IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 18 JUNI 2020
KITAB RUT
(Seri: 97)
Subtema: MENCARI TUHAN DI KUBURAN
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati TUHAN,
kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
perjamuan suci. Biarlah kiranya kita datang beribadah kepada TUHAN dengan
pengertian yang baik dan benar supaya tidak terjadi kekeliruan dalam ibadah dan
pelayanan.
Segera saja
kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci dari KITAB RUT.
Rut 2:20
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi kepada
menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela
mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang
mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita,
dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
Lagi kata
Naomi kepada Rut, menantunya: “Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah
seorang yang wajib menebus kita.”
Singkatnya,
Naomi menjelaskan kepada Rut, menantunya itu, bahwa Boas adalah kaum kerabat
atau saudara terdekat mereka; dialah salah seorang yang wajib menebus mereka.
Penjelasan
Naomi tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Israel;
hal itu ditulis dengan jelas di dalam Imamat 25:24-25. Kemudian,
nubuatan ini -- maksudnya, ketentuan dan peraturan yang berlaku di Israel yang
tertulis di dalam Imamat 25:24-25 -- telah digenapi oleh pribadi Yesus,
Anak Allah, dua ribu tahun yang lalu; hal ini ditulis pada Injil Matius
20:28, yang berbunyi: “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang”, Ia menjadi tebusan terhadap orang-orang yang terjual kepada
maut, seperti Rut dan Naomi.
Setelah kita
melihat penjelasan Naomi kepada Rut, kita akan membaca Rut 2:21.
Rut 2:21
(2:21) Lalu kata Rut, perempuan Moab itu:
"Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai
mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
Setelah
mendengarkan penjelasan dari Naomi, mertuanya itu, sontak saja Rut teringat
kembali kepada perkataan Boas di dalam Rut 2:8.
Boas rohani,
itulah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, di mana perkataan-Nya itu selalu
diingat oleh murid-murid-Nya.
Contoh
peristiwa:
-
Satu kali pada Injil Matius, tepatnya Injil Matius
26:75. -- Hal ini telah disampaikan beberapa minggu yang lalu. --
-
Dua kali pada Injil Lukas, tepatnya:
1. Injil Lukas 22:61 -- ini telah
disampaikan pada minggu yang lalu --.
2. Injil Lukas 24:8 -- yang sebentar
akan kita terima pemaparannya --.
-
Tiga kali pada Injil Yohanes.
Kita akan
melihat contoh peristiwa: DUA KALI PADA INJIL LUKAS, antara lain, Yang
Pertama:
Lukas 22:61
(22:61) Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus.
Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya:
"Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal
Aku."
“Maka
teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya.” Peristiwa ini
telah disampaikan pada minggu yang lalu, dan biarlah hal itu masih jelas di
ingatan kita masing-masing -- kalau memang kita menjalankan dan menikmati
ibadah pelayanan ini dengan pelayanan Roh, bukan ibadah pelayanan yang
dijalankan secara Taurat (ibadah liturgis) --.
Kita akan
melihat contoh peristiwa: DUA KALI PADA INJIL LUKAS, antara lain, Yang
Kedua:
Lukas 24:8
(24:8) Maka teringatlah mereka akan
perkataan Yesus itu.
“Maka
teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.” Siapakah mereka ini? Dan
perkataan apakah yang pernah Yesus katakan kepada mereka?
Lukas
24:9-10
(24:9) Dan setelah mereka kembali dari kubur,
mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua
saudara yang lain. (24:10) Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari
Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga
yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
Mereka --
yang dimaksud pada ayat 8 -- ialah Maria dari Magdala, dan Yohana,
dan Maria ibu Yakobus, serta perempuan-perempuan lain juga yang
bersama-sama dengan mereka.
Kemudian, perkataan
apa yang mereka ingat yang pernah Yesus katakan?
Lukas 24:6-7
(24:6) Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.
Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, (24:7)
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang
ketiga."
“…Anak
Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan
bangkit pada hari yang ketiga.” Itulah perkataan Yesus yang diingat oleh perempuan-perempuan itu, dan
Yesus juga pernah mengatakan hal yang senada kepada 12 (dua belas) murid atau
12 (dua belas) rasul.
Lukas 9:22
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia
harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: “Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Inilah perkataan Yesus
yang pernah Yesus katakan kepada murid-murid.
Lukas 9:43-45
(9:43) Ketika semua orang itu masih heran karena
segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: (9:44)
"Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia." (9:45) Mereka tidak
mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka,
sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan
arti perkataan itu kepada-Nya.
Yesus
kembali berkata kepada murid-murid-Nya: “Anak Manusia akan diserahkan ke
dalam tangan manusia.” Berarti, mati di kayu salib, bangkit pada hari yang
ketiga.
Namun ketika
Yesus kembali mengatakan hal yang senada, murid-murid tidak memahaminya, sebab
arti dari perkataan itu tersembunyi bagi mereka.
Lukas
18:31-33
(18:31) Yesus memanggil kedua belas murid-Nya,
lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala
sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. (18:32)
Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
diolok-olokkan, dihina dan diludahi, (18:33) dan mereka menyesah dan
membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit."
Yesus kembali
berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa Ia akan dibunuh dan pada hari ketiga Ia
akan bangkit.
Lukas 18:34
(18:34) Akan tetapi mereka sama sekali tidak
mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan
mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.
Yesus telah
mengatakan untuk yang kesekian kali, bahwa Yesus akan mati, kemudian bangkit
pada hari yang ketiga, namun arti perkataan itu tersembunyi atau tertutup bagi
murid-murid, sehingga mereka tidak tahu dan tidak mengerti apa yang dimaksudkan
oleh TUHAN. Banyak orang Kristen beribadah dan melayani TUHAN tetapi tidak
mengerti apa rencana TUHAN di dalam dirinya.
Pendeknya,
murid-murid tidak mendapatkan atau tidak merasakan pembukaan firman TUHAN.
Sebelum kita
melihat lebih jauh, sejenak kita memeriksa kerugian-kerugian yang terjadi
apabila tidak mendapatkan atau tidak merasakan pembukaan firman TUHAN.
YANG
PERTAMA.
2 Korintus
4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih
tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4)
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
.Jikalau
Injil yang diberitakan masih tertutup atau tersembunyi, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa. Arti
rohaninya, jikalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman, maka manusia akan
binasa. Berarti, sesungguhnya gereja TUHAN sangat membutuhkan pembukaan rahasia
Firman TUHAN. Tidak ada artinya menjalankan ibadah dan pelayanan tanpa
pembukana Firman TUHAN.
Jadi, kalau
tidak ada pembukaan Firman TUHAN, maka manusia akan binasa. Siapakah yang akan
binasa itu? Mereka itulah;
-
Orang-orang yang tidak percaya, menunjuk kepada; orang-orang yang tidak
mau menyangkal dirinya dan tidak memikul salibnya.
-
Orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman atau tuhan-tuhan kecil di bumi --
misalnya; harta, kekayaan, uang, kedudukan, haus kekuasaan, dan lain sebagainya
--.
Mereka tidak
melihat Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau tidak melihat pembukaan
rahasia Firman Allah; itulah orang-orang yang tidak mendapatkan pembukaan
rahasia Firman Allah.
Oleh sebab
itu, kita perhatikan ayat 5.
2 Korintus
4:5
(4:5) Sebab bukan diri kami yang kami
beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai
hambamu karena kehendak Yesus.
Rasul Paulus
berkata: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus
sebagai Tuhan.”
Kalau hanya
memberitakan keinginan-keinginan manusia atau memberitakan perkara lahiriah
yang terkait dengan keinginan manusia, itu bukanlah pembukaan rahasia firman.
Misalnya;
-
Seorang hamba TUHAN dalam berkotbah hanya sibuk
berbicara soal berkat-berkat jasmani, itu bukanlah pembukaan rahasia firman;
sesungguhnya, bukan itu yang dibutuhkan oleh sidang jemaat, tetapi yang
dibutuhkan oleh sidang jemaat adalah pembukaan firman, sebab sudah sangat jelas
dalam Injil Matius 6:33, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Cari dahulu
Kerajaan Sorga, segala rahasia sorga, yaitu kebenaran yang terdapat di
dalamnya, maka semuanya ditambahkan.
-
Di dalam pelayanan, hamba TUHAN hanya sibuk mengadakan
mujizat kesembuhan, tetapi mengabaikan pengajaran salib atau salib tidak
ditegakkan di tengah ibadah pelayanan. Kalau hamba TUHAN hanya sibuk dengan
mujizat kesembuhan, maka salib tidak ditegakkan di tengah ibadah pelayanan di
hadapan TUHAN, dan itu bukanlah pembukaan rahasia firman.
Itu sebabnya
Rasul Paulus berkata: “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi
Yesus Kristus sebagai Tuhan.” Artinya, supaya terjadi pembukaan rahasia
firman, maka yang harus diberitakan oleh seorang hamba TUHAN ialah TUHAN Yesus
Kristus, bukan soal berkat lahiriah, bukan sibuk mengadakan demonstrasi di
dalam hal mujizat kesembuhan tetapi mengabaikan salib.
Sekali lagi
saya tandaskan: Seorang hamba TUHAN harus sibuk memberitakan Yesus Kristus
sebagai TUHAN, dengan lain kata; sibuk memberitakan TUHAN Yesus Kristus. Itu
sebabnya, Rasul Paulus kembali berkata: “ … diri kami sebagai hambamu karena
kehendak Yesus.” Jadi, pekerjaan dari hamba TUHAN itu hanya melayani TUHAN
saja, tidak perlu sibuk menceritakan hal-hal yang lahiriah, yang terkait dengan
berkat-berkat secara lahiriah, kecuali sibuk memberitakan Yesus Kristus sebagai
TUHAN atau sibuk memberitakan TUHAN Yesus Kristus di tengah ibadah dan
pelayanan.
Mengapa
harus sibuk memberitakan TUHAN Yesus Kristus?
Jawabnya:
-
TUHAN Ã Allah Bapa, tabiat-Nya ialah kasih, Allah yang besar;
Ø
Yang berkuasa untuk menutupi segala dosa.
Ø
Yang berguna sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan hidup gereja TUHAN.
- Yesus à Anak Allah, tabiat-Nya ialah membawa misi dari sorga, yakni untuk
melakukan kehendak Allah Bapa dan menjadi pendamaian terhadap dosa atau menjadi
pengantara antara Allah dengan manusia.
-
Kristus à Allah Roh Kudus, tabiat-Nya ialah menolong, menghibur, menyertai,
mengajar, mengingatkan, menguatkan, sampai akhirnya menginsafkan kehidupan kita
masing-masing.
Itulah
rahasia Kerajaan Sorga. Hamba TUHAN tidak perlu sibuk membesar-besarkan perkara
lahiriah, tidak perlu sibuk membesar-besarkan segala kelebihan-kelebihan yang
ada di dalam dirinya, membesar-besarkan pelayanan-pelayanan yang terkait dengan
dirinya. Oleh sebab itu, Rasul Paulus berkata: “Bukan diri kami yang kami
beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan.”
Sudah
seharusnya seorang hamba TUHAN, seorang pemimpin rumah TUHAN, seorang gembala
sidang sibuk di dalam hal membukakan rahasia firman dalam setiap
pemberitaan-pemberitaan Injil di tengah-tengah ibadah yang TUHAN percayakan.
Maka, sidang jemaat harus mengerti hal ini.
Kerugian-kerugian
yang terjadi apabila tidak mendapatkan atau tidak merasakan pembukaan firman
TUHAN.
YANG KEDUA.
2 Korintus
3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi
tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi
mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena
hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. (3:15) Bahkan sampai
pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang
menutupi hati mereka.
Jikalau
tidak terjadi penyingkapan rahasia firman di tengah-tengah ibadah pelayanan,
berarti selubung itu masih tetap menyelubungi mereka. Artinya, dosa yang
tersembunyi itu tetap menutupi hati mereka.
Kalau mata
hati sudah ditutupi oleh dosa yang tersembunyi, maka tentu kita tidak akan
pernah bisa memandang kemuliaan Allah, kita tidak akan pernah melihat rahasia
Kerajaan Sorga. Ingat sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Kalau dosa yang
tersembunyi itu masih menutupi mata hati kita, maka hidup gereja TUHAN tidak
akan pernah memandang kemuliaan Allah, tidak akan pernah melihat rahasia
Kerajaan Sorga.
Itu
sebabnya, malam hari ini saya sampaikan dengan tandas: Ayo, berlaku jujur,
jangan munafik. Banyak kali kita seperti rendah hati, seperti pura-pura baik,
seperti mau mendukung ibadah dan pelayanan, tetapi banyak trik-trik yang
dilakukan, memanipulasi mata orang-orang di sekitar, bahkan yang di sekitar
kita tidak mengerti dan tidak mengenal kita yang sebenarnya.
Jadi, kalau
dosa yang tersembunyi itu masih menutupi mata batin (mata rohani) kita, maka
hidup gereja TUHAN tidak akan pernah bisa melihat kemuliaan Allah, tidak akan
pernah melihat sesuatu yang rahasia di dalam Kerajaan Sorga.
Akibatnya:
Pikiran mereka menjadi tumpul, berarti; tidak memahami rencana Allah yang
besar.
-
Kalau kita diberkati, puji TUHAN; memiliki harta,
kekayaan, uang yang banyak, kedudukan yang tinggi, memiliki kekuasaan yang
besar di bumi, puji TUHAN, tidak salah.
-
Kemudian, mengalami mujizat kesembuhan, puji TUHAN,
itu tidak salah.
Tetapi
ingat; harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, itu semua tidak akan
memberi pengertian kepada kita untuk kita boleh mengerti rencana Allah yang
besar dalam kehidupan kita. Hanya pribadi Yesus Kristus yang sanggup memberi
pengertian tentang Kerajaan Sorga; hanya Kristus yang sanggup menyingkapkan
rahasia firman.
Lukas
24:13-20
(24:13) Pada hari itu juga dua orang dari
murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak
kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, (24:14) dan mereka
bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. (24:15) Ketika
mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. (24:16)
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat
mengenal Dia. (24:17) Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang
kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan
muka muram. (24:18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya:
"Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa
yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" (24:19)
Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa
dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa
kami. (24:20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah
menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
“Apa yang
terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa
dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa
kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia
untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.” Dua murid ini tahu
bahwa Yesus seorang nabi, tetapi mereka bersungut-sungut soal sengsara salib.
Dua murid
yang berjalan ke Emaus bersama dengan Yesus, tetapi sayangnya, mereka tidak
mengenal Yesus; sekalipun seiring dan sejalan dengan Yesus, tetapi sama sekali
mereka tidak mengenal Yesus. Itu sebabnya di atas tadi saya katakan; kalau dosa
yang tersembunyi itu masih menutupi mata batin, maka hidup gereja TUHAN tidak
akan pernah mengenal Yesus Kristus, tidak akan pernah mengerti rencana Allah di
dalam kehidupannya, tidak akan pernah melihat kemuliaan Allah, selain melihat
kesuraman-kesuraman.
Banyak orang
Kristen, anak-anak TUHAN datang beribadah bahkan melayani TUHAN, tetapi
sesungguhnya ia tidak mengenal TUHAN. Prakteknya: bersungut-sungut terhadap
sengsara salib, bersungut-sungut apabila diperhadapkan dengan pengalaman
kematian, seperti dua orang murid tersebut berkata kepada Yesus pada ayat 20,
“imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk
dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya”. Mereka bersungut-sungut
tentang pengalaman salib, bersungut-sungut tentang pengalaman kematian.
Ketika
diperhadapkan dengan pengalaman kematian, namun justru bersungut-sungut,
seperti kedua orang murid tersebut. Kita seringkali bersungut-sungut ketika
diperhadapkan dengan pengalaman kematian, dengan berkata “salib Kristus itu
keras”. Sebetulnya, salib Kristus itu kasih dari sorga, dan yang keras itu hati
manusia. Apalagi kalau kita membela daging disertai air mata, hal itu dapat
mengecoh orang di sekitar kita, akhirnya kehidupan yang belum penuh dengan Roh
Kudus akan iba dengan kita, padahal sebetulnya kita sedang membutakan matanya,
sedang membuat kekeliruan kepada orang lain.
Tetapi puji
TUHAN, kalau kita betul-betul mengerti rencana TUHAN, betul-betul ada dalam
pengalaman kematian dan kebangkitan, pasti kita mengerti dan mengenal TUHAN.
Kalau kita mengenal TUHAN, maka kita pasti mengenal pribadi orang yang terdekat
dengan kita.
Lukas
24:29-31
(24:29) Tetapi mereka sangat mendesak-Nya,
katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang
malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal
bersama-sama dengan mereka. (24:30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka,
Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka. (24:31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun
mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
“Ia
mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka.” Artinya, ketika terjadi pembukaan firman, akhirnya kedua
murid tersebut benar-benar mengenal Yesus.
Jadi, kalau
tidak terjadi pembukaan rahasia firman, kalau rahasia firman tidak tersingkap,
maka segala yang terselubung itu pun akan menutupi hati kita, segala dosa yang
tersembunyi itu akan menutupi mata hati manusia, sehingga itulah yang membuat
seseorang tidak mengenal Yesus, tidak melihat kemuliaan Allah, tidak pernah
melihat rahasia Kerajaan Sorga, dan tidak mengerti rencana Allah yang besar di
dalam dirinya.
Tetapi
lihatlah, ketika terjadi pemecahan roti -- artinya, terjadi pembukaan rahasia
firman --, barulah pada saat itu terbukalah mata mereka dan akhirnya kedua
murid itu mengenal Yesus. Sesudah melihat dan mengenal Yesus, di sini
dikatakan: “Tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.”
Lihat
perbandingannya;
-
Berjalan bersama dengan Yesus, tetapi segala dosa yang
terselubung masih menutupi hati mereka, sehingga sekalipun berjalan bersama
dengan Yesus tetap saja mereka tidak mengenal Yesus, karena ada sesuatu yang
menutupi (menghalangi) mata mereka, itulah dosa yang terselubung, tabiat daging
(selaput daging) menutupi mata batin, sebab di dalam daging itulah dosa (Setan)
bertakhta.
-
Tetapi ketika terjadi pembukaan rahasia firman, mereka
(kedua murid) langsung mengenal pribadi Yesus. Namun setelah kedua murid itu
mengenal Dia, Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Mungkin, mata kita tidak
melihat Yesus, tetapi batin kita melihat Yesus.
Jadi, jauh
sekali perbedaan antara peristiwa yang pertama, yaitu dua murid berjalan
bersama-sama, tetapi tidak mengenal Yesus, dengan peristiwa kedua, di mana
setelah terjadi pemecahan roti (penyingkapan rahasia firman), sehingga segala
dosa yang terselubung tersingkap, dosa dibongkar dengan tuntas, akhirnya pada
saat itu mereka mengenal Yesus, sekalipun pada akhirnya Yesus lenyap, tetapi
hati kita melihat kemuliaan Allah. Itulah yang TUHAN mau dari kita, itu yang
TUHAN tuntut dan tentukan dari kehidupan kita masing-masing. Mungkin saat ini
kita belum melihat Yesus secara face to face, tetapi suatu kali kelak
kita akan melihat dan kita akan mengenal Dia seperti Dia mengenal kita.
Lukas
24:32-33
(24:32) Kata mereka seorang kepada yang lain:
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (24:33)
Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman
mereka.
Kalau
terjadi pembukaan rahasia firman;
-
Hati kita berkobar-kobar dalam ibadah, dalam pelayanan, dalam mengasihi TUHAN
dan dalam mengasihi pekerjaan TUHAN.
-
Kembali ke Yerusalem, artinya kembali kepada TUHAN dan kembali melayani
TUHAN dengan baik dan benar.
Jadi, sudah
sangat jelas sekali bahwa gereja TUHAN sebenarnya amat sangat membutuhkan
pembukaan firman.
Kita sudah
melihat sejenak “apabila tidak terjadi pembukaan rahasia firman dan
kerugian-kerugiannya”.
Kita kembali
memperhatikan Injil Lukas 18.
Lukas
18:32-33
(18:32) Sebab Ia akan diserahkan kepada
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina
dan diludahi, (18:33) dan mereka menyesah dan membunuh
Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit."
Inilah yang
disampaikan oleh Yesus untuk yang kesekian kalinya kepada murid-murid, di mana
Ia memberitahukan pengalaman kematian dan kebangkitan-Nya kepada murid-murid.
Lukas 18:34
(18:34) Akan tetapi mereka sama sekali tidak
mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka
tidak tahu apa yang dimaksudkan.
Tetapi
murid-murid tidak mengerti semuanya itu, arti perkataan itu tersembunyi
(tertutup) bagi murid-murid, dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan-Nya.
Kesimpulannya: Murid-murid tidak memahami tentang pengalaman kematian dan
kebangkitan TUHAN Yesus Kristus.
Kerugiannya:
-
Hidup gereja TUHAN akan mengalami kesusahan dan
kesulitan yang besar jikalau gereja TUHAN tidak memiliki pengertian yang baik
dan benar tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Itu sebabnya, di atas
tadi sudah saya sampaikan; kalau gereja TUHAN, anak Tuhan datang beribadah
tanpa pengertian yang baik, maka akan mengalami kesusahan. Demikian juga hamba
TUHAN, kalau melayani TUHAN tanpa kebangkitan yang benar, maka akan terjadi
banyak kekeliruan.
-
Teramat lebih para pelayan-pelayan TUHAN, imam-imam,
maupun hamba-hamba TUHAN, jika datang melayani tanpa pengalaman kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, maka akibatnya;
1. Terjadi banyak kekeliruan di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan.
2. Melayani di dalam kepalsuan. Kalau hamba
TUHAN tidak masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan, pasti hamba TUHAN
melayani di dalam kepalsuan, sebab kalau kematiannya palsu, maka kebangkitannya
juga palsu, tidak bertahan lama, akhirnya semua habis. Lihatlah orang yang
tidak bertahan lama; sebentar kaya, tiba-tiba miskin; sebentar punya ini, punya
itu, punya harta, tiba-tiba hilang semua, kebangkitannya palsu. Apalagi kalau
hamba TUHAN dengan kebangkitan palsu, maka pelayanan semacam ini sifatnya
sementara, tidak bertahan lama.
Lukas 24:1-7
(24:1) tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama
minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah
disediakan mereka. (24:2) Mereka mendapati batu sudah terguling dari
kubur itu, (24:3) dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan
Yesus. (24:4) Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu,
tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang
berkilau-kilauan. (24:5) Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala,
tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia
yang hidup, di antara orang mati? (24:6) Ia tidak ada di sini, Ia telah
bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di
Galilea, (24:7) yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan
orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang
ketiga."
Pagi-pagi
benar, perempuan-perempuan itu pergi ke kubur Yesus. Intinya di sini ialah
perempuan-perempuan itu mencari Yesus di antara orang mati. Itu sebabnya, kedua
malaikat yang berdiri dekat perempuan-perempuan itu berkata: “Mengapa kamu
mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?” Artinya, beribadah melayani
TUHAN, tetapi hati tertuju kepada perkara-perkara daging.
TUHAN tahu
kehidupan yang semacam ini. Walaupun kita menipu mata manusia, tetapi TUHAN
Mahatahu dan Maha melihat. Kita bisa memanipulasi mata manusia, tetapi mata
TUHAN tidak bisa kita manipulasi.
Beribadah
melayani TUHAN, tetapi hati tertuju kepada perkara-perkara daging, itu sama
dengan kebangkitan palsu. Kalau melayani tetapi hati terikat dengan
perkara-perkara daging, itu sama dengan kebangkitan palsu. Kalau matinya palsu,
maka bangkitnya juga palsu. Kalau daging tidak mati, tetapi melayani TUHAN, itu
yang disebut kebangkitan palsu.
Contoh
kebangkitan palsu, Yang Pertama:
Matius
23:16-18
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin
buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi
bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. (23:17) Hai kamu
orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau
Bait Suci yang menguduskan emas itu? (23:18) Bersumpah demi mezbah,
sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya,
sumpah itu mengikat.
Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, mereka datang dan beribadah melayani TUHAN,
tetapi hati mereka terikat kepada perkara-perkara lahiriah, terikat pada
perkara daging, sama dengan; mencari TUHAN di kuburan = mencari TUHAN di antara
orang mati.
Yesus sudah
bangkit, berarti tidak ada lagi di kuburan, tidak ada lagi di antara orang
mati. Tetapi jika seseorang melayani, namun hati terikat dengan perkara daging;
melayani, tetapi hati terikat dengan perkara lahiriah, itu sama artinya mencari
TUHAN di kuburan; itu adalah suatu kekeliruan. Mencari TUHAN di antara orang mati,
itu adalah suatu kekeliruan yang besar sekali. Sekalipun mengalami kekeliruan,
namun banyak gereja tidak mengerti bahwa itu adalah suatu kekeliruan.
Ketika hal
yang benar dinyatakan, justru ditantang; ketika yang benar dinyatakan, justru
tidak disukai; ketika yang benar dinyatakan, namun dibenci, bahkan menggunakan
air mata untuk mempersalahkan yang benar; menyalahkan yang salah, membenarkan
yang benar dengan air mata; sesungguhnya, ini adalah tipuan yang luar biasa.
Tetapi kalau kita sudah sungguh-sungguh menyelami hati TUHAN lewat ibadah
pelayanan, kalau kita betul-betul menyerahkan hati kita, maka kita akan tahu
siapa orang yang di sekitar kita. Itu sebabnya saya berjuang supaya setiap
orang yang beribadah harus melayani sungguh-sungguh, supaya dia tahu arti
kemunafikan.
Contoh
kebangkitan palsu, Yang Kedua:
Lukas
9:57-62
(9:57) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya
melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus:
"Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." (9:58) Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (9:59)
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu
berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." (9:60)
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang
mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di
mana-mana." (9:61) Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan
mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan
keluargaku." (9:62) Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang
siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan
Allah."
Datang
beribadah dan melayani TUHAN, tetapi;
Bagian A: Melayani atau mengikuti Tuhan, tetapi tubuh
menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung … ayat 57-58.
Artinya, dikuasai roh jahat dan roh najis.
“Serigala” Ã roh jahat, di mana pekerjaannya ialah untuk menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domba, sehingga domba-domba menjadi liar, tidak
tergembala. Hati-hati, jangan kita membuat orang lain menjadi liar dan tidak
tergembala oleh karena kejahatan, kemunafikan, kepalsuan kita; itu adalah
serigala.
“Burung” Ã roh najis, di mana pekerjaannya adalah menghambat pembangunan tubuh
Kristus, menghambat terwujudnya kesatuan antara anggota-anggota tubuh Kristus.
Perlu untuk
diketahui: Kalau gereja TUHAN memiliki roh mempelai, maka hatinya akan terikat,
hatinya hanya terpaut dan berpihak kepada Mempelai Laki-Laki Sorga, bukan
berpihak kepada daging.
Sekali lagi
saya sampaikan; kalau kita memiliki roh mempelai, maka mempelai perempuan akan
berpihak kepada Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak berpihak kepada daging.
Bagian B: Melayani TUHAN atau mengikuti Tuhan, tetapi
sibuk dengan urusan orang mati, yaitu tabiat daging … ayat 59-60.
Itu
sebabnya, Yesus berkata: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati.” Kalau sibuk dengan perkara-perkara daging,
maka sama dengan orang mati menguburkan orang mati; ini tidak layak
untuk melayani TUHAN, sama dengan; mencari TUHAN di antara orang-orang mati,
mencari TUHAN di kuburan.
Bagian C: Mengikuti TUHAN atau melayani TUHAN, tetapi
masih menoleh ke belakang … ayat 61-62.
Lukas 24:1-5
(24:1) tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama
minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan
mereka. (24:2) Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, (24:3)
dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. (24:4)
Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang
berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. (24:5)
Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
Pagi-pagi
benar, perempuan-perempuan itu pergi ke kubur
membawa rempah-rempah.
-
Rempah-rempah à Doa penyembahan.
-
Perempuan à Gereja TUHAN.
Memang,
puncak dari ibadah adalah doa penyembahan, tetapi sayangnya,
perempuan-perempuan itu mencari Yesus di kuburan, mencari Yesus di dunia orang
mati; itu tidak benar.
Ada
aktivitas menyembah secara lahiriah, tubuhnya menyembah, tetapi mencari TUHAN
di kuburan, akibatnya;
1. Mereka berdiri termangu-mangu. Termangu-mangu, berarti tidak bisa
berbuat apa-apa, penuh dengan kebingungan saja. Beribadah tetapi penuh dengan
kebingungan, linglung, tidak tahu arah tujuan hidupnya. Seharusnya, kalau
gereja TUHAN datang beribadah dan melayani dengan pengertian yang benar, maka
tidak perlu termangu-mangu.
Bukankah
TUHAN sudah berkali-kali berkata kepada mereka: Yesus akan diserahkan kepada
orang berdosa, Dia akan mati dan bangkit pada hari ketiga, tetapi karena
mereka tidak mengerti, mereka hanya bisa termangu-mangu; datang beribadah,
datang melayani, tetapi tidak mengerti, penuh dengan kebingungan. Dan kalau
seseorang sudah bingung, tidak mengerti, maka orang semacam ini susah diajar.
2. Mereka sangat ketakutan. Kalau tidak mengerti rencana TUHAN, tidak
masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, maka tentu
seseorang akan mengalami ketakutan yang besar; takut tidak punya uang, takut
tidak punya harta, takut masa depan, takut, takut dan terus dilanda ketakutan.
Itulah yang
dialami oleh perempuan-perempuan itu; sepertinya membawa rempah-rempah, seperti
dalam penyembahan, tetapi kenyataannya tidak demikian, sebab masih mengalami
ketakutan, karena mereka mencari TUHAN di kuburan. Dunia orang mati itu
tempatnya Setan bertakhta, di situlah Iblis dilemparkan. Setelah Setan
menyombongkan dirinya di sorga, lalu dilemparkanlah ke dunia orang mati. Oleh
sebab itu, kita tidak datang mencari TUHAN di kuburan. Kalau datang
mencari TUHAN di kuburan, maka kita hanya bisa ketakutan saja; takut tidak
makan, takut tidak minum, takut tidak punya rumah, takut tidak punya jodoh,
takut masa depan.
3. Mereka menundukkan kepala, sama dengan mendapat malu. Kalau tidak
masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus, maka akan mendapat
malu. Banyak hal yang membuat gereja TUHAN malu, yang pasti ialah dosa
kejahatannya, dosa kenajisannya, perbuatan daging yang lain, termasuk
kefasikan- kefasikan, angkuh dan lain sebagainya; karena kesombongan akan
mendahului kejatuhan, itulah yang membuat seseorang akan menundukkan kepala dan
malu. Jangan mempermalukan diri sendiri, tetapi sungguh-sungguhlah dalam
pengalaman kematian dan kebangkitan. Jangan kita datang beribadah, jangan kita
datang melayani, tetapi mencari TUHAN di kuburan; Yesus tidak ada di situ.
Demikianlah
kita sudah melihat “kekeliruan dari perempuan-perempuan”, sekarang kita akan
melihat “kekeliruan dari pihak 11 (sebelas) murid-murid”.
Lukas
24:10-12
(24:10) Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari
Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga
yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. (24:11)
Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan
mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. (24:12)
Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika
ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia
bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Di sini kita
melihat: Perempuan-perempuan itu memberitahukan tentang kebangkitan Yesus
Kristus kepada 11 (sebelas) rasul.
Kita sudah
mendapatkan berita tentang kebangkitan Yesus Kristus, tentunya hal itu harus
kita responi dengan hati yang tulus; kita terima dengan rendah hati; dengan
segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan kita, biarlah kita terima
berita tentang kebangkitan Yesus Kristus.
Tetapi,
berbeda dengan tanggapan dari 11 (sebelas) rasul ini, sebab bagi mereka,
perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong. Bagi 11 (sebelas) murid,
berita kebangkitan seakan-akan omong kosong.
Bukankah
Yesus telah dibangkitkan oleh Roh Allah? Roh Allah itu nyata dalam setiap
kehidupan kita di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, Roh Allah betul-betul
berkuasa di tengah-tengah kehidupan kita masing-masing. Mata tidak bisa melihat
Roh Allah, tetapi kita bisa merasakan pekerjaan dari Roh Allah. Tetapi bagi 11
(sebelas) murid, perkataan perempuan-perempuan itu seakan-akan omong kosong.
Kematian dan
kebangkitan TUHAN Yesus dua ribu tahun yang lalu, itu bukan omong kosong, itu
adalah berita suci dan mulia bagi kita. Ibadah dan pelayanan ini menunjukkan
bahwa kita berada dalam suasana kebangkitan, maka ibadah dan pelayanan ini
bukan omong kosong, melainkan hal yang nyata. Ibadah di bumi merupakan gambaran
dan bayangan dari ibadah di sorga, bukan omong kosong. Tetapi, jikalau hamba
TUHAN;
-
Sibuk memberitakan tentang perkara-perkara lahiriah,
sibuk berbicara tentang perkara-perkara yang terikat dengan perkara daging, itu
omong kosong.
-
Membesarkan diri, membesarkan perkara lahiriah, itu
omong kosong.
-
Sibuk mengadakan demonstrasi-demonstrasi, mujizat
kesembuhan, tetapi mengabaikan salib Kristus, itu omong kosong.
Itulah
tanggapan dari 11 (sebelas) murid, lalu bagaimana dengan tanggapan kita dengan
ibadah dan pelayanan yang merupakan gambaran dan bayangan dari kebangkitan
Yesus Kristus. Kalau Yesus tidak bangkit, maka ibadah dan pelayanan ini tidak
ada. Kalau Yesus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan firman, sesuai dengan
pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, pada 1 Korintus 15.
Dan yang
lebih parah lagi, 11 (sebelas) murid tidak percaya kepada perempuan-perempuan
itu. Biasanya, kalau tidak percaya dengan berita kebangkitan, maka orang
semacam ini lebih percaya kepada berita yang lain walaupun itu hoax.
Lebih percaya kepada hoax; lebih percaya kepada pikiran manusia daging,
lebih percaya kepada uang, harta, kekayaan, kedudukan, lebih percaya dan takut
kepada atasan manusia, dari pada takut kepada TUHAN Yesus Kristus. Kita ini
seringkali takut kepada atasan di tempat pekerjaan, tetapi kepada yang rohani
tidak takut, kepada TUHAN tidak takut. Kepada atasan di dunia kita tidak berani
membantah, tetapi kepada TUHAN kita berbantah-bantah; bukankah ini sudah tidak
benar? Dan yang lucunya, ada lagi yang membela orang yang membantah TUHAN; ini
lucu sekali.
Lihat, yang
lebih parah lagi, kita perhatikan ayat 12.
Lukas 24:12
(24:12) Sungguhpun demikian Petrus bangun,
lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia
melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam
hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Tadi kita
sudah melihat; terhadap perkataan-perkataan perempuan tentang berita
kebangkitan Yesus Kristus, bagi 11 (sebelas) murid, termasuk Simon Petrus,
seakan-akan itu adalah omong kosong dan mereka juga tidak percaya kepada
perempuan-perempuan itu, tetapi yang lucunya, Simon Petrus bangun lalu
cepat-cepat pergi ke kubur.
“Cepat-cepat
pergi ke kubur.” Banyak
hamba TUHAN ingin cepat-cepat maju pelayanannya, ingin cepat-cepat besar
pelayanannya, ingin cepat-cepat diberkati; bukan hanya hamba TUHAN, tetapi
sidang jemaat juga ingin cepat-cepat maju karirnya, ingin cepat-cepat diberkati
hidupnya, ingin cepat-cepat punya jodoh, ingin cepat-cepat ini dan itu,
semuanya ingin cepat-cepat; tetapi terhadap berita kebangkitan seakan-akan
omong kosong, kemudian tidak percaya kepada orang-orang yang membawa berita
kebangkitan. Akhirnya yang terjadi adalah missed komunikasi, lama-lama
bermusuhan, lama-lama ada gap, ada batas, tidak ada persekutuan antara
yang satu dengan yang lain.
Tetapi
lucunya, Simon Petrus ini cepat-cepat pergi ke kubur; ingin cepat besar, ingin
cepat kaya, tetapi tidak masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan,
bukankah ini hal yang lucu?
Akhirnya,
yang terjadi ialah:
YANG
PERTAMA: Simon Petrus hanya menemukan kain kapan, hanya menemukan kain
pembungkus mayat.
Apa arti
“pembungkus mayat” bagi kita? Pembungkus mayat itu sudah satu paket dengan
mayat. Roh berasal dari TUHAN, tetapi kembali kepada TUHAN, karena TUHAN yang
mengaruniakannya, tetapi tubuh akan kembali ke tanah karena berasal dari tanah.
Lalu apa artinya “kain kapan”? Tentu tidak ada artinya. Ingin cepat maju, ingin
cepat kaya, ingin cepat banyak uang, dan lain sebagainya, ingin cepat cepat
cepat, tetapi justru yang ditemukan hanyalah kain kapan.
Yang
ditemukan hanyalah kain kapan, berarti tidak menemukan:
-
Pakaian atau kebenaran.
-
Jubah yang maha indah = karunia-karunia Roh Kudus.
Bayangkan,
melayani TUHAN, tetapi TUHAN tidak mempercayakan karunia-karunia Roh Kudus
kepadanya, TUHAN tidak percayakan jabatan-jabatan di dalam rumah TUHAN, TUHAN
tidak percayakan talenta kepadanya, atau bahkan mengubur talenta yang
dipercayakan oleh TUHAN, itu sama seperti kain kapan yang satu paket dengan
mayat yang harus dikubur.
Akhirnya,
yang terjadi ialah:
YANG KEDUA: Bertanya
dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Bertanya
dalam hati = bimbang = bingung = bodoh = dungu = tidak bisa berbuat apa-apa.
Itulah yang
dialami oleh Simon Petrus, dan itulah yang akan dialami oleh setiap orang bila
ia melayani TUHAN tanpa pengertian yang baik dan benar, tanpa pengertian yang
suci dan mulia; tidak masuk dalam pengalaman kematian, tidak masuk dalam
pengalaman kebangkitan. Cepat-cepat ingin besar, cepat-cepat ingin diberkati,
tetapi yang ditemukan justru kain kapan dan tidak bisa berbuat apa-apa karena
bimbang, bingung, bodoh.
Lukas
24:22-26
(24:22) Tetapi beberapa perempuan dari kalangan
kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, (24:23)
dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah
kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. (24:24)
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa
memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka
lihat." (24:25) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu
orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala
sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! (24:26) Bukankah Mesias harus
menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Jikalau
tidak mengerti pengalaman kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus Kristus, maka
seseorang menjadi bodoh, bingung, bimbang di tengah ibadah dan pelayanannya.
Itu sebabnya, pengalaman kematian itu sangat unik, tidak bisa diselami oleh
akal dan pikiran manusia; banyak keajaiban-keajaiban terjadi di sana.
Oleh sebab
itu, Yesus berkata kepada murid-murid: “Betapa lambannya hatimu”, karena
sesungguhnya, Yesus sudah pernah menyampaikan berulang-ulang kali bahwa; Anak
Manusia akan diserahkan kepada orang berdosa, lalu mati di atas kayu salib, dan
bangkit pada hari ketiga.
Berarti,
kalau tidak mengerti tentang pengalaman kematian dan kebangkitan, maka
seseorang menjadi bodoh dan menunjukkan betapa lambannya hati mereka itu, sebab
diajar soal pengalaman kematian dan kebangkitan, tetapi tidak mau.
Malam ini,
kita akan melihat JALAN KELUARNYA.
Lukas 24:6-8
(24:6) Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.
Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, (24:7)
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan,
dan akan bangkit pada hari yang ketiga." (24:8) Maka teringatlah
mereka akan perkataan Yesus itu.
Kedua
malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan: “Anak Manusia harus
diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada
hari yang ketiga.” Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus.
Akhirnya, teringatlah perempuan-perempuan itu akan perkataan Yesus.
Biarlah
kiranya malam ini, kita kembali teringat dengan pengalaman kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus. Jangan kita sibuk memanjakan daging, jangan kita
meninabobokan daging. Jangan kita menaruh belas kasihan terhadap daging. Kalau
seseorang merasa belas kasihan terhadap daging, itu sama seperti anak kecil;
merasa diri tersakiti, merasa diri terdzolimi, merasa diri sudah benar tetapi
tersakiti, itu namanya menyayangi daging.
Tetapi malam
ini kita sudah menerima berita kebangkitan, oleh sebab itu, biarlah kita
kembali teringat dengan pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Tidak perlu kita mengurusi perasaan manusia
daging. Tidak perlu merasa sudah paling berjasa, merasa paling tersakiti di
dunia ini, tidak perlu. Tetapi biarlah kita segera teringat perkataan Yesus,
berarti kembali pada pengalaman kematian dan kebangkitan yang benar, bukan
palsu.
Lukas 24:26
(24:26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya
itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Untuk masuk
dalam kemuliaan, diawali dengan pengalaman kematian, kemudian pengalaman
kebangkitan Yesus Kristus.
-
Kuasa kematian Yesus Kristus: Mengubur hidup yang
lama, daging degan tabiatnya tidak bersuara lagi = tidak lagi menuruti hawa
nafsu dan keinginan daging.
-
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus: Hidup dalam hidup
yang baru, yang lama sudah berlalu.
Kalau kita
bertekun di dalamnya, maka akhirnya kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment