IBADAH RAYA MINGGU, 15 MARET 2020
WAHYU PASAL 11
(Seri: 28)
Subtema: YESUS TAMPIL SEBAGAI
RAJA DI ATAS SEGALA RAJA
Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera, bahagia
kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Tidak lupa saya mengucap syukur kepada
Tuhan, oleh karena kasih dan kemurahan-Nya kita dimungkinkan untuk
melangsungkan dan mengusahakan Ibadah Raya Minggu. Dan biarlah ibadah ini
bagaikan dupa berbau harum yang menyenangkan hati Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman
Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun
anda berada.
Selanjutnya kita berdoa, kita mohon
kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan menyingkapkan rahasia firman-Nya sore ini,
supaya kehidupan kita semuanya diberkati, kehidupan kita dipulihkan, sehingga
kehidupan kita ini menjadi suatu kehidupan yang berkenan baik nikah, ibadah
pelayanan, menjadi kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.
Sebelum dengar firman, semua kita
persiapkan diri, baik catatan, Alkitab, semuanya dipersiapkan dengan baik,
sehingga semuanya konsentrasi, kita semua diberkati, sebab kita datang untuk
memuji Tuhan.
Tuhan mau datang, persiapkan diri seperti
lima gadis yang bijaksana. Jangan kita beribadah seperti lima gadis yang bodoh,
memang tujuan mereka menyongsong Mempelai Laki-Laki Sorga, itu sebabnya mereka
mengambil pelita. Tetapi mereka tidak mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada
Tuhan, tidak mau memikul salib-Nya, hanya datang beribadah tanpa salib. Mereka
membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-buli, itu tidak
mempersiapkan diri.
Jadilah bijaksana, persiapkan diri di dalam
hal beribadah, persiapkan diri di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.
Jangan kita binasa, jangan bodoh, jangan
biarkan nyawa ini seperti seekor ayam potong yang hidup untuk dimusnahkan,
jangan. Bijaksanalah, Tuhan memberi pengertian kepada orang yang bijaksana.
Segera kita menyambut firman penggembalaan
untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 11.
Wahyu 11:15-16
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah
suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia
dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya." (110:16) Dan kedua puluh
empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur
dan menyembah Allah,
Ayat 15,
menunjukkan atau menceritakan kepada kita bahwa Yesus tampil sebagai Raja di
atas segala raja.
Ini merupakan sebuah kemenangan yang kekal,
berarti tidak akan pernah terjadi kekalahan lagi.
Kalau hari ini mungkin kita lemah dan kalah
terhadap dosa apapun itu, baik itu kejahatan, kenajisan, ataupun dosa-dosa yang
lain. Tetapi mari kita berjuang, sampai nanti Yesus tampil sebagai Raja di atas
segala raja.
Ini merupakan sebuah kemenangan yang kekal,
berarti tidak akan pernah terjadi kekalahan lagi.
Adapun tanda kemenangan itu: “terdengar
suara-suara nyaring dari sorga”, itulah nyanyian puji-pujian para
tua-tua.
Kita lihat …
Keluaran 15:13-16
(15:13) Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
(15:14) Bangsa-bangsa mendengarnya, mereka pun menggigil; kegentaran
menghinggapi penduduk tanah Filistin. (15:15) Pada waktu itu
gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang
berkuasa di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar. (15:16)
Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti
batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang.
Dalam setiap kemenangan ada nyanyian yang
terdengar, seperti Musa dan Israel setelah menyeberangi laut Teberau sampai
menyeberangi sungai Yordan. Ketika mereka menyeberangi laut Teberau, di situ
terdengar suara atau nyanyian sebagai puji-pujian bagi Tuhan.
Kemudian, lewat nyanyian kemenangan itu,
ada pengakuan tentang perbuatan-perbuatan Tuhan, yaitu:
1.
Tuhan
menuntun umat ketebusan-Nya dengan KASIH SETIA.
Sampai pada saat ini Tuhan menuntun perjalanan hidup
rohani kita, karena kasih setia Tuhan.
2.
Tuhan
membimbing ke tempat kediaman-Nya yang kudus, dengan KEKUATAN-NYA.
Sekarang ini Tuhan telah menuntun dan
membimbing kita karena kasih setia dan karena kekuatan-Nya.
Mendengar hal itu:
- Filistin gentar dan menggigil.
- Edom gempar.
- Moab ketakutan yang dahsyat.
- Kanaan gemetar.
Pendeknya, oleh kebesaran tangan Tuhan umat
ketebusan Tuhan:
1.
Menyeberangi
laut Kolsom (laut mati).
2.
Menyeberangi
sungai Yordan.
Arti rohaninya untuk kita sekarang, Tuhan
telah menyeberangkan (menyingkirkan) kehidupan kita dari:
1.
Segala
hawa nafsu daging yang jahat.
2.
Hukum
Taurat.
Kita bersyukur sebagaimana di sini
dikatakan di dalam Keluaran 15, terkhusus pada ayat 16, ngeri dan
takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan Tuhan mereka kaku seperti batu, “sampai
umat-Mu menyeberang ya Tuhan, sampai umat yang Kau peroleh menyeberang ya
Tuhan.”
Jadi saudara, di dalam setiap kemenangan
pasti terdengar suara nyanyian, itu tanda kemenangan, sebagai puji-pujian
kepada Tuhan. Kita tidak akan mungkin menaikkan nyanyian sebagai tanda
puji-pujian kepada Tuhan, selama kita terikat dengan dosa, tidak akan pernah
terdengar nyanyian sebagai puji-pujian bagi Tuhan.
Kalau sore ini kita naikkan nyanyian
sebagai puji-pujian bagi Tuhan, karena dua tangan dilepaskan dari ikatan dosa
dan dua kaki dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa, dilepaskan dari segala ikatan
apa saja, sehingga pada saat ini kita ada di dalam rumah Tuhan, di gunung Tuhan
yang kudus untuk menaikkan nyanyian kemenangan, itulah tanda puji-pujian kita
kepada Tuhan.
Supaya nyanyian kemenangan sebagai tanda
puji-pujian terus ada kepada Tuhan, sampai hari ini saya berdoa kiranya Tuhan
kirimkan ujung tombak, kepala bukan ekor di dalam melayani pekerjaan Tuhan,
baik sebagai seorang pembaca firman Tuhan, baik sebagai pemain musik, tetapi
yang sungguh-sungguh datang dalam tahbisan yang benar dan suci, bukan
bermain-main, mengingat hari ini adalah hari-hari terakhir.
Kita butuh seorang pembaca yang benar-benar
berada dalam tahbisan yang suci, berarti; kedua tangannya dan kedua kakinya
tidak terikat dengan dunia ini.
Roma 8:3-4
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak
berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa,
Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya
tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh.
Sebagai manusia Yesus telah menanggung
sengsara di atas kayu salib, sehingga:
1.
Kita bebas
dari tuntutan hukum Taurat.
2.
Kita bebas
dari perbuatan daging.
2000 (dua ribu tahun) yang lalu, Yesus
datang dan menjadi manusia, Dia rela mati di atas kayu salib, supaya kita bebas
dari tuntutan hukum Taurat dan bebas dari segala perbuatan daging dengan segala
keinginan-keinginannya yang jahat.
Kalau kita masih terikat dengan hukum
Taurat maka kita akan menjalankan ibadah ini menurut ketentuan dari hukum
Taurat, misalnya; “mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan”,
sama dengan: mempersembahkan tubuhnya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan,
tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Kemudian kelemahan dari hukum Taurat;
“Tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi”, artinya: kejahatan
dibalas dengan kejahatan.
Sehingga kesimpulannya, setiap orang
apabila dua tangan dan dua kaki terikat dengan hukum Taurat, maka ia tidak
bebas dari ketentuan-ketentuan hukum Taurat itu sendiri.
Kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia
sudah menggenapkan hukum Taurat itu di dalam diri kita masing-masing, sehingga
hukum Taurat itu tidak mengikat dua tangan dan dua kaki kita. Kemudian kita
juga bebas dan menyingkir dari perbuatan daging dengan segala
keinginan-keinginannya yang jahat.
Kita memeriksa kembali …
Keluaran 15:17-18
(15:17) Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung
milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN; di
tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN. (15:18) TUHAN
memerintah kekal selama-lamanya."
Jadi jelas sekali pada ayat 18 ini
dikatakan: TUHAN memerintah kekal selama-lamanya.
Jadi di dalam kemenangan itu selalu
terdengar suara-suara atau nyanyian, itulah puji-pujian kepada Tuhan, karena
pada saat sangkakala yang terakhir itu ditiup oleh malaikat yang ketujuh, itu
adalah sebuah tanda bahwa Tuhan memerintah sampai selama-lamanya.
Pada ayat yang ke 17; Tuhan membawa
dan menyeberangkan umat ketabusan-Nya, untuk dicangkokkan di atas gunung Tuhan.
Pendeknya, dicangkokkan untuk menjadi
milik kepunyaan Tuhan, dan pada saat itulah Tuhan memerintah kekal sampai
selama-lamanya.
Kita kembali membaca …
Wahyu 11:15-16
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah
suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia
dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya." (11:16) Dan kedua puluh empat
tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan
menyembah Allah,
Jadi Wahyu 11:15 sama dengan Keluaran
15:1-20.
Singkatnya, dalam satu kesempatan
sangkakala ditiup disertai suara-suara yang nyaring, sebagai tanda kemenangan
bahwa Tuhan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Dalam kesempatan
yang lain kedua puluh empat tua-tua tersungkur dan menyembah Allah yang hidup.
24 (dua puluh empat) tua-tua dalam susunan
Tabernakel itu terkena pada Meja Roti Sajian.
Di atas meja terdapat 12 (dua belas) ketul
roti itu berbicara tentang 12 rasul gereja hujan awal dan 12 rasul gereja hujan
akhir, jadi genap 24 tua-tua.
Imamat 24:5-7
(24:5) "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua
belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua
persepuluh efa; (24:6) engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam
buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN. (24:7)
Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan
itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban
api-apian bagi TUHAN.
Dua belas ketul roti di atas meja diatur
menjadi dua susun, masing-masing terdiri dari 6 (enam) ketul roti.
Ini kalau disatukan menjadi 66 (enam
puluh enam), itu menunjuk jumlah seluruh Alkitab, dalam Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru, yang diawali kitab Kejadian dan diakhiri kitab Wahyu.
Selanjutnya, kemenyan tulen harus
dibubuhkan ke atas roti tersebut, arti rohaninya: penyembahan yang benar
harus didorong oleh kekuatan firman Allah.
Jangan kita menyembah, kemudian tiba-tiba
menyebut “sikaraba-sikaraba”, tanpa dorongan firman Allah, itu tidak
benar.
Jadi penyembahan yang benar harus didorong
oleh kekuatan firman. Itulah keberadaan dari pada dua puluh empat tua-tua.
Jadi dalam satu sisi terdengar suara
sangkakala ditiup oleh malaikat yang ketujuh, diiringi dengan suara-suara yang
nyaring. Tetapi dalam sisi lain -- kesempatan yang lain -- dua puluh empat
tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Allah yang hidup.
Biarlah kiranya dengan kekuatan firman
Allah, hari demi hari kerohanian kita dibawa sampai kepada puncaknya, itulah
doa penyembahan sebagai tanda penyerahan sepenuh, untuk taat kepada kehendak
Allah.
Menyembah tetapi tidak taat kepada kehendak
Allah, itu penyembahan lahiriah (rutinitas), tetapi yang benar penyembahan itu
sebagai tanda penyerahan diri untuk taat kepada kehendak Allah.
Demikianlah cara Tuhan mempersiapkan gereja
Tuhan untuk menjadi suatu pemerintahan yang kekal sampai selama-lamanya.
Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh
tentang DUA PULUH EMPAT TUA-TUA ini.
Wahyu 5:7-10
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu
dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. (5:8) Ketika Ia
mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh
empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu
kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang
kudus. (5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka
bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10)
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Dua perkara terlihat dengan jelas di dalam ayat
7 sampai dengan ayat 10:
1.
Dua
puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Anak Domba Allah, karena terjadi pembukaan rahasia firman Allah.
Tadi ke atas dua belas ketul roti dibubuhkan kemenyan
tulen, berarti penyembahan itu didorong oleh firman Allah. Tetapi di sini kita
melihat, dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Anak Domba
karena terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Jadi jelas pembukaan rahasia
firman membawa kita sampai kepada doa penyembahan.
Jadi betul-betul di hari-hari terakhir ini pokok doa
kita yang utama adalah supaya kiranya senantiasa terjadi pembukaan rahasia
firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, lewat pembukaan firman ini
nanti hidup rohani kita akan dibawa sampai kepada derajat yang tinggi, dibawa
sampai kepada puncak rohani yaitu dalam doa penyembahan yang benar, itulah
penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, tidak taat kepada
keinginan di hati (keras hati).
2.
Menyanyikan
nyanyian baru, karena darah Anak Domba telah
memberi kemenangan, dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa,
dan bangsa.
Selanjutnya Allah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan dan imam-imam bagi Allah, suatu kedudukan yang
sangat tinggi dan istimewa. Tujuannya adalah supaya mereka memerintah
sebagai raja di bumi.
Jadi seorang pelayan Tuhan (imamat rajani), harus
mempunyai kuasa dan otoritas untuk memerintah sebagai raja di bumi, berkuasa
atas bumi, berkuasa atas dosa (dosa tidak berkuasa lagi).
Jadi saudara sangat sinkron sekali dengan
apa yang sudah kita baca di dalam Wahyu 11:15-16, dalam kemenangan itu
ada nyanyian (suara-suara nyaring) sebagai puji-pujian kepada Tuhan. Kemudian
dalam kesempatan yang lain, dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud
menyembah kepada Dia. Di sini pun kita melihat hal yang senada tentang dua
puluh empat tua-tua ini.
Kalau kita memang sudah penuh dengan firman
Allah tidak bisa dipungkiri, itu akan terus membawa kita sampai kepada derajat
yang tinggi.
Saya bersyukur sekali kepada Tuhan, karena
Allah kita besar, luar biasa. Oleh karena kekuatan tangan-Nya kita diajar
untuk menyerah, menyingkir dari
perbudakan dosa, serta menyingkir dari hukum Taurat, tidak ada seperti Dia.
Sehingga nanti pada saat Tuhan memerintah,
maka semua bangsa-bangsa akan menggigil, baik Filistin, maupun Moab, bahkan
Edom dan Kanaan, mengalami kedahsyatan yang sangat luar biasa (takut yang
begitu dahsyat).
Jadi untuk yang kesekian kali, saya tidak
tahu untuk yang berapa kali saya mengucapkan, kita patut bersyukur kepada Tuhan
karena Tuhan sudah membawa kita sampai sejauh ini lewat Pengajaran Mempelai
dalam terangnya Tabernakel, satu-satunya pengajaran yang akan mempersatukan
gereja Tuhan menjadi gereja sempurna itulah tubuh mempelai, kelak akan dibawa
masuk dalam pesta nikah Anak Domba, disitulah puncak dari suara-suara nyaring
yang terbesar.
Dari Wahyu 5:7-10, saya akan membawa
saudara untuk melihat Daniel 2, supaya oleh hikmat Tuhan ini akan
memberi terang kepada kita.
Daniel 2:17-18
(2:17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada
Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, (2:18) dengan
maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai
rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan
bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
Di sini kita melihat, Daniel bersama-sama
dengan Hanaya, Misael dan Azarya, berdoa dan memohon supaya terjadi
pembukaan rahasia firman.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman,
kita ditolong, tidak binasa. Karena lewat pembukaan rahasia firman akan membawa
kita sampai kepada derajat yang tinggi, akan membawa kehidupan rohani kita
sampai kepada doa penyembahan, itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada
kehendak Allah.
Kalau tidak ada pembukaan rahasia firman,
saya terlalu yakin mengatakan harapan untuk selamat itu terlalu kecil, tidak
cukup hanya berkata saya percaya, Tuhanku dahsyat. Kalau soal percaya,
setan juga percaya.
Banyak orang Kristen berkata, aku percaya,
Tuhanku dahsyat. Tuhan memang dahsyat, tetapi tidak cukup hanya berkata aku
percaya. Kalau soal percaya setan juga percaya, tetapi persoalannya
sekarang adalah:
-
Setan
tidak punya dua tangan untuk menyentuh (memikul) salib.
-
Setan
tidak punya dua kaki untuk melangkah sesuai ketetapan firman.
Tetapi bagi kita di hari-hari terakhir ini
yang masih hidup, yang masih tersisa di gunung Sion, masih ada kesempatan bagi
kita untuk menggunakan dua tangan meraih salib dan melangkah bersama-sama
dengan Tuhan sesuai dengan ketetapan firman Allah.
Doakan supaya Tuhan terus bukakan
firman-Nya, dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah dan bersyukur kalau Tuhan
ijinkan kita memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan ini.
Bersyukur karena setan (ular):
-
Tidak
punya dua tangan untuk melayani pekerjaan Tuhan.
-
Tidak
punya dua kaki untuk melangkah sesuai ketetapan-ketetapan firman Allah.
Kekuatan firman akan mendorong kita untuk
terus maju melangkah sesuai dengan ketetapan firman hingga kita dibawa sampai
kepada puncak rohani (doa penyembahan), itulah penyerahan diri sepenuh untuk
taat kepada kehendak Allah. Kita bersyukur. Kalau masih ada kesempatan untuk
memikul salib, bersyukurlah.
Dan doakan supaya Tuhan terus membukakan
rahasia firman-Nya.
Dalam nats yang lain berkata, umat-Ku
binasa karena tidak mempunyai pengetahuan. Dalam ayat yang lain juga
berkata, kalau tidak ada Wahyu (pembukaan firman), liarlah umat-Ku
(binasalah umat-Ku).
Jadi oleh pembukaan firman inilah kita
lepas dari kebinasaan, sebab Nebukadnezar pun bermimpi lalu mimpi itu
diceritakannya kepada ahli nujum.
Daniel 2:11
(2:11) Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada
seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari
dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
Hanya Tuhan yang dapat menyingkapkan
rahasia firman Tuhan. Persis seperti di dalam 2
Korintus 3:14, hanya Kristus yang dapat menyingkapkan rahasia firman.
Oleh sebab itu Daniel sadar dia mengajak
rekan-rekannya, itulah Hanaya, Misael, dan Azarya (Sadrakh, Mesakh, Abednego)
untuk segera berdoa, di dalam doa mereka akan memohonkan kepada Tuhan supaya
terjadi pembukaan rahasia firman.
Itu juga tangisan saya di hari-hari
terakhir ini, bukan soal makan dan minum, bukan soal hal-hal yang lahiriah,
tetapi soal pembukaan rahasia firman, supaya kiranya Tuhan terus membukakan
rahasia firman, supaya kita tidak binasa.
Jadi supaya terlepas dari kebinasaan, kita
harus belajar menghargai pembukaan firman.
Hari-hari ini setan berusaha menyesatkan
gereja Tuhan, sebab hari-hari ini gereja sibuk hanya soal perkara lahiriah,
sibuk dengan berkat-berkat lahiriah, sibuk dengan theologi kemakmuran, tetapi
mengesampingkan salib Kristus.
Tetapi hari-hari ini kita terus berdoa,
kita mohon kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan terus bukakan firman-Nya, sehingga
kita tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal untuk selama-lamanya,
dan akhirnya berada di dalam pemerintahan yang kekal.
Kita lihat dulu di dalam …
2 Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada
hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus
saja yang dapat menyingkapkannya.
Jadi kalau tidak ada pembukaan rahasia
firman Tuhan, maka segala dosa yang terselubung tidak akan tersingkap, sebab hanya
Kristus yang dapat menyingkapkan firman.
Itu sebabnya di atas tadi sudah saya
sampaikan, jangan kita anggap enteng dengan pembukaan rahasia firman, tetapi
biarlah kita semakin hari semakin menghargai pembukaan firman Tuhan, supaya
kita lepas dari kebinasaan.
Daniel saja seorang nabi yang besar,
sungguh-sungguh berdoa dan memohon supaya terjadi pembukaan rahasia firman,
dengan satu tujuan supaya mereka tidak binasa (lepas dari kematian).
Kalau Daniel saja seorang nabi besar
memohon kemurahan Tuhan supaya terjadi pembukaan firman Tuhan, seharusnya kita
juga mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
2 Korintus 3:15
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab
Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
Jadi kalau hanya menjalankan ibadah secara
Taurat (ibadah lahiriah), umpamanya: mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh
dari pembukaan firman, kehidupan semacam ini tidak akan pernah tertolong.
Sebab dosa yang disembunyikan itu tidak akan tersingkap.
Maka dalam setiap mendengarkan firman Tuhan
(manakala terjadi pembukaan firman), jangan keraskan hati, tetapi segera akui
segala dosa yang sudah dilakukan yang belum pernah diakui.
Sore ini kesempatan selebar-lebarnya bagi
kita untuk mengakui segala kekurangan kita.
Kalau kita hanya datang menjalankan ibadah
Taurat, tidak akan mungkin kita bisa tertolong, selubung yang menyelubungi itu
tidak mungkin tersingkap, sebab hanya Kristus yang dapat menyingkapkan segala
sesuatunya.
Itu sebabnya, kalau kita melihat di dalam …
Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau
yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat
melihat sebelah dalamnya. (5:4) Maka menangislah aku dengan amat
sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka
gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Rasul Yohanes menangis karena tidak ada
seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab dan ketujuh
meterainya (pembukaan rahasia firman).
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman maka
segala yang terselubung akan tersingkap = dosa dibongkar dengan tuntas,
berarti; masalah selesai, dengan demikian Tuhan menghapus air mata kita.
Tetapi pada ayat 5 …
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:
"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu
tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya."
Tua-tua itu penuh dengan firman, firman itu
juga membawa mereka sampai kepada penyerahan diri sepenuh.
Kita bersyukur kalau kita mendapat
pembukaan rahasia firman pada saat sore hari ini, itu adalah kemurahan hati
Tuhan, untuk menyelesaikan segala persoalan-persoalan yang ada di atas muka
bumi ini.
Kita kembali membaca …
Daniel 2:19
(2:19) Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu
penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
Akhirnya Tuhan pun menyingkapkan rahasia
firman yang besar kepada Daniel dalam suatu penglihatan, oleh karena
penyingkapan rahasia inilah Daniel memuji Allah semesta langit, sama
dengan: terdengar suara nyanyian.
Kalau terjadi penyingkapan rahasia firman,
segala yang terselubung di dalam hati akan tersingkap = segala dosa yang
tersembunyi tersingkap = dosa dibongkar dengan tuntas = masalah selesai = air
mata dihapus. Disitulah ada kemenangan, dalam kemenangan terdengar suara
nyanyian sebagai puji-pujian kepada Tuhan.
Jadi sangat sinkron sekali dengan Wahyu
11:15-16.
Biarlah kiranya hati kita ini terus
dipenuhkan oleh pembukaan firman, sampai kita benar-benar dibawa sampai kepada
puncak rohani, itulah doa penyembahan, tanda penyerahan diri sepenuh. Bagaikan
dua puluh empat tua-tua, setiap kali mendengar suara nyanyian, mereka langsung
tersungkur dan sujud menyembah kepada Anak Domba.
Tuhan baik kepada kita semua, Dia sangat
memperhatikan kehidupan kita yang hina ini. Sebetulnya kita ini bukan siapa-siapa,
tetapi Tuhan sangat memperhatikan kita ini.
Kita ini pada dasarnya datang dari
nikah-nikah yang hancur, saya tahu, hampir 90% kita semua datang dari nikah
yang hancur. Tetapi kehidupan yang hina ini dikumpulkan oleh Tuhan di atas
gunung Sion (di tempat ini), supaya kita terus menikmati pembukaan rahasia
firman Tuhan. Jadi jangan kita sombong, tetap rendah hati dalam meperhatikan
pembukaan firman ini.
Kita akan membaca …
Daniel 2:20-23
(2:20) Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya
sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! (2:21)
Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja,
Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang
berpengertian; (2:22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak
terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang
ada pada-Nya. (2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan
Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah
memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah
memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
Tuhan membukakan rahasia firman-Nya sesuai
dengan pergumulan Daniel, yaitu untuk dapat memberi jawaban tentang mimpi dari
pada Nebukadnezar.
Demikian pula kita pada sore ini, kita
datang dengan berbagai-bagai pergumulan, datang dari latar belakang yang
berbeda-beda, tetapi Tuhan akan menyingkapkan rahasia firman-Nya untuk
menyelesaikan segala pergumulan-pergumulan yang kita alami.
Tuhan mau hapus air mata kita, ratap
diganti dengan sukacita.
Dalam pembukaan firman ini nanti kita akan
mengerti, antara lain:
1.
Tuhan
mengubah saat dan waktu.
Manusia tidak dapat mengubah saat dan waktu, manusia
hanya bisa memanfaatkan kesempatan yang ada ini untuk segera datang menyerah
dan bertobat kepada Tuhan.
2.
Memecat
raja dan mengangkat raja.
Dia yang mengangkat, Dia yang menurunkan.
Kalau Tuhan membuka pintu tidak ada yang dapat menutup,
dan kalau Tuhan yang menutup pintu tidak ada yang dapat membukakannya.
Biarlah kita semuanya memiliki kunci Daud, berarti; “menjadi
tiang penopang yang dipancangkan oleh Tuhan di dalam rumah Tuhan dan menjadi
dasar kebenaran”, itu tanda bahwa kita sudah memegang kunci Daud. Kalau
kita masuk dan berada di dalam, tidak untuk keluar lagi, itu kunci Daud.
Kunci membuka supaya kita masuk bukan lagi untuk keluar,
kalau kita sudah berada di dalam Tuhan tetaplah menjadi anak Tuhan. Kalau
beribadah, beribadahlah sungguh-sungguh. Kalau melayani, melayanilah dengan sungguh-sungguh.
Tetap ada di dalamnya, itu kunci Daud.
Ada gemuruh, daya yang begitu hebat di dalam takhta-Nya
dengan kecepatan tinggi seperti kilat yang tidak bisa dibendung oleh
siapa-siapa. Kalau Dia yang mengangkat tidak ada yang dapat menurunkan, kalau
Dia yang menurunkan tidak ada yang dapat mengangkat, itu yang perlu kita
ketahui.
3.
Dia
memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang
berpengertian.
Jadi saudara, hikmat itu diberikan kepada orang yang
bijaksana, orang yang bijaksana itu sama seperti bintang-bintang di langit,
menjadi penunjuk untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Kemudian Tuhan juga memberi pengetahuan kepada orang
yang berpengertian.
Semakin kita membuka hati kepada firman, maka akan
semakin Tuhan menyingkapkan rahasia firman-Nya, itu orang yang berpengertian.
Maka pada ayat 22 ini, Daniel berkata dan mengaku: Dialah
yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu
apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Lewat pembukaan
rahasia firman segala dosa yang tersembunyi di dalam gelap akan tersingkap,
karena Ia adalah terang, supaya pada akhirnya kita juga berada di dalam terang.
Daniel 2:23
(2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab
Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan
kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan
kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
Pada ayat 23 ini, raja Nebukadnezar
memberi suatu ultimatum kalau orang bijaksana di kerajaan Babelonia, termasuk
ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum, tidak bisa mengartikan mimpi atau
penglihatan dari Nebukadnezar ini, maka mereka semua akan dibinasakan dan
dilenyapkan.
Tetapi mendengar akan hal itu, Daniel dan
rekan-rekan segera berdoa dan memohon supaya terjadi pembukaan rahasia firman
Tuhan. Dan doa permohonan mereka didengarkan oleh Tuhan, sehingga Daniel
berkata: sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan. Pendeknya,
orang yang kuat memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi sekali.
Kita kuat karena terjadi pembukaan rahasia
firman, kita percaya diri karena terjadi pembukaan rahasia firman. Kita yakin
kita selamat dari penyakit corona, penyakit sampar, yang sudah dinubuatkan Wahyu
6:6, oleh karena pembukaan rahasia firman Tuhan.
Sekarang kita akan melihat …
Daniel 2:30
(2:30) Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan
karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup,
tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya
tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Jadi Daniel pun mengakui di sini, kalau
Tuhan memberikan hikmat -- membukakan rahasia firman -- kepada Daniel bukan
karena Dia melebihi hikmat dari pada orang yang berhikmat, tetapi supaya
rahasia firman itu akan disampaikan, akan dinyatakan kepada raja Nebukadnezar.
Kalau rahasia firman Tuhan itu juga diterima oleh raja Nebukadnezar, maka di
sini nanti akhirnya raja Nebukadnezar pun akan mengenal pikiran-pikirannya
sendiri, akan mengenal jalan hidupnya, akan mengenal hatinya, akan mengenal
apa yang telah dia perbuat selama ini.
Inilah kelebihan kita dari antara
orang-orang di luaran sana (orang dunia), lewat pembukaan rahasia firman kita
diajarkan untuk mengenal siapa kita, untuk mengenal perbuatan-perbuatan kita,
pikiran-pikiran kita di dalam hal mengikuti Tuhan.
Apa tanda seseorang tidak mengenal dirinya?
Tanpa disadari banyak berbuat jahat, menyakiti hati Tuhan.
Tetapi oleh karena kemurahan hati Tuhan,
Tuhan bukakan firman-Nya, sehingga kita mengenal pikiran-pikiran kita, mengenal
apa yang kita perbuat selama ini kepada Tuhan. Pendeknya, menyadari diri
sebagai orang berdosa. Kalau orang sudah menyadari diri sebagai orang berdosa,
tentu orang seperti ini tidak akan mungkin mengulangi kesalahannya. Tetapi
berbeda dengan orang yang tidak menyadari diri, selalu merasa diri paling
benar, sehingga kesalahan pun tidak terhindarkan lagi dalam dirinya.
Daniel 2:31
(2:31) Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah
patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar
biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Adapun mimpi dari pada Nebukadnezar itu
ialah, sebuah patung yang amat besar, kemudian patung ini tinggi, berkilau-kilauan
luar biasa, tegak dan tampak mendahsyatkan.
Saya teringat waktu Yesus selesai berpuasa
empat puluh hari, empat puluh malam, selanjutnya Roh Tuhan membawa Dia ke
padang gurun. Kemudian di situ ada tiga kali peperangan, peperangan yang ketiga
adalah ular atau Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kerajaan dunia dengan kemegahan dan kemilau-kemilaunya. Bagaikan
mimpi Nebukadnezar melihat sebuah patung lagi tinggi, berkilau-kilauan luar
biasa, sangat mendahsyatkan.
Jangan lupa tri tunggalnya setan:
1.
Naga.
2.
Antikris.
3.
Nabi
palsu.
Naga itu memberikan takhtanya atau
pemerintahannya, itulah pemerintahan antikris di atas muka bumi selama tiga
tahun setengah, juga naga itu memberikan kekuatannya yang besar dan
kekuasaannya yang luar biasa.
Namun dalam kesempatan yang lain nabi-nabi
palsu menjalankan pemerintahan yang sama, mereka mengadakan mujizat yang
dahsyat bahkan menurunkan api dari langit turun ke bumi. Disitulah mereka
mendapat kesempatan untuk mengadakan mujizat, sehingga orang-orang
terheran-heran melihat mujizat, tetapi mereka menyingkir dari salib. Ini adalah
kesalahan yang besar.
Selanjutnya tanpa sadar penduduk bumi
digiring sampai menyembah patung binatang yang pertama, menyembah patung
antikris. Jadi tanpa sadar hari-hari ini, setan sedang berusaha merusak, meluluh
lantahkan gereja Tuhan, berusaha untuk menggiring gereja Tuhan sampai kepada
penyembahan berhala, patung berhala yang dapat berbicara pada masa aniaya
antikris, cukup mendahsyatkan.
Memang kalau hanya sibuk berbicara tentang
theologi kemakmuran (perkara lahiriah, berkat jasmani), itu memang sangat
berkilau-kilauan, itulah kerajaan dunia dengan kemegahannya dengan
kemilauannya.
Tetapi itu merupakan sesuatu yang sangat
mendahsyatkan, bukan sesuatu yang membawa kita sampai kepada kemuliaan.
Hati-hati kalau di gereja hanya berbicara
soal berkat-berkat, di gereja hanya berbicara soal uang, hati-hati, itu
kemilau-kemilau yang harus kita hindari.
Sesungguhnya kalau kita mencari kerajaan
sorga dan kebenaran yang ada di dalamnya, semuanya ditambahkan. Tidak usah
silau dengan kemilau-kemilau yang ada di dunia ini, itu hanya sebuah patung
berhala.
Inilah sekarang yang disingkapkan oleh
Daniel karena Tuhan membukakan firman-Nya dan Daniel pun menyatakan-Nya supaya
Nebukadnezar jangan sombong.
Entah kenapa Tuhan bawa saya dalam
membicarakan hal ini, kalau kita sadar mengapa Tuhan ijinkan ada penyakit
corona (sampar corona, zombi corona), supaya manusia (penduduk bumi) jangan
sombong lagi, manusia tidak boleh terlena di bumi, manusia harus kembali kepada
sang khalik.
Tuhan yang menciptakan langit bumi, Tuhan
yang menciptakan manusia dari seonggok tanah liat, maka kita harus kembali
kepada sang khalik, sang pencipta kita harus menyadari itu. Kita tidak boleh
terlena dengan kemilau dari dunia ini, kerajaan dunia dan kemegahannya, tidak
boleh silau dengan patung berhala, tidak boleh silau dengan berhala-berhala apa
saja, entah silau karena pekerjaan, harta kekayaan, bisnis, apa saja, kita
harus sadari itu, bahwa itu hanyalah sebuah patung berhala yang membinasakan, yang
mendahsyatkan sekali.
Lihat, sekarang orang yang punya gaji 10
milyar dalam satu bulan gigit jari karena Virus Corona. Mereka harus mengenal
Tuhan, mereka harus menyadari diri mereka, siapa mereka.
Tetapi semoga mereka dapat menerima
pembukaan firman, kalau tidak, sampai kapanpun tidak akan menyadari diri.
Tetapi kepada kita Tuhan singkapkan rahasia firman, supaya kita mengerti
tentang kemilau yang mendahsyatkan ini.
Hati-hati patung berhala, jangan karena
suatu cita-cita lalu kita sembah dia, itu sesuatu yang sangat mendahsyatkan
sekali. Jangan karena pekerjaan, karier, pendidikan, lalu kita tinggalkan Tuhan
dan pelayanan, itu sesuatu yang sangat mendahsyatkan sekali, patung yang sangat
mendahsyatkan sekali, hati-hati.
Saya ingatkan ini bukan karena saya marah,
tetapi karena ini adalah tanggung jawab saya kepada sidang jemaat.
Daniel 2:32
(2:32) Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan
lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, (2:33)
sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi
dari tanah liat.
Kemudian kita akan melihat, adapun wujud
dari patung itu:
-
Kepalanya
dari emas tua.
-
Dada
dan lengannya dari perak.
-
Perut
dan pinggangnya dari tembaga.
-
Pahanya
dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah
liat.
Sekarang kita akan melihat ayat 34,
tadi saya sudah baca pada ayat 31: Ya raja, tuanku melihat suatu
penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi,
berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Banyak orang tegak karena jabatan, tegak
karena uang, harta, dan kekayaan, bisnis, karena itu memang dicari oleh
bangsa-bangsa lain.
Tetapi lihat ayat 34 …
Daniel 2:34
(2:34) Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa
perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada
kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Tapi tiba-tiba “terungkit lepas sebuah
batu tanpa perbuatan tangan manusia”, lalu menimpa patung yang besar itu,
menimpa patung yang tegak, menimpa patung yang berkilau-kilauan sehingga orang
silau melihatnya, tiba-tiba hancur oleh batu yang besar itu. Hati-hati.
Daniel 7:11-14
(7:11) Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan
tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya
dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. (7:12) Juga
kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka
ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. (7:13) Aku terus melihat dalam
penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang
seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia
dibawa ke hadapan-Nya. (7:14) Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan
kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa,
suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang
kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak
akan musnah.
Jadi batu yang besar atau gunung batu,
itulah pribadi; Yesus Anak Allah, kelak akan datang dalam kemuliaan-Nya
di awan-awan nan permai, menghancurkan kerajaan-kerajaan di bumi ini.
Yesus akan menjadi Raja, mengambil alih
kerajaan di bumi ini dan menjadi Raja di atas segala raja, dan Dia akan
memerintah sampai selama-lamanya.
Kita bersyukur karena Tuhan Yesus memberi
pengertian ini kepada kita semua, hanya Kristus yang dapat menyingkapkan
rahasia firman Tuhan.
Jadi batu yang besar itulah pribadi Yesus Kristus,
Anak Allah, Dialah gunung batu. Dia akan datang kelak pada kali yang kedua
sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, di awan-awan nan permai, Dia akan menjadi
Raja di atas segala raja dan memerintah sampai selama-lamanya.
Dunia ini sudah berada pada puncak
kesombongan, dunia ini lupa kepada Tuhan sang penciptanya, persis seperti
patung yang besar tinggi, yang dimimpikan oleh Nebukadnezar. Tetapi suatu kali
nanti itu akan dihancurkan, sebab Tuhan menjadi Raja di atas segala raja, Dia
akan memerintah sampai selama-lamanya.
Lalu kita melihat juga …
Daniel 2:44
(2:44) Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan
mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan
kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan
meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu
sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
Yesus adalah gunung batu yang besar, Dia
akan meremukkan semua kerajaan-kerajaan, Dia akan menjadi Raja di atas
segala raja dan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya.
Kita lihat dulu …
Daniel 7:27
(7:27) Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari
kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang
kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan
yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Sampai pada akhirnya Tuhan akan
himpunkan kita menjadi suatu kesatuan dan Tuhan akan menjadi Raja atas
mereka atas segala suku, kaum, dan bahasa, dan pemerintahan-Nya kekal sampai
selama-lamanya.
Inilah pemerintahan yang sedang kita
tunggu-tunggu (nanti-nantikan), sebab pemerintahan di bumi ini akan berlalu.
Ingat, tanpa sebab batu yang besar itu akan
terungkit sehingga meremukkan patung yang besar dan tinggi itu, walaupun penuh
dengan kemilau-kemilaunya.
Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan
Yesus baik kepada kita semua.
Daniel 2:28-29
(2:28) Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia;
Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi
pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku
lihat di tempat tidur ialah ini: (2:29) Sedang tuanku ada di tempat
tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan
terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah
memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, apa
buktinya? Tuhan sudah menyingkapkan rahasia firman-Nya bagi kita
sekaliannya dan lewat pembukaan rahasia firman itu Tuhan memberikan semua
rencana-rencana yang indah dalam setiap kehidupan kita. Sampai kita menjadi
suatu kerajaan yang dipulihkan, Yesus tampil sebagai Raja untuk memerintah
sampai selama-lamanya.
Sudah dengan rendah hati dengar firman
Tuhan? Sudah menyingkir (lepas) dari kekerasan hati dan perbuatan-perbuatan
daging? Sudah diseberangkan dari hukum Taurat dan daging?
Karena kekuatan tangan Tuhan kita ada di
gunung-gunung Tuhan, gunung yang kudus. Tuhan sudah menyingkapkan rahasia
firman-Nya, siapa kita ini? Kita ini datang dari berbagai-bagai tempat dengan
latar belakang yang berbeda-beda, 90% dengan nikah yang hancur, artinya kita
hina, kita bukan siapa-siapa di dunia ini. Tetapi begitu luar biasa, Yang Mulia
dari sorga menghampiri kita sore ini, Dia menyatakan pembukaan rahasia firman,
Dia menyatakan isi hati-Nya kepada yang hina ini, supaya kita menyadari diri
seperti apa pikiran kita selama ini dalam mengikuti Tuhan.
Hanya Tuhan yang bisa mengubah waktu dan
saatnya, kita hanya bisa memanfaatkan kesempatan yang tersisa. Manfaatkan waktu
ini, manfaatkan kesempatan ini.
Yang masih hidup dalam hawa nafsu daging,
kenajisan, minta ampun. Tuhan sudah singkapkan firman Tuhan supaya terbuka
pikiran kita semua. Pikiran kita jangan tumpul lagi. Tuhan sudah menyingkapkan
rahasia firman, supaya Tuhan sadarkan pikiran kita semua.
Yang tidak menyadari sombongnya setinggi
langit, tidak menyadari berhalanya sudah sebesar patung berhala, minta ampunlah
kepada Tuhan.
Tuhan sudah bukakan firman-Nya, Tuhan sudah
singkapkan kepikiran kami, supaya pikiran kami tidak lagi tumpul.
Sangkakala terakhir sudah diperdengarkan,
diiringi dengan suara (nyanyian puji-pujian), di sisi lain dua puluh empat
tua-tua sujud menyembah. Batu yang besar terungkit bukan karena kekuatan tangan
manusia, kerajaan ini akan lenyap bukan karena perbuatan tangan manusia, tangan
Tuhan melenyapkan kerajaan di bumi.
Kita sedang menanti-nantikan pemerintahan
kekal, kita sedang menunggu-nunggu kerajaan kekal, ini yang sedang dikerjakan
Tuhan dalam hidup kita.
Terimakasih Tuhan sungguh Engkau luar
biasa, menyatakan diri-Mu bagi kami, Engkau Allah yang dahsyat luar biasa,
Engkau sedang kembali membukakan rahasia firman. Suatu perkara yang luar biasa
yang Tuhan nyatakan bagi kami.
Tuhan Engkau sedang mengerjakan rencana
yang luar biasa, Engkau menggantikan kerajaan di dunia ini dan pemerintahan-Mu
kekal sampai selama-lamanya, tidak tergantikan, tidak ada lagi kekalahan.
Mungkin hari ini kami kalah terhadap dosa,
sebab Engkau telah menyingkapkan pemikiran-pemikiran kami pada sore ini, kita
bersyukur. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment