IBADAH KAUM
MUDA REMAJA, 20 JUNI 2020
STUDY YUSUF
(Seri: 196)
Subtema: MENEMPUH JALAN SALIB =
MENDAMBAKAN PEMBUKAAN FIRMAN
Shalom.
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN; oleh karena kasih dan kemurahan-Nya,
kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Kaum Muda Remaja pada malam hari
ini.
Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, hamba-hamba TUHAN, teristimewa
pemuda remaja, yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live
streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada; kiranya
TUHAN memberkati kita sekaliannya. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan
hati TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita malam ini.
Segera kita
sambut STUDY YUSUF, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja
dari Kejadian 41.
Kejadian
41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu,
lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak
Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada
anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama
sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52)
Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah
membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah
bagi Yusuf dua orang anak laki-laki:
-
Yang sulung bernama
Manasye.
-
Yang kedua bernama
Efraim.
Selanjutnya, kita akan melihat arti rohani kedua nama
anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya; Yusuf lupa
sama sekali terhadap dua perkara, yakni:
1. Yusuf lupa
kepada kesukarannya.
2. Yusuf lupa kepada
rumah bapanya.
Kita masih memperhatikan KESUKARAN YUSUF yang dibagi
dalam tiga fase.
-
Fase yang pertama: “Yusuf
tinggal bersama saudara-saudaranya” … Kejadian 37. -- Hal ini telah
disampaikan beberapa tahun yang lalu. --
-
Fase yang kedua: “Yusuf
di rumah Potifar” … Kejadian 39. -- Hal ini pun sudah kita lewat dan
sudah kita akhiri beberapa minggu yang lalu; tentu semua oleh karena kemurahan
hati TUHAN. --
-
Fase yang ketiga: “Yusuf
berada di dalam penjara” … Kejadian 40.
Kita akan
memperhatikan FASE YANG KETIGA, yaitu “Yusuf berada di dalam
penjara.”
Kejadian 40:1-4
(40:1)
Sesudah semuanya itu terjadilah, bahwa juru minuman raja Mesir dan juru rotinya
membuat kesalahan terhadap tuannya, raja Mesir itu, (40:2) maka murkalah
Firaun kepada kedua pegawai istananya, kepala juru minuman dan kepala
juru roti itu. (40:3) Ia menahan mereka dalam rumah kepala
pengawal raja, dalam penjara tempat Yusuf dikurung. (40:4) Kepala
pengawal raja menempatkan Yusuf bersama-sama dengan mereka untuk melayani
mereka. Demikianlah mereka ditahan beberapa waktu lamanya.
Sementara Yusuf berada dalam penjara, masuk pulalah dua orang
tahanan lain dalam penjara tempat Yusuf dikurung. Kedua orang itu ialah kedua
pegawai istana raja Firaun; kedua-duanya dimasukkan ke dalam penjara karena
membuat suatu kesalahan, yaitu dituduh membuat makar terhadap Firaun. Adapun
kedua pegawai istana raja Firaun ialah kepala juru minuman dan kepala juru roti
(makanan).
Namun, tentu dibalik semua peristiwa ini mengandung suatu makna
yang sangat dalam, sekaligus memberi suatu pengertian yang indah dan manis
tentunya bagi kita semua; karena tiada sesuatu perkara yang terjadi tanpa
seizin TUHAN,
dengan satu tujuan untuk memimpin hidup rohani dari anak-anak TUHAN,
teristimewa hidup rohani pemuda remaja, untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam
rencana Allah yang heran dan besar.
Jadi, semuanya itu mengandung makna; ada makna dibalik peristiwa
ini untuk memimpin kehidupan anak-anak TUHAN, teristimewa kehidupan pemuda
remaja untuk dibawa masuk dalam rencana Allah yang besar, sebab tiada sesuatu
yang terjadi di atas muka bumi ini tanpa seizin TUHAN.
Kejadian 40:5-8
(40:5)
Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya -- baik juru minuman maupun
juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu -- masing-masing ada
mimpinya, pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya
sendiri. (40:6) Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka,
segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. (40:7) Lalu ia bertanya
kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam
rumah tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?" (40:8)
Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat
mengartikannya." Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Bukankah Allah yang
menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku."
Suatu kali, bermimpilah kedua pegawai Firaun itu di dalam penjara
pada satu malam yang sama. Mimpi dari kepala juru minuman dan mimpi dari kepala
juru roti (makanan), sebenarnya masing-masing ada artinya; tetapi sayangnya,
baik juru minuman mau pun juru roti tidak tahu arti dari mimpi mereka
masing-masing, karena tidak ada orang yang dapat mengartikannya.
Oleh sebab itu, kita pun senantiasa berdoa dan memohonkan kemurahan
hati TUHAN,
supaya kiranya TUHAN senantiasa membukakan firman-Nya
bagi kita dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah yang TUHAN percayakan ini.
Berkaitan dengan hal itu, kita akan melihat nubuatan dari Daniel.
Daniel 9:22-23
(9:22)
Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku
datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. (9:23) Ketika
engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang
untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah
firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
TUHAN membukakan suatu rahasia firman kepada Daniel, sesuai dengan
doa dan permohonan yang dinaikkan oleh Daniel kepada TUHAN. Kita pun juga
diberi kesempatan untuk menaikkan doa dan permohonan kepada TUHAN, supaya TUHAN
membukakan firman-Nya bagi kita malam ini.
Dengan demikian, TUHAN memberi akal kepada Daniel untuk mengerti
suatu rahasia yang heran, secara khusus tentang Daniel 9:24-27, yang
berbicara tentang:
Bagian A:
Gereja yang sempurna mendapatkan pemeliharaan di tengah-tengah kesulitan yang
besar yang akan terjadi … ayat 24-25; dan yang akan digenapi di dalam Wahyu
12:6.
Bagian B: Tampilnya
pembinasa keji, yakni antikris, yang akan menghentikan korban sehari-hari … ayat
26-27. Adapun korban sehari-hari yang dimaksud ialah:
1.
Korban
sembelihan Ã
Ibadah dan pelayanan. Kelak, ibadah dan pelayanan itu akan dihentikan nanti;
oleh sebab itu, selagi ada kesempatan untuk beribadah, sungguh-sungguhlah
beribadah; dan di tengah-tengahnya kita memikul salib; itulah korban
sembelihan.
2.
Korban santapan à Firman Allah sebagai makanan dan
kebutuhan pokok rohani kita masing-masing. Sebab, suatu kali nanti, TUHAN akan
mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan
kehausan akan air (minuman), melainkan lapar dan haus akan mendengarkan firman
TUHAN; sehingga dengan demikian, tergenapilah nubuatan dari Amos 8:11.
Maka, selagi ada kesempatan bagi kita untuk menikmati pembukaan
rahasia firman, mari kita nikmati, kita kumpulkan sebagai kebutuhan pokok,
sehingga pada saat waktunya tiba nanti, kita akan dimampukan untuk melewati
kesulitan yang besar, di mana pembinasa keji berdiri di atas rumah TUHAN untuk
menghentikan korban sehari-hari.
Singkatnya: Untuk menjadi suatu kehidupan yang sempurna (Daniel
9:24-27) akan mendapat kelepasan pada masa kesesakan yang besar, mutlak
membutuhkan pembukaan rahasia Firman Allah. Hal ini berlaku bagi orang-orang
yang dikasihi oleh Allah, tepat sesuai dengan Daniel 9:23.
Daniel 9:23
(9:23)
Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku
datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi
camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
Hal ini -- pembukaan Firman -- berlaku bagi orang-orang yang
dikasihi Allah. Kalau Allah tidak mengasihi kehidupan kita (pemuda remaja),
tidak mungkin TUHAN membukakan firman-Nya, walaupun kita jungkir balik
menaikkan doa dan permohonan. Jadi, TUHAN mengasihi orang yang dikasihi.
Terkait dengan PEMBUKAAN FIRMAN, kita akan melihat suatu pengertian
di dalam Mazmur 119.
Mazmur 119:130
(119:130)
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian
kepada orang-orang bodoh.
Kuasa dari pembukaan rahasia Firman Allah memberikan dua hal,
yakni:
YANG PERTAMA: “Memberi terang.”
Memberi terang = hidup.
Kita akan buktikan hal itu dalam Injil Yohanes 1.
Yohanes 1:4-5
(1:4)
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (1:5)
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
menguasainya.
“Hidup itu adalah terang manusia.”
Kemudian, terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak
menguasainya. Jadi, singkatnya; memberi terang = hidup.
Pendeknya: Kegelapan dosa bukanlah hidup manusia, tetapi maut.
Jadi, kalau seseorang masih berada dalam kegelapan dosa, itu adalah maut.
Tetapi oleh pembukaan firman, yang berkuasa memberi terang, itu adalah hidup;
dan terang itu bercahaya di dalam kegelapan.
Sekali lagi saya sampaikan: Terang itu hidup. Oleh sebab itu, kita
butuh pembukaan firman untuk memberi terang; dan terang itulah hidup; sebab
terang itu bercahaya di dalam kegelapan, menerangi kegelapan; itulah hidup.
Sebaliknya, kalau seseorang masih menyembunyikan dosa di dalam batin -- dengan
lain kata; tinggal di dalam kegelapan dosa --, itu adalah maut.
Semoga kita menghargai pembukaan firman, jangan berlalu begitu
saja, sehingga ibadah ini tidak dijalankan secara liturgis. Apa tandanya ibadah
liturgis? Saat ibadah menangis, tetapi lepas ibadah kembali kepada habitat
(dosa) yang lama, berada dalam kegelapan.
Sebagai tambahan, kita perhatikan ayat 6-8.
Yohanes 1:6-8
(1:6)
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; (1:7) ia datang
sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua
orang menjadi percaya. (1:8) Ia bukan terang itu, tetapi ia harus
memberi kesaksian tentang terang itu.
Perlu untuk diketahui: Penyucian yang terjadi tidak berhenti pada
kolam baptisan, tetapi lanjut oleh kuasa dari pembukaan rahasia Firman Allah.
Ada beberapa di antara kita yang belum dibaptis; dibaptis, itu
memang berbicara tentang penyucian, tetapi tidak berhenti di kolam pembasuhan,
melainkan harus lanjut oleh kuasa dari pembukaan rahasia Firman Allah.
Kuasa dari pembukaan rahasia Firman Allah memberikan dua hal,
yakni:
YANG KEDUA: “Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”
Kalau seseorang menyadari diri bodoh, menyadari diri lemah,
menyadari diri tidak mengerti tentang kebenaran, maka sudah pasti dia itu
datang untuk mencari pembukaan firman TUHAN lewat ibadah-ibadah yang
dipercayakan oleh TUHAN di atas muka bumi ini. Sebaliknya, kalau seseorang
tidak menyadari diri bodoh, karena merasa diri mempunyai pengertian dan
pemahaman, maka orang semacam ini akan mengabaikan ibadah dan pelayanan,
mengabaikan pembukaan firman yang dipercayakan oleh TUHAN.
Daniel 9:22
(9:22)
Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku
datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.
TUHAN datang untuk memberi akal budi kepada Daniel untuk mengerti
rencana Allah yang besar dan heran. Singkatnya; oleh pembukaan firman, Daniel
memiliki akal budi dan pengertian. Lewat ibadah ini TUHAN datang kepada kita dalam
pembukaan firman TUHAN, untuk mengerti rencana Allah yang besar dan heran.
Daniel 12:4,9-10
(12:4)
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah
Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan
akan bertambah." (12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel,
sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. (12:10)
Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik
akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya,
tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Selain memperoleh akal budi dan pengertian, kuasa dari pembukaan
Firman Allah ialah seseorang menjadi bijaksana.
Tanda seseorang bijaksana ialah akan memahami bahwa lewat kuasa
pembukaan Firman Allah;
-
Banyak orang
akan disucikan.
-
Banyak orang
akan dimurnikan.
-
Banyak orang
akan diuji.
Tetapi orang fasik, orang sombong, orang angkuh tidak mau
memahaminya, mereka tidak butuh pembukaan firman. Itu sebabnya di atas tadi
saya katakan; kalau seseorang menyadari dirinya sebagai orang yang bodoh, pasti
ia datang kepada TUHAN lewat ibadah ini untuk mendapatkan pembukaan Firman
Allah. Sedangkan orang fasik -- menunjuk kepada; orang angkuh dan sombong --
tidak butuh pembukaan firman, itu sebabnya mereka mengabaikan ibadah dan
pelayanan.
Tetapi lihatlah, lewat pembukaan Firman Allah, seseorang menjadi
bijaksana, dengan tanda; ia akan memahami betul bahwa lewat kuasa pembukaan
Firman Allah, maka (1) banyak orang akan disucikan, (2) banyak orang akan
dimurnikan, (3) dan banyak orang akan diuji.
Kita akan memperhatikan tiga perkara ini, yaitu; disucikan,
dimurnikan dan diuji.
-
Kehidupan yang disucikan
akan terhubung langsung dengan kuasa ROH ALLAH. Oleh sebab itu, berikan diri
untuk disucikan oleh pembukaan Firman Allah; dan penyucian itu tidak berhenti
hanya sebatas kolam pembasuhan (baptisan), tetapi lanjut oleh kuasa pembukaan
firman.
-
Kehidupan yang dimurnikan
akan terhubung langsung dengan kuasa FIRMAN ALLAH. Pemurnian itu bagaikan emas
yang dilemparkan ke dalam api; semakin dipanaskan ke dalam api, maka emas akan
semakin mengalami pemurnian dan semakin terlihat kemurniannya. Jadi, kalau saat
ini kita mengalami pemurnian, bagaikan emas yang dilemparkan ke dalam api, maka
tentu kita tidak perlu bersungut-sungut. Jika kita menyadari hal itu, berarti
TUHAN sedang menghubungkan kita langsung kepada Firman Allah, itulah tabiat
dari Anak Allah.
-
Kehidupan yang diuji
akan terhubung langsung dengan KASIH ALLAH, itulah tabiat dari Allah Bapa.
Sampai akhirnya, kita dipenuhkan oleh tabiat dari Allah Trinitas
secara permanen.
Penyucian, pemurnian dan ujian menghubungkan kita langsung dengan
tabiat dari Allah Trinitas secara permanen; dan biarlah semakin hari kita
semakin menyadari akan hal itu, supaya tabiat dari Allah Trinitas itu
betul-betul permanen dalam kehidupan kita masing-masing, menguasai kehidupan
pemuda remaja secara permanen, sama dengan; segambar serupa dengan Allah.
Singkatnya: Jikalau orang-orang bodoh menghargai pembukaan firman,
maka ia akan memperoleh pengertian, akal budi dan kebijaksanaan. Perhatikan
sekali lagi: Kalau kita betul-betul menyadari bahwa diri kita ini adalah orang
bodoh, maka pasti kita datang mencari pembukaan Firman Allah.
Kita kembali membaca Mazmur 119.
Ciri-ciri membutuhkan pembukaan Firman.
Mazmur 119:130-131
(119:130)
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh. (119:131) Mulutku kungangakan dan megap-megap,
sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Tanda bila seseorang sangat membutuhkan atau mendambakan pembukaan
Firman Allah ialah -- pemazmur ini mengatakan -- “mulutku kungangakan dan
megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu”
“Mulutku kungangakan dan megap-megap” = mulut terbuka dan
mengunyah.
Saya jadi teringat dengan mimpi dari orang tua (mama yang dikasihi)
salah seorang pemudi dalam penggembalaan ini: Suatu kali dia melewati suatu
gereja, lalu mendengarkan bunyi nyanyi-nyanyian di dalam gereja itu, lalu dia
masuk ke dalamnya. Tetapi di depan gereja itu ada seorang ibu yang sangat tua
sekali dengan rambut yang penuh dengan uban, ia tertidur dengan lelap sekali
seperti orang mati, tetapi mulutnya megap-megap.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan: “Mulutku kungangakan dan
megap-megap” = mulut terbuka dan mengunyah.
Mari kita lihat MULUT TERBUKA dan MENGUNYAH.
Mazmur 1:2
(1:2)
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu
siang dan malam.
Mendambakan pembukaan firman atau Taurat Allah, tandanya ialah
merenungkan Firman Allah siang dan malam. Jelas hal ini menunjuk kepada
binatang yang memamah biak.
Memamah biak, berarti:
-
Siang hari
makan rumput.
-
Malam hari
dikunyah kembali sampai firman, sebagai makanan rohani, mendarah daging.
Itulah “mulut dingangakan dan megap-megap” = memamah biak;
merenungkan firman siang dan malam.
-
Siang hari
makan rumput = Logos = Huruf yang tertulis.
-
Malam hari
dikunyah kembali = Rhema = Firman mendarah daging.
Itulah orang yang membutuhkan atau mendambakan pembukaan Firman
TUHAN; mulut dingangakan dan megap-megap = merenungkan firman TUHAN siang dan
malam.
Yohanes 1:1,14
(1:1)
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. (1:14) Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia
dan kebenaran.
Ayat 1, menunjukkan bahwa Firman itu masih dalam bentuk Logos;
itulah huruf-huruf yang pernah tertulis pada dua loh batu, juga yang pernah
tertulis di dalam setiap lembaran-lembaran gulungan kitab bagian luar dan
bagian dalam
Sedangkan ayat 14, Firman itu sudah mendarah daging = Firman
menjadi Rhema. Tanda firman sudah mendarah daging ialah “penuh kasih
karunia” dan “kebenaran.” Kita butuh kasih karunia dan kebenaran.
-
Tanpa kasih
karunia, seseorang tidak akan diselamatkan.
-
Kemudian, kita
juga membutuhkan darah salib, itu yang membenarkan kehidupan kita; itulah yang
disebut kebenaran iman. Yang membenarkan kehidupan kita adalah kebenaran iman
oleh darah salib.
Yohanes 1:16-18
(1:16)
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia; (1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih
karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (1:18) Tidak seorang
pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan
Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Kasih karunia dan kebenaran akan nyata apabila firman itu menjadi
daging (mendarah daging). Pendeknya, kita semua telah menerima kasih karunia
demi kasih karunia. Berarti, kita menerima kasih karunia yang satu untuk
selanjutnya dibawa kepada kasih karunia yang lain, terus menerus dibawa kepada
kasih karunia, sampai akhirnya nanti kita tiba pada puncak kasih karunia, yaitu
dipermuliakan pada saat kita berjumpa dengan Allah di dalam Kerajaan Sorga.
Kita kembali membaca Kejadian 40:8.
Kejadian 40:8
(40:8)
Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang
yang dapat mengartikannya." Lalu kata Yusuf kepada mereka:
"Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu
itu kepadaku."
Kata juru minuman dan juru roti itu kepada Yusuf: “Kami
bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.” Mereka
bermimpi, tetapi mereka tidak mengerti mimpi itu, karena tidak ada orang yang
mengartikannya kepada mereka.
Kalau TUHAN masih membukakan rahasia firman kepada kita, memberi
pengertian tentang rahasia Kerajaan Sorga, itu adalah suatu anugerah; jadi,
bukan suatu kebetulan. Oleh sebab itu, jangan berhenti, jangan jemu-jemu untuk
menaikkan doa dan permohonan, supaya TUHAN senantiasa membukakan firman-Nya.
Akibat tidak mengerti arti mimpi: Yusuf melihat kedua pegawai
Firaun tersebut dalam keadaan bersusah hati. Tanda susah hati ialah mukanya
muram, sebab memang apa yang terlihat di luar, berasal dari dalam hati.
Pendeknya: Hati ini harus diisi dengan Firman Allah yang rahasianya
dibukakan untuk memberi jalan keluar atas segala pergumulan-pergumulan dan
persoalan-persoalan yang menekan kehidupan kita. Jadi, tekanan itu terjadi
karena seseorang masih hidup dalam pergumulan, masalahnya belum selesai. Kalau
masalah belum selesai, maka tekanan hidup itu akan terasa berat sekali. Itu
sebabnya, juru minuman dan juru roti itu bermuka muram, tanda susah hati.
Saudara mungkin sudah merasakannya; ketika terjadi pembukaan
rahasia firman yang memberi jalan keluar dari setiap masalah, mengalami suatu
kelepasan yang luar biasa, ada sukacita yang luar biasa.
Sekali lagi saya sampaikan: Dengan adanya pembukaan rahasia firman,
hal itu memberi jalan keluar atas segala pergumulan-pergumulan dan
persoalan-persoalan yang menekan kehidupan kita; apalagi kedua pegawai tersebut
dituduh membuat kesalahan atau makar terhadap Firaun.
Sebagai juru apapun yang dipercayakan TUHAN kepada kita, talenta
apapun yang dipercayakan kepada para imam, saya tandaskan; jangan suka
membantah, jangan suka memberontak.
Jadi, jikalau kehidupan anak-anak TUHAN tidak mendapat pertolongan
lewat pembukaan rahasia firman dari setiap dosa, dari setiap
kejahatan-kejahatan, serta kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, maka akan
mengalami kesusahan, baik lahir maupun batin.
Kembali kita membaca Kejadian 40:8.
Kejadian 40:8
(40:8)
Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat
mengartikannya." Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Bukankah Allah
yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu
kepadaku."
Tetapi di sini kita melihat, Yusuf datang kepada kedua pegawai
Firaun tersebut untuk memberi jalan keluar. Saya yakin, TUHAN datang di
tengah-tengah ibadah pelayanan ini untuk memberi jalan keluar dari setiap
pergumulan dan persoalan yang sedang kita hadapi.
Yusuf datang kepada kedua pegawai Firaun tersebut untuk memberi
jalan keluar, dengan berkata: “Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi?”
Selanjutnya, Yusuf berkata: “Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku”
Dari pernyataan Yusuf tersebut, menunjukkan bahwa TUHAN telah
menetapkan karunia pembukaan firman kepada Yusuf. Kalau seandainya TUHAN tidak
mengaruniakan pembukaan firman kepada Yusuf, maka tidaklah mungkin Yusuf
menawarkan kepada kedua pegawai Firaun itu untuk menceritakan mimpi mereka
masing-masing.
Sekarang pertanyaannya: Di mana letak keyakinan Yusuf bahwa dia
telah memiliki karunia pembukaan firman Allah?
Mari kita lihat jawaban yang pasti, supaya kiranya dari jawaban ini
juga nanti kita diteguhkan oleh TUHAN pada malam hari ini.
Kejadian 40:14-15
(40:14)
Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah
terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun
dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (40:15) Sebab aku dicuri
diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak
pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam
liang tutupan ini."
Lihat, hal ihwal dari pada Yusuf; ia dicuri diculik begitu saja
dari negeri orang Ibrani, kemudian ia dibawa ke Mesir, selanjutnya ia
dimasukkan ke dalam liang tutupan bukan karena melakukan suatu kejahatan.
Arti rohani dari ayat 14-15 adalah Yusuf telah memilih jalan
salib. Singkatnya, Yusuf menjunjung tinggi korban Kristus dan mau menghargai
pengalaman kematian dari TUHAN Yesus Kristus.
Apa yang dialami Yusuf, itu sama dengan hal ihwal Yesus Kristus;
Dia dari sorga turun ke bumi, lalu disalibkan di atas kayu salib bukan karena
dosa-Nya. Demikian juga dengan Yusuf; dari Kanaan turun ke Mesir (dunia), lalu
dimasukkan ke dalam penjara bukan karena dosanya.
Berarti, hal ini menunjukkan bahwa Yusuf menjunjung tinggi korban
Kristus dan betul-betul mau menghargai pengalaman kematian dari TUHAN Yesus
Kristus. Ayo, mari kita mengambil keputusan dengan sesadar-sadarnya untuk
mengambil jalan salib, tidak perlu ragu. Kita junjung tinggi korban Kristus;
sangkal diri pikul salib; dan mau menghargai pengalaman kematian dari TUHAN
Yesus Kristus. Dengan demikian, apabila kita dengan rela masuk jalan salib,
maka TUHAN akan memberikan karunia-karunia pembukaan firman secara permanen.
Dari 9 (sembilan) karunia-karunia Roh Kudus yang tertulis dalam 1
Korintus 12:7-10, ada 3 (tiga) karunia yang merupakan karunia pembukaan
Firman Allah.
1.
Karunia hikmat.
2.
Karunia pengetahuan.
3.
Karunia menimbang
roh.
Jadi, kalau anak-anak TUHAN mau memperhatikan hal ini, maka hidup
dari anak-anak TUHAN, hidup pemuda remaja akan bertahan dari tekanan oleh
banyaknya pergumulan, oleh banyaknya persoalan-persoalan yang sedang terjadi,
yang sedang kita alami sekarang ini.
Kalau pemuda remaja mau menghargai pembukaan firman TUHAN, maka
kehidupan dari pemuda remaja akan kuat dan teguh hati, bertahan dari
tekanan-tekanan oleh banyaknya pergumulan, oleh banyaknya persoalan yang sedang
terjadi di atas muka bumi. Pasti kuat asal mau menghargai pembukaan firman,
itulah karunia hikmat, karunia pengetahuan dan karunia menimbang roh.
Praktek menghargai tiga karunia tersebut:
1.
Anak-anak TUHAN
harus menghargai jabatan “guru”, dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
dan pengertian.
2.
Anak-anak TUHAN
harus menghargai jabatan “kerasulan”, dengan tujuan untuk memperoleh hikmat
Allah yang heran. Hikmat itu berguna untuk membedakan antara yang baik dan
yang tidak baik.
3.
Anak-anak TUHAN
harus menghargai jabatan “gembala”, dengan tujuan untuk memperoleh
karunia menimbang roh. Kalau kita tergembala dengan baik, digembalakan
oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel, maka TUHAN akan
mengaruniakan roh penimbang, roh marifat; bisa menimbang-nimbang mana yang
lebih berat apakah yang benar dan suci atau yang jahat dan tidak suci. Di mana
kita dapat menimbang roh? Yaitu kalau kita mau tergembala dengan
sungguh-sungguh. Kalau seseorang tidak tergembala dengan sungguh-sungguh, maka
tiadalah mungkin seseorang untuk memperoleh karunia menimbang roh; itu sudah
pasti.
Namun, bukan berarti kita tidak membutuhkan karunia-karunia yang
lain, yang tertulis dalam 1 Korintus 12:7-10, yaitu;
-
Tiga karunia kuasa.
-
Tiga karunia penyembahan.
Semuanya itu sangat diperlukan. Namun, karunia pembukaan firman sangat
dibutuhkan pada saat anak-anak TUHAN berada dalam lembah, pada saat anak-anak
TUHAN dalam kesulitan, dalam tekanan karena banyaknya pergumulan, atau pada
saat anak-anak TUHAN berada pada kesusahan yang besar lahir batin, seperti
kedua pegawai istana raja Firaun tadi.
Tetapi kalau ada pembukaan, maka masalah selesai, dan segalanya
terasa ringan, sehingga tanpa sadar, air mata bercucuran di pipi ini. Bisa
dibayangkan, andaikata kedua pegawai istana raja Firaun tadi tidak mendapatkan
jalan keluar -- dengan lain kata; kedua mimpi mereka tidak diartikan --, maka
mereka terjebak dalam suatu situasi yang berat, dalam pergumulan yang berat.
1 Korintus 1:23-24
(1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Berita salib merupakan:
1.
Kekuatan Allah.
2.
Hikmat Allah.
Jadi, sumber hikmat dan kekuatan adalah berita salib, bukan berita
firman yang ditambahkan, yaitu satu dua ayat disampaikan, lalu ditambahkan
dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul,
misalnya; menyampaikan satu dua ayat, lalu ditambahkan dengan cerita si kancil,
si kura-kura, si buaya, dan lain sebagainya. Tidak ada kekuatan dari cerita si
kancil, tidak ada hikmat dari cerita si kancil, tetapi hikmat Allah bersumber
dari berita salib.
Kalau kita menghadapi tekanan, dengan lain kata; di tengah ibadah
dan pelayanan kita sibuk menyangkal diri dan memikul salib, itu merupakan
sumber hikmat dan kekuatan Allah. Jangan kita sangkali salib; jangan kita
lempar salib yang ada di atas pundak kita masing-masing. Semakin kita
tertekan, semakin kita tertindas, maka hikmat semakin berkembang, dan TUHAN
yang mengembangkan hikmat itu di dalam akal budi supaya kita memperoleh
pengertian, seperti Daniel.
Kepandaian yang diperoleh manusia duniawi tidak akan mengatasi
masalahnya, karena kepandaian manusia duniawi belum sempurna, belum mampu
menyelesaikan masalah-masalah mereka. Tetapi hikmat Allah atau memiliki karunia
pembukaan Firman Allah dapat memberi jawaban, memberi jalan keluar, dapat
mengatasi segala persoalan dan masalah-masalah yang menghimpit sesulit apapun.
Tetapi kepandaian manusia duniawi belum sempurna, karena kepandaian tidak mampu
mengatasi persoalan, buktinya; banyak orang pandai di dunia ini, tetapi itu
justru membawa dia kepada suatu perkara yang besar, yaitu menjerumuskan dia ke
dalam dosa. Berbeda dengan karunia pembukaan firman yang bersumber dari berita
salib; memberikan jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi.
Jadi, 1 Korintus 1:23-24 sama dengan Kejadian 40, di
mana Yusuf dimasukkan ke dalam penjara, yang merupakan jalan salib, sebagai
sumber hikmat dan pengetahuan, serta kekuatan dari Allah.
Biarlah kita menempuh jalan salib, dengan demikian TUHAN memberikan
karunia hikmat, karunia pembukaan Firman TUHAN, sehingga kita mendapatkan jalan
keluar dari setiap pergumulan-pergumulan yang menekan hidup kita masing-masing.
Tidak dipungkiri, selama kita mendiami kemah tubuh ini, selama kita
tinggal di atas muka bumi ini, begitu beratnya tekanan-tekanan yang kita alami
karena begitu banyak pergumulan dan persoalan yang sedang menghimpit kehidupan
kita ini, bukan saja persoalan atau pergumulan karena dosa, tetapi juga
persoalan karena aniaya karena firman.
Tetapi kita sudah melihat, Yusuf datang, lalu menghampiri kedua
pegawai istana raja Firaun. Malam ini, dari sorga TUHAN datang ke bumi dan ada
di tengah ibadah pemuda remaja lewat pembukaan firman, memberi jalan keluar
dari setiap masalah yang kita hadapi, sehingga kita lepas dari kesusahan baik
lahir maupun batin.
Hari-hari ini saya semakin bersyukur
kepada TUHAN, karena TUHAN semakin menerangi hati saya; sekalipun saya mengambil
keputusan untuk mengambil jalan salib, tetapi saya menerimanya dengan rela
hati, karena saya sadar, dari situlah timbul karunia pembukaan firman. Jadi,
kalau kita menghadapi pergumulan dan persoalan, kita tidak perlu
berbantah-bantah untuk membenarkan diri, supaya dari situ hikmat pengetahuan
berkembang dan kita juga dikuatkan oleh TUHAN untuk menghadapi persoalan;
itulah pengalaman saya di hari-hari ini.
Biarlah pengalaman Yusuf ini juga merupakan pengalaman kita
masing-masing. Berarti, dengan sadar dan dengan rela hati, kita mengambil
keputusan untuk memilih jalan salib; menjunjung tinggi korban Kristus dan mau
menghargai pengalaman kematian dari TUHAN Yesus Kristus. Sekarang ini kita
sedang bersembunyi dibalik salib Kristus.
Baik saudara pemirsa yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN
lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada;
mari dengan sadar kita mengambil keputusan untuk menempuh jalan salib, sehingga
memperoleh karunia hikmat, memperoleh karunia pembukaan firman, untuk
mendapatkan jalan keluar, sekaligus TUHAN memberikan kekuatan manakala kita
menghadapi tekanan oleh banyaknya pergumulan-pergumulan yang sedang terjadi
saat ini; baik pergumulan karena sengsara dosa, maupun pergumulan karena aniaya
karena firman (sengsara salib), juga pergumulan karena penyakit, keuangan,
ekonomi, apalagi virus Corona ini sedang melanda, sehingga ekonomi semakin
merosot.
Oleh sebab itu, biarlah dengan sadar dan dengan rela, kita harus
mengambil keputusan jalan salib, supaya hikmat berkembang dan kekuatan
bertambah-tambah. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment