IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 22 AGUSTUS 2020
STUDY
YUSUF
(Seri:
205)
Subtema:
HIKMAT DARI DARAH SALIB
Shalom.
Selamat
malam dan sejahtera, serta bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita. Dia yang
berkuasa dan bertakhta di dalam hati kita, Dia yang memerintah hidup kita
masing-masing.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, teramat lebih pemuda remaja
yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming
video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Segera
saja kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum
Muda Remaja. Sekarang, kita akan langsung memasuki Kejadian 41, dan
terlebih dahulu kita akan memperhatikan ayat 32.
Kejadian
41:32
(41:32) Sampai dua
kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan
oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.
Dua
kali Firaun dinyatakan bermimpi:
-
Mimpi yang pertama ialah 7 (tujuh) lembu
gemuk dan 7 (tujuh) lembu yang kurus keluar dari sungai Nil. Kemudian, 7
(tujuh) lembu yang kurus itu memakan 7 (tujuh) lembu yang gemuk.
-
Mimpi yang kedua ialah 7 (tujuh) bulir
gandum yang berisi (bernas) dan 7 (tujuh) bulir gandum yang kosong (tidak
berisi). Kemudian, 7 (tujuh) bulir gandum yang tidak berisi itu menelan 7
(tujuh) bulir gandum yang berisi tersebut.
Sekalipun
dua kali mimpi itu diulangi bagi Firaun, namun arti dari kedua mimpi Firaun
tersebut sama (satu).
Adapun
arti rohani mimpi Firaun tersebut ialah akan ada tujuh tahun kelimpahan di
seluruh tanah Mesir. Sesudah itu, akan timbul 7 (tujuh) tahun kelaparan yang
menguruskeringkan negeri itu sampai tidak kelihatan bekas-bekas 7 (tujuh) tahun
kelimpahan tersebut.
Itulah
arti rohani dari kedua mimpi Firaun tersebut, di mana pada minggu yang lalu
telah diterangkan begitu rupa. Kiranya kita menghargai setiap pemaparan firman
yang sudah kita terima pada minggu yang lalu tersebut.
Hal
itu akan ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya, Ia tidak
akan menunda-nundanya, sehingga setiap kali Allah berfirman, pasti semuanya
akan tergenapi. Kalau manusia; bisa saja ia memiliki banyak perkataan, tetapi
belum tentu dapat ditepati, tetapi setiap perkataan TUHAN adalah ya dan Amin,
semuanya akan tergenapi, tidak akan ditunda-tunda, itu adalah tanda sebuah
kesempurnaan.
Sekarang,
kita akan memasuki ayat 33-34.
Kejadian
41:33-34
(41:33) Oleh
sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana,
dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah
juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas
negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari
hasil tanah Mesir.
Di
sini kita melihat: Untuk mengatasi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat itu,
Yusuf memberi nasihat kepada Firaun. Dalam hal ini, mau tidak mau, Firaun dan
pemerintahannya beserta kerajaannya harus tunduk kepada hikmat yang dimiliki
oleh Yusuf, karena kedua mimpi Firaun ini terkait dengan keselamatan seantero
dunia ini.
Di
tengah ibadah dan pelayanan ini, TUHAN berdaulat, TUHAN yang berkuasa, TUHAN
yang menjadi Raja dan memerintah, memimpin kehidupan kita.
1
Korintus 15:24
(15:24) Kemudian
tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada
Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan
dan kekuatan.
Kesudahan
dari segala sesuatu ialah bilamana nanti Yesus, Anak Allah, menyerahkan
Kerajaan itu kepada Allah Bapa. Namun, tentu saja sesudah Ia terlebih dahulu
membinasakan;
-
Segala pemerintahan.
-
Segala kekuasaan.
-
Segala kekuatan.
1
Korintus 15:25-26
(15:25) Karena Ia
harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan
semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. (15:26) Musuh yang terakhir,
yang dibinasakan ialah maut.
Memang,
suatu kali nanti, Yesus, Anak Allah, harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai selama-lamanya. Namun, hal itu tidak akan mungkin terwujud jika Allah
tidak meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Jadi,
terlebih dahulu Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan, dan kekuatan,
sebab Allah meletakkan semuanya itu di bawah kaki Kristus. Dan musuh yang
terakhir yang dibinasakan ialah maut.
1
Korintus 15:27-28
(15:27) Sebab
segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau
dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah,
bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. (15:28) Tetapi kalau segala
sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan
menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di
bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Sebagai
Anak, Yesus taat kepada kehendak Allah, supaya Allah menjadi semua di dalam
semua. Memang, Allah sendiri telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus, dengan lain kata, semua musuh telah ditaruh di bawah kaki Kristus,
tetapi jelas di sini dikatakan: “Ia sendiri yang telah menaklukkan segala
sesuatu di bawah kaki Kristus.” Berarti, sebagai Anak, Ia telah taat kepada
kehendak Allah Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Mari
kita lihat tentang KETAATAN Yesus, sebagai Anak Allah.
Ibrani
5:7-8
(5:7) Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Sekalipun
Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
yaitu
taat kepada kehendak Allah; Ia telah menaklukkan diri-Nya di bawah Dia. Inilah
hal ihwal Yesus; sebuah kenyataan pahit yang harus diterima dan dialami
langsung oleh Yesus, Anak Allah, yakni taat kepada kehendak Allah.
Kejadian
40:14-15
(40:14) Tetapi,
ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima
kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah
keluarkan aku dari rumah ini. (40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu
saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan
apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Lihat
HAL IHWAL YUSUF: Yusuf dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani,
lalu dijual ke Mesir dan dimasukkan ke dalam penjara tanpa salah.
Negeri
Ibrani ke Mesir sama dengan Yesus dari sorga turun ke bumi, yang juga merupakan
hal ihwal Yesus Kristus.
-
Hal ihwal Yusuf: Dari negeri Ibrani,
dicuri, diculik lalu dibawa ke Mesir. Kemudian, di Mesir, Yusuf dipenjara tanpa
salah.
-
Hal ihwal Yesus: Dari sorga, Yesus turun
ke dunia, lalu disalib tanpa dosa.
Berarti,
penjara tanpa salah sama dengan disalib tanpa dosa; jelas hal itu menunjuk
kepada penyerahan diri atau tidak mengasihi nyawa. Itulah yang dialami oleh
Yesus Kristus, juga dialami oleh Yusuf sendiri.
Saya
berharap; para pemirsa, anak-anak TUHAN, umat TUHAN, teramat lebih kaum muda
remaja dapat melihat dan memahami gambaran tersebut, yang merupakan hal ihwal
Yusuf yang sudah digenapi oleh Yesus 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu.
Sekarang,
marilah kita melihat Wahyu 12.
Wahyu
12:10-11
(12:10) Dan aku
mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:
"Sekarang telah tiba keselamatan
dan kuasa dan pemerintahan
Allah kita, dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke
bawah pendakwa saudara-saudara
kita, yang mendakwa mereka siang dan
malam di hadapan Allah kita. (12:11) Dan mereka mengalahkan dia
oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan
kesaksian mereka. Karena mereka
tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Keselamatan
dan kuasa dan pemerintahan Allah kita akan tiba, sebagaimana tadi telah
dinyatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Tetapi hal ini akan
terwujud manakala Firaun rohani, yakni Iblis atau Setan, dikalahkan dan sudah
ditundukkan.
Kemudian,
ketundukan atau kekalahan dari Firaun rohani ini terjadi karena disebabkan
oleh;
1.
Oleh darah Anak Domba = darah
Salib.
2.
Oleh perkataan kesaksian mereka =
hikmat Allah.
Apa
yang sudah kita terima malam ini janganlah dibiarkan berlalu begitu saja.
Sekali lagi saya sampaikan; kekalahan atau ketundukan dari Firaun rohani --
Iblis atau Satan -- itu tentu saja;
-
Oleh darah Anak Domba, sama dengan Salib
yang kita pikul selama ini. Jangan pernah bersungut-sungut.
-
Oleh perkataan kesaksian mereka, itu
merupakan hikmat dari Allah.
Perhatikanlah
hal ini dengan sungguh-sungguh supaya kita semua memiliki hikmat dari Allah,
dari sorga, sekalipun kita ada di bumi ini sebagai orang dungu dan bodoh karena
salib.
Jika
orang dunia menganggap kita ini dungu dan bodoh karena ibadah dan pelayanan
atau karena salib, itu tidak mengapa, kita tidak perlu peduli akan hal itu,
asal hati TUHAN senang.
Terkait
dengan hal itu, kita akan membaca 1 Korintus 1.
1
Korintus 1:22-24
(1:22)
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
“
... Kami memberitakan Kristus yang disalibkan ...” Ketegasan atau
pendirian yang kuat yang dimiliki oleh Rasul Paulus ini sungguh luar biasa.
Rasul Paulus tidak peduli akan keinginan dari orang Yahudi, tidak peduli dengan
keinginan dari orang Yunani, namun dia tetap memberitakan Kristus yang
disalibkan di tengah ibadah-ibadah yang dipercayakan oleh TUHAN. Pertahankan
hal itu, jangan berubah dari situ.
“
... Untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang
bukan Yahudi suatu kebodohan ...”
Orang
dunia menganggap ibadah pelayanan (sangkal diri, pikul salib) itu merupakan
kebodohan, karena bagi mereka, menuntut ilmu pengetahuan setinggi-tingginya
jauh lebih baik; itu menurut ukuran dunia.
“
... Tetapi untuk mereka yang dipanggil ...” Kita semua sudah
dipanggil, bukan? Itu sebabnya, pada malam hari ini kita berada dalam Allah,
berada dalam terang-Nya yang ajaib. Kemudian, “ ... Baik orang Yahudi,
maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.”
Singkatnya:
Yesus dan salib-Nya yang sedang kita kerjakan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan, itu merupakan kekuatan Allah, bahkan hikmat Allah sendiri. Jadi,
suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwa; sumber hikmat atau pembukaan
firman adalah darah salib Kristus.
Jadi,
Allah nanti akan menjadi Raja, memerintah dan berkuasa atas kehidupan kita
sampai selama-lamanya, tentu saja, terlebih dahulu Firaun rohani yakni; Iblis
atau Satan itu sudah ditundukkan dengan darah Anak Domba dan perkataan
kesaksian (hikmat).
Maka,
sebetulnya, sangat disayangkan manakala pemuda remaja, baik yang di dalam
penggembalaan GPT “BETANIA”, maupun
yang di luar penggembalaan GPT “BETANIA”, tidak
mau menyangkal diri, memikul salib, atau dengan kata lain menjauhkan dirinya
dari TUHAN, dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan; itu merupakan kesalahan
yang besar, suatu tindakan yang keliru. Hidup ini tidak hanya satu kali, itu
sebabnya kita harus memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.
Pandangan nubuatan terkait dengan pandangan rohani (memandang pertama-perkara
yang di atas).
1
Korintus 1:29-30
(1:29) supaya
jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1:30)
Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah
menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan
dan menebus kita.
Oleh
darah salib, yakni hikmat Allah atau pembukaan Firman Allah, berkuasa untuk:
1.
Membenarkan kehidupan kita.
2.
Menguduskan kehidupan kita.
3.
Menebus kehidupan kita dari penjara dunia
ini.
Atau
dengan kata lain; diselamatkan untuk berada dalam kemuliaan kekal.
Yang
menebus kita dari penjara dunia ini adalah darah salib; itulah hikmat Allah
atau pembukaan Firman TUHAN yang senantiasa kita terima dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah kita, bukan yang lain-lain. Uang tidak bisa menebus
kita, harta, kekayaan, kedudukan, jabatan yang tinggi tidak menebus kehidupan
kita dari penjara dunia ini, kecuali oleh darah salib, itulah hikmat pembukaan
firman.
Jadi,
saya sungguh heran manakala hamba TUHAN sibuk berbicara soal uang, sibuk
berbicara soal berkat, sibuk berbicara memegahkan dirinya, memegahkan gedung
gerejanya, serta pernak-pernik yang ada di dalam gereja itu, sibuk memegahkan study
(pendidikannya), mulai dari S1, S2, S3, doktor, professor, dan lain
sebagainya. Sebetulnya, itu semua tidak salah, tetapi kalau hanya sibuk di
dalam hal memegahkan diri, berarti dia belum mengerti rencana TUHAN. Tetapi
yang benar adalah oleh darah salib, yakni hikmat Allah (pembukaan firman),
itulah yang berkuasa untuk membenarkan, menguduskan, bahkan menebus kehidupan
kita dari penjara dunia ini, selanjutnya dibawa dalam kemuliaan kekal
bersama-sama dengan Dia.
Tidak
ada yang kuingini di dunia (di bumi) ini selain Dia. Siapakah yang
berkata demikian? Tentu saja orang yang mau menghargai darah salib, menghargai
hikmat, yakni; pembukaan firman yang disampaikan dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah. Sebagaimana halnya Rasul Paulus;
-
Sekalipun orang-orang Yahudi menghendaki
tanda-tanda heran, mujizat-mujizat kesembuhan di tengah ibadah dan pelayanan,
tetapi Rasul Paulus tetap memiliki pendirian yang kuat dan teguh, ia tetap
memberitakan firman tentang Kristus yang disalibkan.
-
Demikian halnya dengan keinginan dari pada
orang Yunani adalah hikmat di tengah ibadah, namun Rasul Paulus tetap kuat
dengan penderitaannya, sebab ia tetap memberitakan firman tentang Kristus yang
disalibkan.
Singkatnya,
Rasul Paulus tidak menuruti keinginan hati dari sidang jemaat, selain hanya
untuk menyenangkan hati TUHAN; inilah yang benar.
Maka,
saudara pemuda remaja GPT “BETANIA”, baik
juga saudara yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat online;
sesungguhnya, TUHAN sangat mengasihi kita, karena kita mau menghargai darah
salib yang merupakan hikmat Allah, yakni pembukaan firman, sebab itulah yang
akan melepaskan kita.
Bukan
berarti kita tidak membutuhkan 3 karunia mujizat/karunia kesembuhan, dan 3
karunia penyembahan, tidak, tetapi untuk melepaskan kita dari penjara dunia ini
hanya hikmat yang datangnya dari darah salib, itulah karunia pembukaan firman.
Pendeknya, dengan pembukaan firman, maka kita dapat mengerti tentang
rencana-rencana Allah yang ada di dalam isi hati TUHAN yang paling dalam, di
mana rangkaian-rangkaian itu tersusun dengan rapi di dalam hati TUHAN. Namun,
lewat pembukaan rahasia firman, semuanya dinyatakan; itulah yang membebaskan
kita. Jadi, mulai hari ini, berlakulah bijaksana.
1
Korintus 1:31
(1:31) Karena
itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah
di dalam Tuhan."
Oleh
sebab itu, hendaklah ia bermegah karena darah salib, bermegah karena hikmat
Allah, bermegah di dalam pembukaan Firman TUHAN; itulah yang nomor satu kita
kerjakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Hari-hari
ini saya banyak melihat betapa hebatnya Setan memutarbalik fakta, sehingga
ibadah dan pelayanan ini dirombak oleh Setan. Mengapa saya katakan demikian?
Karena di tengah-tengah ibadah itu, seorang hamba TUHAN dipakai oleh Setan,
yang mana ia sibuk hanya untuk mengadakan supaya sidang jemaat rubuh-rubuh --
maksudnya, jemaat itu dibuat tumbang --.
Sesudah
menyanyikan dua tiga lagu pujian, lalu masuk dalam pemberitaan firman. Namun
ketika pemberitaan firman disampaikan, bukan hikmat Allah, bukan pembukaan
firman yang datang dari salib yang disampaikan, justru sebaliknya; ia sibuk
membuat sidang jemaat rubuh-rubuh, sibuk membuat semua sidang jemaat
tumbang-tumbang, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda. Dan
hamba TUHAN itu merasa bangga sekali jikalau sidang jemaat itu dibuat rubuh,
jikalau sidang jemaat dibuat tumbang. Saya tidak habis mengerti; mengapa dia
sibuk seperti itu?
Tetapi
ada lagi yang lebih sederhana; hamba TUHAN sibuk hanya berbicara soal hikmat
dunia, sibuk hanya berbicara soal berkat-berkat. Hikmat dunia itu, misalnya;
setiap kali acara KKR (seminar) selalu membicarakan management keuangan.
Akhirnya, setelah hamba TUHAN itu mati, sidang jemaat itu diwariskan kebodohan.
Namun,
kita patut bersyukur, sebab di tengah-tengah pemberitaan firman TUHAN, kita
senantiasa menikmati pemberitaan firman tentang salib, darah salib, sumber
hikmat, pembukaan firman, rahasia firman. Dengan itu, kita mengerti rencana
TUHAN, isi hati TUHAN yang paling dalam disingkapkan (dinyatakan), sehingga
kita beroleh pengertian yang begitu luar biasa. Dan dengan pengertian ini,
tentu saja kita tidak dapat dibodoh-bodohi oleh Setan lewat pelayanan
hamba-hamba TUHAN.
Perikop
dari 1 Korintus 1:18-31, lanjut kepada 1 Korintus 2:1-5 adalah “Hikmat
Allah dan hikmat manusia.”
Hikmat
Allah bersumber dari darah salib; itu sebabnya, Rasul Paulus tetap memberitakan
firman tentang salib Kristus, sekalipun orang Yahudi menghendaki tanda-tanda
heran (mujizat kesembuhan) dan sekalipun orang Yunani menghendaki hikmat dunia,
yaitu seperti contoh yang tadi kita lihat, di mana seorang hamba TUHAN sibuk
mengadakan seminar tentang management keuangan.
1
Korintus 2:4-5
(2:4) Baik
perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (2:5)
supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi
pada kekuatan Allah.
Baik
perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan,
dengan lain kata; bukan hikmat manusia.
Sekali
lagi saya sampaikan: Rasul Paulus tidak memberitakan Firman TUHAN dengan hikmat
manusia untuk meyakinkan hati sidang jemaat atau untuk meyakinkan hati
anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN melalui online,
tetapi Rasul Paulus meyakinkan hati sidang jemaat dengan berita salib, itulah
hikmat Allah yang didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus.
Jadi,
pemberitaan firman tentang salib itu didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus, itu
bukanlah keinginan daging.
Kalau
hamba TUHAN dengan tegas, dengan penuh keyakinan memberitakan firman tentang
salib, jelas hatinya itu didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus, bukan lagi
keinginan daging. Tetapi kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran, di
tengah ibadah hanya sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk mengadakan
seminar-seminar untuk management keuangan, itu adalah hikmat manusia
untuk meyakinkan hati manusia, tetapi Rasul Paulus tidaklah demikian.
Rasul
Paulus meyakinkan hati sidang jemaat di Korintus, meyakinkan hati sidang jemaat
GPT “BETANIA”, meyakinkan
sidang jemaat yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat online,
dengan berita salib, dengan hikmat yang didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus itu
sendiri.
Kalau
hamba TUHAN tidak menyampaikan berita salib, tidak memberitakan Yesus yang
disalibkan, hanya sibuk dengan perkara lain, itu bukanlah dorongan Roh Kudus.
Sekalipun banyak mujizat terjadi di tengah-tengah ibadah tersebut, itu bukanlah
dorongan Roh-El Kudus, mengapa? Karena antikris saja bisa mengadakan kesembuhan
dan nabi palsu saja bisa mengadakan mujizat palsu. Dari apa yang sudah kita
terima malam ini, biarlah hati dan pikiran kita semakin diterangkan.
1
Korintus 2:4-5
(2:4) Baik
perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (2:5) supaya iman
kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan
Allah.
Tujuan
dari berita salib atau hikmat Allah ialah supaya iman dari sidang jemaat tidak
bergantung kepada hikmat manusia.
Contoh
hikmat manusia ialah bergantung pada harta, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan,
kekuasaan, bisnis, termasuk perkara-perkara lahiriah di bumi ini. Maka, tidak
sedikit orang Kristen, terkhusus yang tidak mengerti rencana TUHAN, lebih
mengutamakan perkara-perkara lahiriah dari pada perkara di sorga, dengan
menggunakan alasan: “Kalau saya tidak bekerja, kalau saya tidak punya uang,
dari mana saya bisa makan, dari mana saya bisa membayar biaya sekolah dan
kebutuhan anak, beli beras, beli ini, beli itu dan lain sebagainya?”
Jadi,
sekali lagi saya sampaikan; tujuan dari berita salib (hikmat Allah, pembukaan
rahasia firman) di tengah ibadah dan pelayanan ialah supaya iman dari sidang
jemaat tidak bergantung kepada hikmat manusia; sebaliknya, iman dari sidang
jemaat harus bergantung kepada kekuatan Allah, yakni salib Kristus -- sama
dengan; hikmat Allah --. Harus tetap bergantung kepada darah salib. Jangan
bergantung kepada yang lain.
Untuk
apa Yesus disalib kalau tidak ada artinya? Tetapi karena Yesus tahu apa yang
Dia kerjakan, maka Dia harus kerjakan itu, sehingga kita pun bergantung kepada
apa yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib. Yesus bukanlah orang bodoh. Dan
kalau kita bergantung kepada salib, itu bukan karena kita bodoh, tetapi karena
kita tahu masa depan kita cerah dan indah jika bersama dengan TUHAN.
1
Korintus 2:6-7
(2:6)
Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang
telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan
dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan
ditiadakan. (2:7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang
tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
“
... Kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang ...”
Dari perkataan Rasul Paulus ini, akhirnya timbul di dalam hati saya untuk
mengatakan: Marilah kita berlaku bijaksana, marilah kita menjadi suatu
kehidupan muda remaja yang dewasa rohani (matang), karena hikmat itu dibutuhkan
bagi kehidupan yang matang.
Sebaliknya,
kanak-kanak rohani hanya membutuhkan apa yang luar biasa di depan mata,
misalnya; tanda-tanda heran, mujizat kesembuhan serta demonstrasi untuk
merubuhkan jemaat. Hikmat tidak dibutuhkan oleh kehidupan si pencemooh,
congkak, orang bodoh, orang bebal, tidak. Hikmat hanya dinyatakan kepada suatu
kehidupan yang matang, rendah hati serta dewasa dan bijaksana. Oleh sebab itu,
bijaksanalah.
“
... Yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini dan yang bukan dari
penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.”
Hikmat yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada orang yang matang bukanlah
hikmat dari dunia seperti apa yang paparkan di atas tadi, sebab hikmat yang
berasal dari dunia ini suatu kali nanti akan dibinasakan, akan hilang lenyap.
“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat
Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah
disediakan Allah bagi kemuliaan kita.” Ayat 7 ini mengandung suatu
pertanyaan yang dalam; apa dan siapa yang dimaksud oleh Rasul Paulus di sini
kepada jemaat di Korintus?
Pendeknya:
Rasul Paulus menyampaikan tentang pribadi Yesus yang disalibkan itu kepada
kehidupan yang sudah matang, dewasa dan bijaksana, yang merupakan hikmat Allah
yang tersembunyi dan rahasia, itulah yang disebut dengan Firman Pengajaran yang
rahasianya dibukakan. Dengan kata lain, TUHAN menyediakan bagi kita dalam
setiap pertemuan-pertemuan ibadah ini Firman Pengajaran yang rahasianya
dibukakan, dan itu disampaikan kepada kalangan orang yang matang.
Kalau
kanak-kanak tidak membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Orang yang kanak-kanak tidak butuh firman yang berkuasa untuk menyingkapkan
segala yang tersembunyi itu.
Maka,
sudah sangat jelas sekali bahwa kita ini adalah kehidupan muda remaja yang sangat
bersyukur kepada TUHAN Yesus Kristus. Tuhanlah yang membuat kita menjadi dewasa
dan bijaksana, dengan lain kata; menjadi matang, karena hanya kehidupan yang
matang saja yang bisa betul-betul menghargai pembukaan rahasia Firman Allah.
Kanak-kanak
rohani hanya sibuk berbicara soal mujizat kesembuhan dan tanda-tanda heran dan
juga hikmat dunia; orang yang demikian tidak butuh hikmat Allah atau pembukaan
rahasia firman Pengajaran Mempelai.
MANFAAT
yang dirasakan oleh sidang jemaat bila terjadi pembukaan rahasia firman di
tengah-tengah ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan:
YANG
PERTAMA: Memperlihatkan gambaran dan bayangan dari Kerajaan Sorga.
Jadi,
lewat pembukaan rahasia firman ini, kepada kita diperlihatkan gambaran dan
bayangan dari Kerajaan Sorga. Sekalipun kita masih di bumi, tetapi lewat
pembukaan rahasia firman ini, kita sudah melihat gambaran dan bayangan dari
suasana Kerajaan Sorga. Bukankah ini adalah suatu manfaat yang sangat luar
biasa bagi kita? Sehingga kalau kita sudah melihat gambaran dan bayangan dari
suasana Kerajaan Sorga, maka kita tidak membutuhkan lagi potret-potret yang ada
di dunia ini, sebab tidak mungkin potret-potret di dunia ini lebih indah dari
gambaran di sorga, tidak mungkin potret-potret di dunia ini memberi kebahagiaan
lebih dari kebahagiaan sorga.
YANG
KEDUA: Dosa dibongkar dengan tuntas.
Sama
dengan; masalah kita tuntas. Kalau masalah kita tuntas, maka pergumulan
(persoalan) akan teratasi. Tetapi kalau dosa belum dibongkar dengan tuntas,
maka otomatis masalah pun belum tuntas, karena yang menimbulkan pergumulan
dalam kehidupan seseorang adalah dosa itu, sedangkan saliblah yang
menyelesaikan masalah.
YANG
KETIGA: Yang mati dihidupkan kembali -- sesuai dengan Roma 4:16-17 --.
Dengan
kata lain; apa yang tidak mungkin bagi manusia, tetapi bagi Allah, segalanya
mungkin. Apa buktinya? Langit, bumi, dan segala isinya diciptakan oleh Firman
Allah; yang tidak ada menjadi ada, yang mati dihidupkan kembali.
Demikianlah
Yusuf memberikan nasihat kepada Firaun, maka Firaun serta pemerintahannya,
kerajaannya dan kekuasaannya tunduk kepada hikmat yang dimiliki oleh Yusuf,
supaya pada akhirnya nanti Yesus akan memerintah dan berkuasa sebagai Raja,
tentu saja sesudah musuh-musuh itu ditaruh Allah di bawah kaki Kristus, dengan
lain kata; Yesus, Anak Allah, taat kepada kehendak Allah.
CIRI-CIRI
nasihat yang murni dari Allah.
1
Tesalonika 2:2-3
(2:2) Tetapi
sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di
Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan
Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. (2:3)
Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang
tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
Nasihat
firman yang disampaikan oleh Rasul Paulus;
1.
Tidak lahir dari kesesatan.
2.
Tidak lahir dari maksud yang tidak
murni.
3.
Tidak lahir disertai oleh tipu daya.
Singkatnya:
Betapa jujurnya, betapa tulusnya Rasul Paulus di tengah-tengah ia memberitakan
Injil Kristus kepada sidang jemaat di Tesalonika. Inilah ciri-ciri nasihat yang
murni dari Allah lewat seorang hamba TUHAN.
Pendeknya:
Nasihat yang murni itu lahir dari penderitaan (sengsara salib), itulah salib
Kristus. Sebagaimana yang telah dialami oleh Rasul Paulus di Filipi, di mana ia
telah dianiaya dan dihina karena salib Kristus. Jadi, kalau Rasul Paulus datang
ke Tesalonika, itu karena darah salib.
Maka,
jelas bahwa; nasihat yang murni itu lahir dari sengsara salib, bukan dari yang
lain-lain; itu adalah ciri-ciri pemberitaan firman TUHAN yang murni. Pemuda
remaja harus tahu, harus mengerti akan hal ini. Jadi, jangan terkesima jikalau
seorang hamba TUHAN pandai bercerita tentang dunia; jangan juga terkesima hanya
dengan bahasa yang tinggi-tinggi tetapi isi dari pemberitaan tidak ada (nol),
tidak ada artinya. Pilih mana; bahasa tinggi tetapi isi dari berita tidak ada,
atau bahasa sederhana tetapi mengandung makna yang begitu dalam? Jadilah
kehidupan yang matang dan sederhana.
1
Tesalonika 2:4
(2:4)
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan
Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan
manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Oleh
sebab itu, Rasul Paulus dianggap layak untuk memberitakan Injil, sebab dalam
pemberitaan itu bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan
Allah, sebab Allah yang menguji hati. Allah yang menguji hati, artinya; seorang
hamba TUHAN dianggap layak atau tidak, hanya Allah yang tahu.
Pendeknya:
1 Tesalonika 2:4 sama dengan 1 Korintus 2:4-5.
Layak
atau tidaknya seorang hamba TUHAN, hanya TUHAN yang menguji hati manusia.
Tetapi yang pasti, di sini kita sudah mengerti dengan jelas, bahwa Rasul Paulus
dianggap layak untuk memberitakan Injil, sebab dalam pemberitaan itu, ia
melakukannya bukan untuk menyukakan hati manusia, melainkan ia menyukakan hati
TUHAN.
Banyak
pemimpin sidang jemaat yang tidak berani untuk menyukakan hati TUHAN. Kalau
seorang pemimpin sidang jemaat mau menyukakan hati TUHAN, maka mau tidak mau,
isi pemberitaan itu adalah tentang salib Kristus. Dan kalau itu yang menjadi
pokok bahasan di tengah pemberitaan firman, maka tidak sedikit orang kaya yang
akan mengundurkan diri dari tengah-tengah ibadah itu.
Tetapi
bagi seorang hamba TUHAN yang sederhana, bagi seorang hamba TUHAN yang tulus,
ikhlas dalam melayani TUHAN, maka dia harus tetap dalam pendirian yang tegas
bahwa berita Injil yang disampaikan adalah tentang pribadi Yesus yang
disalibkan, tidak lebih, tidak kurang. Dan sidang jemaat juga harus berpikir
secara realistis, karena itu adalah suatu fakta yang tidak bisa kita ingkari.
Di dalam salib Kristus terkandung janji keselamatan; itulah hikmat.
Mazmur
73:21-24
(73:21) Ketika hatiku
merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, (73:22)
aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di
dekat-Mu. (73:23) Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau
memegang tangan kananku. (73:24) Dengan nasihat-Mu Engkau
menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
“Aku
tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.” Siapa yang mau tetap
dekat TUHAN? Maka TUHAN akan memegang tangan kanan kita. Dengan nasihat Firman
TUHAN, maka TUHAN yang menuntun kita sekaliannya, sampai akhirnya mengangkat
kita dalam kemuliaan kekal.
Jadi,
sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Biar sejuta kali mujizat kesembuhan
terjadi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi kalau hikmat pembukaan
firman diabaikan, maka itu semua tidak ada artinya. Biar sejuta kali hamba
TUHAN membuat sidang jemaat rubuh-rubuh di tengah-tengah ibadah yang
dipercayakan, tetapi jikalau berita Salib, hikmat atau pembukaan firman
diabaikan, maka itu semua tidak ada artinya. Sekalipun sejuta kali seorang
hamba TUHAN melakukan itu semua, ia tidak akan bisa memimpin, menuntun, membawa
sidang jemaatnya, sampai menyelamatkan sidang jemaatnya untuk dibawa masuk pada
kemuliaan kekal. Jangan kita bodoh.
Perhatikan:
Yang menuntun adalah nasihat firman. Menuntun, berarti;
-
Dalam perjalanan itu, kita tidak sesat.
Mengapa? Karena TUHAN yang menuntun. Tetapi kalau hamba TUHAN menuntun sidang
jemaat dengan sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk mengadakan seminar management
keuangan, sibuk hanya untuk mengadakan jemaat rubuh-rubuh (tumbang-tumbang),
maka pasti di akhir perjalanan, ia pasti sesat.
-
Mampu melewati rintangan-rintangan dalam
perjalanan tersebut. Mengapa? Karena TUHAN yang menuntun.
-
Memimpin dan bertanggung jawab. Mengapa?
Karena TUHAN yang menuntun, sehingga kehidupan kita dipertanggungjawabkan di
hadapan TUHAN.
Sebaliknya,
biarpun sejuta kali terjadi mujizat kesembuhan dan lain sebagainya, perkara
lahiriah terjadi di tengah ibadah, tetapi salib diabaikan, hikmat diabaikan;
siapa yang mau menuntun, siapa yang mau bertanggung jawab atas keselamatan
jiwa?
Hanya
darah salib yang mempertanggungjawabkan kehidupan kita, dan Yesus sudah lakukan
itu 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu. Oleh sebab itu, jangan lagi kita berbuat
bodoh.
Singkatnya:
Dengan nasihat firman, maka TUHAN yang menuntun kita semua sampai dibawa dalam
kemuliaan kekal. Maka, sekalipun di tengah-tengah penderitaan, antara lain;
1.
Hati terasa pahit.
2.
Buah pinggang menusuk-nusuk rasanya. Ini berbicara
tentang baptisan Kristus, yakni baptisan dalam tanda kematian dan kebangkitan.
3.
Dungu, tidak mengerti.
4.
Seperti hewan di dekat TUHAN. Apa artinya?
Itu berbicara tentang domba sembelihan. Kalau kita dekat dengan TUHAN, maka
kita seperti kawanan domba Allah. kalau kita berbicara tentang kawanan domba,
maka tersambung langsung dengan penyembelihan.
Sekalipun
di tengah-tengah penderitaan, namun tetap berada di dekat TUHAN.
Tanda
dekat TUHAN ialah TUHAN senantiasa memegang tangan kanan kita semua. Tangan
kanan ini adalah perbuatan yang baik dan benar. Kita tidak tahu untuk melakukan
sesuatu yang baik dan benar, tetapi TUHAN nanti yang memegang tangan kita,
sehingga kita bisa berbuat dan melakukan yang baik, yang benar dan yang suci di
hadapan TUHAN.
Mazmur
73:25
(73:25) Siapa
gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang
kuingini di bumi.
Pemazmur
ini berkata: “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?”
Kemudian, pemazmur ini kembali berkata untuk yang kedua kalinya pada ayat yang
sama: “Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” Jadi,
sudah seharusnyalah, yang kita ingini di tengah pemberitaan firman adalah
berita salib, hikmat Allah, pembukaan firman, lebih dari pada yang lain; itulah
yang benar.
Semoga
hal ini tertanam di dalam hati kita masing-masing. Berkatalah mulai dari sekarang:
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada
yang kuingini di bumi.” Buktikanlah mulai dari hari ini sampai
selama-lamanya; berita salib yang merupakan hikmat Allah -- dengan kata lain;
pembukaan rahasia firman -- lebih dari segala-galanya.
Jadi,
jangan kita datang beribadah untuk mencari hikmat manusia. Jangan kita datang
beribadah hanya untuk mencari mujizat kesembuhan, tanda-tanda heran, dan lain
sebagainya, tetapi biarlah kita berkata: “Selain Engkau tidak ada yang
kuingini di bumi.”
Kalau
kita perhatikan dalam study lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, kita sudah
mendapat suatu perkara yang besar. Ibu Naomi adalah gambaran dari gembala
sidang (pemimpin sidang jemaat) yang baik, karena dia menjelaskan perihal Boas
kepada Rut, menantunya itu. Ini adalah gembala yang baik.
Boas
adalah hikmat Allah yang dijadikan sebagai saudara yang terdekat. Kalau hikmat
kita jadikan sebagai saudara yang terdekat dan pengertian dijadikan sebagai
sanak yang terdekat, maka kita akan dilindungi dari dua perempuan yang menjadi
lawan TUHAN.
Biarlah
tidak ada yang kita ingini selain berita salib, selain hikmat, itulah pembukaan
firman, sebab itulah yang membawa kita selamat, yang menebus kita dari bumi
ini. Jangan lagi geser pengertian yang suci ini di dalam diri kita oleh karena
pengertian/hikmat manusia.
Amsal
12:15
(12:15) Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan
nasihat, ia bijak.
“Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri.” Jadi, orang bodoh itu
menganggap jalannya lurus. Hati-hati, jangan pertahankan pengertian manusia,
sebab pengertian manusia sifatnya terbatas, tetapi hikmat oleh darah salib,
itulah pembukaan firman, itulah yang memberikan suatu pengertian yang benar
kepada kita.
“Tetapi
siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.” Siapa yang mendengarkan nasihat
Firman TUHAN, itulah hikmat Allah, merupakan tanda bahwa ia adalah orang yang
bijak. Tetapi jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri.
Persamaannya.
Amsal
13:10
(13:10) Keangkuhan
hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat
mempunyai hikmat.
Keangkuhan
hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat Firman
TUHAN mempunyai hikmat.
Amsal
9:8-9
(9:8) Janganlah
mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah
orang bijak, maka engkau akan dikasihinya, (9:9) berilah
orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah
orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
Jadi,
yang menghargai (membutuhkan) nasihat firman di sini, jelas adalah orang yang
bijak, orang yang dewasa, orang yang rendah hati. Sedangkan orang bodoh, orang
congkak, orang pencemooh tidak butuh nasihat Firman TUHAN, tidak butuh
pembukaan Firman TUHAN.
Sekarang,
kita lihat CONTOH: Pribadi Rehabeam.
1
Raja-Raja 11:41-43
(11:41)
Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya,
bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? (11:42)
Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh
tahun. (11:43) Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan
nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam,
anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Salomo
memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel selama 40 (empat puluh) tahun, dan
ia memerintah sebagai Raja dengan penuh hikmat. Tetapi setelah Salomo mati,
maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan Salomo.
Sekarang
kita akan melihat perkembangan selanjutnya setelah Salomo mati.
1
Raja-Raja 12:3-5
(12:3) Orang
menyuruh memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam dengan segenap jemaah
Israel dan berkata kepada Rehabeam: (12:4) "Ayahmu telah
memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar
yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada
kami, supaya kami menjadi hambamu." (12:5) Tetapi ia menjawab
mereka: "Pergilah sampai lusa, kemudian kembalilah kepadaku." Lalu
pergilah rakyat itu.
Perkembangan
selanjutnya setelah Salomo mati ialah seluruh rakyat itu datang kepada
Rehabeam. Mereka menuntut supaya raja meringankan beban yang mereka pikul
selama Salomo menjadi raja; itulah tuntutan rakyat kepada Rehabeam yang menjadi
raja ganti Salomo, ayahnya.
Kemudian,
mari kita lihat reaksi dari Rehabeam terhadap tuntutan rakyat itu yang dipimpin
langsung oleh Yerobeam. Sebetulnya, Yerobeam adalah seorang anak yang diasuh
oleh Salomo, ayah Rehabeam. Tetapi suatu kali Yerobeam mengadakan pemberontakan
(makar), lalu dia melarikan diri ke Mesir. Namun setelah Salomo mati, rakyat
itu memanggil Yerobeam, lalu menjadi pemimpin untuk menuntut supaya beban yang
mereka pikul itu diringankan oleh Rehabeam.
1
Raja-Raja 12:6-7
(12:6) Sesudah
itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo
mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: "Apakah nasihatmu untuk menjawab
rakyat itu?" (12:7) Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau
menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka
dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang
waktu."
Sesudah
itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo
mendampingi Salomo. Ini adalah hal yang bagus, yaitu mau menerima
nasihat. Jangan kita senantiasa mengandalkan hikmat manusia. Kita harus
berharap dan bergantung kepada nasihat dari tua-tua yang mendampingi Salomo,
ayahnya, selama masih hidup.
Adapun
nasihat dari tua-tua itu adalah jikalau engkau mau menjadi raja yang
senantiasa mengabdikan diri kepada rakyat, maka;
1.
Mengabdi kepada rakyat, berarti; menjadi
hamba bagi rakyat.
2.
Berkata-katalah dengan sederhana, dengan
sopan dan menjawab mereka dengan kata-kata baik.
Itu
saja nasihat dari pada tua-tua itu. Jika hal itu dilakukan Rehabeam, maka nanti
sebaliknya rakyat akan menghambakan diri kepada Raja Rehabeam.
1
Raja-Raja 12:8
(12:8) Tetapi ia
mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta
nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang
mendampinginya,
Tetapi
di sini kita melihat; kebodohan atau kecerobohan dari Rehabeam adalah menolak
nasihat dari pada tua-tua yang mendampingi Salomo. Sebaliknya, Rehabeam lebih
menerima nasihat dari orang muda yang sebaya dengan dia, yang tentunya belum
berpengalaman.
Orang
muda yang sebaya dengan Rehabeam itu sama dengan tidak berpengalaman. Rehabeam
saja tidak mempunyai pengalaman, namun dia meminta nasihat kepada orang muda
yang seumuran dengan dia, bukankah ini sama dengan gambaran dari yang tidak
berpengalaman?
1
Raja-Raja 12:13-14
(12:13) Raja
menjawab rakyat itu dengan keras; ia telah mengabaikan nasihat yang diberikan
para tua-tua kepadanya; (12:14) ia mengatakan kepada mereka menurut
nasihat orang-orang muda: "Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu,
tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu; ayahku telah menghajar kamu
dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri
besi."
Lihat,
nasihat orang-orang muda:
YANG
PERTAMA: “Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah
tanggunganmu itu.” Salomo memberikan tanggung kepada rakyat Israel, tetapi
Rehabeam justru akan menambah tanggungan itu. Singkatnya, tanggungan itu
semakin diberatkan.
YANG
KEDUA: “Ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar
kamu dengan cambuk yang berduri besi.” Salomo menghajar rakyat Israel
dengan cambuk cemeti, tetapi Rehabeam akan menghajar rakyat itu dengan cambuk
yang berduri besi.
Nasihat
firman itu bagaikan tali tiga lembar yang disatukan, itulah cambuk, itulah
pembukaan firman, pengajaran yang rahasianya dibukakan. Tetapi Rehabeam tidak
demikian, ia justru akan menghajar rakyat itu dengan cambuk yang berduri besi;
itu bukanlah nasihat firman, bukan pembukaan firman.
Mari
kita lihat AKIBATNYA.
1
Raja-Raja 12:15-16
(12:15) Jadi raja
tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang
disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan
perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat. (12:16) Setelah
seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak mendengarkan permintaan mereka, maka
rakyat menjawab raja: "Bagian apakah kita dapat dari pada Daud? Kita tidak
memperoleh warisan dari anak Isai itu! Ke kemahmu, hai orang Israel! Uruslah
sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!" Maka pergilah orang Israel ke
kemahnya,
Singkatnya:
Israel terpecah menjadi dua bagian.
Bagian
PERTAMA ialah satu suku, itulah suku Yehuda, yang diperintah oleh Rehabeam.
Bagian
KEDUA ialah 11 (sebelas) suku. Dan yang menjadi raja adalah Yerobeam. Sementara
Yerobeam ini adalah anak yang pernah diasuh oleh Salomo, tetapi mengadakan
makar, lalu dia melarikan diri ke Mesir. Setelah mendengar tentang kematian
Salomo, lalu Yerobeam dipanggil, dijemput langsung oleh bangsa Israel,
sekaligus memimpin untuk menuntut supaya beban yang dipikul itu diringankan
oleh Rehabeam.
Tetapi
karena Rehabeam tidak mendengarkan nasihat dari tua-tua yang mendampingi
Salomo, ayahnya, maka dia menjawab rakyat itu sesuai dengan nasihat orang muda
yang sebaya dengan dia, dengan kehidupan yang tidak berpengalaman, sehingga
adapun jawaban Rehabeam kepada rakyat itu ialah:
1.
Tanggungan lebih berat dua kali.
2.
Dicambuk dengan cambuk duri, itu adalah
hajaran (didikan) dari manusia, bukan hajaran dari nasihat firman TUHAN.
Mengapa
saya harus menyampaikan hal ini? Di sini ada dua nasihat:
Yang
Pertama: Nasihat dari tua-tua, itulah hikmat yang datangnya dari
pengalaman Yesus, yakni; Dia turun ke bumi dan mati di kayu salib. Tetapi hikmat
itulah yang menuntun kita kembali untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Pengalaman ini yang membawa kita masuk sorga. Tanpa pengalaman dari seorang yang berpengalaman, kita tidak mungkin memperoleh keselamatan.
Yang
Kedua : Nasihat dari orang muda. Hikmat dari orang muda adalah hikmat
orang yang tidak berpengalaman. Kalau
seseorang tidak punya pengalaman soal kematian dan kebangkitan, lalu bagaimana
dia membawa umat Israel masuk ke dalam
Kemuliaan Allah?
Jadi,
sudah sangat jelas, yang membawa kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah
hikmat; itulah pengalaman Yesus. Sementara orang muda tidak punya pengalaman,
tidak berhikmat, lalu bagaimana dia bisa memimpin rakyat itu dan membawa sampai
kepada keselamatan?
Yang
kita butuhkan adalah hikmat, pengalaman yang sudah dialami oleh Yesus. Tolak
hikmat dunia/hikmat orang muda, yaitu: Yang tidak mempunyai pengalaman, tetapi terimalah hikmat dari pengalaman
kematian dan kebangkitan, sebab pengalaman inilah yang membawa kita masuk ke
dalam Kerajaan Sorga.
Jadi,
sudah sejak dari tadi saya sampaikan bahwa yang membebaskan kita adalah hikmat.
Darah salib adalah hikmat, itulah pembukaan rahasia firman. Jadi, bukan
pengalaman orang muda. Hargailah pengalaman Yesus, hargai nasihat tua-tua, hal itu berbicara tentang: Pengalaman Yesus.
Kejadian
41:33-34
(41:33) Oleh
sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan
bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34)
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik
atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut
seperlima dari hasil tanah Mesir.
Beberapa
nasihat Yusuf yang harus dilakukan oleh Firaun;
YANG
PERTAMA: Mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana menjadi kuasa atas
tanah Mesir.
YANG
KEDUA: Firaun harus berbuat ...
1.
Menempatkan penilik-penilik atas negeri
Mesir.
2.
Dalam ketujuh tahun kelimpahan itu
memungut seperlima dari hasil tanah di Mesir
Inilah
dua nasihat Yusuf yang harus dilakukan (diperbuat) oleh Firaun.
Tetapi
untuk malam ini, kita tidak mempunyai cukup waktu untuk menerima penjelasan
tentang nasihat Yusuf yang harus dilakukan oleh Firaun ini. Oleh sebab itu,
biarlah kehidupan muda remaja, anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti
pemberitaan firman lewat live streaming, ikuti kelanjutan dari firman
malam ini, secara khusus beberapa nasihat Yusuf yang harus dikerjakan
(dilakukan) oleh Firaun.
Jadi,
Firaun dan pemerintahannya, kerajaanya, beserta kekuasaannya tunduk kepada
hikmat yang dimiliki oleh Yusuf. Darah salib adalah sumber hikmat, adalah
pembukaan firman.
Yesus
telah menundukkan diri kepada Allah, sehingga Allah menaruh musuh di bawah kaki
Kristus, itu berbicara tentang ketaatan Yesus kepada kehendak Allah Bapa.
Dibutuhkan ketaatan dari setiap kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir
ini, supaya pengalaman Yesus ini membawa kita masuk dalam Kerajaan Sorga. Tolak
nasihat orang muda, tetapi terimalah nasihat tua-tua, itu berbicara tentang
pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan, yang membawa kita masuk
sampai ke dalam Kerajaan Sorga. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment