IBADAH RAYA
MINGGU, 28 APRIL 2019
KITAB WAHYU
(Seri 92)
Subtema: PEMBUKAAN
RAHASIA FIRMAN MEMBAWA KITA MENJADI PERAWAN SUCI
Shalom.
Salam
sejahtera kiranya kebahagiaan dari sorga memenuhi setiap hidup kita, ibadah dan
pelayanan ini, nikah dan rumah tangga kita sekaliannya.
Saya juga
tidak lupa menyapa umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming (video internet), Youtube,
Facebook di manapun anda berada, kita berdoa mohon kemurahan Tuhan supaya Tuhan
membukakan rahasia firman-Nya untuk memulihkan segala sesuatu.
Kita segera
memperhatikan firmna penggembalaan untuk ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10.
Wahyu 10: 3
(10:3) dan ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia
berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
Di dalam
kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh menderu terdengar, yaitu:
1. Wahyu
4: 5
2. Wahyu
8: 5
3. Wahyu
10: 3
4. Wahyu
11: 19
5. Wahyu
14: 2
6. Wahyu
16: 18
7. Wahyu
19: 6
Sekarang kita
akan memperhatikan tentang BUNYI GURUH YANG
KETUJUH (Seri Ketujuh)
Wahyu 19:
6-7
(19:6) Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena
Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Suara
himpunan besar orang banyak seperti deru guruh yang hebat, inilah bunyi deru
guruh yang ketujuh.
Lalu suara
himpunan besar orang banyak itu, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah
kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia”
Demikianlah
deru guruh ketujuh terdengar sebagai deru guruh yang terakhir.
Deru
guruh yang hebat ini terbagi atas dua bagian.
Yang Pertama: “Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja” Bagian yang
pertama ini telah diterangkan untuk beberapa kali pemberitaan firman.
Yang Kedua: “Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia” Dari seruan yang
kedua ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa gereja Tuhan atau sidang
mempelai Tuhan telah melewati sebuah perjalanan panjang yang penuh perjuangan,
sebab memang akhir dari perjalan rohani kita di atas muka bumi adalah pesta
nikah Anak Domba, sebuah perjalanan panjang yang penuh perjuangan.
Sejenak kita
akan melihat; tahap demi tahap jalan-jalan yang
harus kita lalui tersebut.
Amsal 30: 17
(30:17) Mata yang
mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah
dan dimakan anak rajawali.
Hati-hati,
orang yang menolak pengajaran mempelai akan dipatok gagak lembah dan dimakan
anak rajawali.
- Dipatok gagak lembah
-> orang yang terikat dengan perkara-perkara di bawah dan perkara lahiriah.
- Dimakan anak rajawali
-> orang yang hidup menurut hawa nafsu, yaitu keinginan-keinginan daging
yang jahat.
Inilah
orang-orang yang tidak menghargai Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
Oleh sebab
itu, jangan kita menyimpang ke kiri dan ke kanan hanya karena perkara di bawah,
perkara lahiriah.
Amsal 30:
18-19
(30:18) Ada tiga
hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19)
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan
kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang
gadis.
Ada tiga hal
yang mengherankan bahkan empat hal yang tidak dapat dimengerti oleh Salomo:
1. Jalan rajawali di udara
-> kemuliaan dan keagungan Yesus sebagai RAJA.
2. Jalan ular di atas cadas ->
sengsara Yesus sebagai MANUSIA.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut
-> kebangkitan Yesus sebagai HAMBA.
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Inilah
jalan-jalan yang harus dilalui tahap demi tahap. Jalan ini sangat mengherankan
raja Salomo, bahkan jalan-jalan ini tidak dapat dimengeri oleh Salomo sekalipun
Salomo seorang yang penuh dengan hikmat dari sorga, dari Allah.
Oleh sebab
itu, dalam mengikuti Tuhan atau menempuh jalan-jalan Tuhan, tidak bisa
menggunakan akal dan pikiran manusia, tidak juga bisa mengandalkan kekuatan dari
manusia daging itu sendiri selain hanya menyerah kepada kehendak Tuhan saja.
Hal yang
Keempat: JALAN
SEORANG LAKI-LAKI DENGAN SEORANG GADIS.
Kalau
beberapa waktu lalu kita sudah mengadakan kunjungan di Rantauprapat, dua sesi
pemberitaan firman Tuhan pagi dan sore, kemudian di Duri satu sesi pemberitaan
firman Tuhan, lalu satu sesi di Kandis, tetapi tidak lama lagi di bulan tujuh
kita akan mengadakan kebaktian persekutuan; Pengajaran Pembangunan Tabernakel
(PPT) di Tanjungbalai, Karimun, maka biarlah kiranya nanti kita menopang dengan
sungguh-sungguh. Menopang dalam kebenaran, menopang dalam kesucian, lahir batin
harus menopang persekutuan di sana.
Jangan
sampai tubuh kita ada di sana, tetapi batin tidak menopang, dan pada akhirnya
Tuhan akan melihat pelayanan itu berkenan atau tidak. Saya sudah sampaikan
ajaran ini, mulai dari ragi yang lama yaitu keburukan dan kejahatan,
kemudian secara khusus ada tiga ragi;
- Ragi Farisi, yaitu KEMUNAFIKAN.
Pelayanan yang seperti ini tidak berkenan di hadapan Tuhan.
- Ragi Saduki; TIDAK PERCAYA ADANYA
KEBANGKITAN, sehingga hidup dalam dosa kejahatan dan kenajisan.
- Ragi Herodes; penuh dengan KEBENCIAN.
Kiranya kita
menopang persekutuan-persekutuan yang akan diselenggarakan dengan tanpa ragi.
Jadi, HAL
KEEMPAT: “jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis”, jelas ini
adalah perjalanan Mempelai.
Yesus, Anak
Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga ingin berjalan dengan mempelai
perempuan-Nya, yaitu gereja Tuhan yang sempurna. Ini kerinduan Tuhan. Maka
jangan hanya dimengerti, firman Allah jangan hanya dicatat, tetapi firman itu
harus dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging, dan ditukik di dalam
hati kita sekaliannya, supaya perkataan dan
perbuatan (gerak-gerik) dari kepala sampai ujung kaki semuanya atas
pimpinan Roh Kudus.
Jelas ini
adalah perjalanan mempelai. Yesus Anak Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga,
ingin berjalan dengan mempelai perempuan-Nya, yaitu gereja Tuhan yang sempurna.
2 Korintus
11: 2
(11:2) Sebab aku
cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu
kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Dalam
tulisannya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus berkata: “Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus”
Berarti
dalam hal ini, Rasul Paulus sangat memahami betul apa yang menjadi kerinduan
Yesus, Anak Allah, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga yang betul-betul merindukan
untuk berjalan dengan mempelai perempuan-Nya. Ini kerinduan-Nya.
Syaratnya: Tampil
sebagai perawan suci kepada Kristus.
Perawan
suci, artinya; suci di atas suci, atau disebut maha suci, sehingga menjadi sama
dengan Dia, sederajat dengan Dia.
2 Korintus
11: 3-4
(11:3) Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya. (11:4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang
datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau
memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau
Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Untuk
membawa kita sampai kepada perawan suci, harus memperhatikan dua hal.
1. Pikiran
dan pengertian kita tidak boleh disesatkan dari kesetiaan kita yang sejati
kepada Kristus.
Pendeknya;
Kristus harus tetap menjadi kepala.
2. Kita
dituntut untuk menjadi sabar.
Sabar,
maksudnya; jangan cepat-cepat atau jangan buru-buru menerima berita yang lain,
secara khusus berita tentang;
- Yesus
yang lain. Tandanya; menolak salib, tujuannya; untuk bebas berbuat kejahatan dan
pemberontakan-pemberontakan kepada Tuhan, seperti Yesus Barabas, dia bebas dari
salib, dia seorang penjahat, dia seorang pemberontak.
- Roh
yang lain, yaitu roh antikris (roh jual beli). Tandanya; dikuasai oleh
kekuatiran soal apa yang akan dimakan, diminum dan dipakai.
Injil
yang lain. Tandanya; menyampaikan firman yang
ditambahkan dan dikurangkan.
· Ditambahkan,
berarti; menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan filsafat-filsafat
kosong.
· Dikurangkan,
artinya; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan teori-teori kemakmuran
dan tanda-tanda mujizat.
Oleh
sebab itu, kita dituntut untuk menjadi kehidupan yang sabar. Jangan cepat-cepat
menerima berita yang lain.
Lebih jauh
kita memperhatikan tentang PERAWAN SUCI.
Wahyu 14: 3
(14:3) Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk
dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus
dari bumi itu.
Kehidupan
144.000 orang adalah kehidupan yang telah ditebus dari bumi, dan mereka itu
adalah inti dari mempelai wanita Tuhan. Inilah suatu kehidupan yang betul-betul
menjunjung tinggi korban Kristus, mengerti tentang nilai dari ketebusan.
Tandanya:
dosa yang banyak itu banyak diampuni, sehingga dia banyak berbuat kasih kepada Tuhan.
Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka
adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Kemudian, “144.000
orang tersebut murni sama seperti perawan”, sebab mereka tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan. Ini bukan hanya pencemaran
dalam bentuk kenajisan, perzinahan biasa, tetapi jauh lebih dalam dari itu.
Pertanyaannya:
siapakah perepuan-perempuan itu? Jawabnya adalah itulah dua perempuan yang
ditulis dalam kitab Wahyu, antara lain;
1. Pelacur
besar atau Babel besar, disebut juga perempuan kekejian di bumi (Wahyu 17: 1-6)
Hati-hati
dengan dosa kenajisan. Mungkin tubuh kita tidak berbuat sesuatu yang najis
tetapi kalau batin liar, itu sama dengan pelacur rohani, ini yang merusak
gereja Tuhan.
2. Perempuan
Izebel dengan pengajaran sesatnya (Wahyu 2: 20).
Izebel ini
mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan.
2 Korintus
11: 3
(11:3) Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Jelas sekali
di sini dikatakan; “Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.”
Dimulai dari taman Firdaus, menjatuhkan satu keluarga, itulah Adam dan
Hawa, kemudian nanti zaman Firaun memperdaya satu bangsa di Mesir,
itulah bangsa Israel, sampai pada akhirnya di zaman akhir ini Setan
berupaya untuk memperdayakan semua bangsa di dunia ini.
Jadi
perempuan-perempuan ini berusaha untuk menggagalkan pesta nikah Anak Domba,
itulah pelacur besar (Bebel besar) dan Izebel dengan ajaran sesatnya. Ini bukan
dosa biasa yang sekedar kenajisan, perzinahan, penyembahan berhala biasa,
tetapi lebih dari itu, tujuannya; berupaya menggagalkan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna yaitu; pesta nikah Anak Domba.
Maka
sadarilah, apa yang baik, terimalah itu dengan bijaksana. Kalau tidak baik,
tolaklah, karena kita memiliki akal dan pikiran dengan penuh kebijaksanaan.
Sudah tahu yang baik tetapi sengaja melanggar yang baik, itu adalah kebebalan.
Kita kembali
membaca ...
Wahyu 14:
4-5
(14:4) Mereka
adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari
antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba
itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;
mereka tidak bercela.
144.000
orang yang ditebus dari bumi “murni sama seperti perawan” karena tidak
mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.
Kemudian
144.000 orang yang telah ditebus dari bumi;
1. Mereka
senantiasa mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Syarat untuk
mengikuti Tuhan adalah
- Sangkal diri.
Menyangkal segala kelebihan-kelebihan yang ada di dalam diri = tidak bermegah
dengan kelebihan-kelebihan yang kita punya.
- Memikul
salibnya, berarti; bertanggung jawab dengan tugas
pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan. Kita memiliki bahu dan Tuhan menaruh
tanggung jawab di atasnya untuk kita pikul bersama-sama.
- Mengikut Tuhan,
sama artinya masuk di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
2. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai
korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba -> imamat rajani
(Wahyu 5: 9-10, Wahyu 1: 5-6).
Setelah mereka ditebus oleh darah Anak
Domba selanjutnya Ia membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi
Allah, tujuannya; untuk memerintah sebagai raja di bumi.
3. Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta,
menunjuk kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Suatu kehidupan yang dikuasai dan dipimpin
oleh Roh Kudus, maka di dalam dirinya tidak ada dusta, bukan hanya
perkataannya, tetapi sikap dan perbuatannya tidak ada kepalsuan di dalam
dirinya.
4. Mereka tidak bercela, ini menunjuk
kehidupan yang senantiasa disucikan oleh air dan firman yang limpah (Efesus 5:
26).
Praktek
untuk sampai kepada perawan suci.
2 Korintus
4: 3-4
(4:3) Jika Injil
yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang
akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya
telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Cahaya injil
tentang kemuliaan Kristus. Artinya; firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan. Kuasa dari pembukaan firman, membawa kita kembali kepada wujud yang
semula yaitu sama mulia dengan Allah (gambaran Allah).
Maka kita
sangat membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tidak boleh
tidak. Kita terus berdoa supaya Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman
dalam setiap pertemuan ibadah-ibadah, sebab firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan adalah roti tanpa ragi, disebut juga roti sulung. Ini yang akan
membawa kita sampai kepada gambaran
Allah, sama mulia dengan Tuhan.
Ketika Tuhan
menampakkan diri kepada raja Salomo, dia meminta hikmat dari Tuhan.
Pemberitaan
firman tentang salib adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah. Yesus telah
menyerahkan segenap hidup-Nya untuk dipecah-pecahkan di atas kayu salib, itulah
hikmat Allah, itulah pembukaan rahasia firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan.
Lalu Tuhan
kembali menampakkan dirinya kepada Salomo untuk yang kedua kalinya setelah
Salomo mendirikan rumah Tuhan, lalu membawa tabut perjanjian itu masuk sampai
ke Ruangan Maha Suci. Di dalam tabut perjanjian itu hanya terdiri dua loh batu,
sehingga bait Allah, rumah Tuhan yang sudah selesai dibangun itu penuh dengan
kemuliaan Allah. Apa tandanya ruangan itu penuh kemuliaan Allah? Kita tidak
sanggup berdiri, tidak ada kuasa lagi untuk berbuat dosa.
Loh batu
yang pertama telah dipecah-pecahkan, itulah hikmat Allah, itulah firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan. Kemudian dua loh batu yang kedua itu ada
di dalam tabut perjanjian, di mana tabut itu sudah dibawa masuk ke dalam
Ruangan Maha Suci penuh dengan kemuliaan Allah.
Jadi jelas
sekali bahwa cahaya injil tentang kemuliaan Kristus betul-betul akan membawa
kita kembali pada wujud semula, segambar serupa dengan Allah. Itulah dua loh
batu yang kedua yang berada di dalam tabut perjanjian itu.
Kedatangan
Yesus yang kedua kali Dia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di
dalam kesempurnaan, di dalam kemuliaan-Nya yang luar biasa.
Maka kita
tidak boleh berhenti berdoa, untuk meminta pembukaan rahasia firman kepada
Tuhan, itu pokok utama kita. Kita sangat membutuhkan cahaya injil tentang
kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah.
Setelah saya
mendapatkan pengertian tentang Salomo ini, saya sangat bersyukur sekali kepada
Tuhan. Berarti pokok utama kita dalam doa adalah pembukaan rahasia firman
Allah. Itu nanti yang akan membawa kita segambar serupa dengan Allah.
Loh batu
pertama yang dipecahkan itulah pribadi Yesus yang sudah memecahkan segenap
hidup-Nya di atas kayu salib, itulah hikmat, itulah pembukaan rahasia firman.
Loh batu yang kedua ada dalam kemuliaan, Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai
Pria Sorga.
Jadi kita
tentu bersyukur kepada Tuhan, kalau injil itu tertutup maka tertutup bagi
mereka yang ditentukan untuk binasa. Ayo kita doakan terus supaya menyatakan
terus cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah.
1 Raja-Raja
3: 4
(3:4) Pada suatu
hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah
bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan
Salomo di atas mezbah itu. (3:5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri
kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah
apa yang hendak Kuberikan kepadamu."
Pada saat
Salomo mempersembahkan korban di bukit pengorbanan yang ada di Gibeon, di
situlah Tuhan menampakkan diri kepada Salomo untuk yang pertama kali. Dalam
kesempatan itu, Salomo meminta hikmat kepada Tuhan.
1 Raja-Raja
3: 11
(3:11) Jadi
berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang
demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu,
melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya
Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan
kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum
engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit
seorang pun seperti engkau.
Salomo meminta
hikmat dari Tuhan dan itu baik di pemandangan Tuhan.
Salomo tidak
meminta umur panjang, tidak meminta kekayaan, tidak meminta nyawa musuh,
melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, untuk dapat menyelesaikan masalah
dalam segala perkara, dan untuk menyelesaikan persoalan serumit apapun di atas
muka bumi ini.
Pokok utama
kita dalam doa yang pertama-tama: kiranya supaya Tuhan selalu membukakan
rahasia firman. Jadi bukan minta kekayaan, bukan minta umur panjang, bukan
minta yang lain-lain. Salomo meminta hikmat atau firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, menunjuk pemberitaan injil tentang salib itulah hikmat
Allah.
Kita
bandingkan dengan ...
1 Raja-Raja
9: 1-3
(9:1) Ketika
Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala
yang diinginkannya, (9:2) maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo
untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon. (9:3)
Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang
kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini
untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan
hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
Tuhan
menampakkan diri kepada Salomo untuk yang kedua kalinya, setelah Salomo selesai
mendirikan Bait Allah (rumah Tuhan), tempat kediaman Allah untuk
selama-lamanya.
1 Raja-Raja
8: 9-13
(8:9) Dalam tabut
itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke
dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan
TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.
(8:10) Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan
memenuhi rumah TUHAN, (8:11) sehingga imam-imam tidak tahan berdiri
untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN
memenuhi rumah TUHAN. (8:12) Pada waktu itu berkatalah Salomo:
“TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam
kekelaman. (8:13) Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu,
tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Setelah
Salomo selesai mendirikan rumah Tuhan, maka tabut perjanjian itu dipindahkan ke
dalam Ruangan Maha Suci. Sementara di dalam tabut perjanjian itu tidak ada
apa-apa selain kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb,
itulah loh batu yang kedua.
Jadi, hikmat
ini nanti, selain menyelesaikan perkara, persoalan di atas muka bumi ini, juga
dapat menyelesaikan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah sidang
mempelai Tuhan yang kelak nanti berada dalam pesta nikah Anak Domba, kelak
dalam kemuliaan Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Ketika tabut
itu dipindahkan ke Ruangan Maha Suci, maka ruangan itu penuh dengan kemuliaan
Allah, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian
di ruangan itu oleh karena awan itu.
Kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa karena Bait Allah itu penuh dengan
kemuliaan Allah.
Kalau
kehidupan seseorang penuh dengan kemuliaan Allah, kita tidak berdaya lagi untuk
mengandalkan daging dan keinginannya, daging tidak bersuara lagi untuk
memuaskan hawa nafsu dan keinginan-keinginannya yang jahat.
Maka kita
patut bersyukur;
- Kedua loh batu yang pertama yang dipecahkan
di atas kayu salib itulah hikmat Allah.
- Kedua koh batu yang kedua itulah kemuliaan
Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Oleh sebab
itu, pokok doa kita yang terutama adalah supaya Tuhan menyatakan cahaya injil
tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah, itu yang akan membawa
kita kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, sama mulia
dengan Tuhan.
2 Korintus
4: 5-6
(4:5) Sebab bukan
diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri
kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. (4:6) Sebab Allah yang telah
berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga
yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh
terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Kalau kita
sudah sampai pada kemuliaan Allah, maka cahaya kemuliaan itu juga terpancar
dari wajah kita masing-masing.
Dari dalam
gelap akan terbit terang dan itu yang membuat kita berada dalam terang sehingga
kemuliaan itu betul-betul terpancar dari wajah kita masing-masing.
Kalau Tuhan
sudah menampakkan diri, hargailah pembukaan rahasia firman, seperti Salomo
menghargai pembukaan rahasia firman, kemudian pembukaan rahasia firman
menyelesaikan perkara/masalah, nikah yang hancur, sampai terwujudnya nanti
pembangunan tubuh. Barulah nanti Yesus menampakkan diri di dalam kemuliaan-Nya
untuk yang kedua kali tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, di situ kita
tidak lagi berdaya, tidak sanggup lagi berbuat sesuatu yang sifatnya menurut
hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
Jadi, pokok
doa yang pertama adalah pembukaan rahasia firman, cahaya injil tentang
kemuliaan, itulah yang membawa kita kembali segambar serupa dengan Allah.
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan
Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya
yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia
duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan sanggup menyelesaikan masalah, mengadakan
penyucian terhadap dosa, menyelesaikan semua perkara sampai akhirnya duduk di
sebelah kanan Allah yang Maha Besar, bersanding dengan Dia.
Kita lihat
jemaat di Sardis.
Wahyu 3: 3-4
(3:3) Karena itu
ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan
bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti
pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
(3:4) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan
pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena
mereka adalah layak untuk itu.
Di Sardis
ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya, mereka akan berjalan
dengan Aku dalam pakaian putih karena mereka adalah layak untuk itu. Jalan
seorang laki-laki adalah dengan seorang gadis.
Wahyu 3: 21
(3:21) Barangsiapa
menang,
ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku,
sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas
takhta-Nya.
Kemudian
tidak berhenti sampai di situ, kerinduan Tuhan: Barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Nya, bersanding dengan
Tuhan, berarti menjadi mempelai wanitanya Tuhan. Ini adalah kerinduan dari
Tuhan; jalan seorang laki-laki adalah seorang gadis.
Biarlah
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan ini betul-betul membawa kita masuk
dalam pembentukan tubuh Kristus, menjadi sidang mempelai wanita Tuhan, kerohanian itu sudah sederajat, sekualitas
dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, sehingga barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku, bersanding dengan Dia, menjadi mempelai
wanita Tuhan. AmIn.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment