IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 30 JULI 2020
KITAB RUT
(Seri: 103)
Subtema: PEREMPUAN
JALANG; IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR DAN KEKEJIAN BUMI
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada
TUHAN; oleh karena kasih dan kemurahan hati-Nya, kita dimungkinkan untuk
mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Kiranya
damai sejahtera Kristus memenuhi hati dan tempat ini.
Saya juga tidak lupa menyapa umat TUHAN, anak TUHAN,
hamba-hamba TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live
streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan dari TUHAN, supaya kiranya TUHAN
membukakan firman-Nya bagi kita sekaliannya untuk melawat kehidupan kita,
mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, berarti keadaan dunia sudah
semakin gelap dan keadaan dunia sudah semakin jahat. Yang jahat akan semakin
jahat, yang suci akan semakin suci, asal kita sungguh-sungguh memikul salib
Kristus.
Segera kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah
Pendalaman Alkitab dari KITAB RUT.
Rut 2:20
(2:20) Sesudah itu
berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh
TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan
yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat
kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
Lagi kata Naomi kepada Rut, menantunya: "Orang
itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
Singkatnya, Naomi menjelaskan tentang (perihal) Boas
kepada Rut, menantunya itu, bahwasanya, YANG PERTAMA: Boas adalah kaum
kerabat atau saudara terdekat dari Elimelekh, suami Naomi, yang sudah mati itu.
“Kerabat”, sama artinya; sanak atau saudara yang
paling terdekat.
Amsal 7:4-5
(7:4) Katakanlah kepada
hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian
itu sanakmu, (7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan
jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
Di sini dikatakan: “Katakanlah kepada hikmat:
"Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu”
Biarlah kiranya hikmat itu menjadi saudara kita dan pengertian menjadi sanak
kita.
Manfaat bila “hikmat dijadikan sebagai saudara”
dan “pengertian sebagai sanak” adalah dilindungi terhadap dua perempuan,
yaitu:
1.
Perempuan jalang.
2.
Perempuan asing, yang licin perkataannya.
Kedua perempuan tersebut dijelaskan dalam kitab Wahyu,
itulah perempuan Izebel dan perempuan Babel.
Kitab Wahyu adalah kitab yang terakhir, penutup dari
semua kitab. Artinya, di hari-hari yang terakhir, karakter atau pun tabiat dari
kedua perempuan tersebut, di mana geliatnya akan terlihat dengan jelas di
tengah-tengah setiap ibadah-ibadah di atas muka bumi ini, lewat
pelayanan-pelayanan dari hamba-hamba TUHAN yang tidak berpegang teguh terhadap
perkataan TUHAN dan yang tidak menyimpan perkataan TUHAN di dalam hati-Nya. Itu
sebabnya, Amsal 7:1 mengatakan: “Hai anakku, berpeganglah pada
perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.”
Mari kita melihat KARAKTER kedua perempuan tersebut.
Keterangan: “PEREMPUAN JALANG”
Jalang, artinya; liar. Berarti, hatinya tidak menyatu
dengan hati TUHAN; inilah yang menajiskan seseorang. Kalau hati kita tidak
menyatu dengan hati TUHAN, itulah yang menyebabkan seseorang menjadi najis,
sebab apa yang keluar itu berasal dari dalam hati.
Sekali lagi saya sampaikan; kalau hati kita tidak
menyatu dengan hati TUHAN, maka itulah yang menajiskan seseorang. Di dalam
keliaran itu, di situ nanti akan nyata kenajisan-kenajisan itu. Oleh sebab itu,
biasakanlah hati menyatu dengan hati TUHAN; biarlah kita menyatu dengan hati
Kristus, yang adalah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga; Dialah suami yang kita
kasihi -- bagaikan tubuh dan kepala menyatu sehingga menjadi satu hati, tidak
liar, tidak mendua hati --.
Pemuda-pemudi jangan liar, supaya engkau mendapat
pasangan hidup menurut pilihan TUHAN. Tetapi kalau engkau liar, maka diizinkan
TUHAN untuk mendapat pasangan yang liar, supaya engkau diajar oleh TUHAN lewat
liarnya pasangan itu nanti.
Wahyu 17:1-5
(17:1) Lalu datanglah
seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata
kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas
pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:2) Dengan
dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah
mabuk oleh anggur percabulannya." (17:3) Dalam roh aku dibawanya ke
padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang
yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu
mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. (17:4) Dan perempuan itu
memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama,
suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari
kekejian bumi."
Perempuan Babel adalah perempuan jalang atau liar,
sebab di sini dikatakan bahwa ia adalah “ibu dari wanita-wanita pelacur dan
dari kekejian bumi”. Berarti, Babel ini adalah perempuan jalang, perempuan
liar, karena dia adalah;
1.
Ibu dari wanita-wanita pelacur.
2.
Ibu dari kekejian di bumi.
Singkatnya, Babel besar disebut juga dengan “ibu”.
Ibu à
seorang gembala sidang yang seharusnya berlaku ramah terhadap anak-anaknya,
sebab tugas dari seorang ibu atau gembala sidang adalah mengasuh dan merawati
anak-anaknya, sesuai dengan 1 Tesalonika 2:7. Tetapi sebaliknya, di sini
kita melihat; Babel besar itu menjadi ibu untuk dua hal:
1.
Ibu dari wanita-wanita pelacur.
2.
Ibu dari kekejian di bumi.
Berarti, benar sekali bahwa Babel ini betul-betul
perempuan liar (jalang), karena dia merupakan ibu dari wanita-wanita pelacur
dan ibu dari kekejian bumi, yang menyebabkan sehingga terjadinya keliaran
(jalang).
Oleh sebab itu, kembali saya sampaikan: Biasakan hati
menyatu dengan hati TUHAN. Semata-mata bukan hanya pada saat beribadah, tetapi
juga di luar ibadah jangan liar.
Tadi kita sudah melihat, bahwa; Babel besar itu
menjadi ibu untuk dua hal:
1.
Ibu dari wanita-wanita pelacur.
2.
Ibu dari kekejian di bumi.
Sekarang, kita akan melihat penjelasan dua hal di
atas.
YANG PERTAMA, tentang: “Ibu dari wanita-wanita
pelacur”
Jelas hal ini menunjuk kepada; gereja TUHAN yang hidup
dalam perzinahan atau kenajisannya. Mengapa gereja TUHAN hidup dalam perzinahan
atau kenajisannya ? Tentu karena disebabkan oleh “ibu”, itulah Babel.
Jadi, seorang gembala sangat menentukan sekali
keberadaan dari sebuah penggembalaan. Oleh sebab itu, sidang jemaat harus
bersyukur kepada TUHAN, jikalau TUHAN mempercayakan seorang gembala sidang
(seorang ibu) yang melakukan tugasnya dengan tanggung jawab penuh di hadapan
TUHAN, supaya sidang jemaat tidak menjadi wanita-wanita pelacur (tidak
melacur), tidak turut berbuat zinah dengan kenajisannya, dan tidak menduakan
hati TUHAN.
Wahyu 17:2
(17:2) Dengan dia
raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk
oleh anggur percabulannya."
Lihatlah, dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat
cabul; kemudian orang-orang di bumi telah mabuk oleh hawa nafsu daging oleh
anggur percabulannya. Jadi, dialah yang menimbulkan sehingga raja-raja di bumi
atau hamba-hamba TUHAN telah berbuat cabul. Tidak hanya hamba-hamba TUHAN,
tetapi kemudian orang-orang (penghuni-penghuni) di bumi mabuk hawa nafsu daging
oleh anggur percabulan dari pada perempuan Babel. Singkatnya, raja-raja
menjadi liar dan penduduk bumi (sidang jemaat, umat TUHAN) juga
menjadi liar.
Pada minggu lalu, pelajaran yang kita terima adalah
tentang sidang jemaat terkait dengan gembala. Rut yang adalah gambaran dari
gereja TUHAN (mempelai TUHAN), terkait erat hubungannya dengan Naomi yang
adalah ibu mertua (gembala sidang).
Contoh: raja-raja atau
hamba-hamba TUHAN telah berbuat cabul.
Ibrani 12:15
(12:15) Jagalah supaya
jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar
jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang
mencemarkan banyak orang.
Jagalah supaya jangan ada seorang pun yang menjauhkan
diri dari kasih karunia. Kasih karunia yang dimaksud di sini ialah sengsara
salib atau korban Kristus, yang memang harus kita pikul bersama di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini.
Jangan jauh dari kasih karunia, jangan jauh dari
korban Kristus yang memang harus kita pikul bersama-sama di tengah-tengah
(ibadah dan pelayanan), karena sengsara salib atau korban Kristus merupakan
hikmat Allah. Jangan jauh dari hikmat Allah, tujuannya adalah “supaya jangan
tumbuh akar yang pahit.” Sekali lagi saya tandaskan; jangan jauh dari kasih
karunia, jangan jauh dari hikmat Allah, supaya jangan tumbuh akar yang pahit,
sebab akar pahit atau kepahitan kepada seseorang;
1.
Menimbulkan kerusuhan.
2.
Mencemarkan banyak orang.
Hati-hati, sakit hati kepada orang lain, itu adalah
kepahitan. Dendam kepada orang lain, itu juga adalah kepahitan. Tidak
mengampuni orang yang bersalah, itu juga gambaran dari akar pahit. Inilah yang
menimbulkan terjadinya kerusuhan, persilihan, dan ketidaktertiban, juga
mencemarkan banyak orang.
Kasih karunia ini terkait dengan ayat 16-17.
Ibrani 12:16-17
(12:16) Janganlah ada
orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau,
yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. (12:17)
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia
ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Contoh orang yang berlaku cabul atau mempunyai nafsu
rendah ialah pribadi Esau. Sebab Esau rela menjual hak kesulungannya, itulah
ibadah dan pelayanan, demi sepiring kacang merah, demi sesuap nasi, demi uang,
harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, kekuasaan di bumi ini.
Cabul, berarti; nafsunya rendah, murahan. Orang yang
meninggalkan ibadah, orang seperti ini pasti murahan. Lihat saja; sikapnya
murahan, tabiatnya murahan, perkataannya juga adalah perkataan yang murahan,
tidak berlaku bijaksana.
Kemudian, ketika Esau datang untuk mencari berkat yang
satu itu (berkat dari hak kesulungan), ia ditolak, sebab tidak ada lagi
kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya (kelakuannya). Kesempatan emas
dibuang oleh Esau, karena dia lebih sibuk berburu daging. Betul-betul Esau ini
hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat, tidak
peduli dengan kesempatan emas, tidak menghargai hak kesulungan (ibadah dan
pelayanan) ini.
Kesempatan yang TUHAN berikan bagi kita untuk
beribadah dan melayani TUHAN di hari-hari terakhir ini merupakan panjang
sabarnya TUHAN, itu merupakan kemurahan hati TUHAN untuk memperoleh keselamatan
kekal; jangan digunakan untuk berburu daging. Pendeknya, jangan sampai hanya
karena sesuap nasi lantas kita tinggalkan ibadah dan pelayanan.
Mari kita lihat peristiwa itu dalam Kejadian 27.
Kejadian 27:41
(27:41) Esau menaruh
dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya
kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung
karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub,
adikku, akan kubunuh."
Di sini kita melihat, bahwa; Esau berniat untuk
membunuh Yakub, adiknya. Rencana untuk membunuh, menunjukkan bahwa di dalam
diri Esau telah tumbuh akar pahit, sebab di sini juga dikatakan: “Esau
menaruh dendam kepada Yakub”.
Ketika dia datang untuk mencari hak kesulungan itu
namun ia ditolak oleh Ishak, ayahnya, karena hak kesulungan itu sudah jatuh ke
tangan Yakub, sehingga tidak ada lagi kesempatan bagi dia untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahannya; oleh karena itulah, maka timbullah niat (rencana) untuk
Esau membunuh Yakub, adiknya. Hal ini menunjukkan bahwa akar pahit tumbuh di
dalam diri Esau. Inilah yang menimbulkan kerusuhan, menimbulkan
kecemaran-kecemaran di dalam diri dari hidup gereja TUHAN.
Oleh sebab itu, berusahalah untuk menjaga diri, dengan
cara; jangan menjauhkan diri dari kasih karunia, jangan menjauhkan diri dari
sengsara salib -- di mana di tengah-tengah ibadah kita memikul salib --, supaya
jangan tumbuh akar pahit. Terimalah pengertian ini dengan lapang hati, menjadi
suatu pengertian yang menyatu dengan pengertian kita sebagai manusia, supaya
kita berlaku bijaksana di hadapan TUHAN.
Kejadian 27:15
(27:15) Kemudian Ribka
mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian
yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak
bungsunya.
Sebetulnya, Esau adalah seorang hamba TUHAN, seorang
imamat rajani / raja-raja dan imam-imam (pelayan TUHAN), tetapi sayangnya, dia
menyimpan jubah yang maha indah di rumah (disimpan di dalam lemari). Ini adalah
tanda bahwa dia tidak menghargai hak kesulungan.
Lalu jubah yang maha indah diambil oleh Ribka dan
diberikan kepada Yakub. Singkatnya, hak kesulungan itu jatuh ke tangan Yakub,
berikut dengan jubah yang maha indah tentunya.
Kalau kita menghargai hak kesulungan (ibadah dan
pelayanan), maka tentu akan diperlengkapi dengan jubah yang maha indah, harta
yang indah, itulah karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan Roh Kudus di
dalam rumah TUHAN yang disediakan oleh TUHAN. Jangan sampai seorang imam sibuk
memancing ikan di luaran sana, sementara hari itu adalah hari ibadah. Jangan
sibuk dengan perkara lahiriah di bumi ini, selagi masih ada kesempatan.
Ingat; suatu kali nanti akan terjadi kompetisi
besar-besaran, karena TUHAN akan terus bukakan firman-Nya. Karena pada dasarnya
nanti, orang banyak akan berduyun-duyun mencari gunung Sion. Sekali lagi saya
sampaikan; manfaatkan kesempatan ini. Saya tidak sedang mengancam, tetapi saya
sedang mengarahkan saudara untuk lebih menghargai ibadah dan pelayanan di mana
di dalamnya disediakan karunia-karunia Roh Kudus, di dalamnya disediakan
jabatan-jabatan di dalam rumah TUHAN.
Mengapa Esau menyimpan jubah yang maha indah di dalam
rumah (di dalam lemari) ? Sebab ia telah berlaku cabul atau nafsu rendah. Hanya
karena sepiring kacang merah, hanya karena sesuap nasi, Esau meninggalkan
ibadah dan pelayanan; hanya karena daging, hanya karena bekerja untuk mendapat
upah, dia tinggalkan ibadah dan pelayanan; itulah yang disebut orang cabul,
nafsunya rendah sekali. Itu sebabnya, jubah yang maha indah itu jatuh ke tangan
Yakub, sebab hak kesulungan sudah satu paket dengan jubah yang maha indah.
Esau telah berlaku cabul. Bagi orang cabul, jubah yang
maha indah itu tidak terlalu penting, karunia-karunia Roh Kudus,
jabatan-jabatan dalam rumah TUHAN tidak terlalu penting bagi dia, termasuk
talenta-talenta yang dipercayakan oleh TUHAN tidak terlalu penting bagi dia,
persis bagaikan hamba yang ketiga yang kepadanya dipercayakan satu talenta
saja.
Kalau sudah dipercayakan karunia-karunia Roh Kudus,
sungguh-sungguhlah layani TUHAN dengan karunia-karunia yang dipercayakan oleh
TUHAN, termasuk yang sudah menerima jabatan. Saya ini adalah hamba TUHAN yang
sudah menerima jabatan gembala sidang, di mana meterainya adalah sidang jemaat
yang dipercayakan oleh TUHAN. Jadi, meterai dari seorang gembala sidang adalah
kawanan dombanya (dua tiga ekor domba).
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah
besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu,
seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang
yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Esau menjadi seorang yang pandai berburu dan seorang
yang suka tinggal di padang, di dunia (luaran) sana. Berbanding terbalik
dengan Yakub; dia adalah seorang yang tenang dan yang suka tinggal di
kemah, suka tinggal di dalam rumah TUHAN, sudah dipancangkan dalam rumah
TUHAN, menjadi penopang dalam rumah TUHAN.
Esau menjadi seorang yang pandai berburu, dia sibuk
berburu daging; oleh sebab itu, dia tinggal di padang, di dunia (luaran) sana.
Orang dunia tidak suka tinggal di dalam rumah TUHAN, melainkan lebih suka
tinggal di padang (dunia) untuk berburu daging. Kesempatan yang ada
disia-siakan oleh Esau; padahal, kesempatan adalah panjang sabar TUHAN,
kesempatan adalah kemurahan TUHAN untuk memperoleh pertolongan untuk
diselamatkan.
Kejadian 25:28
(25:28) Ishak sayang
kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih
kepada Yakub.
Perhatikan: “Ishak sayang kepada Esau, sebab ia
suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub”.
Pendeknya; sayang itu adalah hubungan daging, yang
sifatnya sementara, sedangkan kasih bersifat kekal di dalam Kerajaan Sorga.
-
Segala perkara-perkara daging di atas muka
bumi ini bersifat sementara = Ishak
sayang kepada Esau.
-
Tetapi kasih bersifat kekal di dalam
Kerajaan Sorga, seperti Ribka kasih kepada Yakub.
Jadi, ibadah dan pelayanan ini merupakan kasih Allah
kepada saya dan saudara, di mana di tengah-tengahnya diberikan jubah yang maha
indah.
Jangan simpan-simpan jubah yang maha indah itu karena
hanya sibuk memancing ikan di laut. Saya tidak habis pikir dengan imam yang
demikian, padahal dia sudah mempunyai pengertian yang indah dari TUHAN. Betapa
bebalnya hati itu. Dan saya tidak tahu, apakah dia mau berubah atau tidak.
Babel besar adalah ibu dari wanita-wanita pelacur. Dan
kita sudah melihat; raja-raja sudah melacur, sehingga menimbulkan gereja TUHAN
(wanita-wanita) juga turut melacur. Contohnya; Esau sudah melacur, dan berlaku
cabul, berarti nafsunya rendah. Jadi, Esau ini adalah gambaran dari
wanita-wanita pelacur; karena perzinahannya yang menduakan hati TUHAN; liar.
Hidup seperti ini tidaklah kekal, hanya sebatas sayang. Oleh sebab itu, saya
tandaskan; jangan murahan lagi.
YANG KEDUA, tentang: “Ibu dari kekejian bumi”
Jadi, yang menimbulkan kekejian itu adalah Babel,
sehingga terjadilah kekejian di atas muka bumi ini; dan itu akan tergenapi,
karena Firman TUHAN yang mengatakannya, bukan saya. Tetapi karena Firman TUHAN
yang mengatakannya, kita patut bersyukur, sebab kita memperoleh pengertian dan
pengertian inilah yang menyelamatkan. Oleh sebab itu, Katakanlah kepada
hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu. Pembukaan Firman TUHAN adalah saudara dan
sanak kita; itulah yang menolong kita, itulah yang menebus kita dari penjara
dunia ini, tidak ada yang lain.
Berhala tidak bisa membawa
kita dekat dengan TUHAN; harta, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan yang tinggi,
termasuk kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang di atas muka bumi ini tidak
sanggup membawa hidupnya kepada TUHAN. Maka, sekali lagi saya sampaikan dengan
tandas: Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan katakan
kepada pengertian dari sorga: “Engkaulah sanakku.” Hikmat lebih
dari segala-galanya. Jadikanlah itu sebagai saudara.
Hikmat TUHAN adalah saudara kita; pengertian dari
sorga lewat pembukaan firman adalah sanak kita; oleh sebab itu, tidak usah
kuatir. Saya justru kuatir melihat kehidupan seseorang manakala dia tidak
menghargai pengertian lewat pembukaan firman. Kalau seseorang menghargai hikmat
pembukaan firman, saya tidak kuatir, sebab pasti ia dipelihara oleh TUHAN.
Yakinkan dirimu, mantapkan dirimu bahwa hikmat adalah saudara kita. Walaupun
kita ditinggalkan semua orang di atas muka bumi ini, saya tidak peduli, asal
jangan TUHAN yang meninggalkan kita.
Terkait dengan “ibu dari kekejian bumi” kita akan
meliat Titus 1.
Titus 1:15
(1:15) Bagi orang suci
semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak
beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara
hati mereka najis.
Bagi orang suci, tentu semuanya menjadi suci. Tidak
mungkin orang suci mendambakan hal yang tidak suci, tetapi orang suci pasti
mendambakan hal-hal yang suci. Kita masih butuh TUHAN, kita masih butuh ibadah
dan pelayanan, serta karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan Roh Kudus di
dalam rumah TUHAN; itulah yang kita butuhkan, kita tidak butuh yang lain.
Kalau kita diberkati dengan berkat-berkat lahiriah,
puji TUHAN, tidak perlu ditolak; tetapi bagi orang suci semuanya suci, baik
perkataannya suci, perbuatannya suci, gerak-gerik sekecil apapun juga suci.
Kalau seorang hamba TUHAN datang beribadah melayani pekerjaan TUHAN dalam
tahbisan yang benar, maka hal-hal yang najis tidak melekat di dalam dirinya, selain
hal-hal yang suci. Pakaiannya juga menampilkan (mencerminkan) dirinya sebagai
orang suci; dari ujung rambut sampai ujung kaki menampilkan (mencerminkan)
dirinya sebagai orang suci, karena bagi orang suci semuanya suci.’
Sebaliknya, “bagi orang najis dan bagi orang tidak
beriman suatu pun tidak ada yang suci”. Orang najis, orang yang tidak
beriman kepada TUHAN, yakni; orang yang tidak menghargai ibadah dan pelayanan
(tidak memiliki firman iman); suatu pun tidak ada yang suci. Mengapa
demikian? Karena baik akal mereka maupun suara hati -- itulah tabiat dan
perkataan yang terlihat di luar -- mereka najis.
Ayat 15 ini terkait erat
hubungannya dengan ayat 16; maka, kita harus membaca ayat 16.
Titus 1:16
(1:16) Mereka mengaku
mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.
Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang
baik.
Lihatlah, orang najis, orang yang tidak suci itu
berkata dan mengaku bahwa mereka mengenal Allah, tetapi praktek hidup
(perbuatan) mereka menyangkal Allah yang menciptakan langit, bumi dan hidupnya.
Tanda apabila seseorang menyangkal Allah (menyangkal
salib Kristus) ialah berlaku keji dan durhaka atau memberontak kepada Allah,
berarti; tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Lebih rinci di dalam suratan 1 Yohanes 2.
1 Yohanes 2:18-19
(2:18) Anak-anakku,
waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar,
seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus.
Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. (2:19)
Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh
termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita,
niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
“Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang” Tanda
bahwa hari ini adalah hari-hari terakhir adalah telah bangkit banyak antikris,
telah terlihat karakter dan tabiat atau pun geliat dari pada perempuan jalang
itu di tengah-tengah ibadah-ibadah, lewat pelayanan-pelayanan dari hamba-hamba
TUHAN.
Kemudian, “memang mereka berasal dari antara kita”,
dia bukanlah orang asing, dia betul-betul kenal TUHAN Yesus Kristus, dia bukan
penganut agama lain; antikris ini berasal dari antara anak-anak TUHAN, tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh di dalam hal menyangkal diri dan tidak
sungguh-sungguh memikul salib dan tidak sungguh-sungguh mengikut TUHAN; itulah
antikris. Kalau sudah melihat geliat yang demikian, itu sudah tanda bahwa roh
antikris sudah menyusupi hidup orang itu.
Kalau sudah tidak lagi sungguh-sungguh menyangkal
dirinya, tidak sungguh-sungguh lagi memikul salibnya, tidak sungguh-sungguh
lagi mengikut TUHAN, ini merupakan geliat yang sangat jelas dilihat oleh mata,
bahwa orang itu sudah disusupi oleh roh antikris.
1 Yohanes 2:20-21
(2:20) Tetapi kamu telah
beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua
mengetahuinya. (2:21) Aku
menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru
karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada
dusta yang berasal dari kebenaran.
Oleh karena pengurapan dari Allah Roh Kudus, serta
oleh karena pembukaan firman atau hikmat, maka kita mengetahui geliat dari roh
antikris, sebab tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Mengaku
mengenal Allah, tetapi tidak sungguh-sungguh menyangkal dirinya, tidak sungguh-sungguh memikul salibnya, tidak
sungguh-sungguh mengikut TUHAN, maka terang saja; tidak ada dusta yang berasal
dari kebenaran. Dari urapan Roh Kudus dan pembukaan firman inilah kita dapat
mengerti segala sesuatu, termasuk mengerti tentang roh antikris.
Sekali lagi dan untuk yang kesekian kalinya saya
sampaikan dengan tandas: Jangan bersungut-sungut manakala kita harus memikul
salib dan menyangkal dirinya, jangan bersungut-sungut saat berkorban di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan. Sudah seharusnya di hari-hari terakhir ini; seorang imam,
pelayan TUHAN, hamba TUHAN, apalagi pemimpin sidang jemaat menyatu dengan salib
Kristus.
Mengaku mengenal Allah tetapi tidak sungguh-sungguh
menyangkal diri, tidak sungguh-sungguh
memikul salib, tidak sungguh-sungguh mengikut TUHAN, ia adalah pendusta. Tidak
ada dusta yang berasal dari kebenaran, sebab itu adalah roh antikris.
Tetapi di hari-hari ini, geliat dari perempuan jalang
ini sudah terlihat di tengah-tengah ibadah. Bahkan, seorang hamba TUHAN berkata
bahwa soal tanda cap meterai antikris 666 (enam ratus enam puluh enam) bukanlah
sesuatu yang aneh; ia juga mempersalahkan adanya angka 666 (enam ratus enam
puluh enam) yang ditaruh di dahi, dan dia mengatakan bahwa itu adalah gambar
yang diedit. Sesungguhnya, gambar itu memang harus ada supaya kita tetap
berjaga-jaga, bukan berarti kalau kita sudah tahu tentang geliat dari antikris
ini, lantas kita tidak membutuhkan pembukaan; justru karena kita sudah
mengetahuinya, maka kita harus semakin berjaga-jaga dan mawas diri. Itulah
sebabnya mengapa ada Kitab Ulangan.
Jikalau malam ini TUHAN kembali mengingatkan kita
tentang antikris, itu bukan berarti kita tidak mengetahui tentang antikirs,
namun supaya kita tetap berjaga-jaga, mawas diri, jangan sampai terseret.
Karena roh antikris -- roh jalang dan roh liar -- tidak serta merta begitu
langsung ditempelkan di dahi dan di tangan kanan, melainkan bergerak
perlahan-lahan sampai betul-betul digiring kepada satu titik yang dikehendaki
oleh Setan dan akhirnya menjadi bilangan dari antikris. Kalau antikris langsung
serta merta menyatakan cap meterainya, mungkin kita akan langsung lari untuk
menghindar.
Lihatlah sekarang; cluster pendidikan sudah
dipengaruhi oleh chip atau barcode, tetapi hamba TUHAN -- yang
saya lihat di Youtube -- berkata bahwa hal itu bukanlah apa-apa, sebab sudah
ada sejak dari dahulu. Tetapi sesungguhnya, yang benar adalah kita harus mawas
diri. Dan kelak, cluster medis pun akan dipengaruhi, bahkan semua
cluster. Jadi, antikris ini bergerak perlahan menjalar ke semua cluster,
ke semua bidang; tetapi puji TUHAN, Dia sudah memberikan pengertian kepada
kita.
1 Yohanes 2:22
(2:22) Siapakah pendusta
itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus,
yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Siapa pendusta itu? Pendusta itu ialah antikris,
karena mereka menyangkal salib Kristus, dan menyangkal Bapa.
Jadi, kita memang harus kena mengena dengan darah
salib Kristus. Jangan bersungut-sungut kalau diajar berkorban, baik tenaga,
baik pikiran, baik waktu, bahkan materi, uang, apa saja yang bisa kita
korbankan, biarlah itu semua kita korbankan. TUHAN tidak akan menjadikan kita
bangkrut.
Biarlah kiranya hal ini dapat dipahami. Jangan tolak
pengertian yang sungguh agung dan mulia ini. Kemudian, jangan lupakan
pengertian ini terkhusus saat esok hari diperhadapkan dengan salib.
Lebih jauh kita melihat 1 Yohanes 4.
1 Yohanes 4:1-3
(4:1) Saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu,
apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah
muncul dan pergi ke seluruh dunia. (4:2) Demikianlah kita mengenal Roh
Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai
manusia, berasal dari Allah, (4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku
Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan
tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah
ada di dalam dunia.
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
percaya akan setiap roh. Jangan terlalu mudah dalam menerima
pelayanan, tetapi kita harus tahu seperti apa model pelayanan dari seorang
hamba TUHAN, baik karakter, tabiat, geliatnya itu harus terlihat dengan jelas.
Oleh sebab itu, ujilah roh-roh itu; roh pelayanan dari seorang imam
(hamba TUHAN) harus perlu diuji. Jangan langsung begitu saja menerima
pelayanan.
Mengapa roh itu harus diuji? Karena sekarang ini
adalah hari-hari terakhir, di mana nabi-nabi palsu sedang merajalela di seluruh
dunia.
Setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah; jika
mengaku Kristus dan salib-Nya, menerima Kristus yang satu paket dengan
salib-Nya, itu adalah Roh yang dari Allah. Tetapi setiap roh, yang tidak
mengaku Yesus, menolak salib-Nya, berarti ia tidak berasal dari Allah.
Setiap orang yang tidak mengakui Kristus dan salib-Nya, itu adalah roh
antikristus. Kalau tidak mau memikul salib, atau menolak salib karena uang,
tanda bahwa dia sudah dikuasai oleh roh antikristus.
Kalau hamba TUHAN sibuk berbicara soal perkara
lahiriah, sibuk untuk membuat seminar soal keuangan, saya rasa itu adalah roh
antikristus. Mohon maaf, saya tidak menghakimi hamba TUHAN yang pernah
mengadakan seminar-seminar hanya seminar soal keuangan. Tetapi, saya terlalu
yakin; dengan menyangkal diri dan memikul salib, serta sungguh-sungguh di
dalamnya, maka pasti akan diberkati TUHAN. Tidak usah menggunakan
pelajaran-pelajaran soal keuangan, karena sesungguhnya salib Kristus itu mendidik kita dalam segala perkara.
Karena hamba TUHAN ini sibuk mengadakan
seminar-seminar soal keuangan, akhirnya sidang jemaat pun menjadi bodoh. Di
mana letak kebodohannya? Ketika hamba TUHAN ini mati, maka sidang jemaatnya pun
menggunakan ayat untuk mengidupkan hamba TUHAN itu. Hal ini menunjukkan bahwa
mereka menjadi bodoh, tidak mengerti rencana TUHAN, karena hamba TUHAN ini
sibuk mengadakan seminar soal keuangan. Bayangkan, sidang jemaat termasuk hamba-hamba
TUHAN yang melayani di situ menggunakan ayat – tentang anak perempuan Sunem
dihidupkan kembali -- untuk menghidupkan gembalanya. Bukankah ini adalah hal
yang aneh? Tetapi puji TUHAN kita tidak bisa diselewengkan dari kebenaran yang
hakiki.
Setiap orang yang tidak mengakui salib Kristus adalah
roh antikris. Jadi, menyangkal salib Kristus = tidak sungguh-sungguh mengikuti
TUHAN.
Kemudian, kita harus mengetahui ukuran atau sentral
dari ibadah pelayanan yang dikerjakan di atas muka bumi ini adalah kehendak
Allah, yakni sengsara salib, bukan berkat-berkat lahiriah, atau bukan
mujizat-mujizat kesembuhan yang diadakan oleh setiap hamba-hamba TUHAN dalam
pertemuan-pertemuan ibadahnya. Sekali lagi saya tandaskan; ukuran atau sentral
dari ibadah pelayanan adalah kehendak Allah (sengsara salib), bukan mujizat
kesembuhan dan bukan soal berkat-berkat lahiriah.
Kalau tolak ukur atau sentral dari ibadah pelayanan
adalah uang, maka gereja kecil tidak layak untuk masuk sorga, melainkan hanya
gedung gereja yang besar dan mewah saja yang masuk sorga serta orang kaya, biar
seperti apapun bentuk pelayanan di dalamnya; kalau memang berkat lahiriah dan
kesembuhan ilahi menjadi tolak ukur. Tetapi puji TUHAN, yang pasti, tolak ukur
atau sentral dari ibadah dan pelayanan adalah sengsara salib. Jangan kita
keliru lagi.
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan
korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu
ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
Antikris atau pembinasa keji berdiri di tempat kudus
selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Dan pada saat itu, mereka akan menghentikan
korban sehari-hari.
Mari kita melihat KORBAN SEHARI-HARI lebih jauh dalam Daniel
11.
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan
muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan
korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
Antikris menajiskan tempat kudus dengan menghapuskan
korban sehari-hari, lalu mereka menegakkan kekejian yang membinasakan itu.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan
membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh
masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan
dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang
membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan
itu."
“Selama satu kali tujuh masa” = 7 (tujuh) tahun
= 2 (dua) x 3.5 (tiga setengah) tahun.
Pada pertengahan tujuh masa -- itulah
3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua -- antikris akan menghentikan korban
sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan. Pada saat korban
sehari-hari dihentikan, maka di atas sayap kekejian akan datang yang
membinasakan. Pendeknya, antikris itu
disebut juga “pembinasa keji”.
Mengapa timbul kekejian di bumi? Jelas karena
perempuan jalang (liar) karena perempuan Babel dengan kenajisan dan
percabulannya, sehingga akhirnya suatu kali nanti, selama 3.5 (tiga setengah)
tahun -- yang terakhir --, rumah TUHAN akan dinajiskan, lalu korban sehari-hari
-- itulah korban sembelihan dan korban santapan -- dihentikan. Pada saat korban
sehari-hari dihentikan, maka muncullah sayap kekejian yang membinasakan.
Terlebih dahulu kita melihat tentang KORBAN
SEHARI-HARI yang menunjuk kepada dua hal, yaitu korban sembelihan dan korban
santapan.
“Korban santapan” à Firman Allah
sebagai makanan rohani sehingga kebutuhan pokok jiwa kita (hidup rohani).
Ketika korban santapan ini dihentikan, maka tergenapilah Amos 8:11, di
mana TUHAN akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air (minuman), melainkan -- lapar
dan haus -- akan mendengarkan firman TUHAN. Korban santapan sudah
dihentikan pada saat rumah TUHAN dinajiskan oleh pembinasa keji (antikris).
“Korban sembelihan” à Korban Kristus
atau sengsara salib yang memang harus dipikul atau dipersembahkan oleh
anak-anak TUHAN di atas mezbah, yaitu ibadah dan pelayanan, di hadapan TUHAN.
Kira-kira, jika korban sembelihan dihentikan, bagaimana nasib orang banyak,
bagaimana nasib penduduk di bumi ini? Bukankah salib adalah pengantara
(penyambung) antara langit dan bumi? Sebab Yesus adalah Imam Besar yang menjadi
pengantara, menjadi pendamaian terhadap dosa manusia degan Allah. Dan bukankah
Yesus yang disalibkan merupakan korban penebusan bagi dosa, bagi orang yang
terjual kepada maut? Lalu, kalau korban sembelihan dihentikan, bagaimana nasib
orang banyak? Maka, selagi ada kesempatan di tengah ibadah dan pelayanan,
biarlah kita memikul salib; hargai, jangan liar!
Oleh sebab itu, kalau beribadah, jangan menjalankan
ibadah liturgis, melainkan harus betul-betul menikmati hubungan itu dengan
TUHAN, betul-betul pembukaan firman itu memberikan suatu pengertian yang besar.
Jangan saudara pikir ibadah ini sama dengan ibadah yang hanya menyanyi-nyanyi
selama satu jam lebih, kemudian sibuk menyampaikan satu dua ayat lalu sibuk
dengan mengadakan mujizat- mujizat, tetapi sidang jemaat tidak diajar untuk
memikul salib dan mengikut TUHAN. Kalau kita datang beribadah tanpa pengertian
yang benar, maka ibadah itu pasti tidak menyenangkan hati TUHAN.
Seharusnya, kedalaman hati TUHAN harus dinyatakan
kepada kita, biarlah itu dihargai, jangan menganggap enteng. Banyak di antara
kita yang masih menganggap enteng pembukaan firman; itulah yang membuat hati
TUHAN sedih. TUHAN mau mengulurkan dua tangan-Nya, tetapi kita tolak dengan
menganggap enteng pembukaan firman; itulah yang membuat hati TUHAN sedih.
2 Timotius 3:10-12
(3:10) Tetapi engkau
telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku,
kasihku dan ketekunanku. (3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan
dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di
Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus
Yesus akan menderita aniaya,
Perikop ayat ini ialah “Iman bertumbuh dalam
penganiayaan (sengsara salib) dan dalam pembacaan Kitab Suci”. Di dalam
Kitab Suci tertulis Firman Allah. Biarlah kita sering-sering membaca Firman
Allah supaya iman bertumbuh. Jangan sampai begitu tiba di rumah setelah pulang
bekerja, langsung tidur, cerita ngawur, teleponan, main game;
iman dari orang yang semacam ini tidak akan pernah bertumbuh. Jadi, iman itu
bertumbuh dalam aniaya (sengsara salib) dan membaca Kitab Suci, di mana di
dalamnya Firman TUHAN tertulis. Baca saja Firman TUHAN, maka pasti iman
bertumbuh.
Mengapa orang Kristen tidak bisa membaca Alkitab,
tetapi membaca komik bisa cepat? Itu karena dia malas membaca Firman TUHAN,
sehingga imannya pun tidak bertumbuh.
Memang -- tidak
disangkali -- setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya; itu tidak bisa dipungkiri. Jadi, jangan memandang
aneh dengan sengsara salib; jangan merasa asing dengan korban Kristus. Jangan
bersungut-sungut kalau diajar untuk berkorban tenaga, pikiran, waktu, materi,
uang, apapun yang diajarkan oleh TUHAN. Sama seperti Timotius, anak rohani dari
Rasul Paulus;
-
Mengikuti ajaran sehat, itulah ajaran
menyangkal diri, memikul salib, dan ikut TUHAN.
-
Mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan
oleh Rasul Paulus, yaitu: cara hidupnya, pendiriannya, imannya, kesabarannya,
dan ketekunanya, semuanya diikuti oleh Timotius.
Berarti, tidak dipungkiri dan tidak dapat disangkal
setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita
aniaya.
Kalau ada orang Kristen bersungut-sungut di tengah
ibadah pelayanan karena salib Kristus, berarti ia belum mengerti tentang
kebenaran, belum memiliki pengertian yang baik, sehingga orang yang semacam
ini, hamba TUHAN yang semacam ini, tidak akan pernah menyenangkan hati TUHAN di
tengah-tengah ibadahnya kepada Tuhan. Ibadah dan pelayanannya hanya liturgis
saja, mencuri kemuliaan TUHAN.
2 Timotius 3:13-14
(3:13) sedangkan orang
jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
(3:14) Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran
yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang
telah mengajarkannya kepadamu.
Orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, dan mereka menyesatkan dan disesatkan, menjadi bodoh.
Kalau tidak menyangkal diri dan memikul salib satu
kali nanti orang yang semacam ini akan menyesatkan dan akan disesatkan
antikris.
-
Menyesatkan itu jalang = liar.
-
disesatkan juga jalang = liar.
Apa kaitannya dengan ayat 14? Pada ayat 14 dikatakan:
“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran ...” Biarlah
kita berpegang teguh kepada kebenaran yang datang dari salib sebagai ajaran
yang sehat.
Singkatnya;
-
Daniel 9:27 “Pada
pertengahan tujuh masa akan dihentikan korban sembelihan dan korban santapan;
dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan.”
-
Daniel 12:11 “Dihentikan
korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan.”
Jadi, setelah korban sehari-hari dihentikan, itulah
korban sembelihan dan korban santapan, datanglah dewa-dewa kekejian yang
membinasakan di atas sayap kekejian.
Mari kita melihat DEWA KEKEJIAN.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat
seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu
serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang yang keluar dari dalam laut à antikris. Wujud
dari binatang itu (antikris), yaitu:
1. Bertanduk
sepuluh.
2. Berkepala
tujuh.
3. Sepuluh
mahkota di atas tanduk-tanduknya.
Tetapi pada atas kepala binatang itu tertulis
nama-nama hujat.
Kemudian, binatang itu merupakan gabungan dari tiga
jenis binatang, yaitu:
1.
Macan tutul.
2.
Beruang.
3.
Singa.
Bayangkan, tiga jenis binatang tersebut merupakan
binatang buas;
-
Macan tutul itu berbicara
tentang kecepatan, sehingga betapa cepat dan tangkasnya antikris apabila tiba
waktunya.
-
Kemudian, berbicara tentang beruang,
dua kaki belakang dapat digunakan untuk berdiri, kemudian dua kaki di depan
dapat digunakan untuk mencabik-cabik musuh, sampai pada akhirnya tiga tulung
rusuk ada di antara gigi-giginya, di dalam mulutnya.
-
Singa dengan
auman-aumannya yang dapat meluluhlantahkan hati orang-orang yang mendengarkan
auman itu.
Jadi, binatang yang keluar dari dalam laut, itulah
gambaran dari antikris, yang merupakan gabungan dari tiga jenis binatang yang
luar biasa;
-
memiliki kecepatan,
-
memliki dua kaki bagian belakang dan
bagian depan yang cukup cekatan,
-
memiliki mulut yang mengaum-ngaum untuk
memperdayakan hati dari orang-orang yang mendengar auman itu.
Tetapi puji TUHAN, Singa dari suku Yehuda sudah mengaum,
siapa yang tidak gentar? Lewat pembukana firman TUHAN kita menjadi kehidupan
yang takut dan gentar.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah
kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan
hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Satu dari antara tujuh kepala binatang tersebut
terkena luka parah yang membahayakan hidupnya, namun luka itu sembuh.
Pendeknya, antikris mengadakan mujizat kesembuhan di tengah-tengah pelayanannya.
Kemudian, oleh karena mujizat kesembuhan yang terjadi;
seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Kalau mengikut
binatang itu, sama artinya menjadi pengikut-pengikut antikris. Jadi, sudah
benar sekali, orang yang tidak mau menyangkal diri dan memikul salib, suatu
kali nanti selain menyesatkan, tetapi juga akan disesatkan.
Inilah akhirnya; antikris mengadakan mujizat
kesembuhan, lalu oleh karena mujizat itu seluruh dunia heran dan mengikuti
binatang itu, menjadi pengikut antikris. Pengikut antikris tadinya berasal dari
antara kita, namun mereka tidak sungguh-sungguh memikul salib; lebih sibuk
kepada perkara lahiriah, berkat-berkat lahiriah, harta kekayaan, kedudukan
jabatan, mereka haus dengan itu semua. Akhirnya, pada saat mereka melihat
mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris, mereka heran dan menjadi
pengikut antikris, menyesatkan dan disesatkan.
Luka parah atau penderitaan itu kalau dikaitkan dengan
lima luka utama Yesus atau korban Kristus -- yaitu dua di kaki, dua di tangan,
dan satu tusukan pada lambung --, sesungguhnya itulah yang selanjutnya membawa
Dia mati di kayu salib; tetapi antikris tidak demikian, luka yang
membahayakan hidupnya justru sembuh.
Seharusnya, sengsara salib yang melukai tubuh ini
lanjut kepada pengalaman kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.
Singkatnya, yang benar adalah luka itu harus lanjut
kepada pengalaman kematian dan kebangkitan. Pendeknya, antikris ini adalah
pendusta, kalau hanya berbicara soal mujizat kesembuhan, itu adalah pendusta
Kemudian, bukankah binatang itu keluar dari dalam
laut? Laut itu jelas berbicara tentang baptisan Kristus, berarti berbicara
tentang pengalaman dari Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Singkatnya, laut merupakan bayangan dari baptisan; mati dan bangkit.
Tetapi rupanya, luka pada binatang itu langsung
sembuh, berarti menolak pengalaman kematian. Kalau sudah terluka, seharusnya
lanjut dengan pengalaman kematian, sama dengan; satu titik. Apa fungsi titik?
Mengakhiri riwayat dosa. Inilah pelayanan antikris; tipu-tipu, akal-akalan.
Tetapi kita tidak bisa ditipu oleh pelayanan dari
antikris, karena kita sungguh-sunguh menyangkal diri, memikul salib, dan
mengikut TUHAN. Oleh sebab itu, jangan dustai TUHAN, jangan bersungut-sungut
saat memikul salib.
Saya masih melihat beberapa sidang jemaat hanya
memberi dua ribu untuk persembahan biaya cetak majalah, namun untuk keinginan
daging mau dan rela mengeluarkan banyak biaya. Sesungguhnya, engkau sedang
mendustai dirimu, mendustai hati nuranimu.
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah
naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah
binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang
ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Akhirnya, orang-orang yang heran dengan mujizat
kesembuhan yang diadakan oleh antikris itu:
-
Menyembah naga itu, disebut
juga ular tua atau Iblis atau Setan.
-
Menyembah binatang itu, itulah
antikris. Pada saat mereka menyembah binatang itu, mereka menyombongkan diri
dan berkata: siapakah yang dapat berperang melawan dia? Antikris itu
manusia, bukan TUHAN, tapi banyak orang sudah menjadi keliru.
Maka, kita dapat mengambil kesimpulan; mulailah
dewa-dewa kekejian ditegakkan. Sebab kalau bukan “dewa”, untuk apa
disembah? Berarti, mulailah dewa-dewa ditegakkan.
Jadi, proses dari antikris itu pelan (perlahan-lahan)
tetapi pasti, begitu licik.
Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6)
Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya
dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Antikris menjadikan dirinya sebagai dewa dan
menyombongkan dirinya, dengan bukti:
1.
Menghujat Allah.
2.
Menghujat nama-Nya.
3.
Menghujat kemah kediaman-Nya.
4.
Menghujat mereka semua yang diam di sorga.
Antikris menjadikan dirinya dewa yang disembah, dia
sudah menegakkan dewa-dewa kekejian di atas sayap kekejian, di atas
ibadah-ibadah pelayanan. Biarlah kita berada di bawah kepak sayap TUHAN dalam
pelayanan yang benar.
Matius 12:30
(12:30) Siapa tidak
bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama
Aku, ia mencerai-beraikan.
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku
...” Kalau
tidak berada di dalam ibadah pelayanan, kepak sayap TUHAN (firman dan Roh),
berarti orang yang semacam ini melawan TUHAN. Kalau membutakan perkara
lahiriah; (kuliah, pekerjaan, harta kekayaan, kedudukan jabatan), lebih dari
Tuhan sama artinya melawan TUHAN.
“ ... Siapa tidak mengumpulkan bersama
Aku, ia mencerai-beraikan” Kalau tidak mengumpulkan bersama dengan
TUHAN, tidak mewujudkan kerinduan dari pada TUHAN, yaitu supaya kita menjadi
satu tubuh walaupun anggota berbeda-beda, berarti dia mencerai-beraikan.
Tidak ada di bawah kepak sayap TUHAN, berarti sengaja
meninggalkan ibadah karena sesuap nasi, karena uang, karena pekerjaan, berarti
melawan TUHAN. Biarlah kita memperhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh, dan
kita memiliki hikmat yang dari sorga. Ini bukanlah tanda kekejaman TUHAN,
tetapi TUHAN sedang memperhatikan kita semua di hari-hari terakhir ini.
Matius 12:31
(12:31) Sebab itu Aku
berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat
terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
“Segala dosa dan hujat manusia akan
diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.” Jadi,
sudah sangat jelas, kalau tidak berada di bawah kepak sayap TUHAN menjadi
lawannya TUHAN.
Hari-hari ini TUHAN begitu derasnya menyatakan isi
hati-Nya kepada kita. Oleh sebab itu, selayaknyalah kita mengucap syukur kepada
Dia, kita tidak boleh menyombongkan diri lagi. Ingat; tidak berada di
bawah kepak sayap TUHAN hanya karena pekerjaan, kesibukan lahiriah, uang,
kedudukan jabatan, kuliah, ijazah, berarti menjadi lawannya TUHAN. Seharusnya,
kita mengumpulkan bersama-sama dengan TUHAN.
Firman ini bukanlah suatu kebetulan, saya pun tadi
bertanya kepada salah seorang dari sidang jemaat tentang ibadah yang dia
jalankan, bukan suatu kebetulan, melainkan supaya jangan menjadi lawannya
TUHAN.
Pendeknya, sayap-sayap kekejian itu membinasakan.
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang
yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Setiap orang yang diam di bumi akan menyembah
dewa-dewa kekejian, yaitu orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam
kitab kehidupan, orang-orang yang tidak terdaftar di sorga, itulah
pengikut-pengikut antikris.
Wahyu 13:14
(13:14) Ia menyesatkan
mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya
untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam
di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang
luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Orang yang menyembah binatang itu mendirikan patung
binatang itu (patung dari antikris). Tujuannya adalah untuk menghormati
binatang yang terluka parah, itulah antikris.
Tidak salah, apabila saudara menghormati atasan di
tempat bekerja, kemudian tidak salah, apabila menghormati pemimpin-pemimpin
negara kita; hal itu tidak salah. Tetapi di sini kita melihat; orang-orang
yang mengikuti antikris, penghormatannya lebih besar kepada dewa-dewa kekejian
dari pada kepada TUHAN.
Kalau terhadap dewa-dewa kecil di bumi penghormatannya
tinggi, terhadap pekerjaan penghormatannya tinggi, tetapi kepada TUHAN, kepada
ibadah, kepada pelayanan, tidak memberi penghormatan, berarti dewa-dewa
kekejian telah ditegakkan. Padahal, yang seharusnya disembah adalah
TUHAN, sebab Dialah Allah yang hidup
Wahyu 13:15
(13:15) Dan kepadanya
diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga
patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa,
sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Patung binatang itu hidup. Kemudian
patung binatang itu dapat berbicara dan dapat bertindak
begitu rupa.
-
Dapat berbicara, berarti; dapat
menyampaikan visi misi dari antikris itu sendiri.
-
Bertindak begitu rupa, berarti;
tindakannya begitu rupa. Apa yang dimaksud begitu rupa? Tidakannya seperti
memberi pengertian dan begitu mempesona orang-orang yang mengikuti dia.
Sepertinya antikris menyajikan keselamatan.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia
menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain
dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Karena patung itu dapat berbicara dan bertindak begitu
rupa, dialah yang menyebabkan sehingga kepada semua orang tanpa terkecuali
diberikan tanda pada tangan kanan atau di dahi, dan tidak ada seorang pun yang
dapat membeli dan menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu.
Itulah kegunaan tanda dari binatang itu.
Jadi, mereka yang menerima tanda diberi hak untuk
menjual, diberi hal untuk membeli, singkatnya; roh antikris adalah roh jual
beli.
Adapun tanda di tangan kanan atau di dahi, sebagai cap
meterai antikris adalah nama bilangan binatang itu, yaitu enam ratus enam
puluh enam (666).
Tiga angka enam (666 à tubuh, jiwa, dan roh telah
dikuasai oleh daging.
-
Angka 6 (enam) yang pertama à tubuh
dikuasai daging.
-
Angka 6 (enam) yang kedua à jiwa dikuasai
daging.
-
Angka 6 (enam) yang ketiga à roh dikuasai
daging.
Padahal, kalau kita bandingkan dengan Injil Matius
26:41 dikatakan; “ ... roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Namun di sini bukan hanya daging lemah, atau
tubuh yang lemah, tetapi roh dan jiwanya lemah sebab dikuasai oleh daging.
Kalau tubuh, jiwa, roh sudah dikuasai daging = antikris.
Tetapi yang penting ialah hikmat, Katakanlah kepada
hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan katakan kepada pengertian
lewat pembukaan firman: “Engkaulah sanakku”, karena Dialah yang berhak
untuk menebus kehidupan manusia yang terjual kepada maut, Dialah yang berhak
membebaskan kita dari penjara dunia ini.
Kalau kita sudah mendapat pengertian, izinkan
pengertian itu berkuasa di hati, pikiran, perasaan, dan tubuh, jiwa, roh kita,
jangan kita sangkali. Biarlah kita membiasakan diri kita untuk tunduk dan taat
kepada pembukaan rahasia firman.
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu
memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian
dan kenajisan percabulannya.
Lihatlah, di tangan perempuan Babel ini ada suatu
cawan emas isinya penuh dengan:
1.
Segala kekejian.
2.
Segala kenajisan percabulannya.
Kedua hal tersebut telah diuraikan di atas tadi. Jadi,
jangan liar, tetapi tetaplah berada di bawah kepak sayap Allah. Kalau tidak
mengumpulkan bersama dengan TUHAN, berarti dia sedang mencerai-beraikan, sebab
itu hormatilah nikah suci.
Dahulu, sebelum mengenal yang benar, yang suci; banyak
orang Kristen bangga dengan kenajisannya; memiliki lebih dari satu isteri,
tetapi di dalam TUHAN tidak demikian.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru
dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar
itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis
dan yang dibenci,
Babel adalah tempat bersembunyi semua kenajisan,
sementara kenajisan sangat dibenci oleh TUHAN. Oleh sebab itu, hati dan pikiran
tidak boleh liar.
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua
bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah
menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Babel adalah tempat bersembunyinya semua dosa
kenajisan, sehingga menimbulkan:
1.
Raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia. “Raja-raja”,
itulah imamat rajani, hamba-hamba TUHAN.
2.
Pedagang-pedagang di bumi telah menjadi
kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya, itulah roh jual beli, antikris,
kekejian di bumi.
Jelas, bahwa; yang menimbulkan wanita-wanita (gereja
Tuhan) menjadi pelacur dan yang menimbulkan kekejian di bumi adalah Babel.
Kita akan melihat kelanjutannya di minggu yang akan
datang, jika TUHAN masih berkehendak. Amin .
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment