Kita akan melihat kembali ...
Ibrani 1:3
(1:3)
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
Kuasa dari cahaya kemuliaan Allah (cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus), yaitu; firman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan;
1. Menopang segala yang ada.
Termasuk ibadah pelayanan sore ini ditopang
oleh firman pengajaran yang rahasianya dibuakakan. Yesus adalah firman Allah
yang rahasianya dibukakan, Ia menopang ibadah kita saat ini.
Ibadah Raya Minggu yang sedang berjalan
sampai saat ini itu karena firman Allah yang menopang, itulah firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan. Kalau menjalankan ibadah tetapi di dalamnya tidak
ada firman Allah maka itu bukan ibadah yang berkenan kepada Tuhan.
Tetapi yang pasti firman Pengajaran yang
rahasianya dibukakan berkuasa menopang segala yang ada. Ibadah pelayanan ini
bisa berjalan karena ditopang oleh firman Allah, kita bisa beribadah dan
melayani juga ditopang firman Allah, bahkan seluruh sendi-sendi kehidupan
rohani kita ditopang oleh firman Allah.
Kalau kehidupan kita dan ibadah pelayanan
ini ditopang oleh aturan-aturan manusia tidak berkenan di hadapan Allah dan
kita tidak bisa berbuat apa-apa.
2. Berkuasa
untuk mengadakan penycucian terhadap dosa.
Penyucian itu atau permandian air tidak
berhenti di kolam pembasuhan (pada saat baptisan air), tetapi penyucian itu
berlangsung sampai hari ini oleh air dan firman Allah, supaya kehidupan kita
ini kudus tidak bercela, menjadi cemerlang di hadapan Dia.
Setelah selesai mengadakan penyucian
terhadap dosa Dia duduk di sebalah kanan Yang Maha Besar di tempat tinggi,
dipermuliakan.
Sampai akhirnya ...
Ibrani 1:4
(1:4)
jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari
pada nama para malaikat dan dari semua nama. Biarlah kehidupan kita ini semakin
hari semakin indah karena kekayaan sorgawi yang diberikan untuk kita miliki di
dalam hati kita masing-masing, tidak lain tidak bukan itulah firman Allah yang
jauh lebih indah bahkan dari emas tua sekalipun. Kita tidak akan menjadi indah
hanya karena kita memiliki ini dan itu, tetapi kita menjadi indah karena firman
Allah yang menjadikan kita indah. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment